• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2012) meneliti tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2012) meneliti tentang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Job Control Job Satisfaction

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Model Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2012) meneliti tentang

komitmen organisasi karyawan-karyawan di Pakistan Civil Aviation Authority di Pakistan. Pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah job satisfaction dan job

control. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh job satisfaction dan job control terhadap komitmen organisasi karyawan-karyawan air traffic controllers of Civil Aviation Authority (CAA).

Gambar 2.1

Impact of Job Satisfaction and Job Control on Organizational Commitment: A Case Study of Air Traffic Controllers of Pakistan Civil Aviation Authority

Sumber:Muhammad Iqbal (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Leow et al. (2011) meneliti tentang komitmen organisasi karyawan-karyawan di bidang industry hypermart yang berada di Malaysia. Pada penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah

organizational empowerment and trust, career advancement opportunities, job satisfaction. Serta variabel mediasi yang diteliti dalam penelitian adalah age, gender dan education level Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat rasa

komitmen karyawan-karyawan yang bekerja di industry hypermart ini. Sampel

(2)

dari penelitian ini diambil di area Klang Valley, Malaysia; namely, Carrefour, Tesco, and Giant. Khususnya, kuisioner dibagikan kepada karyawan

non-executive di beberapa hypermart tersebut. Sampel yang terdiri dari 1500 karyawan non-executives, yang mana terdapat 463 responden. Data didapatkan melalui

kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Hasil menunjukkan adanya hubungan positif diantara organizational commitment dan job satisfaction, organizational

empowerment dan trust¸career advancement opportunities dan perceived organizational justice, tetapi menunjukkan hubungan negatif antara tingkat

pendidikan dan komitmen organisasi.

Gambar 2.2

Organizational Commitment in the Hypermart Industry: Today, Tomorrow and Days to Come

Sumber: Leow et al. (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Aydogu dan Asikgil (2011) meneliti tentang kepuasan kerja dan turnover intention terhadap komitmen organisasi di Istanbul.

Independent Variable Organizational empowerment & trust Career advancement opportunities Job satisfaction Independent Variable Organizational Commitment Moderating Variable Age Gender Educational Level

(3)

Job Satisfaction

digunakan sebanyak 100 responden dari sektor produksi dan 82 responden dari sector jasa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan dan positif antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan namun berpengaruh negatif dari

turnover intention dengan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Gambar 2.3

An Empirical Study of The Relationship Among Job Satisfaction, Organizational Commitment and Turnover Intention.

Sumber: Aydogu dan Asikgil (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Eliyana et al. (2012) meneliti tentang komitmen organisasi di Indonesia. Pada penelitian ini komitmen organisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor kepuasan kerja. Penelitian ini menyimpulkan pengaruh motivasi seseorang terhadap pekerjaannya tergantung kepada hubungan mutualisme diantara orang-orang yang membutuhkan dan memerlukan hasil tersebut.

Gambar 2.4

The Influence of Employee’s Job Satisfaction Factors on Organizational Commitment

Sumber: Eliyana et al. (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Ömer Faruk Ünal (2012) meneliti tentang komitmen organisasi di Turki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Turnover Intention

Organizational Commitment Job Satisfaction

(4)

Work Engagement

mediasi faktor-faktor kepuasan kerja dengan pengaruh ethical climate terhadap komitmen organisasi. Dengan total sampel sebanyak 199 responden yang didapatkan dari pekerja-pekerja di Istanbul, Turki. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan dan positif antara mediasi faktor-faktor kepuasan kerja dengan ethical climate terhadap organizational commitment.

Gambar 2.5

Relationship Between Organizational Commitment and Ethical Climate: The Mediating Role of Job Satisfaction Dimensions (A Study in A Group of Companies

in Turkey

Sumber: Ömer Faruk Ünal (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Field dan Buitendach (2011) meneliti tentang komitmen organisasi di Afrika Selatan. Pada penelitian bertujuan untuk menginvestigasi hubungan happiness, work engagement dan organizational

commitment dan memastikan apakah happiness dan work engagement mampu

mempertahankan rasa organizational commitment diantara staf pendukung.

Gambar 2.6

Happiness, Work Engagement and Organizational Commitment of Support Staff at A Tertiary Education Institution in South Africa

Happiness Organizational Commitment Organizational Commitment Job Satisfaction Ethical Climate

(5)

Penelitian yang dilakukan oleh Warsi et al. (2009) meneliti tentang komitmen organisasi karyawan di sektor swasta di Pakistan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkah laku umum karyawan di sektor swasta terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja yang mana akan mampu meningkatkan rasa komitmen terhadap organisasi.

Gambar 2.7

Study on Relationship Between Organizational Commitment and Its Determinants among Private Sector Employees of Pakistan

Sumber: Warsi et al. (2009)

Penelitian yang dilakukan oleh Gumbang et al. (2010) meneliti tentang komitmen organisasi di Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah ada pengaruh jenis kelamin dengan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

Gambar 2.8

Differences Between Job Satisfaction, Organizational Commitment and Gender

Sumber: Shirin dan Kambiz (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Khan et al. (2011) bertujuan untuk menganalisis hubungan diantara motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi diantara staf manajerial dan CSRs (Customer Service

Representative) di sektor telekomunikasi yang ada di Pakistan. Hasil penelitian

menunjukkan adanya hubungan signifikan dan positif diantara motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

Work Motivation Job Satisfaction

Organizational Commitment

(6)

Job Satisfaction

Gambar 2.9

A Study on Relationship Between Organizational Commitment, and Its Determinant amons CSRs and Managerial Level Employees of Pakistan

(telecommunication sector)

Sumber: Khan et al. (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Eslami dan Gharakhani (2012) meneliti komitmen organisasi di Iran. Variabel yang digunakan adalah job satisfaction. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat komitmen terhadap sebuah organisasi tergantung kepada individual pekerja tersebut dan cara pekerja mengapresiasi penawaran yang diberikan oleh organisasi kepada dirinya. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

Gambar 2.10

Organizational Commitment and Job Satisfaction

Sumber: Eslami dan Gharakhani (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Salim et al. (2011) meneliti tentang komitmen para pengajar di Malaysia. Penelitian ini betujuan untuk menganalisis apakah ada hubungan yang signifikan diantara job satisfaction, job involvement,

perceived organizational support dan organizational commitment di antara para

pengajar di MARA Professional College. Hasil penelitian menunjukkan adanya

Work Motivation Organizational Commitment

(7)

pengaruh signifikan dan positif variabel yang digunakan terhadap komitmen organisasi.

Gambar 2.11

Factors Affecting Organizational Commitment Among Lecturers in Higher Educational Institution in Malaysia

Sumber: Salim et al. (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Lumley et al. (2011) meneliti tentang komitmen organisasi di Afrika Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Penelitian ini menggunaka sampel sebanyak 86 responden yang bekerja di empat perusahaan yang bergerak di bidang teknik informasi di Afrika Selatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

Gambar 2.12

Exploring The Job Satisfaction and Organizational Commitment of Employees in The Information Technology Environment

Sumber: Luley et al.l (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Kotze dan Roodt (2005) bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi retention of managerial dan staf spesialis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 120 responden

Job Involvement Job Satisfaction Perceived Organizational Suppport Organizational Commitment

(8)

dengan gaji tertinggi di dua bank yang berbeda. Penelitian ini menemukan adanya hubungan korelasi yang kuat yang telah ada diantara job satisfaction, employee

commitment dan retention.

Gambar 2.13

Factors That Affect The Retention of Managerial and Specialist Staff: An Exploratory Study of An Employee Commitment Model

Sumber : Kotze dan Roodt (2005)

Penelitian yang dilakukan oleh Riggio (2009) bertujuan untuk meneliti faktor apa saja yang mempengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasinya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah type and variety of work, the

autonomy involved in the job, level of responsibility associated with the job, the quality of the social relationship at work, rewards and remuneration dan the opportunities for promotion dan career advancement di sebuah perusahaan.

Employer of Choice

Organizational Commitment

Employee Well- being Job Satisfaction Organizational Climate

(9)

Level of Responsibility

Gambar 2.14

Introduction to Industrial Organizational Psychology

Sumber: Riggio (2009)

Penelitian yang dilakukan oleh Gupta dan Gehlawati (2013) meneliti tentang komitmen organisasi staf pengajar tingkat lanjutan pertama di India. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan pengaruh kepuasan kerja, motivasi kerja dan tipe sekolah terhadap komitmen organisasi staf pengajar di sekolah lanjutan tingkat pertama.

Gambar 2.15

A Study of The Correlates of Organizational Commitment Among Secondary School Teachers

Sumber: Gupta dan Gehlawat (2013)

Penelitian Awang et al. (2013) bertujuan untuk menganalisis efek dari kepuasan kerja para dosen di universitas terhadap kegiatan akademik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meneliti faktor-faktor kepuasan kerja seperti

Job Involvement

Quality of The Social Rewards and Remuneration

Opportunities

Organizational Commitment

Career Advancement

Work Motivation

Job Satisfaction Organizational

Commitment Type of Schools

(10)

kesempatan untuk promosi, remunerasi, lingkungan kerja, variasi pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja dan management style.

Gambar 2.16

Modelling Job Satisfaction and Work Commitment Among Lecturers: A Case of uiTM Kelantan

Sumber: Awang et al. (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Rehman et al. (2013) bertujuan untuk meneliti model dari hubungan antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi di Pakistan. Faktor-faktor yang digunakan dari kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah work, pay, supervision, promotion, co-worker dan work

environment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan

dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.

Environment of Work Management Style Organizational Commitment Fellow Remuneration Opportunities Variety of Work

(11)

Gambar 2.17

Impact of Job Satisfaction on Organizational Commitment: A Theoretical Model for Academicians in HEI of Developing Countries like Pakistan

Sumber: Rehman et al. (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Farjad dan Varnous (2013) mempelajari tentang quality of work life terhadap komitmen organisasi. Metode sampel yang digunakan adalah the random statisfied sampling method. Sampel yang digunakan adalah para manajer staf dan deputies.

Gambar 2.18

Study of Relationship of Quality of Work Life (QWL) and Organizational Commitment

Sumber: Farjad dan Varnous (2013)

Penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan Ramay (2011) meneliti tentang komitmen karywan yang bekerja di sektor perbankan di Pakistan. Penelitian ini menemukan bahwa komitmen organisasi adalah sebuah isu utama yang sangat penting khususnya kepada manajemen dan pemilik organisasi.

Supervision Work Environment Organizational Commitment Co-Worker Pay Work Promotion Organizational Commitment Quality of Work Life

(12)

Komitmen organisasi dan kepuasan kerja berhubungan secara langsung terhadap keuntungan organisasi dan posisi organisasi di pasaran.

Gambar 2.19

Antecedents of Organizational Commitment of Banking Sector Employees in Pakistan

Sumber: Abdullah dan Ramay (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Caykoylu et al. (2011) meneliti tentang komitmen organisasi di sektor kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kausal yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang mampu memprediksi komitmen organisasi karyawan di bidang kesehatan yang memiliki perbedaan posisi kerja.

Gambar 2.20

Key Organizational Commitment Antecedents for nurses, paramedical professionals and non-clinical staff

Pay Satisfaction Organizational Commitment Job Security Work Environment Participation in Decision Making Empowerment

Job Motivating Potential Consideration Leadership Initiating Structure Leadership Acceptance by co-worker Organizational Commitment

(13)

Sumber: Caykoylu et al. (2011)

Penelitian yang dilakukan oleh Bashir dan Ramay (2008) meneliti tentang komitmen organisasi di Pakistan. Penelitian ini menganalisis hubungan antara karakteristik karir dan komitmen organisasi di bidang teknik informasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah career opportunities, work life

policies dan job characteristics terhadap organizational commitment. Gambar 2.21

Antecedents of Organizational Commitment of Banking Sector Employees in Pakistan

Sumber: Bashir dan Ramay (2008)

Penelitian yang dilakukan oleh Mei dan Huang (2008) meneliti tentang komitmen organisasi di bidang teknologi. Penelitian ini menganalisis bagaimana pelatihan dan keterlibatan karyawan dalam pekerjaan mempengaruhi tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah training dan job involvement. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah staf administrative di universitas teknologi.

Gambar 2.22

Research on How Training Influences Administrative Staff Job Involvement and Organizational Commitment

Sumber: Mei dan Huang (2008) Job Characteristics

Organizational Commitment Work Life Policies

Career Opportunities

Organizational Commitment Training

(14)

Penelitian yang dilakukan oleh Joiner dan Bakalis (2006) meneliti tentang komitmen organisasi sektor pendidikan di Australia. Penelitian ini menganalisis bagaimana komitmen organisasi dipengaruhi di bidang pendidikan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah personality, job related dan job

involvement terhadap organizational commitment. Gambar 2.23

The Antecedents of Commitment: The Case of Australian Casual Academics

Sumber: Joiner dan Bakalis (2006)

2.2 Definisi Variabel Dependen

Organizational commitment didefinisikan sebagai komitmen yang paling

banyak dipengaruhi oleh variasi factor, yakni tipe dan jenis pekerjaan, otonomi yang diberikan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, tingkat tanggung jawab, kompensasi, kesempatan untuk promosi dan memiliki jenjang karir di sebuah perusahaan (Riggio, 2009).

Meyer dan Herscovitch (2001) mendefinisikan komitmen sebagai : “a

force that binds an individual to a course of action that is of relevance to a particular target”. Ketika karyawan – karyawan yakin bahwa mereka akan

berkembang dan belajar dengan pemilik usahanya yang sekarang, tingkat

Job Involvement

Organizational Commitment Job Related

(15)

Penelitian mengenai komitmen di tempat kerja dimulai pada tahun 1960-an d1960-an difokusk1960-an pada awal gagas1960-an komitmen org1960-anisasi (Cohen, et. al., 2003). Meyer (1997) meyimpulkan bahwa komitmen adalah pengertian sebagai keinginan dari karyawan untuk tetap bekerja di sebuah perusahaan; sementara Mowday, et. al., (1979) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sebuah etika yang terbentuk dan terwujud diantara individu dan organisasi, dan merupakan refleksi di dalam identifikasi kekuatan psikologi karyawan dan keterlibatan dengan perusahaan.

Khan, et. al (2011) mengindikasikan komitmen lebih kuat bila dihubungkan dengan performa kerja karyawan yang lebih memiliki pengalaman kerja yang lebih lama dan banyak. Pengalaman kerja mempengaruhi komitmen kerja. Muhammad, et. al (2010) mengindikasikan bahwa kepuasaan dengan pekerjaannya, kualitas supervisi dan kepuasan terhadap kompensasi memiliki pengaruh yang bersignifikan positif terhadap pengajar di universitas memiliki rasa komitmen terhadap organisasi yang tinggi dan juga kepuasan dengan rekan kerja dan kesempatan untuk promosi juga mempengaruhi komitmen organisasi.

2.3 Hubungan Antar Variabel

2.3.1 Pengaruh Company Policy, Supervision and Promotion (CSP) dengan Komitmen Organisasi (Organization Commitment)

Sebuah manajemen wajib dan pasti akan memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi yang terbenuk pastinya akan mencakup top management,

(16)

dengan peraturan perusahaan yang mencakup hak dan kewajiban karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut kelaknya.

Farjad dan Varnous (2013) meneliti hubungan antara Quality of Work

Life (QWL) dan komitment kerja. Rehman et al. (2013), membuat model teoritikal

yang menjelaskan kompleksitas hubungan varibel atau faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi di sektor pendidikan.

Riggio (2009), organizational commitment adalah komitmen yang paling banyak dipengaruhi oleh variasi factor, yakni tipe dan jenis pekerjaan, otonomi yang diberikan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, tingkat tanggung jawab, kompensasi, kesempatan untuk promosi dan memiliki jenjang karir di sebuah perusahaan. Leow et al. (2011) melakukan penelitian mengenai organisasi komitmen di dunia industri hypermarket. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemahaman komitmen organisasi yang lebih baik di bidang industry hypermart dengan menggunakan variabel career advancement opportunities, organizational

empowerment and ttrust, and job satisfaction.

Aydogu dan Asikgil (2011) meneliti kepuasaan kerja dan turnover

intention terhadap komitmen organisasi. Peneltian ini bertujuan agar mampu

memahami hubungan antara kepuasaan kerja, komitmen organisasi dan turnover

intention lebih baik. Muhammad Iqbal (2012) melakukan penelitian mengenai

(17)

variabel organizational commitment and job satisfaction (abilitty utilization,

compensation, co-worker relationship, working condition, recognition and achievement).

Bashir dan Ramay (2008) menganalisis hubungan antara career job

characteristics dan organizational commitment of information technology (IT) opportunities, work life policies, professionals in Pakistan.

2.3.2 Pengaruh Kompensasi (Pay) dengan Komitmen Organisasi (Organization Commitment)

Hubungan antara kompensasi dengan komitmen organisasi relatif tinggi dan hal ini sering memyulitkan perusahaan untuk mempertahan karyawan untuk bekerja dalam jangka panjang. Abdullah dan Ramay (2011), organizational

commitment is an issue of prime importance especially to the management and owners of the organization. Organizational commitment and job satisfaction are directly related to an organization’s profitability and competitive position in the market.

Farjad dan Varnous (2013) meneliti hubungan antara Quality of Work Life

(QWL) dan komitment kerja. Eliyana et al. (2012) meneliti pengaruh job satisfaction memiliki 6 unsur element yaitu ability utilization, Compensation, Co-worker relationship, working condition, recognition, achievement terhadap

organisasi komitmen.

Rehman, et. al (2013), membuat model teoritikal yang menjelaskan kompleksitas hubungan varibel atau faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi di sektor pendidikan. Muhammad Iqbal

(18)

(2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh kepuasaan kerja dan pengontrolan kerja terhadap komitment organisasi di air traffic controller of Civil

Aviation Authority (CAA) dengan menggunakan variabel organizational commitment and job satisfaction (abilitty utilization, compensation, co-worker relationship, working condition, recognition and achievement).

2.3.3 Pengaruh Antara Pekerjaan (Job Itself) dengan Komitmen Organisasi (Organization Commitment)

Salah satu faktor penting yang membuat kondisi kerja berbeda di bidang bisnis era 2000 adalah komitmen, produktif, bermoivasi tinggi dan sumber daya manusia yang inovatif. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, memunculkan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yakni kepuasaan kerja karyawan, komitmen organisasi dan pekerjaan yang dilakukan sehari – hari.

Joiner dan Bakalis (2006), despite the increading attention of

organizational commitment in the management literature, most studies predominantly focus on full-time workers in traditional work settings. This paper to examined the antecedents of organizational commitment among casual in the tertiary education sector in Australia.

Abdullah dan Ramay (2011), komitmen organisasi adalah sebuah isu utama yang sangat penting khususnya kepada manajemen dan pemilik organisasi. Komitmen organisasi dan kepuasan kerja berhubungan secara langsung terhadap keuntungan organisasi dan posisi organisasi di pasaran. Ömer Faruk Ünal (2012)

(19)

meneliti Ethical Climate yang mempengaruhi komitmen organisasi melalui beberapa aspek kepuasan kerja.

Field dan Buitendach (2011) meneliti happiness, work engagement and

organizational commitment of support staff at a tertiary education instituition in South Africa. Warsi et al. (2009) menganalisis hubungan antara motivasi kerja,

keseluruhan kepuasaan kerja dan komitmen organisasi diantara pekerja Pakistani.

Khan et al. (2011) meneliti mengenai pengaruh Job Motivation terhadap

Organizational Commitment, pengaruh Job Satisfaction terhadap Organizational

Commitment. Muhammad et al. (2010) mengindikasikan bahwa kepuasaan

dengan pekerjaannya, kualitas supervisi dan kepuasan terhadap kompensasi memiliki pengaruh yang bersignifikan positif terhadap pengajar di universitas memiliki rasa komitmen terhadap organisasi yang tinggi dan juga kepuasan dengan rekan kerja dan kesempatan untuk promosi juga mempengaruhi komitmen organisasi.

2.3.4 Pengaruh Antara Rekan Kerja (Fellow) dengan Komitmen Organisasi (Organization Commitment)

Lingkungan kerja dan suasana kerja yang kondusif dan nyaman akan tercipta apabila sesama rekan kerja saling membantu dan bekerja sama sehingga dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Hal ini juga mempengaruhi komitmen karyawan terhadap perusahaan tempat dia bekerja.

Muhammad Iqbal (2012) melakukan penelitian mengenai komitmen organisasi karyawan-karyawan di Pakistan Civil Aviation Authority di Pakistan.

(20)

Pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah job satisfaction dan job control. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh job satisfaction dan job control terhadap komitmen organisasi karyawan-karyawan air traffic controllers of Civil

Aviation Authority (CAA). Ömer Faruk Ünal (2012) meneliti Ethical Climate yang

mempengaruhi komitmen organisasi melalui beberapa aspek kepuasan kerja.

Eliyana et al. (2012) meneliti pengaruh job satisfaction memiliki 6 unsur element yaitu ability utilization, Compensation, Co-worker Relationship, working

condition, recognition, achievement terhadap organisasi komitmen. Rehman et al.

(2013), membuat model teoritikal yang menjelaskan kompleksitas hubungan varibel atau faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi di sektor pendidikan.

Awang et al. (2010) menganalisis efek dari kepuasaan kerja para dosen di universitas terhadap kegiatan akademik. Selain itu, penelitian bertujuan untuk meneliti factor – factor spesifik dari kepuasaan kerja seperti, kesempatan untuk promosi, remunerasi, lingkungan kerja, banyaknya pekerjaan, hubungan dengan kolega dan management style.

(21)

H3

H4

Gambar 2.24

Analisis Hubungan Ethical Climate Terhadap Organizational Commitment

Ethical Climate

Perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: CSP (Company Policy, Supervision, Promotion) berpengaruh signifikan

positif terhadap Organizational Commitment.

H2: Pay berpengaruh signifikan positif terhadap Organizational Commitment.

H3: Job Itself berpengaruh signifikan positif terhadap Organizational

Commitment.

H4: Fellow berpengaruh signifikan positif terhadap Organizational

Commitment. Pay Organizational Commitment Fellow Job Itself H2 H1 CSP

Referensi

Dokumen terkait

Semakin kecil hasil nilai rerata pada kedua kelompok setelah intervensi menunjukkan semakin menurunnya kecemasan pada anak, dari hasil posttest ke 5 Story telling nilai

Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan diperoleh hasil bahwa komunikasi terapeutik perawat sebagian besar (61,5%) komunikasi terapeutik

Pada sedimen dasar laut Selat Makassar telah berhasil dikultur beberapa jenis aktinomisetes sebagai berikut: Micromonospora, Verrucosispora, Streptomyces,

Jika SDN Sasak maupun sekolah-sekolah lain di wilayah yang kita layani mampu memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya, itu tidak terlepas dari peran staf Wahana Visi Indonesia

Pembinaan Ketahanan Keluargadilakukan oleh jajaran BKKBN bersama Polri kepada Pegawai Negeri pada Polri dan Keluarga serta masyarakat yang bermukim disekitar

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi

Tipologi masyarakat sekitar hutan adalah masyarakat yang masih kental dengan tradisi, masih kuatnya mitos dan kepercayaan akan adanya hal-hal yang ”aneh” (di luar nalar),

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun ke tahun mengalami kenaikan aset secara signifikan, begitu juga dengan penjualan yang mengalami peningkatan dengan jumlah diatas