• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Maha Esa) karena atas berkat dan rahmat-nya dapat diselesaikannya skripsi yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Maha Esa) karena atas berkat dan rahmat-nya dapat diselesaikannya skripsi yang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat diselesaikannya skripsi yang berjudul “Pengetahuan, Persepsi dan Perilaku terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia dari Penerima Layanan Posyandu di Wilayah Puskesmas Kuta Selatan” ini tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih diberikan atas kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini kepada :

1. dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.KM., selaku Kepala Bagian Promosi Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2. Ibu Ni Komang Ekawati, S.Psi. Psi., MPH., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing serta memberi masukan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Ni Made Dian Kurniasari, S.KM., MPH., selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberi dukungan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh dosen, staff dan pegawai Program Studi Kesehatan Masyarakat atas

dukungan dan kerjasamanya.

5. Seluruh informan atas dukungan dan kerjasama dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Semua teman-teman Matrikulasi angkatan 2015 yang selalu memberikan saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.

(2)

vii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai penyempurnaan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Denpasar, Juli 2017 Penulis

(3)

viii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN Skripsi, Juli 2017

Ni Made Okta Wardani

PENGETAHUAN, PERSEPSI DAN PERILAKU TERHADAP PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DARI PENERIMA LAYANAN

POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KUTA SELATAN ABSTRAK

Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Lansia merupakan seseorang yang sudah berumur di atas 60 tahun. Kabupaten Badung merupakan satu dari sembilan kabupaten dengan capaian terendah dalam pelayanan kesehatan bagi usia lanjut. Seiring dengan peningkatan penduduk usia lanjut dapat meningkatkan terjadinya penyakit degeneratif jika tidak diimbangi dengan upaya promotif dan preventif yang adekuat. Salah satu upaya untuk menurunkan beban biaya kesehatan adalah dengan mengoptimalkan upaya promotif dan preventif untuk usia lanjut melalui posyandu lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi dan perilaku lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia dari penerima layanan posyandu di wilayah Puskesmas Kuta Selatan.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan yang digunakan sebanyak 13 orang dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dan dianalisis untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi dan perilaku lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia dari penerima layanan posyandu di wilayah Puskesmas Kuta Selatan.

Hasil penelitian menunjukkan informan yang memanfaatkan posyandu lansia memiliki pengetahuan yang baik namun sebaliknya informan yang tidak memanfaatkan posyandu lansia tidak mengetahui tentang karakteristik sasaran, tujuan, kegiatan dan jadwal posyandu. Informan yang memanfaatkan posyandu lansia lebih menunjukkan persepsi dan sikap yang positif terhadap pemanfaatan posyandu lansia bila dibandingkan dengan informan yang tidak memanfaatkan posyandu lansia. Semua informan yang memanfaatkan posyandu lansia berperilaku untuk mengunjungi posyandu lansia yang di landasi oleh faktor yang mendorong mereka untuk mengikuti posyandu lansia seperti keinginan untuk tetap sehat, meningkatkan kesehatan, serta dapat berkumpul dengan teman sebaya. Sedangkan informan yang tidak memanfaatkan posyandu lansia mengatakan bahwa faktor yang menghambat mereka sehingga tidak datang ke posyandu lansia karena jarak yang jauh, kurang informasi, serta mereka lebih yakin untuk berobat ke dokter daripada ke posyandu lansia dan tidak ada yang mengantar. Disarankan Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, sebaiknya meningkatkan program kerja yang berkaitan dengan pengembangan program posyandu lansia. Bagi Puskesmas perlu meningkatkan sosialisasi dan mitra kerja sehingga dapat meningkatkan kunjungan.

(4)

ix SCHOOL OF PUBLIC HEALTH

MEDICAL FACULTY OF UDAYANA UNIVERSITY DEPARTMENT OF HEALTH PROMOTION

Mini Thesis, July 2017 Ni Made Okta Wardani

KNOWLEDGE, PERCEPTION AND BEHAVIOR ON THE USE OF ELDER CARING CLINIC OR KNOWN AS POSYANDU LANSIA OF CITIZEN

HEALTH CARE SERVICES IN THE SOUTH KUTA HEALTH CENTER REGION

ABSTRACT

Elder caring clinic who is called Posyandu Lansia was the center of community activity in the effort of health services for the elders. Elder is someone who is over 60 years old. Badung regency was one of the nine districts with the lowest achievement in health services for the elders. Along with the increased to the elder population can increased the occurrence of degenerative diseases if not balanced with promotive and preventive adequate efforts. One effort to reduce the burden of health costs is to optimized efforts to promote and prevent for old age through posyandu lansia. This research was conducted to find out the description of knowledge, perception and behavior of the elderly on the utilization of posyandu lansia from the recipient of posyandu service in south kuta Health center (puskesmas) area.

This type of research was a qualitative research with phenomenology approach. Informant used as many as 13 people with purposive sampling technique. Data obtained and analyzed to know the description of knowledge, perception and behavior of elderly to utilization of posyandu lansia from recipient of posyandu service in south kuta Health Center area.

The results of the research shows that informants who joined with posyandu lansia have good knowledge otherwise informant who did not join with posyandu lansia didn’t know about target characteristic, purpose, activity and posyandu schedule. Informants who utilize posyandu lansia showed more positive perception and attitude toward the utilization of posyandu lansia when compared with informant who didn’t utilize posyandu lansia. All informants who utilize posyandu lansia behaved to visit posyandu lansia in the ground by factors that encourage them to follow posyandu lansia such as desire to stay healthy, improve health, and gather with peers and coleague. While informants who didn’t take advantage of posyandu lansia said that the factors that prevent them so that they didn’t come to posyandu lansia because the distance, lack of information, and they are more confident to seek a doctor than to the posyandu lansia and no one to deliverd. It is recommended for Badung Regency Health Office to improved the work program related to the development of elderly posyandu program. For Puskesmas need to increase socialization and partners so that can increase visitors.

Key Word: Elders, Lansia, elder caring clinic, Posyandu Lansia, utilization of Posyandu Lansia

(5)

x DAFTAR ISI

Halaman Halaman Sampul

Halaman Judul………... ii

Halaman Judul Dengan Spesifikasi………... iii

Lembar Pernyataan Persetujuan……….... iv

Kata Pengantar………... vi

Abstrak………...viii

Daftar Isi……… x

Daftar Tabel……….. xiii

Daftar Gambar...………... xiv

Daftar Lampiran……… xv

Daftar Singkatan……… xvi

BAB I PENDAHULUAN………. 1 1.1 Latar Belakang………... 1 1.2 Rumusan Masalah……….. 4 1.3 Pertanyaan Penelitian………. 4 1.4 Tujuan………... 4 1.4.1 Tujuan Umum……… 4 1.4.2 Tujuan Khusus………... 4 1.5 Manfaat Penelitian………. 5 1.5.1 Manfaat Teoritis………. 5 1.5.2 Manfaat Praktis……….. 5

1.6 Ruang Lingkup Penelitian………...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 7

2.1 Posyandu Lanjut Usia………... 7

2.1.1 Pengertian………... 7

2.1.2 Tujuan Posyandu………... 7

2.1.3 Sasaran………... 8

(6)

xi

2.2 Lanjut Usia………... 9

2.2.1 Pengertian………... 9

2.2.2 Klasifikasi………... 9

2.2.3 Penelitian terkait pemanfaatan posyandu lansia….…………... 11

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL……….. 14

3.1 Kerangka Konsep………... 14

3.2 Bagan Kerangka Konsep………15

3.3 Definisi Operasional……….. 16

BAB IV METODE PENELITIAN……….... 18

4.1 Rancangan Penelitian....………. 18

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian……… 18

4.1.2 Jenis dan Sumber Data………... 18

4.2 Peran Peneliti………. 19

4.3 Strategi Pengumpulan Data………19

4.4 Analisa Data……….. 20

4.5 Strategi Validasi Data……… 20

BAB V HASIL PENELITIAN……….. 22

5.1 Karakteristik Tempat Penelitian……… 22

5.2 Karakteristik Informan………...22

5.3 Pengetahuan……….. 24

5.3.1 Pengetahuan tentang Keberadaan Posyandu lansia………24

5.3.2 Pengetahuan tentang Sasaran Posyandu Lansia………. 25

5.3.3 Pengetahuan tentang Tujuan Posyandu Lansia……….. 26

5.3.4 Pengetahuan tentang Kegiatan Posyandu Lansia………... 27

5.3.5 Pengetahuan tentang Jadwal Posyandu Lansia……….. 28

5.4 Persepsi……….. 30

5.4.1 Persepsi Kerentanan terhadap Suatu Penyakit………... 30

5.4.2 Persepsi Keseriusan terhadap Suatu Penyakit………30

5.4.3 Persepsi Beratnya Suatu Penyakit……….. 31

5.5 Kepercayaan dan Nilai Sosial Budaya……….. 33

(7)

xii

5.7 Jarak ……….. 35

5.8 Dukungan Keluarga, Teman Sebaya dan Petugas Kesehatan……… 36

5.9 Faktor Pendorong dan Penghambat……….. 37

BAB VI PEMBAHASAN………. 40

6.1 Pengetahuan tentang Posyandu Lansia……….. 40

6.2 Persepsi terhadap Posyandu Lansia………... 41

6.3 Perilaku terhadap Posyandu Lansia………... 42

6.4 Faktor Pendorong terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia……….. 43

6.5 Faktor Penghambat terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia……… 47

6.6 Keterbatasan Penelitian……….. 48

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN………... 49

7.1 Simpulan……… 49

7.2 Saran……….. 51 DAFTAR PUSTAKA

(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Karakteristik Informan Lansia……….. 23 Tabel 5.2 Karakteristik Informan Kunci………... 24

(9)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian……….. 15

(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden……… 56

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Mendalam Informan Lansia……… 58

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Mendalam Informan Kunci..…………...62

Lampiran 4 Matrik Koding……… 64

Lampiran 5 Kesimpulan Matrik Koding……… 77

Lampiran 6 Surat Ethical Clearance Penelitian………..91

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian Dari Kabupaten Badung……… 93

(11)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization BPS : Badan Pusat Statistik

Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia PTM : Penyakit Tidak Menular

PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik DM : Diabetes Melitus

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu IMT : Indeks Massa Tubuh

PMT : Pemberian Makanan Tambahan Depkes : Departemen Kesehatan

UPT : Unit Pelaksana Teknis

VCT : Voluntary Counseling Testing IMS : Infeksi Menular Seksual Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat PP : Puskesmas Pembantu

IRT : Ibu Rumah Tangga Pr : Perempuan Lk : Laki-laki JK : Jenis Kelamin M : Memanfaatkan TM : Tidak Memanfaatkan K : Kunci

DIII. K eb : Diploma Kebidanan DIII.Kep : Diploma Keperawatan S1 Hukum : Sarjana Hukum WM : Wawancara Mendalam

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lansia merupakan seseorang yang sudah berumur di atas 60 tahun. Secara biologis, lansia memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat baik pada perubahan fisik maupun perubahan mental (Notoatmodjo, 2011). Proses ini terjadi secara alami yang tidak dapat dihindari dan berjalan secara terus menerus (Notoatmodjo, 2011). Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria yaitu usia pertengahan (middle age) adalah usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) adalah usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) adalah usia 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) adalah usia di atas 90 tahun (Nugroho, 2009).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang akan mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta jiwa sehingga data tersebut diproyeksikan bahwa Indonesia akan memiliki jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia secara umum didominasi oleh penduduk perempuan (Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI 2016).

Persentase penduduk lanjut usia di Indonesia yang mengalami keluhan kesehatan pada tahun 2015 sebesar 48,94% (BPS RI-Susenas 2005, 2007 dan 2009). Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah penyakit tidak menular (PTM) antara lain hipertensi, artritis, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan diabetes mellitus (DM).

Suatu wilayah disebut berstruktur tua jika persentase lanjut usianya lebih dari 7 persen. Dari seluruh provinsi di Indonesia, Bali menduduki peringkat keempat

(13)

2

(10,3%) setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (13,4%), Jawa Tengah (11,8%) dan Jawa Timur (11,5%) sebagai provinsi dengan komposisi penduduk berstruktur tua yaitu lebih dari 7% (Pusat Data dan Informasi, Kemenkes 2016).

Berdasarkan data dari profil kesehatan Provinsi Bali tahun 2015, jumlah penduduk lanjut usia di Bali sebesar 427.900 jiwa. Kabupaten Badung merupakan satu dari sembilan kabupaten dengan capaian terendah dalam pelayanan kesehatan bagi usia lanjut yaitu sebesar 17,23% dari total jumlah lansia 48.900. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 18,30% dari total jumlah lansia 29.191 orang (Profil kesehatan Provinsi Bali, 2014 & 2015).

Berdasarkan data dari Profil Puskesmas Kuta Selatan terdapat posyandu lansia sebanyak 19 buah dengan jumlah penduduk lanjut usia 2.199 orang, namun wujud partisipasi masyarakat dalam posyandu lansia masih rendah.

Berdasarkan penelitian terkait pemanfaatan posyandu lansia, rendahnya kunjungan lansia ke posyandu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, sarana, jarak, transportasi, dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan dari teman sebaya (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 2015)

Seiring dengan peningkatan penduduk usia lanjut dapat meningkatkan terjadinya penyakit degeneratif jika tidak diimbangi dengan upaya promotif dan preventif yang adekuat (Notoatmodjo, 2011). Hal tersebut dapat mengakibatkan beban sosial serta meningkatkan biaya kesehatan usia lanjut yang cukup besar (Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI 2016).

Salah satu upaya untuk menurunkan beban biaya kesehatan adalah dengan mengoptimalkan upaya promotif dan preventif untuk usia lanjut melalui posyandu lansia (Notoatmodjo, 2011). Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat

(14)

3

dalam upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia seperti cara untuk mempertahankan kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan, mengobati penyakit dan upaya rehabilitasi bagi lansia dengan berbagai program yang sudah disiapkan, sehingga lansia yang teratur dalam memanfaatkan posyandu lansia akan terkontrol kesehatannya (Nugroho, 2009). Penelitian tentang posyandu lansia belum pernah dilakukan di wilayah Puskesmas Kuta Selatan. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengetahuan, persepsi dan perilaku lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia dari penerima layanan posyandu di wilayah Puskesmas Kuta Selatan.

(15)

4

1.2 Rumusan Masalah

Rendahnya pemanfaatan posyandu lansia di wilayah Puskesmas Kuta Selatan, peneliti ingin melihat bagaimana pemanfaatan posyandu lansia dari sudut penerima layanan, sehingga perlu dilakukan penelitian kualitatif agar mendapatkan informasi secara mendalam tentang pengetahuan, persepsi dan perilaku terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Dengan demikian dapat diidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat yang menyebabkan para lansia tidak memanfaatkan Posyandu Lansia secara optimal, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana pengetahuan, persepsi dan perilaku lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia ?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, persepsi dan perilaku lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia dari penerima layanan posyandu di wilayah Puskesmas Kuta Selatan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah Puskesmas Kuta Selatan

2 Untuk mengetahui persepsi lansia terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah Puskesmas Kuta Selatan

(16)

5

3 Untuk mengetahui perilaku lansia terhadap kunjungan ke Posyandu Lansia di wilayah Puskesmas Kuta Selatan

4 Untuk mengetahui faktor pendorong lansia terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah Puskesmas Kuta Selatan

5 Untuk mengetahui faktor penghambat lansia tidak mengunjungi Posyandu Lansia di wilayah Puskesmas Kuta Selatan

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Sebagai kontribusi keilmuan dalam hal peningkatan ilmu di bidang promosi kesehatan, sebagai dasar penelitian lebih lanjut terkait dengan lansia dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait seperti pembuat kebijakan dan perencanaan program dalam merencanakan program promosi kesehatan terkait dengan pemanfaatan posyandu lansia atau kegiatan lansia.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu promosi kesehatan terkait dengan kesehatan lansia. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lansia. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Puskesmas Kuta Selatan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam terkait dengan pengetahuan, persepsi dan perilaku lansia

(17)

6

terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah pengetahuan, persepsi dan perilaku terhadap pemanfaatan posyandu lansia dari penerima layanan posyandu. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan referensi bagi internal manajemen BRI Life dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung perencanaan dan pengembangan

Tanggapan Responden Tentang Perhatian Pegawai Puskesmas Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Kepada Pasien ... Tanggapan Responden Tentang Ketepatan Pegawai Puskesmas

Ajur Satonden Kembang karya Djelantik Santha (2011), novel Sing Jodoh karya I Made Sugianto (2013), dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari beberapa karya sastra yang

Kriteria yang digunakan dalam memilih penari adalah postur tubuh yang memadai atau postur tubuh yang diinginkan penata sesuai dengan tokoh-tokoh yang digarap, di

Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap responden antara sekolah yang menerapkan program dokter kecil dengan sekolah yang tidak menerapkan program

Penulis juga sampaikan terima kasih kepada orang terdekat dan sahabat-sahabat tersayang, Rico, Ina, Ari, Melina, dan Derin yang selalu memberikan semangat

Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 30 (f) masih rendahnya kesadaran para ritel untuk menjual produk segar yang aman dan bermutu; (g) belum efektifnya

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana tentang program layanan call center (Sistem