• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN SUKABUMI ABDUL MUIZ SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN SUKABUMI ABDUL MUIZ SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN

DI KABUPATEN SUKABUMI

ABDUL MUIZ

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Sukabumi adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juni 2009

Abdul Muiz

(3)

3

ABSTRACT

ABDUL MUIZ. Analisys of Land Use Change in Sukabumi District. Under direction of KUKUH MURTILAKSONO and M. BUCE SALEH.

Land is a unique economic assets where it has a fixed supply on one hand and increasing demand along with human population growth and its social economics activity on the other hand. Administrative development in Sukabumi Districts and the relocation of district capital from Sukabumi to Pelabuhan Ratu is expected to speed-up economic development and land use conversion. One of the approach to rapidly assess land use conversion is by using remote sensing technology. Multitemporal remote sensing data can be used to understand the dynamics of changes and also predicts land cover/use changes. Therefore, this study aims to: (1) Identified regional development in 1997-2006 (2) analyze of land use changes in 1997-2006 (3) To understand the drivers of land use changes and (4) Conducting simulation on land use changes based on physical charactheristic of land suitability in 2015.

The results showed that most of villages and sub-district in Sukabumi are still in a low stage of development. Land use structure in Sukabumi is relatively the same over 1997 and 2006, where it is mostly dominated by forest and estate crop. Decreasing land use are forest, shrub, and ricefield. Estate crop, settlement and agriculture land is increasing. Logistic regression showed that the main factor of land use changes in Sukabumi is road density, administrative development, elevation, slope, and sub-district hierarchy. Based on land use simulation using

Markov-Celluler automata Analysis, predicted land use in 2015 are: forest, estate

crop, settlement, shrub, agriculture land, ricefield and water as much as 19.74, 50.15, 3.34, 5.47, 14.05, 6.95 and 0.30% respectively.

(4)

RINGKASAN

ABDUL MUIZ. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Sukabumi. Dibimbing oleh KUKUH MURTILAKSONO dan M. BUCE SALEH.

Lahan merupakan aset ekonomi penawarannya (supply) adalah tetap (fixed) dan setiap unit lahan memiliki atribut-atribut yang unik seperti kualitas tanah, kemiringan lahan, ketinggian, aksesibilitas dan lain-lain. Sementara itu permintaan (demand) terhadap lahan semakin lama semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan kegiatan sosial ekonomi yang menyertainya. Ketimpangan antara permintaan dan penawaran sumberdaya lahan merupakan suatu indikasi bahwa lahan dapat dikategorikan sebagai sumberdaya yang mempunyai sifat kelangkaan (scarcity). Proses alih fungsi lahan merupakan proses yang tidak bisa dihindari karena pada dasarnya merupakan pergeseran alokasi dan distribusi sumberdaya sebagai konsekuensi logis dari perkembangan struktur sosial ekonomi masyarakat.

Pemekaran kecamatan di Kabupaten Sukabumi dari 30 kecamatan pada tahun 1997 menjadi 45 kecamatan pada tahun 2006 dan adanya perpindahan ibu kota kabupaten dari Kota Sukabumi di bagian utara ke Pelabuhanratu di bagian tengah selatan pada tahun 2002 diduga dapat meningkatkan perkembangan ekonomi maupun perubahan penggunaan lahannya baik di tingkat desa maupun di tingkat kecamatan sebelum dan sesudah adanya pemekaran.

Struktur penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi antara tahun 1994-2002 mengalami perubahan pada beberapa jenis penggunaan lahan tertentu dengan luasan cukup besar. Penggunaan lahan yang cenderung turun luasannya adalah hutan (11,5%), sawah (4,8%), dan semak belukar (32,1%). Sementara permukiman, tegalan dan perkebunan cenderung naik masing-masing 1,0, 21,5, dan 27,6%. Kecenderungan ini diduga akan terus berlangsung pada tahun-tahun selanjutnya seiring dengan perkembangan wilayah di Kabupaten Sukabumi.

Berbagai fenomena diatas perlu mendapat perhatian dan dikaji bagaimana kondisi penggunaan lahan terkini. Keterkaitan antara perkembangan wilayah, faktor fisik lahan dan kebijakan terhadap perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi perlu diketahui untuk menjadi bahan pengendalian perubahan penggunaan lahan di tingkat makro (Kabupaten). Data konfigurasi spasial tentang sebaran pemusatan dan pergeseran penggunaan lahan pada unit wilayah kecamatan diperlukan sebagai bahan pengendalian perubahan penggunaan lahan dalam unit wilayah secara mikro. Di samping itu, prediksi penggunaan lahan pada masa yang akan datang dapat menjadi bahan antisipasi terhadap perubahan fungsi pemanfaatan ruang pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam rangka mewujudkan struktur dan pola tata ruang wilayah yang kondusif terhadap kemajuan wilayah.

Salah satu cara untuk mengetahui secara cepat alih fungsi lahan adalah dengan mengunakan teknologi penginderaan jauh. Penggunaan teknologi penginderaan jauh secara temporal dapat digunakan untuk mengetahui

(5)

5

dinamika proses dan memprediksi perubahan penutupan dan penggunaan lahan (land use land cover change/LUCC) di masa yang akan datang yaitu melalui monitoring dan karakterisasi pola spasial LUCC. Teknik analisisnya secara efisien dapat menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Penelitian ini bertujuan: (1) Mengidentifikasi perkembangan wilayah pada Tahun 1997-2006; (2) Menganalisis perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi Tahun 1997-2006; (3) Mengetahui faktor-faktor penyebab utama perubahan penggunaan lahan, dan (4) Melakukan simulasi penggunaan lahan berdasarkan karakteristik fisik kesesuaian lahan pada tahun 2015.

Analisis perkembangan wilayah dianalisis dengan metode skalogram untuk melihat perkembangan wilayah berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana wilayahnya. Data yang digunakan dalam analisis skalogram adalah data potensi desa (Podes) tahun 2000 dan 2006. Data Podes 2000 digunakan sebagai pendekatan perkembangan wilayah tahun 1997 mengingat data tahun 1997 yang tidak tersedia. Keluaran dari analisis skalogram adalah Indeks Perkembangan Desa (IPD), Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK) dan hirarki wilayah. Interpretasi citra dan deteksi perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan citra landsat tahun 1997 dan 2006, selanjutnya dilakukan identifikasi pemusatan dan pergeseran perubahan penggunaan lahan dengan analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA). Penyebab perubahan penggunaan lahan diidentifikasi dengan metode regresi logistik. Variabel bebas yang diduga memiliki pengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan dikelompokan pada tiga kategori yaitu fisik, sosial ekonomi dan kebijakan. Variabel fisik terdiri atas : 1) kelas kemiringan lereng, 2) elevasi, 3) jenis tanah, 4) kerapatan jalan di tingkat desa dan 4) kerapatan jalan di tingkat kecamatan. Sementara variabel sosial ekonomi terdiri atas 1) IPD, 2) IPK, 3) hirarki Desa, 4) hirarki kecamatan, 5) perubahan hirarki desa, 6) perubahan hirarki kecamatan, 7) jarak sentroid desa ke ibu kota kabupaten (Pelabuhanratu) dan 8) jarak sentroid desa ke Kota Sukabumi. Sedangkan variabel kebijakan terdiri atas : 1) arahan RTRW dan 2) pemekaran kecamatan. Simulasi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2015 dilakukan dengan metode Markov – celluler automata analysis berdasarkan kecenderungan perubahan penggunaan lahan tahun 1997-2006 dengan faktor pembatas kesesuaian lahan.

Hasil analisis skalogram menunjukkan bahwa perkembangan wilayah desa di Kabupaten Sukabumi dari tahun 2000-2006 tidak mengalami perubahan yang nyata dalam merubah komposisi hirarki desa. Sebagain besar desa-desa di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2000 maupun 2006 berada pada taraf perkembangan yang rendah. Pemusatan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan umum memusat di 24 desa (7,19%) pada tahun 2000 dan 26 desa (7,78%) pada tahun 2006. Peningkatan jumlah desa yang berhirarki I dan II hanya meningkat masing-masing sebesar 0,6% dan 0,9%.

Dalam konteks perkembangan kecamatan, terdapat 5 kecamatan berhirarki I pada tahun 2000 sedangkan pada tahun 2006 sebanyak 6 kecamatan. Kecamatan berhirarki I tahun 2000 adalah : Cicurug, Cikembar, Cisaat, Nagrak dan Jampang Kulon. Sementara pada tahun 2006, kecamatan yang berada pada hirarki I adalah : Cicurug, Cisaat, Gunungguruh, Parungkuda, Pelabuhanratu dan Sukabumi. Fenomena menjelaskan bahwa terdapat beberapa lokasi yang meningkat jumlah

(6)

fasilitas pelayanan maupun tingkat aksesibilitasnya terutama pada kecamatan Gunungguruh, Parungkuda, Pelabuhanratu dan Sukabumi.

Berdasarkan interpretasi citra, Penggunaan lahan tahun 1997 didominasi oleh penggunaan lahan kebun sebesar 37,70% dari luas wilayah. Selanjutnya berturut-turut: hutan 24,36%, semak belukar 16,14%, tegalan 11,88%, sawah 8,90%, permukiman 0,79% dan tubuh air 0,22%. Struktur penggunaan tahun 2006 relatif sama dengan tahun 1997 dimana didominasi oleh kebun 48,51%. Penggunaan lahan yang mengalami pengurangan luasan adalah hutan, semak belukar dan sawah. Sementara itu kebun, permukiman dan tegalan mengalami penambahan. Laju penurunan luas hutan, semak belukar dan sawah di Kabupaten Sukabumi selama kurun waktu 1997-2006 berturut-turut adalah 12,8%, 56,1%, dan 10,1%. Sedangkan penggunaan lahan kebun, permukiman dan sawah memiliki laju penambahan masing-masing 28,7%, 183,1% dan 6,6%.

Kecamatan yang menjadi lokasi pemusatan perubahan penggunaan lahan dengan laju perubahan lebih tinggi dibanding laju perubahan di kabupaten dicerminkan dari nilai LQ>1 dan nilai positif diffrential shift (DS) untuk laju penambahan; nilai DS negatif untuk laju pengurangan. Pemusatan pengurangan lahan hutan dengan laju pengurangan yang tinggi terjadi di kecamatan : Cikakak, Cibitung, Ciemas, Cisolok, Jampang Kulon, Lengkong, Simpenan, Waluran dan Warungkiara. Sementara itu pengurangan sawah dengan laju tinggi terjadi di kecamatan : Cibadak, Cicantayan, Cicurug, Cikembar, Cisaat, Gunungguruh, Kebonpedes, Parakansalak, Parungkuda, Pelabuhanratu, Sukalarang, Sukaraja dan Surade. Lokasi pemusatan pengurangan sawah hampir sama dengan lokasi pemusatan penambahan permukiman yaitu di kecamatan: Caringin, Cicantayan,Cicurug, Cidahu, Cikembar, Gunungguruh, Nagrak, Parakansalak, Parungkuda, Sukalarang dan Sukaraja. Hal ini menunjukan bahwa lahan sawah banyak dikonversi menjadi permukiman pada kecamatan-kecamatan tersebut.

Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi adalah kerapatan jalan, pemekaran wilayah kecamatan, elevasi, kemiringan lereng dan perubahan hirarki kecamatan. Jarak sentroid desa ke Pelabuhanratu dan Perubahan hirarki kecamatan kearah yang lebih tinggi memiliki peluang menurunkan perubahan penggunaan lahan hutan menjadi penggunaan lain sedangkan kerapatan jalan desa, pemekaran kecamatan dan IPK tahun 2006 bersifat meningkatkan perubahan hutan. Penambahan luasan penggunaan lahan permukiman memiliki peluang yang tinggi pada kecamatan yang dekat dengan Kota Sukabumi, kecamatan dengan kerapatan jalan tinggi dan desa dengan hirarki tinggi pada tahun 2006.

Hasil prediksi penggunaan lahan pada tahun 2015 dengan menggunakan peta penggunaan lahan tahun 2006 sebagai dasar pendugaan dan kecenderungan perubahan penggunaan lahan tahun 1997-2006 diperoleh persentase penggunaan lahan: hutan 19,74%, kebun 50,15%, permukiman 3,34%, semak belukar 5,47%, tegalan 14,05%, sawah 6,95% dan tubuh air 0,30%.

(7)

7

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tesis tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Institut Pertanian Bogor.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor.

(8)

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN SUKABUMI

ABDUL MUIZ

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(9)
(10)
(11)

Kupersembahkan Karya ini Kepada:

Ayahanda Abdulrohim dan Ibunda Fatonah Mertua yang Ananda Hormati:

Ayahanda Neneng Ansori dan Ibunda Siti Hajar Isteriku tercinta Rita Rosita & Kedua putraku tersayang:

Zibran Ahmad Rabbani Muiz & Aulia Putri Al-Muiz Kakak dan Adik-adikku yang telah mendukung selama ini

(12)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli sampai Desember 2008 di Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat ini adalah perubahan penggunaan lahan, dengan judul Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Sukabumi .

Penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS selaku ketua komisi pembimbing dan Dr. Ir. M. Buce Saleh, MS selaku anggota komisi pembimbing atas segala motivasi, arahan dan bimbingan yang diberikan mulai dari tahap awal hingga penyelesaian tesis ini, serta Dr. Ir. Kursatul Munibah, MSc selaku penguji luar komisi yang telah memberikan koreksi dan masukan bagi penyempurnaan tesis ini. Di samping itu, penghargaan dan terima kasih penulis haturkan kepada Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M. Agr selaku ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah beserta segenap staf pengajar dan staf manajemen Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah IPB, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti program tugas belajar ini, Kepala Pusbindiklatren Bappenas beserta jajarannya atas kesempatan beasiswa yang diberikan kepada penulis, rekan-rekan PWL kelas Bappenas angkatan 2007 atas segala do’a, dukungan dan kebersamaannya selama proses belajar hingga selesai, dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Akhirnya ucapan terima kasih yang setinggi-tinginya juga disampaikan kepada ayahanda, ibunda, isteri dan kedua anakku serta seluruh keluarga, atas segala do’a, dukungan, pengertian dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2009

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 22 Mei 1974 dari pasangan Abdulrohim dan Fatonah. Penulis merupakan putra kelima dari tujuh bersaudara. Pendidikan SD hingga SMA diselesaikan di kota kelahiran, sedangkan pendidikan sarjana ditempuh pada Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB di Bogor dan lulus tahun 1998. Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2007 dan diterima pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah melalui beasiswa pendidikan dari Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Pada tahun 1998-1999 penulis bekerja sebagai tenaga pendamping Program Gema Palagung di Kabupaten Serang. Penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Kehutanan Propinsi Jambi dpk. Dinas Kehutanan Kabupaten Kerinci pada tahun 2000 dan pada tahun 2004 penulis pindah kerja ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan ditempatkan pada Dinas Kehutanan sebagai staf pada bagian perencanaan.

(14)

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 2 Tujuan Penelitian ... 4 Manfaat Penelitian ... 4 TINJAUAN PUSTAKA Hirarki Wilayah ... 5

Penggunaan dan Penutupan Lahan ... 6

Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhinya ... 6

Pengindraan Jauh ... 7

Sistem Informasi Geografis ... 9

Analisis Dinamika Spasial Penggunaan Lahan ... 12

Pergeseran dan Pusat-pusat Perubahan Penggunaan Lahan ... 14

Pemodelan Penyebab Perubahan Penggunaan Lahan ... 15

Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan dengan Pendekatan Celluler Automata ... 17

Kesesuaian Lahan ... 17

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran ... 19

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

Bahan dan Alat ... 21

Pengumpulan Data ... 21

Analisis dan Pengolahan Data ... 21

Analisis Perkembangan wilayah ... 21

Pemotongan Batas Area Penelitian ... 25

Rektifikasi Citra ... 25

Klasifikasi Penggunaan lahan dan Deteksi Perubahan ... 26

Identifikasi Pergeseran dan Pusat-pusat Perubahan Penggunaan lahan 28

Analisis Faktor-faktor Penyebab Perubahan Penggunaan Lahan ... 28

Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan ... 29

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI Administrasi ... 32

Kependudukan ... 34

Karakteristik Fisik Wilayah ... 34

Topografi ... 34

(15)

Rencana Tata ruang Wilayah(RTRW) ... 40

Kawasan Hutan dan Areal Perkebunan ... 42

Kesesuaian Penggunaan Lahan ... 44

Pertanian Sawah ... 44

Pertanian Tanaman Tahunan ... 45

Tegalan Dataran Rendah ... 45

Tegalan Dataran Tinggi ... 46

Kawasan Permukiman ... 46

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Wilayah ... 48

Perkembangan Wilayah Desa ... 48

Perkembangan Wilayah Kecamatan ... 52

Perkembangan Perubahan Penggunaan Lahan ... 54

Penggunaan Lahan Tahun 1997 dan 2006 ... 54

Pemusatan dan Pergeseran Perubahan Pengunaan Lahan ... 59

Faktor-faktor Penyebab Utama Perubahan Penggunaan Lahan ... 69

Perubahan pada Seluruh Penggunaan Lahan ... 69

Perubahan Hutan Menjadi Penggunaan lain ... 69

Perubahan Lahan Menjadi Permukiman ... 70

Perubahan Lahan Menjadi Kebun ... 70

Perubahan Semak Belukar Menjadi Penggunaan Lain ... 71

Perubahan Lahan Menjadi Tegalan ... 71

Perubahan Sawah Menjadi Penggunaan Lain ... 71

Simulasi Perubahan Penggunaan Lahan ... 71

Prediksi Penggunaan lahan tahun 2015 ... 71

Potensi Penyimpangan RTRW pada Tahun 2015 ... 75

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 77

Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 82

(16)

Halaman

1 Struktur penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi tahun 1994

-2002 ... 3

2 Pemekaran kecamatan di Kabupaten Sukabumi periode 1997-2006 ... 3

3 Panjang gelombang kanal-kanal sensor TM dan fungsi aplikasinya ... 9

4 Matrik hubungan antara tujuan, data, metode dan keluaran pada setiap tahapan penelitian ... 22

5 Nilai selang penentuan hirarki wilayah ... 25

6 Matrik transformasi perubahan penggunaan lahan ... 27

7 Input dan output data perubahan penggunaan lahan dengan Cellular Automata Analysis pada Software Idrisi 32 ... 30

8 Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi tahun 2000-2006 ... 34

9 Kemiringan lereng wilayah Kabupaten Sukabumi ... 35

10 Tingkat elevasi wilayah Kabupaten Sukabumi ... 38

11 Sebaran jenis tanah wilayah Kabupaten Sukabumi ... 38

12 Sebaran arahan penggunaan lahan wilayah Kabupaten Sukabumi ... 40

13 Luas kawasan hutan negara dan perkebunan di Kabupaten Sukabumi ... 42

14 Kesesuaian penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Sukabumi ... 44

15 Kisaran nilai IPD dan penentuan hirarki desa ... 49

16 Kisaran nilai IPK dan penentuan hirarki kecamatan ... 53

17 Struktur penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi tahun 1997-2006 ... 54

18 Matriks perubahan penggunaan lahan tahun 1997-2006 ... 57

19 Nilai proporsional shift penggunaan lahan tahun 1997-2006 ... 59

20 Pemusatan dan laju perubahan penggunaan lahan di tingkat kecamatan ... 61

21 Prediksi luas dan komposisi penggunaan lahan tahun 2015 ... 73

(17)

DAFTAR GAMBAR

1 Bagan alir kerangka pikir penelitian ... 19

2 Bagan alir tahapan penelitian ... 20

3 Diagram alur pengolahan data penginderaann jauh dengan klasifikasi digital secara terbimbing ... 26

4 Alur simulasi penggunaan lahan dengan metode celluler automata pada software Idrisi 32 ... 31

5 Peta administrasi wilayah Kabupaten Sukabumi ... 33

6 Peta kemiringan kelerengan wilayah Kabupaten Sukabumi ... 36

7 Peta elevasi wilayah Kabupaten Sukabumi ... 37

8 Peta jenis tanah wilayah Kabupaten Sukabumi ... 39

9 Peta arahan penggunaan lahan RTRW Kabupaten Sukabumi 2006-2016 ... 41

10 Peta kawasan hutan dan areal perkebunan wilayah Kabupaten Sukabumi ... 43

11 Peta kesesuaian penggunaan lahan wilayah Kabupaten Sukabumi ... 47

12 Grafik perbandingan hirarki desa tahun 2000 dan 2006 ... 51

13 Grafik perubahan hirarki desa tahun 2000-2006 ... 52

14 Peta penggunaan lahan Kabupaten Sukabumi tahun 1997 ... 55

15 Peta penggunaan lahan Kabupaten Sukabumi tahun 2006 ... 56

16 Peta lokasi pemusatan dan pergeseran perubahan hutan menjadi penggunaan lain ... 63

17 Peta lokasi pemusatan dan pergeseran perubahan sawah menjadi penggunaan lain ... 64

18 Peta lokasi pemusatan dan pergeseran perubahan lahan menjadi permukiman ... 65

19 Peta lokasi pemusatan dan pergeseran perubahan lahan menjadi kebun ... 66

20 Peta lokasi pemusatan dan pergeseran perubahan semak belukar menjadi penggunaan lain ... 67

21 Peta lokasi pemusatan dan pergeseran perubahan lahan menjadi tegalan ... 68

22 Hasil validasi model prediksi penggunaan lahan pada berbagai iterasi ... 72

23 Peta prediksi penggunaan lahan Kabupaten Sukabumi tahun 2015 ... 74

(18)

Halaman

1 Variabel data analisis skalogram ... 83

1.a. Tahun 2000 ... 83

1.b. Tahun 2006 ... 85

2 Hasil analisis Indeks Perkembangan Desa (IPD) ... 87

2.a. Rekapitulasi hirarki desa tahun 2000 per kecamatan ... 87

2.b. Rekapitulasi hirarki desa tahun 2006 per kecamatan ... 88

2.c. Indeks Perkembangan Desa (IPD) Kab. Sukabumi 2000 dan 2006 ... 89

3 Peta penyebaran hirarki desa ... 96

3.a. Tahun 2000 ... 96

3.b. Tahun 2006 ... 96

4 Peta perubahan hirarki wilayah tahun 1997-2006 ... 97

4.a. Wilayah desa... 97

4.b. Wilayah kecamatan ... 97

5 Hasil analisis Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK) ... 98

6 Peta penyebaran hirarki kecamatan ... 99

3.a. Tahun 2000 ... 99

3.b. Tahun 2006 ... 99

7 Peta cek lokasi penggunaan lahan ... 100

8 Titik referensi hasil cek lapangan dan Google Earth ... 101

9 Akurasi dan nilai kapppa hasil klasisikasi citra landsat Sukabumi ... 105

9.a. Tahun 1997 ... 105

9.b. Tahun 2006 ... 105

10 Nilai Location Quotien perubahan penggunaan lahan ... 106

10.a. Perubahan hutan menjadi penggunaan lain ... 106

10.b. Perubahan lahan menjadi kebun ... 107

10.c. Perubahan lahan menjadi permukiman ... 108

(19)

10.e. Perubahan lahan menjadi tegalan ... 110

10.f. Perubahan sawah menjadi penggunaan lain ... 111

11 Hasil perhitungan SSA penggunaan lahan tahun 1997-2006 ... 112

12 Kerapatan jalan dan jarak pusat desa (centroid) ke pusat pertumbuhan ... 124

13 Kerapatan jalan kecamatan ... 130

14 Citra Landsat TM Sukabumi path/row 122_165 tahun 1997 ... 131

15 Citra Landsat ETM Sukabumi path/row 122_165 tahun 2006 ... 132

16 Peta jaringan jalan ... 133

17 Rekapitulasi perhitungan regresi logistik penyebab utama perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Sukabumi tahun 1997-2006 ... 134

17.a. Perubahan seluruh penggunaan lahan ... 134

17.b. Perubahan hutan menjadi penggunaan lain ... 134

17.c. Perubahan lahan menjadi permukiman ... 135

17.d. Perubahan lahan menjadi kebun ... 135

17.e. Perubahan lahan semak belukar ... 136

17.f. Perubahan lahan menjadi tegalan ... 136

17.g. Perubahan penggunaan lahan sawah... 111

18 Transitional probability/area matrix tahun 1997-2006 ... 133

Referensi

Dokumen terkait

Guru jurusan geografi begitu juga dengan mata pelajaran yang lain. Ketika ada kebijaksanaan yang.. mengharuskan adanya keterpaduan pada beberapa mata pelajaran yang

validation, tidak terdapat perbedaan hasil yang cukup nyata antara hasil estimasi elevasi pada data topografi di wilayah FMIPA Universitas Mulawarman dengan menggunakan

Melihat dari penelitian yang dilakukan secara keseluruhan penggunaan anggaran keuangan tahun 2010 s.d 2012 pada kantor Camat Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai

Total Float adalah selisih antara waktu yang tersedia untuk melakukan kegiatan dengan waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut Pada gambar tampak bahwa proyek

menggambarkan biaya untuk pengembangan proyek dan keuntungan yang nyata dari suatu sistem.).. • Analisis

[r]

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh didapatkan hasil efektivitas serbuk cangkang keong mas dalam menyerap Hg10 ppm adalah pada massa 20 gr serbuk keong mas dengan

Tahun 2000-2003, jumlah akomodasi, kamar, dan tempat tidur yang tersedia mencakup pada hotel berbintang dan hotel non bintang Data Untuk Provinsi Kalimantan Utara sampai dengan