Sapto Budoyo,
Arri
Handayani, Agus Sutono Universitas PGRI SemarangAbstract
IbM
is
motivatedby
the
reality
of
the
dilemma and problemsfaced
by teachers. Problemsin
the
implementationof
teacher professionalismand
legalregulations
that
have
not protect
duty
teacher professionalism.
Therefore, teachers need to understand the legal regulations in order to avoid legal problemsduring stints
its professionalism.It
is what lies behind the needfor
socializationand
socialization
teacherprofessionalism omong
educatorsthat are legal
in TemanggungDistrict
PGRI teachers' organizations.Benefits
of
community serviceis to
helpprovide on
understandingto
the educatoron duty
teacher professionalismand legal
regulationsare
likely to
befaced
by
teachers
in
the task
of
its professionalism
in
the
membersPGN
Temanggung
District.
Results of community service this is the emergence of an understanding
of
theprofession
of
teachersand also
very possible
legal
regulationsfaced
by teachers. One is the Child Protection Act No. 2j
of 2002. The teacher becomes abetter
understandingof
the
behavior
that
is
contrary
to
the
law.
Teachers understandwhat should and should
not be
implementedfor
performing
tasksprofessional to
educate, teaching,guiding, directing, train,
assess,and
evaluate students, aswell
as the attitude ofdaily
life
inside and outside the school, so thatviolations
of
professionalism
of
teachers
and
violation
of
the
law
can
besuppressed.
Keywords: Professionalism of Teachers,
Law
Abstrak
IbM
ini
dilatarbelakangi
oleh
kenyataantentang
posisi
dilematis
dan problem yang tengah dihadapi guru. Problem dalam pelaksanaan keprofesian gurudan regulasi hukum yang belum melindungi tugas
keprofesian
guru.
Oleh karenanya guru perlu memahami regulasi hukum agar terhindar dari permasalahanhukum
selama
menjalankan
tugas
keprofesiannya.
Hal
inilah
yang melatarbelakangi perlunya kegiatan sosialisasi keprofesianguru
dan
sosialisasihukum
dikalangan pendidik yang berada dalam organisasi guru PGRI Kabupaten Temanggung.Manfaat
pengabdian kepada
masyarakatini
adalah
dapat
membantu memberikan pemahaman kepada parapendidik
tentang tugas keprofesian gurudan
regulasi
hukum
yang
berpeluanguntuk
dihadapi
oleh guru
dalam
tugas keprofesiannyadi
lingkungan anggota PGRI se Kabupaten Temanggung.IBM BAGI GURU ANGGOTA PGRI SE.KABUPATEN TEMANGGUNG
Sapto Budoyo, Arri Handayani, Agus Sutono
Hasil
dari
pengabdian
kepada masyarakat
ini
adalah
munculnya pemahaman mengenai keprofesianguru
danjuga
regulasihukum yang
sangatmungkin
dihadapi
guru.
Salah
satunyaadalah
Undang-Undang PerlindunganAnak
No
23
Tahun 2002. Guru menjadi
lebih
memahami perilaku
yang bertentangan dengan undang-undang tersebut.Guru
memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugastugas profesionalnya untukmendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan,
melatih,
menilai,
dan mengevaluasi pesertadidik,
serta sikap pergaulan sehari-haridi
dalam dan luar sekolah, sehingga pelanggaran-pelanggaran keprofesianguru
serta pelanggaranhukum
dapatditekan.Kata Kunci:
Keprofesian Guru, HukumA.
PENDAHULUAN
Guru
merupakan salahsatu
profesiyang
menuntut pada
kesiapanmental
danpsikologis
yarry
memadai
mengingatkompleksitas dan
dinamika
profesi
yangdijalaninya. Kompleksitas
dan
dinamika profesi yang dijalaninya tersebut, antara lain adalah pemahaman mengenai psikologi anakdidik dan
penyikapan
terhadappermasalahan-pernasalahan
psikologislainnya
bagr
anak
didik.
Dinamika
danpermasalahan keprofesian
guru
selalumenuntut
sikap guru yang
sabar,disiplin
namun
juga
tetap
humanis
yang mencerminkan sikap pendidik. Dan orientasiterhadap
sikap
profesional
ini
secaranormatif
harus terus diberikankepada
guruagar
pengendalian
diri
dalam
sikap profesionalnya tedaga dengan baik.Guru
adalah suatu
profesi
yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikandiri
dan
berbakti
untuk
mencerdaskankehidupan
bangsa
dan
meningkatkankualitas
manusia Indonesiayang
beriman,bertakwa
dan
berakhlak
mulia
serta mengusaiilmu
pengetahuan,teknologi
danseni
dalam mewujudkan
masyarakatyang
maju,
adil,
makmur,
dan
beradab.
GuruIndonesia
harus selalu
tampil
secaraprofesional
dengan tugasutama
mendidik,mengajar,
membimbing,
mengarahkan,melatih
menilai
dan mengevaluasi pesertadidik
pada
pendidikan
anak
usia
dini
jalur
pendidikanformal,
pendidikan dasar,dan pendidikan menengah.
Guru
Indonesiamemiliki
kehandalan
yangtinggi
sebagaisumber
dayautama
untuk
mewujudkantujuan
pendidikan
nasional
yaitu berkembangnyapotensi
pesertadidik
agarmenjadi
manusia
yang
beriman
danbertakwa
kepadaTuhan
Yang Maha
Esa,berakhlak
mulia,
sehat,
berilmu,
cakap, kreatif, mandiri sertamenjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.Pengabaian terhadap prinsip-prinsip profesional guru, akan berisiko hukum bagi
profesi
guru.
Bentuk
pengabaian
atasprinsip-prinsip
profesional guru, yang salahsatuya
menghendaki
agar guru
selalu bersikapbaik
kepada siswa akan membawakonsekuensi
hukum.
Konsekuensi
hukumini
antaralain
adalah berhadapan dengan Undang-UndangNo
23 Tahun 2002 tentangPerlindungan
Anak.
Melalaui
Undang-Undang
No 23
Tahun
2002
tentangPerlindungan
Anak
ini, guru
yangmelakukan pengabaian
terhadap
sikapprofesionalnya
menurut
data
dari
LKBH
PGRI Jawa Tengah, banyak guru yang harus berhadapan dengan hukum.Fakta
lain
adalah,
sikap
kritis
masyarakat terhadap
pelaksanaan
tugasprofesional
guru
saat
ini
semakin
tinggi. Masyarakatbanyak
menuntut kepada guruagr
melaksanakan
tugas
profesionalnyasebaik-baiknya
dengan
tidak
melakukan kekerasan terhadap anak atas nama apapun,termasuk
dalam
atas
nama
pendidikan sekalipun. Dalam situasi yang demikianini,
guru
banyak
dihadapkanada situasi
yangdilematis. Pada
sisi
pertama
guru
adalahpendidik
profesional
yang dituntut
dapatmelakukan proses
pembelajaran
dengansebaik-baiknya
dan
dengan
tugas
dantanggungjawab
yang
sedemikian
besar.Namun pada
sisi yang lainnya guru
tdakdapat melakukan
upaya
pendidikan
yang dipandang strategisoleh guru
dalam upaya penanaman karakter dan kedisplinan dengan sikap keras kepada anak didiknya. Danjika
pada akhirnya
guru
melakukan
tindakanpendisiplinan
atas
nama
pendidikansekalipun,
ia
akan
berhadapan
dengan hukum yang berlaku.Atas latar
belakang tersebut
maka perludikaji
ulang, perlu direfleksikan ulanglagi
tentang
tanggung
jawab guru
yang bertanggungjawab
mengantarkan siswanyauntuk
mencapai kedewasaan sebagai calonpemimpin bangsa
pada
semua
bidangkehidupan,
untuk dapat
diberikan perlindunganhukum yang
memadai. Jugalangkah-langkah penguatan
mental
danpsikologis
mereka
sehingga
tugaskeprofesionalan
mereka dapat
dilakukan dengansebak-baiknya. Untuk
itu,
pihak-pihak yang berkepentingan selayaknyatidak
mengabaikan peranan
guru
dan profesinya,IBM BAGI GURU ANGGOTA PGRI SE.KABUPATEN TEMANGGUNG
Sapto Budoyo, Arri Handayani, Agus Sutono
dengan bangsa
lain
di
negaramaju,
baikpada masa
sekarangmaupun masa
yangakan
datang.
Kondisi
seperti
itu
bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinyamerupakan
komponen kehidupan
yangdibutuhkan oleh bangsa dan
negaraini
sepanjang
zarnan.
Hanya
dengan
tugas pelaksanaantugas
guru
secara profesionalhal
itu
dapatdiwujudkan
eksitensi bangsadan
negarayang
bermakna, terhormat dandihormati dalam
pergaulan
antar
bangsa-bangsa di dunia ini.Persoalan
saat
ini
adalah
apakahguru-guru
sudah mendapatkan pemahamanyang
memadai
dan
terencana
perihalorientasi
sikap
dan
psikologi
yangmenunjang keprofesionalnnya.
Selain
itu
persoalan yang lebih penting adalah apakah
guru-guru
sudah mendapatkan pemahamanhukum
yang
memadai sehingga
dalammelaksanakan tugas-tugas
profesioalnyaguru
dapat terhindar
dari
permasalahanhukum yang mungkin
timbul
dikemudianhari.
Kasus
-kasus yang
melibatkan
gurudalam
ranah
keprofesiannya,
misalnyatindak
kekerasan terhadapanak
disekolah,menunjukkan
indikasi
belum
diketahui apalagidipahaminya
sikap profesional danjuga
belum
dipahaminya
permasalahan-permasalahan
hukum
terkait
dengankeprofesiannya.
Hal inilah
yangmelatarbelakangi
perlunya kegiatan IbM
bagi Guru PGRI Se Kabupaten Temanggung
terkait
dengan
sosialisasi
hukum
dankeprofesiaan dikalangan
pendidik
yang berada dalam organisasi guru PGRI.Secara
lebih detail
kegiatanIbM ini
bertujuan
untuk
memberikan
pemahaman kepada parapendidik
tentang permasalahanhukum
dan
keprofesian sehingga
guruselama
menunaikan tugas-tugas
profe-sionalnya
untuk
mendidik,
mengajar,membimbing,
mengarahkan,
melatih,menilai, dan
mengevaluasipeserta didik,
sertasikap
pergaulan sehari-haridi
dalam dan luar sekolah, terhindar daripelanggaran-pelanggaran
etika
dan
juga
pelanggaran hukum.Kegiatan dilakukan secara khusus di
lingkungan organisasi
PGRI
tingkatKabupaten Temaggung
berdasarkanpertimbangan banyaknya permintaan
dariguru-guru
di
wilayah
ini
untuk
diberikansosialisasi
hukum
dan
keprofesian
guru. Sedangkan alasanobjektifnya
adalah masih banyaknya kasus pelanggaranhukum
gurukhususnya
terkait
dengan
kekerasanterhadap
anak
di
sekolah,
mengingat keterbatasan wawasan hukum paraguru
di wilayah ini.B.
PELAKSANAAN
DAN
METODE
KEGIATAN
Metode pendekatan
yang
digunakandalam program
ini
adalah
ceramah, dan curah pendapat yangdilakukan
selama satu hari dengan 3 sesi.1.
Metode PendekatanMetode
pendekatan
yang
digunakan dalam programini
adalah ceramah, dan diskusi terbimbing.2.
Rencana KegiatanSessi
I:
Penyampaianmateri
umum mengenai KeprofesianGuru
dan tanya jawab.Sessi
II
:
Penyampaianmateri
hukumdan tanya jawab.
Pelaksanaan
kegiatan
pada
hariJumat
16
Oktober 2015.
Penyampaianmateri umum
mengenai
profesi kependidikan dan sosialisasi hukum dalam 2sessi masing-masing
oleh
Arri
Handayani, S.Psi.,M.Si,
SaptoBudoyo, SH,
MH,
dan Agus Sutono, M.Phil.Mitra
dalam halini
adalah guru-guru yang tergabung dalam organisasi PGRI yang dalamhal
ini
dikoordinasikan secara penuholeh
Pengurus
PGRI
Kabupaten Temanggung.C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemahaman
guru-guru
yang tergabungdalam
organisasiPGRI
peserta kegiatan dalamhal hukum
dan keprofesianguru
semakin meningkat setelah mengikutikegiatan. Secara
keseluruhan
angka pelanggaranhukum dan
keprofesian
guruse-Kabupaten Temanggung
semakin menurun.l.
DokumentasiKegiatana.
Produk/kegiatan
yang
dinilai
bermanfaat
dari
berbagaiperspektif:
Situasi dilematis
yangtengah
dihadapi
guru
adalahpersoalan
hukum
yang
bisamenjerat
guru
saat
melaksanakantugas
profesinya.
Guru
dituntut untuk bisa bersikap profesional dan dapat menjalankan tugasnya untuk kepentingan pendidikan yang lebihbermutu
dalam
menghasilkan generasi muda yang unggul.Di
lain sisi guru juga rawan terhadap aduanpermasalahan
hukum
saatmenjalankan tugas
profesinya
saatmelakukan
langkah-langkahpendisiplinan siswa,
yang
dapat dipahami sebagai salah satu bentuktindak
kekerasanoleh pihak
lain.IBM BAGI GURUANGGOTA PGRI SE.KABUPATEN TEMANGGUNG
Sapto Budoyo, Arri Handayani, Agus Sutono
2.
menjadi penting
dalam
rangka meningkatkan kompetensikeprofesionalan
guru
tetapisekaligus
jugu
meningkatkan pemahaman hukum agar guru tidakmelakukan tindakan
yang
dapatdikategorikan melanggar
undang-undang,
sebagaimana
misalnyaUndang-Undang
No 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.b.
Potret
permasalahan
lain
yangterekam:
Tingkat
pemahamanprofesional
dan hukum
guru-guruanggota PGRI
KabupatenTemanggung
tergolong
masihkurang. Oleh
karenanyapemahaman
tentang
profesi
danhukum
ini
menjadi
jawaban
ataskebunrhan
yang
dirasakan
oleh guru.Evaluasi Kinerja Program
a.
Impact
Factor
(KeberlanjutanKegiatan atau Kepastian Solusi)
Ketua
Pengurus
PGRI Kabupaten Temanggung menindaklanjuti dengan
melakukan evaluasiyang
berkaitan dengan
materikeprofesian
guru dan
sosialisasihukum
khususnyamengenai
UU
RI No
23
Tahun 2002
mengenaiPerlindungan
Anak
denganmelakukan
koordinasi
dengan seluruh pengurus PGRI Kecamatan se-KabupatenTemanggung
untukmelakukan sosialisasi
ulang
di
lingkungan
kerja
masing-masing.Pemastian
rencana
tindakan ini
terfuang
dalam
rencana
tindaklanjut
Ketua
Pengurus
PGRIKabupaten Temanggung.
b.
Produktivitas
(Jumlah
Artikel/
Kegiatan)
Kegiatan dilaksanakan dalam
t hari
2
kali
sesi,
dan
berjalansesuai rencana
fiadual
terlampir) serta menghasilkan kerangka kerjaatau tindak lanjut
kegiatansosialisasi
di
tingkat
Kecamatan dan seluruh komponen dibawahnya sebagai langkah pemasti sosialisasikeprofesian
guru dan
sosialisasihukum dapat
dilakukan
dalam rangka memberikan kesadaran barubagi
guru
untuk lebih
profesional.Selain
itu
satu
artikel
sebagaiproses
pendokumentasian
hasil kegiatan dapat dihasilkan oleh tim.Kegiatan
IbM ini
memberikanpemahaman
kepada
para
pendidiktentang
permasalahan
hukum
dankeprofesian sehingga
guru
selamamenunaikan
tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan,
melatih, menilai,
dan mengevaluasi pesertadidik,
serta
sikap pergaulan sehari-haridi
dalam dan
luarsekolah,
terhindar
dari
pelanggaran-pelanggaranetika
danjuga
pelanggaranhukum.
Pemahaman
guru-guru
yang tergabung dalam organisasi PGRI pesertakegiatan
dalam
hal
hukum
dankeprofesian
guru
semakin
meningkatsetelah
mengikuti
kegiatan.
Secarakeseluruhan
angka
pelanggaran hukumdan
keprofesian
guru
se-Kabupaten Temanggung semakin menurun.E.
DAFT,A,RPUSTAKA
Tedjosaputro,
Liliana.
1999.Etika
Profesidan
Profesi Hukum.
Semarang: Undip.Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UUPA).
Undang-Undang
No. 14
Tahun
2005. Tentang Guru dan Dosen.