• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI DALAM ORGANISASI Oleh: Yulda Dina Septiana. Kata Kunci: Inovasi, Organisasi, Inovasi dalam Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INOVASI DALAM ORGANISASI Oleh: Yulda Dina Septiana. Kata Kunci: Inovasi, Organisasi, Inovasi dalam Organisasi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

91

INOVASI DALAM ORGANISASI Oleh: Yulda Dina Septiana (STAI-YAPTIP Pasaman Barat)

Abstrak

Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang diarasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru abgi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invention maupun discovery. Dengan melihat secara singkat apa pengertian organisasi dan pengertian inovasi, maka kita dapat memperoleh gambaran bahwa di dalam sebuah organisasi formal maupun organisasi informal. Inovasi yang terjadi dalam sebuah organisasi merupakan kemajuan organisasi tersebut. Namun berbagai hambatan dan rintangan akan terjadi saat inovasi itu mulai memasuki organisasi. Dengan memahami proses inovasi dalam organisasi setidaknya akan dapat mengurangi kegoncangan organisasi dalam melaksanakan difusi inovasi.

Kata Kunci: Inovasi, Organisasi, Inovasi dalam Organisasi

A. PENGERTIAN

Organisasi menurut pendapat Rogert adalah suatu system yang stabil, yang merupakan perwujudan kerja sama antara individu-individu , untuk mencapai tujuan bersama , dengan mengadakan jenjang dan pembagian tugas tertentu. Orang membuat organisasi agar dapat mengerjakan tugas rutin dalam keadaan stabil (mantap) adapun syarat-syarat organisasi adalah sebagai berikut:1

a. Memiliki tujuan yang dirumuskan dengan jelas, dan mempermudah untuk menentukan struktur dan fungsi organisasi tersebut.

b. Memiliki pembagian tugas yang jelas, suatu organisasi pasti terdiri dari beberapa posisi yang semuanya mempunyai tanggung jawab dan tugas yang jelas.namun tugas dan fungsi masing-masing posisi itu tidak berubah dan tetap pada tujuan organisasi.

c. Memiliki kejelasan struktur otoritas (kewenangan) , tidak semua posisi dalam organisasi memiliki kewenangan yang sama

d. Memiliki aturan dasar / umum tujuan syarat, susunan dan pengurus dan aturan khusus perincian kegiatan

1 Moorhead, Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), 515

(2)

92 e. Pola hubungan informal, organisasi yang sangat ketat, penuh dengan birokrasi kaku dan sangat formal akan menghilangkan ketegangan dan bias lebih akrab namun tetap bertanggung jawab satu sama lain.

Sedangkan pengertian inovasi itu sendiri adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang diarasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru abgi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invention maupun discovery. Dengan melihat secara singkat apa pengertian organisasi dan pengertian inovasi, maka kita dapat memperoleh gambaran bahwa di dalam sebuah organisasi formal maupun organisasi informal. Inovasi yang terjadi dalam sebuah organisasi merupakan kemajuan organisasi tersebut. Namun berbagai hambatan dan rintangan akan terjadi saat inovasi itu mulai memasuki organisasi. Dengan memahami proses inovasi dalam organisasi setidaknya akan dapat mengurangi kegoncangan organisasi dalam melaksanakan difusi inovasi.2

B. KEPEKAAN ORGANISASI TERHADAP INOVASI

Kepekaan sebuah organisasi terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh beberapa variable berikut ini:3

a. Ukuran suatu organisasi, makin besar ukuran suatu organisasi makin cepat menerima inovasi

b. Karakteriktik struktur organisasi yang mencakup:

 Sentralisasi, kewenangan dan kekuasaan dalam organisasi dikendalikan oleh beberapa orang tertentu, hal ini mempunyai hubungan negative terhadap kepekaan organisasi

 Komplesitas artinya, suatu organisasi terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang tingggi , hal ini mempunyai hubungan positif terhadap kepakaan organisasi  Formalitas, artinya sebuah organisasi ini selalu menekankan

pada prosedur dan aturan baku dalam berorganisasi, hal ini mempunyai hubungan negative terhadap kepekaan organisasi, makin formal sebuah organisasi makin sulit menerima inovasi  Keakraban hubungan antar anggota, hal ini juga jelas

mempunyai hubungan positif terhadap kepekaan organisasi ,

2 Winardi, Manajemen Prilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 253

(3)

93 makin akrab hubungan antar anggota , maka makin cepat organisasi itu menerima inovasi

c. Karakteristik perorangan (pemimpin), sikap pimpinan terhadap inovasi memiliki hubungan positif dengan kepekaan organisasi terhadap inovasi

d. Karakteristik eksternal organisasi, hal ini berkaitan dengan system yang dianut oleh organisasi tersebt menganut system terbuka dalam arti mau menerima pengaruh dari luar system.4

C. KEPUTUSAN INOVASI DALAM ORGANISASI

Pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi memiliki peran yang sangat penting, karena dampak pemilihan keputusan tersebut akan mempengaruhi keberlangsungan organisasi tersebut. Pengambilan keputusan yang tepat akan berpengaruh postif bagi organisasi tersebut. Sebaliknya jika pengambilan keputusan salah, maka justru akan merugikan organisasi itu.5

Pengambilan keputusan organisasi berbeda dengan pengambilan keputusan bukan inovasi. Pada umumnya, pengambilan keputusan bukan inovasi memerlukan empat langkah, yaitu: 1) tersedianya berbagai alternative tantangan kegiatan yang harus dilakukan atau berbagai tindakan yang harus diambil, 2) tersedia rangkaian konsekuensi dari setiap alternative tantangan kegiatan yang harus diambil atau dipilih, 3) menyusun urutan atau rangking konsekuensi dari setiap alternative, berdasarkan kemanfaatannya bagi organisasi, 4) memilih salah satu alternative yang paling menguntungkan dan paling mudah dilaksanakan. Dalam proses keputusan tersebut, para pembuat keputusan sudah memahami berbagai alternative dengan segala konsekuensinya, tinggal pertimbangannya mana yang paling tepat untuk dipilih dengan dasar dapat dilaksanakannya dan menguntungkan bagi organisasi. 6

Sedangkan keputusan organisasi berbeda dengan pola tersebut, karena pada saat akan mengambil keputusan , para pengambil keputusan dihadapkan pada berbagai kemungkinan. Mungkin mereka telah mengetahui dengan pasti tentang inivasi yang dihadapi serta telah mengetahui segala informasi. Tapi hal ini jarang terjadi, karena yang dikatakan inovasi adalah sesuatu yang dirasakan atau diamati baru bagi seseorang. Artinya, mereka telah mengetahui dengan jelas segala kemungkinan yang akan terjadi dengan berbagai alternative, tetapi belum mencoba, sehingga harus berani mengambil resiko.

4 Winardi, Motivasi dan Pemotivasian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h. 237 5 Kamaruddin, Analisa Organisasi Manajemen Modern , (Jakarta: Rajawali, 1980), h. 110 6 Ibid, 114

(4)

94 Kemungkinan terakhir dan banyak terjadi adalah mereka dalam kondisi serba belum pasti terhadap inovasi. Untuk menghilangkan kondisi yang serba tak tentu, maka mereka harus mencari informasi tentang apa, mengapa, bagaimana inovasi yang dihadapi. Sehingga, letak perbedaan antara keputusan inovasi dan keputusan bukan inovasi adalah dimulai dengan adanya serba tak tentu (uncertanty).7

Dalam organisasi yang mendorong adanya inovasi adalah terjadinya kesenjangan penampilan, yaitu jika ada perbedaan antara apa yang ditampilkan oleh organisasi dengan apa yang menurut pengambil keputusan harusnya terjadi. Ada beberapa hal yang yang menyebabkan terjadinya kesenajangan penampilan: jika penentuan kinerja keberhasilan penampilan suatu organisasi tidak tepat, jika suatu organisasi ingin meningkatkan hasil produksinya atau kualitas penampilannya, jika terjadi perubahan dalam organisasi dan jika terjadi perubahan di luar organisasi.

Dari penjelasan diatas , tampak bahwa kesenjangan penampilan menuntut diadakannya inovasi. Untuk menentukan inovasi mana yang akan digunakan, perlu mengambil keputusan inovasi. Ada beberapa macam keputusan iovasi dalam sebuah organisasi yaitu: 8

1. Keputusan otoritas: keputusan otoritas dibuat oleh seseorang atau sekelompok kecil orang-orang yang sering disebut juga sebagai “ kelompok dominan” dalam suatu organisasi. Dalam hal ini keputusan untuk menolak atau menerima inovasi dipaksakan kepada anggota organisasi oleh para petinggi organisasi (orang yang mempunyai kekuasaan).

2. Keputusan kolektif: sebagai suatu cara yang digunakan apara anggota system social untuk menerima atau menolak inovasi dengan kesepakatan bersama dan semua anggota harus menerima keputusan yang telah dibuat bersama.

Proses keputusan organisasi secara kolektif sangat tepat digunakan dan akan efektif apabila partisipan (anggota organisasi) merasa bahwa: inovasi ditempatnya bekerja relevan dengan keperluannya, mereka mempunyai kewenangan untuk menggunakan inovasi. Apabila persyaratan tersebut

7

Muhammad Abu Jawwad, Menjadi Menejer Sukses, ( Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 120

8 Udaya Yusuf, Teori Organisasi, Struktur, Desain dan Aplikasi, Edisi 3 (Jakarta: CV Pustaka Setia,1994), h. 235

(5)

95 tidak terpenuhi, maka kombinasi antara tipe keputusan kolektif dan otoritas lebih tepat digunakan.9

D. PROSES INOVASI DALAM ORGANISASI

Proses organisasi terdiri dari pengembangan, penerapan, peluncuran, pertumbuhan, dan pengelolaan kematangan dan penurunan ide-ide kreatif. Pengembangan inovasi meliputi evaluasi, modifikasi dan peningkatan ide-ide kreatif. Pengembangan inovasi dapat mengubah suatu produk atau jasa yang hanya memiliki potensi sederhana menjadi suatu produk atau jasa dengan potensi signifikan. Penerapan inovasi yaitu suatu tahap dimana suatu organisasi mengambil suatu ide yang dikembangkan dan menggunakannya dalam rancangan, manufaktur dan pengantaran produk, jasa atau proses baru. Pada tahap ini inovasi muncul dari laboratorium dan diubah menjadi barang berwujud atau jasa.

Peluncuran atau aplikasi inovasi yaitu tahap dimana suatu organisasi memperkenalkan produk atau jasa baru ke pasar. Akan tetapi walaupun terdapat pengembangan dan aplikasi, produk dan jasa baru masih mungkin gagal pada tahap peluncuran. Pertumbuhan inovasi yaitu ketika suatu inovasi telah diluncurkan dengan sangat berhasil. Inovasi tersebut kemudian memasuki tahap pertumbuhan. Kematangan inovasi yaitu tahap inovasi adalah tahap dimana sebagian besar organisasi dalam suatu inovasi dan menerapkannya dengan cara yang kurang lebih sama. Penurunan inovasi yaitu tahap dimana permintaan suatu inovasi menurun dan inovasi pengganti dikembangkan dan diterapkan.10

E. BENTUK INOVASI

Bentuk inovasi ini dibagi menjadi dua diantara adalah sebagai berikut:11 1. Inovasi radikal dan inovasi bertahap yaitu: inovasi radikal adalah produk,

jasa atau teknologi baru yang dikembangkan oleh suatu organisasi yang sepenuhnya mengganti produk, jasa atau teknologi yang ada dalam suatu industry. Novasi bertahap adalah produk, jasa atau teknologi baru yang memodifikasi produk, jasa atau teknologi yang ada. Perusahaan yang

9Op. Cit, Muhammad Abu Jawaad, h.122 10

Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 222-223

11 Sudarwan Danim , Inovasi Pendidkan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme

(6)

96 mengimplementasikan inovasi radikalmenggeser secara fundamental sifat dari persaingan dan literasi perusahaan dalam lingkungan. Perusahaan yang mengimplementasikan inovasi terhadapmemperbaiki tapi tidak secara fundamental mengubah interaksi persaingan dalam suatu industri

2. Inovasi teknikal dan inovasi manajerial yaitu: inovasi teknikal adalah perubahan dalam penampilan fisik atau kinerja dari suatu produk, jasa atau proses fisik dimana suatu produk atau jasa dibuat. Dan inovasi manajerial adalah perubahan dalam proses manajmen dimana produk dan jasa disusun, dibangun, dan diberikan kepada konsumen. Inovasi menajerial tidak sepenuhnya mempengaruhi penampilan fisik atau jasa secara langsung.

3. Inovasi produk dan inovasi proses yaitu: inovasi produk adalah perubahan dalam karakteristik atau kinerja dari produk atau jasa yang ada penciptaan dari produk atau jasa yang sama sekali baru. Dan inovasi proses adalah perubahan dalam cara produk jasa dibuat , diciptakan dan diditribusikan . sementara inovasi manajerial pada umumnya mempengaruhi konteks pengembangan yang lebih luas, inovasi proses secara langsung mempengaruhi manaufaktur.

F. KESIMPULAN

Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang diarasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru abgi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik itu berupa hasil invention maupun discovery. Dengan melihat secara singkat apa pengertian organisasi dan pengertian inovasi, maka kita dapat memperoleh gambaran bahwa di dalam sebuah organisasi formal maupun organisasi informal. Inovasi yang terjadi dalam sebuah organisasi merupakan kemajuan organisasi tersebut. Namun berbagai hambatan dan rintangan akan terjadi saat inovasi itu mulai memasuki organisasi. Dengan memahami proses inovasi dalam organisasi setidaknya akan dapat mengurangi kegoncangan organisasi dalam melaksanakan difusi inovasi.

(7)

97

G. DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abu Jawwad, Muhammad, Menjadi Menejer Sukses, Jakarta: Gema Insani, 2004

Danim, Sudarwan Inovasi Pendidkan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002

Kamaruddin, Analisa Organisasi Manajemen Modern , Jakarta: Rajawali, 1980

Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi, Jakarta: Salemba Humanika, 2011

Moorhead, Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Jakarta: Salemba Empat, 2013

Winardi, Manajemen Prilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

---Motivasi dan Pemotivasian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001 Udaya Yusuf, Teori Organisasi, Struktur, Desain dan Aplikasi, Edisi 3 Jakarta: CV Pustaka Setia,1994

Referensi

Dokumen terkait

Selain koefisien perpindahan panas, hasil simulasi kondisi operasi aktual menggunakan Hysys juga mendapatkan nilai perpindahan panas yang terjadi pada alat penukar

Pendidikan vokasi untuk membangun SDM yang berkarakter dilatar belakangi oleh persaingan para lulusan dari sarjana, sekolah tinggi, akademi maupun politeknik

Dari hasil analisis maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sistem pengendalian internal persediaan bahan baku pada PT Omega Karya Persada sudah efektif karena proses

“Subjective well-being pada perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga ditinjau dari resiliensi. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala

Langkah kedua dalam tahap menentukan reorder point adalah menghitung tingkat kebutuhan perhari, dengan ketentuan perusahaan bahwa hari kerja ditentukan selama 364

Kondisi seperti ini dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lobelo (2009) tentang pengaruh perilaku aktivitas fisik yang dilakukan oleh dokter dan mahasiswa kedokteran

Aspek rupa dapat ditunjukkan dengan penciptaan tata rias dan tata busana dalam dongeng disney episode Palu Peri Hilang dengan menciptakan busana warna-warna

KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya, penerima penelitian sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA, bekerja secara jujur dan transparan dengan berpedoman pada