• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 4 TAHUN 1 9 9 2 TENTANG

PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa t uj uan penyel enggaraan t el ckomunikasi adal ah unt uk mendukung persat uan dan kesat uan bangsa, meningkat kan kesej aht eraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merat a, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiat an pemerint ahan t ermasuk kcgiat an pert ahanan keamanan Negara, sert a unt uk meningkat kan hubungan ant ar bangsa;

b. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut dan sebagai pel aksanaan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 t ent ang Tel ekomunikasi, maka penyel enggaraan t el ekomunikasi unt uk keperl uan pert ahanan keamanan negara perl u diat ur dengan Perat uran Pemerint ah;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Pert ahanan Keamanan Negara (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3234) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1988 (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3368);

(2)

MEMUTUSKAN:

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:

1. Hankamneg adal ah pert ahanan keamanan Negara Republ ik Indonesia sebagai sal ah sat u f ungsi pemerint ahan Negara, yang mencakup upaya dal am bidang pert ahanan yang dit uj ukan t erhadap segal a ancaman dari l uar negeri dan upaya dal am bidang keamanan yang dit uj ukan t erhadap ancaman dari dal am negeri.

2. Menhankam adal ah Ment eri Pert ahanan Keamanan.

3. Pangab adal ah Pangl ima Angkat an Berscnj at a Republ ik Indonesia.

4. Ment eri adal ah Ment eri yang bert anggung j awab dal am bidang t el ekomunikasi.

5. Dephankam adal ah Depart emen Pert ahanan Keamanan.

(3)

BAB II

PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI UNTUK KEPERLUAN HANKAMNEG

Pasal 2

Penyel enggaraan t el ekomunikasi unt uk keperl uan Hankamneg adal ah penyel enggaraan t el ekomunikasi yang disel enggarakan ol eh Dephankam dan/ at au ABRI yang mempunyai sif at , bent uk, kegunaan dan t at a cara penyel enggaraan khusus yang diperunt ukkan bagi pert ahanan keamanan Negara.

Pasal 3

(1) Penyel enggaraan t el ekomunikasi Hankamneg yang disel enggarakan ol eh Dephankam dan/ at au ABRI sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 dapat :

a. bersif at t erbat as, rahasia, dan sangat rahasia;

b. berbent uk t erarah dan/ at au segal a arah;

c. unt uk komunikasi dan non komunikasi;

d. bersif at menet ap dan/ at au bersif at bergerak.

(2) Pel aksanaan l ebih l anj ut ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan ol eh Menhankam.

Pasal 4

(1) Penyel enggaraan t el ekomunikasi Dephankam dan/ at au ABRI waj ib memberikan priorit as pengiriman, penyal uran, dan penyampaian berit a yang menyangkut :

a. kesel amat an j iwa manusia dan hart a benda;

(4)

c. marabahaya;

d. wabah.

(2) Pel aksanaan l ebih l anj ut ket ent uan t ent ang t at a cara pemberian priorit as sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan ol eh Menhankam.

Pasal 5

(1) Dal am keadaan penyel enggaraan t el ekomunikasi Dephankam dan/ at au ABRI bel um at au t idak mampu mendukung kegiat an penyel enggaraan t el ekomunikasi Hankamneg, Dephankam dan/ at au ABRI dapat menggunakan dan memanf aat kan t el ekomunikasi yang disediakan ol eh badan penyel enggara at au badan l ain at au t el ekomunikasi unt uk keperl uan khusus.

(2) Ket ent uan l ebih l anj ut t ent ang t at acara penggunaan dan pemanf aat an sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan bersama ol eh Menhankam dan Ment eri.

Pasal 6

Unt uk kepent ingan Hankamneg sert a ket ert iban umum, Dephankam dan/ at au ABRI dapat mel akukan pemant auan t erhadap penyel enggaraan t el ekomunikasi.

Pasal 7

(5)

Pasal 8

(1) Dal am keadaan int egrit as nasional t erancam at au Negara dal am keadaan darurat , maka sebagian at au sel uruh penyel enggaraan t el ekomunikasi dapat digunakan unt uk kepent ingan Hankamneg.

(2) Ket ent uan l ebih l anj ut t ent ang penggunaan t el ekomunikasi sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan ol eh Menhankam.

Pasal 9

Dephankam dan/ at au ABRI dil arang mel akukan penyel enggaraan j asa t el ekomunikasi.

Pasal 10

(1) Dal am hal penyel enggaraan j asa t el ekomunikasi ol eh badan penyel enggara dan/ at au badan l ain t idak berf ungsi, t el ekomunikasi Dephankam dan/ 10 at au ABRI dapat memberikan pel ayanan kepada pemakai j asa t el ekomunikasi.

(2) Ket ent uan l ebih l anj ut t ent ang pemberian pel ayanan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan bersama ol eh Menhankam dan Ment eri.

Pasal 11

(1) Menhankam dan Pangab merumuskan kebij aksanaan pol it ik dan st rat egi pembinaan pot ensi t el ekomunikasi unt uk keperl uan Hankamneg.

(6)

BAB III FREKUENSI

Pasal 12

(1) Dengan memperhat ikan saran dan pendapat Menhankam, Ment eri menent ukan al okasi f rekuensi radio unt uk penyel enggaraan t el ekomunikasi Dephankam dan/ at au ABRI.

(2) Al okasi f rekuensi sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), berada dal am spekt rum f rekuensi diri 3 KHz sampai dengan 3000 GHZ, dengan segment asi yang dit et apkan Ment eri.

(3) Al okasi f rekuensi sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) digunakan pada penyel enggaraan t el ekomunikasi Dephankam dan/ at au ABRI, yang pengat uran sel anj ut nya dit et apkan ol eh Menhankam.

(4) Dal am keadaan int egrit as nasional t erancam at au Negara dal am keadaan darurat , Dephankam dan/ at au ABRI dal am menyel enggarakan t el ekomunikasi unt uk keperl uan Hankamneg dapat menggunakan f rekuensi dan/ at au pit a f rekuensi sel ain yang diperunt ukkan bagi Dephankam dan/ at au ABRI, sesuai dengan keperl uannnya.

Pasal 13

(7)

BAB IV

PERSYARATAN TEKNIS

Pasal 14

(1) Persyarat an t eknis perangkat t el ekomunikasi unt uk keperl uan Dephankam dan/ at au ABRI diat ur ol eh Menhankam.

(2) Perangkat t el ekomunikasi Dephankam dan/ at au ABRI yang dapat diint egrasikan dengan perangkat t el ekomunikasi badan penyel enggara at au badan l ain, dit et apkan menurut perat uran perundang-undangan yang berl aku.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Segal a perat uran pel aksanaan yang t el ah ada pada saat dit et apkan Perat uran Pemerint ah ini dinyat akan t et ap berl aku sepanj ang t idak bert ent angan at au bel um diat ur berdasarkan Perat uran Pemerint ah ini.

Pasal 16

(8)

Diundangkan di Jakart a Pada t anggal 20 Januari 1992

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Dit et apkan di Jakat a

pada t anggal 20 Januari 1991

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

(9)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1 9 9 2

TENTANG

PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

UNTUK KEPERLUAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA

UMUM

Tel ekomunikasi sebagai sal ah sat u sumber daya nasional merupakan komposisi pendukung Hankamneg, perl u dibina sehingga dapat digunakan secara opt imal dal am menunj ang kel ancaran dan kel angsungan penyel enggaraan pert ahanan keamanan Negara.

(10)

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Cukup j el as

Angka 2

Cukup j el as

Angka 3

Cukup j el as

Angka 4

Cukup j el as

Angka 5

Cukup j el as

Angka 6

Cukup j el as

Pasal 2

Cukup j el as

Pasal 3

Ayat (1)

(11)

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 5

Ayat (1)

a. badan penyel enggara adal ah badan usaha mil ik Negara yang bent uk usahanya sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku, yang bert indak sebagai pemegang kuasa penyel enggara j asa t el ekomunikasi;

b. badan l ain adal ah badan hukum di l uar badan penyel enggara berbent uk koperasi, badan usaha mil ik daerah, dan usaha swast a nasional , yang berusaha dal am penyel enggaraan j asa t el ekomunikasi;

c. t el ekomunikasi unt uk keperl uan khusus adal ah t el ekomunikasi yang mempunyai sif at t ert ent u sepert i kerahasiaan, j angkauan, at au pengoperasiannya mengikut i t at a cara dan bent uk t ersendiri.

Ayat (2)

(12)

Pasal 6

Kepent ingan Hankamneg adal ah kepent ingan unt uk menj amin t et ap t egaknya Negara Kesat uan Republ ik Indonesia berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945 t erhadap set iap ancaman baik dari l uar negeri maupun dari dal am negeri, dan t ercapainya t uj uan nasional .

Fungsi ket ert iban umum adal ah unt uk memel ihara ket ert iban masyarakat , kel ancaran roda pemerint ahan dan segenap perangkat nya sert a kel ancaran kegiat an masyarakat unt uk memenuhi kebut uhan hidup.

Bent uk-bent uk perbuat an/ kegiat an yang mel anggar ket ert iban umum, sesuai dengan Kit ab Undang-undang Hukum Pidana.

Pasal 7

Larangan yang dimaksud dal am Pasal ini t idak t ermasuk kegiat an pemant auan penggunaan spekt rum f rekuensi radio yang dil aksanakan ol eh depart emen yang membina t el ekomunikasi, dengan t et ap memperhat ikan kepent ingan Hankamneg.

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 9

(13)

Pasal 10

Ayat (1)

Tidak berf ungsinya penyel enggaraan j asa t el ekomunikasi yang dil aksanakan ol eh badan penyel enggara at au badan l ain, dapat disebabkan ant ara l ain ol eh karena pemogokan personil , kerusakan j aringan t el ekomunikasi, j aringan t el ekomunikasi bel um menj angkau pada wil ayah t ert ent u.

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 11

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 12

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Segment asi f rekuensi yang dial okasikan kepada Dephankam dan/ at au ABRI akan t ersebar pada t iap j al ur f rekuensi yang ada (ELF, VLF, LF, MF, HF, VHF, UHF, SHF, EHF).

Ayat (3)

Cukup j el as

(14)

Cukup j el as

Pasal 13

Cukup j el as

Pasal 14

Ayat (1)

Dal am menent ukan persyarat an t eknis perangkat t el ekomunikasi unt uk keperl uan Dephankam dan/ at au ABRI perl u diperhat ikan j uga prinsip t idak sal ing mengganggu dal am penyel enggaraan t el ekomunikasi.

Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 15

Cukup j el as

Pasal 16

Referensi

Dokumen terkait

Klik kolom dengan nomor yang sesuai dengan nomor diskripsi kinerja yang mendekati keadaan nyata di apotek dimana Bapak / Ibu

[r]

Emergency dental treatment can be claimed up to £1,000 per year but cover for accidental dental injury is limited to £250 per treatment.. £6 per month gets you basic dental

Seluruh berkas asli yang tercantum didalam dokumen kualifikasi perusahaan yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut di atas (Khusus Ijazah, cukup menunjukan

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA POKJA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI. TAHUN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek potensiasi ekstrak etanol 96% daun tiken ( Fraxinus griffithii Clarke) hasil perkolasi terhadap Tiopental Na pada mencit putih

ilmu perilaku dan mahzab ilmu manajemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan penuh.. semangat terhadap penelitian, analisis, dan pemecahan permasalahan

Faktor- faktor yang meningkatkan kecemasan pada ibu hamil diantaranya pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, kekerasan selama kehamilan, kekhawatiran yang