• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 351 ayat (1) KUHP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 351 ayat (1) KUHP"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 65 - K / PM III - 19 / AD / V / 2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : EDHI CAHYONO.

Pangkat / NRP : Serka / 21000118460179.

Jabatan : Batim B 21 BKI B.

Kesatuan : Deninteldam XVII/Cenderawasih. Tempat tanggal lahir : Jayapura,09 Januari 1979.

Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Denintel Waena Kota Jayapura.

Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, tersebut di atas :

Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII / Cenderawasih Selaku Papera Nomor : Kep / 300-19 / III / 2012 tanggal 22 Maret 2012, dansetelah mempelajari berkas perkara atas nama Terdakwa.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 66 / IV / 2012 tanggal 25 April 2012.

3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 66 / IV / 2012 tanggal 25 April 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : Penganiayaan ”

(2)

Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.

Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit TK III Marthen Indey Nomor : VER / 36 / XII / 2011 tanggal 30 Desember 2011.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (limas bels ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa kepada Majelis Hakim yang pada pokonya sebagai berikut :

Dari keterangan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah di persidangan maunpun yang dibacakan sesuai BAP yang dibacakan oleh Oditur Militer dalam persidangan Pengadilan Militer III-19 Jayapura, serta dengan alat-alat bukti yang dalam persidangan maka dari rangkaian fakta-fakta yang terungkap sebagaimana kami uraikan di atas dalam Pledoi, ijinkanlah kami sekarang mengkaji sampai sejauhmana terpenuhinya unsur-unsur delik seperti yang di rumuskan dalam dakwaan Oditur Militer III-19 Jayapura pada Pasal 351 ayat (1) KUHP yang mengandung unsure-unsur sebagai berikut :

a. Unsur Ke satu : “Barangsiapa” b. Unsur Ke dua : “Dengan sengaja”

c. Unsur Ke tiga : “Melakukan penganiayaan”

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa secara teoritis unsur delik terdiri dari subyek, kesalahan, bersifat melawan hukum tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh undang-undang terhadap pelanggarnya diancam dengan pidana serta keadaan obyektif lainnya yang menurut keterangan mengenai waktu, tempat dan keadaan terjadinya delik. Sebelum kami melanjutkan mengenai pembuktian unsur, perlu kami tegaskan bahwa terhadap unsur delik yang telah terbukti kami sependapat dan tidak perlu kami buktikan lagi, cukup dengan penegasan sebagai berikut :

a. Unsur ke satu “Barangsiapa”, untuk unsur kesatu ini kami dapat sependapat dengan Oditur sehingga kami tidak perlu uraikan lagi.

b. Unsur kedua “Dngan sengaja”

(3)

menimbulkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka. Didalam ayat 4 pasal 351 maksud dalam pengertian penganiayaan ialah perbuatan dengan sengaja merusak kesehatan orang. Fakta dipersidangan menyatakan bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan hal itu dengan sengaja hal itu dilakukan secara spontan karena ulah Saksi-I (korban) oleh karena itu maka unsur kedua dari pasal 351 telah tidak terbukti secara syah dan menyakinkan.

Dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan :

1. Bahwa tindakan / perbuatan Terdakwa di awali atau di picu oleh korban, (Saksi-I).

2. Bahwa perbuatan Terdakwa pada saat mendorong Saksi-I dengan tangan kanan yang mengarah ke leher Saksi-Saksi-I bukanlah keinginan Terdakwa untuk mencekik leher melainkan untuk mendorong Saksi-I, tindakan tersebut tidak relevan jika di katakan sebagai suatu kesengajaan mencekik leher Saksi-I.

3. Bahwa dalam peristiwa atau kejadian ini justru Saksi-I yang agresif melakukan penyerangan terhadapat Terdakwa baik dengan ucapan-ucapan yang tidak sopan maupun dengan tindakan seperti hendak melempar Terdakwa dengan cara menarik kerah baju Terdakwa.

4. Bahwa dalam kejadian tersebut Terdakwa berusaha melepaskan tindakan Saksi-I (menarik kerah baju) Terdakwa dengan cara mendorong Saksi-I

5. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-I tidak ada revensinya terhadap unsur “Dengan sengaja”

c. Unsur ketiga “Melakukan penganiayaan”

Mengenai unsur melakukan penganiayaan menurut Oditur bahwa tidak adanya ketentuan perundang-undangan yang mengartikan dari pada penganiayaannya tetapi menurut Yurisprodensi yang diartikan “Panganiayaannya” ini adalah sesuatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan) rasa sakit atau luka. Unsur melakukan penganiayaan merupakan sifat melawan hukum, yang perlu dibuktikan dalam persidangan ini maka dari fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan “bahwa perbuatan karena ulah/dipicu oleh perbuatan korban (Saksi-I) yang mana diawali tingkah laku atau kata-kata kurang sopan dari Saksi-I terhadap Terdakwa.

Dalam perkara ini Terdakwa melakukan karena tingkah laku Saksi-I dan perkataan kurang Sopan Saksi-I terhadap Terdakwa, sebagaimana bunyi pasal 49 ayat (2) KUHP menyatakan “tidak dipidana barang siapa melakukan suatu tindak pembelaan yang perlu jika tindak pidana itu dilakukan karena sangat panas hatinya disebabkan oleh serangan itu terhadap suatu serangan yang ketika itu ada atau ancaman serangan secara langsung yang bersifat melawan hukum.

(4)

1. Tindakan Terdakwa nyata-nyata tidak mengandung perbuatan yang tidak melawan hukum, hal ini kita kaitkan/hubungkan melalui causalitas (sebab akibat), dimana apabila korban, (Saksi-I) memperlihatkan sikap tindakan arogan (tidak terpuji) baik perbuatan atau kata-kata yang kurang sopan yang diucapkan oleh Saksi-I terhadap Terdakwa tentunya tidak akan mengundang permasalahan seperti dalam perkara ini.

2. Sebenarnya Terdakwa tidak akan melakukan perbuatan yang tidak sesuai aturan hukum yang berlaku seperti dalam perkara ini jika tidak ada keterpaksaan hal ini dibuktikan antara lain :

a. Bahwa tindakan Terdakwa mendorong Saksi-I dengan tangan kanannya yang mengenai leher Saksi-I bukanlah bertujuan untuk mencekik melainkan untuk mendorong Saksi-I yang berupaya menyerang Terdakwa dengan kata-kata tidak sopan.

b. Bahwa luka lecet pada leher Saksi-I adalah terjadi ketika antara Saksi-I dan Terdakwa saling tarik menarik kerah baju.

Dengan demikian kami berpendapat bahwa unsur penganiayaan (sifat melawan hukum) yang dibuktikan oleh Oditur dalam dakwaan dalam pasal 351 ayat 1 KUHP unsur ketiga melakukan penganiayaan “telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan” oleh sebab itu pembuktian unsur yang lain tidak diperlukan lagi karena sifat melawan hukumnya ditiadakan pada tindakan pembelaan diri dan dibenarkan berdasarkan pasal 49 ayat (2) KUHP.

Berdasarkan uraian tersebut di atas kami berkesimpulan bahwa : Mengenai tuntutan pasal 351 ayat 1 KUHP pada unsur kedua dan ketiga tidak terbukti secara sah dan meyakinkan karena :

a. Unsur kedua : “Dengan sengaja” dan unsur ketiga “Melakukan penganiayaan” tidak terpenuhi.

b. Fakta di persidangan yang disampaikan oleh Saksi-I dan Saksi-II dan keterangan Saksi-III yang dibacakan Oditur Militer sesuai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) karena Saksi-III tidak hadir dipersidangan di Pengadilan Militer III-19 Jayapura dengan alasan sedang mengikuti Training.

Sebelum mengambil keputusan atas diri Terdakwa mohon kiranya Bapak Majelis Hakim berkenan untuk mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dari diri Terdakwa sebagai alasan pertimbangan dalam menentukan berat ringannya hukuman yang dijatuhkan antara lain :

1. Terdakwa merasa menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi.

2. Selama proses persidangan, Terdakwa berlaku sopan dan terus terang dalam persidangan.

(5)

Deninteldam XVII/Cenderawasih Nomor ; Sprin / 134 / XII / 2011 tanggal 8 Desember 2011.

4. Terdakwa masih dapat dibina dan bertekad untuk mengabdikan diri sebagai seorang Prajurit TNI AD.

5. Bahwa Terdakwa selama melaksanakan tugas di Satuan Deninteldam XVII / Cenderawasih telah menunjukkan prestasi, dedikasi, loyalitas dan disiplin yang tinggi di Satuannya serta tidak pernah melakukan tindakan yang bertantangan dengan hukum.

6. Bahwa tenaga Terdakwa sangat dibutuhkan Satuan Deninteldam XVII/Cenderawasih.

7. Bahwa yang bersangkutan telah menunjukkan itikad baik untuk mengganti 1 (satu) unit HP Blackbarry Type Gemini 8520 White milik Sdri. Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan berdasarkan Surat Pernyataan yang telah disepakati pada tanggal 13 Desember 2011 meskipun apabila dicermati dari kronologis kejadian Terdakwa tidak ada sangkutpautnya dengan kejadian pengerusakan HP tersebut.

8. Dimohon agar Terdakwa dapatnya diberikan keringanan hukuman berupa hukuman percobaan karena perkara ini sebenarnya bukan perkara Terdakwa melainkan perkara keluarga Saksi-I

Berdasarkan uraian dan kesimpulan uraian dan kesimpulan tersebut di atas kami memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim untuk menyatakan dan memutuskan bahwa dakwaan dan tuntutan Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan menyakinkan menurut hukum dan oleh karena itu mohon dengan hormat agar Terdakwa DIBEBASKAN dari segala dakwaan dan tuntutan Oditur Militer III-19 Jayapura.

Menimbang : Bahwa Replik Oditur Militer atas Pledoi Penasihat Hukum pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

Bahwa terhadap Pledoi yang disampaikan oleh Penasehat Hukum tersebut, Oditur Militer pada prisifnya tetap pada pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam dakwaan dan tuntutannya.

Menimbang : Bahwa Duplik Penasihat atas Replik Oditur Militer yang disampaikan secara lisan di depan Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa terhadap Replik yang disampaikan oleh Oditur Militer tersebut, Penasihat Hukum tetap pada Pledoinya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

(6)

17.00 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun dua ribu sebelas bertempat di rumah Serka Edhi Cahyono (Terdakwa) Asrama Bucen III Waena Kota Jayapura, Papua atau tempat-tempat lain, yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III - 19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1999/2000 melalui pendidikan Secaba PK VII di Rindam XVll / Cenderawasih selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan Pangkat Sersan dua, kemudian melanjutkan kejuruan Infanteri di Rindam VII/ Wirabuana selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus dilanjutkan mengikuti Kejuruan di Pusdik Intel di Ciomas Bogor selama 6 (enam) bulan, setelah selesai ditugaskn di Deninteldam XVII/ Cenderawasih sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, masih bersetatus dinas aktif dengan pangkat Serka NRP 21000118460179.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri, Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan (Saksi-I) karena adik kandung Terdakwa (Sdr. Dimas) merupakan Suami Saksi-I, kemudian pada suatu waktu ditahun 2011 Saksi-I dan suaminya Sdr. Dimas sedang ada permasalahan yang mengakibatkan Handphonenya milik Saksi-I dibanting oleh Sdr. Dimas selanjutnya Saksi-I menurut agar Handponenya diganti Sdr. Dimas, namun karena Handpone tersebut tidak segera diganti oleh Sdr. Dimas akhirnya Saksi-I menghubungi Terdakwa untuk meminta ganti Handponenya karena Terdakwa pernah berjanji kepada Saksi-I apabila ada permasalahan dengan Sdr. Dimas Tedakwa akan membantunya.

3. Bahwa pada tanggal 08 Desember 2011 setelah Saksi-I menghubungi Terdakwa akhirnya Terdakwa menyuruh Saksi-I datang kerumahnya mengambil uang untuk membeli Handphone yang rusak tesebut, selanjutnya sekitar pukul 17.00 Wit Saksi-I bersama Sdr. Jenet Alexsandra Nayoan (Saksi-II) menggunakan sepeda motor pergi ke rumah Terdakwa di Asrama Bucen III Waena.

(7)

5. Bahwa karena Saksi-I masih tetap ngotot sehingga membuat Tedakwa marah dan mendekati Saksi-I langsung mencekik leher Saksi-I menggunakan tangan kanan sambil berkata “Kamu kalau bicara yang sopan” lalu Saksi-I berkata “kalau mau pukul, pukul sudah!” selanjutnya istri Terdakwa menarik tangan Terdakwa agar melepaskan Saksi-I, akan tetapi saat Terdakwa melepaskan tanga dari leher Saksi-I, Saksi-I langsung mengambil sebuah batu kali yang dipakai Terdakwa untuk menggajal pintu rumah untuk melempar Terdakwa namun Saksi-I merampas Batu tersebut dan dibuang keluar rumah, kemudian Saksi-I berusaha untuk menyerang Terdakwa dengan menarik kerah baju Terdakwa sehingga terjadi saling tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi-I dan akhirnya Terdakwa menyeret Saksi-I keluar rumah dan secara spontan Terdakwa mendorong Saksi-I menggunakan kaki kanan namun Saksi-I tidak terjatuh karena sudah ada orang-orang yang menonton tersebut menahan badan Saksi-I dari belakang, selanjutnya Saksi-I naik ke atas motor bersama Saksi-II.

6. Bahwa setelah Saksi-I naik diatas motor, Sdr. Sertu Mohamad Hanafi Siswantoro (Saksi-III) sedang menjalankan tugas sebagai piket datang dan bertanya kepada Terdakwa “Ada apa ini bang” dan Terdakwa menjawab “ ini ada orang datang tidak sopan” lalu Saksi-I berkata “ Kamu jangan ikut campur” dan Saksi-III berkata “Saya ini yang piket sekarang” namun karena Saksi-I masih ngotot akhirnya Saksi-III menarik tangan Saksi-I lalu dibawah ke Piket Deninteldam XVII/ Cenderawasih untuk diamankan dan diminta keterangan seputar kejadian tersebut, selanjutnya setelah Saksi-I dimintai keterangan, Saksi-I langsung pergi ke Pomdam XVII/Cenderawsih untuk melaporkan kejadian tersebut.

7. Bahwa kemudian atas perintah Dandeninteldam XVII/Cenderawasih, pada malam itu juga Terdakwa dimasukan ke sel tahanan Denintel selama 21 (dua puluh satu) hari, dan saat Terdakwa di dalam tahanan, Terdakwa telah mengganti Handphone milik Saksi-I pada tanggal 13 Desember 2011 merk Blacberry 8520 warna putih seharga Rp. 1.850.000,- (satu juta delapan puluh ribu rupiah).

8. Bahwa dengan demikian, Terdakwa telah melakukan tindak pidana yaitu pada hari Kamis tanggal 08 Desember 2011 sekitar pukul 17.00 Wit di Asrama Bucen III Waena Kota Jayapura Papua, telah mencekik leher Sdri. Jennifer Alexandra Debbyanto Nayoan (Saksi-I) dan Terdakwa melakukan hal tersebut dengan menggunakan tangan kanan, sehingga menyebabakan Saksi-I menderita luka lecet pada leher dan lengan kiri bawah sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : VER/36/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 dari Rumah Sakit TNI TK III. Marten Indey Jayapura yang ditanda tangani oleh Lettu Ckm dr. Aldino Adhitya.

BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pasal 351 ayat (1) KUHP.

(8)

disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum Sony Octavanus, SH Kapten NRP 11000022921078, Nur Pratomo, W, SH Letda Chk NRP 11100005591108 dan PNS Habbiburrohman, SH NIP 1981080502002121002 berdasarkan surat perintah dari Ka Kumdam XVII / Cenderawasih Nomor : Sprin / 87 / IV / 2012 tanggal 24 April 2012 dan surat kuasa khusus dari Terdakwa tanggal 7 Mei 2012.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dipanggil secara patut namun tidak hadir dengan alasan yang sah, maka keterangannya dibacakan sesuai Berita Acara Pemeriksaan POM dibawah sumpah dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi – I : Nama Lengkap : JENNIFER ALEXANDRIA DEBBYANTO NAYOAN, Pekerjaan : - , Tempat dan tangal lahir : Jayapura, 22 Maret 1992, Jenis Kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Komplek PLN Pasir Dua Rt. 003, Rw.001 Tanjung Ria Jayapura Utara No. HP. 085344949032.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 karena Suami Saksi-I adalah adik kadung Terdakwa dan masih ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada awalnya Saksi sedang ada permasalahan dengan suami Saksi yaitu Sdr. Dimas yang adalah adik kadung Terdakwa, saat itu terjadi pertengkaran mulut sehingga suami Saksi merusak Handphone milik Saksi, kemudian Saksi meminta suaminya untuk mengganti Handphone dan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan Handphone tersebut tidak diganti akhirnya Saksi berencana untuk meminta ganti Handphone kepada Terdakwa karena Terdakwa pernah berpesan kepada orangtua Saksi jika ada permasalahan dengan Sdr. Dimas/Suami Saksi, Terdakwa akan membantunya, selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa untuk meminta ganti Handphone tersebut, dan setelah Saksi menelpon Terdakwa dan Terdakwa berkata kepada Saksi untuk mengambil uangnya dirumah Terdakwa.

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 08 Desember 2011 sekitar pukul 19.00 Wit, Saksi bersama kakak kandung Saksi yaitu Sdri. Jenet Alexsandra Nayoan (Saksi-II) pergi menggunakan sepedah motor kerumah Terdakwa di Asrama Terdakwa di Bucen III Waena, dan setelah sampai disana ternyata Saksi diperlakukan dengan kasar oleh Terdakwa

dengan berkat ”orangtua Saksi tidak mampu” lalu Terdakwa mencekik leher, mendorong Saksi ke tembok dan menarik Saksi keluar rumah, kemudian tetangga Terdakwa mencoba untuk memisahkan Saksi dan Terdakwa akan tetapi pada saat akan dipisahkan Terdakwa menendang dada Saksi namun Saksi tidak sampai jatuh karena dibelakang Saksi sudah ada orang yang menolong Saksi.

(9)

4. Bahwa kemudian Saksi dipaksa oleh Terdakwa untuk naik ke sepeda motornya teman Terdakwa untuk dibawa ke Pos Deninteldam XVII/Cenderawasih, setelah sampai di Pos Deninteldam XVII/Cendewasih Saksi dimintai keterangan seputar kejadian tersebut kemudian Saksi pergi ke Polsek Abepura untuk membuat Visum namun dari petugas Polsek Abepura menyarankan agar Saksi melapor ke Pomdam XVII/Cenderawasih, selanjutnya Saksi langsung pergi ke Pomdam XVII/Cenderawasih dan Saksi diantar oleh petugas POM ke rumah sakit Marthen Indey untuk pemeriksaan Visum, lalu Saksi dimintai keterangan tentang kejadian tersebut.

5. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi, maka leher dan tangan kiri bawah Saksi lecet, namun tidak mengganggu aktifitas sehari-hari dan oleh karena itu Saksi berharap agar Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan saksi Terdakwa menyangkal yaitu :

- Bahwa Terdakwa tidak pernah berjanji untuk mengganti Handphone Saksi.

- Terdakwa mempersilahkan Saksi untuk datang ke rumah. - Saksi tetap ngotot meminta agar Handphonenya diganti.

Menimbang : Bahwa sudah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan. Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada halangan / kerjaan oleh karenanya berpedoman pada pasal 155 undang-undang Nomor 31 tahun 1997, maka keterangan Saksi dan Berita Acara pemeriksaan disertai dengan Berita Acara pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

Saksi – II : Nama Lengkap : JANET ALEXSANDRA NAYOAN, Pekerjaan : Swasta, Tempat dan tangal lahir : Sorong, 27 Agustus 1990, Jenis Kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Komplek PLN Pasir Dua Rt. 003, Rw. 001 Tanjung Ria Jayapura Utara No. HP. 085244404246.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 saat Saksi sedang bekerja di daerah UTI (United Traktor) Terdakwa kemudian sekira pukul 17.00 Wit, Sdr. Jannifer Alexandra Debbyanto Nayoan (Saksi-I) yang adalah sepupu Saksi menghubungi Saksi dan meminta kepada Saksi agar menemani Saksi-I kerumah Terdakwa di Asrama Bucun III Waena, selanjutnya Saksi dijemput oleh Saksi-I menggunakan sepeda motor lalu menuju ke rumah Terdakwa.

(10)

kursi menggunakan kedua tangan, kemudian Saksi langsung masuk kedalam rumah untuk melerai namun dihalangi oleh Istri Terdakwa selanjutnya Saksi melihat Saksi-I didorong keluar rumah oleh Terdakwa dengan keadaan leher Saksi-I dicekik dan setelah sampai didepan rumah, Saksi-I ditendang oleh Terdakwa namun Saksi-I tidak sempat jatuh karena telah ada banyak orang yang melihat kejadian tersebut melindungi badan Saksi-I dari belakang.

4. Bahwa setelah Terdakwa menendang Saksi-I lalu Terdakwa mengusir Saksi dan Saksi-I dengan kata-kata kasar kemudian saat Saksi dan Saksi-I hendak pulang, Saksi-I ditarik dari belakang oleh teman Terdakwa (tidak tau identitas) lalu Terdakwa berteriak dengan berkata ” Udah bawa ke Pos” dan Saksi-I dibawa ke Pos Deninteldam XVII/Cenderawasih untuk dimintai keterangan, selanjutnya Saksi dan Saksi pergi ke Pomdam XVII/Cenderawasih untuk melaporkan kejadian tersebut.

5. Bahwa pada awalnya Saksi mengetahui kalau Saksi-I ada permasalahan dengan suaminya yang bernama Sdr. Dimas yang menyebabkan Handphone milik Saksi-I dibanting hingga rusak, dan karena Saksi-I pernah menerima amanat dari Kakak kandung suaminya (Terdakwa) yaitu kalau ada permasalahan dengan suami kamu, agar menghubungi Terdakwa supaya dibantu maka dengan kejadian tersebut Saksi-I langsung menghubungi Terdakwa dan Terdakwa meminta Saksi-I datang kerumahnya mengambil uang untuk membeli Handphone namun Saksi ke rumah Terdakwa masalah Saksi-I di usir dan dianiaya, juga tidak memberikan uang yang telah dijanjikan oleh Terdakwa kepada Saksi-I.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa sudah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan. Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada halangan / kerjaan oleh karenanya berpedoman pada pasal 155 undang-undang Nomor 31 tahun 1997, maka keterangan Saksi dan Berita Acara pemeriksaan disertai dengan Berita Acara pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

Saksi - III : Nama Lengkap : MOHAMAD HANAFI SISWANTORO, Pangkat/NRP : Sertu/21040146550882, Jabatan : Batim D 21 BKI D, Kesatuan : Deninteldam XVII/Cenderawasih, Tampat tanggal lahir : Sidoarjo, 12 Agustus 1982, Jenis kelamin : Laki laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Deninteldam XVII/Cenderawasih No HP. 085244842283.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

(11)

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 saat Saksi sedang melaksanakan piket di Ma Deninteldam XVII/Cenderawasih dan saat itu Saksi sedang berada dirumahnya karena hendak melaksanakan Sholat magrib, kemudian setelah Saksi berada didepan rumah Terdakwa dan melihat kalau ada banyak orang yang sedang melihat Terdakwa bertengkar mulut dengan Sdri. Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan (Saksi-I) maka Saksi berinisiatif untuk memisahkan Terdakwa dan Saksi-I lalu menyuruh Saksi-I agar pergi akan tetapi Saksi-I masih tetap ngotot memaki-maki Terdakwa dan Saksi-I mengatakan kepada Saksi “Kamu siapa? Ikut campur urusan orang” maka langsung Saksi menarik tangan Saksi-I dan membawa Saksi-I ke Pos Deninteldam XVII/Cenderawasih karena Saksi-I telah membuat keributan di Asrama Mako Denintel, selanjutnya Saksi-I dimintai keterangan seputar kejadian tersebut.

3. Bahwa Saksi tidak melihat secara pasti kalau Terdakwa telah menendang Saksi-I karena pada saat Saksi datang ketempat kejadian sudah terjadi pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Saksi-I didepan halaman rumah Terdakwa.

Atas keterangan saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK VII di Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian melanjutkan kejuruan Infanteri di Rindam VII/Wirabuana selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus dilanjutkan mengikuti Kejuruan di Pusdik Intel di Ciomas Bogor selama 6 (enam) bulan selanjutnya ditugaskan di Deninteldam XVII/Cenderawasih sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Serka, NRP. 21000118460179.

(12)

3. Bahwa selanjutnya Saksi-I hanya diam dan Terdakwa menasehati Saksi-I dengan berkata “Kamu kalau datang bertamu kerumah orang harus sopan” akan tetapi Saksi-I menjawab “ngapain saya harus sopan sama keluarga kalian”? mendengar perkataan Saksi-I tersebut Terdakwa berdiri dan berkata “maksud kamu apa? Sumpahin-sumpahin istri saya kemarin biar keguguran” lalu Saksi-I menjawab “saya sumpahin istri kamu karena dia sudah usir saya waktu saya datang kemarin kerumahmu” selanjutnya Terdakwa berkata “ Istri saya mengatakan seperti itu karena kamu tidak sopan dirumah saya”.

4. Bahwa karena Saksi-I masih tetap ngotot membuat Terdakwa marah dan mendekati Saksi-I langsung mencekik leher Saksi-I menggunakan tangan kanan sambil berkata “Kamu kalau bicara yang sopan” lalu Saksi-I berkata “ kalau mau pukul, pukul sudah!” selanjutnya Istri Terdakwa menarik tangan Terdakwa agar melepaskan Saksi-I, akan tetapi saat Terdakwa melepaskan tangan dari leher Saksi-I, Saksi-I langsung mengambil sebuah Batu Kali yang dipakai Terdakwa untuk mengganjal pintu rumah untuk melempar Terdakwa namun Saksi-II merampas Batu tersebut dan dibuang keluar rumah, kemudian Saksi-I berusaha untuk menyerang Terdakwa dengan menarik kerah Baju Terdakwa sehingga terjadi saling tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi-I dan akhirnya Terdakwa menyeret Saksi-I keluar rumah dan secara spontan Terdakwa mendorong Saksi-I menggunakan kaki kanan namun Saksi-I tidak terjatuh, selanjutnya Saksi-I memukul perut Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali lalu Saksi-I naik ke atas motor bersama Saksi-II.

5. Bahwa setelah Saksi-I naik diatas motor, Sdr. Sertu Mohamad Hanafi Siswantoro (Saksi-III) yang sedang menjalankan tugas sebagai piket datang dan bertanya kepada Terdakwa “Ada apa ini bang” dan Terdakwa menjawab “ini ada orang datang tidak sopan” lalu Saksi-I berkata “Kamu jangan ikut campur” dan Saksi-III berkata “saya ini yang piket sekarang” namun karena Saksi-I masih ngotot akhirnya Saksi-III tangan Saksi-I lalu dibawa ke Piket Deninteldam untuk diamankan dan dimintai keterangan seputar kejadian tersebut, kemudian atas perintah Deninteldam XVII/Cenderawasih Terdakwa dimasukan ke Sel Tahanan Deninteldam selama 21 (dua pulu satu) hari.

6. Bahwa Terdakwa pernah menyampaikan kepada Saksi-I kalau ada permasalahan dengan Sdr. Dimas, Terdakwa akan membantu dan Terdakwa telah mengganti Handphone milik Saksi-I pada tanggal 13 Desember 2011 merk Blackbarry 8520

warna putih seharga Rp. 1.850.000,- (satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) saat Terdakwa masih didalam Sel tahanan Deninteldam XVII/Cenderawasih, selanjutnya atas perbuatan Terdakwa tersebut Terdakwa merasa bersalah dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan berupa surat :

(13)

1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit TK III Marthen Indey Nomor : VER / 36 / XII / 2011 tanggal 30 Desember 2011.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi dibawa sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa atas keterangan Saksi-I (Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan) yang memberikan keterangan saat dipersidangan tentang kejadian tersebut Saksi-I (Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan) mengalami lecet dileher dan Terdakwa tidak ada berjanji untuk mengganti Handphone, tetapi Terdakwa mempersilahkan Saksi-I (Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan) untuk datang kerumah namun Saksi-I (Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan) tetap ngotot minta Handphonenya diganti, sehingga atas sangkalan Terdakwa Majelis Hakim dapat menerima sebagian dari bantahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa setelah menghubungkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang bersesuaian satu sama lain, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1999/2000 melalui pendidikan Secaba PK VII di Rindam XVll / Cenderawasih selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan Pangkat Sersan dua, kemudian melanjutkan kejuruan Infanteri di Rindam VII/ Wirabuana selama 5 (lima) bulan dan setelah lulus dilanjutkan mengikuti Kejuruan di Pusdik Intel di Ciomas Bogor selama 6 (enam) bulan, setelah selesai ditugaskn di Deninteldam XVII/ Cenderawasih sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, masih bersetatus dinas aktif dengan pangkat Serka NRP. 21000118460179.

2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdri, Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan (Saksi-I) karena adik kandung Terdakwa (Sdr. Dimas) merupakan Suami Sksi-I, kemudian pada suatu waktu ditahun 2011 Saksi-I dan suaminya Sdr. Dimas sedang ada permasalahan yang mengakibatkan Handphonenya milik Saksi-I dibanting oleh Sdr. Dimas selanjutnya Saksi-I menurut agar Handponenya diganti Sdr. Dimas, namun karena Handponen tersebut tidak segera diganti oleh Sdr. Dimas akhirnya Saksi-I menghubungi Terdakwa untuk meminta ganti Handponenya karena Terdakwa pernah berjanji kepada Saksi-I apabila ada permasalahan dengan Sdr. Dimas Tedakwa akan membantunya.

(14)

4. Bahwa benar setelah tiba dirumah Tedakwa, Saksi-I berkata “permisi-permisi” dan istri Terdakwa melihat dan ternyata adalah Sdr. Jennifer Alexandra Debbyanto Nayoan (Saksi-I) bersama temannya yaitu Sdri. Janet Alexsandra Nayoan (Saksi-II) selanjutnya Terdakwa mempersilakan masuk ke dalam rumah namun Saksi-I tidak masuk dan hanya berdiri di depan pintu rumah sambil berkata “Mana uang Handpone saya, saya tidak punya banyak waktu, saya masih banyak urusan” kemudian Terdakwa menjawab “ kalau kamu supan masuk kedalam rumah “ dan setelah Saksi-I duduk di dalam rumah, Terdakwa berkata “ Apa masud kamu datang kesini?” lalu menjawab Saya mau mintak uang Handphone saya yang dirusak oleh Sdr. Dimas” dan Terdakwa berkata “Dimas itu siapa ?” lalu Saksi-I menjawab “ Sdr. Dimas itu adik kamu selanjutnya Tedakwa berkata “ Kamu ini bagaimana, Dimas itu suami kamu”.

5. Bahwa benar karena Saksi-I masih tetap ngotot sehingga membuat Tedakwa marah dan mendekati Saksi-I langsung mencekik leher Saksi-I menggunakan tangan kanan sambil berkata “Kamu kalu bicara yang sopan” lalu Saksi-I berkata “kalu mau pukul, pukul sudah!” selanjutnya istri Terdakwa menarik tangan Terdakwa agar melepaskan Saksi-I, akan tetapi saat Terdakwa melepaskan tanga dari leher Saksi-I, Saksi-I langsung mengambil sebuah batu kali yang dipakai Terdakwa untuk menggajal pintu rumah untuk melempar Terdakwa namun Saksi-I merampas Batu tersebut dan dibuang keluar rumah, kemudian Saksi-I berusaha untuk menyerang Terdakwa dengan menarik kerah baju Terdakwa sehingga terjadi saling tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi-I dan akhirnya Terdakwa menyeret Saksi-I keluar rumah dan secara spontan Terdakwa mendorong Saksi-I menggunakan kaki kanan namun Saksi-I tidak terjatuh karena sudah ada orang-orang yang menonton tersebut menahan badan Saksi-I dari belakang, selanjutnya Saksi-I naik ke atas motor bersama Saksi-II.

6. Bahwa benar setelah Saksi-I naik diatas motor, Sdr. Sertu Mohamad Hanafi Siswantoro (Saksi-III) sedang menjalankan tugas sebagai piket datang dan bertanya kepada Terdakwa “Ada apa ini bang” dan Terdakwa menjawab “ ini ada orang datang tidak sopan” lalu Saksi-I berkata “ Kamu jangan ikut campur” dan Saksi-III berkata “Saya ini yang piket sekarang” namun karena Saksi-I masih ngotot akhirnya Saksi-III menarik tangan Saksi-I lalu dibawah ke Piket Deninteldam XVII/ Cenderawasih untuk diamankan dan diminta keterangan seputar kejadian tersebut,

selanjutnya setelah Saksi-I dimintai keterangan, Saksi-I langsung pergi ke Pomdam XVII/Cenderawsih untuk melaporkan kejadian tersebut.

7. Bahwa benar kemudian atas perintah Dandeninteldam XVII/Cenderawasih, pada malam itu juga Terdakwa dimasukan ke sel tahanan Denintel selama 21 (dua puluh satu) hari, dan saat Terdakwa di dalam tahana, Terdakwa telah mengganti Handphone milik Saksi-I pada tanggal 13 Desember 2011 merk Blacberry 8520 warna putih seharga Rp. 1.850.000,- (satu juta delapan puluh ribu rupiah).

(15)

Waena Kota Jayapura Papua, telah mencekik leher Sdri. Jennifer Alexandra Debbyanto Nayoan (Saksi-I) dan Terdakwa melakukan hal tersebut dengan menggunakan tangan kanan, sehingga menyebabakan Saksi-I menderita luka lecet pada leher dan lengan kiri bawah sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : VER/36/XII/2011 tanggal 30 Desember 2011 dari Rumah Sakit TNI TK III. Marten Indey Jayapura yang ditanda tangani oleh Lettu Ckm dr. Aldino Adhitya.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, tentang terbuktinya Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer namun Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dalam putusan yang akan dijatuhkan demikian juga mengenai pidananya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan yang dijatuhkan.

Menimbang : Mengenai permohonan keringanan hukuman yang diajukan oleh Terdakwa melalui Penasehat Hukum secara tertulis , Majelis Hakim akan mempertimbangkan dengan sendiri dalam hal - hal yang memberatkan dan meringankan dalam putusan.

Menimbang : Bahwa dakwaan Oditur Militer disusun dalam dakwaan tunggal adalah kualifikasi penganiayaan (Misbandeling), undang-undang tidak memberi ketentuan tentang apa yang dimaksud dengan penganiayaan, dan menurut Yurisprudensi yang dimaksud dengan “ Penganiayaan ” adalah barang siapa dengan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak, rasa sakit atau luka terhadap orang lain, sehingga unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa “ Unsur Kedua : “ Dengan sengaja “

Unsur Ketiga : “ Melakukan penganiayaan “

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan Primair tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa “

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta - fakta sebagai berikut :

(16)

yang menjadikan perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Serka, NRP. 21000118460179.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kesatu “Barang siapa“ telah terpenuhi.

Unsur Kedua : “ Dengan sengaja “

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 18.30 Wit saat Terdakwa sedang berada didalam rumahnya di Asrama Bucen III Waena lalu mendengar suara orang perempuan dari rumah mengatakan “permisi-permisi” dan Istri Terdakwa melihat dan ternyata perempuan tersebut adalah

Sdri. Jennifer Alexandria Debbyanto Nayon (Saksi-I) bersama temannya yaitu Sdri. Sdri. Janet Alexsandra Nayon (Saksi-II) selanjutnya Terdakwa mempersilahkan Saks-I masuk kedalam rumah namun Saksi-I tidak masuk dan hanya berdiri didepan pintu rumah sambil berkata “Mana uang Handphone saya, saya tidak punya banyak waktu, saya masih banyak urusan” kemudian Terdakwa menjawab “kalau kamu sopan masuk kedalam rumah” dan setelah Saksi-I duduk didalam rumah Terdakwa berkata “ Apa maksud kamu datang kesini?” lalu Saksi-I menjawab “ Saya mau minta uang Handphone saya yang dirusaki oleh Sdri. Dimas” dan Terdakwa berkata” Dimas itu siapa?” lalu Saksi-I menjawab “ Sdri. Dimas itu adik kamu” selanjutnya Terdakwa berkata “Kamu ini bagaimana Dimas itu suami kamu”.

(17)

datang bertamu kerumah orang harus sopan” akan tetapi Saksi-I menjawab “ngapain saya harus sopan sama keluarga kalian”? mendengar perkataan Saksi-I tersebut Terdakwa berdiri dan berkata “maksud kamu apa? Sumpahin-sumpahin istri saya kemarin biar keguguran” lalu Saksi-I menjawab “saya sumpahin istri kamu karena dia sudah usir saya waktu saya datang kemarin kerumahmu” selanjutnya Terdakwa berkata “ Istri saya mengatakan seperti itu karena kamu tidak sopan dirumah saya”.

3. Bahwa benar karena Saksi-I masih tetap ngotot membuat Terdakwa marah dan mendekati Saksi-I langsung mencekik leher Saksi-I menggunakan tangan kanan sambil berkata “Kamu kalau bicara yang sopan” lalu Saksi-I berkata “ kalau mau pukul, pukul sudah!” selanjutnya Istri Terdakwa menarik tangan Terdakwa agar melepaskan Saksi-I, akan tetapi saat Terdakwa melepaskan tangan dari leher Saksi-I, Saksi-I langsung mengambil sebuah Batu Kali yang dipakai Terdakwa untuk mengganjal pintu rumah untuk melempar Terdakwa namun Saksi-II merampas Batu tersebut dan dibuang keluar rumah, kemudian Saksi-I berusaha untuk menyerang Terdakwa dengan menarik kerak Baju Terdakwa sehingga terjadi saling tarik menarik antara Terdakwa dan Saksi-I dan akhirnya Terdakwa menyeret Saksi-I keluar rumah dan secara spontan Terdakwa mendorong Saksi-I menggunakan kaki kanan namun Saksi-I tidak terjatuh, selanjutnya Saksi-I memukul perut Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali lalu Saksi-I naik ke atas motor bersama Saksi-II.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kedua “ Dengan sengaja “ telah terpenuhi. Unsur Ketiga : “ Melakukan penganiayaan “

Bahwa menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan, itu adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka.

Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain.

Menimbulkan sakit atau luka pada orang lain akibat yang dilakukan sipelaku (Terdakwa) dengan bermacam – macam cara, antara lain; memukul, menendang, menampar, menusuk Dll.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

(18)

Saksi-I lalu dibawa ke Piket Deninteldam untuk diamankan dan dimintai keterangan seputar kejadian tersebut, kemudian atas perintah Deninteldam XVII/Cenderawasih Terdakwa dimasukan ke Sel Tahanan Deninteldam selama 21 (dua pulu satu) hari.

2. Bahwa benar Terdakwa pernah menyampaikan kepada Saksi-I kalau ada permasalahan dengan Sdr. Dimas, Terdakwa akan membantu dan Terdakwa telah mengganti Handphone milik Saksi-I pada tanggal 13 Desember 2011 merk Blackbarry 8520 warna putih seharga Rp. 1.850.000,- (satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) saat Terdakwa masih didalam Sel tahanan Deninteldam XVII/Cenderawasih, selanjutnya atas perbuatan Terdakwa tersebut Terdakwa merasa bersalah dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ketiga “ Melakukan penganiayaan “ telah terpenuhi

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana:

“Penganiayaan”

Sebagaimana diatur dan diancam dalam : Pasal 351 ayat (1) KUHP

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena tidak dapat mengendalikan emosinya dalam menyelesaikan suatu masalah.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatan ini kurangnya kesadaran hukum dalam diri Terdakwa dan bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

3. Akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan Saksi-1 luka lecet pada leher.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidananya yaitu :

(19)

1. Motif Terdakwa melakukan tindak pidana karena Terdakwa emosi melihat sikap dan mendengar perkataan dari Sdri. Jennifer Alexandria Debbyanto Nayoan (Saksi-I).

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan delapan wajib TNI.

2. Perbuatan Terdakwa merusak citra TNI pada umumnya khususnya nama baik Kesatuan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa:

Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit TK III Marthen Indey Nomor : VER / 36 / XII / 2011 tanggal 30 Desember 2011.

Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat-surat ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan harus tetap melekat dalam berkas serta tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

Mengingat : Pasal 351 Ayat (1) KUHP dan Peraturan perundang – undangan lain yang Bersangkutan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : EDHI CAHYONO, Serka / 21000118460179 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 1 (satu) bulan dan 15 (lima belas) hari.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit TK III Marthen Indey Nomor : VER / 36 / XII / 2011 tanggal 30 Desember 2011.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa.

(20)

Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 25 Juni 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, SH Letkol Chk NRP 1910000581260 SEBAGAI Hakim Ketua, serta BAMBANG INDRAWAN, SH Letkol Chk NRP 548944 dan AKHAM JAILANIE, SH Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan diadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer YULI WIBOWO, SH Mayor Laut (KH) NRP 13123 /P, Penasehat Hukum SONY OCTAVANUS, SH Kapten Chk NRP 11000022921078, NUR PRATOMO, SH Letda Chk NRP 111000055911084 dan PNS HABIB BURROHMAN, SH NIP 1981080502002121002, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP 11010001540671, sertadihadapan umum dan Terdakwa.

HAKIM KETUA Ttd

ADIL KAROKARO, SH

LETKOL CHK NRP 1910000581260

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Ttd Ttd

BAMBANG INDRAWAN, SH AKHMAD JAILANIE, SH

LETKOL CHK. NRP 548944 KAPTEN CHK. NRP 517644

PANITERA Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Nilai beban amonia yang tertinggi dihasilkan oleh pabrik K1 pada Bulan Desember 2013, sedangkan nilai beban amonia yang terendah adalah dihasilkan oleh pabrik K4 pada Bulan

keterlibatan para dukun politik dan interaksi para pejabat politik dengan pelaku jasa kesuksesan secara gaib, terkait kultur atau kebudayaan masyarakat kita yang

a) Pengisian form konsultasi (log book): Setiap melakukan kegiatan tatap muka/konsultasi dengan dosen pembimbing, setiap kelompok wajib mengisi form konsultasi (log book)

Sebaliknya jika skor variabel Bagi Hasil (X2) turun satu satuan maka persepsi masyarakat tentang Bank Syari`ah akan turun sebesar 0,149 satuan dengan asumsi

Hadi Mustofa (NIM. model pendidikan islam suku samin di dusun karangpace desa klopoduwur kecamatan banjarejo kabupaten blora tahun 2014 Kata kunci: Model Pendidikan Islam, Suku

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

penghapusan aktiva produktif lebih besar daripada kredit yang diberikan sehingga.. Efisiensi

Variabel dalam penelitian adalah Self Assessment System (X) mempunyai indicator meliputi kesadaran wajib pajak, kejujuran wajib pajak, hasrat membayar pajak, kedisiplinan