Pe rte m uan 3 .
Sistem Bilangan
Dan
S is te m Bilangan 1
- Basis suatu sistem bilangan adalah sembarang angka termasuk 0 yang ada dalam suatu sistem bilangan
M acam Sistem Bilangan :
Decimal (basis 10) : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Biner (basis 2) : 0,1
Oktal (basis 8) : 0,1,2,3,4,5,6,7
Hexadecimal (basis 16) :
S is te m Bilangan 2
-Bilangan
Biner
ekuivalen
Bilangan Desimal
8 (23) 4 (22) 2 (21) 1 (20)
0 0x20
0
1 1x20
1
10 1x21 0x20
2
11 1x21 1x20
3
100 1x22 0x20
4
101 1x22 1x20
5
110 1x22 1x21 0x20
6
111 1x22 1x21 1x20
7
1000 1x23 0x20
8
1001 1x23 1x20
9
1010 1x23 1x21 0x20
S is te m Bilangan 3
- Sistem bilangan muncul karena komputer melakukan operasi menggunakan suatu bilangan ter tentu yaitu biner.
Semua kode program dan data disimpan dan dimanipulasi menggunakan sistem biner.
Masing-masing digit dalam sistem biner disebut bit (bi nary di gi t) dan hanya mempunyai dua
harga, 0 dan 1
Bit biasanya disimpan dalam kelompok
8 bit disebut byte
Pe rhitungan Aritm atika
Perhitungan
aritmatika
yang
dilakukan adalah :
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pe njum lahan cara Aritm atika
Penjumlahan dapat dilakukan dengan aritmatika biasa atau logika Boolean (fungsi exclusive OR dan AND)
Penjumlahan dengan aritmatika dilakukan seper ti penjumlahan pada desimal, jika ada
carry maka angka ini ditambahkan dengan
angka sebelah kirinya
225 ->
1
11
11 0 0 0
10
11
43 ->
1 0 1 0 1 1
+
Pe njum lahan Bas is 1 0
M isalkan : 3
10+ 6
10= 9
10+
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
2
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11
3
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12
Pe njum lahan Bas is 8
M isalkan : 3
8+ 6
8= 11
8+
0
1
2
3
4
5
6
7
0
0
1
2
3
4
5
6
7
1
1
2
3
4
5
6
7
10
2
2
3
4
5
6
7
10 11
3
3
4
5
6
7
10 11 12
Pe rkalian Bas is 1 0
M isal : 3
10x 6
10= 18
10x
0 1 2 3
4 5 6 7 8 9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
0
2
4
6
8 10 12 14 16 18
3
0
3
6
9 12 15 18 21 24 27
4
0
4
8 12 16 20 24 28 32 36
5
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45
6
0
6 12 18 24 30 36 42 48 54
Pe rkalian Bas is 8
M isal : 3
8x 6
8= 22
8+
0
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
3
4
5
6
7
2
0
2
4
6
10 12 14 16
3
0
3
6
11 14 17 22 25
4
0
4
10 14 20 24 30 34
Pe rkalian Bas is 8
M isal : 3
10x 6
10= 18
10x
0 1 2 3
4 5 6 7 8 9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
0
2
4
6
8 10 12 14 16 18
3
0
3
6
9 12 15 18 21 24 27
4
0
4
8 12 16 20 24 28 32 36
5
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45
6
0
6 12 18 24 30 36 42 48 54
Contoh Pe ngurangan Bine r
1 0
2 1 -
1 1
11 0 0 0 1
17 1 1 1 -
7 1 0 1 0
10Pe rkalian
Perkalian dapat dilakukan dengan 2 cara :
Perkalian aritmatika biasa
Menggunakan logika boolean
Perkalian dengan cara aritmaika dilakukan seper ti pada perkalian desimal. Disini hasil perkalian diletakkan sesuai posisi pengali.
1 1 0 1 0
26
1 1 1 x
7
1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
Pe rkalian
Misalkan : 31 x 9 = 279
1 1 1 1 1
31
1 0 0 1 x
9
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
Pe m bagian
Misalkan : 35/ 5 = 7
101 / 1 0 0 0 1 1 / 0 0 0 1 1 1
0 1 0
0 1 0 0
0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 1 0 1
Pe m bagian
Misalkan : 196/ 7 = 28
111 / 1 1 0 0 0 1 0 0 / 0 0 0 1 1 1 0 0
0 0 0 1 1 0 0
1 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Konve rs i antara S is te m Bilangan
1
- Konversi dari suatu sistem bilangan ke sistem desimal dapat dilakukan dengan 2 cara :
Cara per tama
137548 = 1x84+ 3x83+ 7x82+ 5x81+ 4x80 = 4096+ 1536+ 448+ 40 + 4 = 612410
Cara kedua : 1 3 7 5 4 8 1
x 8
8+ 3 = 11 x 8
88+ 7 = 95 x 8
Konve rs i antara S is te m Bilangan
2
- Konversi dari suatu sistem desimal ke sistem lainnya dapat dilakukan dengan cara :
Misalkan 612410 = 1434445
5 ) 6124 ( 4 5 ) 1224 ( 4
5 ) 244 ( 4 di tulis dari 5 ) 48 ( 3 bawah ke 5 ) 9 ( 4 atas
Konve rs i antara S is te m Bilangan
3
- Untuk sistem bilangan yang lebih besar dari 10, maka digunakan huruf abjad
Misalkan :
2A4F16 = 2x163+ 10x162+ 4x161+ 15x160 = 1083110
Misalkan :
11010111011000 = 11 0101 1101 1000
= 3 5 D 8 16
= 35D816
Misalkan :
2753318 = 2 7 5 3 3 1
Pe cahan
1
- Konversi pada pecahan sama dengan pada bilangan bulat, hanya saja pangkat dari basisnya akan
meningkat ke kanan Misalkan :
0.1010112
= 1x2-1+ 0x2-2+ 1x2-3+ 0x2-4+ 1x2-5+ 1x2-6 = 0.5 + 0 + 0.125 + 0 + 0.03125+ 0.015625 = 0.67187510
Misalkan : 0.1010112
Pe cahan
2
- Untuk konversi pecahan dari basis 10 ke basis lain dilakukan dengan cara :
Misalkan : 0.82812510 ke basis 2 .828125 x 2 1.656250 x 2 1.312500 x 2 0.625000 x 2 1.250000 x 2 0.500000 x 2 1.000000
Pe cahan 4
- Untuk konversi dari basis 2 ke basis 8 atau 16 atau sebaliknya dapat dilakukan secara langsung seper ti pada integer yaitu dengan melakukan pengelompokkan sesuai dengan basis yang di tuju.
Tetapi pengelompokkan dilakukan dari kiri ke kanan (berbeda dengan bilangan bulat yang dilakukan dari kanan ke kiri)
Misalkan : 0.10112 ke basis 8
Bilangan Cam puran
Untuk bilangan campuran maka konversi bilangan bulat dan bilangan pecahan
dilakukan secara terpisah
Misalkan : 1101.1011002 ke basis 8, maka
001 101 2 = 158
101 100 2 = 548
Pe nggunaan Bilangan Bine r
Bilangan biner digunakan dalam komputer yang biasa tidak terlihat oleh pengguna
Namun kemampuan untuk membaca bilangan biner sangat menguntungkan
Form at Data
Bilangan biner adalah sistem yang dipilih baik untuk penyimpanan data maupun untuk pemrosesan suatu operasi
Manusia menggunakan bahasa citra dan suara dalam berkomunikasi dan menggunakan alfanumerik dan simbol yang mewakili bahasa
Komunikasi yang dikenal manusia misalnya melalui :
Foto, tabel, diagam
Hitam, putih, warna
Gambar bergerak maupun tidak bergerak
Data Karakte r Alfanum e rik
1
- Data yang digunakan dalam komputer disajikan dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia
Tipe Data Standar
Alphanumer ic Unicode, ASCII, EDCDIC
Image (bitmapped) •GIF (graphical image for mat)
•TIF (tagged image file for mat)
•PNG (por table network graphics) Image (object) PostScr ipt, JPEG, SW F
(macromedia flash)
Data Karakte r Alfanum e rik
2
- 3 macam kode alfanumerik :
Unicode
ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
EBCDIC (Extended Bunary Coded
Kode AS CII
M SB
LSB
0
1
2
3
4
5
6
7
0 NULL DLE SP O @ P p 1 SOH DC1 ! 1 A Q a w 2 STX DC2 “ 2 B R b r 3 ETX DC3 # 3 C S c s 4 EOT DC4 $ 4 D T d t 5 ENQ NAK % 5 E U e u6 ACJ SYN & 6 F V f v
KODE AS CII & EBCDIC
Kode untuk masing-masing simbol dinyatakan dalam bilangan desimal, dengan angka yang most-significant digit terdapat diatas dan least significant digit ada di samping kiri
Kode standar ASCII adalah kode 7 bit sehingga hanya ada 128 simbol dalam tabel.
Kode EBCDIC merupakan kode 8 bit sehingga memiliki 256 simbol
Data Citra (Im age Data)
2 kategori citra :
Citra seper ti foto dan gambar yang
dicirikan oleh variasi yang menerus dalam shading, warna, bentuk dan tekstur
Citra yang berbentuk oleh shape seper ti garis dan kur va yang dapat didefinisikan secara geografis
M as ukan Citra (Im age Input)
Beberapa cara memasukkan citra ke dalam komputer
Image scanning, mengkonversi citra titik demi titik, garis demi garis menjadi
sekumpulan bilangan biner yang mewakili suatu titik yang disebut pixel (pi[x]cture element)
Kamera digital
Citra Bitm ap (Bitm ap Im age )
Citra bitmap tersusun atas pixel-pixel yang mewakili titik-titik pada citra
Penyipanan dan pemrosesan citra bitmap membutuhkan memori yang besar dan pemrosesan data yang juga besar.
Suatu gambar berwarna 600x800 pixel membutuhkan 1,44 MB
Contoh format penyimpanan citra bitmap adalah :
GIF (graphic Interchange Format)
Citra Obje ct (Obje ct Im age )
Citra object terbuat dari elemen-elemen seper ti garis lurus, garis lengkung, lingkaran dan busur lingkaran, oval dll.
Citra Vide o (Vide o Im age )
Citra Video membutuhkan tempat penyimpanan yang sangat besar, misalkan kamera video yang menghasilkan citra true color 640 x 480 pixel pada frame rate 30 frame/ detik akan menghasilkan :
640 x 480 pixel x 3 byte warna/ citra x 30 frame/ detik = 27.65 MB data/ detik.
sehingga untuk 1 menit potongan film akan memakan tempat 1,6 GB
Data S uara (Audio Data) 1
- Sound digunakan sebagai peralatan instruksional, bagian dari penayangan / penyajian multimedia, untuk menandai suatu kejadian pada komputer dan untuk meningkatkan kegairahan dalam bermain game.
Gelombang suara adalah analog maka agar dapat digunakan dalam komputer, suara harus diubah dalam bentuk digital.
Data S uara (Audio Data) 2
- Beberapa macam for mat file untuk penyimpanan bentuk gelombang audio :
.MOD : untuk menyimpan sampel suara yang akan dimanipulasi dan digabungkan untuk membuat suara bar u
.MIDI : untuk mengatur suara dan sinyal antar komputer dan alat musik yang digabungkan ke komputer ter utama keyboard (alat musik)
.VOC : memasukkan featur khusus seper ti tanda pada file yang dapat digunakan untuk mengulang suatu blok
Kom pre s i Data (Data Com pre s s ion)
Data multimedia sangat besar, sehingga perlu di kompress terutama untuk video klip, streaming video dengan suata, klip suara yang panjang dan citra yang harus dikirim melalui internet.
2 algoritma kompresi data :
Lossless : mengompress data sedemikian rupa sehingga data yang dikompress bisa dikembalikan persis seper ti aslinya.
Contoh file GIF dan ZIP
Contoh Kom pre s i Data
Misalkan menggunakan lossless
05573200001473291000006682732732_
Diubah dengan menghitung jumlah data 0 :
0
557320000
147329100000
6682732732_01
5573204
147329105
6682732732_Kemudian ganti 732 menjadi Z :
Form at Data inte rnal Kom pute r
Semua data disimpan dalam bilangan biner, yang tergantung pada 2 faktor
Jenis operasi yang bisa dilakukan oleh prosesor komputer
Tipe data yang didukung oleh bahasa pemrograman dan yang digunakan untuk membuat program aplikasi
Tipe Data
5 tipe data dasar :
Boolean
: variable / konstanta dengan 2 nilai yaitu true atau false
Char
: tipe data karekter. String adalah array dari karakter
Tipe data terbi
lang : tipe data yang dibuat oleh pengguna dimana nilaidimasukkan dalam definisi
Pe nyajian Data Inte ge r dan Bilangan Floating Point
Komputer menyimpan semua data dan instr uksi program dalam bentuk biner tanpa ada ketentuan khusus yang dibuat untuk penyimpanan tanda / decimal point yang berhubungan dengan bilangan, kecuali ketika bilangan itu disimpan sebagai string yang tidak bisa digunakan untuk perhitungan.
Bilangan integer
Bilangan integer ber tanda
Bilangan Bine r Tak Be rtanda
Batasan integer yang dapat disimpan suatu komputer ditentukan oleh jumlah bit.
8 bit menyimpan integer tak ber tanda 0-255, 16 bit menyimpan integer tak ber tanda 0-65535
4 lokasi penyimpanan sebesar 1 byte digunakan
M emori
Location 1 byte
M Bit 31-Bit 24
M+ 1 Bit 23- Bit 16
M+ 2 Bits 15- Bit 8
M+ 3 Bit 7- Bit 0
Binary Code d De cim al (BCD)
Setiap angka pada bilangan desimal disajikan sebagai bilangan biner
Memerlukan 4 bit per-angka, 8 bit menyimpan 2 angka BCD
4 bit dapat menyimpan 16 nilai yang berbeda yaitu 0-F (hexadecimal), tetapi dengan BCD nilai A-F tidak digunakan
Banyaknya
bit Range BCD Range Binary
4 0-9 1 digit 0-15 1+ digit
8 0-99 2 digit 0-255 2+ digit
12 0-999 3 digit 0-4095 3+ digit
16 0-9999 4 digit 0-65535 4+ digit
20 0-99999 5 digit 0-1 million 6 digit
Pe rkalian BCD
Contoh 76 x 7
76 0111 0110bcd
x 7 0111bcd
42 101010bin 0100 0010bcd
49 110001bin + 0100 1001bdc
4132 0100 1101 0010
13 0001 0011
532 0101 0011 0010
= 5 3 2 bcd
adjust carry
Bilangan Inte ge r Be rtanda
Integer tidak ber tanda dapat dikonversikan langsung ke bilangan biner dan diproses tanpa diperlakukan khusus
Penjumlahan bilangan yang ber tanda memper umit masalah karena tidak ada cara langsung untuk menyatakan tanda dalam bentuk biner.
Pe nyajian S ign dan M agnitude
Penyajian Sign dan Magnitude menggunakan tanda + dan – pada suatu nilai
Komputer hanya mengenal 0 dan 1, sehingga memilih bit ter tentu untuk menyatakan tanda, misalnya bit paling kiri dan ditentukan jika 0 menyatakan + dan jika 1 menyatakan –
Misalkan 32 bit untuk penyimpanan dan manipulasi suatu bilangan
1 bit untuk tanda
31 bit untuk nilai bilangan itu
Nine ’s De cim al dan
One ’ s Binary Com ple m e nt
Komputer menggunakan metode yang berbeda untuk menyajikan bilangan integer ber tanda (complement)
Suatu bilangan sudah dinyatakan pada bilangan itu sendiri sehingga tanda tidak perlu ditangani secara khusus dan penggunaan complement konsisten untuk semua bilangan tanda berbeda.
2 bentuk penyajian complement :
Radix complement, basis yang digunakan dalam operasi complement dikurangi (diminished) dengan 1 dari radix / basisnya
Nine ’s De cim al
3 angka dalam sistem decimal dimanipulasi dengan membagi dua bilangan tersebut pada angka 500
0-499 sebagai bilangan positif
Bilangan yang dimulai dengan angka 5, 6, 7, 8 atau 9 dianggap sebagai bilangan negatif
Contoh nine’s complement -467 adalah : (999-467) = 532 menunjukkan angka negatif
Number negative positive
Representation
One ’ s Com ple m e nt
1
- Jangkauan suatu bilangan biner har us dibagi dua tepat di tengah-tengah
Bilangan yang dimulai 0 adalah positif
Bilangan yang dimulai 1 adalah negatif
One’s complement (invers) dilakukan dengan mengubah 0 menjadi 1 dan sebaliknya
One’s complement untuk bilangan biner 8 bit :
Number negative Positive
Representation
method complement Bilangan itu sendir i Range number
decimal -12710 -010 + 010 12710
calculation inver si None
Contoh
One ’ s Com ple m e nt
2
- Penjumlahan 2 bilangan tanpa tanda mengikuti aturan end-around carry :
45 = 00101101
58 = 00111010 +
103 = 01100111
Penjumlahan 2 bilangan dengan tanda, dilakukan inversi terhadap bilangan yang ber tanda :
Te n’ s Com ple m e nt
Ten’s comploment mengatasi kekurangan pada nine’s complemen dimana adanya 2 buah komplement dalam skalanya, sehingga dengan menggeser skala negatif 1 langkah ke kanan, kita dapat membuat sistem komplemen yang hanya mempunyai 1 buah 0. dan menggunakan radix sebagai basis untuk operasi komplemen.
Tetapi sistemnya lebih sulit untuk mencari komplemen dalam 1 bilangan.
Contoh ten’s complement dari 247 = (1000-247) = 753 (menunjukkan bilangan negatif)
Two’ s Com ple m e nt
Two’s complement dari bilangan 8 bit
Bilangan positif adalah bilangan itu sendiri dan diawali dengan angka 0
Bilangan negatif kecil dinyatakan dengan bilangan yang mempunyai angka 1 banyak, seper ti -2 pada
Number negative Positive
Representation
method complement Bilangan itu sendir i Range number
decimal -12810 -110 + 010 12710
calculation inver si None
Contoh
Re fe re ns i