• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE

NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan untuk efektifitas, efisiensi serta optimalnya penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, maka perlu menetapkan kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu dibentuk Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

8. Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 43/ Permentan/ OT.010/ 8/ 2016 tentang pedoman Nomenklatur, tugas dan fungsi Dinas Urusan Pangan dan Dinas Urusan pertanian daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan RI Nomor 26/Permen-Kp/2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pada Perangkat Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang Kelautan Dan Perikanan;

10. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Parepare Nomor 127).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Parepare.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Walikota adalah Walikota Parepare.

4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.

5. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.

6. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.

7. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.

(3)

8. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.

9. Tugas adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan.

10. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari tugas.

11. Rincian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja.

12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare.

BAB II

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

KEDUDUKAN Pasal 2

Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana urusan Pertanian, Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan daerah, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 3

(1) Organisasi Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

(2) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawahkan: a. Sekretaris, membawahkan 2 (dua) Sub Bagian terdiri dari:

1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian; dan 2) Sub Bagian Program dan Keuangan.

b. Bidang Pertanian membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian;

2) Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan 3) Seksi Perkebunan.

c. Bidang Penyuluhan membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Kelembagaan Penyuluhan;

2) Seksi Ketenagaan Penyuluhan; dan 3) Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan.

d.Bidang Peternakan membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Perbibitan dan Produksi;

2) Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan; dan 3) Seksi Kesehatan Hewan.

e. Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari:

1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Nelayan Kecil dan Pembudidaya;

2) Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha; dan

3) Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Produksi Perikanan.

(4)

f. Bidang Pengelolaan Budidaya membawahkan 3 (tiga) Seksi terdiri dari: 1) Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan;

2) Seksi Mutu dan Lingkungan; dan

3) Seksi Penerbitan Izin Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI).

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Bagian Ketiga TUGAS DAN FUNGSI

Paragraf 1

Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Pasal 4

(1) Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan Daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis dinas;

b. pelaksanaan tugas dukungan teknis dinas;

c. pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis dinas;

d. pemberian pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi dinas; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja dinas; b. merumuskan kebijaksanaan teknis dinas;

c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja dinas; d. menyelenggarakan rencana strategik dan program kerja dinas

e. menyusun peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimalisasi dan pengendalian lahan pertanian, kelautan dan perikanan;

f. menetapkan dan mengawasi tata ruang dan tata guna lahan pertanian, kelautan dan perikanan;

g. menetapkan sentra komoditas pertanian, kelautan dan perikanan; h. menetapkan sasaran areal tanam dan luas baku lahan pertanian yang

dapat diusahakan sesuai kemampuan sumber daya lahan yang ada; i. memetakan potensi dan pengelolaan lahan pertanian, kehutanan,

perikanan dan kelauatan;

j. menyelenggarakan penyusunan statistik tanaman pangan dan holtikultura, hasil perkebunan, kelautan dan perikanan;

k. menyediakan informasi tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, kelautan dan perikanan;

. l.llmenyelenggarakan ...

(5)

l. menyelenggarakan promosi komoditas tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, kelautan dan perikanan;

m. mengawasi harga komoditas tanaman pangan dan holtikultura;

n. melaksanakan kebijakan pengelolaan sumber daya kelautan dan ikan; o. melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah laut; p. melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan perikanan;

q. memberikan rekomendasi izin penangkapan dan atau pengangkutan ikan yang menggunakan kapal perikanan sampai dengan 10 GT serta tidak menggunakan tenaga kerja asing;

r. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

s. mengkoordinir penyusunan dan melaporkan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas;

t. memantau pelaksanaan tugas dilingkungan dinas dan memberi saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pengambilan kebijakan; dan

u. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program dinas.

Paragraf 2 Sekretariat

Pasal 5

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan.

(2) Sekretaris mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan meliputi administrasi umum, kepegawaian, surat menyurat, penyusunan program kegiatan, pelaporan dan keuangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretarismenyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan pelaporan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan dan pengelolaan keuangan dan aset;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup dinas; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan umum kepegawaian, keuangan dan perlengkapan;

b. menyusun kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; c. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup dinas; d. mengkoordinasikan dan memberi petunjuk kepada para kepala bidang

untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum;

f. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan kepegawaian; g.mengelola ...

(6)

g. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan dan aset;

h. mengelola dan mengkoordinasikan urusan perlengkapan;

i. melakukan pemantauan, evaluasi terhadap penyelenggaraan administrasi umum, pengelolaan keuangan dan aset;

j. menilai prestasi kerja para kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

k. menginventarisir permasalahan-permasalahan dan menyiapkan data/bahan pemecahan masalah sesuai bidang tugasnya;

l. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); dan

m. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi pertimbangan dan saran kepada kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsi.

Paragraf 3

Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian Pasal 6

(1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

(2) Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, perlengkapan serta administrasi surat menyurat dan barang inventaris kantor.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup sub bagian;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup sub bagian; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsi.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan dan menyusun perencanaan program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

b. mengkoordinasikan tugas-tugas kerja di lingkup sub bagian; c. melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan;

d. melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap tugas sub bagian; e. menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dalam pelaksanaan tugas sub bagian;

f. menghimpun, mengolah, menggandakan dan menyimpan dokumen, arsip kepegawaian, inventaris barang dan perlengkapan secara rapi; g. melakukan kegiatan administrasi persuratan sesuai tata naskah dinas; h. mengelola administrasi kepegawaian, barang inventaris, perpustakaan

serta rumah tangga dinas;

i. menerima, memproses serta mendistribusikan surat kedinasan;

(7)

j. mengelola dan mendistribusikan perlengkapan rumah tangga dan inventaris dinas;

k. melaksanakan pengurusan administrasi perjalanan dinas;

l. membantu sekretaris dalam rangka menghimpun dan merumuskan penetapan kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas;

m. melakukan inventarisasi permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya dan mencari solusi atas masalah tersebut;

q. melakukan pengawasan dalam pelaksanaan tugas sub bagian; r. membantu sekretaris dalam penyusunan LAKIP dinas; dan

s. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi.

Paragraf 4

Sub Bagian Program dan Keuangan Pasal 7

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekeretaris. (2) Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas menyusun

dan membuat program kerja dan pengelolaan keuangan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan pejabat fungsional dalam lingkup sub bagian;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat fungsional dalam lingkup sub bagian; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. melaksanakan perumusan program kerja dinas, baik yang bersifat program jangka pendek maupun jangka menengah;

b. menyusun rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa serta sarana dan prasarana penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dinas; c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan

penyajian data statistik serta informasi dinas; d. menyusun daftar usulan kegiatan;

e. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA/DPA dinas; f. melaksanakan urusan pengelolaan gaji dan melaksanakan penggajian; g. melaksanakan proses administrasi terkait dengan penatausahaan dan

pengelolaan keuangan dinas;

h. mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan dinas;

i. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian dan dinas;

j. memberikan saran dan pertimbangan dalam rangka perbaikan program dan kegiatan;

k. melakukan monitoring, evaluasi serta pelaporan program dan kegiatan secara berkala;

(8)

l. menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas;

m. membuat laporan atas pelaksanaan kegiatan dinas secara berkala (bulanan, triwulan, semester, tahunan serta insidentil);

n. melakukan inventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi dinas dan memberikan solusi pemecahannya; dan

o. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberi saran pertimbangan kepada pimpinan sesuai tugas pokok dan fungsi.

Paragraf 5

Kepala Bidang Pertanian Pasal 8

(1) Bidang Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan perikanan.

(2) Kepala Bidang Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis, melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian dan perkebunan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pertanian mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan bidang;

b. penyediaan dukungan infrastruktur bidang;

c. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian; d. penyediaan, mengawasi, dan memberi bimbingan penggunaan pupuk,

pestisida, serta alat dan mesin pertanian;

e. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian dan perkebunan; f. pemberian fasilitas investasi dalam lingkup bidang;

g. pemantauan dan pengevaluasian dalam lingkup bidang; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bidang Pertanian mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja bidang; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang;

c. mengumpulkan dan mengolah data dalam lingkup bidang;

d. membina dan mengembangkan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan;

e. mengkaji dan mengembangkan sarana pengolahan hasil dan pemasaran;

f. mengelola kerjasama dan koordinasi dalam lingkup bidang;

g. melaksanakan pembinaan dan pengkajian teknis dalam lingkup bidang;

h. mengendalikan dan melakukan pengawasan dalam lingkup bidang; i. mengkaji dan melaksanakan upaya-upaya pengembangan dalam

lingkup bidang;

j. memberi pembinaan pemasaran hasil dalam lingkup bidang;

k. mengembangkan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam lingkup bidang;

(9)

l. mengembangkan produk-produk unggulan dalam lingkup bidang; m. mengelola rekomendasi perizinan dalam lingkup bidang;

n. melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dalam lingkup bidang; o. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

p. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 6

Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian Pasal 9

(1) Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pertanian.

(2) Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana dan sarana pertanian.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan seksi;

b. penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;

c. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian; d. penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pupuk,

pestisida, serta alat dan mesin pertanian; e. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian; f. pemberian fasilitasi investasi pertanian;

g. pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana pertanian; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang pengembangan lahan irigasi pertanian, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis di bidang pembiayaan pertanian;

d. melakukan penyiapan bahan penyediaan lahan, jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier;

e. melakukan penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimalisasi dan pengendalian lahan pertanian;

f. melakukan penyiapan bahan pengembangan tata ruang dan tata guna lahan pertanian;

g. melakukan penyiapan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air;

h. melakukan penyediaan pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian; i.melakukan ...

(10)

i. melakukan pengawasan peredaran dan pendaftaran dalam pemanfaatan pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

j. melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;

k. melakukan pendampingan dan supervisi di bidang pembiayaan pertanian;

l. memberi bimbingan, fasilitasi dan pelayanan investasi pertanian;

m. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan seksi;

n. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

o. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 7

Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasal 10

(1) Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertanian.

(2) Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup seksi;

b. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih dalam lingkup seksi;

c. pengawasan mutu dan peredaran benih dalam lingkup seksi;

d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi dalam lingkup seksi;

e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim dalam lingkup seksi;

f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup seksi;

g. pemberian rekomendasi teknis dalam lingkup seksi; h. pemantauan dan evaluasi dalam lingkup seksi; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Seksi Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan, perlindungan, peningkatan, dan pengolahan hasil tanaman dalam lingkup seksi;

(11)

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana tanam dan produksi dalam lingkup seksi;

d. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi dalam lingkup seksi;

e. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya dalam lingkup seksi;

f. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih dalam lingkup seksi;

g. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan pengujian mutu benih dalam lingkup seksi;

h. melakukan penyiapan bahan sertifikasi benih dan pengendaliaan sumber benih dalam lingkup seksi;

i. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan benih dan pengembangan varietas unggul dalam lingkup seksi;

j. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar dalam lingkup seksi;

k. melakukan penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih dalam lingkup seksi;

l. melakukan penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dalam lingkup seksi;

m. melakukan penyiapan bahan, pengelolaan data, pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional pengamatan dan peramalan OPT dalam lingkup seksi;

n. melakukan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT dalam lingkup seksi;

o. melakukan penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu dalam lingkup seksi;

p. melakukan penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim dalam lingkup seksi;

q. melakukan penyiapan bahan penanggulangan bencana dalam lingkup seksi;

r. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan dalam lingkup seksi;

s. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil dalam lingkup seksi;

t. melakukan penyiapan bahan kebutuhan alat pengolahan hasil dalam lingkup seksi;

u. melakukan penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) dalam lingkup seksi;

v. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar dalam lingkup seksi;

w. melakukan fasilitasi promosi produk dalam lingkup seksi;

x. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup seksi;

y. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup seksi;

z. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan seksi;

aa. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

bb. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

cc. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(12)

Paragraf 8 Seksi Perkebunan

Pasal 11

(1) Seksi perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertanian.

(2) Kepala Seksi Perkebunan mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Seksi perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan di bidang perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;

b. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang;

c. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang;

d. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang;

e. penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran di bidang;

f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang;

g. pemberian rekomendasi teknis di bidang perkebunan; h. Pemantauan dan evaluasi di bidang; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan seksi;

c. menyiapkan bahan rencana tanam dan produksi dalam lingkup seksi; d. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi dan penerapan

teknologi budidaya dalam lingkup seksi;

e. melakukan penyediaan dan pengawasan peredaran/penggunaan benih dalam lingkup seksi;

f. melakukan pengawasan dan pengujian mutu benih tanaman dalam lingkup seksi;

g. melakukan sertifikasi benih dan pengendalian sumber benih dalam lingkup seksi;

h. merencanakan kebutuhan benih dan pengembangan vaeritas unggul dalam lingkup seksi;

i. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih yang beredar dalam lingkup seksi;

j. melakukan penyiapan bahan bimbingan produksi benih dan kelembagaan benih dalam lingkup seksi;

k. melakukan penyiapan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dalam lingkup seksi;

l. melakukan penyiapan bahan, pengelolaan data, pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional pengamatan dan peramalan OPT dalam lingkup seksi;

(13)

m. melakukan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan OPT dalam lingkup seksi;

n. melakukan penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu dalam lingkup seksi;

o. melakukan penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim dalam lingkup seksi;

p. melakukan penyiapan bahan penanggulangan bencana dalam lingkup seksi;

q. melakukan pemberian bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan dalam lingkup seksi;

r. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil dalam lingkup seksi;

s. melanyusun kebutuhan alat pengolahan hasil dalam lingkup seksi; t. menyiapkan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik

(CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) dalam lingkup seksi;

u. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar dalam lingkup seksi;

v. melakukan fasilitasi promosi produk dalam lingkup seksi;

w. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup seksi;

x. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil dalam lingkup seksi;

y. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi;

z. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

aa. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

bb. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 9

Kepala Bidang Penyuluhan Pasal 12

(1) Bidang Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan perikanan.

(2) Kepala Bidang Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan, program dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penyuluhan mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan dan program bidang;

b. pemberian bimbingan kelembagaan dan ketenagaan dalam lingkup bidang;

c. pemberian fasilitas penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

d. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara, swadaya dan swasta;

e. pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan;

(14)

f. pemantauan dan evaluasi dalam lingkup bidang; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bidang Penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

b. melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi penyuluhan lintas sektor;

c. mengoptimalisasi partisipasi masyarakat dalam penyuluhan;

d. mengadvokasi masyarakat dalam penyuluhan dengan melibatkan unsur pakar, dunia usaha, institusi terkait, perguruan tinggi, dan sasaran penyuluhan;

e. melaksanakan satuan administrasi pangkal penyuluhan pertanian pada tingkat kota;

f. mengelola pembiayaan penyuluhan;

g. melaksankan, memantau dan mengevaluasi penyuluhan;

h. mengembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengembangkan usaha tani;

i. mengembangkan forum masyarakat untuk mengembangkan usahatani dan memberikan umpan balik kepada pemerintah daerah;

j. meningkatkan kapasitas penyuluh ASN, Swadaya dan Swasta; k. melaksanakan tata usaha penyuluhan;

l. melaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang;

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas bidang kepada pimpinan; n. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

o. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 10

Seksi Kelembagaan Penyuluhan Pasal 13

(1) Seksi Kelembagaan Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan.

(2) Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Kelembagaan Penyuluhan mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan dan program seksi;

b. pemberian bimbingan kelembagaan dalam lingkup seksi;

c. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

d. pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(15)

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Kelembagaan penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dalam lingkup seksi;

c. melakukan penyiapan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas dalam lingkup seksi;

d. melakukan penyiapan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas kelembagaan petani dan nelayan;

e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi dalam lingkup seksi;

f. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan petani dan nelayan;

g. melakukan penyiapan bahan penilaian dan pemberian penghargaan kepada kelembagaan penyuluh;

h. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi;

i. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

j. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 11

Seksi Ketenagaan Penyuluhan Pasal 14

(1) Seksi Ketenagaan Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan.

(2) Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketenagaan penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan mempunyai fungsi:

a. penyusunan kebijakan dan program seksi;

b. pemberian bimbingan kelembagaan dan ketenagaan dalam lingkup seksi;

c. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), swadaya dan swasta;

d. pemantauan dan evaluasi di bidang penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dalam lingkup seksi;

(16)

c. melakukan penyusunan dan pengelolaan database dalam lingkup seksi;

d. melakukan penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja penyuluh;

e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan kepada penyuluh;

f. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi;

g. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi;

h. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

i. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 12

Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pasal 15

(1) Seksi Metode dan Informasi penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyuluhan.

(2) Kepala Seksi Metode dan Informasi penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang metode dan informasi penyuluhan pertanian, kelautan dan perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana dan program kerja seksi;

b. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), swadaya dan swasta;

c. pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan;

d. pemantauan dan evaluasi dalam lingkup seksi; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluhan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dalam lingkup seksi;

c. melakukan penyusunan dan pengelolaan database dalam lingkup seksi;

d. melakukan penyiapan bahan pengembangan kapasitas penyuluh;

e. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan;

f. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi;

g. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi;

(17)

h. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

i. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 13 Bidang Peternakan

Pasal 16

(1) Bidang Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan.

(2) Kepala Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan bidang peternakan dan kesehatan hewan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Peternakan menyelenggarakan fungsi:

a. Penetapan dan penyusunan rencana dan program kerja dalam lingkup bidang;

b. Penyelenggaraan tugas dalam lingkup bidang;

c. Pengkoordinasian perencanaan teknis dalam lingkup bidang;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan dalam lingkup bidang; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsi.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bidang Peternakan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

b. menyusun kebijakan di bidang benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

c. melaksanakan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan; d. menetapkan peta potensi peternakan;

e. melakukan pengawasan penggunaan alat dan mesin dalam lingkup bidang;

f. mengelola sumber daya genetik hewan;

g. merencanakan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak;

h. memberi bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;

i. mengendalikan penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; j. melakukan pengawasan terhadap peredaran dan pengunaan serta

sertifikasi benih/bibit ternak, pakan, hijauan pakan ternak, dan obat hewan;

k. mengawasi pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan; l. melaksanakan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat

veteriner dan kesejahteraan hewan;

m. memberi rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

n. memberi bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

(18)

o. melakukan pembinaan, pengembangan usaha dan penyediaan sarana dan prasarana dalam lingkup bidang

p. menfasilitasi bimbingan pembiayaan dalam lingkup bidang; q. memantau dan mengevaluasi dalam lingkup bidang; dan r. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

s. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan

t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 14

Seksi Perbibitan dan Produksi Pasal 17

(1) Seksi Perbibitan dan Produksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Peternakan. (2) Kepala Seksi Produksi dan Perbibitan melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi dalam urusan produksi dan perbibitan peternakan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Produksi dan perbibitan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup seksi; b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Perbibitan dan Produksi memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran dalam lingkup seksi;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan benih/bibit, pakan dan produksi dalam lingkup seksi;

d. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan peredaran pakan, benih/bibit ternak, dan hijauan pakan ternak;

e. melakukan penyiapan bahan pengendalian penyediaan peredaran hijauan pakan ternak (HPT);

f. melakukan penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu, pakan dan benih/bibit HPT;

g. melakukan penyiapan bahan pengujian benih/bibit HPT;

h. melakukan peningkatan mutu genetik ternak melalui pemanfaatan teknologi tepat guna seperti inseminasi buatan (IB);

i. melakukan pemberian bimbingan peningkatan produksi ternak; j. melakukan penyiapan bahan pemberdayaan kelompok peternak;

k. melaksanakan inventarisasi dan identifikasi sarana dan prasarana produksi bibit;

l. menyiapkan bahan bimbingan teknis pembibitan dan pakan ternak; m. melaksanakan pengawasan terhadap benih dan bibit yang beredar di

pasaran;

(19)

n. menyiapkan bahan bimbingan pada pengembangan teknologi perbibitan;

o. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Perbibitan dan Produksi;

p. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

q. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 15

Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan Pasal 18

(1) Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Peternakan.

(2) Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan pengevaluasian serta pelaporan pelaksanaan tugas dalam urusan pengembangan usahaa, sarana dan prasarana peternakan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup seksi; b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Pengembangan Usaha, Sarana dan Prasarana Peternakan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan kebijakan dalam lingkup seksi; c. menfasilitasi bimbingan pemantauan pelaksanaan pengembangan

usaha dan sarana prasarana peternakan yang dilakukan swasta;

d. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran, registrasi dan redistribusi ternak dalam rangka pengembangan usaha peternakan.

e. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi seleksi ternak dan calon peternak/penggaduh;

f. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan seleksi lokasi;

g. melaksanakan identifikasi lokasi terhadap pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan.

h. menfasilitasi bimbingan pelaksanaan sistem pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan;

i. merumuskan kebijakan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan;

(20)

j. merumuskan kebijakan penetapan peta potensi peternakan;

k. menfasilitasi bimbingan penetapan kawasan industri peternakan rakyat;

l. merumuskan kebijakan penerapan kebijakan alat dan mesin peternakan;

m. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin peternakan;

n. melaksanakan pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin peternakan;

o. melaksanakan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan mesin peternakan;

p. membina dan mengembangkan pelayanan jasa alat dan mesin peternakan;

q. melaksanakan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin peternakan;

r. menfasilitasi bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin peternakan;

s. membina dan mengembangkan bengkel/ pengrajin alat dan mesin peternakan;

t. melaksanakan temuan-temuan teknologi baru di bidang peternakan; u. melaksanakan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat

guna dalam lingkup seksi;

v. mengolah data lalu lintas hewan dan ternak serta penyebaran pengembangan ternak;

w. membina dan mengembangkan kegiatan usaha peternakan serta pemasaran hasil-hasilnya;

x. menfasilitasi penyelenggaraan investasi kemitrausahan antara pengusaha dalam rangka pengembanagan usaha peternakan serta memberikan pembinaan dan pengembangan usaha peternakan;

y. menfasilitasi dan menyelenggaragakan pembinaan pengembangan dan bimbingan usaha dan permodalan;

z. menyelengarakan penyebarluasan informasi dan mengembangkan sistem informasi, promosi dan melakukan analisis serta evaluasi sistem pemasaran;

aa. menyiapkan bahan pemetaan wilayah pengembangan usaha peternakan berdasarkan jenis komoditi ternak (spesifik lokasi ) dengan mempertimbangkan aspek pemasaran;

bb. merencanakan pembentukan industri pakan ternak dengan berbahan baku sumber lokal dan pedesaaan;

cc. melaksanakan pengawasan mutu dan promosi hasil peternakan; dd. melaksanakan pengumpulan dan penyebaran informasi pasar;

ee. menyiapkan bahan rekomendasi usaha peternakan dan penyediaan pengelolaan hasil peternakan;

ff. melaksanakan inventarisasi, identifikasi skala prioritas pembangunan, pengembanagan rehabilitasi sarana prasarana peternakan;

gg. melaksanakan optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana budidaya ternak dan peningkatan pengembanagan prasarana budidaya peternakan;

hh. menyiapkan data base pengembangan usaha dan sarana prasarana peternakan;

ii. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

jj. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

kk. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(21)

Paragraf 16

Seksi Kesehatan Hewan Pasal 19

(1) Seksi Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Peternakan.

(2) Kepala Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang kesehatan hewan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup seksi; b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Kesehatan Hewan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak, produk ternak dan hewan kesayangan dari/ke wilayah kabupaten;

c. melaksanakan penanggulangan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit Hewan;

d. melaksanakan pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan di tingkat distributor

e. melaksanakan pemeriksaan, pengadaan penyimpanan, pemakaian dan peredaran obat hewan;

f. menfasilitasi bimbingan pemakaian obat hewan di tingkat peternak; g. memberi rekomendasi instalasi karantina hewan;

h. memberi Surat Keterangan asal hewan dan produk hewan;

i. melaksanakan koordinasi pelayanan pengendalian penyakit hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas;

j. pelaksanaan pelayanan medik/paramedik veteriner; k. melakukan Pengawasan Pemotongan Hewan Qurban; l. melakukan pencegahan penularan zoonosis;

m. melakukan Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Peternakan;

n. melaksanakan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi Kesehatan hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner;

o. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan;

p. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(22)

Paragraf 17

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan

Pasal 20

(1) Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan perikanan.

(2) Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengelolaan di bidang pemberdayaan nelayan kecil pembudidaya dan usaha perikanan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana dan program kerja bidang;

b. pemberian pembinaan teknis dan pemberdayaan masyarakat nelayan dalam lingkup bidang;

c. penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembudidaya nelayan kecil, usaha perikanan dan fasilitasi kemitraan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

b. membentuk dan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam lingkup bidang;

c. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat nelayan kecil/pesisir dan pembudidaya;

d. melaksanakan analisis data statistik dan informasi dalam lingkup bidang;

e. melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pemberdayaan nelayan kecil, pembudidaya dan usaha perika

f. melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses iptek dan informasi kepada nelayan kecil, pembudidaya dan pelaku usaha perikanan;

g. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dalam lingkup bidang;

h. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(23)

Paragraf 18

Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya Pasal 21

(1) Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Pembudidaya dan Usaha Perikanan.

(2) Kepala Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan seksi Pengembangan SDM Nelayan kecil dan Pembudidaya Menyiapkan dan menyelenggarakan pelayanan Teknis dan administratif di seksi pengembangan SDM nelayan kecil dan pembudidaya.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana dan program kerja seksi; b. pelaksanaan kebijakan teknis seksi;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Pengembangan SDM Nelayan Kecil dan Pembudidaya memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun dan melaksanakan program kerja seksi Pengembangan SDM Nelayan kecil dan Pembudidaya;

b. pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penyusunan kegiatan pemberdayaan nelayan dan usaha perikanan; c. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan bagi

nelayan;

d. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan bagi Nelayan kecil dan Pembudidaya, pelaku usaha perikanan;

e. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 19

Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha Pasal 22

(1) Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang pemberdayaan nelayan kecil, pembudidaya dan usaha perikanan.

(2) Kepala Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan seksi fasilitasi kemitraan usaha serta menyiapkan dan menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif di Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha.

(24)

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha mempunyai fungsi:

a. pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja seksi; b. pelaksanaan kebijakan teknis seksi;

c. pelaksanaan program dan kegiatan;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun dan melaksanakan program kerja seksi;

b. pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penyusunan kegiatan seksi;

c. melakukan pendampingan dan pembinaan bagi nelayan kecil dan pembudidaya dalam melakukan kemitraan usaha;

d. memfasilitasi penyiapan pengolahan dan pemasaran produk hasil perikanan untuk kemitraan usaha;

e. melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan fasilitasi kemitraan usaha;

f. melaksanakan tugas dalam lingkup seksi; dan

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 20

Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil Pembudidaya dan Produksi Perikanan

Pasal 23

(1) Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil Pembudidaya dan Produksi Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang pemberdayaan nelayan kecil, pembudidaya dan usaha perikanan.

(2) Kepala Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil Pembudidaya dan Produksi Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pembinaan kelembagaan nelayan kecil dan pembudidaya, produksi penangkapan dan pembudidayaan ikan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil Pembudidaya dan Produksi Perikanan mempunyai fungsi:

a. pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi; b. pelaksanaan kebijakan teknis seksi;

c. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Kelembagaan Nelayan Kecil Pembudidaya dan Produksi perikanan memiliki rincian tugas sebagai berikut :

(25)

a. menyusun dan melaksanakan program kerja seksi kelembagaan nelayan kecil, pembudidaya dan produksi perikanan;

b. pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembinaan Kelembagaan Nelayan kecil dan Pembudidaya, Produksi penangkapan dan pembudidayaan ikan;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan pembinaan kelembagaan nelayan kecil dan pembudidaya, produksi penangkapan dan pembudidayaan ikan;

d. menyusun dan menerapkan standarisasi pelayanan penerbitan ijin perikanan; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 21

Kepala Bidang Pengelolaan Budidaya Pasal 24

(1) Bidang Pengelolaan Budidaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan.

(2) Kepala Bidang Pengelolaan Budidaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan pembudidayaan ikan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

Bidang Pengelolaan Budidaya mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana dan program kerja bidang; b. pembinaan teknis pembudidaya ikan;

c. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup bidang; dan d. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya;

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Bidang Pengelolaan Budidaya memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun dan melaksanakan program kerja dalam pengelolaan budidaya;

b. pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan Pengelolaan budidaya, pengawasan mutu hasil perikanan serta penerbitan tanda pencatatan kapal perikanan;

c. melaksanakan pengendalian mutu, kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan;

d. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas dalam lingkup bidang;

e. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dalam lingkup bidang;

f. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program bidang; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(26)

Paragraf 22

Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan Pasal 25

(1) Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Budidaya.

(2) Kepala Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan usaha budidaya dan pembenihan ikan serta pelayanan teknis dan administratif di bidang pengelolaan pembudidayaan ikan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program dan kegiatan seksi; b. pelaksanaan program dan kegiatan seksi;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun dan melaksanakan program kerja di Seksi Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan;

b. melakukan pengumpulan data dan identifikasi, serta penerapan teknologi dan produksi pembudidayaan ikan;

c. melakukan pengumpulan data dan identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan Teknologi, Produksi dan Pembenihan Ikan;

d. melaksanakan inventarisasi, identifikasi, perencanaan pengembangan, rehabilitasi dan pembangunan sarana dan prasarana budidaya dan pembenihan ikan;

e. penerapan standar pembenihan dan budidaya yang akan digunakan oleh pembudidaya ikan;

f. pembinaan dan pengembangan sistem usaha budidaya dan pembenihan ikan;

g. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program seksi;

h. melaksanakan tugas dalam lingkup seksi; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 23

Seksi Mutu dan Lingkungan Pasal 26

(1) Seksi Mutu dan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Budidaya.

(27)

(2) Kepala Seksi Mutu dan Lingkungan mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan air dan lahan untuk pembudidayaan ikan, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, dan pembinaan mutu pakan ikan dan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan serta menyiapkan dan menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif pada Seksi Mutu dan Lingkungan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala

Seksi Seksi Mutu dan Lingkungan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program dan kegiatan dalam lingkup seksi; b. pelaksanaan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Mutu dan Lingkungan memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun dan melaksanakan program kerja seksi; melakukan pengumpulan data, identifikasi, monitoring dan pengendalian hama dan penyakit ikan;

b. menerapkan standarisasi kesehatan ikan dan lingkungan budidaya perikanan;

c. melakukan pembinaan pembudidaya dalam mengendalikan mutu, kesehatan ikan dan lingkungan budidaya;

d. melaksanakan penyediaan dukungan/bantuan kerjasama dengan kabupaten/kota dan pihak-pihak yang terkait dalam rangka peningkatan mutu, kesehatan dan lingkungan budidaya perikanan; e. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan

program seksi;

f. melaksanakan tugas dalam lingkup seksi; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 24

Seksi Perizinan Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI)

Pasal 27

(1) Seksi Perizinan Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Budidaya.

(2) Kepala Seksi Perizinan Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI) mempunyai memfasilitasi Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI);

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Perizinan Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI) mempunyai fungsi:

(28)

a. pengumpulan data dan identifikasi serta analisis penyelenggaraan Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI);

b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI);

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup seksi;

d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup seksi; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(4) Dalam melakukan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala Seksi Perizinan Usaha Pembudidaya Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI) memiliki rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun dan melaksanakan program kerja dalam Penyelenggaraan Penerbitan Izin Usaha Pembudidayaan Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI);

b. mendistribusikan, membimbing dan pelaksanaan tugas staf sebagai bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan seksi Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI);

c. mengumpulkan dan mengolah data serta melaporkan hasil identifikasi dan analisis penyelenggaraan Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI); d. menyediakan media informasi Perizinan Usaha Pembudidayaan Ikan

dan Penerbitan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI); e. melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan dan

program seksi; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 25

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 28

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

BAB III TATA KERJA

Pasal 29

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unit organisasi, pejabat struktural dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan Instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(29)

(3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(6) Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(8) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

BAB IV

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 30

Peraturan Walikota ini berlaku secara efektif setelah dilakukan pelantikan dan serah terima Pejabat Struktural berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 31

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Parepare Nomor 18 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Parepare.

Ditetapkan di Parepare

pada tanggal 30 Desember 2016

WALIKOTA PAREPARE,

ttd

TAUFAN PAWE

Diundangkan di Parepare

pada tanggal 30 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAREPARE,

ttd

MUSTAFA MAPPANGARA

Referensi

Dokumen terkait

Ketika sejumlah manusia terinfeksi virus AI H5N1 pada tahun 1997, amantadine secara cepat diimpor ke Hongkong. Obat anti-influenza ini mencegah infeksi dengan mengganggu aktivitas

Kegiatan penelitian dan pengumpulan informasi dengan cara melakukan observasi lapangan yaitu di SMK Veteran Tulungangung. Observasi lapangan dilakukan di kelas X TKJ

Ini menjadi hal yang paling sering digunakan untuk menghasilkan struktur lipid melalui reaksi diantara sebuah rantai menengah triasilgliserol dan sebuah minyak sayur atau minyak

Adapun rumusan kebijakan/sistem aplikasi yang lain belum berimplentasi karena perlu kesiapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian, baik SDM, sarana dan

Gambar grafik 1 pada penelitian ini menggambarkan pengaruh antara status gizi anak dengan erupsi gigi molar pertama perman- en yang didapatkan bahwa anak kelas 1

Peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah seluruh penduduk Kota Parepare yang terdaftar, belum mempunyai jaminan

Kiranya Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Untuk Eksternal yang telah disusun oleh Tim Unit Jaminan Mutu (UJM) Jurusan Matematika dapat dipahami dan

Bahwa terhadap putusan tersebut Penggugat/Pembanding melalui kuasa hukumnya mengajukan permohonan banding pada tanggal 18 November 2020 sebagaimana