• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KESIMPULAN. Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama. dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. KESIMPULAN. Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama. dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

166

BAB IV. KESIMPULAN

Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang. Pembangunan sumberdaya manusia mencakup dua aspek yaitu aspek pendidikan dan aspek kesehatan. Akan tetapi dalam penelitian ini, hanya akan fokus pada pembangunan sumberdaya manusia dalam aspek pendidikan saja. Hal ini dikarenakan investasi dalam pendidikan membutuhkan biaya yang besar, baik dari segi finansial maupun usaha (effort) seseorang. Selain itu hasil dari investasi dalam pendidikan berdampak langsung terhadap pendapatan seseorang di masa depan.

Selain berdampak terhadap orang tersebut, pendidikan yang ditempuh oleh seseorang juga akan memiliki dampak terhadap masyarakat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan pendidikan akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat seperti mengurangi tingkat kelahiran, meningkatkan kemampuan untuk menyerap teknologi baru, mampu beradaptasi dengan lebih baik dalam menghadapi guncangan ekonomi, meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi (Orazem & King, 2007). Oleh karena itu, dengan melihat besarnya manfaat dari pendidikan, baik bagi orang tersebut maupun orang di

(2)

167

sekitarnya, maka sudah sepantasnya pembangunan sumberdaya manusia dalam aspek pendidikan mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi suatu negara.

Penelitian ini terdiri dari 2 esai yaitu esai mengenai kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bagi rumah tangga miskin dan pengambilan keputusan orang tua dalam pendidikan anak-anaknya. Dasar pemikiran dari esai pertama ialah bahwa kemiskinan masih menjadi halangan bagi orang tua di rumah tangga miskin untuk menyekolahkan anak-anaknya, sehingga diperlukan peran pemerintah agar anak-anak tersebut dapat memiliki sumberdaya manusia yang baik, sehingga kelak mampu bersaing di pasar tenaga kerja, sehingga dapat memiliki kesejahteraan yang lebih baik.

Salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah ialah dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat diakses dengan mudah oleh rumah tangga miskin. Akan tetapi karena penyediaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar, maka pemerintah perlu melakukan kebijakan alokasi anggaran untuk menyediakan anggarannya tersebut.

Salah satu kebijakan alokasi yang dapat dilakukan ialah dengan mengalihkan subsidi BBM untuk penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bagi rumah tangga miskin, dengan mempertahankan tingkat pengeluaran konsumsi rumah tangga miskin. Hal ini dikarenakan kebijakan subsidi BBM merupakan kebijakan yang kurang baik di dalam jangka

(3)

168

panjang. Selain itu, skema kebijakan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah juga tidak menghalangi rumah tangga yang tidak miskin untuk turut menikmati subsidi BBM, sehingga tujuan dari pemberian subsidi BBM tersebut menjadi tidak tercapai. Oleh karena itu di dalam penelitian ini dilakukan simulasi kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak-anak di rumah tangga miskin pada tahun 2010 dan tahun 2014.

Di dalam penelitian ini dilakukan simulasi kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk pendidikan anak-anak di rumah tangga miskin pada tahun 2010 dan tahun 2014. Hal ini dilakukan karena untuk melakukan simulasi tersebut diperlukan data Input-Output dan data terbaru yang diterbitkan oleh BPS adalah data Input-Output tahun 2010. Selain itu, pada tahun 2015, pemerintah tidak lagi menyalurkan subsidi untuk bensin premium yang merupakan salah satu jenis bahan bakar minyak yang disubsidi oleh pemerintah, sehingga subsidi BBM tahun 2014 memiliki kondisi yang sama dengan subsidi BBM tahun 2010.

Kebijakan pengalihan subsidi BBM dilakukan dengan melakukan kompensasi transfer uang terhadap rumah tangga miskin untuk mempertahankan tingkat pengeluaran konsumsi mereka dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bagi rumah tangga miskin melalui subsidi bagi sektor jasa pendidikan pemerintah. Dengan demikian diperkirakan sektor jasa pendidikan pemerintah mengalami penurunan harga akibat adanya penambahan subsidi untuk sektor tersebut. Penghitungan penurunan

(4)

169

harga akibat penambahan subsidi di sektor jasa pendidikan pemerintah dilakukan dengan menggunakan angka pengganda input (input multiplier) dari data Input-Output tahun 2010 dan 2014.

Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa kebijakan pengalihan subsidi BBM pada tahun 2010 dan tahun 2014 memiliki dampak yang lebih besar terhadap rumah tangga tidak miskin dibandingkan dengan rumah tangga miskin. Hal ini dikarenakan rumah tangga tidak miskin memiliki struktur pengeluaran konsumsi yang lebih besar untuk bahan bakar minyak dan pendidikan. Pada tahun 2010, kompensasi yang diberikan oleh pemerintah belum mampu untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rumah tangga, sehingga seluruh rumah tangga mengalami penurunan tingkat kesejahteraan. Hal ini berbeda dengan kondisi tahun 2014, di mana kebijakan pengalihan subsidi BBM tersebut mampu untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rumah tangga, baik rumah tangga miskin maupun rumah tangga tidak miskin. Akan tetapi rumah tangga tidak miskin mengalami peningkatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan rumah tangga miskin, sehingga meningkatkan ketimpangan yang terjadi secara signifikan.

Akan tetapi yang perlu menjadi catatan di sini ialah karena kebijakan pengalihan subsidi BBM ini menggunakan pendekatan keseimbangan umum dalam proses produksi, maka akumulasi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh anak-anak di rumah tangga miskin tidak terukur di dalam hasilnya. Akumulasi sumberdaya manusia merupakan suatu kegiatan

(5)

170

investasi jangka panjang, sehingga baru memiliki dampak di dalam jangka panjang terhadap perekonomian.

Pada esai kedua menekankan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak-anaknya, karena orang tua akan menjadi sumber utama dalam pembiayaan pendidikan bagi anak-anaknya. Pembiayaan pendidikan tidak hanya sekedar pengeluaran uang untuk keperluan biaya sekolah anak-anak saja, akan tetapi juga termasuk segala bentuk biaya dan usaha yang dilakukan oleh orang tua untuk keberhasilan pendidikan anak-anaknya. Dengan demikian preferensi orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan sumberdaya manusia.

Teori yang digunakan dalam esai kedua ialah teori mengenai Alokasi Sumberdaya di dalam Rumah Tangga (Intrahousehold Resource Allocation

Theory), di mana diasumsikan bahwa orang tua merupakan seorang agen

ekonomi yang akan mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya untuk memaksimumkan utilitas rumah tangga tersebut. Utilitas rumah tangga yang digunakan dalam penelitian ini ialah fungsi kesejahteraan orang tua, di mana utilitas tersebut dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan anak-anaknya. Tingkat kesejahteraan anak-anak dipengaruhi oleh akumulasi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh anak-anaknya, yang merupakan expected outcomes dari investasi pendidikan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya.

(6)

171

Banyak faktor yang mempengaruhi expected outcomes dari investasi pendidikan tersebut, di mana salah satunya adalah faktor kemampuan kognitif anak. Hal ini dikarenakan anak yang memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi akan cenderung membutuhkan biaya yang lebih kecil untuk mencapai expected outcomes tertentu, dibandingkan dengan saudaranya yang memiliki kemampuan kognitif lebih rendah.

Pada dasarnya orang tua memiliki penghindaran ketimpangan terhadap

expected outcomes dari investasi pendidikan yang dilakukannya, sehingga

orang tua cenderung untuk mengabaikan efisiensi dari investasi pendidikan tersebut. Akan tetapi kadang kala orang tua memberikan bobot yang berbeda terhadap expected outcomes yang dimiliki oleh anak-anaknya. Sebagai contoh adalah anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, anak sulung dibandingkan dengan anak bungsu dan lain sebagainya. Dengan demikian interaksi antara penghindaran ketimpangan terhadap expected

outcomes dari investasi pendidikannya dengan pembobotan terhadap expected outcomes tersebut akan menentukan alokasi dari sumberdaya

untuk pendidikan anak-anaknya tersebut.

Terdapat 3 strategi yang dapat diambil oleh orang tua terkait dengan investasi pendidikan anak-anaknya. Orang tua dikatakan mengambil strategi memperkuat (reinforcing strategy) apabila orang tua tersebut mendorong anak-anak yang memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi agar total expected outcomes dari investasi pendidikannya meningkat, tanpa melihat bagaimana distribusi dari expected outcomes di antara

(7)

anak-172

anaknya. Dengan demikian orang tua lebih cenderung untuk memperhatikan efisiensi dari investasi pendidikannya tersebut.

Apabila yang sebaliknya terjadi maka orang tua akan cenderung untuk melakukan strategi kompensasi (compensating strategy). Dengan demikian orang tua akan cenderung untuk mengalokasikan sumberdaya lebih tinggi untuk anak-anaknya yang memiliki kemampuan kognitif lebih rendah, agar anak tersebut dapat memiliki expected outcomes yang sama dengan saudaranya.

Strategi ketiga yang mungkin dilakukan oleh orang tua ialah strategi netral (neutral strategy) di mana orang tua tidak memperhatikan kemampuan kognitif anak dalam mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya dalam berinvestasi terhadap pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu orang tua akan indifferent terhadap expected outcomes yang dimiliki oleh anak-anaknya, sehingga akan mengalokasikan sumberdaya yang sama besar untuk investasi pendidikan anak-anaknya.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode penghitungan household fixed effect, terdapat beberapa kesimpulan yaitu:

1. orang tua di rumah tangga Indonesia mengambil strategi netral dalam mengalokasikan sumberdaya untuk investasi pendidikan anak-anaknya. Orang tua akan cenderung untuk mengalokasikan sumberdaya yang sama besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu,

(8)

173

berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat, maka pemerintah sebaiknya membangun sarana dan prasarana pendidikan lebih merata, sehingga masyarakat terpencil pun mampu untuk mengakses pendidikan dengan lebih baik.

2. Selain itu, dari hasil penelitian didapatkan bukti bahwa orang tua juga memiliki ketergantungan terhadap beasiswa yang diberikan oleh institusi lain. Hal ini dapat disimpulkan karena anak yang menerima beasiswa dari institusi lain akan menikmati tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan saudaranya yang tidak menerima beasiswa tersebut. Dengan demikian, pemerintah sebaiknya mendorong lembaga-lembaga, baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, untuk dapat lebih berperan aktif dalam memberikan beasiswa terhadap pendidikan anak-anak, khususnya di rumah tangga miskin.

3. orang tua memiliki preferensi yang lebih tinggi terhadap tingkat pendidikan anak-anak perempuan, sehingga anak perempuan dalam satu keluarga cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan saudara laki-lakinya. Akan tetapi dari penelitian ini tidak dapat disimpulkan apakah hal tersebut menunjukkan strategi kompensasi yang dilakukan oleh orang tua terhadap pendidikan anak perempuannya. Hal ini dikarenakan apabila investasi pendidikan dianggap sebagai jaminan hari tua bagi orang tua, maka bagi masyarakat suku Jawa, anak perempuan akan memiliki kesempatan yang lebih besar

(9)

174

untuk merawat orang tuanya kelak, dibandingkan dengan anak laki-laki. Oleh karena itu, untuk mengetahui motivasi orang tua dalam investasi pendidikan anak-anaknya diperlukan penelitian yang lebih mendalam

Referensi

Dokumen terkait

Selain keterampilan kunci yang disampaikan, pengembangan kompetensi diri untuk dapat menerapkannya untuk membantu orang lain juga menjadi bagian dalam mata kuliah

Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pengaruh yang diberikan sebuah lingkungan terhadap calon pengguna teknologi informasi untuk menggunakan suatu teknologi

Persyaratan yang harus dipenuhi adalah melintasi satu lajur yang sama, dengan arah berlawanan, melintasi dasar laut relatif datar, menggunakan kecepatan sama serta pancaran

Tugas Akhir yang berjudul “Konsentrasi Sisa Klor Pada Distribusi Jaringan Air Bersih Instalasi Pengolahan Air Tanjung Sari Jambi Menggunakan Simulasi EPANET 2.0.” yang

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Tanjung Balai Asahan / Kuasa Pengguna Anggaran / PPK.. Stasiun Karantina Ikan,

Setelah pembuatan media instan (siap pakai) selesai, media serta bahan pendukung yang ditempatkan dalam wadah-wadah petridish (dalam posisi terbalik) segera disimpan di

fasilitas relaksasi stres sangat memperhatikan ketenangan dan kenyamanan dalam penyelesainan masalah stres, dimana fasilitas yang tidak membutuhkan tingkat ketenangan yang

Dekomposisi serasah memainkan peran yang sangat penting dalam kesuburan tanah, seperti regenerasi dan keseimbangan nutrisi dari senyawa organik yang ada di