• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Nasehat Pendidikan Luqman al-Hakim Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone - Repositori UIN Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Implementasi Nasehat Pendidikan Luqman al-Hakim Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone - Repositori UIN Alauddin Makassar"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

KEPRIBADIAN ANAK DI SD INPRES 12/79 ULO KECAMATAN TELLU SIATTINGE

KABUPATEN BONE

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Bidang Pendidikan Agama Islam pada

Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh: KAMRIAH NIM 80200215065

PASCASARJANA

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kamriah

NIM : 80200215065

Tempat/Tgl. Lahir : Kampung Baru, 17 Februari 1992

Program : Magister

Program Study : Dirasah Islamiyah

Alamat : Desa Ulo Kec. Tellu Siattinge Kab.Bone

Judul : Implementasi Nasehat Pendidikan Luqman al-Hakim Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa tesis ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian dan seluruhnya, maka tesis dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, 28 Maret 2018 Penyusun,

Kamriah

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

ﺳ َ

ﺒ ِ

ﻞِ

ﻟ َ

ﺇ ِ

ﻉ ُ

ﺍﺩ ْ

}

ﺍﻟ

ﺘﺎ

ﻘﺎ

ﺍﻟ

،

ﺎﻟ

ﺍﻟ

ﺏ ﻟﻠ

ﺍﻟ

ﻷﺍ

ﻰ ﻡﻼ ﺍﻟ

ﺴ ﻭ ﺓﻼ ﺍﻟ

ﺼ ﻭ

.{

ﺔِ

ﻨ َ

ﺴ َ

ﺤ َ

ﺍﻟ ْ

ﺔِ

ﻈ َ

ﻋ ِ

ﻮ ْ

ﻤ َ

ﺍﻟ ْ

ﻭَ

ﺔِ

ﻤ َ

ﻜ ْ

ﺤ ِ

ﺍﻟ ْ

ﺑِ ﺭ َ

ﻚ َ

ﺑ ّ ِ

.

ﺑﻌ

ﺃﻣ

ﺁﻳ

ﻭﻟ

ﻮﺍ

ﺑﻠ

» :

ﻘﺎ

ﺍﻟ

،

ﻠﻴ

ﺍﻟ

ﻴﺎ

ﻧﺒ

Segala puji hanyalah milik Allah swt.serta salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusunan tesis ini, “(Implementasi Nasehat Pendidikan Luqman al-Hakim Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siettinge Kabupaten Bone)” dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Upaya penulisan tesis ini telah dilakukan secara optimal, oleh karenanya semua koreksi dan saran-saran dari berbagi pihak demi untuk perbaikan dan kesempurnaan tesis ini kedepannya masih sangat dibutuhkan.Karena pada hakikatnya tidak ada sesuatu yang sempurna termasuk penyusunan sebuah karya tulis, tiada gading yang tak retak semuanya memiliki kekurangan. Kesempurnaan yang sebenarnya itu hanyalah milik Allah swt..

(5)

ii

Prof. Sitti Aisyah, M.A., Ph.D., dan Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. masing-masing sebagai Wakil Rektor I, II, III, dan IV serta seluruh jajarannya.

2. Prof. Dr. Sabri Samin, M.Ag. selaku Direktur Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Achmad Abu Bakar, M.Ag., Dr. H. Kamaluddin Abu Nawas, M.Ag., dan Prof. Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag. masing-masing selaku Wakik Direktur I, II dan III serta seluruh jajarannya.

3. Prof. Dr. H. Bahaking Rama, M.S. dan Prof. Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag. sebagai Promotor dan Kopromotor.

4. Prof. Dr. H. Achmad Abu Bakar, M.Ag. dan Dr. H. A. Marjuni, M.Pd.I. sebagai Penguji I dan Penguji II atas saran-saran dan masukan serta bimbingannya selama perkuliahaan hingga penyelesaian tesis ini. 5. Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Si. selaku Kepala Perpustakaan Pusat

UIN Alauddin Makassar beserta seluruh stafnya.

6. Sahabat-Sahabat angkatan 2015 dan keluarga besar pasca kelas sengkang Konsetrasi Pendidikan Agama Islam dan sahabat terdekat Hamsiati, Misdawati, Darmiati serta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini, semoga dapat menjadi amal ibadah disisi Allah swt.

(6)

iii

sabar menunggu sampai terselesainya studi.

8. Bapak Muh. Kaming, S.Pd dan Ibu Jawahirah, S.Pd. selaku orang tua yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya, perhatian, motivasi, dukungan serta doa yang tulus dalam penyelesaian studi.

9. Kasniah, Amd.Far, M.Agus Susanto, Nurdiansyah, M. Naufal Fatahillah selaku adik yang telah membantu penyelesaian studi ini.

10.Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang juga membantu serta menyumbangkan pemikiran tidak lupa disampaikan terimah kasih.

Akhirnya, semoga bantuan yang diberikan bernilai ibadah dan pahala di sisi Allah swt.dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. A<mi>n ya>Rab al-A<lami>n.

Makassar, Maret 2018 Peneliti,

Kamriah

(7)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ii

PERSETUJUAN PROMOTOR iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TRANSLITERASI DAN SINGKATAN ix

DAFTAR TABEL xvii

ABSTRAK xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 11

C. Rumusan Masalah 14

D. Kajian Penelitian Terdahulu 15

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 19

BAB II TINJAUAN TEORETIS 21

A. Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m 21

1. Pengerian Nasehat 21

2. Metode Pengajaran Luqman al-Hakim 34

3. Biografi Luqman al-Hakim 38

4. Luqma>n al-Haki>m Menurut Ahli Tafsir 39

B. Pendidikan Kepribadian Anak 42

1. Pengertian Pendidikan 42

2. Pengertian Kepribadian 45

3. Pembentukan Kepribadian Anak dalam Keluarga 52 4. Orang tua sebagai Pendidik Utama dalam Rumah tangga 55

C. Kerangka Konseptual 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62

A. Jenis dan Lokasi Penelitian 62

(8)

v

C. Sumber Data 64

D. Metodologi Pengumpulan Data 66

E. Instrumen Penelitian 67

F. Tehnik Pengolahan Data 68

G. Penguji Keabsahan Data 70

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NASEHAT PENDIDIKAN LUQMAN

AL-HAKIM MENURUT AL-QURAN DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI SD INPRES 12/79 ULO KECAMATAN

TELLU SIATTINGE KABUPATEN BONE 73

A. Profil SD Inpres 12/79 Ulo 73

B. Penerapan Implementasi Nasehat Pendidkan Luqma>n al-Haki<m menurut al-Quran dalam Pembentukan Keprian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellusiattinge

Kabupaten Bone 87

C. Bentuk Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo

KecamatanTellusiattinge Kabupaten Bone 99 D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi

Nasehat Pendidkan Luqma>n al-Haki>m menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres

12/79 Ulo 106

BAB V PENUTUP 116

A. Kesimpulan 116

B. Implikasi Penelitian 117

DAFTAR PUSTAKA 119

(9)

vi

Tabel. 4.1..Periodesasi Kepala Sekolah 72 Tabel. 4.2. Struktur Kurikulum SD Inpres 12/79 Ulo……….. 77 Tabel. 4.3.Nama-nama guru kelasdan agama di SD Inpres 12/79 Ulo 80 Tabel. 4.4. Nama-nama Guru SD Inpres 12/79 Ulo 65 Tabel. 4.5. Keadaanrombel kelas SD Inpres 12/79 Ulo 67 Tabel. 4.6. Siswa Kelas V SD Inpres 12/79 Ulo 68 Tabel. 4.7. Data sarana dan prasarana SD Inpres 12/79 Ulo 68

(10)

vii PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Translitersi Arab-Latin

1. Konsonan

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat di bawah ini:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ﺍ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ﺏ Ba B Be

ﺕ Ta T Te

ﺙ ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

ﺝ Jim J Je

ﺡ ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah)

ﺥ Kha Kh ka dan ha

ﺩ Dal D De

ﺫ Żal Ż zet (dengan titik di atas)

ﺭ Ra R Er

ﺯ Zai Z Zet

ﺱ Sin S Es

ﺵ Syin Sy es dan ye

ﺹ ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)

ﺽ ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)

ﻁ ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)

ﻅ ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)

(11)

viii

ﻕ Qaf Q Qi

ﻙ Kaf K Ka

ﻝ Lam L El

ﻡ Mim M Em

ﻥ Nun N En

ﻭ Wau W We

ﮪ Ha H Ha

ﺀ hamzah ’ Apostrof

ﻱ Ya Y Ye

Hamzah (ﺀ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ﺍَ fatḥah A A

ﺍِ Kasrah I I

ﺍُ ḍammah U U

(12)

ix

antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ﺍَ

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan

(13)

x

Transliterasi untukta marbūṭahada dua, yaituta marbūṭahyang hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, danḍammah, transliterasinya adalah [t].Sedangkan ta marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah,

makata marbūṭahitu ditransliterasikan dengan ha [h].

Contoh:

Syaddah atau tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda tasydīd ( ّ ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tandasyaddah.

Contoh:

(14)

xi

kasrah(ّ ﯽﺍِ ), maka ia ditransliterasi seperti hurufmaddah(ī).

Contoh:

ﻰّ : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby) 6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ﺍ

ﻝ (aliflamma‘rifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang

ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya.Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

Contoh: ﺍﻟ ﺸَ ﻤْ ﺲ

ُ :al-syamsu(bukanasy-syamsu)

ﺍﻟ

(15)

xii

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut caratransliterasi di atas. Misalnya kata Al-Qur’an (dari al-Qur’ān), Sunnah, khusus dan umum.Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh.

Contoh:

FīẒilāl al-Qur’ān

Al-Sunnah qabl al-tadwīn

Al-‘Ibārāt bi ‘umūm al-lafẓ lā bi khuṣūṣ al-sabab

9. Lafẓ al-Jalālah(ﷲﺍ)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti hurufjarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagaimuḍāf ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

ِ ﷲﺍ ﺩِﻦُﻳْ dīnullāh ِ ﷲ ﺑِﺎﺍ billāh

Adapun ta marbūṭah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ

al-jalālah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh:

ِ ﷲﺍﺔِﻤَﺣْﺭَﻲْ ﻫُﻓِﻢْ hum fī raḥmatillāh 10.Huruf Kapital

(16)

xiii

dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR).

Contoh:

Wa mā Muḥammadun illā rasūl

Inna awwala baitin wuḍi‘a linnāsi lallażī bi Bakkata mubārakan Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fih al-Qur’ān

Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī Abū Naṣr al-Farābī Al-Gazālī

Al-Munqiż min al-Ḍalāl

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abū (bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contohnya:

Abū al-Walīd Muḥammad ibnu Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu)

(17)

xiv

swt. = subh}a>nahu> wa ta‘a>la>

saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam

a.s. = ‘alaihi al-sala>m

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)

w. = Wafat tahun

QS …/…: 4 = Contoh: Q.S. al-Baqarah/2: 4

HR = Hadis Riwayat

Kab. = Kabupaten

(18)

ABSTRAK Nama : Kamriah

NIM : 80200215065

Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam

Judul Tesis : Implementasi Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone Tesis ini membahas tentang Implementasi Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. Adapun yang menjadi permasalahannya adalah 1)Bagaimana Implementasi Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m Menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bon2)Bagaimana Bentuk Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone3) faktor-faktor Apakah yang Mendukung dan Menghambat Penerapan Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan instrumen kunci adalah peneliti sendiri. Lokasi penelitian pada SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. Pengumpulan data menggunanakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologis-normatif, Psikologis dan sosiologis. Sumber data yang diperoleh terdiri dari sumber data primer dengan informan sebanyak 10 orang dan data sekunder.

Hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa implementasi nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m menurut al-Quran dalam pembentukan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo, sudah baik namun belum maksimal, kepribadian anak di SD Inpres sudah mampu mengaplikasikan nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m dari segi aqidah, ubudiyyah, sosiologi, mental dan akhlak tetapi masih ada siswa belum mampu menjaga ibadah salat, dan akhlak, faktor pendukungnya meliputi, kurikulum, Kepedulian kepala sekolah, tenaga guru dan warga sekolah dan peran serta orang tua, adapun Dan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo sudah sebagian besar menunjukan kepribadian baik dalam hal besosialisasi dan akhlaknya kepada teman sebaya dan unsur pendidik faktor penghambatnya adalah penyalahgunaan media, waktu yang terbatas, kurangnya perhatian orang tua dan minat belajar dan kurangnya sosialisasi, adapun solusinya adalah kemampuan baca tulis al -Quran yang menjadi standar kelulusan peserta didik dan meningkatkan sosialisasi dan kerjasama pada setiap unsur pendidik. \

(19)
(20)
(21)

1

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan Islam merupakan sendi yang kokoh dan kuat bagi peradaban ummat Islam. Pendidikan tersebar di seluruh bidang kehidupan manusia, baik dalam dimensi horizontal maupun vertikal. Pendidikan tidak bisa dipungkiri eksistensinya di dalam diri dan kehidupan manusia. Semenjak dilahirkan, manusia sudah memiliki potensi-potensi bawaan yang memungkinkan untuk dikembangkan dengan melalui pendidikan.1

Kesatuan masyarakat terkecil yang disebut rumah tangga, mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan pola hidup masyarakat, dalam keadaan gaya hidup yang cenderung mengacu pola hidup Barat, maka sebagai orang beragama (Islam), rasa kekhawatiran yang timbul adalah satu hal yang wajar, mengingat pola hidup barat yang sangat kontradiksi dengan pola hidup masyarakat Islami. Pola hidup barat tidak mungkin dijadikan sebagai kiblat dalam sistem sosial kemasyarakatan.

Ungkapan Luqma>n patut dijadikan teladan oleh siapapun pada zaman ini. Sistematika nasihatnya dikemas denga\\\n indah, tersusun dengan teratur dan didukung oleh contoh dan budi pekerti yang mulia (Akhla>q al-Kari>mah).2

Keluarga adalah sebuah institusi pendidikan yang utama dan bersifat

1Suparlan Suhartono,Filsafat Pendidikan(Cet.I;Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2006), h. 91. 2Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam ( Cet.I;

(22)

2

kodrati. Di samping itu, keluarga juga merupakan komunitas.3 Masyarakat

kecil. Keluarga memiliki arti penting dan strategis dalam pembangunan komunitas masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu dibangun di atas dasar sistem interaksi yang kondusif sehingga pendidikan dapat berlangsung dengan baik, fungsi dasar dalam keluarga sebagai sebuah perspektif pendidikan Islam yakni “Menumbuh kembangkan potensi dasar yang dimiliki sebagai wahana untuk mentransfer nilai-nilai sebagai agen transformasi kebudayaan”.4

Merajuk dari asumsi di atas tergambar bahwa keluarga adalah suatu wadah dan institusi di mana sang anak pertama kali bersentuhan dengan pendidikan dengan kedua orang tua bertindak sebagai pendidiknya. Dalam lingkungan keluarga yang juga dikenal dengan istilah rumah tangga, menjadi suatu idaman bagi setiap yang terlibat di dalamnya agar menjadikan rumah tangganya sebagai tempat yang indah, tentram, nyaman, dan bahagia. Maka salah satu penggalan sabda Rasulullah Saw., yang berbunyi “

ﺟﻨﺘﻲ ﺑﻴﺘﻲ

“ (Rumahku Surgaku) adalah potret rumah masa depan.5

3Keluarga sebagai suatu komunitas yang secara realitas objektif duakui didalamnya

hidup bersama ayah, ibu, dan anak yang secara kondusif. Persoalan muncul ketika kepemimpinan yang diterapkan oleh orang tua tidak mampu menciptakan suasana

kehidupan keluarga yang kondusif, selengkapnya lihat Syaiful Bahri Djamrah, Pola

Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga Sebuah Perspektif Islam ( Cet. I;Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 5.

4Lihat Ahmad Kamaludunigrat, “Bina Keluarga Sakinah Menanggulangi Kenakalan

Remaja”, dalam Majalah Nasehat Perkawianan dan Keluarga No. 259/Th. XXIV/Januari, 1994.h. 26-46.

5Ahmad Kamaludunigrat, “Bina Keluarga Sakinah Menanggulangi Kenakalan Remaja”,

(23)

Paradigma tersebut menggambarkan bahwa pendidikan anak dalam keluarga merupakan faktor yang sangat penting untuk perkembangan kepribadian anak sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama baginya.

Keluarga memiliki fungsi pendidikan, yaitu keluarga harus menjadi lembaga pertama dan utama yang memberikan pendidikan nilai-nilai agama dan budaya, sosialisasi nilai-nilai agama dan budaya diperoleh anggota keluarga pertama kali melalui imitasi lansung dari lingkungan keluarganya.6

pihak yang paling berperan dan bertanggung jawab dalam mendidik anak adalah adalah orang tua, karena keduanya merupakan pendidik utama. Orang tua memberikan contoh-contoh kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai hidup seorang anak sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama yang dilihat dan dirasakan sebagai bentuk pembinaan dasar-dasar kepribadian. Penanaman nilai-nilai agama dalam rumah tangga masih mudah dibentuk karena anak masih dominan dalam pengaruh lingkungan rumah tangga.

Dasar filosofi kewajiban orang tua (ayah-ibu) terhadap anak-anak. Adalah firman Allah dalam QS al-Tahrim/66:6, sebagai berikut:

ﻭ َ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.7

Ayat tersebut mengandung maksud bahwa orang tua bertanggung

(24)

4

jawab untuk melindungi, membimbing keluarganya agar terhindar dari siksaan api neraka. kewajiban ini harus dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah. Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut, kedua orang tua hendaknya kerjasama untuk menghasilkan anak yang saleh, yang kelak bila mereka meninggal dunia dapat mendoakannya.

Allah ‘Azza wa Jalla>telah menggambarkan kedudukan Islam sebagai ummat terbaik dengan menjelaskan syariatnya yakni menggelorakan semangat amar makruf nahi munkar. Realita yang menunjukan bahwa terjadi sikap antipati dari sebagian ummat Islam terhadap amar makruf nahi mungkar. Sikap memandang sebelah mata terhadap kewajiban, tampak dalam banyak hal, diantaranya membiarkan pertumbuhan anak remaja tanpa adanya pembinaan dari mereka masih kecil. Hal ini akan terjadi dampak negatif, anak remaja akan tumbuh dan berkembang dalam budaya kejahatan, alergi terhadap sesuatu kebaikan.8 Akhirnya terbiasa dengan kemungkaran

dan berpaling dari kebaikan.9

Era moderen dengan propogandanya, remaja digiring pada nilai-nilai materialisme yang menjungjung tinggihedonismetanpa melibatkan nilai-nilai agama. Akibatnya muncul euforia sekularis alergi pada materi dan

8Untuk memperbaiki manusia terdapat dua cara. Pertama Dari luar ke arah dalam

adalah memperbaiki keadaan lingkungan manusia itu sendiri. Dengan baiknya lingkungan manusia akan menyesuaikan sendiri dengan lingkungannya itu kemudian dapat merubah pribadinya.Kedua,dari dalam ke arah luar adalah dengan merubah lebih dahulu alam pikiran manusia sendiri, kemudian merubah masyarakat. Jika hendak memperbaiki manusia, harus memasuki alam rohaninya. Jangan hanya merubah masyarakat dalam bentuk lahirnya, tetapi tidak mampu merubah manusia itu sendiri. Karl Mannheim, dikutip oleh Baehori, Islam Mengisi Kehidupan ( Surabaya: Al-Ikhlas, 1982), h. 44.

9Fadhl Ilahi, Al-Ihtisab ‘ Ala Al-Athfal, terj. Muhammad Ashim. Mendakwahi anak;

(25)

menjadikan uang sebagai Tuhan.10Kenakalan remaja sampai kapan pun tetap

ada.

Manusia dizaman hedonistik yang senatiasa mengutamakan kelezatan material, ketika petimbangan ekonomi dalam berbagai aktivitas yang dilakukan terlihat begitu dominan meskipun sesungguhnya hal itu tidak menjamin kesejahteraan ummat manusia.11

Dalam kajian pendidkan, manusia memerlukan pembinaan dalam kehidupannya. Anak,12adalah amanat Allah yang dititipkan kepada orang tua.

Keluarga adalah kelembagaan masyarakat yang memegang peranan serta kunci dalam proses sosialisasi. Peranan orang tua sangat menentukan dalam proses pembentukan kepribadian.13 Salah satu keutuhan Islam bagi

ummat Islam adalah adanya metode paripurna dan konsisten dalam membina mental, melahirkan generasi yang berbudaya dan berdab, dengan prisip keluhuran menuju cahaya tauhid, ilmu dan hidayah.14

Tugas lingkungan rumah tangga dalam hal penanaman moral agama sangat penting, bukan karena usia anak masih mudah, tetapi pendidikan yang

10Abu Al-Ghifari,Remaja Korban Mode(Cet. I; Bandung : Mujahid, 2003). h.11.

11Barenggang Manurung, Kearifan para ayah menjadi ayah yang efektif ( Cet. I.

Bandung: Pionir Jaya, 2003), h. 1.

12Suatu amanat yang dipertanggung jawabkan ke hadirat Allah. Orang tua

mempersiapkan diri jangan sampai di vonis menyesal dalam pengembangan amanat. Syekh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd. Panduan pendidikan Anak; jangan salah mendidik anak

terj. Abu Fawwaz Muhammad Washito (Cet, I; Bogor: Media Tarbiyah, 2008), h. 5

13Imam Barnadi, Pemikiran tentang Pendidikan Baru(Yogyakarta: Offeset, 1983). h.

130.

14Abdullah Nasih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, terj. Saifullah

(26)

6

dapat diperoleh anak di lembaga pendidikan belum mendapat perhatian khusus sebagai perpanjangan tangan dari pendidikan yang didapatkan anak dalam rumah tangga. Pendidikan formal di Indonesia masih cenderung kurang fokus pada pembinaan kepribadian anak, tetapi lebih pada aspek kognitif. Oleh karena pembinaan kepribadian anak seharusnya mendapat perhatian khusus dari orang tua. Dan sekiranya anak mengalami prilaku menyimpang, maka orang tua tidak akan serta merta menyalahkan guru gagal membina anak yang dipercayakan untuk dibina.

Anak sebagai amanah dari Allah, maka orang tuanyalah bertanggung jawab harus menjaga kalbu anak yang masih bersih sebagai permata yang sangat berharga. Jika anak dibiasakan melakukan kebaikan, niscaya ia akan dengan kepribadian yang terpuji dan bahagia dunia dan akhirat. Oleh karenanya orang tua dapat senantiasa berusaha memproteksi anak-anaknya dari pengaruh negatif, baik pengaruh negatif karena kita sebagai orang tua tidak memiliki kepribadian yang terpuji, lebih-lebih nilai negatif lain yang datangnya dari luar keluarga, misalnya pergaulan yang cenderung bebas yang mungkin disaksikan anak di masyarakat atau melalui media cetak atau media elektonik.15

Tugas dan tanggung jawab pendidikan atau pembinaan generasi muda, secara mikro adalah amanah Allah kepada orang tua dalam rumah tangga, namun secara makro hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama orang tua di rumah tangga, guru-guru di sekolah serta tokoh agama dan

15Jama Abd al-Rahman, Athfaul Muslim, Kaifa Rabbahumun Nabiyyah Amiin. Terj.

(27)

tokoh masyarakat dilingkungan masyarakat16

Pendidikan agama (Islam) sangat berperan dalam pembentukan pribadi anak, sepanjang orang tua telah meletakkan dasar-dasar pendidikan agama itu. Dengan penanaman nilai-nilai dasar keagamaan, pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi lebih dinamis. Sebaliknya, jika nilai-nilai keagamaan tidak ditanamkan bahkan jauh dari pembentukan kepribadiaan anak. Kenyatan ini, “harus diakui sedang melanda kehidupan rumah tangga, sehingga idealnyaback to Islamic valuesdan berpedoman pada nilai dasar ke -Islamam”.17

Dalam interaksi yang lebih komprehensif, anak diberikan tuntunan untuk berbakti kepada orang tua sebagai wujud walidaini ihsana, refleksi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan UU RI. NO 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dalam aspekfungsidantujuanpendidikan nasional, sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabak dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.18

Sejalan dengan hal tersebut, orang tua juga berkewajiban memberikan

16Muzakkir, Pembinaan Generasi Muda (cet I Alauddin University Press makassar

2011), h.8.

17Nurcholis Madjid, Masyarakat Religius: Membumikan nilai-nilai Islam dalam

kehidupan Masyarakat, (Jakarta: Paramadina, 1996), h. 81-89.

18Depertemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(28)

8

pendidikan kepada anaknya khususnya dalam masa usia wajib belajar. Hal ini penting karena pada usia wajib belajar sangat berpengaruh dalam penanaman dasar-dasar pengetahuan, akhlak dan kepribadian anak sehinga dalam rumah tangga perlu diperhatikan sikap dan perbuatan. Berkaitan dengan pembinaan kepribadian anak dalam rumah tangga sebagai kekuatan dalam pembangunan. Allah swt., memberikan isyarat tegas dalam QS al-Nisa’/4:9.

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.19

Ayat di atas mengindikasi tentang adanya kosekuensi timbal balik, yakni bahwa anak diharapkan dari pembentukan kepribadiannya akan menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Pembinaan ketaatan beribadah pada anak di mulai dari dalam keluarga. Anak yang masih kecil kegiatan ibadah yang lebih menarik baginya adalah yang mengandung gerak. Anak-anak suka melakukan salat, meniru orang tuanya, kendatipun ia mengerti apa ia tidak mengerti apa yang dilakukannya itu. Pengalaman keagamaan yang menarik anak seperti salat berjamaah.

Islam sangat memperhatikan pendidikan anak-anak dari aspek moral

(29)

dan mengeluarkan petunjuk yang sangat berharga di dalam melahirkan anak dan kebiasaan yang baik. Berikut ini sebagian dari wasiat dan petunjuk Rasul dalam upaya mendidik anak dari aspek moral. At- Tarmizi meriwayatkan dari Ayyub bin Musa dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw. bersabda:

20

(

Tidak ada suatu pemberian yang diberikan oleh seorang ayah kepada anaknya yang lebih utama dari pada pemberian budi pekerti yang baik.

Berdasarkan hadits di atas bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anak dengan baik dan dasar-dasar moral sebagai realisasi dari pengalaman nilai-nilai Islami, realisasi dapat terwujud lewat harmonisasi komunikasi dengan pemanfaatan yang berkualitas yang sengaja diciptakan orang tua untuk anak-anaknya.

Oleh karena itu orang tua harus memiliki peran yang utama dan dominan terhadap anak dalam persiapan memasuki usia balligh dengan bekal pengetahuan yang cukup tentang ibadah sebagai tujuan penciptaan manusia.

Para orang tua, guru dan para ahli sebagai pendidik hendaknya memperhatikan putera puterinya, agar mereka menjadi pemikir ulung atau peraktis cekatan di masa yang akan datang, juga diberikan berbagai macam ilmu pengetahuan kepada mereka untuk mendidik secara sempurna. Hal ini sangat penting agar mereka menjadi lebih percaya diri, sanggup melaksanakan tanggung jawab dan mengatasi setiap problematika yang mengitarinya, dan pada akhirnya mereka berhasil dalam mengarungi

20Muhammad Ibn Isa Abu Isa al-Tarmizi,Sunan al-Turmuzi, Jus 6( Beirut: Dar Ihya

(30)

10

kehidupan, baik dalam dunia ilmu pengetahuan maupun dalam hal-hal yang bersifat praktis.21

Sejak lahir ke dunia, sangat bergantung kepada orang lain, karena ia masih lemah untuk mengetahui sesuatu, karena itu ia memerlukan bimbingan dan arahan dari orang dewasa sebagai wujud dari proses pendidikan, dengan demikian, tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab setiap orang . secara formal tanggung jawab itu dibebankan kepada tiga lingkungan yaitu, rumah tangga, masyarakat dan sekolah, yang menurut ki Hajar dewantara disebut “di pusat pendidikan”22

Al-Quran sebagai pedoman hidup memberikan petunjuk bagaimana manusia seharusnya melakukan aktifitas di dunia ini, diantaranya aktifitas pendidikan. al-Quran memberikan contoh tentang proses pendidikan terdapat dalam kisah Luqma>n al-Haki>m yang membrikan contoh ideal bagaimana proses pendidikan yang dibrikan kepada anak.

Pokok-pokok pendidikan Luqma>n al-Haki>m itu meliputi unsur pendidikan dan pendekatannya. Unsur itu meliputi dasar dan tujuan, materi dan metode serta lingkungan pendidikan, sedangkan pendekatan pendidikan meliputi pendekatan filosofis, psikologis, dan relegius.

Materi pertama yang diberikan adalah tauhid yang merupakan ajaran dasar untuk menanamkan nilai-nilai akidah kepada anak agar senantiasa mempercayai ke-Esaan Allah. Tauhid ini merupakan misi para Rasul dalam

21Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Ruh Al-Islam.Terj.Syamsuddin Asyrafi dkk. Dengan

judul beberapa Pemikiran Pendidikan Islam, Cet, I;Yogyakarta: titin Ilahi Press 1996), h.82.

22Amir Dalen Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha

(31)

menyampaikan risalah kepada manusia. Sistematika pendidikan Luqma>n al-Haki>m terutama urutan matode pendidikan, sangat menarik untuk dicermati dan ditelaah secara mendalam, sebab urutan ini tampaknya memiliki hubungan erat dengan irama perkembangan jiwa manusia. Urutan materi itu adalah sebagai berikut: Aqidah, Ubudiyyah, Sosiologi, Mental dan Akhlak.

Dengan demikian implementasi nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m. Khususnya di SD Inprs 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone sangat menentukan keberhasilan dalam dalam mencapai tujuan pendidikan Luqma>n al-Haki>m dari aspek , aqidah, ubudiyah, sosiologi, mental dan akhlak pendidikan memang sangat menarik untuk dikaji. Luqma>n al-Haki>m figur ideal dalam pendidikan yang harus diteladani oleh setiap unsur pendidik dan perlunya rekonstruksi pendidikan dan sosial keagamaan khususnya pada Kelas V SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.

Terkait dengan apa yang telah dijelaskan di atas, nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m penting untuk dikaji terlebih pada tingkat sekolah dasar karena melihat usia 7-12 tahun sangat membutuhkan bimbingan dan pengawasan dalam pembentukan kepribadian anak sesuai dengan nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m dan tuntunan syari’at Islam.

(32)

12

B.Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Masalah yang menjadi objek penelitian adalah implementasi nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. Aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Matriks Fokus Penelitian

No Fokus Penelitian Sub Fokus

1.

2.

Materi pelajaran dan metode pembelajaran Luqma>n

al-Haki>m

Pembentukan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo

(33)

3.

Faktor pendukung dan penghambat

a) Faktor Pendukung 1. Kurikulum

2. Kepedulian kepala sekolah 3. Tenaga guru dan warga

sekolah

4. Peran serta orang tua b) Faktot penghambat

1. Waktu yang terbatas 2. Menyalahgunakan media

elektronik

3. Sebagian orang tua kurang perhatian

4. Minat belajar yang kurang 5. Kurangnya sosialisasi

(34)

14

kepala sekolah, guru kelas V, guru pendidikan agama Islam dan para guru, orang tua peserta didik. Penelitian ini difokuskan pada QS Luqma>n/ 31: 12-19.

2. Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji lebih dalam tentang nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m di kelas V SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge yang terkait dengan aspek aqidah, ubudiyyah, sosiologi, mental dan akhlak. Maka perlu dijelaskan dari beberapa aspek yang diterapkan Luqma>n al-Haki>m dalam menasehati anaknya serta apa yang di terapkan di SD Inpres 12/79 Ulo al-Quran pada surah Luqma>n ayat12-19 yang membahas tentang nasehat pendidikan Luqma>n di dalamnya, agar tidak terdapat kesalah pahaman pembaca dalam memahaminya adapun yang perlu dijelaskan disini adalah:

a. Aspek aqidah adalah merupakan aspek fundamental yang harus ditanamakan pada peserta didik yang terkait dengan beriman kepada Allah.

Hal ini dijelaskan oleh Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya berdasarkan QS Luqma>n/ 31: 12

b. Aspek ubudiyyah adalah yang berfokus pada ibadah salat lima waktu yang diterapkan. Hal ini dijelaskan oleh Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya berdasarkan QS Luqma>n/ 31: 17

(35)

d. Aspek Mental adalah pada kesabaran dan tidak memiliki mental bajak. Hal ini dijelaskan oleh Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya berdasarkan QS Luqma>n/ 31: 17

e. Aspek akhlak adalah yang terkait dengan berprilaku santun kepada pendidik/orang tua. Hal ini dijelaskan oleh Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya berdasarkan QS Luqma>n/ 31: 14

Bentuk penerapan nasehat pendidikan Luqma>n al-Hakim pada dasarnya cukup banyak, tetapi dalam penelitian ini penulis membatasi yakni bentuk penerapan nasehat, teladan dan pembiasaan yang berfokus pada nasehat pendidikan luqma>n al-Haki>m sesuai yang diutarakan di atas dan pengaplikasian di SD Inpres 12/79 Ulo yang mau dibangun adalah karakter religius meliputi pendekatan yang Islami. Dalam pendidikan agama Islam terwujudnya kerja sama yang baik antara kepala sekolah guru kelas, guru agama dan para pendidik, orang tua dan pihak sekolah, serta falisilitas yang memadai. Sedangkan faktor penghambat penerapan nasehat ini masih banyak peserta didik yang belum menerapkan sikap dan sifat sesuai dengan ajaran agama Islam dalam metode pendidikan Luqma>n al-Hakim. Adapun solusinya yaitu memahami dan menerapkan nasehat pendidikan luqma>n al-Haki>m.

C. Rumusan Masalah

(36)

16

Kabupaten Bone. pokok masalah tersebut dikembangkan dalam tiga submasalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m menurut al-Quran dalam Pembentukan Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone?

2. Bagaimana Bentuk Kepribadian Anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone Sebagai Hasil Implementasi Pendidikan Luqma>n al-Haki>m?

3. Faktor- Faktor Apakah yang Mendukung dan Menghambat Penerapan Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone?

D. Kajian Penelitian Terdahulu

Pada dasarnya penelitian tentang implementasi nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m telah dilakukan oleh beberapa orang dengan metode dan objek kajian penelitian yang berbeda-beda, sesuai dengan minat dan ilmu masing-masing. Untuk mendukung penelaahan yang lebih mendetail, penulis berusaha melakukan kajian terhadap beberapa pustaka ataupun karya yang relevan dengan topik penulisan karya ilmiah ini. Buku-buku dan karya ilmiah yang sebelumnya pernah ditulis dan ditelusuri sebagai bahan perbandingan maupun rujukan dalam penulisan karya ilmiah ini, yakni:

Pertama, Implementasi Nilai Edukatif Luqma>n al-Haki>m dalam

Pembinaan Santri, yang ditulis oleh Hafidz Zainul Mustofa.23 tesis ini

23Hafidz Zainul Mustofa, Implementasi Nilai Edukatif Luqma>n al-Haki>m dalam

(37)

menjelaskan tentang konsep nilai-nilai edukatif Luqman Al-Hakim yang terdiri: penanaman akidah, pengamalan syri’at, dan pembinaan akhlak. Pesantren Sultan Hasanuddin di Desa Paraikatte, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, telah mengimplementasikan tiga konsep nilai edukatif Luqman Al-Hakim dalam pembinaan santrinya dan telah menunjukan hasil yang memuaskan. Terdapat beberapa faktor pendukung dalam proses implementasi konsep nilai edukatif Luqman AL-Hakim yaitu, pimpinan podok sebagai motivator dan kreator dalam memiliki kecakapan dan later belakang pendidikan yang cukup sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya ia mampu menjalin komunikasi yang baik denagan stakeholders, motivasi yang antusias pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program implemantasi, dan dukungan orang tua santri dan masyarakat yang cukup besar. Namun juga terdapat beberapa faktor penghambat antara lain, kurangnya pembina yang tinggal didalam kampus bersama santri, tidak meratanya kondisi perekonomian orang tua santri dan kurangnya sosialisasi program pembinaan di kalangan orang tua wali santri.

Adapun yang membedakan dalam penelitian ini akan dibahas tentang metode.

Kedua, Pendidikan Karakter dalam Tinjauan Pendidikan Islam yang

ditulis oleh Ahmad Darussalam.24tesis ini menjelaskan bahwa pendidkan

krakter dimaknai sebagai pendidikan yang bertujuan mengembangkan krakter diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai kejiwaan, akhlak dan budi pekerti dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sebagai pribadi

Kabupaten Gowa UIN Makassar,Tesis 2011)

24Ahmad Darussalam, Pendidikan Karakter dalam Tinjauan Pendidikan Islam UIN

(38)

18

yang religius, anggota masyarakat dan warga negara yang baik, nasionalis, produktif dan kreatif. Pendidikan krakter tersebut ditempuh dengan cara : pertama, konsep nilai-nilai kebaikan diajarkan kepada peserta didik terutama dalam lingkungan sekolah. Kedua, guru menjadi teladan nilai-nilai kerakter di dalam maupun diluar kelas. Ketiga, menjadikan pendidikan kerakter sebagai prioritas lembaga pendidikan, Keempat, melakukan refleksi dan evaluasi terhadap proses pendidikan kerakter yang telah dijalankan nilai-nilai kerakter juga sejalan dengan nilai-nilai universal ajaran Islam ynag senantiasa diarahakan untuk menciptakan pribadi yang memiliki pemikiran, ucapan, tindakan, yang selau diupayakan berdasarkan pada ajaran Islam antara lain kejujuran ,tanggung jawab, cinta tanah air, berjiwa sosial disipilin. Dan cinta damai. Dalam pendidikan kerakter dimensi yang perlu dipahami adalah individu, sosial, dan moral. Individu menyiratkan dihargainya nilai-nilai kebebasan dan tanggung jawab. Sedangkan dimensi sosial mengacu pada corak relasional antara individu dan individu lain, atau dengan lembaga lain tang menjadi cerminan kebebasan individu dalam mengorganisir dirinya sendiri. Kehidupan sosial dalm masyarakat bisa berjalan dengan baik dan stabil karena ada relasi kekuasaan yang menjamin kebebasan individu serta jalinan antar individu. Dimensi moral menjadi jiwa yang menghidupi gerak dan dinamika masyarakat sehingga mejadi semakin bebudaya, bermartabat.

Ketiga, Peranan orang tua dalam mewariskan nilai-nilai Islam pada

rrmaja di lingkungan keluarga muslim yang ditulis oleh Lasawe.25 tesis ini

25Lasawe, Peranan orang tua dalam mewariskan nilai-nilai Islam pada rrmaja di

(39)

menjelaskan bahwa kurangnya pengamalan nilai-nilai Islam terhadap remaja di lingkungan keluarga, disebabkan orang tua tidak memahami dan melaksanakan nilai-nilai Islam seperti nilai aqidah dan ibadah, pada gilirannya tanggung jawab orang tua dalam mewariskan nilai-nilai Islam pada remaja di lingkungan keluarga muslim tidak terlaksana dengan baik, tuntas dan sempurna.

Keempat, Kompetensi Guru Aqidah Akhlak dalam Menenamkan

Nilai-Nilai Akhlak Mulia Peserta Didik pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Sinjai.26yang ditulis oleh Marwati dalam Desertasi ini menjelaskan

bahwa realitas kompetensi guru Aqidah Akhlak pada Madrasah Tsanawiyah pada aspek kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya belum mampu diterapkan secara maksimal. Hal tersebut dilihat dari kemampuan menyusun silabus, RPP, yang masih sering meng Copy Paste dari teman sejawatnya dan terkait media pembelajaran dengan teknologi pada umumnya belum mampu mengaplikasikannya.

Kelima, Konsep Pendidikan Anak dalm Kisah Luqma>n al-Hakim telah

terdapat dalam QS Luqma>n 12-19.27yang ditulis oleh Barsihannor jurnal

Penelitian ini disadari atas suatu anggapan bahwa pendidikan anak sangat penting diterapkan sejak dini, dengan menggunan unsur dan pendekatan pendidikan yang sistematis, salah satu konsep pendidikan yang dianggap sesuai adalah seperti dalam kisah Luqma>n al-Haki>m yang menerapkan

26Marwati, Kompetensi Guru Aqidah Akhlak dalam Menenamkan Nilai-Nilai Akhlak

Mulia Peserta Didik pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Sinja, UIN Makasara, Desertasi 2014)

27Barsihannor,Konsep Pendidikan Anak dalm Kisah Luqma>n al-Hakim telah terdapat

(40)

20

pendidikan yang sesuai dengan petunjuk yang terkandung dalam al-Hikmah tersebut.

Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yang sebelumnya membahas pendidikan dalam bentuk penelitian pustaka dan penelitian lapangan yang berfokus pada pesantren dan madrasah tetapi peneliti disini tertarik meneliti di sekolah dasar dengan demikian, melihat kenyataan-kenyataan yang sebagaimana telah disebutkan di atas, inilah yang melatar belakangi adanya keinginan peneliti untuk mengetahui bagaimana implementasi nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m menurut al-Qur’an dalam pembentukan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui nasehat pendidikan Luqma>n al-Haki>m di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone

b. Untuk mengetahui kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone

2. Kegunaan Hasil Penelitian : a. Kegunaan Ilmiah

(41)

al-Haki>m dalam pembentukan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge kabupaten bone.

2) Sebagai bahan bacaan bagi praktisi pendidikan Islam pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

3) Sebagai informasi tentang pentingnya nasehat Luqma>n al-Haki>m dalam pembentukan kepribadian anak di SD Inpres 12/79 Ulo Kecamatan Tellu Siattinge kabupaten bone.

4) Menambah khazanah ilmu pengetahuan Islam bagi masyarakat yang bergelut dalam studi-studi keislaman dan praktisi pendidikan Islam b. Kegunaan praktis

1) Menambah Khazanah perpustakaan mengenai program dan metode pembelajaran

2) Sebagai rekomendasi bagi pemerintah untuk dijadikan acuan dalam pembelajaran khususnya dalam membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, berkepribadian tinggi dan kepekaan sosial.

3) Menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah dan masyarakat Desa 4) Menjadi bahan masukan bagi peneliti lanjut, kiranya memberikan

(42)

21 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Nasehat Pendidikan Luqma>n al-Haki>m

1. Pengertian Nasehat

Nasehat diambil dari kata

َﺢَ

ﻧَﺎ

yang berarti saling memberi nasehat,

ﺢَِ

ﻧَﺎ

yang berarti yang memberi nasehat atau penasehat.1Kata nashih

adalah ism fa>’il dari

ﺎﻭ ﻥُ

ْﺤً

-

َﺢُ

ﻳَﻨْ

-

َﺢَ

ﻧَ

)

(

ﺡً

ُﻮْ

ﻧَ

ﺎﻭ

ْﺤً

ﻭﻧَ

ﺔً

ﺣَ

َﺎ

ﻭﻧَ

ﺔً

ﺤَ

ٍﻴْ

ﻧَ

Menurut Ibn Faris, kata yang terdiri atas dasar huruf nu>n-shad-ha> . berkisar pada makna “menyesuaikan” dan “memperbaiki “ yang pada mulanya kata dipakai untuk menyesuaikan dan memperbaiki dua sisi kain dengan menjahitnya sehingga penjahit itu disebut

)(

ﻧَﺎﺻِﺢْ

dan benang yang dipakai menjahit disebut (ﺡَْﺎ ﻧِ) kemudian

berkembang dan lahir istilah ()

ﻧَﺼِﻴْﺤَﺔ

karena nasihat itu dimaksudkan untuk memperbaiki orang yang dinasehati. Demikian juga lahir makna

khalasha )ﻧَﺼِﻴْﺤَﺔ= bersih/murni( karena antara makna memperbaiki dan

membersihkan identik.2Nasihat diartikan ajaran atau pelajaran yang

baik;anjuran (Petunjuk, peringatan,teguran) yang baik.3

Nasehat yang diberikan Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa. Nasehat itu selalu diulang-ulang, bahkan diseratai dengan kata

ﻲ ﻳﺎ

ﺑﻨ

(hai anakku), yang menunjukkan kasih sayang dan kecintaan seorang ayah kepada anaknya.

1Atabik ali dan Zuhdi Mudlor,al-‘Ashriy, ( Cet. IX: Surabaya; PT. Multi Karya Grafika),

h. 1879

2M.Quraish Shihab, Ensiklopedia al-Quran Kajian Kosa Kata (Cet. I, Jakarta: Lentera

Hati 2007), h. 715.

3Depertemen Pendidikan Nasional, KBBI(Edisi ke IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

(43)

Asbabun nuzul bahwa surat Luqman turun sebelum nabi Muhammad saw. berhijrah ke Madinah. Menurut mayoritas ulama semua ayat-ayatnya Makkiyah. Penamaan surat ini sangat wajar karena nama dan nasehat beliau yang sangat menyentuh diuraikan disini dan hanya disebut dalam surat ini. Tema utamanya adalah ajakan kepada tauhid dan kepercayaan dan keniscayaan kiamat serta pelaksanaan prinsip-prinsip dasar agama.Al-Biqa’i berpendapat bahwa tujuan utama surat ini membuktikan betapa al-Quran mengandung hikmah yang sangat dalam yang mengantar pada kesimpulan yang menurunkannya adalah Dia (Allah) yang maha bijaksana dalam firmannya dia memberi petunujuk untuk orang-orang yang bertakwa. Surat ini terdiri dari 33 ayat menurut ulam Mekkah dan Madina dan 34 menurut ulama Syam, Kufah dan Bahra. Perbedaan hanya pada perbedaan ababun nuzul ayat 13 ketika ayat ke 82 dari surat al-An’am diturunkan, para sahabat merasa keberatan. Kemudian mereka datang menghadap Rasulullah saw. seraya berkata “ Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang dapat

membersihkan keimanannya dari perbuatan zalim’? jawab beliau “ Bukan

begitu. Bukankah kau telah mendengar wasiat Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya:Hai anakku, janganlah kau mempersekutukan Allah sesungguhnya

mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.4

Muhammad Qutb memberikan ilustrasi tentang hubungan nasehat dengan perkembangan jiwa. Ia menyatakan:

Nasehat yang berpengaruh, membuka jalannya ke dalam jiwa secara langsung melalui perasaan. Ia menggerakkannya dan menggoncangkan isinya selama waktu tertentu, tak ubahnya seperti seorang peminta-minta yang berusaha membangkitkan kesantapaanya sehingga

4A. Mujab Mahali,Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Quran surat Al-Baqarah-

(44)

23

menyelubungi dirinya, tetapi bila tidak dibangkitkan, maka kenestapaan itu terbenam lagi.

Ungkapan Luqma>n patut dijadikan teladan oleh siapapun pada zaman ini. Sistematika nasihatnya dikemas denga\\\n indah, tersusun dengan teratur dan didukung oleh contoh dan budi pekerti yang mulia (Akhla>q al-Karimah).5

sebagaimana dalam QS Luqma>n/ 31 :12-19

Terjamahnya:

Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha

5Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam ( Cet.I;

(45)

Kaya lagi Maha Terpuji". Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.6

Dari uraian di atas, bisa dipahami bahwa Luqma>n al-Hakim menerapkan nasehat pendidikan yang mampu menggugah perasaan dan hati, yang dilakukan secara terus-menerus. Nasehat dan metode yang menyentuh perasaan dalam arti sesuai dengan pekembangan kejiwaan, akan banyak memberikan pengaruh terhadap keberhasilan pendidikan.

Luqma>n al-Haki>m memberikan nasehat kepada anaknya antara lain sebagai berikut:

(46)

25

1. Perintah bersyukur kepada Allah swt. Sebagaimana firman Allah swt. Dalam QS Luqma>n/ 31:12

Terjamahnya:

Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".7

M.Quraisy Shihab dalam tafsirnya bahwa (

ﻟﻠ

ﺮ ْ

ﻜ ُ

ﺷ ْ

ﺍ َ

ﻥ ْ

ﺍ َ

)

adalah hikmah itu sendiri, karena dengan bersyukur seseorang mengenal Allah dan mengenal anugrahnya lalu atas dorongan kesyukuran itu ia melakukan amal sesuai dengan pengetahuannya,

(

ﺮ ُ

ﻜ ُ

ﺸ ْ

ﻳ َ

)

menggunakan kata kerja masa kini dan datang untuk menunjukan kesyukuran sedangkan berbicara tentang kekufuran digunakan bentuk kata kerja masa lampau

(

ﺮ َ

ﻔ َ

ﻛ َ

), al-Biqa’i memperoleh kesan dari penggunaan bentuk mudhari itu bahwa siapa yang datang kepada Allah pada masa apapun, Allah menyambutnya dan anugrah-Nya akan senatiasa tercurah kepadanya.8bahawa ayat tersebut menguraikan

tentang hikmah yang dianugrahkan kepada Luqma>n yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah swt.

2. Perintah untuk tidak mempersekutukan Allah (Syirik), Sebagaimana firman Allah swt. Dalam QS Luqma>n/ 31:13

ﺇ ِ

ﻥ ّ

َ

ﻪِ ْ

ﭑﻟﻠ ّ َ

ﺑ ِ

ﻙ ْ

ﺮ ِ

ﺸ ﻟ َ

ﺗ ُ

ﻲ ّ

َ

ﻨ َ

ﺒ ُ

ﻳ َ ٰ

ۥ

ﻪُ

ﻈ ُ

ﻌ ِ

ﻳ َ

ﻮَ ۦ ﻟ ِ

ﻫ ُ

ﻭ َ

ﻪِ

ﻨ ِ

ﭑﺑ

ﻦُ ْ ﻟ ُ

ﻤ َ ٰ

ﻘ ﺍ

ﻝَ ﻗَ ْ

ﺇ ِ

ﻭ َ

7Kementrian Agama RI,al-Quran dan Terjamahnya.h.412.

(47)

١٣ ﻢْ

ﻴ ﻢٌْ

ﻈ ِ

ﻋ َ

ﻠ ﻙَْ

ﻈ ُ

ﻟ َ

ﺸ ّ ِ

ﭐﻟ

Terjamahnya:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"9

M. Quraisy Shihab menjelaskan Nasehat yang diberikan Luqma>n al-Haki>m kepada anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa. Nasehat itu selalu diulang-ulang, bahkan diseratai dengan kata

ﻲ ﻳﺎ

ﺑﻨ

(hai anakku), yang menunjukkan kasih sayang dan kecintaan seorang ayah kepada anaknya.Pada ayat ini luqma>n mengawali nasehatnya kepada anaknya, nasehat dengan menekankan perlunya menghindari syirik/persekutuan Allah larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan. Bahwa redaksi pesannya berbentuk larangan jangan mempersekutukan Allah untuk menekan perlunya untuk meninggalkan sesuatu yang syirik dan selalu melaksanakan yang baik. Memang “

At-takhliyah muqaddamun ‘ala at-tahliyah”( Menyingkirkan keburukan lebih

utama dari pada menyandang perhiasan).10

3. Perintah Berbakti Kepada Orang tua, sebagaimana firman Allah swt. QS Luqma>n/ 31: 14

ﻋ َ

(48)

27

Terjamahnya:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.11

M. Quraisy Shihab menjelaskan dalam tafsirnya bahwa dinilai oleh banyak ulama bukan bagian dari pengajaran Luqma>n kepada anaknya. Ia disisipkan al-Quran untuk menunjukan betapa penghormatan dan kebaktian kepada kedua orang tua menempati tempat kedua setelah pengagungan kepada Allah swt.12

Luqma>n al-Haki>m menasehati anaknya agar berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya agar sang anak menjadi sebaik-baik pembantu dan pembela bagi keduanya, oleh karena itu kita sebagai anak hendaklah jauhi perkara-perkara berikut ini.

1) Tidak boleh memberatkan ibu bapak dengan berbagai macam permintaan

2) Tidak boleh menyusahkan keduanya

3) Tidak boleh menentang, membantah dan sombong kepada keduanya

4) Tidak membebankan kepada keduanya dengan beban yang tidak patut

5) Tidak boleh mencaci, membentak dan mengutuk keduanya

(49)

Maka sebaliknya anak-anak hendaklah berusaha menjadi rahmat, penyelamat dan pengobat hati kepada orang tuanya. 4. Menolak ajakan orang tua untuk berbuat syirik, sebagaimana

firman Allah swt. QS Luqma>n/31: 15

ﻓ َ

ﻠ َ

ﺎ ﻢْ ﻋ ِ

ﻠ ۦ ﺑ ِ

ﻪِ ﻟ َ

َ ﺲ

َ ْ ﻟ َ

ﻴ ﻣ َ

ﺑ ِ

ﻙَ

ﺮ ِ

ﺗ ُ

ْ

ﺃ َ

ﻰٰ

ﻠ َ

ﻋ َ

ﻙَ

ﺪ َ

ﻬ َ

ﺟ َ ٰ

ْ

ﺇ ِ

ﻭ َ

ﻞَْ

ﻴ ْ

ﺒ ِ

ﺳ َ

ﺒ ِ

ﭐﺗ ّ َ

ﻭ َ

ﺎً ﻓْ

ﺮ ُ

ﻣ َ

ﻧﻴ َ

ﺪ ّ ُ

ﭐﻟ

ﻲ ﻬ ُ

ﻓ ِ

ﺎ ْ

ﻤ َ

ﺣ ِ

ﺻ َ

ﻭ َ

ﺎ ْ

ﻤ َ

ﻬ ُ

ﻄ ِ

ﺗ ُ

ْ ﺗ َ

ﻌ ْ

ﻨﺘ ُ

ﻛ ُ

ﺎ ْ

ﻤ َ

ﺑ ِ

ﻜ ُ

ﺌ ُ

ﺒ ّ ِ

ﻧ َ

ﺄ ُ

ﻓ َ

ْ

ﻜ ُ

ﻌ ُ

ﺟ ِ

ْ ﻣ َ

ﻲ ّ

َ

ﻟ َ

ﺇ ِ

ﻢ ّ

َ

ﺛ ُ

َ

ﻲ ّ

ﻟ َ

ﺇ ِ

َ

ﻧ َ

ﺃ َ

ْ

ﻣ َ

١٥

ﻥ َ

ﻠ ُ

ﻤ َ

Terjamahnya:

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.13

Setelah ayat yang lalu menekankan pentingnya berbakti kepada ibu bapak, maka kini diuraikan kasus yang merupakan pengecualian menaati perintah kedua orang tua, sekaligus menggaris bawahi wasiat Luqma>n kepada anaknya tentang keharusan meninggalkan kemusyrikan dalam bentuk serta kapan dan dimana pun. kata

ﻙ َ

ﺪ َ

ﻬ َ

ﺟ َ ٰ

terambil dari kata

ﺪ َ

ﻬ َ

ﺟ َ

kemampuan patron yang ayat ini menggambarkan ada upaya yang sungguh-sungguh kalau upaya yang sungguh-sungguh-sungguh-sungguh dilarangnya dalam hal ini dalam bentuk ancaman, maka tentu lebih bila sekedar himbauan atau peringatan.

ﻣ َ

ﻢْ ﻋ ِ

ﻠ ۦ ﺑ ِ

ﻪِ ﻟ َ

َ ﺲ

َ ْ ﻟ َ

ayat ini merupakan penegasan tentang larangan mengikuti siapapun walau kedua orang tua dan walau dalam memaksa

(50)

29

anaknya mempersekutukan Allah.14

Ayat di atas menetapkan sebuah prinsip yang sangat penting bahwa prioritas hak ketika Allah menjadi yang paling utama dan Allah lebih berhak untuk ditaati dibanding lainnya. Hak orang tua berada pada urutan selanjutnya. Jadi berbakti kepada kedua orang tua harus dilakukan dengan bersikap selaras dan tidak menentangnya dalam hal-hal yang sesuai dengan syara’ maka durhaka kepada orang tua saat berselih itu hal yang diperbolehkan.

5. Sadar akan pengawasan Allah, sebagaiman firman Allah swt. QS Luqma>n/ 31: 16

ﻓ ِ

ﻲ ﺃ َ

ﺓٍ

ﺮ َ

ﺻ َ

ﻓ ِ

ﻜ ُ

ﺘ َ

ﻓ َ

ﺩ َ

ﺧ َ

ﻣ ّ ِ

ﺒ ّ َ

ﺣ َ

ﻝَ ﻣ ِ

ﻘَ

ُ

ﺗ َ

ﺇ ِ

ﻬ َ

ﻧ ّ َ

ﺇ ِ

ﻲ ّ َ

ﻨ َ

ﺒ ُ

ﻳ َ ٰ

١٦

ﺒ ِ

ﺧ َ

ٌ

ﻄ ِ

ﻟ َ

ﻪَ

ﭐﻟﻠ ّ َ

ﻥ ّ

َ

ﺇ ِ

ﻪُ

ﭐﻟﻠ ّ َ

ﻬ َ

ﺑ ِ

ِ

ﻳ َ

ِ

َ

ﻷﭐ ﻓ ِ

ﻲ ﺃ َ

ﺕ ِ

ﻮ َ ٰ

ﻤ َ ٰ

ﺴ ّ َ

ﭐﻟ

Terjamahnya:

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.15

Ayat di atas menjelaskan wasiat Luqma>n kepada anaknya. Kali ini yang diuraikan adalah kedalaman ilmu Allah swt. yang diisyaratkan pula oleh penutup ayat lalu dengan pernyataan-Nya,16

Ketahuilah bahwa Allah swt. Itu maha mengetahui, maha melihat dan maha mendengar terhadap saja yang dibuat oleh manusia dan apa yang disembunyikannya. Allah maha tahu dan maha kuasa. Allah melaksanakan kekuasaannya dan ilmunya dan menjangkau semua yang tersembunyi

14M.Quraish Shihab,Tafsir al-Misbah, h.132.

(51)

sekalipun sangat kecil. Sebab itu jika kita berbuat baik janganlah semata-mata ingin hendak diketahui manusia. Sebab tidaklah dapat semua manusia semua amal usaha kita. Haraplah pengharapan daripada Allah sendiri yang akan dapat menilai dan menghargainya.

6. Mendirikan Salat, sebagaimana firman Allah swt. QS Luqma>n/ 31: 17

...

ﺓَ

ﻮ ٰ

ﻠ َ

ﺼ ّ َ

ﭐﻟ

ﻢِ

ﻗ ِ

ﺃ َ

ﻲ ّ َ

ﻨ َ

ﺒ ُ

ﻳ َ ٰ

Terjamahnyatu :

Hai anakku, dirikanlah salat

Luqma>n as. melanjutkan nasehatnya kepada anaknya nasehat yang dapat menjamin kesinambungan tauhid serta kehadiran ilahi dalam kalbu sang anak . beliau berkata sambil tetap memanggilnya dengan panggilan mesra: Wahai anakku sayang, laksanakanlah salat dengan sempurna syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya. Dan disamping engkau memperhatikan dirimu dan membentenginya dari kekejian dan kemungkaran, anjurkan pula orang lain berlaku serupa. Karena itu perintahkanlah secara baik-baik siapapun yang mampu engkau ajak dalam kebaikan.17

Nasehat Luqma>n di atas menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal saleh yang puncaknya adalah salat Bahwa sahnya luqman melanjutkan nasehatnya berupa perintah untuk mendirikan shalat dengan menegakkan batasan-batasannya, melakukan fardu-fardunya dan memetapkan waktu-waktunya, dan kerjakanlah salat dengan sempurna sesuai dengan cara yang diridai. Karena di dalam salat itu terkandung rida

(52)

31

Tuhan, sebab orang yang mengerjaknnya berarti menhadap dan tunduk kepada-Nya. dan dalam salat terkandung pula hikmat lainnya, yaitu dapat mencegah orang yang bersangkutan dari perbuatan keji dan mungkar. Maka apabila seorang menunaikan hali itu dengan sempurna, niscaya bersilah jiwanya dan berserah diri kepada Tuhannya, baik dalam keadaan suka maupun duka.18

Orang tua wajib memberikan contoh teladan dalam hal shalat lewat pembiasaan seperti anjuran Nabi dalam hadisnya:

ﻻ ﺍﻟ

ﺼ ّ

َ

ﺑ ِ

ْ

ُ

َ

َ

ﻻ ﺍ َ

ﻭْ ﺍْ ﻭُ ﺮُ ﻣ

Perintalah anak-anakmu untuk salat apabila sampai umur tujuh tahun dan pukullah (apabila membangkang), apabila anak-ankmu berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah antara mereka tempat tidurnya.

Setelah selesai memberikan nasehat tentang akidah dan keimanan luqman melanjutkan wasiatnya dengan ibadah perintah salat itu menujukan ibadah itu setelah aqidah pengarahan luqma>n itu menunjukan padanya salat itu penghubung antara hamab dan Tuhannya.20

7. Amr makruf nahi mungkar, sebagaimana firman Allah swt. QS

18Ahmad Mustafa al-Maragi,Trj. Tafsir al-Maragi Juz XXI(Semarang: PT. Karya Toha

Putra 1992), h. 158.

19As-Sayuti,Al-Ja>mi’u al-Shai>r ( Mesir: Da>ru al- Ihya al-Kutubi al-‘Arabiyah.

1954),h. 233

(53)

Luqma>n/ 31: 17

ﭐﻟ

ﻤ ُ

ﻜ َ

ﺮِ

ﻦِ

ﻋ َ

ﻪَ

ﭐﻧ

ﻭ َ

ِ

ﺮ ُ

ﻤ َ

ﭑﻟ

ﺑ ِ

ﺃﻣ ُ

ﻭ َ

...

Terjamahnya:

Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar)21

M. Quraisy Shihab menjelaskan dalam tafsirnya menyuruh mengerjakan makruf mengandung pesan untuk mengerjaknnya, karena tidaklah wajar menyuruh sebelum diri sendiri yang mengerjakannya. Demikian juga melarang kemungkaran, menuntut agar yang melarang terlebih dahulu mencegah dirinya. Itu agaknya yang menjadi sebab mengapa Luqma>n tidak memerintahkan anaknya melaksanakan ma’ruf dan mengerjakan makruf, tetapi memerintahkan, menyuruh dan mencegah. Di sis lain membiasakan anak melaksanakan tuntunan ini menimbulkan dalam dirinya jiwa kepemimpinan serta kepedulian sosial, makruf itu menurut pandangan umum suatu masyarakat dan mereka kenal luas selama sejalang dengan kebaikan yaitu nilai-nilai ilahi, mungkar adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh mereka serta bertentangan dengan nilai-nilai ilahi.22

Ayat tersebut menjelaskan bahwa perintahkanlah orang lain supaya membersihkan dirinya sebesar kemampuan. Maksudnya supaya jiwanya menjadi suci dan demi untuk mencapai keburuntungan23. Para ulama sepakat

bahwa hukum amar ma’ruf nahi munkar adalah fardu kifayah . kewajiban akan membawa kemaslahatan. Perintah atas sesuatu berarti larangan atas

21Kementrian Agama RI,al-Quran dan Terjamahnya.h. 412. 22M.Quraish Shihab,Tafsir al-Misbah, h.137

(54)

33

sebaliknya.

8. Bersabar atas segala yang menimpanya, sebagaimana firman Allah swt. QS Luqma>n/ 31 : 17

١٧

ِ

ُ

ُ

ﻷﭐ ﻋ َ

ﻡِ

ﻣ ِ

َ

ﻟ ِ

ﺫ َ ٰ

َ

ﻥ ّ

ﺇ ِ

َ

ﺎﺑ َ

ﺻ َ

ﺃ َ

ﻣ َ

ﻰٰ

ﻠ َ

ﻋ َ

ﺒ ِ

ﻭ َ

...

Terjamahnya:

Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)24

Ayat tersebut menjelaskan bahwa bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu dari orang lain, karena kamu membela jalan Allah, yaitu ketika

kamuber’amar ma’ruf nahi munkarkepada mereka.Wasiat ini dimulai dengan

perintah mendirikan shalat, kemudian diakhiri dengan perintah untuk bersabar, karena sesungguhnya kedua perkara itu sarana yang pokok untuk mendapat ridho Allah,25sebagaimana yang telah diungkapkan-Nya di dalam firman Allah

swt. QS al-Baqarah / 2 : 45

٤٥

ﺓِ

ﻮ ٰ

ﻠ َ

ﺼ ّ َ

ﭐﻟ

ﻭ َ

ﺒﺮِ

ﺼ ّ َ

ﭑﻟ

ﺑ ِ

ﻮﺍ ْ

ﻴﻨ ُ

ﻌ ِ

ﺘ َ

ﻭ َ

...

Terjamahnya :

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu26

M. Quraisy Shihab menjelaskan dalam tafsirnya tentang makna sabar terambil dari huruf

(

)shad(

)

ba

Jika kita melihat makna sabar, maka sabar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sabar dalam taat kepada Allah, sabar dalam meninggalkan maksiat dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah.

9. Tidak sombong, sebagaimana firman Allah swt. QS Luqma>n/ 31:

Gambar

Tabel 4.1Priodesasi Kepala Sekolah
Tabel 4.2Struktur Kurikulum SD INPRES 12/79 Ulo
Tabel 4.3Nama Guru kelas dan guru Agama SD Inpres 12/79 Ulo
Tabel 4.4Nama-nama Guru SD Inpres 12/79 Ulo
+6

Referensi

Dokumen terkait