• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Tuhan Yesus memberkati, Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Tuhan Yesus memberkati, Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Keluarga Katolik Keuskupan Agung Jakarta, kita telah memasuki masa adven tahun 2017 ini. Semoga Anda semua menyambutnya dengan sukacita bersama seluruh keluarga. Kita semua ingin agar masa Adven bermakna bagi seluruh keluarga. Kita ingin agar kegembiraan dapat dipersiapkan jauh sebelum hari Natal tiba. Kami Komisi Kateketik KAJ mengisi masa Adven ini dengan menyusun renungan harian untuk anak-anak.

Kita menjadi manusia dari rumah. Dalam keluarga, kita mengalami kebaikan Allah melalui para orangtua, saudara dan anak-anak yang saling mengasihi. Pengalaman dalam keluarga adalah pengalaman akan Allah, maka kita perlu membangun hidup bersama yang saling memberkati melalui interaksi bersama.

Kita kembali diajak mengamalkan Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara. Kita ingin membuat seluruh bangsa menamplkan budaya makin adil dan makin beradab. Sambil menantikan kelahiran Sang Juruselamat, kita ingin memastikan bahwa kita sudah menjadi pribadi yang baik bagi sesama di rumah, dan di tengah masyarakat melalui penghargaan pada semua orang.

Komisi Kateketik mengucapkan terima kasih kepada penyusun renungan harian yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membuat renungan. Para penyusun tersebuat ialah: Ibu Nasiah Setiawati, Bapak Antonius Sinaga, Ibu Katrin Sudaryani, Bapak Albertus Peding, Pak Markus Masan, Ibu Deslita Anzelina Br.Tarigan, Ibu Henny Paliling, Pak Pankrasius Niksan, Ibu Franciska Septa Milan Devi.

Semoga Adven kita semua semakin semarak dan penuh makna, bersama Sabda-Sabda Tuhan yang telah diterjemahkan dalam bentuk renungan menjadi sesuatu yang menggerakkan dan memotivasi kita melakukannya.

Tuhan Yesus memberkati,

Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ

(2)

2

RENUNGAN ADVEN 2017

UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

Jumat, 1 Desember 2017

Peringatan Wajib Dionisius dan Redemptus

Bacaan : Dan. 7:2-14; MT Dan. 3:75,76,77,78,79,80,81.; Luk. 21:29-33

21:29 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. 21:30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. 21:31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. 21:32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. 21:33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."

TIDAK BERUBAH

Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. (Luk. 21:33)

Anak-anak yang terkasih, tidak ada yang abadi di dunia. Semua bisa berubah dan musnah. Uang, harta benda dan kekayaan akan berubah dan hilang. Yang miskin bisa jadi kaya dan yang kaya bisa jadi miskin. Tetapi baik yang miskin maupun yang

(3)

3

kaya akan sama-sama musnah yakni meninggal. maka satu-satunya yang abadi adalah Allah dan Sabda-Nya. Sabda Tuhan sudah ada ribuan tahun lalu dan tidak berubah sampai sekarang dan akan tetap ada pada masa yang akan datang. Sebab Allah dan sabda-Nya tidak akan berubah. Maka kalau kita mau hidup abadi dan masuk surga, maka kita harus membaca sabda Allah dan berdoa kepada Allah sehingga kita bisa mendapatkan rahmat Allah untuk bisa hidup abadi sama seperti Allah.

Refleksi

Sudahkah aku mendengarkan dan melakukan sabda Allah? Doa

Ya Tuhan, gerakkanlah hati kami untuk selalu mewartakan Kabar Gembira Kerajaan Allah kepada semua orang di sekitar kami dengan mau mendengarkan dan melakukan perkataan-Mu. Amin.

Aksi

Aku mau mendengarkan Sabda Tuhan

Sabtu, 2 Desember 2017

Bacaan : Dan. 7:15-27; MT Dan. 3:82,83,84,85,86,87; Luk. 21:34-36

21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. 21:35 Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. 21:36 Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

MULUTMU HARIMAUMU

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak

Manusia." (Luk. 21:36)

Anak-anak yang terkasih, siapa yang tahu lagu “Hati-hati gunakan mulutmu… hati-hati gunakan mulutmu.. Allah Bapa di surga melihat kebawah. Hati-hati gunakan mulutmu..”. Ternyata lagu itu sangat bagus lho artinya. Dari lagu itu kita bisa menyadari bahwa hidup kita adalah pemberian dari Tuhan. Mulut, tangan, kaki dan semua dalam tubuh kita diberikan Allah dengan cuma-cuma. Kita tidak perlu membayar untuk mendapatkan badan kita yang utuh. Kita cuma perlu menjaga dan bersyukur atas tubuh kita. Tuhan selalu melihat apakah kita menggunakannya dengan baik, atau malah digunakan dengan sembarangan. Oleh karena itu Yesus selalu berpesan bahwa kita harus selalu berjaga-jaga supaya apa yang kita alami dalam diri kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Hati-hati gunakan mulutmu artinya kita berjaga-jaga agar yang keluar

(4)

4

dari mulut kita adalah perkataan yang baik. Jangan sampai perkataan yang keluar dari mulut kita menyakiti hati orang lain atau perkataan yang bohong. Ingat, mulut kita bisa seperti binatang buas, seperti harimau yang dapat merusak hidup kita dan sesama. Maka ada pepatah yang mengatakan mulutmu harimaumu. Artinya mulut kita bisa berbahaya bagi kita dan sesama.

Refleksi

Apakah aku sudah berhati-hati menggunakan mulutku? Doa

Tuhan Yesus, bimbinglah kami agar dapat menjaga perkataan kami dengan hati-hati supaya tidak menyakiti hati-Mu dan hati orang lain. Amin.

Aksi

Aku mau berkata dengan jujur

Minggu, 3 Desember 2017 Hari Minggu Adven I

Bacaan : Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37

13:33 "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. 13:34 Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. 13:35 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, 13:36 supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. 13:37 Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

BERDOSA? NO!, BERDOA? YES!

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut

malam, atau pagi-pagi buta. (Mrk. 13:35)

Anak-anak yang terkasih, hari ini adalah hari Minggu Adven yang Pertama. Itu artinya kita akan mulai mempersiapkan diri untuk kedatangan Juru Selamat kita Yesus Kristus pada hari Natal nanti. Adven artinya adalah penantian. Sambil menanti bayi Yesus datang, kita harus selalu berjaga-jaga. Misalnya dengan cara berdoa dan juga mengaku dosa. Bagi orang dewasa, Gereja Katolik menganjurkan untuk mengaku dosa saat masa Adven supaya hatinya bersih dan pantas menyambut kedatangan Tuhan. Bagi kalian yang masih anak-anak, kalian juga bisa lho ikut serta dengan cara

(5)

5

menjauhkan diri dari dosa. Misalnya, tidak gampang marah, ngambek, tidak pukul teman, tidak nakal, dan sebagainya. Bila hatimu bersih, kamu akan siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Yuk mulai sekarang katakan: Berdosa? No!, Berdoa? Yes! Refleksi

Maukah aku jauh dari dosa-dosa? Doa

Tuhan Yesus, kami mau menyambut kedatanganmu dengan hati yang bersih. Bimbing kami Tuhan, supaya di masa Adven ini kami dapat menjauhi dosa-dosa. Amin.

Aksi

Aku mau berbuat baik untuk menjauhkan diri dari dosa

Senin, 4 Desember 2017

Bacaan : Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5,6-7,8-9; Mat. 8:5-11 8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. 8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,

YA TUHAN, SEMBUHKANLAH AKU

Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. (Mat 8:8)

Anak-anak yang terkasih, bila kalian sedang sakit lalu ditanya bagaimana supaya bisa cepat sembuh, pasti kebanyakan dari kalian akan menjawab dengan pergi ke dokter, minum obat, istirahat yang cukup, dan sebagainya. Jawaban kalian tidaklah salah. Tetapi ingatkah kalian bahwa yang memberi kita kesehatan adalah Tuhan? Kalau Tuhan memberi kita kesehatan pasti Tuhan juga yang akan memberi kita kesembuhan ketika kita sedang sakit. Hanya saja kadang kita lupa berdoa memohon kesembuhan. Atau kita baru ingat berdoa kalau kita lama tidak sembuh dari sakit. Mintalah kesembuhan kepada Tuhan karena Tuhan adalah obat utama kesembuhan

(6)

6

kita. Mulai sekarang, yuk jangan lupa berdoa saat kita sakit dan doakan juga orang lain yang sedang sakit ya.

Refleksi

Sudahkah aku berdoa memohon kesembuhan ketika aku sakit? Doa

Tuhan Yesus, berkatilah dan jauhkanlah kami dari segala macam penyakit yang dapat menghambat kami untuk selalu memuliakan nama-Mu. Amin.

Aksi

Aku mau berdoa memohon kesembuhan ketika aku sakit

Selasa, 5 Desember 2017

Bacaan : Yes. 11:1-10; Mzm. 72:2,7-8,12-13,17; Luk. 10:21-24

10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." 10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. 10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

JANGAN LUPA BERSYUKUR

Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang

kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. (Luk. 10:21)

Anak-anak yang terkasih, apa yang kalian lakukan kalau kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan dari papa dan mama? Apakah kalian selalu ingat untuk mengucapkan berterima kasih? Lalu bagaimana dengan kesehatan, kegembiraan, perindungan, kemampuan dan semua yang diberikan oleh Tuhan? Apakah kalian juga selalu ingat untuk mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada Tuhan? Bagaimana ya caranya bersyukur? Ya, bersyukur itu dapat dilakukan dengan banyak cara. Cara yang paling mudah adalah dengan berdoa dengan tulus. Tuhan tidak pernah meminta balasan dari kita atas apa yang sudah Dia berikan untuk kita. Doalah yang dapat mendekatkan kita dengan Tuhan. Dalam bacaan Injil hari ini diceritakan bahwa

(7)

7

Yesus saja selalu mengucap syukur kepada Bapa-Nya, masa kita tidak? Yesus juga ingin kita memberikan waktu untuk mengucap syukur kepada Allah Bapa setiap waktu dan juga menjaga apa yang sudah diberi untuk kita. Mulai sekarang jangan lupa bersyukur ya.

Refleksi

Apakah aku sudah bersyukur atas apa yang Tuhan berikan untukku? Doa

Tuhan Yesus, bimbinglah kami supaya kami dapat meneladan Engkau yang selalu ingat untuk mengucap syukur kepada Allah Bapa di surga. Amin.

Aksi

Aku mau berdoa mengucap syukur untuk kesehatan dan perlindungan Tuhan hari ini

Rabu, 6 Desember 2017

Bacaan : Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 15:29-37

15:29 Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ. 15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. 15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. 15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." 15:33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?" 15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil." 15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. 15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak. 15:37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.

MUKJIZAT YESUS

Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. (Mat. 15:32)

(8)

8

Anak-anak yang terkasih, bacaan Injil hari ini bercerita tentang dua mukjizat besar yang dilakukan Yesus. Mukjizat yang pertama adalah Yesus menyembuhkan banyak orang sakit lumpuh, buta, bisu, dll. Mukjizat yang kedua adalah Yesus memberi makan kepada orang banyak yang mengikuti-Nya. Tahukah kamu, bahwa Yesus melakukan itu semua bukan untuk menyombongkan diri, tetapi karena tergerak oleh belas kasihan kepada mereka yang menderita dan berkekurangan. Yesus begitu merasakan apa yang dialami oleh orang-orang yang mengikuti-Nya. Yesus selalu ingin membantu orang lain supaya dapat mengurangi kesusahan mereka. Lalu bagaimana dengan kalian? Bagaimana kalau kalian melihat ada orang yang kesusahan? Apakah kalian mendekat untuk membantu, atau malah memilih untuk pergi? Tuhan Yesus sudah mengajarkan kita untuk mau membantu orang yang kesusahan terutama. Jadi mari kita menggerakkan hati untuk mau membantu sesama yang kesusahan.

Refleksi

Sudahkah aku membantu orang yang kesusahan? Doa

Tuhan Yesus, gerakkanlah hati kami untuk mau membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan teladanmu. Amin.

Aksi

Aku mau membantu teman yang sedang kesusahan

Kamis, 7 Desember 2017

Peringatan Wajib St. Ambrosius

Bacaan : Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

YA TUHAN, KAMI MENDENGARKAN

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan

(9)

9

Anak-anak yang terkasih, kalau kalian ditanya “Siapa anak Tuhan?” pasti kalian akan menjawab dan berteriak “saya!”. Atau kalau ditanya “siapa yang mau masuk surga?” pasti kalian juga akan semakin berteriak dan menjawab “sayaaa!”. Sekarang kalau kalian anak Tuhan dan ingin masuk kedalam Kerajaan Sorga, apa yang sudah kalian lakukan? Apakah kalian sudah rajin berdoa? Apakah kalian sudah menghormati orang tua? Apakah kalian sudah baik kepada teman? Kalau kalian sudah melakukan perbuatan-perbuatan baik setiap hari, sudah pasti kalian jadi anak Tuhan karena sudah melakukan kehendak-Nya. Tetapi kalau sampai sekarang perbuatan-perbuatan baik itu belum kalian lakukan, ayo segeralah berubah, dengarkan suara Tuhan dan lakukanlah perbuatan-perbuatan baik agar kalian diselamatkan dan dapat menjadi anak Tuhan dalam Kerajaan Sorga.

Refleksi

Apakah aku sudah dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik setiap hari? Doa

Tuhan Yesus, kami ingin melakukan perbuatan baik setiap hari supaya kami dapat masuk ke dalam Kerajaan-Mu. Amin.

Aksi

Aku mau belajar untuk berbuat baik setiap hari

Jumat, 8 Desember 2017

HARI RAYA Santa Perawan MARIA DIKANDUNG TANPA NODA

Bacaan : Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang

(10)

10

mustahil." 1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

AKU SIAP TUHAN

Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk. 1:38)

Anak-anak yang terkasih, pernahkah kamu mendapat tugas penting dari ibu guru? Misalnya kamu dipilih untuk pentas atau mengikuti lomba. Tetapi ternyata sebelumnya kamu belum pernah melakukan itu. Bagaimana perasaanmu? Apakah ada rasa takut, kawatir, dan tidak percaya diri? Mungkin wajar kalau kamu merasa takut, kawatir dan tidak percaya diri. Sama halnya dengan Bunda Maria. Saat ia menerima kabar dari malaikat bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus, ia sempat merasa kaget, takut, kawatir, dan sebagainya. Pokoknya campur aduk deh! Tetapi Bunda Maria kemudian menyadari bahwa itu adalah tugas penting yang diberikan Tuhan Allah kepadanya, sebagai rencana penyelamatan Allah bagi kita semua. Dia sudah dipilih Tuhan. Maka, dengan jawaban "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu", Bunda Maria ingin menunjukkan kepada kita sikap taatnya sebagai hamba Tuhan yang percaya dan siap menjalankan panggilan atau tugas dari Tuhan. Nah, beranikah kamu seperti Bunda Maria? Mulai sekarang, lakukan tugas pentingmu itu dengan sepenuh hati maka Tuhan akan memberikan berkat untukmu.

Refleksi

Sudahkah aku bersyukur untuk tugas yang sudah dipercayakan kepadaku? Doa

Tuhan, kami juga mau menjadi anak-anak pilihan-Mu untuk melaksanakan tugas perutusan dalam hidup kami. Amin

Aksi

Aku mau menjadi anak yang percaya diri

Sabtu, 9 Desember 2017

Bacaan : Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Mat. 9:35 - 10:1,6-8

9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. 9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." 10:1 Yesus memanggil

(11)

11

kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

PEDULIKU UNTUK SESAMA

Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. (Mat. 9:37)

Anak-anak yang terkasih, dalam bacaan hari ini Yesus ingin menunjukkan rasa kasih-Nya kepada orang-orang yang kecil dan menderita. Tuhan Yesus tidak pernah tega melihat orang lain yang lemah dan kesusahan. Maka Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk ikut membantu Yesus melayani orang-orang yang lemah dan menderita. Mereka diberi kuasa untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan berbagai perbuatan baik lainnya. Kalau hari ini kamu merasa sehat, hidupmu enak, dapat bersekolah di sekolah yang bagus, semua yang kamu mau bisa didapat dengan mudah, bersyukurlah! Tuhan sudah memberi kita hidup yang enak. Tetapi kita harus melihat juga bahwa di luar sana masih banyak lho teman-teman yang miskin, kelaparan dan tidak punya rumah. Tuhan Yesus juga ingin kita seperti murid-murid-Nya. Kita sudah diberi hidup yang enak, maka sebaiknya kita juga peduli kepada orang lain yang miskin dan menderita, supaya mereka juga ikut merasakan kasih Yesus seperti yang kita rasakan saat ini.

Refleksi

Apakah aku sudah peduli kepada teman yang miskin dan menderita? Doa

Ya Tuhan, terima kasih atas segala berkat-Mu yang boleh kami terima hingga saat ini. Ajarilah kami untuk mau peduli kepada orang-orang yang lebih membutuhkan bantuan kami. Amin.

Aksi

Aku mau menyumbang untuk teman-teman yang membutuhkan

Minggu, 10 Desember 2017 Hari Minggu Adven II

Bacaan : Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8 1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. 1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; 1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", 1:4 demikianlah

(12)

12

Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." 1:5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. 1:6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. 1:7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. 1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

WARTAKAN KABAR BAIK, SIAPA TAKUT?

Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus. (Mrk. 1:8)

Anak-anak yang terkasih, hari ini adalah Minggu Adven yang kedua. Bacaan Kitab Suci hari ini menceritakan tokoh penting yang menyampaikan kabar baik tentang Tuhan Yesus. Dialah Yohanes Pembaptis. Tahukah kamu, bahwa Yohanes Pembaptis adalah anak dari Elisabet dan Zakharia, saudara Maria Bunda Yesus? Dia melonjak kegirangan dalam kandungan Elisabet ketika Bunda Maria datang mengunjungi Elisabet. Ternyata selain menjadi saudara Yesus, dia adalah utusan Tuhan yang datang diantara orang banyak untuk mengabarkan bahwa Juru Selamat akan datang dan membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Kita semua juga dibaptis dan di utus Tuhan untuk menyampaikan kabar baik kepada semua orang lho. Bagaimana ya caranya menyampaikan kabar baik Kerajaan Allah? Misalnya, sebagai anak Tuhan, kita tidak boleh diam saja kalau melihat orang kesusahan. Kita harus membantu orang yang kesusahan. Menjadi anak yang rendah hati dan tidak sombong juga adalah contoh teladan dari Tuhan Yesus. Masih banyak lagi deh perbuatan baik yang bisa kita lakukan. Dengan begitu kita sudah belajar menyampaikan kabar baik Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus. Jadi, kita mewartakan kabar baik tanpa takut?!

Refleksi

Sudahkah aku menyampaikan kabar baik kepada temanku di sekolah? Doa

Tuhan Yesus, berkatilah kami supaya dapat menjadi sahabat-Mu yang setia dan dapat menyampaikan kabar baik kepada semua teman yang kami jumpai. Amin.

Aksi

Aku mau membantu teman yang kesusahan

Senin, 11 Desember 2017

Bacaan: Yes. 35:1-10; Luk. 5:17-26

17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang

(13)

13

sakit. 18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."

BERHARAPLAH PADA TUHAN

24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah,

angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke

rumahnya sambil memuliakan Allah.(Lukas 5:24-25)

Ada sebuah peribahasa dalam bahasa Latin, Dum Spiro, Spero yang artinya selama saya masih bernafas, saya tetap berharap. Peribahasa ini mengajak kita untuk selalu punya harapan ketika kita masih bernafas, artinya selama kita masih hidup kita tidak boleh putus asa. Hal itu seperti yang dialami oleh seorang Ibu namanya Nancy. Ibu ini divonis menderita kanker payudara stadium akhir. Dan menurut dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa usianya tinggal menghitung hari.

Namun, ibu ini tidak putus asa, ia terus berdoa dan berdoa. Dalam doa ia meminta agar Tuhan Yesus menyembuhkannya. Ternyata doanya ini tidak sia-sia, pada suatu kali setelah berdoa ia merasa ada yang hangat yang mengalir di dadanya. Ia mengucapkan syukur kepada Yesus meskipun ia belum tahu kesembuhannya.

Ternyata pengharapan ibu yang begitu kuat akhirnya menjadi kenyataan. Setelah diperiksa oleh dokter yang merawatnya ditemukan bahwa tidak ada lagi penyakit kanker lagi di dalam tubuhnya. Dokter pun tidak percaya, maka dilakukan terus test berkali-kali namun hasilnya sel kanker sudah tidak ditemukan lagi dalam tubuh ibu Nancy. Ibu Nancy sungguh mengalami mukjizat dari Tuhan Yesus.

Anak-anak dan bapak ibu guru yang terkasih,

Hari ini kita membaca dari Injil Lukas tentang seorang yang lumpu kakinya diantar oleh teman-temannya menerobos suatu yang tidak biasa. Mereka menjebol atas rumah lalu menurunkan orang yang sakit itu persis di depan Yesus. Mereka melakukan

(14)

14

itu karena jalan untuk bertemu dengan Yesus tidak ada. Tetapi satu hal yang patut kita tiru adalah iman mereka akan Yesus bahwa orang yang sakit itu dapat disembuhkan.

Kisah ibu Nancy yang disembuhkan oleh Yesus mengajak kita agar terus berharap dan berusaha untuk berserah diri kepada Tuhan. Sama seperti orang yang lumpuh dan teman-temannya dalam Injil selalu punya harapan dan iman yang kuat sehingga dapat disembuhkan oleh Yesus.

Refleksi:

1. Apakah aku selalu percaya akan keajaiban dari Tuhan ketika aku mengalami peristiwa yang sangat sulit dalam hidup saya?

2. Apakah pernah marah kepada Tuhan ketika aku sulit menemukan jawaban atas persoalanku?

Doa:

Bapa yang baik, Yesus putramu senantiasa memberikan harapan dalam hidup kami, ajarilah kami agar senantiasa berharap hanya kepada-Nya sebagai sahabat dan penyelamat kami. Demi Kristus Tuhan dan pengatara kami. Amin.

Aksi:

Aku berusaha untuk terus berdoa mohon pertolongan dari Tuhan ketika aku mengalami peristiwa sulit.

Selasa, 12 Desember 2017

Santa Perawan Maria Guadalupe Bacaan: Yes. 40:1-11; Mat. 18:12-14

12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.

ALLAH PEDULI

“14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."(Matius 18:14)

Anak-anak dan Bapa Ibu terkasih,

Dewasa ini banyak berita di televisi, surat kabar, majalah tentang orang hilang. Berita tersebut menunjukkan kepeduliaan keluarga atau orang-orang yang ada di dekatnya. Selain itu juga proses pencarian juga dilakukan dengan cara melapor ke pihak kepolisian dan lewat media online. Proses pencarian itu kadang-kadang

(15)

15

membuahkan hasil dan tentu saja keluarga tersebut akan sangat bersyukur kepada Tuhan.

Hari ini kita mendengar dari Injil Matius 18:12-14 tentang betapa Allah begitu peduli kepada orang-orang yang hilang. Allah tidak mau dari seorang manusia itu hilang. “14Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.” Kecintaan Allah yang sungguh luar biasa kepada manusia seperti yang ada dalam perumpamaan tentang domba yang hilang. Jika satu domba hilang maka si pengembala akan meninggalkan 99 dan mencari satu yang hilang. Setelah menemukannya ia akan mengadakan pesta syukur atas kehilangan dombanya itu. Allah adalah Gembala Agung kita dan kita adalah domba-dombanya.

Berita kehilangan menunjukkan kepeduliaan dari orang-orang yang mencintai kita sama seperti Allah yang sangat peduli kepada kita umat-Nya. Allah tidak akan membiarkan kita hilang dari hadapan-Nya. Allah mau supaya kita bersama dan hidup bahagia dengan-Nya. Tapi hidup bahagia bersama Allah adalah sebuah pilihan. Kadang-kadang kita lebih memilih jalan sendiri dan akhirnya menghilang dan menjadi milik si iblis.

Refleksi:

1. Apakah kita mau dekat dengan Allah?

2. Apakah kita telah melakukan apa yang diajarkan oleh Allah sendiri? Doa:

Allah Bapa di surga, Engkau telah mengutus Yesus Putera-Mu ke dunia untuk menjadi guru dan gembala kami. Bantulah kami agar semakin hari semakin mengenal Engkau dan peduli kepada sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan pengatara kami. Amin. Aksi:

Aku berusaha untuk mencintai dan peduli kepada orang-orang yang ada di dekatku seperti ayah, ibu, teman-teman dan guru.

Rabu, 13 Desember 2017 Peringatan Wajib St. Lusia

Bacaan: Yes. 40:25-31; Mat. 11:28-30

28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

YESUS SUMBER KEBAHAGIAAN

“28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”(Matius 11:28)

(16)

16

Anak-anak dan Bapa Ibu Guru yang dikasihi Tuhan,

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita untuk datang kepada Yesus bila kita berada dalam berbagai persoalan yang sulit. Persoalan yang kita hadapi biasanya akan menyebabkan kita merasa terganggu baik itu secara fisik maupun secara psikis. Yesus mengajak kita untuk tidak lari kepada yang lain tetapi Nya. “28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat. 11:28)

Yesus adalah sumber kelegaan bagi manusia. Hal itu dicontohkan oleh Santa Lusia ketika mengalami segala persoalan hidup. Ia datang kepada Yesus untuk berdoa karena dia percaya Yesus akan meringankan beban hidupnya. Pada akhirnya ia tetap mempertahankan kesucian hidupnya sampai akhir hayatnya. Kita pun dapat meneladani Santa Lusia dan juga berusaha untuk melaksanakan apa yang diajarkan oleh Yesus. Datang kepada-Nya ketika kita mengalami berbagai persoalan. Janganlah kita memilih jalan yang salah yang membuat hidup kita semakin jauh dari Tuhan.

Refleksi:

1. Apakah kita lebih suka mengandalkan diri sendiri atau kekuatan dari Tuhan?

2. Apakah kita sering berdoa kepada Tuhan sebagai wujud iman kita bahwa Tuhan akan meringankan segala penderitaan kita?

Doa:

Allah Bapa yang baik, kami percaya Engkau selalu mengerti keadaan kami. Bantulah kami agar semakin percaya kepada-Mu agar kami dapat terbebas dari penderitaan hidup. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Aksi:

Marilah kita berusaha untuk meluangkan waktu untuk berdoa ketika memulai dan mengakhiri setiap aktivitas.

Kamis, 14 Desember 2017

Peringatan Wajib St. Yohanes dr Salib Bacaan: Yes. 41:13-20; Mat. 11:11-15

11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. 12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. 13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes 14 dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu. 15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

(17)

17

MENDENGARKAN

“15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"(Luk 11:15) Teman-teman dan Bapa Ibu Guru yang terkasih,

Ini ada sebuah kisah tentang sebuah keluarga yang hidup di kampung. Keluarga itu dikenal sebagai keluarga yang sombong dan kurang menghargai warga di sekitarnya. Keluarga ini memang keluarga kaya. Di kampung itu listrik belum masuk. Masyarakat kampung itu ada yang masih menggunakan lampu pelita tetapi keluarga ini sudah menggunakan genset sendiri. Setiap hari keluarga ini jarang bergaul dengan warga sekitarnya.

Pada suatu hari, rumah keluarga ini terbakar. Pak RT menghimbau warga untuk membantu pemilik rumah yang kebakaran itu. Ada warga yang setuju dan tidak. Warga yang setuju berusaha membantu keluarga yang terkena musibah itu. Ada menyumbang makanan, pakaian, dan uang. Pada waktu menerima bantuan dari warga, pemilik rumah ini menyesali sikapnya selama ini. Mereka merasa malu sekali.

Pada hari ini dalam Injil Matius, Yesus mengecam orang-orang yang menyerongkan Kerajaan Sorga. Kerajaan sorga tersebut telah diberitakan oleh para nabi dan juga Yohanes Pembaptis. Namun, orang-orang Farisi telah berusaha membuat Kerajaan Sorga itu jauh dari umat. Yesus mengajak kita untuk menerima pewartaan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Yesus mengharapkan agar “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” (Mat 11:15) Karena Kerajaan Allah itulah yang menjadi tujuan hidup kita di dunia ini.

Lewat kisah tentang keluarga yang tidak mau bergaul dengan warga sekitarnya, kita diajak untuk terbuka terhadap karya pewartaan yang baik. Karena jika kita tertutup terhadap orang lain maka ketika kita mendapatkan suatu masalah maka sulit untuk mendapatkan bantuan.

Refleksi:

1. Apakah kita sudah mendengarkan pewartaan para nabi dan melaksanakannya? 2. Apakah kita siap menebarkan semangat pewartaan Yohanes kepada orang di

sekitar kita? Doa:

Ya Allah Bapa di surga, bantulah kami untuk menggunakan hati kami untuk

mendengarkan pewartaan para nabi dan bersedia melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Aksi:

(18)

18 Jumat, 15 Desember 2017

Bonaventura dari Pistoia

Bacaan: Yes. 48:17-19; Mat. 11:16-19

16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: 17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. 18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. 19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.

MENOLAK KESELAMATAN

“19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang

berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”(Matius 11:19) Teman-teman dan Bapa Ibu Guru yang terkasih,

Dalam sejarah orang Israel yang kita baca dari Kitab Perjanjian Lama, orang-orang Israel sering kali tidak setia kepada Allah. Terutama dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Tanah Kanaan. Orang Israel sering menyalahkan pemimpinnya, menggerutu, dan tidak sabar. Para pemimpin seperti Musa tidak pernah menyalahkan mereka. Musa tetap percaya bahwa Allah akan menyelesaikan semua permasalahan bangsa Israel. Bahkan Musa tetap melayani bangsa Israrel dengan tulus dan ikhlas.

Hari ini, dalam Injil Matius, Yesus mengeritik kedegilan hati orang Israel yang tidak peka terhadap kehadiran Yesus. Yesus berusaha memperkenalkan diri kepada mereka namun hati mereka tidak peka. Mereka buta dan menolak keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus. Padahal keselamatan ada di depan mata mereka. Penolakan orang Israel terhadap keselamatan itu digambarkan oleh Matius seperti dalam Matius “19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya .” (Matius 11:19)

Kita patut bersyukur karena iman akan Yesus. Orang Israel menolak keselamatan itu tetapi kita dapat menerimanya dengan tangan terbuka. Yesus digambarkan oleh orang Farisi dan Ahli Taurat sebagai sahabat para pendosa. Mereka tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Yesus. Yesus sebenarnya telah memberikan teladan yang luar biasa yaitu agar semua orang diselamatkan. Untuk itu, keselamatan jangan sampai kita lepas. Teruslah percaya kepada Yesus karena Yesus adalah jaminan hidup kekal.

(19)

19 Refleksi:

1. Apakah kita menerima Yesus sebagai juruselamat kita?

2. Apakah bantuanku diterima dengan baik oleh teman-temanku? Doa:

Allah Bapa di surga, Engkau telah mengutus Yesus Putera-Mu ke di dunia untuk menyelamatkan kami. Namun, kami kadang-kadang menolak kehadiran-Nya. Bantulah kami agar peka terhadap kehadiran Yesus setiap saat dalam hidup kami. Demi kemuliaan nama kini dan sepanjang masa. Amin.

Aksi:

Marilah kita menerima dan mewartakan Yesus sebagai Juruselamat dengan penuh suka cita.

Sabtu, 16 Desember 2017

Bacaan: Sir. 48:1-4,9-11; Mat. 17:10-13

10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" 11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." 13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

SAKITNYA DI SINI

“Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia dan memperlakukannyamenurut kehendak mereka. Demikian juga anak manusia akan

menderita oleh mereka.”(Matius 17:12) Anak-anak dan Bapa Ibu guru yang terkasih,

Ada seorang anak namanya Dira. Sejak lahir ia sudah ditinggalkan oleh orangtuanya karena ia cacat. Tangan kanannya lumpuh dan hanya memiliki empat jari. Ketika melihat Dira cacat, orangtuanya meninggalkannya di rumah sakit. Salah satu perawat pun akhirnya menebus biaya rumah sakit dan mengurus Dira untuk sementara waktu. Kemudian Dira dibawa ke satu panti asuhan di Surabaya. Dira tinggal di panti asuhan tersebut dan sesekali suster yang pernah merawatnya datang mengunjunginya. Pada waktu duduk di kelas 3 SMP Dira meminta suster yang pernah merawatnya menunjukkan orangtuanya. Dira pun diantar untuk bertemu dengan orangtuanya. Tetapi sekali lagi Dira harus menerima rasa sakit hati yang amat dalam yaitu ditolak oleh orangtuanya. Sejak saat itu Dira menanamkan dalam diri bahwa ia ingin menjadi orang yang berguna. Dia ingin membuktikan kepada orangtuanya bahwa meskipun kondisinya tidak sempurna tetapi ia bisa berprestasi dengan baik. Kini Dira sudah berhasil diterima di salah satu universitas negeri di Surabaya dan mengambil jurusan ekonomi. Meskipun

(20)

20

ditolak oleh orangtuanya, Dira tidak pernah dendam kepada orangtunya, justru karena perlakukan orangtuanya yang membuat dia menjadi semangt dalam menjalani hari-harinya.

Dalam Injil hari ini, kita baca tentang penolakan Yesus dan nabi Elia. Bangsa Yahudi memperlakukan Elia sekehendak hati mereka, demikian pula dengan Yesus. Seperti dalam Injil dikatakan bahwa Anak manusia, ketika Ia datang, mereka menolaknya dan membuat dia menderita (bdk MAT 17:12). Elia dan Yesus membawa misi yang sama yaitu mengajak orang bertoba dan kembali kepada Allah.

Teman-teman yang terkasih, hari ini kita juga bisa belajar dari kisah Dira dan juga Yesus sendiri. Dira ditolak oleh orangtua karena cacat tetapi dia tidak dendam kepada orangtuanya. Demikian Yesus untuk menerima penolakan dengan penuh pengampunan. Kita diharapkan menerima segala bentuk penolakan bukan dengan sakitnya tu di sini tetapi dengan penuh iman bahwa ini adalah sebuah pembelajaran untuk mengampuni orang yang menolak kita seperti Yesus.

Refleksi:

1. Apakah yang dapat kita lakukan agar dapat menerima Yesus dalam hati kita? 2. Apakah kita pernah menolak teman yang mau bermain dengan kita?

Doa:

Allah Bapa di surga, Engkau telah mengutus Yesus Putera-Mu sebagai tanda keselamatan bagi kami. Tetapi kadang-kadang kami menolak keselamatan itu. Bantulah kami agar dengan penuh iman menerima Yesus sebagai Juruselamat dengan menerima teman-teman yang ditolak. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi:

Marilah kita menerima teman-teman yang ditolak karena secara fisik berkekurangan.

Minggu, 17 Desember 2017 HARI MINGGU ADVEN III

Bacaan: Yes. 61:1-2a,10-11; 1Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28

6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu 19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" 20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias." 21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" 22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" 23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang

(21)

21

telah dikatakan nabi Yesaya." 24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. 25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" 26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, 27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." 28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

MEMPERSIAPKAN JALAN BAGI YESUS

23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." (Yoh. 1:23)

Teman-teman yang terkasih,

Menjelang akhir semester setiap sekolah akan mengadakan ujian atau ulangan umum. Biasanya menjelang ulangan umum atau ujian para siswa diminta untuk memperisapkan diri dengan baik. Para guru dan orangtua menasihat anak-anaknya agar belajar dengan rajin. Tujuannya agar pada waktu ujian atau ulangan para siswa tidak mengulang lagi atau remdial. Siswa yang mempersiapkan diri dengan baik pasti akan melewati ujian atau ulangan umum dengan baik.

Hari ini kita mendengar dari Injil Yohanes tentang Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis dikira oleh orang-orang Yahudi adalah Nabi Elia atau salah satu dari nabi. Namun, Yohanes berkata bahwa ia adalah orang yang seperti diberitakan oleh nabi Yesaya. "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya." (Yoh. 1:23) Di sini Yohanes menegaskan dirinya bahwa ia bukanlah seorang mesias tetapi mempersiapkan kedatangan Mesiasi. Yohanes mengajak orang-orang untuk bertobat agar dapat diselamatkan. Namun, kenyataannya banyak orang yang tidak mau menerima keselamatan atau Mesias itu sendiri. Hanya orang-orang tertentu saja yang menerima tawaran akan keselamatan itulah yang memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

Hari ini kita bisa belajar dari Yohanes Pembaptis yang bertugas mempersiapkan orang untuk menyambut keselamatan. Kita dapat mengajak orang untuk menerima keselamatan dengan meminta mereka terbuka dan percaya kepada Yesus. Selain menyampaikan kabar suka cita seperti dalam Injil kita juga dapat melakukannya lewat sikap dan perbuatan kita. Misalnya menolong orang lain, memberi makan kepada orang yang kelaparan, memberi minum kepada orang haus dan sebagainya. Dengan demikian, orang-orang dapat menerima Yesus sebagai juruselamat.

Refleksi:

1. Apakah kita sudah mempersiapkan diri untuk menyambut Yesus?

2. Apakah aku juga sudah mengajak teman-teman untuk siap menyambut Yesus dalam hati?

Doa:

Allah Bapa, Engkaulah sumber keselamatan kami. Kami bersyukur kepada-Mu karena telah mengutus Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan jalan bagi Juruselamat.

(22)

22

Bantulah kami ya Bapa agar kami pun dapat menjadi pewarta yang baik yang mewartakan keselamatan bagi sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Aski:

Marilah kita menyiapkan hati kita untuk menyambut Juruselamat dengan sikap dan perbuatan yang baik dan menolong orang yang menderita.

Senin, 18 Desember 2017 Hari Biasa Khusus Adven

Bacaan: Yer. 23:5-8; Mat. 1:18-24

18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. 24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.

BELAJAR DARI SANTO YOSEF

20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil

Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” (Matius 1:20)

Teman-teman dan para guru yang dikasih Tuhan,

Dewasa ini orang tidak asing lagi dengan sosial media. Pagi-pagi buta orang sudah mengambil handphone dan mulai menulis status di facebook atau di Instagram ataupun yang lainnya. Orang-orang milenial sekarang berusaha untuk menunjukkan keberadaan dirinya. Siapa yang dapat menggunakan sosmedia maka dia dikatakan sebagai orang yang mengenal informasi. Penggunakan sosial media ini bahkan tidak mengenal tempat dan waktu. Kadang-kadang dalam misa orang tidak lagi memperhatikan khotbah romo tetapi lebih asyik menggunakan sosmed.

(23)

23

Hari ini kita mendengar dari Injil Matius tentang persiapan kelahiran Yesus Kristus. Dalam Injil itu peran Santo Yosef ditampilkan sungguh luar biasa. Kisah Santo Yosef tidak banyak diceritakan dalam Injil. Tetapi perannya sungguh luar biasa untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan. Santo Yusuf lebih banyak diam daripada berbicara. Ia berusaha untuk memutuskan hubungannya dengan Maria yang pada waktu itu sudah mengandung seorang anak. Ia tidak membuat gossip atau membicarakan kepada orang lain. Tetapi dalam keadaan seperti itu ia mendapatkan mimpi di mana malaikat meminta dia untuk tidak memutuskan hubungan dengan Bunda Maria. Yusuf menerima Maria dengan tulus hati.

Kita bisa belajar dari Santo Yosef yang lebih banyak diam tetapi memiliki peran yang penting dalam karya keselamatan. Ia tidak banyak menceritakan kejelekan orang lain atau menunjukkan keberadaan dirinya. Kita bisa meneladani Santo Yusuf tidak terlalu menunjukkan betapa penting atau hebatnya kita. Kita bisa belajar kerendahan dan ketulusan hati dari Santo Yusuf.

Refleksi:

1. Apakah kita sering menceritakan kejelekan orang lain?

2. Apakah kita sudah dapat meneladani Santo Yusuf belajar menjadi orang yang rendah hati?

Doa:

Allah Bapa di dalam surga, Engkau sungguh baik telah memanggil Santo Yusuf untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan. Bantulah kami agar dapat meniru teladan Santo Yusuf yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Aksi:

Mari kita berusaha untuk belajar rendah hati dan tidak sombong.

Selasa, 19 Desember 2017 Hari Biasa Khusus Adven

Bacaan: Hak. 13:2-7,24-25a; Luk. 1:5-25

5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. 8 Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. 9 Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. 10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat

(24)

24

Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. 12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. 13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. 15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." 18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." 19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." 21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. 22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. 23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. 24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: 25 "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

PERCAYA SAJA

19 Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak

dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada

waktunya." (Luk. 1:19-20)

Teman-teman dan Bapa Ibu guru yang terkasih,

Dewasa ini banyak orang berjualan lewat toko online. Barang-barang yang akan dijual biasanya dipajang lewat facebook, instagram, tokopedia, bukalapak dan sebagainya. Pelanggan atau costumer yang mau membeli barang tersebut biasanya diminta untuk mentransfer uang sesuai dengan harga yang tertera. Pertanyaannya seberapa besar para pelanggan percaya bahwa barang yang dibeli itu sungguh-sungguh barang yang bermutu? Tentu saja gambar itu tidak memberikan jaminan bahwa barang itu bagus. Tetapi biasanya para pelanggan bermodalkan kepercayaan kepada penjual bahwa barang yang dijual itu berkualitas. Demikian pun para penjual,

(25)

25

untuk meningkatkan penjualannya ia harus memberikan pelayanan yang terbaik artinya kualitas barang yang dijualnya pun terjamin. Hari ini dalam Injil Lukas kita mendengar kisah kelahiran Yohanes Pembaptis. Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis diawali penampakan malaikat Gabriel kepada Zakaria di Bait Allah. Pada waktu itu, Zakaria mendapatkan kesempatan untuk membersembahkan korban bakaran di Bait Allah. Ketika sedang berada di Bait Allah malaikat menyampaikan kabar suka cita itu kepada Zakaria. Namun, Zakaria tidak percaya. Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." (Luk. 1:19-20)

Anaka-anak dan Bapak/Ibu yang terkasih.

Untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri seseorang butuh proses. Sama seperti Zakaria yang sudah tua dan secara manusiawi sulit punya anak. Namun, di sini Zakaria tidak terbuka terhadap karya Allah. Akhirnya dia dihukum tidak bisa bicara selama anaknya dikandung oleh Elisabeth sampai diberi nama. Berbeda dengan barang-barang yang dijual secara online. Orang begitu muda percaya karena ada bukti yaitu gambar yang ditampilkan. Namun, untuk suatu hal yang belum kelihatan dan menurut akal manusia tidak masuk akal itu akan sulit dipercaya.

Pada hari ini kita diajak untuk tidak percaya dan terbuka pada karya Allah. Kita diminta untuk percaya saja pada penyelenggaraan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah berbohong kepada kita. Janganlah seperti Zakaria.

Refleksi:

Apakah kita mudah percaya akan sabda Yesus dalam Kitab Suci? Doa:

Allah Bapa di surga, bantulah kami agar dengan penuh iman mendengarkan dan percaya akan sabda Yesus Putera-Mu yang menyelamatkan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Aksi:

(26)

26 Rabu, 20 Desember 2017

Hari Biasa Khusus Adven

Bacaan: Yes. 7:10-14; Luk. 1:26-38

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

BERSERAH PADA ALLAH

38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.(Luk. 1:38)

Anak-anak dan Bapa Ibu yang terkasih,

Ibu Marta sudah lima tahun menikah. Namun, ia belum juga dikarunia seorang anak. Kadang-kadang ketika ditanya oleh mertuanya kapan punya anak, dia malu untuk menjawabnya. Ia hanya bilang belum dipercayakan oleh Tuhan. Pada suatu kesempatan ia dan suaminya menghadap romo. Mereka meminta agar romo mendoakan mereka agar segera punya anak. Romo pun akhirnya berdoa untuk suami dan istri tersebut. Selain itu, Romo juga meminta mereka untuk berdoa kepada Bunda Maria. Setiap hari berdoa Rosario selama satu bulan berturut-turut. Romo sebenarnya belum yakin juga dengan sarannya itu. Tetapi Ibu Marta dan suaminya melaksanakan saran romo tadi dengan penuh iman. Setelah menjalani nasihat romo, ibu Marta mencoba periksa ke dokter. Ternyata Ibu Marta positif hamil. Ibu Marta sungguh senang sekali mendengar kabar tersebut.

Hari ini dalam Injil Lukas kita mendengar kisah Bunda Maria mendapatkan kabar gembira dari malaikat Tuhan. Sebagai manusia biasa, ketika mendapat tugas untuk melahirkan seorang anak tentu saja Bunda Maria punya perasaan was-was. Namun, karena imannya akan Allah maka Bunda Maria akhirnya menerima tugas yang amat

(27)

27

berat itu yaitu menjadi ibu Yesus. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Lukas 1:38).

Perkataan Bunda Maria ini juga sebenarnya dapat menjadi perkataan kita sebagai anak Allah. Orang yang mengaku sebagai anak Allah tentu saja pasrah dan percaya kepada Allah. Allah sangat mencintai kita sehingga mau mengutus Yesus ke dunia untuk menyelamatkan dosa-dosa kita. Maka sebagai seorang anak Allah kita terus menerus berserah diri kepada Allah ketika kita mengalami berbagai persoalan hidup.

Refleksi:

1. Apakah kita sudah penuh percaya kepada Allah?

2. Apakah kita sudah meneladani Bunda Maria?

Doa:

Ya Allah Bapa di surga, Engkau telah memilih Bunda Maria untuk terlibat dalam karya

penyelamatan-Mu. Bantulah kami untuk selalu berpasrah kepada-Mu seperti Bunda Maria. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Aksi:

Mari kita berusaha untuk meneladani Bunda Maria dengan terus berdoa Salam Maria setiap hari.

Kamis, 21 Desember 2017 Hari Biasa Khusus Adven III

Bacaan I Kid. 2:8-14 atau Zef. 3;14-18a; Mzm: 33:2-3.11-12.20-21; Luk. 1:39-45

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan

menuju sebuah kota di Yehuda. 1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, 1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.

(28)

28

1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari

Tuhan, akan terlaksana.

KABAR

1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan

Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,

Anak-anak dan Bpak/Ibu yang terkasih

Cobalah mengingat siapa saja belakangan ini bertamu ke rumahmu! Mereka mungkin teman-teman, keluarga, teman mama papamu, tetangga, atau mungkin saja beberapa diantara mereka adalah orang yang tidak kamu kenal. Tentu dari setiap tamu tersebut memberi kesan yang berbeda beda. Ingatlah kunjungan siapa yang paling mengesankan bagimu dan mengapa? Mengesankan, apakah karena mereka memberi hadiah/uang? Apakah karena mereka menasehati dan memujimu dengan kata-kata manis? Atau yang lain?

Berkesan atau tidaknya kunjungan dan kehadiran seseorang, bukan hanya karena oleh-oleh yang dibawanya, tetapi sangat banyak ditentukan oleh sikap dan kata-katanya selama dalam kunjungan. Tamumu boleh saja membawa oleh-oleh yang banyak, tetapi bila kata-kata dan sikapnya selama dalam kunjungan kurang menyenangkan maka tentu saja kunjungan itu jadi kurang berkesan baik. Kehadiran Maria di rumah Elisabet membawa suasana kegembiraan. Mengapa? Karena Maria datang dengan membawa oleh oleh suka cita, hati damai dan salam kebahagiaan. Oleh oleh itulah yang sangat membahagiaan Elisabet. Saking gembiranya, anak yang ada dalam rahim Elisabet pun melonjak dan dia dipenuhi Roh Kudus.

Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, yang lahir ke dunia untuk mengabarkan kabar gembira, kehadiran kita pun harus menjadi kabar gembira bagi semua orang. Dimana kita berada, di sekolah, di masyarakat dan di rumah sendiri, kata-kata dan sikap kita harus membuat orang lain bersuka cita. Baiklah kita belajar dari Bunda Maria, tentu tak lupa memohon doa darinya, agar kehadiran kita sungguh menjadi sumber suka cita bagi orang lain.

Refleksi:

(29)

29

Doa:

Ya Tuhan, bukalah hati dan pikiranku, agar setiap perjumpaanku dengan sesama menjadi sumber kebahagiaan bagiku tetapi terutama sesamaku. Sebab aku yakin, dimana ada kebahagiaan disitu Tuhan hadir. Amin

Niat

Aku akan berpikir sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu.

Jumat, 22 Desember 2017 Hari Biasa Khusus Adven III

Bacaan I 1 Sam. 1:24-28; Mzm: 1 Sam. 2:1.4-5.6-7.8 abcd; Luk. 1:46-56

1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 1:47 dan hatiku bergembira karena Allah,

Juruselamatku, 1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya

KEGEMBIRAAN IBU

1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku

Setiap orang tua pasti mau bekerja keras mengumpulkan duit agar lekas kaya. Tetapi, kekayaan yang paling berharga bagi orang tua bukanlah uang dan bukan juga harga berlimpah. Mereka mau

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan program Seksi Bapa GKPS Cikoko Tahun 2015, maka akan diadakan rekaman melalui koor puji-pujian yang akan diadakan pada bulan Agustus yang akan datang.

Pada MN0,5 yaitu kelompok uji yang diinhalasi minyak nilam dengan volume sebanyak 0,5 mL yang terlihat pada grafik rata-rata jumlah putaran mencit naik pada 15 menit

Lingkungan 3 sebutan tahun 2005 dimekarkan menjadi Wilayah X yang baru dan terdiri dari 4 Lingkungan seperti yang sekarang ini , yaitu : Lingkungan Ignatius, Lingkungan

Sistem pengontrolan yang dibangun dengan menggunakan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang berbasis PLC dapat diterapkan dalam berbagai proyek akhir

Kemudian mereka pun naiklah bertemu (nganjang manjau muli) kepada Sang Putri. Maka sibuklah di situ orang mengurusi jamuan makan dan minum untuk mereka. Radin lumbar

Tari kreasi palegongan Sabdha Hyang ini adalah garapan tari kreasi palegongan baru yang bertemakan kepahlawanan, pada bagian tertentu dari pola gerak tari tradisi ini telah

Bahwa penataan organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dalam Peraturan Daerah telah mendasarkan pada Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Penelitian berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran,