LAMPIRAN 1
DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM
NARASUMBER INTERNAL 1. Profil Narasumber a. Nama b. Jabatan c. Job Description d. Bekerja Sejak 2. Profil Kalbe Nutritionals
a. Siapa Kalbe Nutritionals? b. Keunikan Kalbe Nutritionals?
c. Kesan seperti apa yang ingin dilihat oleh masyarakat dan konsumen mengenai Kalbe Nutritionals?
3. Permasalahan
a. Isu negatif apa saja yang beredar selama tahun 2011?
b. Darimana perusahaan mendengar tentang adanya isu-isu tersebut? c. Apakah ada team khusus untuk me-research isu?
d. Kesan pertama kali mendengar isu?
e. Setelah mendengar isu, apa yang dilakukan? Apakah langsung diadakan rapat?
f. Apakah solusi untuk mengatasi isu langsung diputuskan atau menunggu perkembangan isu tersebut?
h. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai isu? Presentase yang resah, biasa saja dan tidak resah
i. Media apa yang dipakai konsumen dalam bertanya? j. Apakah ada customer care?
k. Apa saja yang dilakukan untuk menginformasikan/ klarifikasi tentang isu? l. Mana yang paling efektif?
m. Kenapa event marketing dipilih menjadi salah satu cara yang dipilih? n. Seberapa efektifkah kegiatan event marketing?
o. Apakah memang ada budget khusus untuk mengatasi isu (melalui event marketing)?
p. Bagaimana respon konsumen selama event berlangsung?
q. Apakah dengan diadakannya kegiatan event marketing, isu dapat berlalu begitu saja?
LAMPIRAN 2
DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM
NARASUMBER EKSTERNAL (KONSUMEN MORINAGA & MILNA)
1. Apakah anda pernah mendengar isu yang menerpa Morinaga? (Chil Kid dan Chil School)
2. Jika pernah, Isu apa saja yang pernah anda dengar?
3. Produk-produk Kalbe Nutritionals apa saja yang anda konsumsi? 4. Bagaimana pandangan anda tentang Kalbe Nutritionals?
5. Kesan seperti apa yang ada di benak anda sewaktu mendengar “Kalbe Nutritionals”?
6. Isu apa saja yang pernah anda dengar tentang produk-produk Kalbe Nutritionals? 7. Apakah yang anda rasakan setelah mendengar adanya isu-isu tersebut?
8. Apakah dengan adanya isu tersebut anda meragukan Kalbe Nutritionals?
9. Menurut anda, apakah dengan adanya event seperti ini akan menepis isu yang telah ada?
LAMPIRAN 3
Narasumber, Waktu dan Tempat Wawancara
Narasumber Internal:
1. Nama : Luhur Budijarso
Jabatan : Marketing Director Kalbe Nutritionals
Tempat : Ruang Marketing Director
Hari, Tanggal :Selasa, 3 Mei 2011
2. Nama : Delvina
Jabatan : Ass. Manager Event Management Kalbe Nutritionals
Tempat : Ruang Ass. Manager Event Management
Hari, Tanggal :Rabu, 20 April 2011
3. Nama :Helly Oktaviana
Jabatan : Group Product Manager Kalbe Nutritionals
Tempat : Ruang Group Product Manager
Narasumber Eksternal
Tempat : Lobby Mall Taman Anggrek, venue “Dunia Generasi Platinum”
Hari, Tanggal : Sabtu, 21 Mei 2011
Nama Narasumber: 1. Ibu Vita 2. Ibu Dewi 3. Ibu Shinta 4. Ibu Nurhaini 5. Ibu Yani 6. Bpk. Ali 7. Ibu Feli 8. Ibu Susanti 9. Ibu Miske
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI EVENT “PEKAN ILMIAH NASIONAL IV – ASDI” DIABETASOL BOOTH EXHIBITION
Booth Diabetasol Presentasi Produk
Display Produk untuk Penjualan
Pemenang Hadiah (Hadiah Seminar Disponsori Oleh Kalbe Nutritionals)
Free Drink
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI EVENT MORINAGA ROADSHOW MALL TO MALL
“DUNIA GENERASI PLATINUM”, Mall Taman Anggrek, 20 Mei – 22 Mei 2011
Ibu Miske, Konsumen Morinaga, Narasumber
Ibu Vita, Konsumen Milna, Narasumber
Aktivitas-aktivitas di “Dunia Generasi Platinum”
Penjelajah Waktu Bermain Musik
Penjelajah Angkasa Lomba Mewarnai
LAMPIRAN 6
PRESS RELEASE BPOM RI
PRESS RELEASE
11 July 2011 (Minuman > Hasil Pengujian)
Hasil Survei Enterobacter sakazakii
HASIL SURVEI Enterobacter sakazakii PADA FORMULA BAYI YANG BEREDAR DI INDONESIA
Dalam rangka memberikan kepastian kepada masyarakat tentang keamanan formula bayi, Kementerian Kesehatan, Badan POM RI dan IPB, telah melakukan survei cemaran Enterobacter sakazakii (E. sakazakii) terhadap semua nama dan jenis susu formula bayi yang beredar di Indonesia tahun 2011. Tim Nasional Survei Cemaran Mikroba pada Formula Bayi yang Beredar di Indonesia terdiri dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam melaksanakan tugasnya Tim bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan RI. Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan informasi dan konfirmasi tentang cemaran mikroba (E. sakazakii) pada susu formula bayi yang beredar di Indonesia tahun 2011, karena masyarakat Indonesia perlu dilindungi dari peredaran produk susu formula bayi.
Pengambilan dan penanganan sampel susu formula bayi dilakukan oleh petugas Badan POM sejak bulan Maret - April 2011 di seluruh Indonesia. Pengambilan sampel susu formula bayi dilakukan di Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional terhadap seluruh nama merek dan jenis susu formula bayi yang beredar di Indonesia pada tahun 2011 yaitu sebanyak 47 merek yang terdiri dari 88 bets, baik produk dalam negeri (MD) maupun
impor (ML).
Pengujian dari 88 sampel telah dianalisis di 3 laboratorium, dengan 59 sampel diuji di Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, 60 sampel diuji oleh Badan POM dan 64 sampel diuji oleh IPB. Untuk menjamin validitas pengujian, sampel susu formula bayi diuji dengan menggunakan metode yang sama dan mengacu pada ISO/TS 22964 : 20006 (Milk and milk products – Detection of
Enterobacter sakazakii).
Dari hasil survei ketiga institusi tersebut menunjukkan bahwa produk formula bayi yang beredar di Indonesia memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK. 00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan, dan Standar Codex (CAC/RCP 66-2008). Dalam arti produk formula bayi yang beredar di Indonesia tidak mengandung bakteri E. sakazakii (negatif)
Demikian pernyataan Kepala Badan Litbangkes Dr. dr. Trihono, M.Sc. selaku
Pengarah Tim Nasional Survei Cemaran Mikroba pada Formula Bayi yang Beredar di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan pada acara jumpa pers mengenai
pengumuman hasil survei cemaran mikroba pada susu formula yang beredar di Indonesia, di kantor Menkominfo (8/7).
Berdasarkan hasil survei tersebut diatas, Pemerintah menegaskan bahwa formula bayi yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi, dan dihimbau kepada masyarakat agar mengikuti petunjuk penyimpanan, penyiapan dan penyajian sebagaimana
tercantum dalam label.
Namun demikian Menkes dalam pengantarnya tetap meminta kepada para ibu agar memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, dan dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun dengan ditambah makanan pendamping ASI, karena ASI 100 persen memenuhi kebutuhan gizi bayi, dan disamping itu dengan ASI bayi akan memperoleh kekebalan tubuh dari ibunya tegas
Menkes.
Pemberian susu formula hanya diberikan pada kondisi dengan indikasi medis tertentu, yaitu kondisi medis bayi dan/atau kondisi medis ibu yang tidak memungkinkan dilakukan pemberian ASI eksklusif.
Cara menyajikan susu formula yang benar adalah dengan menggunakan air yang dimasak sampai mendidih, lalu dibiarkan selama 10-15 menit, agar suhunya turun menjadi tidak kurang dari 70 derajat Celcius. Siapkan susu sebanyak yang dapat dihabiskan bayi dan sesuai takaran yang dianjurkan pada label. Apabila ada sisa, susu yang telah dilarutkan namun tidak dikonsumsi harus dibuang setelah 2 jam.
Berita ini disiarkan oleh :
Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau
e-mail, info@depkes.go.id ; kontak@depkes.go.id.
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan POM RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon Unit Layanan Pengaduan Konsumen : 021-4263333, 32199000, atau e-mail, hukmas@pom.go.id; ulpk@pom.go.id
Badan POM (NA-DFC)
Jl. Percetakan Negara No.23 - Jakarta 10560 Indonesia Telp: (021) 4244691/42883309/42883462, Fax: (021) 4263333
L7
Klarifikasi BPOM dan Kalbe Nutritionals mengenai isu pencemaran bakteri Enterobacter sakazakii pada susu dan makanan bayi
Kalbe.co.id - Adanya pencemaran bakteri Enterobacter sakazakii dalam produk susu dan makanan bayi telah menimbulkan kekhawatiran para orang tua, khususnya para ibu. Hal ini dipicu oleh laporan tim Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) seperti dilansir di
http://www.ipb.ac.id menemukan adanya formula susu dan makanan bayi yang telah
terkontaminasi Enterobacter sakazakii.
Menjawab pertanyaan yang masuk via website kalbe (http://www.kalbe.co.id), menurut Kalbe Nutritional selaku anggota APMB (Asosiasi Produsen Makanan Bayi),
mempunyai kepedulian yang sama. APMB sebagai asosiasi sedang melakukan
penelitian, dan secara regular kita melakukan pengecekan sesuai standar International. Sampai saat ini semua hasil pemeriksaan yang dilakukan negatif.
Pada tanggal 26 Februari 2008, Badan POM dan Depkes telah mengeluarkan jaminan untuk semua susu formula dan makanan bayi yang beredar di pasar tidak mengandung bakteri beracun dan aman dikonsumsi. Saat ini tidak ada susu formula di pasaran yang berbahaya untuk dikonsumsi, karena industri susu terutama susu formula bayi di bawah pengawasan POM dan DEPKES yang sangat ketat. Kalau dicurigai berbahaya tentunya langsung diamankan dan ditarik dari pasaran . Silahkan lihat pernyataan kepala BPOM .
Lebih lanjut telah ada 8 butir kesepakatan antara BPOM, IPB, IDAI dan Depkominfo
bahwa susu formula bayi yang beredar di pasaran saat ini tetap aman untuk dikonsumsi.
Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Anda pada produk Kalbe Nutritionals dan kami berharap senantiasa dapat melayani kebutuhan kesehatan Bapak/Ibu sekeluarga. Usulan dan masukan sangat kami nantikan sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan layanan bagi pelanggan.
Demikian kami sampaikan, apabila ada hal lain yang ingin Bapak / Ibu tanyakan atau untuk konsultasi gizi, dapat menghubungi Customer Service Officer Kalbe Nutritionals (Ely Siswani) melalui layanan bebas pulsa dengan nomor telepon 0 800 1 40 2000 pada hari Senin s/d Jumat pukul 08.00 - 16.30 dan hari Sabtu 08.00 - 12.00 , atau email kami : customer@kalbenutritionals.com, serta dapat mengunjungi website kami di
LAMPIRAN 8
PENJELASAN BADAN POM TENTANG HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM TERHADAP ENTEROBACTER SAKAZAKII PADA SUSU FORMULA BAYI
Menindaklanjuti Penjelasan Badan POM tentang Enterobacter sakazakii pada Susu Formula Bayi tanggal 26 Februari 2008, dengan ini disampaikan penjelasan sebagai berikut :
1. Bahwa Susu Formula Bayi yang memiliki ijin edar dari Badan POM, terdaftar dalam berbagai merek;
2. Bahwa produk tersebut di atas telah dilakukan pengambilan sampel dari peredaran baik dari pasar moderen maupun dari pasar tradisional sebanyak 96 (sembilan puluh enam) sampel yang mewakili seluruh merek yang terdaftar; 3. Bahwa pengujian dilakukan di Laboratorium Badan POM menggunakan 2 (dua)
metoda yaitu US - FDA dan ISO/TS 22964 : 2006;
4. Bahwa hasil pengujia dari keseluruhan sampel produk tersebut adalah negatif atau tidak mengandung Enterobacter sakazakii.
Demikian untuk diketahui
LAMPIRAN 9
Bantahan E-mail Tentang Aspartam Kepada Yth,
Pimpinan Media Cetak dan Media Elektronik Di
Seluruh Indonesia.
Sehubungan dengan adanya Pemberitahuan tentang bahaya penggunaan Aspartam pemanis pengganti gula dengan identitas author: Penelitian Badan POM yang telah disebarluaskan melalui media e-mail sejak tanggal 5 Januari 2005 sampai 5 Juli 2006 dengan author Badan POM/Penelitian Badan POM, dengan ini kami beritahukan bahwa pada tanggal 25 Agustus 2003 Badan POM telah mengeluarkan Surat Bantahan berita bahaya aspartam melalui Website Badan POM di berita Actual sebagai berikut:
Bantahan terhadap e-mail tentang Aspartam dengan Identitas Author : Badan POM - Jkt yang TIDAK BENAR
Dengan ini Badan POM menegaskan kembali bahwa :
e-mail tentang bahaya penggunaan aspartam pemanis buatan pengganti gula dengan Identitas Author : Badan POM - Jkt atau Penelitian Badan POM adalah TIDAK BENAR dan bersumber dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Kami harapkan bantuan dan kerjasama Saudara untuk dapat membuat surat bantahan Badan POM di media Saudara mengenai bantahan Badan POM tentang bahaya penggunaan Aspartam pemanis pengganti gula yang telah diedarkan melalui internet.
Kami sampaikan pula, bila Saudara membutuhkan atau akan memberikan informasi, dapat menghubungi hot line kami di Unit Layanan Pengaduan Konsumen pada nomor 021-4263333.
Demikian pemberitahuan kami, atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih.
Kepala Biro Hukum dan Humas
ttd
Dra. Sri Liring DS NIP. 140 078 788
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11