• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu berkembang selaras dengan perkembangan zaman. Perkembangan ini juga berlaku bagi manusia dalam mencari kehidupan yang lebih layak. Kebutuhan hidup yang semakin komplek menuntut manusia untuk lebih keras dalam memutar otak dan menggunakan otot agar mendapatkan penghasilan memadai demi berlangsungnya kehidupan yang layak.

Dewasa ini, seiring bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, yang ternyata tidak selaras dengan bertambahnya lapangan pekerjaan, menjadikan manusia mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Dampak dari hal tersebut adalah munculnya pengangguran.

Menyikapi keadaan seperti ini, ternyata ada sebagian masyarakat yang lebih memilih mencari peluang dari kondisi tidak menguntungkan seperti itu. Ketika sektor-sektor industri hanya mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah terbatas, maka sebagian masyarakat memikirkan bagaimana agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Merintis kegiatan wirausaha akhirnya menjadi pilihan realistis bagi masyarakat kreatif yang tidak mendapat tempat kerja karena keterbatasan lapangan pekerjaan yang ada. Selain modal, dalam menjalankan kegiatan wirausaha juga harus memperhatikan keadaan dan kebutuhan masyarakat

(2)

sekitar. Pelaku wirausaha harus jeli dalam melihat kebutuhan barang dan jasa apa yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.

Salah satu kebutuhan barang dan jasa yang berhasil ditangkap oleh para pelaku usaha dewasa ini adalah persewaan perlengkapan perkemahan. Perlengkapan perkemahan berkaitan dengan hobi sebagian masyarakat yang kebanyakan usia muda, yaitu berpetualang ke alam bebas. Salah satu kegiatan berpetualang ke alam bebas yang paling populer adalah perkemahan.

Perkemahan berasal dari kata dasar kemah. Perkemahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti kegiatan mendirikan kemah untuk bermalam.1 Perkemahan memiliki tujuan yang beragam, misalnya karena hobi, mencari pengalaman dalam pendekatan diri dengan alam, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga alam, mengembangkan tanggung jawab dalam pemeliharaan keseimbangan alam, membina persaudaraan, dan lain sebagainya.

Ketika seseorang melakukan kegiatan perkemahan tentunya membutuhkan perlengkapan perkemahan yang mendukung, seperti tenda dome, tas carrier, sleeping bag, handy-talkie, head lamp, matras, kompor portable, jas hujan dan perlengkapan perkemahan lainnya. Tidak semua orang yang menggemari kegiatan perkemahan memiliki alat-alat tersebut. Hal itu dikarenakan harga perlengkapan perkemahan tersebut relatif mahal, apalagi untuk ukuran mahasiswa yang merupakan salah satu peminat kegiatan perkemahan.

1

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm 414.

(3)

Kondisi tersebut diterjemahkan sebagai sebuah peluang usaha bagi sebagian masyarakat yang jeli. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu tempat di mana usaha persewaan perlengkapan perkemahan mulai menjamur. Hal ini dikarenakan respon positif dari penyuka kegiatan perkemahan yang mayoritas merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi di kampus-kampus yang tersebar di Yogyakarta. Salah satu persewaan perlengkapan perkemahan yang cukup diminati adalah Merapi Adventure yang memiliki dua outlet, masing-masing beralamat di Ruko Condong Catur Kav.9 Jl. Anggajaya 3, Condong Catur, Depok dan Jl. Affandi Gg. Hortensia, Gejayan, Kabupaten Sleman.

Perjanjian sewa-menyewa merupakan salah satu dari sekian jenis perjanjian yang kita jumpai dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai alasan mendasari seseorang melakukan kegiatan sewa-menyewa, demikian halnya dengan kegiatan sewa-menyewa yang terjadi di Merapi Adventure. Setiap orang yang menggemari kegiatan perkemahan dapat menyewa dan menggunakan perlengkapan perkemahan sesuai kebutuhan mereka apabila mereka tidak memiliki perlengkapan perkemahan.

Merapi Adventure menyewakan berbagai perlengkapan perkemahandengan harga yang cukup terjangkau serta pelayanan yang sangat ramah. Hal ini membuat Merapi Adventure banyak diminati oleh para pecinta kegiatan perkemahan yang ingin memperoleh perlengkapan perkemahan tanpa perlu membeli dengan harga mahal, cukup menyewa saja.Pengertian perjanjian sewa-menyewa sendiri dijelaskan dalam Pasal 1548 KUHPerdata, yaitu:

(4)

Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan telah disanggupi pembayarannya.

Merapi Adventure mempunyai ketentuan bahwa penyewa harus memberikan nomor telepon penyewa dan meninggalkan kartu identitas yang masih berlaku dari penyewa selama masa sewa, seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu tanda mahasiswa (KTM). Merapi Adventure selaku pemberi sewa memastikan bahwa perlengkapan perkemahan yang hendak disewa oleh penyewa dalam keadaan baik.

Harga sewa perlengkapan perkemahan di Merapi Adventure didasarkan pada jenis barang yang disewa dan jangka waktu sewa yang dipilih oleh penyewa. Merapi Adventure selaku pemberi sewa telah menentukan harga sewa dari setiap jenis barang dalam lembar daftar harga barang sewa Merapi Adventure. Sistem pembayaran harga sewa di Merapi Adventure adalah pembayaran di muka. Penyewa membayar lunas seluruh harga sewa dari perlengkapan perkemahan yang ia sewa pada saat pengambilan barang sewa tersebut.2

Perjanjian sewa-menyewa merupakan perjanjian timbal-balik sehingga masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi selama berlangsungnya perjanjian sewa-menyewa. Sewa-menyewa seperti halnya dengan perjanjian jual-beli dan perjanjian lain pada umumnya adalah

2

Hasil wawancara dengan saudari Luluk selaku pimpinan Merapi Adventure, pada tanggal 28 Juni 2014, pukul 10.30 WIB, di outlet Merapi Adventure Ruko Condong Catur Kav.9 Jl. Anggajaya Gejayan, Condong Catur, Depok, Sleman.

(5)

suatu perjanjian konsensual. Artinya ia sudah sah dan mengikat pada saat tercapainya kata sepakat mengenai unsur-unsur pokoknya, yaitu barang, harga, dan jangka waktu sewa.3

Kata sepakat dalam perjanjian sewa-menyewa perlengkapan perkemahan pada Merapi Adventure dituangkan dalam lembaran nota sewa. Nota sewa tersebut berisikan nomor nota, identitas penyewa yaitu nama dan nomor telepon, kolom tanggal diambilnya perlengkapan perkemahan yang disewa serta tanggal pengembaliannya, kolom daftar perlengkapan perkemahan yang disewa yang terdiri dari nama barang, banyaknya, harga sewa per barang, dan total harga sewa barang yang harus dibayar, dan kolom tanda tangan penyewa serta Merapi Adventure selaku pemberi sewa.

Klausula-klausula mengenai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi pemberi sewa maupun penyewa dalam perjanjian sewa-menyewa perlengkapan perkemahan, serta klausula mengenai wanprestasi tidak dicantumkan dalam nota sewa tersebut, melainkan dituangkan dalam bentuk lembaran ketentuan sewa-menyewa Merapi Advenyure yang terpisah dari nota dan diletakkan di outlet Merapi Adventure.

Perjanjian sewa-menyewa perlengkapan perkemahan di Merapi Adventure berakhir pada saat dikembalikannya barang yang disewa oleh penyewa. Penyewa mengembalikan barang yang disewa dengan membawa nota sewa yang ia pegang. Ketentuan sewa-menyewa Merapi Adventure sudah mengatur mengenai batas waktu pengembalian perlengkapan perkemahan yang disewa.

(6)

Apabila terjadi keterlambatan dari batas waktu yang ditentukan, maka perjanjian sewa-menyewa dianggap otomatis diperpanjang selama 1x24 jam. Saat penyewa mengembalikan barang yang disewa, pihak Merapi Adventure memeriksa kondisi barang yang disewa apakah dalam kondisi baik seperti pada saat pengambilan barang oleh penyewa untuk disewa. Hal ini terkait degan kewajiban penyewa untuk memelihara dan menggunakan perlengkapan perkemahan dengan baik selama masa sewa.4

Setiap perjanjian termasuk perjanjian sewa-menyewa perlengkapan perkemahan di Merapi Adventure diharapkan para pihak dapat memenuhi hak dan kewajibannya sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian. Dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa perlengkapan perkemahan di Merapi Adventure, terdapat kondisi di mana salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya sebagaimana yang telah diperjanjikan atau disebut wanprestasi. Akibat salah satu pihak melakukan wanprestasi maka akan menimbulkan kerugian bagi pihak lainnya.5

Berangkat dari uraian latar belakang tersebut, menarik penulis untuk melakukan penelitian tentang Wanprestasi dalam Pelaksanaan Perjanjian Sewa-Menyewa Perlengkapan Perkemahan pada Outlet Merapi Adventure di Kabupaten Sleman.

4 Hasil wawancara dengan saudari Luluk selaku pimpinan Merapi Adventure, pada tanggal 28 Juni

2014, pukul 10.30 WIB, di outlet Merapi Adventure Ruko Condong Catur Kav.9 Jl. Anggajaya Gejayan, Condong Catur, Depok, Sleman.

(7)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa bentuk-bentuk wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada outlet Merapi Adventure di Kabupaten Sleman?

2. Bagaimana upaya penyelesaian dalam hal terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada outlet Merapi Adventure di Kabupaten Sleman?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Tujuan Objektif

a. Untuk mengetahui bentuk-bentuk wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada outlet Merapi Adventure di Kabupaten Sleman.

b. Untuk mengetahui upaya penyelesaian wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa pada outlet Merapi Adventure di Kabupaten Sleman.

2. Tujuan Subjektif

Untuk memperoleh data dan bahan yang relevan dengan topik yang diteliti dalam rangka penyusunan Penulisan Hukum sebagai salah satu

(8)

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

D.Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bukanlah penelitian pertama yang membahas mengenai wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa. Salah satu penelitian yang membahas wanprestasi dalam pelaksaan perjanjian sewa-menyewa adalah penulisan hukum yang ditulis oleh Rachel Ulitinawati pada tahun 2013 dengan judul Tinjauan Yuridis Perjanjian Sewa-Menyewa Peralatan Camping (Studi Kasus Pada Semesta Adventure Rental & Outlet Yogyakarta).

Penulisan hukum yang ditulis oleh Rachel Ulitinawati tersebut membahas tentang pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa antara pihak Semesta Adenture dengan pihak penyewa serta bagaimana upaya penyelesaian oleh pihak pemberi sewa dan penyewa dalam hal terjadi wanprestasi.6

Penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki kesamaan objek penelitian dengan penulisan hukum yang telah ditulis oleh Rachel Ulitinawati, yaitu perlengkapan perkemahan. Penelitian ini memang memiliki kesamaan objek dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachel Ulitinawati, namun penelitian yang dilakukan oleh penulis tetap memiliki perbedaan. Perbedaan itu terletak pada lokasi penelitian.

6

Rachel Ulitinawati, 2013, Tinjauan Yuridis Perjanjian sewa-Menyewa Peralatan Camping (Studi Kasus pada Semesta Adventure Rental & Outlet Yogyakarta), Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, hlm. 8

(9)

Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi di persewaan perlengkapan perkemahan Merapi Adventure yang memiliki dua outlet, masing-masing beralamat di Ruko Condong Catur Kav.9 Jl. Anggajaya 3, Condong Catur, Depok dan Jl. Affandi Gg. Hortensia, Gejayan, Kabupaten Sleman. Penelitian yang dilakukan oleh Rachel Ulitinawati berlokasi di persewaan peralatan camping Semesta Adventure Rental & Outlet yang beralamatkan di Jl. Gambir No.1 Karang Asem Baru CT. X. Depok, Sleman, Yogyakarta.7

Apabila di luar pengetahuan penulis terdapat penulisan hukum yang seragam dengan yang diteliti oleh penulis maka penulis berharap agar penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat melengkapi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dalam bidang hukum keperdataan, khususnya terkait dengan perjanjian sewa-menyewa.

2. Manfaat bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan hukum dan literatur di bidang keperdataan, khususnya dalam aspek perjanjian sewa-menyewa.

7Ibid. hlm. 95

(10)

3. Manfaat bagi pengusaha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pengusaha agar lebih berpedoman pada perundang-undangan dalam menjalankan usahanya, agar kegiatan wirausaha dapat berjalan dengan baik.

4. Manfaat bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yuridis mengenai perjanjian sewa-menyewa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang disajikan berupa grafik tingkat pertumbuhan keausan terhadap jumlah rotasi, grafik tingkat pertumbuhan contact pressure terhadap jumlah rotasi dan contact area,

Faktor keberadaan LPS yang menjadi penunjang nasabah menabung dibank syariah selain faktor bank yang berprinsip syariah, kebutuhan, kemudahan dan lainnya.Hal ini

Dari seratus dua puluh responden yang diteliti, maka telah diperoleh hasil untuk harapan pramuniaga membantu kesulitan pelanggan dalam mencari barang mempunyai bobot 485 sedangkan

Pelaksana harus menyediakan seluruh alat produksi dan material yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan kecuali bila disebutkan tersendiri di dalam Kontrak. Jika

Puncak Keemasan Dunamis Indonesia dalam membangun awareness terhadap produk animasi beakbug telah dilakukan dengan menggunakan konsep Brand Visualization yang

Untuk mendapatkan data-data dalam penelitian yang lengkap mengenai pemikiran serta hasil dari ktritis A. Hasan terhadap kitab Bulughul Maram serta beberapa karyanya

Auksokrom adalah suatu substituen (biasanya gugus jenuh) yang bila terikat pada kromofor akan mengubah panjang gelombang dan intensitas dari serapan maksimum. Contohnya : -OH,

Puji syukur yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan, pertolongan, berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis