• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER ROBOTIKA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI NON AKADEMIK PESERTA DIDIK DI SD MUHAMMADIYAH 4 SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER ROBOTIKA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI NON AKADEMIK PESERTA DIDIK DI SD MUHAMMADIYAH 4 SURABAYA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

401

MENINGKATKAN PRESTASI NON AKADEMIK PESERTA DIDIK DI SD

MUHAMMADIYAH 4 SURABAYA

Syifaur Rahmah Muhamad Sholeh

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya syifaurrahmah16010714040@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengakuan orang tua terhadap prestasi non akademik yang dicapai peserta didik. Sehingga perlu meyakinkan bahwa kegiatan dan prestasi non akademik juga berguna untuk kehidupan peserta didik. Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan dan menganalisis manajemen ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya (2) mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya (3) mendeskripsikan dan menganalisis upaya peningkatan kualitas ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dengan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dengan uji kredibilitas, uji transferbilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Hasil dalam penelitian ini (1) manajemen ekstrakurikuler : sumber daya yang terlibat dalam ekstrakurikuler adalah koordinator ekstrakurikuler, penanggungjawab ekstrakurikuler dan pelatih ekstrakurikuler.Jadwal ekstrakurikuler dilaksanakan hari rabu, jumat, sabtu selama 90 menit, tujuan ekstrakurikuler pembentukan karakter, media publikasi, dan prestasi.Strategipencapaian ekstrakurikuler dengan pengaturan jadwal ekstrakurikuler, rekrutmen pembina berkompeten, dan kerjasama sekolah, pelatih, dan orang tua. Pelaksanaan ekstrakurikuler sistematis dan dinamis dipantau oleh penanggungjawab ekstrakurikuler dan pelatih ekstrakurikuler. Evaluasi ekstrakurikuler dilaksanakan setiap bulan, semester, dan tahun untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi dan mendapat solusi (2) faktor pendukung interpersonal dan intrapersonal yaitu minat, harapan, umpan balik, rekreasi, pelatih, penghargaan, dukungan berbagai pihak. Faktor penghambat interpersonal dan intrapersonal yaitu jadwal sekolah, kurangnya pelatih, sarana prasarana, ada kegiatan lain yang diikuti peserta didik (3) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler robotika yaitu mengikuti perlombaan, memberi penghargaan, melakukan riset pengembangan, dan memenuhi kebutuhan sarana prasarana.

Kata kunci: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, kualitas ekstrakurikuler, prestasi

Abstract

This research is motivated by the lack of parental recognition of the non-academic achievements of students. So it is necessary to ensure that non-academic activities and achievements are also useful for the lives of students. The purpose of this study (1) to describe and analyze the extracurricular management of robotics at SD Muhammadiyah 4 Surabaya (2) to describe and analyze the supporting and inhibiting factors for extracurricular robotics at SD Muhammadiyah 4 Surabaya (3) to describe and analyze efforts to improve the quality of extracurricular robotics at SD Muhammadiyah 4 Surabaya . This study used a qualitative approach with a case study research design. The research was conducted at SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Retrieval of data using interview techniques, observation, and study documentation. Data analysis with data condensation, data presentation, and data verification. Checking the validity of the data by means of credibility test, transferbility test, dependability test, and confirmability test. The results of this study (1) extracurricular management: the resources involved in extracurricular activities are the extracurricular coordinator, the person in

(2)

402

charge of extracurricular activities and the extracurricular coach. The extracurricular schedule is carried out on Wednesday, Friday, Saturday for 90 minutes, extracurricular goals for character building, media publications, and achievements. Extracurricular attainment strategies by setting extracurricular schedules, recruitment of competent coaches, and collaboration of schools, coaches, and parents. The systematic and dynamic extracurricular implementation is monitored by the person in charge of extracurricular activities and extracurricular trainers. Extracurricular evaluations are carried out every month, semester, and year to find out irregularities and get solutions (2) interpersonal and intrapersonal supporting factors, namely interests, expectations, feedback, recreation, coaches, rewards, support from various parties. Interpersonal and intrapersonal inhibiting factors are school schedules, lack of trainers, infrastructure, there are other activities that students participate in (3) efforts are made to improve the extracurricular quality of robotics, namely participating in competitions, giving awards, conducting development research, and meeting the needs of infrastructure.

Keywords: planning, implementation, evaluation, extracurricular, quality, achievement

Kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler memberi pengaruh positif pada peserta didik di bidang akademik dan non akademik. Prestasi yang dicapai peserta didik baik di bidang akademik maupun di bidang non akademik merupakan bentuk keberhasilan peserta didik dalam kegiatan sekolah. Prestasi yang dicapai peserta didik menjadi kebanggaan yang perlu untuk diapresiasi dan dikembangkan. Namun banyak orang tua yang menginginkan anaknya berprestasi di bidang akademik saja. Hal ini dikarenakan orang tua beranggapan anak yang sukses adalah anak yang mempunyai prestasi di bidang akademik dan adanya asumsi bahwa prestasi akademik berhubungan dengan karir anak di masa yang akan datang.

Tugas sekolah selain mengatur penerimaan, pengelolaan dan kelulusan peserta didik juga mengatur kegiatan pembinaan yang berhubungan dengan pengembangan potensi peserta didik. Oleh sebab itu, setiap sekolah memiliki kegiatan ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan yang bisa di ikuti peserta didik sesuai keinginannya. Dimana jenjang pendidikan dasar merupakan masa yang pendek namun mempunyai dampak besar untuk keberlangsungan hidup peserta didik, dimana perkembangan intelektual, emosi, bahasa, sosial, moral, sikap, fisik dan motorik, berkembang dengan pesat.

Ekstrakurikuler yang ada di sekolah diberikan dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk menunjang kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Ekstrakurikuler harus selalu dikembangkan

sesuai dengan perkembangan peserta didik. Sehingga setiap sekolah mempunyai tanggungjawab untuk selalu mengembangkan ekstrakurikuler agar berdaya saing dengan sekolah lain. Ada banyak hal yang mesti dilakukan sekolah untuk terus mengembangkan ekstrakurikuler yang berdaya saing. Menurut Rohiat (2012:99) upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler dengan (1) mengadakan sosialisasi tentang program ekstrakurikuler (2) mengikuti workshop atau pelatihan (3) menjalin kerjasama dengan komite sekolah, masyarakat, instansi, dan dunia usaha dan industri (4) mengikuti perlombaan tingkat regional, nasional, dan internasional (5) melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler. Hasil yang diharapkan dari adanya upaya meningkatkan kualitas ini adalah (1) terwujudnya program ekstrakurikuler yang sesuai harapan, (2) tercapainya peningkatan perencanaan ekstrakurikuler, (3) terjalinnya hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan pihak luar, (4) tercapainya peningkatan pencapaian prestasi akademik dan non akademik peserta didik.

SD Muhammadiyah 4 Surabaya merupakan sekolah dasar swasta yang berlokasi di Jalan Pucang Anom Nomor 93, Kota Surabaya. Dalam upaya meningkatkan potensi, minat, dan bakat peserta didik, SD Muhammadiyah 4 Surabaya memiliki 34 ekstrakurikuler dari kategori religi, seni budaya, bahasa, musik, olahraga, lifeskill, kepanduan, informasi dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

(3)

403 perkembangan peserta didik. Ekstrakurikuler robotika merupakan salah satu ekstrakurikuler kategori informasi dan teknologi yang ada di SD Muhammadiyah 4 Surabaya sejak tahun 2006. Dalam ekstrakurikuler robotika, peserta didik diajari bagaimana merakit robot secara manual dan membuat bahasa pemrograman robot agar robot bisa bergerak sesuai perintah bahasa pemrograman. Dalam ekstrakurikuler robotika ini. peserta didik dibina memprogram robot dengan pendampingan pelatih dan didukung oleh era globalisasi, dimana pengembangan teknologi terjadi secara kompleks dan terus-menerus.

Dari awal adanya ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, peserta didik sudah aktif mengikuti perlombaan robotika baik tingkat regional, nasional, dan internasional untuk mengasah kemampuan yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan sekolah untuk menjadikan ekstrakurikuler yang berdaya saing dan mengasah bakat peserta didik melalui ajang perlombaan.

Banyaknya prestasi yang dimiliki SD Muhammadiyah 4 Surabaya dalam perlomban robotika di tingkat nasional dan internasional membuat SD Muhammadiyah 4 Surabaya memperoleh penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual World Intellectual Property Organization Award kategori Schoolchildren’s Trophy dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tahun 2015. Perlombaan-perlombaan yang diikuti peserta didik dapat menambah pengalaman, wawasan, skill, serta meningkatkan prestasi non akademik peserta didik. Selain itu, prestasi non akademik yang diperoleh peserta didik bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya melalui jalur prestasi.

METODE

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Alasan peneliti mengambil pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui dan menganalisis secara mendalam bagaimana manajemen ekstrakurikuler robotika yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya menggunakan

metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang akan dituangkan dalam bentuk deskripsi. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus karena ada sesuatu yang unik tentang ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian secara khusus dengan menjawab how dan why tentang ekstraurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya secara komprehensif dengan beberapa informan.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Jl. Pucang Anom Nomor 93, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Kehadiran Peneliti di Lapangan

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data yang akan dianalisis. Dalam pengambilan data, peneliti menemui secara langsung dan melakukan kontak sosial dengan informan yang akan di wawancarai dan di observasi. Kehadiran peneliti di lapangan mempengaruhi kekuatan atau keabsahan hasil pengambilan data di lapangan sebagai bukti-bukti pengambilan data.

Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui sumbernya. Data primer dalam penelitian ini merupakan fakta, pendapat, kata-kata, dan tindakan informan. Data sekunder adalah data pendukung dalam penelitian yang dilaksanakan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa sumber data tertulis, foto, dan dokumen pendukung lain.

Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, dokumen pendukung. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kesiswaan, koordinator ekstralurikuler, penanggungjawab ekstrakurikuler robotika, pelatih ekstrakurikuler robotika, dan 6 peserta didik.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

(4)

404 Peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur agar wawancara mengalir sesuai fokus yang diinginkan, tetapi sebelumnya peneliti sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan inti sesuai fokus penelitian.

2.

Observasi

Pengumpulan data dengan teknik observasi peneliti memilih berperanserta sebagai pengamat dan memilih untuk tidak terlibat dalam mengikuti ekstrakurikuler robotika yang dilaksanakan peserta didik SD Muhammadiyah 4 Surabaya, sehingga kehadiran peneliti di lapangan tidak mempengaruhi perilaku peserta didik.

3.

Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini antara lain dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler harian dan kegiatan ekstrakurikuler menuju lomba, silabus ekstrakurikuler, lomba yang diikuti, capaian prestasi non akademik dari ekstrakurikuler robotika, dan dokumen pendukung lain.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data.

1. Kondensasi Data

Proses penyeleksian, pemfokusan, penyederhanaan, dan pengabstraksian data lapangan dengan memilah data yang sesuai fokus penelitian, dengan memberi kode dan tabel.

2. Penyajian Data

Proses merangkai informasi hasil penelitian menjadi laporan terorganisir yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindak lanjut dalam bentuk teks narasi, flowchart, bagan, matriks, dan tabel dengan tujuan agar hasil penelitian mudah dipahami dan ditarik kesimpulan.

3. Verifikasi Data

Proses analisis data menjadi sesuatu yang bermakna, mempunyai keteraturan, penjelasan pola, konfigurasi, dan hubungan sebab akibat berdasarkan bukti pendukung yang konsisten dari awal sampai akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Manajemen Ekstrakurikuler Robotika a) Perencanaan ekstrakurikuler robotika

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Perencanaan ekstrakurikuler mencakup perencanaan sumber daya manusia, penyusunan jadwal dan materi ekstrakurikuler, penetapan tujuan dan target ekstrakurikuler, strategi pencapaian tujuan dan target ekstrakurikuler.

2) Perencanaan sumber daya manusia top management kepala sekolah menunjuk pihak-pihak yang berhubungan dengan ekstrakurikuler. yaitu direktur atau koordinator ekstrakurikuler, penanggungjawab ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler, dan peserta didik. Pelatih ekstrakurikuler robotika biasanya diambil dari ITS dan PENS. Ekstrakurikuler diadakan minimal dengan 20 peserta didik perkelas.

3) Penyusunan jadwal dan materi ekstrakurikuler dilaksanakan oleh penanggungjawab ekstrakurikuler yang dikoordinasikan dengan pelatih, dan difinalisasi oleh pimpinan sekolah. Jadwal ekstrakurikuler robotika setiap hari rabu pukul 15.30-17.00 WIB, jum’at pukul 14.30-16.00 WIB dan sabtu pukul 10.00-11.30 WIB. Dengan materi robot line tracer untuk kelas 3, robot maze solving untuk kelas 4, robot transporter untuk kelas 5 dan robot rescue untuk kelas 6. 4) Penetapan tujuan dan target

ekstrakurikuler adalah pembentukan karakter peserta didik, media informasi atau publikasi, dan peningkatan prestasi peserta didik. Dengan indikator keberhasilan berupa prestasi dan penampilan bakat dalam event.

5) Strategi pencapaian tujuan dan target ekstrakurikuler dengan mengatur jadwal ekstrakurikuler dengan baik, mencari pembina yang berkompeten, pembinaan fun education, kerjasama dengan pihak sekolah, orang tua, dan pelatih, dan mengetahui rule perlombaan.

b) Pelaksanaan ekstrakurikuler mencakup penjelasan uraian kegiatan kepada pelatih, ketersesuaian silabus dengan materi yang

(5)

405 diajarkan, dan proses kepemimpinan kepala sekolah.

1) Penjelasan uraian kegiatan ekstrakurikulerdilakukan

penanggungjawab ekstrakurikuler kepada pelatih ekstrakurikuler setiap 1 semester sekali, akan ada masukan-masukan dari pelatih mengenai kegiatan kedepan, disesuaikan dengan lomba-lomba yang ada.

2) Pemberian materi ekstrakurikuler dilaksanakan oleh pelatih ekstrakurikuler sesuai silabus yang telah dibuat secara sistematis dan dinamis, sesuai dengan peserta didik dan lomba yang akan diikuti. 3) Proses kepemimpinan sumber daya manusia lebih banyak dilakukan oleh penanggungjawab dan pelatih ekstrakurikuler, kemudian dilaporkan kepada pimpinan sekolah.

c) Evaluasi ekstrakurikuler mencakup pelaksanaan evaluasi, evaluasi pencapaian tujuan dan target ekstrakurikuler, evaluasi penyimpangan ekstrakurikuler, dan solusi mengatasi penyimpangan yang terjadi. 1) Pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap 1

bulan, 1 semester, dan 1 tahun. Evaluasi bulanan untuk melaporkan capaian prestasi lomba, evaluasi semester untuk melaporkan capaian kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dalam raport berupa kehadiran peserta didik dan portofolio peserta didik, evaluasi tahunan untuk melaporkan hasil capaian tujuan dan target pelaksanaan ekstrakurikuler selama 1 tahun, serta untuk merencanakan target ditahun berikutnya.

2) Evaluasi penyimpangan yang biasanya terjadi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler antara lain menurunnya jumlahpeserta didik karena berbagai alasan, dan pelatih yang berhalangan hadir.

3) Solusi mengatasi penyimpangan tersebut dengan mengantisipasi jumlah pelatih tidak terlalu banyak, mempersiapkan pelatih cadangan dari guru dalam, dan memberikan jadwal kehadiran peserta didik dan pelatih.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Ekstrakurikuler Robotika

a) Faktor pendukung ekstrakurikuler robotika

1) Faktor pendukung eksternal ekstrakurikuler robotika antara lain: tim manajemen yang baik, pelatih yang berkompeten, akses perlombaan yang luas, dukungan sekolah, dan dukungan orang tua.

2) Faktor pendukung internal dari peserta didik antara lain: minat, harapan, feedback, dan rekreasi untuk peserta didik. b) Faktor penghambat ekstrakurikuler robotika

1) Faktor penghambat eksternal ekstrakurikuler robotika antara lain : sarana prasarana yang belum terpenuhi, dan kurangnya pelatih.

2) Faktor penghambat internal dari peserta didik antara lain: mengikuti ekstrakurikuler lain, ada ulangan, ada kegiatan lain yang diikuti pada saat ekstrakurikuler.

3) Upaya mengatasi kendala tersebut dengan melakukan pembelajaran fun education di luar sekolah, mempunyai pelatih cadangan dari guru dalam menegakkan kedisiplinan peserta didik, dan pengaturan waktu yang dilakukan oleh peserta didik.

3. Upaya Peningkatan Kualitas Ekstrakurikuler Robotika

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler adalah mengikuti perlombaan, memberi reward kepada pelatih ekstrakurikuler, publikasi prestasi peserta didik di media massa, peningkatan pembinaan ekstrakurikuler dengan latihan intensif dan pembelajaran di luar sekolah, pemenuhan kebutuhan ekstrakurikuler, dan melakukan riset pengembangan. Informasi perlombaan didapatkan dengan cara hunting, pengiriman proposal ke sekolah, dan flyer yang diperoleh dari komunitas yang kemudian di publikasi di mading sekolah maupun grup wali murid yang ada di WhatsApp.Teknis pengikutsertaan lomba untuk tingkat kota dan regional tidak ada seleksi, namun untuk perlombaan nasional dan internasional bergantung pada kategori yang diikuti, kesanggupan peserta didik dan wali murid dalam hal kemampuan dan biaya.

Pembahasan

1. Manajemen Ekstrakurikuler Robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya

(6)

406 a) Perencanaan ekstrakurikuler robotika di SD

Muhammadiyah 4 Surabaya

Perencanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya diawali dengan penetapan tujuan dan target ekstrakurikuler, perumusan strategi pencapaian tujuan dan target ekstrakurikuler, penetapan jadwal kegiatan dan materi, dan perencanaan sumber daya manusia yang terlibat.

Dalam hal ini penetapan tujuan kegiatan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya untuk pembentukan karakter peserta didik, sebagai media informasi atau publikasi, sebagai peningkatan prestasi, dan ajang menampilkan bakat yang dimiliki dalam event. Hal ini sesuai dengan Imron (2011:11) tujuan manajamen peserta didik adalah untuk meningkatkan keterampilan, psikomotor, dan pengetahuan peserta didik, mengembangkan kecerdasan, hobi, bakat, dan minat peserta didik. Hal lain disebutkan juga oleh Daryanto (2013:146) tujuan ekstrakurikuler di lingkup pendidikan adalah menyalurkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga menjadi manusia menjadi manusia yang kreatifitas dan penuh karya. Penelitian dengan judul “Factors Affecting Students Participation in Extra-curricular” oleh Sari dan Esa (2017:46960) juga menjelaskan peserta didik menggunakan ekstrakurikuler sebagai platform untuk meningkatkan kepercayaan diri, kerja tim, mengembangkan keterampilan berkomunikasi, dan menciptakan komunikasi yang baik. Untuk penetapan tujuan lain sebagai media informasi dan publikasi ini dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang adanya ekstrakurikuler dan prestasi yang dicapai peserta didik, mengingat status SD Muhammadiyah 4 Surabaya sekolah swasta.

Selanjutnya, strategi pencapaian tujuan dan target yang dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya yaitu mengatur jadwal ekstrakurikuler dengan baik, mencari pembina yang berkompeten, pembinaan ekstrakurikuler yang fun education, melakukan kerjasama dengan pihak sekolah, orang tua, dan pelatih. Hal ini sesuai dengan penelitian dengan judul “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler berbasis Pengembangan Karakter Siswa” oleh Taufik (2015:497) yang menjelaskan hasil yang ingin

dicapai harus sesuai dengan arahan visi, misi, tujuan, dan target yang telah direncanakan. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pencapaian tujuan dan target yang dapat membantu mencapai tujuan dan target tersebut. Hal serupa juga dijelaskan Sutrisna (Suryosubroto, 2010:275) dalam pelaksanaan ekstrakurikuler harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, dikelola oleh sumber daya manusia yang bermotivasi tinggi, pembagian fungsi dan tugas yang jelas, terdapat sinergi antara pihak keluarga, dan terdapat agenda evaluasi berkala. Sehingga ada cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Selanjutnya, hal-hal yang berkaitan dengan materi peserta didik seperti jadwal ekstrakurikuler, materi ekstrakurikuler, alokasi dana dibuat oleh penanggungjawab ekstrakurikuler yang dikoordinasikan dengan pelatih ekstrakurikuler. Dalam hal ini, komunikasi antara pihak sekolah, pelatih, dan wali murid merupakan hal yang selalu diupayakan oleh pihak sekolah untuk menjaga harmonisasi dalam ekstrakurikuler robotika. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian “The Implementation of School-Based Management in

Extracurricular Robotics Execution at

Elementary School” oleh Yusuf, dkk (2018:79) yang menjelaskan keberhasilan program dapat dilihat bagaimana koordinasi, sinergi, dan komunikasi yang dilakukan pihak sekolah, wali murid, dan peserta didik. Hal ini juga didukung dengan penelitian “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Pengembangan Karakter Siswa” oleh Taufik (2015:497) yang menjelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam perencanaan ekstrakurikuler adalah jenis kegiatan ekstrakurikuler, program kerja, jadwal kegiatan, anggaran dana, dan sarana prasarana yang dibutuhkan.

Selanjutnya penentuan sumber daya manusia. Sumber daya dari pihak sekolah yang terlibat dalam ekstrakurikuler robotika ini adalah kepala sekolah. wakil kepala kesiswaan, kepala urusan kesiswaan, koordinator ekstrakurikuler, dan penanggungjawab ekstrakurikuler. Sedangkan untuk pelatih ekstrakurikuler diambil dari pihak luar yang berkompeten di bidang robotika. Sumber daya manusia ini terlibat dalam proses pembinaan ekstrakurikuler. dalam fungsi manajemen, penentuan sumber daya manusia

(7)

407 masuk dalam pengorganisasian. Hasibuan (2007:2) menyebutkan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dapat mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Herujito (2006:110) juga menjelaskan struktur organisasi yang menjelaskan pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan tingkat spesialisasi dari suatu pekerjaan dapat mempermudah kinerja sumber daya yang terlibat. Dalam penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Non-Akademik Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Jember” oleh Saputro dkk (2017:51) menyebutkan pihak yang terlibat dalam ekstrakurikuler adalah wakil kepala kesiswaan, pembina ekstrakurikuler, dan pelatih ekstrakurikuler. Sedangkan penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta” oleh Kusumandari dan Rohmah (2018:274) menyatakan pihak yang terlibat dalam ekstrakurikuler adalah kepala sekolah, wakil kepala kesiswaan, guru, pembina, dan pelatih ekstrakurikuler.

Dalam hal ini perencanaan ekstrakurikuler secara keseluruhan sesuai dengan ruang lingkup penyusunan ekstrakurikuler menurut Badrudin (2014:141) yaitu diawali dengan pembuatan perencanaan ekstrakurikuler berupa tujuan, hasil, jadwal kegiatan, sumber daya manusia, draft program pengembangan ekstrakurikuler, revisi draft, finalisasi draft, dan penggandaan dan pendistribusian draft kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Perencanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya juga sesuai dengan penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Non-Akademik Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Jember” oleh Saputro, dkk (2017:52) yang menjelaskan dalam perencanaan ekstrakurikuler hal-hal yang terlibat adalah penetapan tujuan dan strategi pencapaian, pendayagunaan sumber daya manusia, finansial, materi kegiatan, waktu, jadwal, dan sarana prasarana.

b) Pelaksanaan ekstrakurikuler robotika

Pelaksanaan ekstrakurikuler menurut Rusman (2011:125) adalah usaha mencapai tujuan yang dilakukan dengan menggerakkan anggota kelompok melalui kegiatan pengarahan dan pemotivasian, sedangkan kegiatan dalam fungsi

pelaksanaan yang disebutkan Nickels, McHugh dan McHugh (Sule, & Kurniawan, 2015:13) adalah kegiatan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemotivasian sumber daya manusia, penjelasan uraian tugas, dan penjelasan kebijakan yang diterapkan.

Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dilaksanakan dilakukan dengan memberi penjelasan kegiatan selama 1 semester ke depan kepada pelatih ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai silabus yang sudah dibuat dengan sistematik dan dinamis, untuk proses pembimbingan lebih sering dilakukan oleh penanggungjawab dan pelatih ekstrakurikuler. Hal ini seperti penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Pramuka” oleh Ariani (2015:70) yang menyebutkan bahwa proses kepemimpinan dilakukan oleh pembina dengan memberi instruksi kepada asisten pembina untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun. Hal lain juga disebutkan dalam penelitian “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Pengembangan Karakter Siswa” oleh Taufik (2015:498) menjelaskan kepala sekolah memiliki peran penting untuk memotivasi sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Dalam hal ini, kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya memberi arahan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam ekstrakurikuler, namun untuk proses pembimbingan kepada peserta didik tetap dilaksanakan oleh penanggungawab dan pelatih ekstrakurikuler.

Jenis robot yang diajarkan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah jenis mobile robot yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kategori robot yang diajarkan untuk kelas 3 adalah line follower/line tracer, kelas 4 maze solving, kelas 5 transporter, kelas 6 rescue. Hal ini sesuai dengan Supriyanto, dkk (2010:2) yang menjelaskan jenis-jenis robot ada non mobile robot, mobile robot, kombinasi mobile dan mobile robot dan humanoid. Hal lain seperti yang dijelaskan oleh Widiastuti, dkk (2016:326) dalam penelitian “Peningkatan Kreativitas Siswa SD Negeri Karangrejo 2 Melalui Ekstrakurikuler Robotika” untuk jenis yang diajarkan di SD kelas 3 adalah jenis robot

(8)

408 line follower atau line tracer. Hal ini untuk memperkenalkan robot pemrograman robot yang paling sederhana untuk peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya diawali dengan pembukaan oleh pelatih atau penanggungjawab ekstrakurikuler, penjelasan uraian tugas ekstrakrikuler, praktek coding, dan pengaplikasian dalam lapangan. Peserta didik diperkenankan pulang apabila sudah bisa memenuhi target latihan pada hari itu, seperti check point atau berhasil melewati track latihan. Seperti dalam penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta” oleh Kusumandari dan Rohmah (2018:274) menjelaskan dalam pelaksanaan ekstrakurikuler terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penelitian dengan judul “Research on Robot Education in

Primary School” oleh Xu (2018:442)

menjelaskan metode pengajaran berpengaruh pada pemahaman peserta didik. Seperti metode cerita yang dapat meningkatkan minat belajar kelas rendah, metode diskusi untuk mengajarkan konten filosofis robot, metode demonstrasi untuk mengajari peserta didik mengamati atau menganalisis secara visual dan memperkenalkan pengetahuan baru, metode eksplorasi independen untuk memberi peserta didik menyelesaikan pemrograman sendiri.

c) Evaluasi ekstrakurikuler

Evaluasi yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dilakukan bulanan, semesteran, dan tahunan. Evaluasi tahunan dengan mengumpulkan pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan ekstrakurikuler kemudian mengevaluasi penyimpangan yang biasa terjadi waktu pelaksanaan ekstrakurikuler dan memberi solusi mengenai penyimpangan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian terkait evaluasi ekstrakurikuler tersebut, SD Muhammadiyah 4 Surabaya telah melaksanakan evaluasi dengan rutin dan terjadwal. Gorton (Minarti, 2012:204) menjelaskan evaluasi program kegiatan secara berkala untuk mengetahui efektivitas dan identifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki. Rohiat (2012:99) juga menjelaskan adanya kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi program

ekstrakurikuler juga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler. Penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Non-Akademik Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Jember” oleh Saputro dkk (2017:51) yang mengatakan evaluasi dilakukan selama 1 semester dengan memberi penilaian kegiatan secara kualitatif deskriptif di raport peserta didik. Dan evaluasi tahunan dengan evaluasi kegiatan rapat anggota tahunan. Dan untuk evaluasi penyimpangan seperti dalam penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta” oleh Kusumandari dan Rohmah (2018:275) dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap peserta didik, pelatih, dan pelaksanaan kegiatan dengan memberi presensi kehadiran dan jurnal kegiatan ekstrakurikuler. 2. Faktor Pendukung dan Penghambat

Pelaksanaan Ekstrakurikuler. a) Faktor Pendukung

Faktor pendukung pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor pendukung internal yang berasal dari peserta didik diantaranya minat, harapan, feedback, dan rekreasi. Beberapa peserta didik menyebutkan alasan mendasar mengikuti ekstrakurikuler adalah ingin memperoleh sertifikat yang bisa digunakan untuk masuk SMP Negeri melalui jalur prestasi, peserta didik lain menyebutkan alasan mengikuti ekstrakurikuler karena menyukai robotika sejak kecil (kelas 1 SD), dan untuk senang-senang.

Hal ini sesuai dengan Muhibbin (2004:3) yang mengatakan faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi peserta didik adalah adanya minat, harapan, feedback,kepribadian, rekreasi dan kesehatan dari diri peserta didik. Dalam hal ini yang menjadi faktor pendukung internal ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah 4 dari 6 faktor internal menurut Muhibbin (2004:3).

Sementara faktor pendukung eksternal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya diantaranya tim manajemen yang baik, pelatih yang berkompeten, akses perlombaan yang luas,

(9)

409 dukungan instansi luar, dan dukungan keluarga. Hal ini sesuai dengan Muhibbin (2004:4) yang menyatakan faktor pendukung eksternalnya adalah lingkungan, keluarga, dan pelatih. Dalam penelitian oleh Meroni et al (2019:24) dengan judul “Use of Extra-school time and child behaviour” menjelaskan bahwa kehidupan dan kesempatan belajar anak-anak bisa ditentukan dari latar belakang keluarga dengan pola pengasuhan, ekonomi, dan budaya yang mendukung. Sementara penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta” oleh Kusumandari dan Rohmah (2018:276) juga mengatakan faktor pendukung eksternal adalah dukungan sekolah, sumber daya manusia, sarana prasarana, pengelolaan waktu, dan peserta didik. Penelitian lain dengan judul “Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegaiatan Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Karakter Disiplin Siswa” oleh Nugraha dan Rahmatiani (2018:67) menyatakan faktor pendukung eksternal adalah sarana prasarana, dan manajemen yang baik. Manajemen yang baik diterapkan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dengan selalu mengupayakan koordinasi dan bersinergi mencapai tujuan ekstrakurikuler.

b) Faktor Penghambat

Faktor penghambat internal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya antara lain mengikuti ekstrakurikuler lain, ulangan, ada kegiatan lain yang diikuti pada saat ekstrakurikuler. Penelitian dengan judul “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Pengembangan Karakter Siswa” oleh Taufik (2015:502) menjelaskan faktor penghambat pelaksanaan ekstrakurikuler antara lain kurang aktifnya peserta dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dan penelitian dengan judul “Implementasi Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Prestasi Non Akademik di SMP Kreatif Aisyiyah Rejang Lebong” oleh Amin dkk (2018:119) yang mengatakan faktor penghambat pelaksanaan ekstrakurikuler ada kepentingan pribadi peserta didik. Selain itu, penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta”

oleh Kusumandari dan Rohmah (2018:276) yang mengatakan faktor penghambat ekstrakurikuler adalah peserta didik, ada acara mendadak, dan berbenturan dengan kegiatan sekolah. Penelitian dengan judul “Factors Affecting Students Participation in Extra-curricular” oleh Sari dan Esa (2017:46961) mengatakan faktor intrapersonal yang dapat mempengaruhi peserta didik adalah adanya kepentingan pribadi yang mempengaruhi peserta didik memilih kegiatan apa yang dipilih.

Faktor penghambat eksternal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya sarana dan prasarana yang belum terpenuhi, dan kurangnya pelatih. Hal ini sesuai dengan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Pembinaan Karakter Disiplin Siswa” oleh Nugraha dan Rahmatiani (2018:69) mengatakan bahwa yang menjadi faktor penghambat adalah sarana prasarana. Sementara penelitian dengan judul “Factors Affecting Students Participation in

Extra-curricular” oleh Sari dan Esa

(2017:46961) mengatakan faktor penghambat sktuktural berupa pemenuhan kebutuhan ekstrakurikuler sarana prasarana yang disediakan sekolah kurang memadai untuk dilakukan ekstrakurikuler tersebut, sehingga dapat mempengaruhi partisipasi peserta didik.

c) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran di luar sekolah, mempunyai pelatih cadangan dari guru dalam, menegakan kedisiplinan peserta didik, pengaturan waktu yang dilakukan oleh peserta didik. Hal tersebut juga diungkapkan dalam penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Pramuka” oleh Ariani (2015:71) yang menyatakan solusi untuk menghadapi hambatan ekstrakurikuler dengan melakukan koordinasi dengan baik dengan pihak sekolah mengenai apa saja yang kurang, melakukan laporan rutin mengenai kehadiran peserta didik dan melakukan kerjasama dengan pihak orang tua mengenai pembinaan ekstrakurikuler yang ada. Hasil penelitian dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA

(10)

410 Muhammadiyah 2 Yogyakarta” oleh Kusumandari dan Rohmah (2018:277) mengatakan untuk faktor penghambat dari peserta didik solusi yang digunakan adalah dengan melakukan pengaturan waktu sesuai dengan keadaan.

3. Upaya peningkatan kualitas ekstrakurikuler Peningkatan kualitas ekstrakurikuler dilakukan untuk memperbaiki ekstrakurikuler dan menjadikan ekstrakurikuler yang berdaya saing. Menurut Rohiat (2012:99) tujuan dari adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah agar terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler di berbagai bidang. Upaya yang dilakukan setiap sekolah untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler tidak selalu sama. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya antara lain dengan mengikuti perlombaan, mengadakan riset pengembangan, mempublikasi prestasi peserta didik di media massa, memberi reward kepada pelatih yang berhasil membawa tim robotika memenangkan perlombaan tingkat nasional dan internasional, dan mengadakan pembinaan intensif. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya merupakan 2 dari 5 upaya yang dikatakan Rohiat (2012:99) yaitu dengan mengikuti lomba kejuaraan berskala regional, nasional, dan internasional, dan mengikuti workshop atau pelatihan. Upaya lain yang dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler robotika juga dengan memberikan reward kepada pelatih ekstrakurikuler yang berhasil membawa peserta didik meraih prestasi dalam perlombaan. Hal ini sesuai dengan penelitian dengan judul “Kegiatan Ekstrakurikuler Integratif Sebagai Wahana Peningkatan Prestasi Non Akademik Peserta didik di SMA Negeri 1 Nganjuk” oleh Wardany dan Mudjito (2017:6) juga menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler adalah dengan memberikan pembina reward karena telah berhasil membawa peserta didik meraih prestasi saat perlombaan. Hal lain yang dilakukan SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah melakukan riset pengembangan, hal ini sesuai dengan penelitian dengan judul “Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dan Dampaknya di SD Budi

Mulia Dua Sedayu Bantul” oleh Husna (2014:39) yang mengatakan program pengembangan kompetensi guru dan karyawan melalui jalur formal maupun non formal dapat menjadi salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada pembahasan dapat diambil kesimpulan diantarnya sebagai berikut:

1. Perencanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dilakukan dengan menetapkansumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika, yaitu penanggungjawab ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler, dan peserta didik. Menyusun jadwal dan materi ekstrakurikuler oleh penanggungjawab ekstrakurikulerdengan pelatih ekstrakurikuler, ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 15.30-17.00 WIB, Jumat pukul 14.30-16.00 WIB, dan Sabtu pukul 10.00-11.30 WIB. Untuk materi yang diajarkan di kelas 3 memprogram robot line tracer atau line follower, kelas 4 memprogram robot maze solving, kelas 5 memprogram robot transporter, kelas 6 memprogram robot rescue. Penetapan tujuan dan target ekstrakurikuler yaitu pembentukan karakter peserta didik, media informasi dan publikasi sekolah, dan peningkatan prestasi peserta didik. Penetapan strategi pencapaian tujuan dan target dengan mengatur jadwal ekstrakurikulersebaik mungkin, mencari pembina yang berkompeten di bidangnya, pembinaan ekstrakurikuler fun education, kerjasama dengan pihak sekolah, orang tua, dan pelatih, serta mengetahui rule perlombaan yang akan diikuti.

2. Pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dilaksanakan dengan menjelaskan uraian kegiatan selama 1 semester oleh penanggungjawabkepada pelatih ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler memberi materi secara sistematis dan dinamis sesuai kondisi peserta didik dan perlombaan yang akan diikuti, untuk proses kepemimpinan sumber daya

(11)

411 manusia dilakukan oleh penanggungjawab ekstrakurikuler dan pelatih ekstrakurikuler yang kemudian dilaporkan kepada pimpinan sekolah.

3. Evaluasi ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dilaksanakan setiap bulan, semester, dan tahun.Evaluasi setiap bulan untuk melaporkan capaian prestasi peserta didik, evaluasi setiap semester untuk melaporkan capaian kegiatan dan portofolio peserta didik dalam nilai raport, dan evaluasi setiap tahun untuk melaporkan capaian kegiatan dan portofolio peserta didik dalam nilai raport, mengetahui hasil capaian tujuan dan target ekstrakurikuler selama 1 tahun, danmerencanakan tujuan, target, dan strategi ekstrakurikuler di tahun selanjutnya. Dalam evaluasi ekstrakurikuler diperoleh hasil penyimpangan yang biasa terjadi dalam ekstrakurikuler antara lain menurunnya jumlah peserta didik dan pelatih yang berhalangan hadir dan menetapkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyimpangan tersebut, yaitu dengan meminimalisir jumlah pelatih tidak terlalu banyak, mempersiapkan pelatih cadangan dari guru dalam, dan memberikan jadwal kehadiran peserta didik dan jurnal kegiatan kepada pelatih ekstrakurikuler.

4. Faktor pendukung eksternal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah tim manajemen yang baik, pelatih yang berkompeten, akses perlombaan yang luas, reward yang diberikan kepada peserta didik dan pelatih yang memenangkan perlombaan, dukungan dari pihak luar, sedangkan faktor pendukung internal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalahminat atau hobi, harapan, feedback, dan rekreasi peserta didik. Untuk faktor pengambat eksternal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalahjadwal sekolah yang padat, sarana prasarana (lokasi ekstrakurikuler yang dilaksanakan di ruang kelas) yang kurang, dan pelatih yang berhalangan hadir, sedangkan faktor penghambat internal pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD

Muhammadiyah 4 Surabaya adalah peserta didik mengikuti ekstrakurikuler lain, ada kegiatan lain yang diikuti pada saat ekstrakurikuler robotika, dan adanya ulangan sehingga untuk kegiatan ekstrakurikuler sementara waktu harus berhenti. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut dengan melaksanakan pembelajaran fun education di luar sekolah, mempersiapkan pelatih cadangan dari guru dalam, menegakkan kedisiplinan peserta didik dan pelatih ekstrakurikuler, dan pengaturan waktu yang dilakukan peserta didik.

5. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dengan mengeksplorasi minat dan bakat peserta didik dengan aktif mengikuti perlombaan, memberi reward kepada peserta didik dan pelatih ekstrakurikuler yang memenangkan perlombaan, publikasi prestasi peserta didik di media sosial, pemenuhan kebutuhan sarana prasarana ekstrakurikuler, dan pengembangan riset robot oleh pelatih ekstrakurikuler.

Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka peneliti mengajukan saran terkait penelitian yang telah dilaksanakan. Saran tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi sekolah maupun pihak lain yang berkaitan, diantaranya:

1. Kepala sekolah

Diharapkan kepala sekolah sesekali ikut terjun dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk memantau kegiatan ekstrakurikuler yang sedang berlangsung, memberi motivasi kepada peserta didik, dan memantau kinerja sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.

2. Koordinator ekstrakurikuler

Diharapkan adanya perbaikan dan pembaruan data administrasi ekstrakurikuler secara berkala. Sehingga diperoleh data yang valid tentang pelaksanaan ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Dan diharapkan ada kontrol atau pengawasan secara berkala mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler terhadap penanggungjawab ekstrakurikuler dan pelatih ekstrakurikuler sebagai bahan

(12)

412 evaluasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

3. Penanggungjawab ekstrakurikuler

Diharapkan penanggungjawab

ekstrakurikuler bisa mendampingi kegiatan ekstrakurikuler peserta didik, memotivasi peserta didik agar aktif mengikuti ekstrakurikuler, mencetak prestasi baik tingkat regional, nasional, maupun internasional. Dan diharapkan penanggungjawab ekstrakurikuler melakukan pembaruan data administrasi ekstrakurikuler secara berkala. Sehingga diperoleh data yang valid tentang pelaksanaan ekstrakurikuler robotika di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. 4. Pelatih ekstrakurikuler

Pelatih ekstrakurikuler diharapkan bisa melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dengan tepat waktu. Hal ini dikarenakan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar. Dan diharapkan ada koordinasi antar pelatih mengenai jadwal mengisi materi apabila berhalangan hadir, bisa diganti dengan pelatih ekstrakurikuler robotika lain. Sehingga dalam 1 kelas ada pelatih yang bisa mendampingi kegiatan ekstrakurikuler.

5. Peserta didik

Diharapkan peserta didik mampu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal dan materi yang telah ditetapkan sekolah. Hal ini akan berdampak baik untuk melatih skill peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler dan menuju perlombaan. DAFTAR PUSTAKA

Amin, M., Larasati, S., & Fathurrochman, I. 2018. Implementasi Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Prestasi Non Akademik di SMP Kreatif ‘Aisyiyah Rejang Lebong. Jurnal Literasiologi. Vol.1 No.1. Hal 103-121.

Ariani, D. 2015. Manajemen Ekstrakurikuler Pramuka. Jurnal Manajer Pendidikan. Vol.9 No. 1. Hal 65-74.

Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT Indeks.

Daryanto. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.

Hasibuan, M. S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Herujito, Y. M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen.

Jakarta: Grasindo.

Husna, A. 2014. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu dan Dampaknya di SD Budi Mulia Dua Sedayu Bantul. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan. Vol. 7 Hal 29-40.

Imron, A. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Kusumandari, P. & Rohmah, N. 2018.

Manajemen Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Untuk Membentuk Karakter Kepemimpinan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Madrasah. Vol. 3: Hal. 267-278.

Meroni, E. C., Piazzalunga, D., & Pronzato, C.2018. Use of Extra-School Time and Child Behaviours : Evidence From The UK. Discussion Paper Series. Hal 2-20.

Minarti, S. 2012. Manajemen Sekolah. Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Jakarta: Arruz Media.

Muhibbin, S. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Metode Baru. Bandung: Alfabeta. Nugraha, Y., & Rahmatiani, L. 2018.

Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Karakter Disiplin Siswa. Jurnal Moral Kemasyarakatan. Vol. 3 No. 2. Hal 64-70.

Rohiat. 2012. Manajemen Sekolah. Teori Dasar dan Praktik. Jakarta: Refika Utama.

Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press.

Saputro, R. R., Sukidin, & Ani, H. 2017. Manajemen Ekstrakurikuler Non Akademik Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Jember. Jurnal Edukasi. Vol. 4 (2): Hal. 49-53. Sari, M., & Esa, A. 2017. Factors Affecting

Students Participation In Extra-curricular. Elixir Psychology. Hal. 46960-46962.

(13)

413 Sule, Ernie, T., & Kurniawan, S. 2015.

Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana. Supriyanto R., Hustinawati., Righati, W. N.,

Ary, B. K., Yogi, P., & Abdurrachman, S. 2010. Buku Ajar Modul Robotika. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Taufik, R. 2018. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Pengembangan Karakter Siswa. Jurnal Manajer Pendidikan. Vol. 9 (4): Hal. 494-504.

Wardany, S. K. & Mudjito Ak. 2017. Kegiatan Ekstrakurikuler Integratif Sebagai Wahana Peningkatan Prestasi Non Akademik Peserta Didik di SMA Negeri Nganjuk. Inspirasi Manajemen Pendidikan. Vol. 6 No. 1. Widiastuti, I., Arifin, S., & Widiawan, B.

Peningkatan Kreativitas Siswa SD Negeri Karangrejo 2 Melalui Ekstrakurikuler Robotika. Makalah disajikan dalam Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN. 2016.

Xu, R. 2018. Research On Robot Education In Primary School. Advances In Social Science and Humanities Research. Vol. 294. Hal. 440-444.

Yusuf, R. M. S., Karwanto., & Riyanto, Y. 2018. The Implementation Of School-Based Management In Extracurricular Robotics Execution At Elementary School. Advances In Social science, Education and Humanities Research. Vol. 212. Hal 76-81.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu pemerintah (para medis yang memiliki otoritas dan wewenang dalam persoalan kesehatan), sangat menekankan sinergitas peranan sentral MUI melalui fatwanya

Dilihat dari sumbernya biaya kualitas dapat berasal dari dalam perusahaan, yaitu biaya yang terjadi untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang

Elméletének alaptétele az a modell, hogy a közszféra nyilvános szférává és magánszférává válik szét. A nyilvános szféra mögött a hatalom, hivatalos- ság,

Denemede, farklı organik bitki besin maddesi uygulamalarının pırasanın ( Allium porrum L. Ġnegöl 92) verim ve kalite özellikleri üzerine etkisi ile pırasanın

Abstrak tesis yang dikemukakan kepada Senat Universiti Putra Malaysia Sebagai memenuhi keperluan untuk ijazah Master Sains HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU, PERSEKITARAN KERJA, REKA

saat itu di tahun 2011-2012 brand King David Entertainment ini memang sedang melambung tinggi dan sangat terkenal di bidang wedding karena dalam seminggu saja King