• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA

(PTK Siswa Kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

YOKY ARISKI CHANDRA A 410 090 003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA

(PTK Siswa Kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Yoky Ariski Chandra1 dan Sutama2 1

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Mathematika, yokyariskichandra@yamail.com 2

Staff Pengajar UMS, sutama_mpd@yahoo.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dengan strategi active knowledge sharing. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru matematika kelas VIII BI, yang dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode alur. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Peningkatan tanggung jawab yaitu (a) melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh pada kondisi awal 7 siswa (31,82%), siklus I 11 siswa (50%), siklus II 16 siswa (72,73%), (b) menepati janji pada kondisi awal 9 siswa (40,91%), siklus I 13 siswa (59,09%), siklus II 18 siswa (81,82%), (c) mau menerima akibat dari perbuatannya pada kondisi awal 6 siswa (27,27%), siklus I 9 siswa (40,91%), siklus II 14 siswa (63,64%), dan 2) peningkatan hasil belajar pada kondisi awal 5 siswa (22,73%), siklus I 8 siswa (36,36%), siklus II 15 siswa

(68,18%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran active

knowledge sharing dapat meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

Kata kunci: active knowledge sharing, tanggung jawab, hasil belajar. PENDAHULUAN

Tanggung jawab dalam pembelajaran matematika sangat penting. Karena dalam pembelajaran tanggung jawab sangat mempengarui proses belajar mengajar. Jika seorang tidak memiliki tanggung jawab maka kehidupan akan kacau. Seperti halnya siswa yang tidak melakukan tanggung jaawabnya untuk belajar sebagaimana mestinya dilakukan oleh siswa. Maka sekolahnya akan

(4)

berantakan. Sebaliknya kalau siswa memiliki tanggung jawab maka sekolahnya akan berjalan dengan lancar.

Hasil pengamatan pada SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, ditemukan minimnya tanggung jawab belajar siswa kelas VIII BI yang berjumlah 22 siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dari : 1) Melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh prosentasinya (31,82%), 2) Menepati janji prosentasinya (40,91%), 3) Mau menerima akibat dari perbuatannya prosentasinya (27,27%). Terdapat juga minimnya hasil belajar, siswa yang nilainya lebih dari sama dengan KKM prosentasinya (22,73%).

Penyebab bervariasinya tanggung jawab siswa disebabkan banyak faktor. Faktor tersebut meliputi faktor dari diri siswa dan faktor dari luar. Faktor dari diri siswa tersebut misalnya : 1) Siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit dan menakutkan, dan 2) Kurang adanya semangat dan keyakinan dari diri siswa untuk mengikuti pelajaran khususnya matematika. Sedangkan faktor dari luar meliputi faktor guru, lingkungan, dan strategi belajar. Misalnya 1) Guru kurang tepat dalam memilih strategi pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran kurang efektif dan efisien, 2) Guru juga masih dominan dalam pembelajaran, dan 3) Guru juga masih monoton dalam penyampaian materi ke siswa. Sedangkan faktor yang mempengaruhi dari lingkungan yaitu suasana yang kurang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar. Jika permasalahan berlangsung terus-menerus akan berdampak pada tanggung jawab siswa dalam matematika.

Berdasarkan akar penyebab yang paling dominan, maka dapat ditawarkan alternatif tindakannya yaitu dengan menggunakan strategi active knowledge

sharing. Strategi active knowledge sharing adalah salah satu stategi yang dapat

membawa siswa untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa disamping untuk membentuk kerjasama tim (Hisyam Zaini, 2007: 22). Keunggulan strategi active

knowledge sharing yaitu 1) Untuk mengukur tingkat pengetahuan para peserta

didik, 2) Strategi ini untuk menarik para peserta didik dengan segera belajar materi pelajaran, dan 3) Untuk bekerja dengan beberapa pemebelajaran (Hamruni, 2011: 172).

(5)

Berdasarkan keunggulan strategi active knowledge sharing dapat meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar matematika. Peningkatan tanggung jawab dapat di amati dari indikatornya yaitu: 1) Melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, 2) Menepati janji, 3) Mau menerima akibat dari perbuatannya. Sedangkan peningkatan hasil belajar matematika dapat di amati dari indikatornya yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan latihan mandiri dengan nilai lebih dari sama dengan KKM (≥65).

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII BI dengan diterapkannya strategi active knowledge sharing di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakanyang dilakukan dalam disiplin inkuri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins dalam Sutama, 2010: 15). Karakteristik penelitian tindakan kelas (Sutama, 2010: 18) yaitu: (1) mengkaji permasalahan situasional dan kontekstual, (2) adanya tindakan, (3) adanya evaluasi terhadap tindakan, (4) pengkajian terhadap tindakan, (5) adanya kerjasama, dan (6) adanya refleksi. Proses PTK, dialog awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan, secara siklus dilakukan dua putaran.Waktu penelitian 5 bulan, yaitu mulai bulan Februari hingga Juni 2013 di kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Subyek yang melakukan tindakan, guru matematika dan subyek yang melakukan tindakan siswa dibantu oleh peneliti.

Metode pengumpulan data berupa observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

(6)

menggunakan metode alur. Dimana langkah-langkah yang harus dilalui dalam metode alur meliputi pengumpulan data, penyajian data dan verifikasi data.

Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Menurut sutama (2010:101) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk kepaeluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada kondisi awal, guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional yang monoton. Guru juga masih dominan dalam pembelajaran, Guru juga masih monoton dalam penyampaian materi ke siswa. Pada kondisi awal, siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit dan menakutkan. Kurang adanya semangat dan keyakinan dari diri siswa untuk mengikuti pelajaran khususnya matematika. Strategi yang monoton mengakibatkan siswa jenuh dalam proses belajar. Hai ini berdampak pada tanggung jawab siswa pada pelajaran matematika, yang meliputi melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, menepati janji, dan mau menerima akibat dari perbuatannya. Menurut pendapat ahli Jian Wang dkk (2008), menyatakan bahwa mengajar mengharuskan para guru, belajar menggunakan pengajaran dengan strategi yang efektif.

Pada tahap proses pembelajaran menggunakan strategi active knowledge

sharing dengan materi prisma dan limas. Kegiatan awal dilakukan guru meliputi

salam, absensi siswa, apersepsi, menyampaikan tujuan pelajaran, serta motivasi. Pada kegiatan inti, guru langsung membagi kelompok, 3 kelompok perempuan dan 2 kelompok laki-laki jadi ada 5 kelompok tiap kelompok beranggota 4-5 orang, untuk kelompok perempuan beranggota 4 orang, sedangkan kelompok laki-laki beranggota 5 orang. Guru memberi materi pembelajaran dan memberi soal kemudian dipresentasikan ke depan kelas. Pada kegiatan penutup, guru mengadakan evaluasi dan membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari.

(7)

Permasalahan soal yang dikerjakan oleh siswa diambil sampel sebagai berikut. Jika Diketahui sebuah prisma segitiga siku-siku ABC.DEF. Kemudian tentukan banyak rusuk, banyak bidang, dan apa bentuk bidang tegaknya.

Jawaban siswa yang benar yaitu pada prisma segitiga siku-siku ABC.DEF memiliki rusuk= AB, BC, CA, DE, EF, FD, AD, BE, dan CF, dan bidangnya = ABDE, BCEF, ACDF, ABC, dan DEF, bentuk bidang tegaknya persegi panjang.

Jawaban siswa yang salah yaitu pada prisma segitiga ABC.DEF, rusuknya AB, BC, CA, DE, EF, FD, AD, BE, dan CF, bidangnya ABC dan DEF, bentuk bidang tegaknya persegi panjang dan jajar genjang.

Permasalahan soal yang kedua dikerjakan siswa tentang materi prisma dan limas diambil sampel sebagai berikut. diketahui limas segiempat E.ABCD. Tentukan titik sudut, rusuk, dan bidangnyanya.

Jawaban siswa yang benar yaitu pada limas segiempat E.ABCD sebagai berikut. (1) Memiliki titik sudut 5 yaitu A, B, C, D, dan E, (2) Memiliki rusuk 8 yatu rusuk tegaknya EA, EB, EC, dan ED, dan rusuk lainnya AB, BC, CD, dan AD, (3) Memiliki bidang 5 yaitu bidang tegak ABE, BCE, CDE, dan ADE dan bidang alasnya yaitu ABCD. Jawaban yang salah dari siswa itu pada bidangnya tidak diberi bidang alasnya itu ABCD.

Berdasarkan data di atas, guru juga dapat memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif. Menurut pendapat ahli Jian Wang dkk (2008), menyatakan bahwa mengajar mengharuskan para guru, belajar menggunakan pengajaran dengan strategi yang efektif. Pendapat ini diperkuat oleh Chien Kuolee (2010), menyatakan bahwa budaya belajar dan penggunaan strategi memimpin kita ke status strategi pembelajaran dan strategi pembelajaran instruksi. Pendapat ini juga diperkuat oleh Khandaghi dan Maryam Farasat (2011)mengatakan, penggunaan strategi pembelajaran merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh guru agar hasil belajar dapat maksimal.

Penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing untuk peningkatan tanggung jawab matematika. Peningkatan tersebut, terlihat dari indikator – indikator tanggung jawab matematika dalam penelitian. Hasil analisa

(8)

tanggung jawab matematika dilihat dari indikator – indikator dibawah ini dari 22 siswa kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta sebagai berikut.

Pada siklus I siswa mulai terlihat melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh. Siswa yang menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh baru beberapa siswa. Hal ini karena siswa belum terbiasa dengan strategi

active knowledge sharing. Pada siklus II siswa sudah mengalami peningkatan

dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Tony Thompson (2008), menyatakan bahwa dengan menggunakan bloom’s taxonomy untuk membantu menilai guru matematika berfikir tingkat tinggi. Pendapat ini diperkuat oleh Mohammad Rahim Uddin (2013), menyatakan bahwa Studi ini menemukan bahwa situasi keseimbangan kehidupan kerja moderat yang dapat ditingkatkan dengan memastikan jam kerja yang fleksibel. Maknanya adalah keseimbangan melaksanakan dan menyelesaikan kerja. Hameed Ullah Khan (2013), menyatakan bahwa Manajemen Pengetahuan terdiri dari perencanaan, memprioritaskan sasaran, peningkatan produktivitas.

Pada siklus I ada peningkatan menepati janji tapi peningkatannya belum signifikan hanya beberapa siswa. Siswa yang tidak menepati janji diberi peringatan yang tegas. Supaya pada pertemuan selanjutnya tidak akan diulangi lagi, sehingga peneliti melaksanakan tindak lanjut dengan dilaksanakan siklus II. Pada siklus II siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari prosentase menepati janjinya. Peneliti terdahulu oleh Aynur Pala (2011), menyatakan bahwa untuk memberikan pedoman bagi unsur-unsur kebutuhan yang efektif dan pendidikan karakter yang komprehensif.

Pada siklus I ada peningkatan siswa mau menerima akibat dari perbuatannya tapi peneingkatannya belum signifikan hanya beberapa siswa. Ketegasan guru dalam memberi sanksi ketika siswa yang belum mau menerima akibat dari perbuatannya. Sanksi ini berupa mnerjakan soal, sanksinya tidak hukman fisik. Pada siklus II adanya peningkatan siswa mau menerima akibat dari perbuatanya.

(9)

dengan adanya peningkatan tanggung jawab siswa dalam belajar maka prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa juga akan meningkat.

Peningkatan tanggung jawab siswa dapat dilihat dari meningkatnya indikator-indikator yang peneliti buat dari data sebelumnya sampai penelitian tindakan terakhir. Data-data yang diperoleh mengenai peningkatan tanggung jawab dan hasil belajar siswa dengan strategi active knowledge sharing pada siswa kelas VIII BI SMP muhammadiyah 7 Surakarta dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 1 Data Peningkatan Tanggung Jawab Siswa.

No Indikator yang diamati Kondisi Awal Siklus I Siklus II 1 Melaksanakan dan

Menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh 7 siswa (31,82%) 11 siswa (50%) 16 siswa (72,73%)

2 Menepati janji 9 siswa

(40,91%)

13 siswa (59,09%)

18 siswa (81,82%) 3 Mau menerima akibat dari

perbuatannya 6 siswa (27,27%) 9 siswa (40,91%) 14 siswa (63,64%) Adapun grafik 1 peningkatan tanggung jawab dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas siklus II dapat di gambarkan sebagai berikut.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh Menepati janji Mau menerima akibat dari perbuatannya

(10)

Berdasarkan uraian di atas, penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan tanggung jawab dapat dilihat dari indikator-indikatornya yaitu: (1) melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh pada kondisi awal 31,82%, siklus I 50 %, siklus II 72,73%, (2) menepati janji pada kondisi awal 40,91%, siklus I 59,09%, siklus II 81,82%, (3) mau menerima akibat dari perbuatannya pada kondisi awal 27,27%, siklus I 40,91%, siklus II 63,64%. Kelas VIII BI yang menjadi subjek penelitian atau penerima tindakan mengalami peningkatan tanggung jawab dalam pembelajaran matematika.

Kesimpulannya peningkatan tanggung jawab siswa berdampak pada meningkatnya hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas dengan nilai lebih dari sama dengan KKM. Peningkatan hasil belajar matematika tersebut disajikan dalam table 2 di bawah.

Tabel 2 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa.

No Indikator yang diamati Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 Nilai siswa > 65 5 siswa (22,73%)

8 siswa (36,36%)

15 siswa (68,18%)

Adapun grafik 2 meningkatnya hasil belajar matematika dari kondisi awal sampai siklus II.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Nilai siswa ≥ 65

(11)

Hasil penelitian di atas pada kondisi awal siswa yang nilainya lebih dari sama dengan KKM (≥ 65) yaitu sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (22,73%), pada siklus I sebanyak 8 siswa (36,36%), pada siklus II sebanyak 15 siswa (68,18%). Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Hodkova H, Kodym P dan Flegr J. (2007) penelitian penurunan hasil belajar disebabkan oleh efek pada kapasitas belajar atau dengan efek dari perbedaan memori, motivasi. Pendapat lainnya yaitu Tella (2007) bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Pendapat lainnya yaitu Ning Endah Sri Rejeki (2009) bahwa peningkatan hasil belajar belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pendapat lainnya yaitu Suroto (2011) bahwa peningkatan hasil belajar dalam materi bangun datar. Pendapat lainnya yaitu Gladie Lui dan Connie Shum (2003) bahwa pengaruh dari pendidikan berbasis hasil dan pembelajaran siswa dalam manajemen akuntasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari siklus I hingga siklus II menunjukkan bahwa tanggung jawab yang dimiliki siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Siswa yang memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam pembelajaran maka hasil belajar yang akan diperoleh siswa juga meningkat.

SIMPULAN

Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan active knowledge

sharing yaitu 1) guru mengucapkan salam, 2) guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan pokok materi yang akan diajarkan, 3) membagi siswa menjadi 5 kelompok yang beranggota 4-5 orang, 4) siswa diberikan soal dikerjakan dengan anggota kelompok masing-masing, 5) tiap kelompok tidak bisa menjawab berkeliling kekelompok lain untuk membantu menjawab, 6) guru melakukan evaluasi dan menarik kesimpulan.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi strategi active

knowledge sharing menunjukkanadanya peningkatan tanggung jawab yaitu (a)

(12)

janji, (c) mau menerima akibat dari perbuatannya. Dan juda adanya peningkatan pada hasil belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Akatdianto, Amin. 2012. Penerapan Strategi Course Review Hooray Dalam Pembelajaran Matematika Pada Bangun Satar Untuk Meningkatkan

Tanggung Jawab Dan Prestasi Belajar. Surakarta: Skripsi, UMS

Hodkova H, Kodym P dan Flegr J. 2007. Poorer results of mice with latent toxoplasmosis in learning tests : impaired learning processes or the novelty discrimination mechanism.

(http:// Cambridge University Press doi:10.1017/S0031182007002673) Khandaghi, Maghsood Amin dan Farasat, Maryam. 2011.”The Effect o Teacher’s

Teaching Style on Students’ Adjusment”. 15: 1391-1394

Kuolee, Chien. 2010. “An Overview of Language Learning Strategies”. ARECLS/ Vol.7: 132-152.

Lui, Gladie dan Shum, Connie. 2003. “Outcome-based education and student learning in managerial accounting in Hong Kong”. Journal of Case

Studies in Accreditation and Assessment (09/07/13).

Ma’mur, Jamal. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Jogjakarta: Power Books.

Pala, Aynur. 2011. “ The Need for Character Education”. Internasional Journal of

Social Sciences and Humanity Studies/ Vol.3 No.2: 23-32.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

Sri Rejeki, Ning Endah. 2009. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw pada Siswa Kelas VIII G Semester 2 SMP N 2 Toroh Grobogan”. Jurnal LEMLIT/ Vol 3 No.2: 61-73.

Suroto. 2011. “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIF SMP N 2 Semarang Melalui Penerapan Pengajuan Masalah pada Materi Bangun Datar tahun 2010/2011: 166-185

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori Dan Praktek Dalam PTK, PTS, Dan PTBK. Semarang: Surya Offset.

(13)

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R &D. Surakarta: Fairuz Media.

Tella, Adedeji. 2007. “The Impact of Motivation on Student’s Academic Achievement and Learning Outcomes in Mathematics among Secondary School Students in Nigeria”. Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education/Vol 3 No 2: 149-156.

Uddin, Mohammad Rahim. 2013. “ Work-Life Balance: a Study on Femele Teachers of Private Education Institutions of Bangladesh”. European

Journal of Business and Management/ Vol.5 No.13: 2222-2839.

Ullah Khan, Hameed. 2013. “ Knowledge Management Significance: Prominent Aspect based on Time Management from Managerial Perspective”.

Internasional journal of Science Commerce and Humanities/ Vol.1

No.1: 106-114.

Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSCD.

Wang, Jian ,Emily Lin, and Elizabeth Spalding. 2008. ” Learning Effective Instructional Strategies in a Workshop Context: Lessons about Conceptual Change from Chinese English Teachers”. International

Gambar

Tabel 1 Data Peningkatan Tanggung Jawab Siswa.
Tabel 2 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Bersama manager perncanaan dan pertahanan, manager produksi pengelolaan dan peremajaan lingkungan, dan manager pemasaran membantu G.M dan deputy G.M regional dalam melaksanakan

Hal ini berarti 12,1% luas pengungkapan CSR perusahaan dipengaruhi variabel independen berupa ukuran dewan komisaris, komisaris independen, proporsi wanita dalam

LKD sebelum dan sesudah intervensi pada satu kelompok responden, peneliti mengiden- tifikasi responden berdasarkan kriteria yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian

Pada penelitian ini, dilakukan preparasi katalis zeolit alam (ZA), Zeolit alam aktif hidrotermal (ZAAH), NiO-CoO- MoO/ZAAH dan NiO-MoO-Co/ZAAH dengan metode

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kategori tinggi mampu mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika dan memberikan alasan atau bukti terhadap solusi dengan

Mekanisme yang dilakukan oleh para pejabat birokrasi tersebut antara lain dengan cara pembelian suara dari masyarakat dalam hal ini menyuruh untuk memilih patronnya atau

Adapun beberapa perbedaan dengan kedua penelitian di atas, yaitu terletak pada variabel bebas, dimana pada penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh

Bahkan negara yang lebih kuat akan memerintah (menguasai) negara yang lebih lemah, baik secara langsung dengan jalan penjajahan, maupun secara tidak langsung