• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEBERAPA KETENTUAN DALAM UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BEBERAPA KETENTUAN DALAM UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SIPENDIKUM 2018

171

BEBERAPA KETENTUAN DALAM UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN1

Yudi Widagdo Harimurti2

Email : yudi.harimurti@trunojoyo.ac.id

Abstrak

Dasar hukum tertulis tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah UUD NRI Tahun 1945. Hal itu berarti beberapa ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945 tersebut secara gelede normstelling perlu pengaturan lebih lanjut dengan peraturan perundang-undangan. Mengingat produk hukum negara adalah UUD dan peraturan perundang-undangan, sehingga benar dan tepat apabila beberapa ketentuan di dalam UUD diatur lebih lanjut dengan peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan, sebagaimana diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 adalah UU, Perpu, PP, Perpres, Perda.

Kata Kunci : UUD NRI Tahun 1945, Peraturan Per-UU-an

Pendahuluan

Perwujudan nyata keberadaan, keberlangsungan dan keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang (selanjutnya disebut NKRI) sesuai dengan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang (selanjutnya disebut UUD NRI Tahun 1945) adalah pengaturan penyelengggaraan bernegara dengan UUD NRI Tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan. Demi legalitas dan kepastian, maka kodifikasi pengaturan lebih lanjut beberapa ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945 harus dihadirkan, agar tidak terjadi vaque norm atau

vacuum of norm atau conflict of norm.

Mengingat UUD NRI Tahun 1945 mengatur secara umum sistem dan penyelenggaraan negara, maka ada beberapa ketentuan perlu pengaturan lebih lanjut. UUD NRI Tahun 1945 telah menetapkan jenis peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan beberapa ketentuan tersebut, yakni : UU, Peraturan Pemerintah Pengganti UU yang (selanjutnya disebut Perppu), Peraturan Pemerintah yang (selanjutnya disebut PP), Peraturan Presiden yang (selanjutnya disebut Perpres), Peraturan Daerah yang (selanjutnya disebut Perda).

1

Simposium Nasional & Call for Papers “Rekonstruksi, Harmonisasi dan Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan Di Indonesia”, Makalah, Ruang Auditorium Multikultural Gedung H Lantai 3 Universitas Kanjuruhan Malang, 10 Maret 2018.

2

Dosen Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura.

(2)

SIPENDIKUM 2018

172

Sementara itu telah berlaku UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang (selanjutnya disebut UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an), dalam salah satu pasal mengatur beberapa jenis peraturan perundang-undangan tersebut.3 Selain peraturan perundang-undangan tersebut di atas, masih ada peraturan perundang-undangan yang diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan4.

Memahami pernyataan di atas, sebenarnya tidak perlu pengaturan sebagaimana Pasal 1 Angka 3 sampai dengan Pasal 1 Angka 8 UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an. Mengingat UUD NRI Tahun 1945 telah menetapkan beberapa jenis peraturan perundang-undangan di bawah UUD NRI Tahun 1945 untuk melaksanakan ketentuan yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, sehingga tidak tepat ada pengaturan jenis peraturan perundang-undangan.

Pengaturan Lebih Lanjut Dengan UU Beberapa Ketentuan Dalam UUD NRI Tahun 1945

Pengaturan dengan UU

UUD NRI Tahun 1945 telah mengatur dan menetapkan secara umum mengenai penyelenggaraan negara, lembaga negara, kehidupan bernegara, kedudukan warga negara dengan hak dan kewajibannya serta Hak Asasi Manusia yang (selanjutnya disebut HAM). Mengingat hanya secara umum, maka perlu pengaturan lebih lanjut dengan peraturan perundang-undangan yang kedudukannya berada di bawah UUD NRI Tahun 1945, yang salah satu jenis peraturan perundang-undangan itu adalah UU.

Dalam UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an, yang dimaksud UU adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang (selanjutnya disebut DPR) dengan persetujuan bersama Presiden. Adapun beberapa ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945 yang harus diatur lebih lanjut dengan UU adalah sebagaimana Tabel 1 di halaman berikut.

Tabel 1 : Beberapa UU Sebagai Pelaksana Lebih Lanjut

No. Ketentuan Dalam UUD NRI Tahun 1945

UU Tentang

3

Lihat UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an, terutama Pasal 1 Angka 3 sampai dengan Pasal 1 Angka

8.

4

Peraturan perundang-undangan dimaksud adalah peraturan yang ditetapkan oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan UU atau Pemerintah atas perintah UU, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.

(3)

SIPENDIKUM 2018

173

1. Pasal 2 ayat (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat yang (selanjutnya disebut MPR)

2. Pasal 6 ayat (2) Presiden dan Wakil Presiden

3. Pasal 6A ayat (5) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang (selanjutnya disebut Pilpres)

4. Pasal 11 ayat (3) Perjanjian Internasional 5. Pasal 12 Keadaan Bahaya

6. Pasal 15 Pemberian Gelar, Tanda Jasa dan Lain-lain Tanda Kehormatan

7. Pasal 16 Dewan Pertimbangan

8. Pasal 17 ayat (4) Pembentukan, Pengubahan dan Pembubaran Kementerian Negara

9. Pasal 18 Pemerintahan Daerah

10. Pasal 18A Hubungan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah

11. Pasal 18B ayat (1) Pemerintahan Daerah Khusus dan Istimewa 12. Pasal 18B ayat (2) Kesatuan Masyarakat Hukum Adat dan Hak-hak

Tradisional 13. Pasal 20A ayat (4), Pasal

22B

Dewan Perwakilan Rakyat yang (selanjutnya disebut DPR)

14. Pasal 22A Tata Cara Pembentukan UU 15. Pasal 22C ayat (4), Pasal

22D ayat (4)

Dewan Perwakilan Daerah yang (selanjutnya disebut DPD)

16. Pasal 22E ayat (6) Pemilihan Umum yang (selanjutnya disebut Pemilu)

17. Pasal 23 ayat (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang (selanjutnya disebut APBN)

18. Pasal 23A Pajak dan Pungutan Lain 19. Pasal 23B Macam dan Harga Mata Uang 20. Pasal 23C Keuangan Negara

21. Pasal 23D Bank Sentral

22. Pasal 23G ayat (2) Badan Pemeriksa Keuangan yang (selanjutnya disebut BPK)

23. Pasal 24 ayat (3) Kekuasaan Kehakiman

24. Pasal 24A ayat (5) Mahkamah Agung yang (selanjutnya disebut MA) dan Badan Peradilan Di Bawahnya

25. Pasal 24B ayat (4) Komisi Yudisial yang (selanjutnya disebut KY) 26. Pasal 24 ayat (6) Mahkamah Konstitusi yang (selanjutnya disebut

MK) 27. Pasal 25 Hakim

(4)

SIPENDIKUM 2018

174

28. Pasal 25A Wilayah Negara

29. Pasal 26 ayat (3) Warga Negara dan Penduduk

30. Pasal 28 Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul, Mengeluarkan Pikiran dengan Lisan dan Tulisan dan sebagainya

31. Pasal 28J Pembatasan Menjalankan Hak dan Kebebasan 32. Pasal 30 ayat (5)  Tentara Nasional Indonesia yang

(selanjutnya disebut TNI)

 Kepolisian Negara Republik Indonesia yang (selanjutnya disebut Polri)

 Pertahanan dan Keamanan Negara

33. Pasal 31 ayat (3) Sistem Pendidikan Nasional yang (selanjutnya disebut Sisdiknas)

34. Pasal 33 ayat (5) Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial

35. Pasal 34 ayat (4)  Fakir Miskin dan Anak-anak Terlantar

 Sistem Jaminan Sosial

 Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Umum yang Layak

36. Pasal 36C Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

Sumber : Kreasi Penulis

Pengaturan dengan Perppu

UUD NRI Tahun 1945, selain mengatur dan menetapkan UU juga mengatur dan menetapkan jenis peraturan perundang-undangan lainnya, yaitu Perppu. Perppu bukan jenis peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan yang ada dalam UUD NRI Tahun 1945 sebagaimana UU, meskipun kedudukan Perppu sejajar dengan UU5.

Perppu dapat diartikan sebagai suatu peraturan perundang-undangan yang apabila dilihat dari isi seharusnya diatur dan ditetapkan dengan UU, namun karena keadaan kegentingan yang memaksa, maka diatur dan ditetapkan dalam jenis peraturan perundang-undangan yaitu PP. Memahami isi Pasal 22 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 menunjukkan subyektif Presiden dalam menetapkan Perppu. Kegentingan yang memaksa tidak sama dengan keadaan bahaya, sebagaimana materi pengaturan Pasal 12 UUD NRI Tahun 1945.

5

Disebut sejajar, mengingat Perppu tetap harus mendapat persetujuan DPR [lihat Pasal 22 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945]. Hal tersebut sama dengan UU [lihat Pasal 20 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945].

(5)

SIPENDIKUM 2018

175

Subyektif Presiden menjadi obyektif, setelah Perppu mendapat persetujuan DPR pada masa persidangan berikut dan apabila tidak mendapat persetujuan DPR, maka Perppu harus dicabut. Perppu merupakan suatu PP, namun berfungsi sebagai UU karena kegentingan yang memaksa. Kegentingan yang memaksa terkandung sifat darurat atau suatu kondisi yang abnormal yang membutuhkan upaya diluar kebiasaan untuk segera mengakhiri kondisi tersebut6.

Pengaturan dengan PP

PP berdasarkan Pasal 5 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 adalah jenis peraturan

perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. PP adalah peraturan yang dibentuk sebagai peraturan perundang-undangan untuk menjalankan atau agar ketentuan dalam UU dapat berjalan.7

Secara gelede normstelling suatu PP ditetapkan Presiden, jika ada suatu UU yang telah diundangkan8.

Memperkuat pernyataan alinea di atas adalah UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an, terutama pengaturan pada Ketentuan Umum dalam Pasal 19. Berarti jelas, bahwa PP lahir karena ada atau untuk menjalankan peraturan perundang-undangan yang ada di atasnya10 yaitu UU. Semakin mempertegas hal tersebut ialah materi muatan PP, bahwa materi muatan PP berisi materi untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya11. Dengan demikian keberadaan PP hanya untuk menjalankan UU.

Secara yuridis konstitusional tidak akan ada PP yang ditetapkan oleh Presiden diluar perintah dari suatu UU12. Presiden tidak akan pernah menetapkan suatu PP tanpa terlebih dahulu ada perintah dari suatu UU, karena suatu PP hanya untuk menjalankan suatu UU atau dengan kata lain lahirnya suatu PP adalah untuk menerjemahkan ketentuan suatu UU kedalam ketentuan yang lebih teknis, spesifik dan konkrit”.13

Pengaturan dengan Perpres

Pasal 4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 mengatur Presiden dalam memegang

kekuasaan pemerintahan yang secara tersirat mengatur Perpres. Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan berwenang untuk menetapkan Perpres dan

6

Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara Darurat, Edisi ke- 1, (Jakarta : Konstitusi Press, 2007), hlm. 3

7

Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan : Dasar-dasar dan Pembentukannya, (Yogyakarta : Kanisius, 1998), hlm. 131

8

Yudi Widagdo Harimurti, “Politik Hukum Keberadaan Lembaga Negara Yang Tidak Diatur Dalam UUD NRI Tahun 1945 (Suatu Analisis Evaluatif)”, Disertasi, (Malang : Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2016), hlm. 188 – 189.

9

Pasal 1 angka 5 : PP adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.

10

Lihat UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an, terutama Pasal 7 ayat (1).

11Yudi Widagdo Harimurti, “Politik Hukum Keberadaan Lembaga Negara Yang Tidak Diatur Dalam

UUD NRI Tahun 1945 (Suatu Analisis Evaluatif)”, op. cit., hlm. 189.

12

B. Hestu Cipto Handoyo, Prinsip-Prinsip Legal Drafting dan Desain Naskah Akademik, (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya, 2008) , hlm. 110.

13

(6)

SIPENDIKUM 2018

176

Perpres dimaksud bersifat atribusi dalam arti wewenang asli dari UUD NRI Tahun 1945. Selain itu Perpres juga dapat bersifat delegasi dalam arti melaksanakan suatu UU atau suatu PP14.

Perpres ialah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan15. Dari pengertian Perpres tersebut, maka diketahui ada persamaan antara Perpres dengan PP, yakni pada kalimat : peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden. Kalimat ditetapkan oleh Presiden mengandung 2 (dua) makna :16

1. Proses pembentukan PP dan Perpres tidak dibuat dan disusun atas inisiatif Presiden sendiri, melainkan oleh alat-alat perlengkapan negara yang membantu Presiden secara lintas sektoral ;

2. Penetapan yang dilakukan oleh Presiden terhadap PP dan Perpres tersebut dimaksudkan untuk mengesahkan PP dan Perpres itu.

Dalam hal materi muatan Perpres adalah sebagaimana yang diatur dalam UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an terutama pada Pasal 1317. Dari ketentuan materi muatan Perpres, ternyata ada persamaan materi muatan antara Perpres dengan materi muatan PP, yakni sama-sama untuk menjalankan UU atau yang diperintahkan oleh UU dalam arti persamaan itu hanya sebagian. Sementara sebagian yang lain adalah materi muatan Perpres untuk melaksanakan PP atau juga materi muatan Perpres untuk melaksanakan kekuasaan pemerintahan.

Apabila ditinjau dari materi muatan Perpres, maka keberadaan Perpres sebagai jenis peraturan perundang-undangan dalam khasanah Peraturan Perundang-undangan di Indonesia mengandung dimensi ganda khususnya bila dihubungkan dengan aspek hierarkhinya, yaitu :18

1. Materi muatan Perpres jika dibentuk atas perintah UU, maka Perpres berkedudukan sama sederajad dengan PP ;

2. Materi muatan Perpres jika dibentuk untuk melaksanakan PP, maka Perpres berkedudukan di bawah PP.

Pengaturan dengan Perda

Perda adalah jenis peraturan perundang-undangan berdasarkan Pasal 18 ayat (6)

UUD NRI Tahun 1945. Perda adalah salah satu jenis peraturan perundang-undangan tingkat daerah, baik itu daerah provinsi maupun daerah kabupaten/kota. Perda menduduki peraturan yang tertinggi di daerah, bila dibandingkan dengan Peraturan

14

Yudi Widagdo Harimurti, “Politik Hukum Keberadaan Lembaga Negara Yang Tidak Diatur Dalam UUD NRI Tahun 1945 (Suatu Analisis Evaluatif)”, op. cit., hlm. 199.

15

Lihat Pasal 1 angka 6 UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an.

16

B. Hestu Cipto Handoyo, op. cit., hlm. 113.

17

Materi muatan Perpres berisi materi yang diperintahkan oleh UU, materi untuk melaksanakan PP atau materi untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.

18

(7)

SIPENDIKUM 2018

177

Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Bagir Manan menyatakan Perda itu semacam UU, hal itu didasarkan pada :19

1. Dilihat dari aspek instansi pembentuknya, Perda oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang (selanjutnya disebut DPRD) dengan persetujuan bersama Kepala Daerah ;

2. Dilihat dari aspek substansinya, Perda untuk mengatur dan mengurus kewenangan otonomi dan tugas pembantuan.

Pada hakikatnya Perda untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada daerah, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat. Berkaitan dengan materi muatan Perda, Soehino menyatakan bahwa materi muatan yang dapat diatur dalam Perda meliputi :20

1. Materi yang memberi beban kepada penduduk, misalnya pajak daerah dan retribusi daerah ;

2. Materi yang mengurangi kebebasan penduduk, misalnya kewajiban dan larangan yang disertai sanksi pidana ;

3. Materi yang membatasi hak penduduk, misalnya penertiban garis sepadan;

4. Materi yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang tingkatannya lebih tinggi.

Dalam khazanah peraturan perundang-undangan tingkat daerah, selain Perda juga dikenal Perda yang hanya dibentuk dan dikeluarkan pada suatu daerah tertentu. Perda dimaksud adalah Qanun dan Peraturan Daerah Khusus yang (selanjutnya disebut Perdasus). Kedua peraturan perundang-undangan tingkat daerah tersebut hanya ada di Daerah Istimewa Aceh Darussalam (Qanun) berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan di Provinsi Papua (Perdasus) berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua21.

Perbandingan UU Dengan Peraturan Perundang-undangan Di Bawahnya

UU dan peraturan perundang-undangan di bawahnya dalam hal ini PP, Perpres, Perda sedangkan Perppu sejajar dengan UU. Antara UU dengan peraturan perundang-undangan terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan antara UU dengan PP, Perpres dan Perda adalah sama-sama diatur dan ditetapkan dalam UUD NRI Tahun 1945.

Perbedaan antara UU dengan PP, Perpres dan Perda ialah :

1. UU sebagai peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan yang diatur dan ditetapkan dalam UUD NRI Tahun 1945. Ketentuan dimaksud jelas dengan kalimat “diatur lebih lanjut dengan UU, lebih lanjut diatur dalam UU, diatur dengan UU, yang diatur dengan UU, yang selanjutnya diatur

19

Bagir Manan, Dasar-dasar Perundang-undangan Indonesia, (Jakarta : Ind-Hil, Co, 1992), hlm. 13.

20

Soehino, Hukum Tata Negara (Penyusunan dan Penetapan Peraturan Daerah), (Yogyakarta : Liberty, 1997), hlm. 8.

21

B. Hestu Cipto Handoyo, op. cit., hlm. 129.

(8)

SIPENDIKUM 2018

178

dalam UU, diatur dalam UU, ditetapkan dengan UU”. Secara kuantitas UU dimaksud adalah sebagaimana Tabel 1. ;

2. Perppu, meskipun sejajar dengan UU, namun hanya dalam 1 (satu) ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945, yakni pada Pasal 22. Dalam praktek ketatanegaraan RI telah banyak terbit Perppu, diantaranya tersaji pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 : Beberapa Perppu

No. Nomor dan Tahun Tentang

1. Nomor 2 Tahun 2009 Perubahan Atas UU Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

2. Nomor 1 Tahun 2013 Perubahan Kedua Atas UU Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi

3. Nomor 1 Tahun 2014 Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota 4. Nomor 2 Tahun 2014 Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah

5. Nomor 1 Tahun 2015 Perubahan Atas UU Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Sumber : Kreasi Penulis

Perppu-perppu tersebut di atas telah mendapat persetujuan DPR, sebagaimana ketentuan Pasal 22 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945. Dengan persetujuan DPR, maka Perppu-perppu itu menjadi UU seperti terpaparkan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 : Perppu Menjadi UU

No. Perppu UU

1. Nomor 2 Tahun 2009 Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Perpu Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Menjadi UU

2. Nomor 1 Tahun 2013 Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 24 Tahun 2013 Tentang

(9)

SIPENDIKUM 2018

179

Mahkamah Konstitusi Menjadi UU

3. Nomor 1 Tahun 2014 Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi UU 4. Nomor 2 Tahun 2014 Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Perppu

Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi UU

5. Nomor 1 Tahun 2015 Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Menjadi UU

Sumber : Kreasi Penulis

3. PP pun pengaturannya dalam UUD NRI Tahun 1945 hanya dalam (satu) pasal bahkan dalam 1 (satu) ayat, yakni Pasal 5 ayat (2). Pun dalam praktek ketatanegaraan RI telah banyak terbit PP, seperti tersaji pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4 : Beberapa PP

No. Nomor,Tahun dan Tentang Menjalankan UU Nomor, Tahun dan Tentang 1. Nomor 68 Tahun 2002

tentang Ketahanan Pangan

UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

2. Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

3. Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan

 UU Nomor 17 Tahun 2005 tentang Pelayaran ;

 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

4. Nomor 85 Tahun 2008 tentang Penjualan Saham Milik Negara RI Pada PT Intirub

UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yang (selanjutnya disebut BUMN)

5. Nomor 1 Tahun 2010 tentang Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan

Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan

(10)

SIPENDIKUM 2018

180

6. Nomor 18 Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film

Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman

7. Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Sumber : Kreasi Penulis

4. Perpres dibandingkan dengan UU, Perppu dan PP

Jika Perpres dibandingkan dengan UU, Perppu dan PP, maka UU, Perppu dan PP secara tersurat diatur dan ditetapkan dalam UUD NRI Tahun 1945. Sedangkan Perpres hanya tersirat dalam UUD NRI Tahun 1945, hal itu ada pada ketentuan Pasal 4 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945. Penjelasan lengkap telah diuraikan pada B.4. dan secara praktek ketatanegaraan RI telah banyak terbit Perpres, seperti terlihat pada Tabel 5 di halaman berikut.

Tabel 5 : Beberapa Perpres

No. Nomor dan Tahun Tentang

1. Nomor 82 Tahun 2007 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang (selanjutnya disebut BAPPENAS)

2.  Nomor 106 Tahun 2007 ;

 Nomor 157 Tahun 2014

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang (selanjutnya disebut LKPP)

3.  Nomor 33 Tahun 2010;

 Nomor 124 Tahun 2012 ;

 Nomor 150 Tahun 2014

Dewan Nasional dan Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (Dewan Nasional)

4. Nomor 176 Tahun 2014 Pembubaran Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional, Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat, Dewan Buku Nasional, Komisi Hukum Nasional, Badan Kebijaksanaan da Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Pemukiman Nasional, Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan, Badan Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu, Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak, Dewan Pengembangan Kawasan

(11)

SIPENDIKUM 2018

181

Timur Indonesia dan Dewan Gula Indonesia. 5. Nomor 192 Tahun 2014 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

yang (selanjutnya disebut BPKP)

6. Nomor 6 Tahun 2015 Badan Ekonomi Kreatif yang (selanjutnya disebut BEK)

7. Nomor 26 Tahun 2015 Kantor Staf Presiden yang (selanjutnya disebut KSP)

8. Nomor 1 Tahun 2016 Badan Restorasi Gambut yang (selanjutnya diebut BRG)

9. Nomor 8 Tahun 2016 Komite Ekonomi dan Industri Nasional yang (selanjutnya disebut KEIN)

Sumber : Kreasi Penulis

5. Perda

Perda adalah produk hukum daerah yang secara gelede normstelling tidak dapat berdiri sendiri, karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan di atasnya. Mengingat melaksanakan, maka tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang ada pada peraturan perundang-undangan di atasnya tersebut.

Indonesia sebagai negara kesatuan yang didesentralisir, sehingga jika ada Perda yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya dilakukan penilaian oleh pemerintah di atasnya. Hal tersebut bukan bentuk pembatasan dalam membentuk perda, namun bentuk pengawasan pemerintah daerah ke pemerintah daerah di bawahnya dan bentuk pengawasan pemerintah ke pemerintah daerah.

Kuantitas Perda sangat banyak, mengingat setiap daerah baik daerah provinsi maupun daerah kabupaten/kota menetapkan Perda. Ada 1 (satu) Perda yang harus menjadi contoh untuk daerah-daerah lainnya, khususnya daerah propinsi. Adapun Perda dimaksud adalah Perda Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik Di Propinsi Jawa Timur22.

Peraturan Perundang-undangan Di Luar UU, Perppu, PP, Perpres dan Perda

1. Salah satu peraturan perundang-undangan di luar UU, Perppu, PP, Perpres dan Perda tersebut adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang (lebih dikenal dengan Tap MPR) ternyata UUD NRI Tahun 1945 tidak mengatur, baik secara tersurat maupun secara tersirat ;

22

Di dalam Perda Nomor 11 Tahun 2005 diantaranya mengatur Komisi Pelayanan Publik yang berfungsi menerima pengaduan dan bertugas mengadakan verifikasi, memeriksa, dan menyelesaikan sengketa pelayanan publik. Komisi tersebut berkedudukan nonstruktural, bersifat independen dan mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik dengan menyampaikan laporan kinerjanya kepada DPRD.

(12)

SIPENDIKUM 2018

182

2. Di dalam UU Pembentukan Peraturan Per-UU-an khususnya Pasal 8 ayat (1) diatur mengenai jenis peraturan perundang-undangan lain di luar UU, Perppu, PP, Perpres dan Perda, yakni peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat ;

3. Peraturan perundang-undangan dimaksud angka 2 di atas diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan ;

4. Dalam praktek ketatanegaraan telah banyak Tap MPR dan peraturan yang ditetapkan oleh lembaga negara, sebagaimana angka 2 di atas.

Kesimpulan

a. UUD NRI Tahun 1945 telah mengatur dan menetapkan jenis peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan lebih lanjut beberapa ketentuan yang ada di dalam UUD NRI Tahun 1945 ;

b. Beberapa jenis peraturan perundang-undangan tersebut adalah UU, Perppu, PP, Perpres dan Perda. Untuk Perda ada Perda Provisi dan ada Perda Kabupaten/Kota; c. Tap MPR keberadaannya tidak diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, namun dalam praktek ketatanegaraan Republik Indonesia mempengaruhi jalannya pemerintahan

Daftar Pustaka

B. Hestu, Cipto Handoyo, 2008. Prinsip-Prinsip Legal Drafting dan Desain Naskah

Akademik. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya.

Bagir, Manan, 1992. Dasar-dasar Perundang-undangan Indonesia. Jakarta : Ind-Hil, Co.

Jimly, Asshiddiqie, 2007. Hukum Tata Negara Darurat. Edisi ke- 1, Jakarta : Konstitusi Press.

Maria, Farida, Indrati, Soeprapto, 1998. Ilmu Perundang-undangan : Dasar-dasar dan

Pembentukannya. Yogyakarta : Kanisius.

Soehino, 1997. Hukum Tata Negara (Penyusunan dan Penetapan Peraturan Daerah). Yogyakarta : Liberty.

(13)

SIPENDIKUM 2018

183 Disertasi :

Yudi Widagdo Harimurti, 2016. “Politik Hukum Keberadaan Lembaga Negara Yang Tidak Diatur Dalam UUD NRI Tahun 1945 (Suatu Analisis Evaluatif)”, Disertasi. Malang : Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Peraturan Perundang-undangan :

UUD NRI Tahun 1945.

Gambar

Tabel 2 : Beberapa Perppu
Tabel 4 : Beberapa PP
Tabel 5 : Beberapa Perpres

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan ketinggian lokasi di sepanjang aliran sungai berpengaruh terhadap tata guna lahan dan faktor fisik- kimia lingkungan akan memberikan pengaruh terhadap

Jawaban responden terhadap variabel supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah (X 1 ), iklim sekolah (X2), dan kinerja guru (Y) sebagian besar berkatebori baik. X 1

Apabila hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan standar, maka sampel tepung terigu maupun tepung tapioka dapat disimpan di gudang penyimpanan bahan baku sebelum

Watts (2003) juga menyatakan hal yang sama bahwa konservatisme merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting dalam mengurangi biaya keagenan dan meningkatkan kualitas

Menelaah makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta peraturan perundang-undangan lainnya dalam system hukum

Dalam pengelolaan Unit Rawat Inap ( URI ), salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan tempat tidur pasien. Pengelolaan tempat tidur pasien perlu mendapat

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Desain stator dan rotor dari generator linier ini masih sama dengan desain yang digunakan pada penelitian sebelumnya namun terdapat perubahan pada sisi spesifikasi