• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media pembelajaran akan memiliki pengertian atau definisi yang berbeda beda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media pembelajaran akan memiliki pengertian atau definisi yang berbeda beda"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Definisi media pembelajaran

Media pembelajaran akan memiliki pengertian atau definisi yang berbeda beda tergantung pendapat orang ataupun prespektif orang terhadap media pembelajaran. Media pembelajaran secara umum yang diketahui banyak orang yaitu alat bantu untuk menyampaiakan materi dalam suatu proses pembelajaran. Menurut Smaldino (2012:7) mengatakan bahwa media merupakan bentuk jamak dari perantara (medium), yang merupakan sebuah sarana komunikasi. Berasal dari bahasa latin medium (“antara”). Maksud dari istilah tersebut merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima sumber. Sedangkan menurut sadiman (2011:7) media adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan atau dipakai pada saat pembelajaran untuk menyalurkan amanat dan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran ,perasaan, minat , motivasi,serta perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan definisi media pembelajaran dari para ahli dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki pengertian yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi. Yang dimana dapat menyalurkan amanat dan pesan dari pengirim (guru) dan penerima (murid) sehingga dapat merangsang penerima (murid).

(2)

b. Jenis jenis media pembelajaran

Berdasarkan pendapat Haryono (2015:23) jenis jenis media berdasarkan jenis dan cara penyajian ada dua yaitu , diantaranya :

1) Alat peraga

Alat peraga memiliki pengertian yaitu sebuah benda atau alat yang dibutuhkann untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Alat peraga juga merupakan seperangkat benda konkret yang dirancang , dibuat , disusun secara sengaja yang dipakai untuk menyampaikan,menanamkan,dan mengembangkan materi,konsep konsep dan prinsip.Alat peraga juga merupakan bagian dari media pembelajaran yang dapat dikategorikan menjadi berikut :

1. Benda sebenarnya (manusia, binatang, tumbuhan,alam lingkungan, dan berbagai benda buatan manusi)

2. Presentasi, merupakan media yang disajikan dalam bentuk tulisan atau verbal. Seperti bahan ajar atau cetak (lks, buku, modul, majalah, koran dan lain sebagainya ) , catatan di papan tulis,mading.

3. Presentasi grafis merupakan media yang disajikan berupa grafis. Seperti peta,diagram,gambar,lukisan,chart,grafik.

4. Gambar diam,merupakan sebuah gambar yang menyerupai aslinya atau sketsa. Seperti hasil jepretan,kaligrafi dan gambar.

5. Model,merupakan sebuah benda tiruan tetang sesuatu objek alam,budaya alam,dan manusia.

6. Alat tiruan, merupakan benda yang dibuat menyerupai aslinya. Seperti peta timbul,globe dan boneka.

(3)

2) Media TIK

Media yang berbasis teknologi dalam konteks pembelajaran dikelas sebagai alat atau sarana yang diapakai atau yang digunakan untuk melakukan perbaikan / penyempurnaan kegiatan pembelajaran. Media TIK dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Media auditif

2. Media visual 3. Media audiovisual 4. Multimedia

c. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki fungsi terhadap pembelajaran sehingga menurut Munadi (2008:36) menyebutkan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi yaitu: 1. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, menurut ahli bahwa sumber

belajar ini tersirat makna keaktifan yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain lain.

2. Fungsi semantik, media pembelajaran memilki fungsi yang dimana media tersebut bisa menambah kata/ simbol verbal yang maknanya dipahami oleh anak didik. 3. Fungsi manipulatif, media pembelajaran berdasarkan fungsi ini memilki dua

kemampuan, yakni mengatasi batas batas ruang dan wkatu dan mengatasi keterbatasan inderawi.

4. Fungsi psikologi, media pembelajaran dapat meningkatkan atau menarik perhatian siswa terhadap materi ajar.

5. Fungsi afektif, media pembelajarn menggugah perasaan, emosi,dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

(4)

6. Fungsi kognitif , media pembelajaran memiliki fungsi sebagai representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang ,benda,atau kejadian/peristiwa.

Sedangkan menurut Haryono (2015:48) media pembelajaran memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut :

1. Media pembelajaran mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswanya.

2. Media pembelajaran dapat memperoleh gambarab jelas tentang benda atau sesuatu yang sulit diamati secara langsung.

3. Media pembelajaran bisa memungkinkan terjadinya interaksi langsung anatar siswa dengan lingkungannya.

4. Media pembelajaran menghasilkan keseragaman pengamatan

5. Media pembelajaran bisa menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis

6. Media pembelajaran bisa membangkitkan keinginan dan minat baru

7. Media pembelajaran bisa membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8. Media pembelajaran bisa memberikan pengalaman yang menyeluruh dan untuk seperti dari yang konkret ke dengan yang abstrak

9. Media pembelajaran bisa memudahkan siswa untuk membandingkan sesuatu, mengamati hal,mendeskripsikan suatu benda yang berada disekitar lingkunganya. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki manfaat yaitu dapat memperjelas pesan,materi,konsep dan informasi sehingga pembelajaran dapat

(5)

meningkatkan motivasi belajar yang juga mempengaruhi hasil belajar dari siswa. Bukan hanya itu dengan media pembelajaran dapat meningkatkan interaksi siswa dengan guru maupun lingkungan sekitar seperti alam.

2. Multimedia Interaktif

a. Definisi mutlimedia interaktif

Menurut beberapa ahli seperti menurut Rusman,dkk.(dalam Suryani 2018:195) menungkapkan bahwa multimedia merupakan media presentasi yang dimana media tersebut menggunakan teks, audio,dan visual. Kelebihan multimedia adalah mengintegrasikan atau mengabungkan semua unsur media misalnya teks,gambar,grafik,video,animasi dan audio yang mana semua unsur media tersebut menjadi satu kesatuan penyajian media sehingga mengakomodasi yang memiliki tipe visual,auditif,maupun kinestetik.

Sedangkan menurut Suryani (2017:196) mengungkapkan bahwa multimedia pembelajaran merupakan sebuah aplikasi multimedia yang dipakai atau dipergunakan dalam proses belajar mengajar yang berguna untuk penyaluran pesan (pengetahuan,ketrampilan dan sikap) bukan hanya itu berguna untuk merangsang pikiran,perasaan,perhatian,dan kemauan belajar,sehingga secara sengaja proses belajar mengajar terjadi,bertujuan,terkendali dan bermakna. Suryani juga mengatakan media interaktif merupakan media yang memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan media tersebut. Bukan hanya itu siswa juga dapat mempraktekkan ketrampilan yang dimiliki.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan media pembelajaran berupa aplikasi yang di dalamnya mengandung semua unsur seperti

(6)

teks,audio,dan visual sekaligus. Dengan penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dapat mengakomodasi kemampuan siswa yang berbeda beda.Multimedia interaktif sendiri memiliki arti media yang dapat dioperasikan oleh pemakai atau pengguna sehingga dapat memilih apa yang akan di kehedakinya untuk proses pembelajaran.

b. Manfaat multimedia interaktif

Multimedia interaktif memilki manfaat yang cukup banyak, seperti yang diungkapkan oleh Hooper (dalam Dwi 2015:61) mengatakan bahwa keuntungan multimedia sebagai berikut :

a. Multimedia dapat menirukan suatu kondisi atau keadaan nyata yang bila dihadirkan akan berbahaya.

b. Multimedia dapat menirukan suatu kondisi atau keadaan nyata yang bila dihadirkan akan membutuhkan biaya yang mahal.

c. Multimedia dapat menirukan suatu kondisi atau keadaan yang sulit untuk diulangi atau diperagakan secara nyata.

d. Multimedia dapat menirukan suatu kondisi atau keadaan jika dilakukan secara nyata membutuhkan waktu yang cukup panjang.

e. Multimedia dapat menirukan suatu kondisi atau keadaan yang ekstreem.

Sejalan dengan pendapat Smaldino,dkk.(Dalam Suryani 2018:199) mengungkapkan bahwa multimedia memilki manfaat dan kelebihan sebagai berikut:

1. Multimedia dapat mengintegrasikan teks,audio,grafik,gambar diam atau gerak serta video dalam suatu kesatuan yang utuh.

(7)

2. Multimedia dapat memberikan kesempatan kepada siswa agar aktif dalam proses pembelajaran.

3. Multimedia dapat memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara mandiri dan berulang ulang .

4. Multimedia juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih bagian bagian yang akan dipelajari terlebih dahulu atau flexibility.

5. Multimedia yang didalamnya terdapat animasi dapat bermanfaat untuk menunjukkan simulasi sehingga siswa seolah olah melihat secara langsung.

Kesimpulan dari beberapa ahli diatas terkait kelebihan dan manfaat multimedia interaktif yaitu multimedia dapat mengintegrasikan semua unsur media sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran. Bukan hanya itu multimedia dapat menunjukkan suatu kejadian atau kondisi yang dimana siswa seolah olah melihatnya secara langsung.

c. Prinsip multimedia

Pembuatan multimedia harus lah prinsip multimedia menurut bates dalam Suryani (2018:202) telah melakukan penelitiannya bertahun tahun yang akhirnya menemukan 12 prinsip desain multimedia yaitu a). Koheren (dibuat sederhana), b). Mengandung

petujuk atau simbolis c). Hindari pemborosan d). Tata letak materi yang baik e). Pengaturan gambar f). Pelatihan awal g). Modalitas atau pengadaian h).multimedia

i). Personalitas j). Suara 12). “tanpa” gambar presenter (no image).

Tidak jauh beda dengan prinsip yang dikemukakan talbert dalam Suryani (2018:205) terdapat 4 prinsip yaitu

(8)

1). Keep it simple (fokus pada satu pembahasan)

2). Keep it short (durasi video tidak lebih dari 8 menit )

3). Keep it real (model pengembangan dalam proses pembelajaran yaitu problem solving lebih menarik dan dipahami siswa)

4). Keep it good (merencanakan dengan baik ketika mendesign multimedia) Beberapa pendapat ahli diatas mengenai prinsip multimedia dapat disimpulkan bahwa prinsip membuat multimedia pembelajaran yaitu direncanakan sebaik mungkin, sederhana tapi satu pembahasan, tidak terlalu panjang agar menarik minat siswa, serta tata telak gambar,animasi ,suara terutama materi ditata dengan baik.

3. Pembelajaran Tematik

a. Definisi pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dimana memadu madankan dari berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan dijadikan satu kesatuan tema yang sudah ditentukan. Pembelajaran tematik tidak hanya berpusat pada guru melainkan siswa. Menurut beberapa ahli seperti menurut Akbar (2017:17) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan atau memadukan berbagai kompetensi dari berbagai muatan atau mata pelajarankedalam bentuk tema dengan menjadikan proses pembelajran yang bermakna sesuai dengan perkembangan siswa. Selain itu juga menurut Majid (2014:80) Pembelajaran tematik memungkinkan siswa baik secara individu ataupun kelompok aktif mencari tahu dan menemukan konsep serta prinsip prinsip keilmuan secara holistik,bermakna dan otentik.

(9)

Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran dengan mengaitkan beberapa muatan pelajaran yang setiap muatannya mempunyai substansi materi yang saling kedalam bentuk tema, berkaitan sehingga memahami materi secara utuh.

b. Karakteristik pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik memiliki karakteristik seperti yang terdapat pada kurikulum 2013 dari kemendikbud, karakteristik sebagai berikut :

1. Berpusat pada siswa

2. Memberikan pengalaman langsung

3. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas 4. Menyajikan konsep dari berbagai muatan

5. Bersifat fleksibel

6. Menggunkan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Sedangkan menurut Akbar (2017:20) mengatakan bahwa pembelajaran tematik memiliki karakteristik seperti proses pembelajaran dilaksanakan secara menyenangkan, memberikan kesempatan siswa dan memfasilitasinya untuk mengkontruksi pengetahuannya sendiri sesuai minta dan kemampuannya. Sehingga dapat disimpulkan karakteristik pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dimana siswa sebagai subjek belajar yang utama.Pembelajaran tematik harus dilaksanakan dengan menyenangkan sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Siswa diberi kesempatan untuk membangun atau mengkontruksi pengetahuannya sendiri.

(10)

4. Articulate storyline

a. Pengertian Articulate storyline

Articulate stroyline adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk media komunikasi dan presentasi, sehingga presentasi lebih komprehensif dan kreatif . Keahlian presentasi mengabungkan beberapa kemampuan seperti kemampuan teknis dan kemampuan seni dan kaloborasi keduanya dapat menghasilkan presentasi yang menarik. Dengan begita dapat menarik peserta didi mengikuti presentasi tersebut hal tersebut diungkapkan oleh Jajang (2015:1).

Bukan hanya itu menurut Niken (2010:11) articulate storyline merupakan perpaduan antara video , audio,sound, animasi, interaktif, dan lain lain yang dikemas dalam satu kesatuan menjadi file digital kemudian digunakan untuk menyampaikan pesan ke publik serta pesan tersebut dapat dipajami oleh publik.

Sehingga dapat disimpulkan articulate storyline merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan presentasi lebih menarik. Presentasi menarik memerlukan beberapa kemampuan seperti kemampuan seni dan kemampuan teknis. Dengan demikian pesan yang dipresentasikan dapat dipahami oleh peserta didik.

b. Kelebihan Articulate storyline

Menurut Amri (2019 : 20) ada beberapa kelebihan dari aplikasi articulate storyline yaitu :

1. Hasil atau output dapat dipublikasikan kedalam bentuk HTML5 dan flash sehingga dapat digunakan untuk android.

2. Terdapat fitur atau layer yang dapat membuat obyek merefleksi tindakan belajar. Sehingga bertujua untuk membangun interaksi pengguna

(11)

3. Pengguna dapat membuat, mengimpor dan mengedit audio,video dan gambar untuk mengabungkan objek multimedia kedalam mata pelajaran mereka.

4. Terdapat karakter dan ilustrasi yang dapat membantu siswa terlibat dalam proses pembelajaran.

c. Kekurangan articulate storyline

Menurut Amri (2019 : 20) ada beberapa kekurangan yang dimiliki oleh perangkat lunak ini yaitu sebagai berikut:

1. Perangkat lunak ini memerlukan pelatihan tambahan untuk menggunakan fitur fiturnya

2. Perangkat lunak ini tidak berfungsi di Mac

3. Pembelian perangkat lunak ini lebih mahal daripada yang lain.

Dapat disimpulkan bahwa media ini memiliki kelebihan seperti dapat digunakan di laptop maupun hp, dapat merangsang siswa untuk interaksi, dapat membuat atau menambahkan video audio dan gambar yang membantu siswa dalam proses pembelajaran. Akan tetapi perangkat lunak ini memiliki kekurangan yaitu oembelian aplikasi yang cukup mahal, tidak bisa digunakan di Mac, serta perlunya pelatihan tambahan untuk menggunakan fitur fitur tersebut.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dianggap relevan dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Abdurrohman Muzzaki tentang pengembangan media interaktif tahun 2020. Dan penelitian Jevita Wijaya tahun 2018 tentang pengembangan multimedia

(12)

interaktif berbasis kearifan lokal. Serta penelitian Hadiwijayanto tahun 2018 tentang pengembangan media interaktif berbasis Adobe Flash.

Tabel 2. 1 Analisis Penelitian Yang Relevan

No Nama penelitian tahun dan judul penelitian

Persamaan Perbedaan Original penelitian

1. Abdurrohman

Muzzaki.2020.

Pengembangan Media Interaktif Gerak Dasar Dengan Pembelajaran Virtual Di Sekolah Indonesia Bangkok Thailand Penelitian Abdurrohman Muzzaki dengan penelitian saat ini memiliki

kesamaan yaitu mengembangkan Media Interaktif

1. Dipenelitian Abdurrohman Muzzaki pembuatan mulmedia menggunakan aplikasi adobe flash sedangkan pada penelitian Rerin

Meilani pembuatan multimedia

menggunakan aplikasi articulate storyline. 2. Materi yang disampaikan di multimedia

pada penelitian Abdurrohman Muzzaki materi olahraga sedangkan materi yang disampaikan di multimedia pada penelitian Rerin Meilani tematik atau lebih dari 1 mata pelajaran.

1. Konteks penelitian tentang materi 1 tema (3 mata pembelajaran ) 2. Produk hasil pengembangan berupa multimedia interaktif 2. Jevita Wijaya .2018. Pengembangan Multimedia’ Berbasis Kearifan Lokal Wilayah Kota Malang’ Raya Sub Tema Keunikan Daerah

Tempat’ Tinggalku

Untuk Kelas IV SD

1. Penelitian Jevita Wijaya Menggembangkan Multimedia yang senada dengan penelitian yang dikembangkan oleh Rerin Meilani

2. Penelitian Jevita Wijaya dan penelitian Rerin Meilani Menggunakan model yang sama yaitu Lee & Owens

1. Multimedia pada pnelitian Jevita Wijaya untuk materi berbasis

kearifan lokal sedangkan

multimedia pada penelitian saat ini mengembangkan tematik yang materinya sulit jika didatangkan secara nyata. 1. Konteks penelitian tentang Konteks penelitian tentang materi 1 tema (3 mata pembelajaran ) 2. Produk hasil pengembangan berupa multimedia interaktif 3. Hadiwijayanto.2018. Pengembangan Media Interaktif Berbasis Adobe Flash Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Aksara Jawa Pada Siswa Sekolah Dasar

Penelitian Hadiwijayanto dan penelitian Rerin

Meilani memiliki kesamaan yaitu Mengembangkan Media interkatif 1. Dipenelitian Hadiwijatanto pembuatan mulmedia

menggunakan aplikasi adobe flash sedangkan pada penelitian Rerin Meilani pembuatan multimedia menggunakan aplikasi articulate storyline

2. Materi yang disampaikan

Hadiwijatanto dengan multimedia materi bahasa jawa sedangkan

materi yang disampaikan

multimedia dipenelitian rerin meilani yaitu tematik atau lebih dari satu mata pelajaran.

1. Konteks penelitian tentang materi 1 tema

(3 mata pembelajaran) 2. Produk hasil pengembangan berupa multimedia interaktif

(13)

Hasil dari analisis penelitian yang relevan,dapat diketahui persamaan dan perbedaan dari tabel diatas. Untuk konteks penelitian memiliki persamaan dengan jevita wijaya yaitu materinya untuk 1 sub tema akan tetapi jevita mengangkat kearifan lokal malang. Serta memiliki perbedaan antara peneliti dengan Abdurrohman Muzzaki dan Hadiwijayanto yaitu Abdurrohman Muzzaki dan Hadiwijayanto fokus terhadap 1 materi seperti aksara jawa dan gerak dasar. Untuk hasil produk antara peneliti dengan Abdurrohman Muzzaki, Hadiwijayanto, dan Jevita Wijayanti memiliki persamaan yaitu menghasilkan produk multimedia akan tetapi perbedaannya terletak pada perangkat lunak yang digunakan oleh masing masing peneliti

C. Kerangka berfikir

Kerangka Berfikir Pada Penelitian Pengembangan Multimedia Interaktif

Pembelajaran Di Articulate Storyline Pada Kelas V Tema 6 Subtema 2 disajikan dalam Bagan .

Pembelajaran di SD

Analisis kebutuhan :

Peneliti menganalisis kebutuhuan dengan cara : wawancara, observasi hasil wawancara dan observasi bersama guru yaitu bahwa dalam proses pembelajaran membutuhkan multimedia interaktif yang bisa digunakan disaat pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring. Multimedia tersebut bisa menarik minat siswa serta meningkatkan semangat belajar siswa

Kondisi di lapangan :

1. siswa kurang memiliki minat dalam belajar karena pada saat pembelajaran guru sesekali menggunakan media

2. kurang adanya keterlibatan siswa atau pasif pada saat pembelajaraan hal ini terjadi karena kurang adanya interaksi pada saat pembelajaran

Kondisi ideal :

1. Pemanfaatan media menjadikan pembelajaran lebih menarik dan bermakna .

Menurut Suryani (2018: 186)

2. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa atau siswa sebagai subyek yang pertama.

(14)

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Solusi :

Di kembangankannya multimedia interaktif yaitu sebagai sumber belajar memotivasi siswa dan dapat menjadi kan pembelajaran lebih menarik serta bermakna bagi siswa.

Model pengembangan yang digunakan yaitu Lee & owens, memiliki 5 tahapan pengembangan

Produk :

Gambar

Tabel 2. 1 Analisis Penelitian Yang Relevan
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Saya akan mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan atasan dan menghormati atasan maka dengan ini saya sudah menerapkan nilai-nilai ASN (Nasionalisme :

Pemanfaatan tumbuhan eceng gondok sebagai kerajinan ini dapat menguntungkan bagi lingkungan dan yang mengolah kerajinannya tersebut. Keuntungan bagi lingkungan dapat

Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi infasi trofoblas ke dalam lapisan otot arteria spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.. Selanjutnya penulis menyadari bahwasanya

52 Jakarta Selatan, dengan ini Unit Layanan Pengadaan BNP2TKI menetapkan Hasil Prakualifikasi untuk paket pekerjaan Pembuatan Peta Sistem Monitoring Dan

Gambar 4.56 Hasil Test Case 15 “ Mengetahui respon sistem ketika data sisa pengiriman ditambahkan ” – Form Lihat Transaksi untuk Bagian Admin. A.6 Uji Coba Proses Input

Pada putaran idle (1500 rpm) konsentrasi HC yang dihasilkan lebih tinggi oleh masing- masing bahan bakar bila dibangdingkan dengan putaran 4000 rpm dikarenakan

Dari data sebaran titik panas / titik hotspot di bawah ini, terlihat jelas adanya peningkatan titik panas / titik hotspot yang cukup tinggi di wilayah Sumatera