• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: NISA NOOR FITRIANA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: NISA NOOR FITRIANA A"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

DAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (PTK Pada Siswa Kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan Tahun

2015/2016)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: NISA NOOR FITRIANA

A 410 102 009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRACT

IMPROVING CREATIVITY OF STUDENTS WITH THE STEPS POLYA STRATEGY CLASS X MIA 3 SMAN 1 KRADENAN

Nisa Noor Fitriana, A410102009, Mathematic Education, Muhammadiyah University of Surakarta

The purpose of this research is to improve creativity of students by using Polya Strategy.This research is a classroomaction research consisting of two cycles. The research subjects were students of class X MIA 3 SMAN 1 Kradenan The technique of data collection is observation, field notes, test, and documentation.The technique of data analysis using flow method is the process of data reduction, data presentation, and Verification. The results of this research showed that an increase in creativity skills of student, it can be seen from: 1) the ability of students to find the problem and the idea/ideas, before the action 27.7%, after the action increased to 86.1%, 2) the ability of students in finding a solution matter before action 33.3%, after the action to 80.5%, 3) the ability to conclude before action 22.2%, after the action increased to 83.3%, 4The research concluded that the Steps of polya can improve creativity of students learning class X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan.

(5)

ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN

DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

(PTK Pada Siswa Kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan Tahun2015/2016) 1)

Nisa Noor Fitriana2) Idris Harta

1) Mahasiswa Pendidikan Matematika UMS, nisafitriana1@gmail.com 2) Staf Pengajar Pendidikan Matematika UMS, idrisharta@gmail.com

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan strategi Langkah-langkah Polya.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan Tahun 2015/ 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode alur yaitu proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas siswa, hal ini dapat dilihat dari: 1) kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain 27,7%, setelah tindakan meningkat menjadi 86,1%, 2) kemampuan siswa berani mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan 33,3%, setelah tindakan meningkat menjadi 80,5%, 3) kemampuan mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain sebelum tindakan 22,2%, setelah tindakan meningkat menjadi 83,3%, Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan Langkah – langkah polya dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan

.

(6)

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu yang mendasari segala bidang ilmu, oleh karena itu sangat penting mempelajari matematika. Menurut Ibrahim (2012: 35) matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,yang memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) hasil belajar adalah hasil dari usaha belajar yang dilaksanakan siswa. Dalam pendidikan formal selalu diikuti pengukuran dan penilaian. Demikian juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang, dan lambat. Laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam periode tertentu yaitu dalam bentuk raport.

Dalam usaha untuk mencapai suatu hasil belajar yang optimal dari proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat dan perhatian, dan keadaan emosi serta disiplin. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa diantaranya guru, teman, orangtua, fasilitas belajar dan lain-lain.

Kreativitas dibutuhkan dalam pembelajaran. Djunaedi (2005) mengungkapkan pentingnya kreativitas dapat diamati dari bergesernya peran guru, yang semula seringkali mendominasi kelas kini harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil peran aktif dan kreatif. Dalam mengembangkan kreaivitas siswa pada pelajaran matematika,terkadang ada permasalahan yang dihadapi oleh pendidik, karena sebagian siswa menganggap pelajaran matematika sangat sulit, sehingga siswa malas untuk belajar.

Menurut Munandar (2009:34) ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kreativitas siswa jika dilihat dari segi model, metode, dan pendidik, yakni: Faktor dari segi model pembelajaran yaitu : (1) model mencatat yakni siswa dituntut

(7)

untuk mencatat materi pelajaran sebanyak-banyaknya, hal ini dilakukan agar siswa terbiasa dengan apa yang dicatat dan cepat diingat.(2) model menghafal, yakni menghafal sebanyak mungkin materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.Faktor dari segi metode yaitu : metode ceramah, yakni mendengarkan secara langsung materi dari guru tanpa mengigat ulang. Faktor dari segi pendidik yaitu : (1) tidak punya tujuan yang jelas untuk pelajaran, (2) tidak mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik, (3) tidak memiliki pengetahuan tentang obyek yang diajarkan.

Guru memiliki peran yang amat penting bagi proses pembelajaran (Komalasari, 2013 : 253). Untuk itu guru dapat dikatakan sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai

Oleh karena itu peneliti akan menggunakan strategi pendekatan yang berbeda untuk meningkatkkan kreativitas belajar siswa, karena selama ini penerapan yang dilakukan oleh guru adalah ceramah, maka peneliti ingin melakukan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah polya

Kreativitas adalah suatu proses yang mengahasilkan karya baru yang bisa diterima oleh komunitas tertentu atau bisa diakui oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat Ahmad abdul Jawad(2002:3). Menurut Galigan (2006:20-21) menyatakan kreativitas itu penting dalam semua aspek pembaharuan dan kemajuan budaya. Oleh karena itu, peningkatan kreativitas siswa perlu ditingkatkan dalam pembelajaran matematika.

Ormrod (2003) menyatakan siswa akan lebih mengembangkan kreativitasnya apabila mereka merasa nyaman dalam melakukan aktivitas dan memperoleh penghargaan dari kelas akan apa yang telah dilakukannya.

Polya merupakan langkah pemecahan masalah yang sederhana. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sukayasa (2014:48), bahwa fase-fase pemecahan

(8)

masalah menurut polya cukup sederhana lebih populer dengan dalam memecahkan masalah matematika di bandingkan yang lainnya. Putrayasa (2012:55) menunjukan bahwa melalui penerapan ke-empat langkah-langkah polya yang merupakan suatu cara yang tepat untuk mempermudahkan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah karena siswa dibimbing dalam memahami masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan serta menyimpulkan dan mengecek hasil pekerjaanya.

Sedangkan Polya dalam Hamzah Upu (2003:31) mengartikan pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak dngan segera dapat dicapai. dengan peningkatan kreativitas siswa dengan menggunakan langkah-langkah polya adalah dapat meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran matematika dan dapat memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan langkah-langkahpolya sehingga prestasi yang di dapat kan oleh siswa bisa optimal.

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen pembelajarannya, yaitu berupa materi pelajaran, tes uraian dan lembaran observasi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan fokus masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan monitoring, serta analisis dan refleksi. Teknik penelitian melalui teknik tes dan non-tes dengan fokus analisisnya adalah hasil belajar dan kreativitas siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa dalam materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menerapkan model strategi Langkah- langkah polya pada siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan tahun ajaran 2015/2016”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kradenan. dalam penelitian siswa sebagai subjek penerima tindakan dan guru sebagai pemberi tindakan. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 3. Siswa kelas tersebut

(9)

berjumlah 36 orang, terdiri atas 23 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Sementara itu, guru yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah guru matematika kelas SMA Negeri 1 Kradenan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian kolaboratif antara peneliti dan guru matematika yang menginginkan adanya peningkatan hasil yang maksimal dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini berdasar pada permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran sehari-hari di SMA Negeri 1 Kradenan. Kepala sekolah, guru kelas dan peneliti dilibatkan sejak: (1) dialog awal, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring (4) refleksi dan evaluasi. Dalam penelitian ini diupayakan dapat memperoleh hasil yang optimal dengan cara yang efektif. Untuk itu peneliti memanfaatkan alat bantu berupa media visual dan benda konkrit dalam penelitian ini.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu metode pokok dan metode bantu. Metode pokok terdiri dari: 1) observasi 2) tes tertulis, sedangkan metode bantu terdiri dari: 1) dokumentasi 2) catatan lapangan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, lembar catatan lapangan dan soal tes. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data dilakukan secara diskriptif kualitatif. Dan dilakukan dengan analisis interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh pada tindakan putaran I dan putaran II melalui penerapan strategi langkah-langkah polya dalam peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel dan persamaan linear tiga variabel. Peningkatan yang terjadi sesuai dengan indikator yang telah digunakan oleh peneliti yang meliputi kemampuan siswa dalam menemukan masalahdan gagasan /

(10)

ide, menemukan penyelesaian masalah, dan menarik kesimpulan. Data yang diperoleh peneliti mengenai kreativitas siswa pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel dan persamaan linear tiga variabel pada siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan putaran II disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Data Peningkatan Kreativitas Siswa

No Aspek yang diamati Sebelum

Tindakan

Sesudah Tindakan Siklus I Siklus II 1. Siswa yang mampu menemukan

masalah dan gagasan / ide

10 siswa (27,7%) 20 siswa (55,5%) 31 siswa (86,1%) 2. Siswa yang mampu menemukan

penyelesaian masalah 12 siswa (33,3%) 23 siswa (63,8%) 29 siswa (80,5%) 3. Siswa yang mampu menarik

kesimpulan 8 siswa (22,2%) 21 siswa (58,3%) 30 siswa (83,3%)

Adapun grafik peningkatan kreativitas siswa dari sebelum tindakan sampai sesudah tindakan putaran II dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Grafik Data Peningkatan Kreativitas Siswa

0 5 10 15 20 25 30 35 sebelum tindakan siklus I siklus II

Jumla

hS

isw

a

menemukan masalah dan gagasan/ ide menemukan

penyelesaian masalah menarik kesimpulan

(11)

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan kreativitas siswa pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear tiga variabel siswa melalui penerapan model strategi langkah langkah polya pada setiap putaran mengalami peningkatan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi langkah-langkah polya dapat meningkatkan kemampuan kreativitas siswa. Langkah-langkah polya dapat meningkatkan indikator kemampuan kreativitas belajar matematika siswa karena dalam kegiatan pembelajaran para siswa bekerja langsung dengan persoalan - persoalan nyata dan siswa didorong untuk aktif dalam mencari informasi, pemahaman sendiri serta menemukan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar mengajar. Tindak mengajar yang telah dijelaskan di atas sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu pengkonstruksian pikiran siswa. Tindak belajar yang dilakukan siswa pada setiap putaran mengalami perubahan yang lebih baik. Model pembelajaran Langkah-langkah polya membuat siswa mampu menemukan masalah dan gagasan / ide, menemukan penyelsain masalah, dan menarik kesimpulan, membuat siswa berani mengajukan pertanyaan dan mengajukan ide, sehingga kreativitasnya mengalami peningkatan.

Setelah diterapkan model Langkah-langkah polya, terjadi peningkatan baik pada guru maupun siswa. Kualitas guru yang meningkat yaitu guru sudah melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, kegiatan pembelajaran terpusat pada siswa, dan guru bertindak sebagai fasilitator. Kualitas siswa yang meningkat yaitu siswa mampu memahami dan menyelesaikan masalah matematika, peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu penerapan model Langkah-langkah polya juga mampu Kurniasari,I (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pemecahan masalah polya efektif dalam peningkatan kreativitas siwa meningkatkan kerjasama siswa dalam kerja kelompok.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas siswa, hal ini dapat dilihat dari: 1) kemampuan siswa dalam menemukan masalah dan gagasan/ ide, sebelum tindakan 27,7%, setelah tindakan meningkat menjadi 86,1%, 2)

(12)

kemampuan siswa dalam menemukan penyelesaian masalah sebelum tindakan 33,3%, setelah tindakan meningkat menjadi 80,5%, 3) kemampuan menarik kesimpulan sebelum tindakan 22,2%, setelah tindakan meningkat menjadi 83,3%, Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan Langkah – langkah polya dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa siswa kelas X MIA 3 SMA Negeri 1 Kradenan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Djunaedi. 2005. Mengembangan kreativitas Siswa Dalam Belajar.Bandung:Lapis PGMI.

Galigan, Ann. 2006. Art, Culture and the National Agenda. The Journal of Creativity, Culture, Educational, and The Workforce, (28:6) 20-21. Washington, D.C.

Ibrahim, Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika teori dan aplikasinya. Yogyakarta :

Suka-press UIN Sunan kalijaga.

Jawad,Ahmad Abdul.2002.Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas berpikir Pada diri sendiri dan Organsasi.Bandung: Asy Syaamil

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung : Refika Aditama

Kurniasari,I 2014 .keefektifan model pembelajaran MMP dengan langkah pemecahan masalah polya terhadap kemamuan kreativitassiswa kelas VII Unnes Journal of Mathematics Education

Munandar,Utami.2009.Pengembangan kreativitas anak berbakat.Jakarta : Rineka Cipta

Nana sujana.2009 “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar” Bandung: Remaja Rosda

Karya

Ormrod, J. E. (2003). Educational Psychology Developing Learners (4thed).USA : Merill Prentice Hal

Putrayasa .2012.Implementasi Problem solving model polya untuk meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Dolo dalam menyelesaikan soal cerita persegi panjang.Palu: FKIP Universitas Tadulako

Sukayasa.2012.Pengembangan Model Pembelajaran berbasis fase-fase polya untuk meningkatkan kompetensi penalaran siswa smp dalam memecahkan masalahmatematika.Jurnal Aksioma

Upu,Hamzah.2003.Problem Posing dan Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika.Bandung : Pustaka Ramadhan.

Gambar

Tabel 1  Data Peningkatan Kreativitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini bisa dilihat dari hasil loading factor timeliness mempunyai nilai loading (0,878), broadscope mempunyai nilai loading (0,744), integration mempunyai nilai

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana sistem anggaran pendidikan

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar

Dosen yang membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir : (1) Identifikasi dosen pembimbing kegiatan

Dalam Perkara Permohonan Penetapan Ahli Waris yang ahli warisnya lebih dari 1 (satu) orang, tetapi salah seorang ahli waris tidak mau bersama – sama ahli waris lain untuk

harga dan tanah yang menjadi objek jual-beli meskipun jual-beli dilakukan dibawah tangan, terutama hal ini dulu berlaku atas tanah yang berstatus hukum adat. Sekarang timbul

Bersama manager perncanaan dan pertahanan, manager produksi pengelolaan dan peremajaan lingkungan, dan manager pemasaran membantu G.M dan deputy G.M regional dalam melaksanakan

7 Tahun 2004 tentang sumberdaya air didasari pada keinginan mengembalikan objek air sebagai hak asasi yang melekat pada tiap individu, mengubah kewenangan semula