• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA PELAKU (UMKM) DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA PELAKU (UMKM) DI KOTA MALANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

287

Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online) Volume. 7 Nomor. 2 September 2020 :287-302

Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v7i2.7327

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PADA PELAKU (UMKM) DI KOTA MALANG

Johanis Nifanngeljau1 Hermi Sularsih2,

1Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

2Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol

*Korespondensi: jhonnifan05@gmail.com

Abstract

The purpose of this study is to analize taxpayer awareness, understand taxes, and pay taxes with the approval of individual taxpayers. obligations. This type of research in this study is quantitative, the method used is a sampling method with a sample of 29 people. Characteristics of male gender respondents 55.2%, S1 education 24.1% while for age 29 years 17.2%. The calculation results of the Taxpayer Awareness variable have a t count of 0.562 with a significant level of 0.678, Tax Comprehension has a t count of 5.451 with a significant level of 0,000, the variable increase and protect memi t count by 12,015 with Tax Sanctions having a t count of 0.393 significant at 0.445, while Service Quality variable has a t count of 1.835 with a significant level of 0.079. Everything can be summed up as a significant Tax Understanding variable on individual taxpayer regulations, while the taxpayer awareness variable, tax understanding and service quality are not related to individual taxpayer obligations. Keywords : Awareness of Taxpayers; Understanding of Taxes; Tax Sanctions;

Quality of Service; Against Personal Taxpayer Compliance

Submissiondate: 2020-07-17 Accepteddate: 2020-09-24

PENDAHULUAN Latar Belakang

Peraturan perundangan undangan perpajakan yang mengatur tentang pajak penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 1984 adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983. Sebelum tahun 1983, pengenaan pajak yang berhubungan dengan penghasilan diistilahkan dengan nama: pajak perseroan (Ord. pps 1925), pajak kekayaan (Stb. 1932), pajak pendapatan (Ord. Ppd 1944), pajak penjualan (UU No. 19 Drt Th. 1951).

Semakin cepatnya perkembangan sosial ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional serta diera gelobalisasi di berbagai bidang, maka perlu dilakukan perubahan undang-undang tersebut guna meningkatkan fungsinya serta perannya dalam hal mendukung kebijakan pembangunan nasional khususnya di bidang ekonomi.

(2)

Undang-288 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________ Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan telah beberapa kali diubah dan disempurnakan, yaitu dengan Undang Nomor 10 Tahun 1994, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan yang terakhir adalah Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

Perubahan perundang-undanan perpajakan penghasilan tersebut harus dilakukan dengan tetap berpegang pada perinsip perpajakan yang secara universal, adalah keadilan, kemudahan serta efisiensi administrasi serta produktifitas pemasukan Negara serta dapat mempertahankan sistem penilaian diri merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak (WP) untuk menghitung /memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, oleh kerena itu tujuan dan arah penyempurnaan Undang-Undang pajak penghasilan tersebut adalah sebagai berikut: lebih meningkatkan keadilan pengenaan pajak, lebih memberikan kemudahan kepada wajib pajak, lebih memberikan kesejahteraan administrasi perpajakan, lebih memberikan kepastian hukum, konsistensi, dan transparansi, lebih menunjang kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan daya saing dalam menarik investasi langsung di Indonesia baik penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri di bidang-bidang usaha tertentu dan daerah-daerah tertentu yang mendapat prioritas.

Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) merupakan salah satu bagian terpenting dalam perekonomian kerakyatan di suatu wilayah maupun suatu Negara. Usaha Mikro Kecil dan Menengah sangat beperan dalam perekonomian Indonesia, sebagai contoh Usaha Mikro Kecil dan Menengah sangat berperan penting pada saat terjadinya krisis moneter tahun 1998 dan dipandang sebagai suatu penyelamat dalam proses perekonomian Indonesia, mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja. (Rahmatika, 2010).

Kesadaran pajak muncul ketika wajib pajak memiliki pengetahuan dan mampu memahami pajak dengan baik, sehingga mendorong mereka secara suka rela untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Semakin tinggi kesadaran pajak yang dimiliki oleh wajib pajak maka akan mendorong meningkatnya tingkat kepatuhan pajak, sekaligus menjalankan fungsi sebagai warga negara yang baik (Gustiana, 2014).

Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

2. Untuk menguji pengaruh pemahaman pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

3. Untuk menguji pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi

4. Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi.

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipoteses yang menggunakan metode survey

(3)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 289 b. Objek Penelitian : kesadaran wajib pajak, pemahaman pajak, sanksi pajak

dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada sektor UMKM

c. Lokasi Penelitian : peneitian ini dilakukan di Kota Malang Jawa Timur yang beralamat di Jln Raya Kota Malang Jawa Timur yang beralamat di Jln Raya Tlogomas Tlogomas

d. Jenis Data : data primer dan data sekunder

e. Metode Pengumpulan Data : Pengumpulan data dilakukan dengan metode

survey dari beberapa responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey berupa kuisioner kepada Wajib Pajak pelaku UMKM di Kota Malang Jawa Timur yang beralamat di Jln Raya Kelurahan Tlogomas. Kuisioner diukur dengan menggunakan skalalikert untuk mengukur persepsi keadilan pajak dan kepatuhan pajak, sedangkan jenis pertanyaan tertutup digunakan untuk mengukur jumlah kesadaran wajib pajak , pemahaman pajak, sanksi pajak dan kualitas pelayanan. Variabel yang diukur dengan skala Likertdi berikan bobot lima poin, yaitu : (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju,(5) Sangat Setuju. Responden diminta untuk menyatakan persetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan sesuai dengan kondisi mereka sesungguhnya. Studi pustaka juga dilakukan untuk mempelajari literatur-literatur yang relavan dengan penelitian yang dilakukan. Studi pustaka berupa mengkaji hasil penelitiann terdahulu, membacadan menyaring informasi daribuku literatur, serta melakukan pencarian informasi lewat internet.

f. Populasi dan Sampel : Populasi penelitian ini adalah seluruh pihak UMKM di

Kelurahan Tlogomas Kota Malang yang beralamat di Jln Raya Kelurahan Tlogomas berjumlah 29. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan kriteria yang akan digunakan dalam penentuan sampel yaitu :

a. Merupakan UMKM yang memiliki omzet tidak lebih dari Rp

3.200.000.000,00 (tiga tmiliar dua ratus juta rupiah)

b. Tercatat dalam nama pengusaha UMKM pada Disperindagkop

c. Telah beroperasi secara komersial minimal selama 3 tahun

d. Tidak termasuk dalam WajibPajak Orang Pribadi atau Badanyang tidak

dikenai tarif pajak PPh Final. Sehinga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumah

g. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabela : a. Kesadaran Wajib Pjak (X1).

Tingkat pendidikan Wajib Pajak di dalam penelitian ini akan diklasifikasikan sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2013 yaitu tingkat Dasar (SD-SMP) Menengah (SMA) dan Tinggi (Diploma-Sarjana)

b. Pemahaman Pajak (X2)

Sistem penilaian diri berperan sangat aktif di masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Wajib pajak yang sudah memiliki NPWP diharapkan akan menjadi wajib pajak yang aktif dalam memenuhi kewajiban perpajakannya tersebut. Berdasarka dengan sistem penilaian diri yang dianut di Indonesia, wajib pajak diberi kepercayaan untuk dapat menghitung, memperhitungkan, membayar serta melaporkan besarnya pajak yang harus dibayar. Kewajiban perpajakan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu, wajib

(4)

290 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________ pajak harus memiliki pemahaman yang baik tentang peraturan perpajakan yang berlaku dalam rangka memenuhi kewajiban dalam perpajakan tersebut. (Resmi, 2009) dalam (Nugroho, 2012) mengatakan bahwa “pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan adalah proses dimana wajib pajak mengetahui tentang perpajakan dan mengaplikasikan pengetahuan ini untuk membayar pajak”. Pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan yang dimaksud ialah mengerti serta memahami terkait dengan ketentuan-ketentuan serta tata cara perpajakan yang mana meliputi tentang bagaimana cara menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), pembayaran, tempat pembayaran, denda dan batas waktu pembayaran atau pelaporan SPT.

c. Sanksi Pajak (X3)

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam sanksi, yaitu :

1.Sanksi administrasi yang terdiri dari :

a. Sanksi administrasi berupa denda

b. Sanksi administrasi berupa bunga

c. Sanksi administrasi berupa kenaikan.

2. Sanksi pidana yang terdiri dari :

a. Pidana kurungan

b. Pidana penjara

(Muliari & Setiawan, 2010) menjelaskan bahwa “sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan”. Pandangan tentang sanksi perpajakan tersebut diukur dengan indikator

sebagai berikut :

1.Sanksi pidana yang dikenakan bagi yang melakukan pelanggaran aturan pajak cukup berat

2.Sanksi administrasi yang diberian bagi pelanggar aturan pajak sangat ringan 3.Pengenaan sanksi yang cukup berat merupakan salah satu sarana mendidik

wajib pajak

4.Sanksi pajak harus dikenakan kepada pelanggarnya tanpa toleransi 5.Pengenaan sanksi atas pelanggaran pajak dapat dinegosiasikan. d. Kualitas Pelayanan (X4)

Dalam menghadapi konsumen dalam pelayanan perpajakan, pemerintah harus melaksanakan beberapa strategi fungsi mengikat nasabah ataupun memperhitungkan nasabah agar mereka tetap peduli. pelanggan tetap merasa puas ketika harapan mereka saat melakukan transaksi di kantor perpajakan terpenuhi atau bahkan dilebihkan, yang kemudian mereka akan mematuhi kewajiban yang akan mereka bayarkan.

“Kualitas merupakan suatu kondisi mersemangat berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan” (Tjiptono, Santoso, 2001). Menurut (Kotler, P., Hayes & Bloom, 2002), definisi pelayanan adalah setiap “tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”. “Pelayanan diberikan oleh produsen

(5)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 291 untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri, kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketetapan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen” (Tjiptono, 2007). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan publik Pasal 1 dijelaskan bahwa :

“Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap waga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik.”

e. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan aturan yang ditetapkan, dalam pajak aturan yang berlaku adalah undang-undang perpajakan (Jatmiko, 2006). Kepatuhan wajib pajak dapat pula ditingkatkan melalui pengenaan sanksi perpajakan. Undang-undang dan peraturan telah mengatur bagaimana pelaksanaan ketentuan umum dan tata cara perpajakan, termasuk sanksi yang akan dikenakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya (Masruroh & Zulaikha, 2013).

Menurut Murni dalam (Fidel, 2010) mendefinisikan wajib pajak patuh adalah “wajib pajak yang ditetapkan oleh direktorat jenderal pajak sebagai wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu” adalah :

1. Tepat waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan :

a. Penyampaian Pemberitahuan Tahuan tetap waktu dalam 3 tahun terakhir

b. Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat dalam tahun

terakhir untuk masa Pajak JAnuari sampai November tidak lebih dari 3 (tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut

c. Surat pemberitahuan masa yang terlambat sebagaimana dimaksud pada

butir b) telah disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Masa pajak berikutnya.

2. Tidak memiliki tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggaan

pajak yang telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak, meliputi keadaan pada 31 Desember tahun sebelum penetapan sebagai Wajib Pajak Patuh dan tidak termasuk utang pajak yang belum melewati batas akhir pelunasan.

3. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawas

keuangan pemerintahan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, dengan ketentuan :

a. Laporan keuangan yang diaudit harus disusun dalam bentuk panjang

(long form report) dan menyajikan rekonsiliasi laba rugi komersial dan

fiscal bagi wajib pajak yang wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan. b. Pendapat Akuntan atas Laporan Keuangan yang diaudit ditandatangani

oleh Akuntan Publik yang tidak sedang dalam pembinaan lembaga pemerintah pengawas Akuntan Publik.

(6)

292 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________

Metode Analisis

1. Uji Validitas dan Reliabelitas 2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Mltikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas

3. Analisis Reresi Linier Berganda

Menurut Supranto (CTATIONS Pa 12/1 1033), rumus pengujian regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y= B0 + B1X1 + B2X2+ B3X3 + B4X4 + e

Keteragan :

Y: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi β0 : Kostanta

β : (1,2,3,4) : Koefisien Reresi

X1 : Kesadaran Wajib Pajak

X2 : Pemahaman Pajak

X3 : Sanksi Pajak

X4 : Kualitas Pelayanan

e : Error

4. Pengujian Hipotesis

1. Uji Penagaruh simulan (Uji F) secara matematis untuk menjawab hipotesis yan

ada dapat ditunjukan dengan jenis persamaan di bawah ini : Keterangan :

F : Nilai hitung

R2 :Koefisien determinasi

k : Bayak variabel yang diamati

n : Banyak sampel

Kriteria penerimaan untuk Ho adalah : Ho diterima apa bila Fhitung < Ftebel dan

apa bila Ho ditolak Fhitung>Ftabel

2. Uji parsial (Uji statistik t) secara sitematis dapat ditunjukan dengan rumus (Sugiyono, 2010) :

Keteranan :

T1 : Nilai Uji

Bj : Koefisie regresi (slope kemirngan regresi)

Sbj : Standa error koefisien regresi

Kriteria untuk penerimaan H0 adalah :

H0 diteria apa bila ttabel <thitung< + ttabel dan H0 ditolak apa bila – ttabel < thitung, ttabel

(7)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 293

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakter Responden Penelitian

Tabel 1 Karakteristik Responden karakteristik frekuensi % Jens Kelamin Laki-laki 16 55,2% Perempuan 13 44,8%

Sumber: Data Diolah 2020

Berlandaskan pada tabel di atas sehungga dapat mengeketahui bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 16 orang maupun dengan tingkat presentasinya sebesar 55,2%, sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 13 orang dan dengan tingkat presentasinya sebesar 44,8%.

Tabel 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

karakteristik frekuensi % Usia 26 tahun 4 13,8% 29 tahun 5 17,2% 31 tahun 5 17,2% 33 tahun 5 17,2% 40 tahun 4 13,8% 44 tahun 4 13,8% 53 tahun 2 6,9%

Sumber: Data Diolah 2020

Responden dengan usia 26 tahun berjumlah 4 orang atau dengan tingkat presentase sebesar 13,8%, usia 29 tahun berjumlah 5 orang dengan tingkat presentase sebesar 17,2%, usia 3 tahun berjumlah 5 orang dengan tingkat presentase sebesar 17,2%, usian 33 tahun berjumlah 5 orang dengan tingkat presentase sebesar 17,2%, usia 40 tahun berjumlah 4 orang dengan tingkat presentase sebesar 13,8%, sedangkan usia 42 tahun berjumlah 4 orang atau dengan tingkat presentase sebesar 13,8%, usia 53 tahun berjumlah 2 orang atau dengan tingkat presentase sebesar 6,9%.

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

karakteristik frekuensi % Pendidikan SD 3 13,8% SMP 5 17,2% SMA 7 17,2% D3 6 17,2% S1 7 13,8% S2 1 13,8%

Sumber: Data Diolah 2020

Pendidikan SD berjumlah 3 orang dengan tingkat presentase sebesar 10,3%, SMP berjumlah 5 orang dengan tingkat presentase sebesar 17,2%, SMA berjumlah 7 orang dengan tingkat presentase sebesar 24,1%, D3 berjumlah 6 orang dengan tingkat

(8)

294 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________ presentase sebesar 20,7%, S1 berjumlah 7 orang dengan tingkat presentase sebesar 24,1%, sedangkan S2 berjumlah 1 orang dengan tingkat presentase sebesar 3,4%.

Pengujian Validitas dan Reliabelitas Setiap Variabel Tabel 4

Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak(X1)

No Item Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Iem_1 0,746 0,000 Valid

2 Item_2 0,732 0,000 Valid

3 Item_3 0,746 0,000 Valid

4 Item_4 0,834 0,000 Valid

Cronbach's Alpha 0,747 Reliabel

Sumber: Data Diolah 2020

Hasil uji validitas pada tabel di atas membuktikan bahwa seluruh item dari variabel kesadaran wajib pajak yang teratur dari 4 item penjelasan ini memeluk koefisien korelasi di atas 0,5 sehingga dapat diketahui bahwa semua item dikatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar sebesar 0,747 yang mana nilai tercatat lebih besar dari 0,5 sehingga seluruh item pada variabel kesadaran wajib pajakdapat dinyatakan reliabel.

Tabel 5

Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Pemahaman Pajak (X2)

No Item Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Iem_1 0,782 0,000 Valid 2 Item_2 0,603 0,000 Valid 3 Item_3 0,872 0,000 Valid 4 Item_4 0,862 0,000 Valid Cronbach'sAlpha 0,822 Reliabel Sumber:Data Diolah 2020

Angket dikatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai

Alpha Cronbach memiliki nilai sebesar 0,822 nilai tersebut lebih besar dari 0,5 oleh karea itu semua item pada variabel pemahaman pajak dapat dinyatakan reliabel.

Tabel 6

Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Sanksi Pajak (X3)

No Item Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Iem_1 0,913 0,000 Valid

2 Item_2 0,913 0,000 Valid

3 Item_3 0,519 0,000 Valid

4 Item_4 0,736 0,000 Valid

Cronbach's Alpha 0,777 Reliabel

Sumber: Data Diolah 2020

Angket diketahui valid, serta itu hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai

Alpha Cronbach sebesar sebesar 0,777 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,5 sehingga seluruh item pada variabel sanksi pajak dapat dinyatakan reliabel.

(9)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 295

Tabel 7

Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Kualitas Pelayanan (X4)

No Item Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Iem_1 0,793 0,000 Valid

2 Item_2 0,892 0,000 Valid

3 Item_3 0,793 0,000 Valid

4 Item_4 0,892 0,000 Valid

Cronbach's Alpha 0,822 Reliabel

Sumber : Data Diolah 2020

Angket diketahui valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar sebesar 0,862 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,5 dan seluruh item pada variabel kualitas pelayanan dapat dinyatakan reliabel.

Tabel 8

Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi(Y)

No Item Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Iem_1 0,890 0,000 Valid

2 Item_2 0,719 0,000 Valid

3 Item_3 0,890 0,000 Valid

4 Item_4 0,719 0,000 Valid

Cronbach's Alpha 0,638 Reliabel

Sumber : Data Diolah 2020

Hasil uji validitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa semua item dari variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang dari 4 item diketahui bahwa nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,5 oleh karena itu diketahui bahwa seluruh item valid, sedangkan hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach memiliki nilai sebesar 0,638 nilai tersebut lebih besar dari 0,5 sehingga seluruh item pada variabel kepatuhan wajib pajak orang pribadidapat dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Gambar 1

Sumber : Data Diolah 2020

Pada diagram diatas dapat disimpulkan bahwa penyebaran data (titik) disekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik. Hal ini menunjukan bahwa semua data berdistribusi normal dan memenuhi pada asumsi normalotis

(10)

296 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________

2. Uji Multikolinieritas

Tabel 9

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel

bebas Collinearity Statistics

Tolerance VIF

X1 0,678 1,476

X2 0,311 3,214

X3 0,445 2,248

X4 0,517 1,936

Sumber : Data Diolah 2020

1. VIF untuk Kesadaran Wajib Pajakadalah 1,476

2. VIF untuk Pemahaman Pajakadalah 3,214

3. VIF untuk Sanksi Pajakadalah 2,248

4. VIF untuk Kualitas Pelayanan adalah 1,936

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Dengan demikian pada pengujian asumsi tidak adanya multikolinearitas dapat terpenuhi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2

Uji Asumsi Heteroskedastisitas Sumber : Data Diolah 2020

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa titik-titik yang membentuk pola yang jelas (titik-titik menyebar di atas dan di bawa angka 0 pada sumbu Y), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4. Uji Autokorelasi

Hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson 0,911, karena nilai Dw terletak di antara DU dan 4 DU (1,667<1,906<1,720) sehingga dapat diketahui bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam regresi ini.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Pengujian Hipotesis 1. Hasil Analisis Regresi Berganda

Tabel 10

Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda

Variabel Thitung Ttabel Sig

Kesadaran Wajib Pajak (X1) 0,562

2,046

0,579

Pemahaman Pajak (X2) 5,451 0,000

Sanksi Pajak (X3) 0,393 0,698

Kualitas Pelayanan (X4) 1,835 0,079

(11)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 297

Variabel Thitung Ttabel Sig

Ftabel = 2,463

Sumber : Data Diolah 2020

Y = 9.156 - 0.563X1 + 5,451X2 + 0.393X3 + 1,835X4

Persamaan regresi diatas bernilai konstanta sebesar 9,156 artinya tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi bernilai 9,156 apabila variabel lainnya dianggap konstan. Nilai koefisien regresi variabel kesadaran wajib pajak sebesar 0,662 . Koefisien yang negatif tersebut berarti semakin tinggi kesadaran wajib pajak berarti maka semakin menurun tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak memberikan dampak negativ terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Nilai koefisien regresi variabel pemahaman pajak sebesar 0,662. Koefisien yang positif tersebut berarti semakin tinggi pemahaman pajak berarti makasemakin menurun tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Halini menunjukkan bahwa pemahaman pajak memberikan dampak positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Nilai koefisien regresi variabel sanksi pajak sebesar 0,393. Koefisien yang negatif tersebut berarti semakin rendah sanksi pajak berarti maka semakin menurun tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa sanksi pajak tidak memberika dampak positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Nilai koefisien regresi variabel kualitas pelayanan sebesar 1,835. Koefisien yang negatif tersebut berarti semakin rendah sanksi pajak berarti maka semakin menurun tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal inimenunjukkan bahwa sanksi pajak tidak memberika dampak positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Nilai koefisien regresi variabel jumlah omzet sebesar 2,224. Nilai koefisien tersebut bernilai positif yang mempunyai arti bahwas emakin besar omzet yang didapatkan wajib pajak maka akan kepatuhan pajak akan menjadi semakin tinggi pula. Hal ini menunjukkan bahwa omzet yang merupakan dasar pengenaan pajak dalam PP Nomor 46 Tahun 2013 mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan pajak yaitu semakin besar omzet yang didapatkan Wajib Pajak maka akan semakin meningkatkan kepatuhan pembayaran pajaknya. Nilai koefisien regresi variabel persepsi keadilan pajak sebesar 0,238. Nilai koefisien tersebut bernilai positif yang mempunyai arti bahwa semakin tinggi persepsi keadilan pajak yang dirasakan wajib pajak maka akan semakin tinggi kepatuhan pajaknya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika persepsi atas keadilan pajak yangdirasakan wajib pajak meningkat maka kepatuhan pajak akan menigkat pula. Berdasarkan hasil persamaan regresi diatas diperoleh nilai R2 sebesar 0,646 atau sebesar 64,6%. Angka tersebut menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan, jumlah omzet dan persepsi

(12)

298 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________ keadilan pajak sebesar 64,6% dan variabel lain yang tidak diteliti mempengaruhi kepatuhan wajib pajak sebesar 35,4%

2. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Tabel 11

Ringkasan Hasil Uji t

Variabel Thitung Ttabel Sig

Kesadaran Wajib Pajak (X1) 0,562

2,046

0,579

Pemahaman Pajak (X2) 5,451 0,000

Sanksi Pajak (X3) 0,393 0,698

Kualitas Pelayanan (X4) 1,835 0,079

Sumber : Data Diolah 2020 1. Hipotesis 1

Berdasarkan tingkat keyakinan 95 persen (α = 0,05) diperoleh nilai ttabel

sebesar 2,046. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hubungan variabel kesadaran wajib pajak dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki nilai signifikansi 0,579 dan 0,579. Nilai signifikansi ≤ 0,05 dan nilai thitung < ttabel (0,562<2,046), artinya pernyataan dalam hipotesis pertama

tidak didukung dalam penelitian ini. Dengan demikian variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, sehingga hipotesis pertama ditolak.

2. Hipotesis 2

Berdasarkan tingkat keyakinan 95 persen (α = 0,05) diperoleh nilai ttabel

sebesar 2,046. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hubungan variabel kesadaran wajib pajak dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi ≤ 0,05 dan nilai thitung < ttabel

(5,451>2,046), artinya pernyataan dalam hipotesis kedua didukung dalam penelitian ini. Dengan demikian variabel pemahaman pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, sehingga hipotesis kedua diterima. 3. Hipotesis 3

Berdasarkan tingkat keyakinan 95 persen (α = 0,05) diperoleh nilai ttabel

sebesar 2,046. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hubungan variabel sanksi pajak dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki nilai signifikansi 0,698. Nilai signifikansi ≤ 0,05 dan nilai thitung < ttabel (0,393<2,046),

artinya pernyataan dalam hipotesis ketiga tidak didukung dalam penelitian ini. Dengan demikian variabel sanksi pajak tidak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, sehingga hipotesis ketiga ditolak. 4. Hipotesis 4

Berdasarkan tingkat keyakinan 95 persen (α = 0,05) diperoleh nilai ttabel

sebesar 2,046. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa hubungan variabel kualitas pelayanan dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi memiliki nilai signifikansi 0,079. Nilai signifikansi ≤ 0,05 dan nilai thitung < ttabel

(1,835<2,046), artinya pernyataan dalam hipotesis keempat tidak didukung dalam penelitian ini. Dengan demikian variabel kualitas pelayanan tidak

(13)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 299 berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi, sehingga hipotesis keempat ditolak.

Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Kesadaran Wajib PajakTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil uji hipotesis diketahui bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung<t tabel 0,562<2,046 dengan tingkat signifikan 0,579>0,05. Penelitian ini mendukung oleh (Thia & Kardinal, 2013), dimana dari hasil penelitiaan menunjukan bahwa “kesadaran WP tidak berpengaruh signifikan kepada Kepatuhan WPOP”.

2. Pengaruh Pemahaman PajakTerhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil uji hipotesis diketahui bahwa pemehaman pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung<t tabel 5,451>2,046 dengan tingkat signifikan 0,000<0,05. Penelitian ini mendukung penelitian oleh (Najib, 2013) dan (Pranadata, 2014) yang menunjukkan hasil bahwa Pemahaman Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di kota Batu.

3. Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa sanksi pajak tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung<t tabel 0,393<2,046 dengan tingkat signifikan 0,698>0,05. Penelitian ini mendukung penelitian bagi (Nurasidi, 2012), yaitu pengetahuan “wajib pajak masih kurang karena masih banyak wajib pajak yang belum sadar dan peduli pajak, sehingga kepatuhan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan menjadi rendah, dan juga dikarenakan sanksi pajak yang dikenakan kepada wajib pajak masih rendah, sehingga wajib pajak tidak terlalu patuh dengan kewajiban untuk membayarkan pajak” (Darmin Nasution, 2009).

4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi

Hasil uji hipotesis diketahui bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung<t tabel 1,835>2,046 dengan tingkat signifikan 0,079>0,05. Penelitian ini mendukung penelitian bagi (Tjiptono & Anastasi, 2003) menyatakan bawa ”Konsep kualitas pelayanan itu sendiri sering dianggap ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian”. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi suatu produk atau jasa, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk atau jasa memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan.

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Simpulan

Riset ini buat untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang meliputi : Kesadaran Wajib Pajak, dan Tingkat Kemandirian terhadap variabel terikat

(14)

300 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________ Profitabilitas. sesuai hasil kajian regresi linier berganda, sehngga dapat disimpulkan ialah sebagai berikut :

1. Kesadaran Wajib Pajaktidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi

2. Pemahaman Pajakberpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi.

3. Sanksi Pajaktidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

4. Kualitas Pelayanantidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

5. Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman, Pajak,Sanksi Pajakdan Kualitas Pelayanan

Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi secara simultan. Secara simultan atau bersama-sama antara Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman, PajakSanksi Pajakdan Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Implikasi

1. Bagi Usaha UMKM

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan kepada wajib pajak yaitu untuk terus meningkatkan kepatuhan membayar pajak sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan melalui partisipasi aktif membayar pajak dan meningkatkan pengetahuan dibidang perpajakan terutama pengetahuan kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Selain itu, wajib pajak diharapkan jujur dalam hal pelaporan jumlah peredaran usaha sesuai dengan kondisi yangse benarnya karena telah diberikan kepercayaan penuh untuk menentukan jumlah peredaran usaha.

Keterbatasan

Penelitian ini hanya menggunakan sampel hanya Pengusaha UMKM, sehingga hasil yang didapat tidak mewakili wilayah yang lebih luas. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sehingga terdapat kemungkinan responden mungkin tidak serius , tidak jujur , atau salah tafsir dalam memberikan jawabannya. Dan karena pertanyaan menyangkut masalah perpajakan sehingga sebagian wajib pajak sangat hati-hati dan cenderung merahasiakan kondisi yang sebenarnya.

Berdasarkan hasil penelitian, maka diberikan beberapa saran untuk melengkapi hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kesadaran terhadap membayar pajak

wajib pajak orang pribadi. Namun masih memiliki nilai lebih rendah apabila dibandingkan dengan variabel yang lain. Oleh karena itu bagi pihak UKM di kelurahan Tlogomas Kota Malang, diharapkan dapat melakukan evaluasi kembali untuk memperbaiki kesadran membeyar pajak sehingga dapat lebih tekun dalam kepatuhan wajip pajak yang seoptimal mungkin.

2. Berdasarkan hasil penelitian variabel pengetahuan dan pemahaman tidak

mempengaruhi membayar pajak wajib pajak orang pribadi penelitian ini diharapkan Oleh karena itu bagi pihak UKM di kelurahan Tlogomas Kota Malang,

(15)

____________________________________Johanis Nifanngeljau/ Helmi Sularsi 301 diharapkan dapat melakukan evaluasi kembali untuk memperbaiki kesadran membeyar pajak sehingga dapat lebih tekun dalam kepatuhan wajip pajak yang seoptimal mungkin.

3. Hasil penelitian variabel sanksi pajak dan pemahaman tidak mempengaruhi

membayar pajak wajib pajak orang pribadi penelitian ini daharapkan oleh karena itu bagi pihak UKM di kelurahan Tlogomas Kota Malang, diharapkan dapat melakukan evaluasi kembali untuk memperbaiki sanksi membayar pajak pajak sehingga kepatuhan wajip pajak yang tidak tergangu pada sektor-sektor yang lain pula.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai

variabel lain di luar penelitian ini yang dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka diberikan beberapa saran untuk melengkapi hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kota Malang Jawa Timur yang beralamat di Jln Raya Kelurahan Tlogomas. Namun masih memiliki nilai lebih rendah apabila dibandingkan dengan variabel yang lain. Oleh karena itu bagi pihak UKM di kelurahan Tlogomas Kota Malang, diharapkan dapat melakukan evaluasi kembali untuk memperbaiki kembali terkait dengan kesadaran membeyar pajak sehingga dapat lebih tekun dalam kepatuhan wajip pajak yang optimal mungkin.

2. Berdasarkan hasil penelitian variabel pemahaman pajak, sanksi pajak dan kualitas

pelayanan tidak mempengaruhi membayar pajak wajib pajak orang pribadi penelitian ini diharapkan Oleh karena itu bagi pihak UKM di kelurahan Tlogomas Kota Malang, diharapkan dapat melakukan peningkatan pemaham pajak, sanksi pajak dan kualitas pelayanan dalam tingkat kepatuhan wajip pajak WPOP.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai

variabel lain di luar penelitian ini yang berkaitan dengan

analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi

pada pelaku (UMKM) di kota malang

DARTAR PUSTAKA

Darmin Nasution. (2009). Sanksi Ringan, WP Banyak yang Telat Serahkan SPT.

Fidel. (2010). Cara mudah dan praktis memahami masalah-masalah perpajakan.

Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Gustiana, J. dkk. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang pribadi Yang Melakukan Kegiatan UMKM (Studi empiris pada KPP Pratama Padang).

Jatmiko, A. N. (2006). Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda,

Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Semarang)

(Universitas Diponegoro). https://doi.org/10.32400/ja.14420.5.2.2016.1-10

Kotler, P., Hayes, T., & Bloom, P. N. (2002). Marketing professional services. Prentice Hall.

(16)

302 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib________ Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

(Studi Empiris pada WP OP di Kabupaten Tegal). Diponegoro Journal Of

Accounting, 2(2013), 1–15.

Muliari, N. K., & Setiawan, P. E. (2010). Pengaruh persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Najib, D. F. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

orang pribadi dalam membayar pajak pengasilan. Program Studi Akuntansi.

Nugroho, R. A. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar

Pajak dengan Kesadaran Membayar Pajak sebagai Variabel Intervening

(Universitas Diponegoro). https://doi.org/10.35906/je001.v4i1.3

Nurasidi. (2012). Bupati HST Sampaikan SPT PPh.

Pranadata, I. (2014). Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan

Perpajakan, Dan Pelaksanaan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu. Universitas Brawijaya.

Rahmatika, M. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kesadaran

Perpajakan Pada Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Resmi, S. (2009). Perpajakan Teori dan Kasus Buku 1. Jakarta: salemba empat. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Thia, & Kardinal. (2013). Pengaruh Kesadaran WP dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan WPOP pada KPP Palembang Seberang Ulu. STIE MDP.

Tjiptono, Santoso, S. (2001). Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

Tjiptono, F. (2007). Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing.

Tjiptono, F., & Anastasi, D. (2003). Total Quality Management (Edisi Revi). Yogyakarta: Andi Offset.

Gambar

Tabel 1  Karakteristik Responden  karakteristik  frekuensi  %  Jens  Kelamin  Laki-laki  16  55,2% Perempuan 13 44,8%

Referensi

Dokumen terkait

Saka pethikan ing ndhuwur bisa diandharake yen para paraga sajrone Serat Madujaya kuwi nduweni watek tulung-tinulung marang sasama. Senajan, ora tepung nanging yen

Judul Kegiatan :penyiraman tanaman secara otomatis dengan menggunakan pemrograman plc di lokasi pembibitan di desa Coyo, kecamatan Pulokulon, kabupaten Grobogan untuk

Pada penelitian ini, ikan diberi pakan yang mengandung probiotik, prebiotik dan sinbiotik yang diduga dapat meningkatkan respon imun dan ketahanan ikan terhadap Streptococcus

Untuk mempermudah siswa dalam memahami materi geometri khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume kubus dan balok perlu menggunakan strategi yang

Salah satu penyakit viral yang saat ini banyak menyerang udang vaname adalah IMNV( Infectious Myonecrosis Virus ). Penelitian ini dilakukan untuk menguji

Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan kontribusi anda atau institusi anda sebagai donator pada Yayasan atau Panti Asuhan diKabupaten

Jalur tracking yang disepakati sebagai kegiatan wisata utama, yaitu jalur Peninggalan Purbakala, Subak, Pura Beji dengan aktivitas yoga, menuju ke Desa tradisional Pinge..

Berdasarkan hasil simulasi yang diperoleh dapat diamati bahwa pola radiasi yang terbentuk pada suatu antena array linier menggunakan differential evolution pada antena