• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kreativitas sangat penting bagi setiap orang atau individu, karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kreativitas sangat penting bagi setiap orang atau individu, karena"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kreativitas sangat penting bagi setiap orang atau individu, karena merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia, dapat mewujudkan diri, mampu menyelesaikan suatu permasalahan, dapat memberikan kepuasan kepada seseorang atau individu, dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kreativitas dapat melahirkan penciptaan, penemuan dan pengembangan dengan karya-karya yang beragam. Kreativitas juga mampu meningkatkan taraf hidup manusia untuk melangsungkan dan bertahan dalam menjalani kehidupan.

Munandar (1999) menjelaskan kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan akan tetapi merupakan suatu kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif adalah keberhasilan yang tertunda. Individu yang kreatif apabila mengalami kegagalan akan mencoba dan mencoba lagi hingga berhasil. Individu yang kreatif akan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya semaksimal mungkin. AL-Khalili (2005) kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikirannya.

Frome (dalam Al-Klalili, 2005) menyimpulkan kreativitas dalam dua makna yaitu kreativitas sebagai salah satu gaya hidup dimana tidak diharuskan

(2)

2 untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berkreativitas dengan makna menghasilkan sesuatu yang baru tersebut diketahui dan diakui oleh orang lain.

Guilford (dalam Al-Khalili, 2005) menambahkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas. Pertama peka terhadap berbagai permasalahan yang man orang kreatif memiliki ketajaman perasaan dalam menghadapi beragam permasalahan. Kedua kelancaran yang berarti kemungkinan menghasilkan sebanyak mungkin pemikiran dalam satu waktu. Kelancaran memberikan kesempatan paling besar dalam berkreativitas, memiliki pemikiran baru. Ketiga fleksibilitas berarti bahwa individu yang kreatif secara mudah dapat mengubah hasrat psikologisnya, mempunyai pemikiran yang luwes, dan tidak terpasung dengan pemikiran atau cara tertentu, mampu mengubah segala hal jika memang diharuskan untuk itu. Keempat pemikiran kreatif menuntut adanya sistematisasi pemikiran dalam corak yang lebih luas dan universal. Kelima kompleksitas berarti kemampuan yang terkait dengan pengaturan beberapa perubahan dalam satu waktu. Kreativitas setiap orang atau individu pastinya akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya hal ini dikarenakan oleh faktor-faktor yang berbeda-beda pula. Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya yang terus dikembangkan. Melalui kreativitas seseorang atau individu dapat menemukan hal-hal yang baru dalam bidang ilmu dan tegnologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana yang membuat gunungan wayang kulit dari botol bekas dalam kegiatan PSBI, yang membawa Universitas Kristen Satya Wacana masuk dalam rekor Muri Indonesia pada tahun 2013. Hal ini

(3)

3 membuktikan bahwa kreativitas dapat menemukan hal-hal yang baru dalam bidang ilmu dan tegnologi, serta dalam semua bidang usaha manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Pandurasta (2010) menyatakan bahwa berbagai macam kegiatan yang ada dalam kepramukaan, seperti latihan pengambangan kemampuan, penataran, seminar, loka karya dan lain-lain dengan tujuan untuk menanamkan, mengasah kemampuan dan mengembangkan kreativitas bagi generasi muda. Bentuk-bentuk partisipasi dalam kegiatan kepramukaan meliputi keterlibatan mental dan emosi individu dalam kegiatan kepramukaan, motivasi individu untuk memberikan sumbangan dalam kegiatan kepramukaan, dan individu menerima tanggung jawab yang diberikan.

Sarkonah (2011) menyatakan bahwa nilai karakter yang ada dalam kepramukaan sangat beragam adalah adanya rasa ingin tahu, semangat kebersamaan, mencintai tanah air, sikap jujur dan religius, peduli lingkungan, bersahabat dan cinta damai, demokratis, peduli sosial, menghargai prestasi dan mandiri, tanggung jawab, disiplin dan bekerja keras, toleransi, semangat kebangsaan, dan kreatif. Dalam kegiatan kepramukaan banyak diajarkan berbagai cara untuk mengembangkan bakat minat yang tentunya bisa dikembangkan melalui kreativitas, misalnya dalam permainan, simbol-simbol, pelatihan tali temali, pelatihan kepemimpinan, pelatihan dalam berorganisasi dan lain-lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Felycia (2009) di SMP Negeri 01 Wanasari Brebes. Pada penelitian ini metode yang digunakan study komparatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Wanasari Brebes Tahun

(4)

4 Pelajaran 2008-2009 yang berjumlah 210. Sedangkan sampel penelitian ini sampel total yang terdiri dari 106 siswa yang mengikuti dan 104 siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Mean rank siswa yang mengikuti dan 60.28 mean rank siswa yang tidak mengikuti sebanyak 45.58 pada uji statistik Mann-Whitney Test sebesar 992.000 pada Asymp. Sig. (2-tailed) 0.013 (p<0,05). Dengan nilai rxy> rtabel = 0,444. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut kemudian diperoleh tingkat reliabilitas 0,936> rtabel = 0,444 yang berarti reliabel. Ini berarti siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka kreativitasnya lebih tinggi, sebaliknya siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kurang kreatif atau rendah.

Sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh Prihatsari, Untari (2008) mengenai Perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA 1 PGRI Sragen tahun ajaran 2007-2008. Populasi penelitian sebanyak 319 siswa di dapatkan jumlah sampel 178. Teknik pengambilan sampel menggunakan Propotional Ramdom Sampling, dengan analisis menggunakan t-test untuk menganalisis data, hasilnya adalah t(38) : 0,83>0,05. Analisis ini dapat disimpulkan bahwa kreativitas siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti kegiatan kepramukaan adalah sama.

Di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga kegiatan kepramukaan diwajibkan untuk kelas X dan XI yang sering disebut dengan Bantara. Beberapa siswa berminat untuk mengikuti kegiatan, dengan latar belakang berbeda-beda yang mendasari minat tersebut. Dari hasil wawancara dengan Ibu Tugini pada tanggal 16 juli 2014 selaku pembina kepramukaan dan guru matematika menuturkan bahwa hal yang

(5)

5 mendasari siswa kelas X dan XI mengikuti kegiatan kepramukaan tersebut adalah ikut-ikutan teman, mengisi waktu luang, menyukai kegiatan kepramukaan, ingin menambah pengetahuan tentang kepramukaan, belajar berkretivitas dalam kegiatan kepramukaan dan lain-lain. Anak yang ikut serta dalam kepramukaan lebih bisa menemukan hal-hal baru karena melalui kegiatan kepramukaan siswa diajarkan berbagai hal yang mengasah kreativitas kemampuan siswa. Di ajarkan bagaimana bertahan dalam kesulitan, menanamkan rasa saling tolong menolong, tenggang rasa, disiplin, tegas, bertanggung jawab, kreatif dalam berbagai masalah. Hal ini terbukti ketika guru mata pelajaran memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kerajinan tangan dan mengerjakan soal-soal mereka lebih cekatan dan kreatif menemukkan cara baru untuk membuat dan mengerjakan soal-soal tersebut.

Sedangkan untuk siswa yang kurang aktif dan tidak mengikuti kegiatan kepramukaan, menurut beliau ketika ditanya oleh pembina juga mengatakan bahwa kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang tidak penting, menganggap bahwa kepramukaan membuang waktu, namun kebanyakan siswa yang berpendapat seperti itu adalah siswa yang belum pernah sama sekali masuk kedalam organisasi kepramukaan atau hanya pernah mengikuti di bangku SD dan SMP namun tidak aktif dalam kegiatan kepramukaan. Kebanyakan siswa hanya melihat dari hal tersebut, sehingga membuat siswa berfikiran bahwa setiap kegiatan dalam kepramukaan itu tidak menyenangkan dan sama saja aktivitasnya. Hal ini terbukti ketika guru mata pelajaran memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kerajinan tangan dan mengerjakan soal-soal mereka hanya mencontoh dan melihat hasil karya teman-temannya.

(6)

6 Sehubungan dengan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Perbedaan Kreativitas Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Kegiatan Kepramukaan Siswa Kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga Tahun Ajaran 2014-2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan kreativitas yang signifikan berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuai perbedaan kreativitas yang signifikan berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga dan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan ataupun keilmuan. Kemudian dalam hubungannnya kreativitas diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan tentang pentingnya mengikuti kegiatan kepramukaan yang dapat membantu mengembangkan kreativitas siswa.

(7)

7 1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini untuk memastikan signifikan perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan dan dapat memberikan masukan atau sumbangan pengetahuan kepada pihak sekolah, orang tua dan siswa bahwa dengan mengikuti kegiatan kepramukaan dapat menggali dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki siswa. Jika dalam penelitian terdapat perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiya (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015, maka hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Felycia (2009) tentang Perbedaan Kreativitas Siswa yang Mengikuti dan yang Tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka siswa kelas XIII SMP Negeri 01 Wanasari Brebes Tahun Pelajaran 2008-2009. Sebaliknya jika tidak ada perbedaan kreativitas berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan kepramukaan siswa kelas X dan XI SMA Muhammadiya (Plus) Salatiga tahun ajaran 2014-2015, maka hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihatsari, Untari (2008) Perbedaan Kreativitas Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Siswa Kelas X dan XI SMA PGRI 01 Sragen Tahun Pelajaran 2007-2008.

1.5 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Bab ini meliputi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

(8)

8 BAB II Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan kajian pustaka mengenai kreativitas dan kegiatan kepramukaan serta kajian penelitian yang berhubungan dengan penelitian dan hipotesis.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan jenis penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, subjek penelitian, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisa data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data dan penbahasan.

BAB V Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Terlaksananya kegiatan  peningkatan kapasitas  pelayanan administrasi  kependudukan  pemerintah kota  setidaknya diikuti 20 ...

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh level ekstrak hipotalamus untuk meningkatkan kesuburan ternak kambing meliputi persentase berahi, onset berahi, kualitas

KAITAN GLASGOW COMA SCORE AWAL DAN JARAK WAKTU SETELAH CEDERA KEPALA SAMPAI DILAKUKAN OPERASI PADA PASIEN PERDARAHAN SUBDURAL AKUT DENGAN GLASGOW OUTCOME SCALE.. PENELITI

Apabila nilai tes akhir (posttest) dari kelas eksperimen lebih tinggi, berarti penggunaan media gambar mempunyai pengaruh efektif terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan

Model Pembelajaran Gallery Walk menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Selain itu, pembelajaran berlangsung dalam kelompok. Dalam pembelajaran tersebut,

Diharapkan ma’had khusus ini dapat mengantarkan para santrinya menjadi kader pemimpin yang memahami al qur’an dan assunah dengan baik serta bekal penguasaan iptek, untuk itu

Dengan adanya kebijaksanaan dalam hal pemberian motivasi dalam bentuk aktualisasi diri ,penghargaan dan kebutuah sosial , maka diharapkan setiap karyawan yang ada dalam

Dalam mendukung program Kementerian Pertanian terutama peningkatan kompetensi penyuluh pertanian khususnya mengenai penerapan Hazard Analisys Critical Control Point