• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti saat ini, tentu sungguh bukan hal yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti saat ini, tentu sungguh bukan hal yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini, tentu sungguh bukan hal yang tabuh bahwa di Indonesia begitu banyak organisasi menjamur, baik organisasi formal maupun organisasi sosial. Setiap organisasi yang didirikan, tentunya memiliki tujuan umum yang ingin dicapai, yaitu kesuksesan bisnisnya. Seperti definisi organisasi yang dikemukakan oleh Rogers dan Rogers, bahwa “organisasi adalah sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian kerja”.

Menurut Pace & Faules (2005:149) organisasi memiliki unsur-unsur dasar, yaitu pemimpin, karyawan, pekerjaan, struktur, pedoman dalam organisasi. Semua unsur-unsur tersebut saling terkait dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Dalam struktur perusahaan, pemimpin berada pada level teratas, yaitu sebagai penanggung jawab kebijakan dan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Setiap pemimpin dalam organisasi memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.

(2)

2 Pemimpin organisasi memiliki bawahan, yang disebut sebagai karyawan. Karyawan merupakan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, dimana sumber daya manusia itu lah yang menentukan keberlangsungan suatu organisasi, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Ide dan gagasan dari karyawan sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, merumuskan konsep kegiatan, strategi hingga solusi dari masalah yang dihadapi organisasi. Karyawan tidak dapat lepas dari aspek-aspek dasar manusia, yaitu meliputi: perasaan, keinginan dan emosi di mana ketiganya sungguh berpengaruh pada produktivitas kerja keryawan.

Dalam organisasi, pemimpin dan karyawan memiliki pekerjaan yang menjadi kewajiban masing-masing yang patut dilaksanakan. Terdapat dua jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan formal dan pekerjaan informal. Pekerjaan formal berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sistem operasional dalam menghasilkan produk. Pertimbangan metode-metode, teknik-teknik, bahan, dan peralatan yang diperlukan untuk mencapai target produksi. Sedangkan pekerjaan informal berkaitan dengan pemberian pelayanan dan tanggung jawab sosial organisasi terhadap masyarakat dan anggota organisasi.

Jabatan, garis koordinasi, dan pembagian tugas dalam organisasi dapat dilihat dalam sebuah struktur organisasi. Struktur organisasi memberikan informasi mengenai pembagian unit- unit organisasi, bentuk pengawasan, dan sejauh mana otoritas pembuatan keputusan tersebar di

(3)

3 dalam organisasi tersebut. Sturktur organisasi dapat dikatakan sebagai identitas organisasi.

Unsur lain dalam perusahaan yang bersifat mengikat dan memaksa adalah pedoman. Pedoman perusahaan berupa arahan, prosedur, kebijakan, dan aturan-aturan yang mengawasi serta mengendalikan sistem kerja dalam perusahaan. Pedoman adalah bagian yang menguraikan informasi untuk pemimpin dan karyawan terkait dengan tujuan, langkah-langkah yang harus ditempuh, cara memecahkan masalah, dan menentukan formula yang harus dibentuk untuk mencapai tujuan utama organisasi.

Selain kelima unsur dasar organisasi, komunikasi juga merupakan elemen penting yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi untuk menjacapi tujuan utama organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad (2009:01) bahwa komunikasi merupakan hal penting bagi manusia, begitu juga halnya bagi organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. Sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat terhambat dan berantakan. Agar organisasi memiliki hubungan kerjasama yang baik antar sumber daya manusia, baik hubungan antara atasan dan bawahan, antara bawahan dengan atasan dan bawahan, sebuah organisasi memerlukan komunikasi yang baik. Proses komunikasi dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Proses komunikasi tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi melalui media. Komunikasi yang menggunakan

(4)

4 media digunakan untuk pemberian informasi melalui papan pengumuman, pedoman kebijakan, memo, dan jurnal internal perusahaan. Media-media tersebut dimanfaatkan untuk membantu kegiatan komunikasi, dan mendorong terciptanya hubungan kerja yang baik dalam perusahaan. Smith dalam Cutlip, Scott M., Center, Allen H., dan Broom Glen M (2006:255) menyatakan bahwa organisasi akan kehilangan sebagian besar potensi sumber daya manusianya karena tidak memprioritaskan komunikasi dua arah yang efektif, yang merupakan landasan untuk hubungan manajemen karyawan dan kinerja pekerjaan secara keseluruhan. Hal ini menjadi gambaran pentingnya elemen komunikasi dalam perusahaan.

Unsur-unsur dasar organisasi dan proses komunikasi organisasi secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap terbentuknya iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi di dalam organisasi ada yang bersifat positif dan negatif. Iklim komunikasi yang bersifat positif dapat mendorong produktivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, sehingga lebih mempermudah tercapainya tujuan utama organisasi. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif, dapat menghambat produktivitas kerja karyawan dalam organisasi di mana dapat mengakibatkan kehancuran organisasi.

Iklim komunikasi merupakan gabungan-gabungan dari persepsi-persepsi peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik

(5)

5 antarpersonal, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut Poole dalam Pace&Faules (2005: 148). Redding dalam Pace&Faules (2005:148) menyatakan bahwa “Iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif.”

Iklim komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting karena memengaruhi cara hidup anggota-anggota dalam organisasi tersebut seperti: kepada siapa mereka berbicara, siapa yang mereka sukai, bagaimana perasaan mereka, bagaiman kegiatan kerja mereka, bagaimana perkembangan mereka, apa yang mereka ingin capai, dan bagaimana cara mereka menyesuaikan diri dengan organisasi. Poole dalam Pace dan Faules (2005:148) berpendapat bahwa iklim komunikasi sangat penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara berorganisasi seseorang, cara berbicara, perasaan, orang yang disenangi, kegiatan kerja , perkembangan seseorang, tujuan organisasi, dan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi.

“Iklim komunikasi yang baik sangat besar pengaruhnya dalam suatu organisasi, salah satunya berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja anggota organisasi.” Guzley dalam Pace&Faules

(6)

6 (2005:155). Iklim komunikasi organisasi yang terbentuk memberikan pedoman bagi keputusan dan perilaku anggotanya (karyawan). Keputusan yang dimaksud adalah keputusan untuk bekerja secara efektif dan mengikatkan dirinya dengan perusahaan. Iklim komunikasi mempengaruhi usaha anggota organisasi. Usaha tersebut dikelompokkan Frantz dalam Pace&Faules (2005: 155) menjadi empat unsur, yaitu: (1) aktivitas (A) yang merupakan pekerjaan tersebut; (2) langkah-langkah (L) pelaksanaan kerja; (3) kualitas (K) hasil; (4) pola waktu (W) kerja.

Dengan adanya iklim komunikasi organisasi yang baik, maka karyawan menjadi termotivasi untuk bekerja lebih giat. Semakin tinggi motivasi karyawan, semakin tinggi pula produktivitas kerjanya. Hal ini dikarenakan karyawan yang termotivasi akan bekerja secara produktif dengan mengerahkan segenap usahanya untuk mencapai tujuan perusahaan. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, dan antara bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi, akan membentuk iklim komunikasi yang baik, hal ini sangat berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya tingkat produktivitas kerja karyawan di dalam organisasi tersebut. Dengan kata lain, iklim komunikasi organisasi secara tidak langsung mempengaruhi kesuksesan perusahaan.

M. Sinungan (2009:17) mendefinisikan produktivitas sebagai suatu pendekatan intradisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk

(7)

7 menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya mutu yang tinggi.

Produktivitas tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan manusia itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan dimana ia bekerja baik dari intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern perusahaan (kebijakan pemerintah).

Penelitian dilakukan terhadap 41 karyawan PT Kunci Sukses Abadi, yang dimana mereka memiliki keragaman dalam hal latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Keragaman menyebabkan meningkatnya persoalan etika dan tanggung jawab sosial, sehingga merupakan persoalan kritis perusahaan ditengah arus globalisasi yang perlu ditangani dengan baik , bila hal tersebut tidak diperhatikan dapat menjadi akar masalah dan menghambat pertumbuhan perusahaan. Untuk itu, atasan didalam suatu perusahaan perlu menyikapi dan memahami berbagai perbedaan ini, sehingga dapat ditemukan solusi yang terbaik bagi perusahaan yang dipimpinnya. Mengelola perbedaan dengan tepat dapat meningkatkan keefektifan perusahaan, ketika perusahaan mengelola dengan tepat maka perbedaan tersebut merupakan sumber daya yang sangat penting yang dapat menolong perusahaan memperoleh keuntungan dan mampu menghadapi berbagai persaingan.

Untuk menghadapi keragaman tersebut, idealnya seorang atasan atau pimpinan memperlakukan karyawan dengan cara khusus atau

(8)

8 treatment tertentu yang disesuaikan dengan pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya mereka masing-masing, misalnya dalam hal berkomunikasi dan bersikap. Namun tidak begitu dengan PT Kunci Sukses Abadi, perusahaan yang sebagian besar karyawannya adalah supir dan sales ini, tidak membedakan cara memperlakukan atau treatment karyawannnya. Padahal jika ditinjau, supir dan sales tentunya memiliki latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda dengan karyawan dalam PT Kunci Sukses Abadi seperti staff finance, staff purchasing, staff logistic, dan staff administrasi. Namun PT Kunci Sukses Abadi memperlakukan seluruh karyawannya dengan cara yang sama, salah satunya dengan iklim komunikasi organisasi yang terbentuk di PT Kunci Sukses Abadi, di mana iklim komunikasi organisasi yang sama tersebut ditujukan dan dirasakan oleh seluruh karyawan PT Kunci Sukses Abadi yang memiliki latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya yang berbeda.

Hal tersebut yang diharapkan penulis mampu mendukung penelitian ini, sehingga nantinya peneliti dapat melihat seberapa besar pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT Kunci Sukses Abadi.

Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat besarnya pengaruh iklim komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

(9)

9 “Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Kunci Sukses Abadi”.

1.2. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Seberapa besar pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT Kunci Sukses Abadi?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar iklim komunikasi organisasi memengaruhi produktivitas kerja karyawan PT Kunci Sukses Abadi.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menguji teori-teori yang berhubungan dengan komunikasi organisasi. Sehingga dapat dijadikan

(10)

10 referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya mengenai análisis iklim komunikasi organisasi dalam kegiatan berorganisasi.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penyelesaian masalah-masalah organisasi, juga dapat dijadikan suatu acuan dasar bagi suatu organisasi khususnya PT Kunci Sukses Abadi dalam menciptakan iklim komunikasi organisasi yang lebih kondusif demi meningkatkan produktivitas kerja para karyawannya.

Referensi

Dokumen terkait

Tatalaksana pada serangan ringan ini juga melalui beberapa tahapan, antara lain: cek respon setelah nebulasi (nebulsi 3x, respons buruk), berikan oksigen saat atau diluar

Netway Utama pada saat saya melakukan audit pay roll sangat imajiner karena tidak adanya bukti transfer gaji pegawai yang diberikan pada saat audit, kemudian keterbatasan

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut antara lain mengenai kondisi geografis garis pantai Indonesia dan Timor Leste yang saling berhadapan maupun berdampingan,

Lembaga negara yang dapat bersengketa di Mahkamah Konstitusi yaitu: (1) merupakan sengketa kewenangan konstitusional antar lembaga negara, (2) kewenangan diberikan

Grawitch, Gottschalk & Munz (2006) berpendapat bahwa keseimbangan pekerjaan dan kehidupan (Work-Life Balance) memberikan kontribusi untuk keterikatan karyawan

‘ hutan ’ ‘ adat ’ bermukim pada zona pemukiman ‘ masyarakat ’ ‘ hukum ’ ‘ adat ’ Matteko masih termasuk dalam kawasan hutan lindung, akan tetapi AMAN

Seluruh dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal pendidikan serta masukan

Penggunaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat yang merupakan