• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan, peran dan fungsinya. Ini terjadi pada Politisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat, juga di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh penjuru tanah air. Kedudukan politisi dalam sebuah lembaga politik yang menjalankan fungsi politik (termasuk fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan perekrutan) mengharuskan politisi terampil berkomunikasi sebagai sarana dalam pembangunan politik. Tiap politisi seyogyanya mengkomunikasikan pesan-pesan politiknya secara bijak, santun, dan arif.

Untuk meningkatkan kompetensi dalam persaingan multipartai, politisi harus menyadari dan mengetahui bahwa komunikasi politik memiliki arti yang sangat luas, termasuk penggunaan gambar, gerakan, isyarat, pakaian, maupun dalam bentuk perlambangan lainnya yang berlaku dipanggung politik, bukan sekedar pembicaraan. Setiap aktivitas politik yang mempertukarkan pesan-pesan politik dan dilakukan oleh aktor politik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan berbagai opini tentang peran mereka sebagai pelaku komunikasi politik, terutama dalam memaknai perannya dipanggung politik.

(2)

Asumsi bahwa politisi mengalami culture shock bukanlah mengada-ada. Fenomena itu terjadi kerena mereka yang sebelumnya tidak dikenal, tidak mempunyai pekerjaan tetapi tiba-tiba menjadi politisi yang bersinar di media, mendapatkan gaji besar, atau mereka yang tidak bisa berpolitik, tiba-tiba pula dimintai komentarnya tentang politik. Mereka tidak hanya memborong pembicaraan tentang politik melainkan juga tentang masalah sosial, budaya, ekonomi, bahkan pertahanan dan keamanan yang pendapatnya didengar banyak orang, disiarkan secara langsung oleh berbagai stasiun televisi. Kondisi demikian tampak menciptakan panggung politik yang begitu cair dan dinamis. Di dalamnya ada dagelan, ironi, dan bahkan tragedi, yang semuanya bak drama atau sandiwara.

Seperti yang kita ketahui bahwa untuk menjadi seorang politisi tak lepas dari sejumlah risiko. Tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik. Adagium ini pun terbukti terus berlaku. Terkait dengan politik sebagai seni

kemungkinan (the possible art), maka dinamika yang berkembang tentang

rutinitas 5 tahunan yaitu perebutan kekuasaan, menjadi sebuah aktivitas tersendiri yang perlu disorot, karena aktivitas didalamnya penuh dengan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi kapan saja, apa saja, dan dimana saja tentang perkembangan pelaku politik dan politik itu sendiri. Menurut Nimmo : “Kebanyakan Politisi mendapat kesulitan besar untuk bisa dikenal bahkan untuk

mempunya citra”1

. Mungkin karena itu pulalah maka berbagai upaya dilakukan politisi untuk memperoleh citra positif tetapi dengan dan atau tanpa disadari

1 Nimmo, Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek.Comp. Jalaluddin Rakhmat.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006. Hal.17

(3)

menggiringnya kearah pembentukan citra yang justru negatif. Dalam konteks inilah, maka relevan untuk meneliti bagaimana para politisi DPRD melakukan peran politik mereka lengkap dengan segala atribut yang melekat sebagai konsekuensi dari peran politik meraka dipanggung politik.

Panggung politik kian berwarna, yaitu dengan adanya sejumlah partai baru yang hadir menjelang pemilu 2014. Salah satunya adalah Partai NasDem. Perlu kita ketahui bahwa perjalanan Partai NasDen memang mengharukan, Partai ini bercikal bakal dari sekelompok organisasi sosial kemasyarakatan yang mencita-citakan semangat perubahan, restorasi Indonesia. Suatu momentum didapatkan tatkala sebuah arus semangat juang tak terbendung untuk memutarkan roda perjalanan Nasional Demokrat untuk melahirkan sebuah Partai, yaitu Partai NasDem. Partai NasDem sendiri merupakan partai baru satu-satunya yang lolos untuk menjadi peserta pemilu 2014, kejutan dan hadiah yang luar biasa diterima oleh Partai Nasdem , partai baru ini mendapatkan nomor urut 1 dalam pemilu 2014 . Inilah mengapa Peneliti merasa tertantang untuk melakukan sebuah penelitian terhadap Partai baru ini yang usianya belum menginjakan 4 tahun, tetapi memiliki masa yang cukup banyak yang tersebar di 34 provinsi hingga ketingkat ranting pun NasDem sudah terbentuk, ini semua terbukti dengan

lolosnya verifikasi administrasi Partai NasDem pada Januari

2013, KPU menetapkan 10 partai politik yang lolos tahapan verifikasi

administrasi dan faktual, dan menjadikan Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Sebagai partai baru, adalah sangat penting bagi Partai NasDem untuk menyatakan sikap partainya dalam

(4)

berbagai hal yang terkait dengan masalah bangsa. Salah satunya adalah melalui caleg-caleg DPRD Partai NasDem, Caleg DPRD tentu mempunyai gagasan yang bisa ditawarkan kepada masyarakat, dan tentu yang diharapkan Partai NasDem adalah masyarakat bisa menerima dan mendukung segala gagasan-gagasan Partai NasDem dan memberikan kepercayaan kepada wakil-wakilnya untuk dapat merealialisasikannya.

Mengakaji Komunikasi Politik yang dilakukan oleh para Komunikator politik di DPRD merupakan hal menarik. Pekerjaan utama politisi dilembaga legislatif adalah sebagai aktor politik yang memerankan diri untuk dan atas nama rakyat. Tetapi kenyataan memperlihatkan bahwa seringkali politisi justru bertidak hanya atas nama kelompok partai yang mengantarkannya sebagai wakil rakyat, bahkan adakalanya untuk kepentingan pribadi. Maka terjadilah ketidakajegan, karena mereka menganggap dirinya sebagai orang besar yang mewakili kepentingan diri dan kelompoknya sendiri, padahal mereka seharusnya memeperjuangkan kepentingan rakyat.

Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta dalam menyampaikan pesannya kepada

konstituen tentu membutuhkan media (Chanel) dan dilihat dari

perkembangannya, teknologi komunikasi dan informasi telah mendorong partai-partai politik untuk mencoba teknologi baru tersebut dalam melakukan komunikasi politik baik sesama partai politik, lembaga-lembaga Negara, dan juga

konstituen mereka. Salah satu new media yang digunakan sebagai saluran

komunikasi politik berbagai partai politik adalah internet melalui website. Persoalan untuk mengemas pesan politik dalam kampanye pemilu menjadi urusan

(5)

yang sangat penting bagi partai politik dan calon anggota legislatif yang maju bersamanya, agar makna pesan dapat diterima secara efektif oleh audiensnya. Pesan sebagai elemen kampanye diartikan sebagai pernyataan ringkas yang menyebutkan mengapa pemilih harus memilih seorang kandidat tertentu. Pesan adalah salah satu aspek terpenting dalam setiap kampanye politik. Dalam kampanye politik modern, pesan harus disusun dengan sangat hati-hati sebelum disebarkan dan menjadi konsumsi media dan publik. Untuk dapat menghasilkan pesan kampanye yang efektif, maka perlu dilakukan orientasi yang mendalam terhadap berbagai hal yang diinginkan khalayaknya.

Jika berbicara mengenai Daerah Pemilihan 1 DKI Jakarta, diantara semakin banyaknya karya-karya tentang Indonesia sejak kemerdekaan, fenomena Jakarta telah sering disebut namun jarang diteliti secara mendalam. Meskipun drama-drama politik yang terjadi di ibukota dikaji dengan penuh antusias, namun pemahaman kita tentang penduduk Jakarta masih sangat kurang jika dibandingkan dengan pengetahuan kita tentang masyarakat Tionghoa di Semarang atau masyarkat Jawa yang tinggal di Mojekerto. Jakarta adalah sebuah mosaic, dan kota ini memproduksi dalam skala kecil persaingan dalam masyarakat yang lebih luas. Tetapi sebagaimana New York, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara juga merupakan satu kesatuan wilayah dengan kepentingan-kepentingannya yang

tersendiri dan seringkali berbeda dari wilayah-wilayah Indonesia lainnya2.

Penduduk Jakarta bukanlah orang-orang yang dipilih secara khusus dan mereka dapat diperkirakan telah terpengaruh oleh gaya hidup metropolitan yang sibuk.

2

(6)

Jakarta merupakan sebuah titik dimana gaya berpakaian, gagasan-gagasan serta barang-barang dari segala penjuru dunia luar paling banyak tersedia di Indonesia. Meski demikian secara Paradoks, Jakarta adalah juga merupakan satu-satunya

kota yang paling Indonesia, karena Jakarta adalah sebuah Melting Pot

(Panci-Pelebur), dimana orang Sunda, Jawa, Ambon, Minangkabau, Tionghoa dan Batak melebur menjadi satu. Menarik untuk mengetahui sejauh mana berbagai kelompok etnis yang ada di Jakarta menjatuhkan pilihannya dalam Pemilu Legislatif 2014, apakah ada satu kecenderungan tertentu pemilih dari DKI Jakarta dalam memilih calon wakil rakyatnya berdasarkan etnis yang diwakilinya ataukah warga DKI Jakarta tidak lagi memandang soal itu. Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Caleg DPRD DKI Jakarta untuk melakukan aktivitas politik yang santun dan yang bisa mendapatkan tempat dihati masyarakat DKI Jakarta sehingga para pelaku politik ini mendapat dukungan dari warga DKI Jakarta.

Pemilu legislatif 2014 diikuti oleh banyak partai politik yang berimplikasi pada ketatnya persaingan antar partai politik dalam perebutan suara pemilih. Segala strategi, aktivitas, taktik, dan cara dilakukan oleh semua partai politik untuk memenangkan pemilu. Adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang suara terbanyak, sedikit banyak ikut berperan terhadap perubahan aktivitas komunikasi politik partai dalam kampanye menjelang pemilu. Strategi komunikasi politik juga dilakukan oleh calon anggota legislatif baik dalam level nasional maupun lokal, tidak terkecuali di DKI Jakarta.

(7)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan faktual, mengungkapkan berbagai gejala yang timbul sepanjang proses pertukaran pesan-pesan politik oleh Komunikator (Caleg DPRD) dan Komunikan (Konsituen), serta mengembangkan konsep, model teoritis dan pendekatan komunikasi politik yang berkaitan dengan peran politisi sebagai komunikator politik. Melalui penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang apa, mengapa dan bagaimana mereka melakukan strategi komunikasi politik, khususnya pengelolaan pesan dan media dimata publik. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan guna mengetahui seberapa jauh strategi yang digunakan oleh Calon Anggota Legislatif Partai NasDem dalam memenangkan pemilu legislatif di Daerah Pemilihan 1 DKI Jakarta.

Periodisasi dalam penelitian ini, peneliti melakukan sebuah pengamatan fenomena yang dipotret sejak 15 April 2014 – 29 Agustus 2014. Yaitu saat sejak pasca Pemilu legislatif 2014 hingga masa pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta.

1.2. Fokus Penelitian

Agar penelitian ini fokus dan terarah, maka peneliti memfokuskan penelitian ini pada bagaimana strategi komunikasi politik Caleg DPRD Partai NasDem Dapil 1 DKI Jakarta dalam memenangkan pemilu Legislatif 2014?, yang diantaranya menjadi fokus adalah:

1. Pesan seperti apa yang digunakan oleh komunikator politik?

2. Media apa yang digunakan oleh komunikator politik dalam

(8)

3. Siapakah target sasaran/khalayak bagi komunikator politik?

4. Bagaimana umpan balik atau hasil dari kampanye yang telah dilakukan

oleh komunikator politik?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menggambarkan pesan yang digunakan oleh komunikator politik.

2. Untuk mengetahui dan menggambarkan media yang digunakan oleh komunikator politik.

3. Untuk mengetahui dan menggambarkan target sasaran/khalayak yang akan dituju oleh komunikator politik.

4. Untuk mengetahui dan menggambarkan hasil umpan balik atau hasil dari kampanye yang telah dilakukan oleh komunikator politik.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis/Akademis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya bagi Public Relations.

(9)

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran untuk memberikan kontribusi dalam evaluasi kerja Partai NasDem dalam hal membuat strategi komunikasi politik untuk memenangkan suatu pertarungan politik.

1.4.3. Manfaat Sosial

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sosial atas apa yang dicapai dari masalah yang diteliti.

Referensi

Dokumen terkait

Batu Basurek, Gua Lida Ajer dan Gua Tompok Syohihah I dengan cara mengisi form penelitian, deskripsi lingkungan sekitar situs, mendeskripsi seni cadas yang dilihat dari

9.1 Ringkasan Sebut Harga hendaklah menjadi sebahagian daripada Borang Sebut Harga ini dan hendaklah menjadi asas Jumlah Harga Sebut Harga. 9.2 Harga-harga dalam Ringkasan Sebut

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Indonesia termasuk wilayah yang rawan terjadi gempa bumi, termasuk Pulau Jawa. Jawa bagian barat merupakan daerah yang laju pembangunannya cukup pesat. oleh karena

Pengalaman Belajar belum sempurna dan dapat menimbulkan miskonsepsi Berlatih menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan asteroid dan komet Presentasi dan diskusi untuk

• SDS init dikarang untuk membantu pembeli, pemproses atau mana-mana pihak ketiga yang mengendalikan kimia yang disebutkan di dalam SDS; malahannya, ia tidak

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas tersusunnya tulisan yang berjudul Pelaksanaan dan Pe- nerimaan Program Keluarga Berencana Pada Masyarakat

2.5.6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan