• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kadar Protein Pada Tauco Dengan Metode Kjeldahl Di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Kadar Protein Pada Tauco Dengan Metode Kjeldahl Di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan Lembaga

Pemerintah Non Departemen (LPND), yaitu sesuai Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 merupakan lembaga pemerintah pusat yang

dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari Presiden serta

bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat dan

signifikan pada industri farmasi, obat asli Indonesia, makanan, kosmetik dan

alat-alat kesehatan. Dengan menggunakan teknologi modern, industri tersebut kini

mampu memproduksi dengan skala yang sangat besar

mencakup berbagai produk dengan “range” yang sangat luas. Dengan dukungan

kemajuan transformasi dan entry barrier yang semakin tipis dalam perdagangan

internasional, maka produk-produk tersebut dalam waktu yang amat singkat dapat

menyebar ke berbagai negara dan dengan sistem jaringan distribusi yang sangat

luas akan mampu menjangkau seluruh strata masyarakat di dunia. Balai Besar

POM, Penyebaran Informasi dan Layanan Informasi Konsumen, Medan, Balai

POM, 2006, hal. 1.

Konsumsi masyarakat terhadap produk-produk terus cenderung meningkat seiring

dengan perubahan gaya hidup manusia termasuk pada pola konsumsinya,

sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum memadai untuk

dapat memilih dan menggunakan produk secara tepat, benar dan aman. Di sisi

(2)

2

lain pihak produsen menggunakan iklan dan promosi secara gencar mendorong

konsumen untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan sering kali tidak rasional.

Perubahan teknologi produksi, sistem perdagangan internasional dan gaya hidup

konsumen tersebut pada realitasnya meningkatkan resiko dengan aplikasi yang

luas pada kesehatan dan keselamatan konsumen. Apabila terjadi produk sub

standart atau terkontaminasi oleh bahan berbahaya maka resiko yang terjadi

akan berskala besar dan luas serta berlangsung secara amat cepat. Untuk itu di

Indonesia harus memiliki sistem pengawasan obat dan makanan (SISPOM) yang

efektif dan efesien, mampu menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan

konsumennya baik di dalam maupun di luar negeri. Maka telah di bentuk Badan

POM yang memiliki jaringan nasional maupun internasional serta kewenangan

penegakan hukum dan kredibilitas profesionalan yang tinggi.

Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang telah

direbus , dihaluskan, dan diaduk degan tepung terigu kemudian dibiarkan sampai

tumbuh jamur (fermentasi). Fermentasi tauco dengan direndam dengan air garam,

kemudian dijemur pada terik matahari samapai keluar aroma yang khas tauco atau

rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan.

Tauco merupakan salah satu jeis makanan hasil fermentasi kedelai di

Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Tauco berbentuk pasta (semi padat) dengan

warna mulai dari kuning sampai kecoklatan, di buat dari kedelai kuning dan

umumnya digunakan sebagai bumbu atau penyedap masakan. Komposisi tauco

secara umum adalah sebagai berikut : protein 10,4%, lemak 4,9%, karbohidrat

24,1%, kadar air 56-65%, kadar garam 17,8%, kadar abu 7,4%, total gula 9,2%,

pH 4,9 dan keasaman sebagai asam laktat 0,9%. Dalam tauco terdapat 17 jenis

(3)

3

asam amino bebas, dengan asam glutamat sebagai asam amino terbanyak.

Asam-asam amino tersebut adalah arginin, prolin, leusin, Asam-asam glutamat, Asam-asam aspartat,

lisin, sistein, histidin, metionin, glisin, isoleusin, fenilalanin, serin, treonin,

triptofan, tirosin dan valin. Sedangkan jenis asam organik yang terdapat dalam

tauco adalah asam laktat (terbanyak), asam suksinat, asam asetat dan asam fosfat,

dari uraian diatas Penulis tertarik untuk menentukan kadar protein pada tauco

yang beredar di Medan dan diuji di BBPOM Medan.

1.2.Permasalahan

Berapakah kadar protein pada tauco jenis Cap Hati Angsa yang ditentukan dengan

metode Kjeldahl dan apakah sudah sudah memenuhi Standart Nasional Indonesia

(SNI) ?

1.3.Batasan Masalah

- Jenis sampel tauco yang digunakan adalah tauco jenis Cap Hati Angsa

- Metode yang digunakan dalam penentuan protein yaitu metode Kjeldahl

- Lokasi penentuan protein di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan

1.4.Tujuan

Untuk menentukan kadar protein yang terdapat pada tauco dengan metode

Kjeldahl dan untuk mengetahui kadar tauco telah memenuhi Standart Nasional

Indonesia (SNI).

(4)

4

1.5.Manfaat

Memberikan informasi kepada masayarakat bahwa kadar protein pada tauco jenis

Cap Hati Angsa dapat ditentukan dengan metode Kjedahl dan telah memenuhi

Standart Nasional Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

3 Sebagai pendahuluan, guru memperlihatkan gambar pada sampul, sambil menyebutkan judul cerita, pengarangnya, serta membicarakan isi gambar 4 Guru membacakan cerita,

Preferensi menurut Kotler (2006:67) diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi.Kotler berpendapat

Analisis statistik secara multivariat mendapatkan hasil bahwa kontrasepsi tidak terbukti sebagai faktor risiko KA pada kontrol 1, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil Amo

Lampiran : Surat Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah TA5. Asli

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral. Provinsi Jawa

menjelaskan Persamaan hukum bacaan Idgham Mimi dengan Idgham Mutamasilain.

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA. BIDANG CIPTA KARYA DPU

Dengan begitu, boleh disimpulkan, bahwa identitas itu dinamis, bergerak karena merupakan persentuhan kelompok dengan lingkungannya. Identitas bukanlah sesuatu yang mati dan