• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VIII SMP Negeri 5 Palopo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Mata Pelajaran TIK Kelas VIII SMP Negeri 5 Palopo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

61

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATA

PELAJARAN TIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 PALOPO

Widharty Abdu Idris

Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Pendidikan Teknologi Kejuruan UNM

e-mail: widhartyabduidris@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk menghasilkan suatu aplikasi

web mata

pelajaran TIK kelas VIII pada SMP Negeri 5 Palopo; (ii) mengembangkan media

pembelajaran dengan menggunakan web

yang memenuhi syarat validitas, kepraktisan dan

efektif. Jenis penelitian ini adalah Research and Development dengan menggunakan model

ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation) dalam

perancangan media pembelajaran berbasis

web. Tahap pengembangan model ADDIE

yaitu analisis kebutuhan, perancangan media pembelajaran, pengembangan media

pembelajaran, implementasi pada ujicoba

(one to one, kelompok kecil dan lapangan) dan

evaluasi yang dilakukan untuk kebutuhan revisi media pembelajaran. Hasil penelitian ini

adalah media pembelajaran berbasis

web pada mata pelajaran TIK yang dikemas dalam

bentuk

website atau situs

web yang bekerja pada

local host

dengan menyertakan buku

panduan penggunaan. Media pembelajaran berbasis

web ini telah memenuhi syarat

kevalidan, praktis dan efektif. Kevalidan diperoleh dari hasil validasi ahli media dan ahli

materi, kepraktisan diperoleh dari hasil lembar observasi siswa dan guru sedangkan

keefektifan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi siswa dan respon positif dari siswa dan

guru. Saran yang dari penelitian ini adalah (i) peneliti selanjutnya dapat melanjutkan

hingga tahap evaluasi; (ii) masih perlu penambahan fitur dan tombol navigasi agar lebih

menarik, (iii) guru dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis

web ini sebagai

sumber belajar.

Kata kunci: Media pembelajaran, Web

I.

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, dan mengharuskan pembelajaran terintegrasi dengan web sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa. Disamping itu dengan pengintegrasian ini akan mengembangkan keterampilan siswa dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Hampir semua bidang pekerjaan di dunia telah dikendalikan oleh komputer. Sama seperti bidang yang lain, teknologi informasi juga amat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Pengaruh perkembangannya memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya

perubahan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidik dan peserta didik dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi terkini secara terus menerus. Pendidik perlu terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi agar dapat menyampaikan materi pembelajaran yang mutakhir dan berguna bagi kehidupan peserta didik di masa kini dan masa yang

akan datang. Dengan demikian,

pengembangan kurikulum yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai produk dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sistem pendidikan

(2)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

62

nasional sudah tidak dapat dipisahkan. Hal ini sejalan dengan upaya inovasi kurikulum yang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hampir semua bidang kehidupan.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diupayakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan tersebut akan terwujud melalui kurikulum yang akan dirancang. Perkembangan teknologi yang terjadi dewasa ini turut mempengaruhi kurikulum. Pada perkembangannya, kurikulum menjadikan TIK sebagai bagian dari kajian yang harus dipelajari oleh peserta didik. TIK juga mempengaruhi sistem serta model pengembangan kurikulum. Dengan demikian lahirnya model-model pembelajaran yang berbasis TIK seperti e-learning, virtual learning, Computer Based Training, Open and Distance Learning tidak terpisah dari kurikulum sebagai desain sekaligus model implementasi dari bentuk-bentuk pembelajaran tersebut. Kurikulum berbasis TIK, disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna luas dan mendalam.

Kondisi yang terjadi di SMP Negeri 5 Palopo adalah mata pelajaran TIK hanya diajarkan di dua tingkatan kelas saja dan baru diajarkan pada tahun pelajaran 2009/2010 untuk siswa di tingkat VIII dan IX sementara siswa di tingkat VII mempelajari mata pelajaran keterampilan. Kondisi yang ideal adalah siswa di tingkat VII seharusnya sudah mempelajari tentang teori sejarah perkembangan komputer dan program aplikasi Word dan Excel. Akibatnya terjadi penumpukan materi ajar kelas VII yang harus digabungkan dengan materi ajar kelas VIII, sedangkan materi ajar kelas VIII harus digabungkan dengan materi ajar di kelas IX. Metode yang digunakan adalah metode konvensional sehingga pembelajaran berorientasi kepada guru. Pemanfaatan ICT juga belum sepenuhnya dilakukan oleh guru, karena hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar dan papan tulis sebagai alat, padahal tersedia sarana laboratorium dengan jumlah dan LCD. Minimnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru menjadi salah satu masalah selain keterbatasan alokasi waktu yang membuat beberapa kompetensi dasar

tidak dapat diajarkan secara utuh. Berdasarkan hasil observasi, belum ada penggunaan web sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 5 Palopo khususnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kelas VIII.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Media Pembelajaran dan Web

Sudjana & Rivai (2011: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran antara lain:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik;

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran; d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik. Misalnya pada saat peserta didik menyaksikan tayangan program televisi pembelajaran, film pendidikan, radio dan sebagainya. Menciptakan proses pembelajaran yang kondusif maka dibutuhkan media pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk menciptakan pola interaksi yang lebih baik antara peserta didik dan guru. Teori-teori komunikasi pada dunia pendidikan sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan pembelajaran, tetapi hanya sampai pada pemilihan media saja tanpa memperhatikan aspek peserta didik sendiri.

Perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun 1960-1965 dimana dalam media

yang dikembangkan telah mulai

memperhatikan peserta didik sebagai komponen dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah laku (behaviorism

(3)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

63

theory) ajaran Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Pandangan teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah laku manusia. Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran. Kemudian pada tahun 1965-1970 pengembangan media menggunakan pendekatan sistem (system approach). Sardiman, dkk (2007: 90) mengemukakan pendekatan sistem mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian kepada peserta didik. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Perkembangan selanjutnya, media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Aplikasi teknologi pembelajaran

berupaya untuk merancang,

mengembangkan, mengorganisasikan dan memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan seseorang untuk belajar. Menurut Smaldino, et al.(2011) World Wide Web atau lebih dikenal dengan kata web, adalah ikon yang paling menonjol dalam dunia internet. Aplikasi ini dinamis dan paling banyak dimanfaatkan oleh pengguna. Konsep awal dari web adalah penggunaan hypertext atau dokumen-dokumen dalam bentuk elektronik yang saling dikaitkan dengan cara tertentu. Bukan sekedar mengirim teks, hypertext juga mampu menyimpan gambar, suara, maupun video dan bahkan mulai berkembang ke arah multimedia. Sejalan dengan perkembangan teknologi, hypertext berubah menjadi WWW. Layanan ini menyediakan informasi yang dapat diakses dan ditampilkan secara langsung di komputer client dengan menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Web merupakan serangkaian protokol komunikasi antara client dan server. Protokol-protokol tersebut menyajikan informasi dalam dokumen yang bisa ditautkan dengan dokumen lainnya dan disimpan di komputer di seluruh komputer.

2.2 CMS (Content Management System)

CMS (Content Management System) atau manajemen isi web adalah suatu software yang berguna untuk memanipulasi content atau isi dari suatu situs web. Maksud manipulasi disini adalah bisa menambah, mengedit atau menghapus isi dari suatu situs. Dengan CMS, semuanya bisa dilakukan oleh user tanpa harus belajar HTML (Hyper Text

Markup Language) atau bahasa

pemrograman web. CMS adalah suatu software (perangkat lunak) maka CMS bisa berbasis web ataupun aplikasi desktop biasa. Saat ini CMS yang paling banyak digunakan adalah CMS yang berbasis web misalnya Joomla, Moodle, dan Mambo (dalam Rahayu, 2010).

Pada awal kemunculannya, CMS hanya digunakan oleh perusahaan atau organisasi yang banyak melakukan publishing melalui web. Pada saat ini CMS telah secara luas digunakan banyak website di berbagai bidang. Penggunaannya pun tidak hanya satu arah tetapi menjadi 2 arah dimana interaksi antar webmaster dan user, juga antar sesama user menjadi memungkinkan. Perkembangan CMS sejak pertama kali muncul di tahun 1995 yang dipelopori oleh perusahaan bernama Vinette sampai saat ini sangatlah pesat. Terdapat lebih kurang 100 produk CMS yang diperkenalkan di web baik yang gratis maupun dijual secara komersil. CMS merupakan salah satu tools utama dalam pembangunan website yang interaktif. Menurut Musliadi (2012) konten bisa berupa artikel, halaman statis, direktori link, buku tamu dan yang lainnya.

2.3 Jomlaa

Asal kata Joomla sendiri berasal dari kata Swahili yang mengandung arti “kebersamaan” atau “kesatuan”. Pilihan nama mencerminkan komitmen para pengembang dan komunitasnya saat membentuk Joomla ketika terjadi perpecahan dari Mambo di bulan Agustus 2005. Rahayu (2010). Joomla merupakan web berbasis CMS (Content Manajement System) yang bersifat open source atau dapat diperoleh secara gratis. Pada dasarnya Joomla terdiri dari dua bagian, yaitu front-end dan back-end. Front-end merupakan halaman depan atau halaman yang dikunjungi oleh user umum tanpa perlu melakukan login seperti halaman artikel. Bagian selanjutnya adalah

(4)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

64

back-end atau lebih dikenal sebagai halaman administrasi. Halaman ini berisi konfigurasi web, content management web, administrasi user, pengaturan front-end, dan pengaturan lainnya. Bagian ini bersifat rahasia, karena mengatur segala sesuatu yang akan ditampilkan dalam sebuah web. Oleh karena itu, untuk mengakses bagian ini memerlukan kode autentifikasi yang hanya dapat diakses oleh user tertentu yang dikenal dengan administrator.

Joomla terdiri dari 3 elemen dasar, yaitu server web (web server), skrip PHP dan basisdata MySQL. Server web di asumsikan terhubung dengan internet atau intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP dan basis data merupakan tempat penyimpanan konten. Joomla menggunakan Apache sebagai server web dan MySQL untuk basis datanya. Joomla secara konsisten diperbaharui mengikuti perkembangan teknologi. Sejak diperkenalkan ke publik, Joomla selalu berupaya mengikuti perkembangan dan kebutuhan penggunanya dalam membangun website. Kemudahan pengelolaannya, tampilan yang fleksibel, simpel, dan elegan membuat Joomla sebagai CMS paling populer (Siswoutomo, 2008: 35).

2.4 Model Pengembangan

Pada penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis web ini digunakan jenis penelitian Research and Development (R&D) yaitu metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan, merumuskan,

memperbaiki, mengembangkan,

menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif dan bermakna Putra (2011: 67). Langkah-langkah penelitian model ini adalah: a). potensi dan masalah, b). pengumpulan data, c). desain produk, d). validasi desain, e). revisi desain, f). ujicoba produk, g). revisi produk, h). ujicoba pemakaian, i). revisi produk, j). produksi massal.

Model pengembangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) sebagai model desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik dan menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur

program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini lebih rasional dan lebih lengkap daripada model 4D, dan dapat digunakan

untuk berbagai macam bentuk

pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.

III. PEMBAHASAN

Penelitian media pembelajaran berbasis web ini, menggunakan jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang bertujuan untuk menghasilkan web media untuk mata pelajaran TIK kelas VIII dengan menggunakan Content Management System (CMS) Joomla. Tahapan pengembangan yang dilakukan adalah Analysis, Design, Develop dan Implementation. Peneliti tidak sampai pada tahap Evaluation dengan alasan memperpendek siklus penelitian dimana hal tersebut boleh dilakukan dalam penelitian pengembangan.

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi web mata pelajaran TIK dan mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan web yang memenuhi syarat validitas, praktis dan efisien.

1. Pengembangan media pembelajaran berbasis web

Proses pengembangan media pembelajaran berbasis web dengan menggunakan Joomla ini dilakukan dengan lima tahap.

a. Tahap pertama

Analisis kebutuhan pengembangan media meliputi pengumpulan informasi awal seperti kajian pustaka, pengamatan dan pencarian informasi agar relevan dengan sasaran, lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran yang terkait. Tahap ini menjadi dasar untuk membuat perencanaan terhadap pengembangan perangkat pembelajaran dan buku panduan yang sesuai dengan karakteristik siswa serta sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Negeri 5 Palopo.

(5)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

65

b. Tahapan kedua

Desain atau perancangan media pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan perancangan buku panduan, rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar aktivitas guru dan siswa yang terlebih dahulu diberikan kepada validator ahli media dan ahli materi. Ini dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang telah dibuat sudah sahih. Hasil validasi dari kedua validator untuk aspek format, bahasa dan isi buku panduan adalah sangat valid. Instrumen RPP juga diberikan kepada kedua validator untuk divalidasi. Hasil validasi untuk RPP adalah sangat valid meskipun ada sedikit komentar dan saran untuk dilakukan revisi kecil terkait dengan rubrik penilaian. Hasil validasi instrumen untuk aktivitas guru dan siswa juga diberikan kepada kedua validator dengan kategori valid.

c. Tahapan ketiga

Pengembangan media atau realisasi perancangan media termasuk perangkat pembelajaran. Perancangan media terlebih dahulu dibuat dalam bentuk bagan alir (flowchart) dan storyboard agar dalam proses perancangan terstruktur mulai dari tahap awal hingga akhir. Langkah selanjutnya adalah memberikan instrumen media kepada validator ahli media dan materi untuk kembali divalidasi kesahihannya. Jika instrumen media belum valid, maka instrumen di revisi kembali hingga valid. Komentar dan saran dari kedua validator dilakukan agar media menjadi valid sebelum layak untuk diujicoba di lapangan. Saran dari validator terhadap web media ini adalah perlu penambahan fitur sehingga web media menjadi dinamis. Atas saran dari validator dilakukan revisi media dengan menambahkan fitur musik yang dapat dinikmati oleh user saat membuka web media. Musik yang disiapkan adalah jenis musik instrumental sehingga user tidak terganggu walaupun sedang membaca materi yang ada pada web media.

Fitur lain yang ditambahkan adalah Star of the Week yaitu fitur yang menampilkan foto-foto siswa yang mendapatkan nilai tertinggi setiap minggunya dari hasil resitasi atau penugasan yang telah diberikan kepada siswa. Fitur ini ditambahkan agar siswa antusias dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan sebagai bentuk reward atas

hasil yang telah mereka dapatkan. Fitur lain yang juga ditambahkan adalah animasi pada gambar, baik gambar pada profil maupun gambar pada artikel pada web media. Selain fitur animasi, revisi yang dilakukan adalah penambahan materi dalam bentuk video tutorial yang dapat di unduh oleh siswa. Setelah dilakukan revisi, web media kembali di validasi oleh validator sehingga web media dapat diujicobakan pada tahap ujicoba selanjutnya.

d. Tahapan keempat

Tahap ini adalah tahap implementasi media pada kegiatan belajar mengajar. Peneliti bertindak sebagai pengamat terhadap guru yang mengujicobakan web media kepada siswa dengan mengikuti RPP yang telah dikembangkan oleh peneliti. Tahap ini dilakukan pada tahapan ujicoba one to one, ujicoba kelompok kecil dan ujicoba lapangan untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap web media. Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang web media, proses melakukan login, petunjuk pengoperasian web media, tombol navigasi dan fitur-fitur yang terdapat pada web media kemudian menjelaskan materi ajar sesuai RPP yang terdapat pada web media. Karena penggunaan web media ini merupakan hal yang baru bagi siswa, sehingga siswa terkadang ragu-ragu dalam melakukan instruksi yang diberikan oleh guru, namun respon yang diberikan sangat baik. Ini ditandai dengan sikap siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan baik, mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru dan mengajukan pertanyaan terhadap web media. Tahap ini dilakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan memberikan latihan soal yang berupa kuis kepada siswa. Setelah evaluasi dilakukan ditemukan hasil bahwa soal-soal yang terdapat pada kuis belum sepenuhnya mewakili keefektifan web media karena merupakan kumpulan soal kelas VII, VIII dan IX sehingga materi soal pada kuis tidak sesuai dengan materi pada kelas VIII. Soal yang muncul secara acak adalah materi soal sejarah komputer, Ms. Word, Ms. Excel dan Internet, sementara materi di kelas VIII adalah materi sejarah komputer dan Ms. Word saja. Ini yang menjadi masukan dan revisi untuk ujicoba lapangan (diperluas).

(6)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

66

Selain revisi pada kuis juga dilakukan pada tampilan web media untuk warna latar belakang, rumusan tujuan pembelajaran dan penguatan jawaban positif untuk jawaban benar dan salah pada kuis.

Revisi pada tahap sebelumnya dilakukan dan kembali diujicobakan kepada siswa pada ujicoba lapangan dan diperoleh ketuntasan nilai siswa. Siswa sangat menyenangi format kuis yang ada pada web media karena ada durasi waktu dalam menjawab soal pilihan ganda. Soal antara komputer satu dengan komputer lainnya pun berbeda sehingga mereka antusias segera menyelesaikan soal dan melihat perolehan skor soal yang telah mereka jawab. Hasil ketiga ujicoba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam proses pengembangan media berbasis web, aspek konten dan tampilan media merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena media yang baik adalah media yang mampu menyediakan apa yang dibutuhkan oleh user sehingga user tertarik untuk mengakses media berbasis web.

III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan maka dapat disimpulkan:

1.

Proses pengembangan media

pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran TIK kelas VIII di SMP Negeri

5 Palopo dilakukan dengan

menggunakan model ADDIE: (1) Analysis yaitu melakukan analisis kinerja dan kebutuhan tentang apa saja yang diperlukan dalam pengembangan model atau metode pembelajaran baru dengan memperhatikan kondisi lingkungan belajar, teknologi dan karakteristik siswa, (2) Desain yaitu membuat rancangan web media dalam bentuk bagan alir (flowchart) dan storyboard, rancangan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk RPP dan buku panduan penggunaan web media. Rancangan web media masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya, (3) Development yaitu tahap pengembangan rancangan produk web media, RPP dan buku panduan, (4) Implementation yaitu tahap implementasi dari rancangan web media untuk di ujicobakan di lapangan

dalam tiga tahap ujicoba yaitu ujicoba one to one, kelompok kecil dan lapangan atau diperluas. Dilakukan evaluasi tahap awal untuk kebutuhan revisi produk. Hasil ujicoba dan evaluasi awal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa web media membutuhkan revisi terhadap aspek tampilan dan konten. Hasil revisi mengindikasikan bahwa siswa mampu

menyerap pelajaran dengan

menggunakan web media (5) Evaluasi dimana peneliti tidak sampai pada tahap ini untuk memperpendek siklus penelitian.

2.

Telah dihasilkan suatu aplikasi web mata pelajaran TIK kelas VIII yang memenuhi syarat valid, praktis dan efektif. Kevalidan pada media pembelajaran berbasis web diperoleh dari validasi instrumen yang dilakukan oleh validator ahli media dan ahli materi. Kepraktisan diperoleh dari

3.

Hasil lembar observasi siswa dan guru terhadap media serta lembar keterlaksanaan penggunaan media sedangkan keefektifan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi siswa dan respon dari siswa dan guru.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiah. 2013. Pengembangan Modul Pembelajaran Pengukuran Listrik Berbantuan Komputer SMK Negeri 3 Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana. UNM Makassar.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Asyar, Rayandra. Kreatif Mengembangkan

Media Pembelajaran.2011. Jakarta: Penerbit Gaung Persada (GP). Atmoko. 2012. Pengembangan Model

Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web. Jurnal Sistem Informasi, (online), Volume 9, No.2, (http://www.journal.usm.ac.id, Diakses 7 Juli 2013).

Azwar, Syaifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas Edisi 2: Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Baskoro, Adi. 2009. Panduan Praktis Membuat Website Berbasis Joomla: Jakarta: Penerbit Media Kita.

(7)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

67

Dadan. 2012. Kreatif Membuat Website Profesional. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung. Penerbit: Remaja Rosdakarya.

Daryanto. 2010.Media Pembelajaran Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Enterprise, Jubilee. 2008. 101 Tip dan Trik Joomla. Jakarta: Penerbit. PT. Elex Media Komputindo.

Enterprise, Jubilee.2008.68 Trik Rahasia Joomla.Jakarta: Penerbit. PT. Elex Media Komputindo.

Hamonangan. 2013. Pengembangan

Pembelajaran Berbasis Web dalam Matakuliah Pengaturan Mesin Listrik. Jurnal Cakrawala Pendidikan, (online), Tahun XXXII, No,1, (http://www.journal.uny.ac.id, Diakses 7 Juli 2013).

Johnson, LouAnne. 2009. Pengajaran yang Kreatif dan Menarik Cara Membangkitkan Minat Siswa Melalui Pemikiran. Penerbit: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Krisianto, Andi. 2012. Joomla 1.7 Untuk Pemula cara Praktis Belajar Joomla dengan cepat, mudah dan praktis. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Lu’mu. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Media Edukasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (online), Vol.3, No.2, (http://www.ft-unm.net, Diakses 7 Juli 2013). Mappalotteng, AM. 2011. Pengembangan

Model Pembelajaran Berbantuan Komputer Pada Sekolah Menengah Kejuruan .Disertasi. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas

Negeri Yogyakarta. Tidak

diterbitkan.

Permana, L. 2011. Mengelola Website Joomla 1.7 Dengan 70 Eksistensi Terpopuler. Jakarta : Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. 2010. Pedoman Penulisan

Tesis dan Disertasi Edisi Ketiga. Makassar : Badan Penerbit UNM. Pribadi, BA. 2009. Model Desain Sistem

Pembelajaran: Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Dian Rakyat.

Putra, Nusa.2011. Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Rahayu, Sarwati. Pemrograman Web II.Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB.

Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Rusman dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta. Penerbit: Rajawali Pres.

Ruli dkk.2009. Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Browser Training dengan Menggunakan Software (Content Management System) Joomla pada Mata Diklat Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual dan Komponen. Jurnal

Pendidikan Teknik Mesin,

(online),Vol 9, No. 2,

(http://www.journal.unnes.ac.id, Diakses 7 Juli 2013).

Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya.Jakarta. Penerbit : Raja Grafindo Persada.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Siswoutomo, Wiwit. 2008. Step by Step Joomla!Programming. Jakarta:

Penerbit PT Elex Media

Komputindo.

Solusindo, e-Media. 2008. Cara Gampang Membuat Website dengan Joomla untuk Pemula. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Penerbit: PT. Bumi Aksara.

Supardi, Yuniar. 2012. Mempercantik Tampilan Web Joomla. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.

(8)

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

|

68

Surya, Darma. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pelajaran.Tesis.

Suwasono, Agus. Tutorial e-Book

Membangun Website Dengan

Joomla 1.7 Contoh Modul Web Pesantren.

Smaldino,Sharon.2011. Instructional Technology & Media For Learning. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Penerbit Prenada Media Grup.

Trisdyanto. 2010. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif. File PDF http://trisdyanto-pembelajaran-mat.pdf diakses tanggal 7 April 2013.

Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun

2003. File PDF.

http://www.usu.ac.id/sisdiknas diakses tanggal 15 Februari 2013. Yasdin. 2013. Pengembangan Media

E-learning Berbasis Web Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik UNM. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana UNM.

Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi

Referensi

Dokumen terkait

Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik ( ac ac) yang putaran rotornya tidak ) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran

Hasil pemeriksaan dari 8 sampel pedagang sari tebu diperiksa menggunakan metode kultur dan PCR (Polymerase chain reaction) terhadap deteksi bakteri Eschericia coli

Dalam kasus nyata yang penulis temukan hanya terdapat 3 diagnosa keperawatan yaitu : Penurunan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Penurunan sirkulasi

Pola arus saat surut (Gambar 10) menunjukkan adanya perbedaan dengan 3 kondisi sebelaumnya, yakni arus di dalam selat bergerak keluar ke utara menuju Laut Cina

Teologi dalam Islam disebut juga dengan ilmu kalam dikarenakan persoalan penting yang menjadi pembicaraan pada abad permulaan hijrah ialah firman Tuhan (kalam Allah), sehingga

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa Jatirunggo, Kepala Desa Rowoboni, dan Kepala Desa Popongan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan

Nilai kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2018 di KPH Kubu Raya, KPH Ketapang Selatan, dan KPH Ketapang Utara dengan perhitungan berdasarkan

Berdasarkan penelitian yang meneliti profitabilitas (return on assets), likuiditas (quick ratio), dan struktur modal (debt to equity ratio) pada tahun 2010 sampai