• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Sosom Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Materi Struktur Dan Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan | Seasi | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3962 12640 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Sosom Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Materi Struktur Dan Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan | Seasi | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3962 12640 1 PB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

127

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Sosom Kelas IV Dengan

Menggunakan Metode Diskusi Pada Materi Struktur

Dan Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan

Desman H. Seasi, Anang Wahid M.Diah, dan Ratman

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom. Tujuan penelitian untuk meningkatan hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom melalui penerapan metode diskusi. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sosom yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 20%. Pada siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 10 atau orang presentase ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan Siklus II jumlah siswa yang tuntas 19 orang,atau presentase ketuntasan klasikal 95%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan dikelas IV SDN Sosom.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Diskusi, Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan

I. PENDAHULUAN

(2)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

128 dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah, selain itu juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian pelajaran IPA yang telah dilakukan. Pada pelajaran IPA ini siswa sulit memahami sehingga guru harus mengulang beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar. Penelitian tindakan kelas ini akan menerapkan metode pembelajaran diskusi, yang berkarakter melibatkan peserta didik secara maksimal, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Metode pembelajaran, menurut Gagne (Supriadi, 1970:30), adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu, Briggs (Sukirman, 1990:23), berpendapat bahwa metode adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran diperlukan metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Salah satu metode yang ingin penulis lakukan yaitu metode diskusi yang mampu meningkatkan hasil belajar IPA karena tumbuhnya berbagai aktivitas belajar siswa.

Permasalahan dalam pencapaian kesuksesan kegiatan pembelajaran kerapkali disebabkan oleh penerapan strategi pembelajaran yang tidak tepat dan terkesan monoton bahkan membosankan. Penyebab utama dari masalah ini adalah selain ketidaktepatan metodologis, juga berakar pada paradigma pendidikan konvesional yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah diselingi berbagai metode yang menantang, termasuk adanya penyekat ruang struktural yang begitu tinggi antara guru dan siswa.

(3)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

129 kegiatan pembelajaran dan hasil rata-rata prestasi belajar IPA pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 hanya 5,2. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang dicapai siswa-siswi kelas IV hanya 52%. Berdasarkan nilai tersebut berarti kegiatan pembelajaran belum tuntas dan tidak tercapai tujuan yang diinginkan yaitu secara klasikal 80%.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa metode yang digunakan guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan penerapan metode pembelajaran yaitu metode diskusi. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karakteristik yang khas dari Penelitian Tindakan Kelas yakni adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar di kelas (Muhtar, 2006:6). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian yang disebut siklus. Model penelitian ini mengacu pada diagram yang mencantumkan Kemis dan Mc Taggart (Depdikbud, 2005:6). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap yaitu (1) perencanaan tindakan (2) Pelaksanaan tindakan (3) observasi dan (4) refleksi.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Nopember 2014. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Sosom Kabupaten Banggai Kepulauan yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 14 orang laki-laki, 6 orang perempuan.

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang hasil observasi aktifitas guru/peneliti dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA. Data kuantitatif yaitu data yang di peroleh dari hasil tes hasil akhir siswa.

(4)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

130 Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Suharsimi Arikunto, 1997:34). Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurang-kurangnya 70 %. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individual

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang diperoleh telah menunjukan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sosom selama kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu minimal 70 % dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80 % dari jumlah siswa yang ada, ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN Sosom.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Awal

Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di Kelas IV SDN Sosom. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru (peneliti) di dilihat pada table 1

Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kategori sangat baik, dan baik sementara yang bernilai cukup 1 dan bernilai kurang sebanyak 12 komponen sedangkan dalam kategori sangat kurang 6 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama dengan nilai rata-rata 34,73% dengan kategori sangat kurang.

(5)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

131 Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 2.

Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah-langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori sangat kurang, 5 aspek yang kategori kurang, 8 aspek yang kategori cukup, 2 aspek dalam kategori baik dan tidak ada dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 53,75 dengan kategori kurang.

Setelah observasi peneliti menemui kembali kepala sekolah untuk rencana mengadakan pra tindakan (tes awal) kepada siswa kelas IV. Tes awal dilaksanakan. Oleh karena peneliti adalah guru kelas IPA di kelas IV di SDN Sosom maka yang dijadikan dasar penelitian ini adalah hasil ulangan harian siswa kelas IV yaitu IPA. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada ulangan harian tersebut dapat dilihat pada Tabe1 3

Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajar-mengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 4 orang siswa (20%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 16 (80%) orang siswa dengan kriteria tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya serap individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari 70% dan tercatat hanya 4 orang siswa yang memperoleh nilai ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 20%, hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan.

Deskripsi Siklus 1

(6)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

132 Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai sangat baik sementara yang bernilai baik 3 komponen dan bernilai cukup sebanyak 9 komponen, yang kategori kurang 7 komponen dan tidak ada dalam kategori sangat kurang dengan njilai rata-rata 52,63 kategori kurang. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua.

Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 5

Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah-langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 7 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dengan nilai rata-rata 81,25% kategori baik.

Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada Tab1 6

Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di data awal 4 orang menjadi 10 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan daya serap klasikal dari 20% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar 50% pada siklus 1.

(7)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

133 ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 20 % menjadi 50%, namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena secara klasikal harus memperoleh nilai 80%.

Deskripsi Siklus II

Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Hasil pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 7

Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak ada satu lagi aspek yang bernilai kurang baik sementara yang bernilai cukup 7 komponen dan bernilai baik sebanyak 9 komponen yang bernilai sangat baik 3 komponen dengan nilai rata-rata75,78% dengan kategori cukup .

Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat pada:

Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah-langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam kategori kurang dan sangat kurang, 1 aspek yang berkategori cukup, 9 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat baik dengan nilai rata-rata 86,25% dengan kategori baik.

(8)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

134 (6,7%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang anak yang belum mencapai ketuntasan individu 1orang, ini sudah menunjukkan peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 50% ketuntasan individu pada siklus I menjadi 95% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian siswa perlu mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajarnya yang sudah didapatkan.

Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan, disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihan-keiebihan dari siklus II antara lain:

IV. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka di simpulkan sebagai berikut: Penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom

Saran

1. Bagi guru, sebagai pemicu semangat guru untuk meningkatkan profesionalisme serta mutu pembelajaran. Serta memicu guru lain untuk aktif melaksanakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan mutu pembelajaran

2. Bagi sekolah, penelitian ini secara umum dapat meningkatkan mutu materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom.

(9)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

135

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. (2005). Didaktik / Metode Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Gagne. 1970. Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti. Muhtar. (2006). Metode Pembelajaran. . Bandung: Sinar Baru Algesindi

Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Sukirman. (1970). Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti. Supriadi. (1970). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

The analysis of his sample (379 students) provided evidence that the significant vari- ables that affect the student performance in the PFA course are: (a) the preuniversity

problema keselamatan kerja penting bagi kehidupan manusia tidak akan terhapus dan akan terus berkembang mengikuti jejak kemajuan teknik dan teknologi. Dari yang semula

Diundangkannya UU 23 Thn 2014 telah menjawab dualisme pembatalan perda provinsi tersebut karena pada UU ini Presiden tidak lagi memiliki kewenangan pembatalan perda karena semua

Pada kesempatan ini penulis mencoba mempraktekkan langsung digital recording menggunakan komputer yang biasa digunakan oleh penulis, dengan software Cakewalk Pro Audio 9, dan

[r]

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER Universitas Pendidikan Indonesia

Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Sebaiknya pimpinan/kepala bagian SKPD memberikan perhatian terus menerus, memberi delegasi atas wewenang, memberi kesempatan

Robbins dan Judge (2008:99) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari