PMK NOMOR 4/PMK.06/2015
PMK NOMOR 4/PMK.06/2015
TENTANG
TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
TERTENTU DARI PENGELOLA BARANG KEPADA PENGGUNA BARANG
PMK NOMOR 4/PMK.06/2015
PMK NOMOR 4/PMK.06/2015
TENTANG
TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
TERTENTU DARI PENGELOLA BARANG KEPADA PENGGUNA BARANG
Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
Pasal 4 ayat (3) dan (4)
(3) Pengelola Barang Milik Negara dapat mendelegasikan
kewenangan dan tanggung jawab tertentu kepada
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.
(4) Kewenangan dan tanggung jawab tertentu yang dapat
didelegasikan dan tata cara pendelegasiannya diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
Pasal 4 ayat (3) dan (4)
(3) Pengelola Barang Milik Negara dapat mendelegasikan
kewenangan dan tanggung jawab tertentu kepada
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.
(4) Kewenangan dan tanggung jawab tertentu yang dapat
didelegasikan dan tata cara pendelegasiannya diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan.
POKOK-POKOK PENGATURAN PMK
BAB I
Ketentuan Umum
Bagian kesatu : Pengertian
Bagian kedua : Ruang lingkup
Bagian ketiga : Prinsip
BAB II Pendelegasian Kewenangan
Bagian kesatu : Wewenang dan Tanggung jawab yang
didelegasikan
Bagian kedua : Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
BAB III Ketentuan Lain-lain
BAB IV Ketentuan Peralihan
BAB V Ketentuan Penutup
BAB I
Ketentuan Umum
Bagian kesatu : Pengertian
Bagian kedua : Ruang lingkup
Bagian ketiga : Prinsip
BAB II Pendelegasian Kewenangan
Bagian kesatu : Wewenang dan Tanggung jawab yang
didelegasikan
Bagian kedua : Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
BAB III Ketentuan Lain-lain
BAB IV Ketentuan Peralihan
BAB V Ketentuan Penutup
RUANG LINGKUP KEWENANGAN YANG DIDELEGASIKAN
Penggunaan
- Penetapan Status Penggunaan
- Penggunaan Sementara
Pemindahtanganan
- Penjualan
- Hibah
Pemusnahan
- BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat dipindahtangankan;
atau
- terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penghapusan
Akibat sebab-sebab lain seperti
rusak berat*)
, hilang, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa,
mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan, dan sebagai akibat dari keadaan kahar
(
force majeure
).
*)Akan ditinjau ulang saat revisi PMK 50 tentang Penghapusan BMN.
Penggunaan
- Penetapan Status Penggunaan
- Penggunaan Sementara
Pemindahtanganan
- Penjualan
- Hibah
Pemusnahan
- BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat dipindahtangankan;
atau
- terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penghapusan
Akibat sebab-sebab lain seperti
rusak berat*)
, hilang, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa,
mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan, dan sebagai akibat dari keadaan kahar
(
force majeure
).
KEWENANGAN YANG DIDELEGASIKAN
Pengguna Barang tidak dapat meneruslimpahkan kewenangan dan
tanggung jawab yang didelegasikan dari Pengelola Barang kepada
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
No
Ruang Lingkup
Pendelegasian
Kewenangan
Obyek Pendelegasian
1.
Penggunaan (Pasal 4)
Menetapkan
1. PSP
2. Penggunaan
Sementara
1. Alutsista; atau
2. STB dg nilai perolehan sd
Rp.100.000.000,00 per
unit/satuan yg tdk mempunyai
dokumen kepemilikan
2.
Pemindahtanganan
(Pasal 5)
Persetujuan *)
1. Penjualan
2. Hibah
1. Penjualan
STB dg nilai perolehan s.d
Rp.100.000.000,00 per
unit/satuan yang tidak
mempunyai dokumen
kepemilikan
bongkaran BMN karena
perbaikan (renovasi,
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
No
Ruang Lingkup
Pendelegasian
Kewenangan
Obyek Pendelegasian
2.
Pemindahtanganan
(Pasal 5)
Persetujuan *)
1. Penjualan
2. Hibah
2. Hibah
a. BMN yang diperoleh dengan
maksud untuk dihibahkan dalam
rangka kegiatan pemerintahan
*); atau
b. STB dg nilai perolehan s.d
Rp.100.000.000,00 per
unit/satuan yang tidak
mempunyai dokumen
kepemilikan
c. bongkaran BMN karena
perbaikan (renovasi, rehabilitasi,
atau restorasi).
2. Hibah
a. BMN yang diperoleh dengan
maksud untuk dihibahkan dalam
rangka kegiatan pemerintahan
*); atau
b. STB dg nilai perolehan s.d
Rp.100.000.000,00 per
unit/satuan yang tidak
mempunyai dokumen
kepemilikan
c. bongkaran BMN karena
perbaikan (renovasi, rehabilitasi,
atau restorasi).
BMN yang dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi tetapi tidak
terbatas pada:
1. BMN yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
contoh: Urusan Bersama pada Kemendagri dan Kemen PU.
2. BMN yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
3. BMN yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
Contoh: BMN yang diperoleh dari perjanjian dengan negara donor/Lembaga
International dimana BMN tersebut untuk diserahkan kepada PEMDA/
Masyarakat setempat) atau;
4. BMN yang diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Contoh: UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
Pemerintah (Kementerian Sosial) menerima sumbangan dari masyarakat dan
akan menyalurkan bantuan/sumbangan kepada Fakir Miskin.
1. BMN yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
contoh: Urusan Bersama pada Kemendagri dan Kemen PU.
2. BMN yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
3. BMN yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
Contoh: BMN yang diperoleh dari perjanjian dengan negara donor/Lembaga
International dimana BMN tersebut untuk diserahkan kepada PEMDA/
Masyarakat setempat) atau;
4. BMN yang diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Contoh: UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
Pemerintah (Kementerian Sosial) menerima sumbangan dari masyarakat dan
akan menyalurkan bantuan/sumbangan kepada Fakir Miskin.
No
Ruang Lingkup
Pendelegasian
Kewenangan
Obyek Pendelegasian
3.
Pemusnahan
(Pasal 6)
Persetujuan
Pemusnahan
1. Persediaan;
2. Aset Tetap Lainnya berupa
Hewan, Ikan dan Tanaman;
atau
3. STB dengan nilai perolehan
sampai dengan
Rp.100.000.000, per
unit/satuan yg tdk
mempunyai dokumen
kepemilikan.
4. bongkaran BMN karena
perbaikan (renovasi,
rehabilitasi, atau restorasi).
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
1. Persediaan;
2. Aset Tetap Lainnya berupa
Hewan, Ikan dan Tanaman;
atau
3. STB dengan nilai perolehan
sampai dengan
Rp.100.000.000, per
unit/satuan yg tdk
mempunyai dokumen
kepemilikan.
4. bongkaran BMN karena
perbaikan (renovasi,
No
Ruang Lingkup
Pendelegasian
Kewenangan
Obyek Pendelegasian
4.
Penghapusan
(Pasal 7)
Persetujuan Penghapusan
sebagai akibat dari
sebab-sebab lain
1. Persediaan;
2. Aset Tetap Lainnya:
berupa Hewan, Ikan dan
Tanaman; atau
3. STB dengan nilai
perolehan sampai dengan
Rp.100.000.000, per
unit/satuan yg tdk
mempunyai dokumen
kepemilikan.
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
1. Persediaan;
2. Aset Tetap Lainnya:
berupa Hewan, Ikan dan
Tanaman; atau
3. STB dengan nilai
perolehan sampai dengan
Rp.100.000.000, per
unit/satuan yg tdk
mempunyai dokumen
kepemilikan.
Ketentuan Lain-lain
Segala akibat hukum yang terjadi dalam pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab yang
didelegasikan oleh Pengelola Barang kepada Pengguna Barang berdasarkan Peraturan Menteri ini
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Barang.
Keputusan dan surat persetujuan atas pengelolaan BMN yang didelegasikan dari Pengelola Barang
kepada Pengguna Barang mengikuti bentuk dan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Ketentuan mengenai pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 berlaku secara mutatis mutandis terhadap pendelegasian kewenangan
dan tanggung jawab dari Pengelola Barang kepada Pimpinan Satuan Kerja Badan Layanan Umum.
Ketentuan mengenai pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 berlaku secara mutatis mutandis terhadap pendelegasian kewenangan
dan tanggung jawab dari Pengelola Barang kepada Pimpinan Satuan Kerja Badan Layanan Umum.
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, kewenangan untuk menetapkan putusan atau
memberikan persetujuan terhadap pengelolaan BMN yang nilainya tercatat secara kumulatif merupakan
kewenangan Pengelola Barang, berdasarkan Peraturan Menteri ini menjadi kewenangan Pengguna
Ketentuan Peralihan
a. surat persetujuan atas usulan Penggunaan, Pemindahtanganan, dan Penghapusan BMN yang telah diterbitkan oleh Pengelola Barang dinyatakan tetap sah;
b. usulan Penggunaan, Pemindahtanganan yang meliputi Penjualan dan Hibah, Pemusnahan dan Penghapusan yang telah diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang kepada Pengelola Barang namun belum diterbitkan persetujuan akan dikembalikan oleh Pengelola Barang kepada Penguna Barang apabila merupakan kewenangan Pengguna Barang sesuai Peraturan Menteri ini;
c. usulan Penggunaan BMN, Pemindahtanganan BMN yang meliputi Penjualan dan Hibah, Pemusnahan BMN dan Penghapusan BMN yang telah diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang kepada Pengelola Barang dan telah memperoleh persetujuan Pengelola Barang, namun terdapat revisi data yang diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dimaksud, dapat diterbitkan persetujuan baru berdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini dan dikategorikan telah memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini;
usulan Penggunaan BMN, Pemindahtanganan BMN yang meliputi Penjualan dan Hibah, Pemusnahan BMN dan Penghapusan BMN yang telah diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang kepada Pengelola Barang dan telah memperoleh persetujuan Pengelola Barang, namun terdapat revisi data yang diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dimaksud, dapat diterbitkan persetujuan baru berdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini dan dikategorikan telah memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini;
d. usulan Penggunaan, Pemindahtanganan yang meliputi Penjualan dan Hibah, Pemusnahan dan Penghapusan yang Berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang telah diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang kepada Pengelola Barang namun belum diterbitkan persetujuan akan dikembalikan oleh Pengelola Barang kepada Penguna Barang apabila merupakan kewenangan Pengguna Barang sesuai Peraturan Menteri ini;
e. usulan Penggunaan, Pemindahtanganan yang meliputi Penjualan dan Hibah, Pemusnahan dan Penghapusan yang Berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang telah diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang kepada Pengelola Barang dan telah memperoleh persetujuan Pengelola Barang, namun terdapat revisi data yang diajukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dimaksud, dapat diterbitkan persetujuan baru
berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan dikategorikan telah memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini.
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Juli 2015.
TERIMAKASIH
Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Gedung Syafruddin Prawiranegara II Lt. 11 Utara