‘
Tema : Rekayasa Sosial dan Pengembangan Perdesaan
”
ANALISA PENGARUH
WORK F AMILY CONF LICT, SELF
EF F ICACY
, DAN SERTIFIKASI GURU
TERHADAP KINERJA GURU
(STUDI PADA SMA DI KABUPATEN BANYUMAS)
Oleh
Viviana Mayasaridan Dyah Perwita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
viviana120384@gmail.com, perwitadyah@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini secara garis besar bertujuan untukmengetahui ada tidaknya pengaruh work family conflict, sertifikasi guru dan self eficacy terhadapkinerja guru, dalam hal ini para guru wanita yang ada di SMA di kabupaten Banyumas. Work family conflict atau konflik peran ganda wanita yang terjadi akibat adanya konflik antar peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya di kehidupan pekerjaan atau keluarga. Penelitian ini akan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM )teknik modeling statistik yang bersifat cross-sectional menggunakan analisis jalur (path analysis). Penelitian yang terkait dengan pengaruh work family conflict, sertifikasi gurudan self efficacy kinerja guru wanita di Kabupaten Banyumas. Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Sumber daya manusia dalam sektor pendidikan merupakan kekuatan penggerak organisasi dalam hal ini SMA di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi referensi bagi pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan dan kebudayaan pemerintah daerah Kabupaten Banyumas bagi peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Work family conflict berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja. Sertifikasi guru berpengaruh positif terhadap kinerja Guru. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja Guru.
Kata Kunci:work family conflict, sertifikasi guru, self efficacy, kinerja guru.
ABSTRACT
Keywords :work family conflict, teacher certification, self efficacy, teacherperformance
PENDAHULUAN
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa,
sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, kurikulum. Guru merupakan faktor utama dalam
proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak
ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan menimbulkan proses belajar
dan pembelajaran yang maksimal (Neni Utami. 2003).
Tantangan kinerja saat ini menuntut guru untuk berusaha lebih maksimalkan kemampuan yang
dimiliki tidak terkecuali untuk guru wanita. Perubahan peran wanita yang dahulu hanya to protect
a beauty yang hanya merapikan rumah,menjaga anak memasak semakin berkurang.Dengan
semakin meningkatnya wanita yang bekerja dapat berpengaruh pada aktivitas wanita di rumah
tangganya yang dapat mengubah pola pembagian kerja yang ada di rumah tangganya (Ilham,
2000).
Menurut Budiman (2005) apabila wanita masih harus membagi hidupnya menjadi dua, satu
di sektor domestik dan satu lagi sektor publik. Teori yang relevan dalam hal ini adalah teori
konflik peran gender yaitu teori yang mengimplikasikan permasalahan kognitif, emotional,
ketidaksadaran dan perilaku yang disebabkan oleh sosialisasi peran gender yang didasarkan
tatanan masyarakat yang ada.
Tenaga kerja wanita, yang berstatus ganda sebagai istri dan karyawan khususnya, rentan
mengalami konflik. Terlebih lagi jika mereka merupakan karyawati perbankan. Selain itu, dalam
rumah tangga mereka juga mengalami konflik keluarga, seperti kurangnya waktu bersama
keluarga karena mereka harus bekerja mulai pagi sampai sore bahkan malam, kurangnya perhatian
dari keluarga, masalah keuangan, pendidikan anak-anak, dan lain sebagainya. Ketidakseimbangan
antara urusan rumah tangga dan pekerjaan inilah yang menimbulkan work family conflict.
Work family conflict atau konflik peran ganda yang terjadi akibat adanya konflik antar
peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya di
kehidupan pekerjaan atau keluarga (Carlson, Kacmar dan Williams, 2000).
Penelitian Handayani (2012) menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Kinerja merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai oleh guru sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing yang didasari pada pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi
dalam pelaksanaan tugas. Menurut Schermerhorn (2010) kepuasan kerja yang tinggi dan
cenderung tanpa batas memiliki dampak pada kinerja individual sehingga juuga mempengaruhi
kinerja organisasi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti menganggap perlunya dilakukan penelitian
yang mengamati pengaruh work family conflict, sertifikasi guru & kinerja guru, dalam hal ini para
guru wanita yang ada di Kabupaten Banyumas layak untuk diteliti.
METODEPENELITIAN
Desain Penelitin. Jenis penelitian ini adalah survei, dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru wanita SMA Negeri di wilayah
kabupaten Banyumas yang berjumlah 115 orang. Adapun jenis data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data primer dapat melalui interview dan kuesioner
Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu Regression weight pada SEM yang
digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan antar variabelnya.Model untuk penelitian
digambarkan dengan path diagram. Hal ini untuk mempermudah melihat hubungan kausalitas antar
variabel yang akan diuji. Korelasi antar construct dalam path analysis dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu:
a. Exogenous Constructs yang dikenal sebagai independent variable merupakan construct
yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah di path diagram.
b. Endogenous Constructs merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu maupun
beberapa construct. Construct ini dapat memprediksi satu atau lebih construct endogen
lainnya.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. Definisi operasional dan pengukuran pada
Tabel 1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ketikapemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, penghargaan dari pemerintah atas pencapaian kinerja guru kemampuan dan peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu akibat adanya konflikantar peran ketika pemenuhan salah satu peran
Analisis Data.Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi normalitas data. Penggunaan Struktural Equation Model (SEM) diestimasi
dengan maximum likelihood estimation technique mensyarakan dengan dipenuhinya sumsi normal
Tabel 2. Data Uji Normalitas
Variable Min Max Skew c.r Kurtosis
X14 1.00 6.00 .162 ,134 -.183
X15 1.00 6.00 .132 ,275 -195
X16 1.00 6.00 .0.87 ,138 -.269
X17 1.00 6.00 .096 ,189 -.173
X18 1.00 6.00 0.120 ,214 -.280
X9 1.00 6.00 .175 ,127 -.420
X10 1.00 6.00 .58 ,789 -.120
X11 1.00 6.00 .145 ,642 -.460
X12 1.00 6.00 .105 ,533 -.240
X13 1.00 6.00 ,051 .256 -.280
X5 1.00 6.00 .025 .124 -.186
X6 1.00 6.00 .082 .413 -.138
X7 1.00 8.00 -.242 -.492 -.480
X8 1.00 8.00 -.092 -.413 -.186
X1 1.00 6.00 -0.09 -.045 -.082
X2 1.00 6.00 -0.38 -.195 0.02
X3 1.00 6.00 -.074 -.376 -.326
X4 1.00 6.00 -0.14 -.043 -.132
Sumber: data primer yang diolah
Uji kelayakan model SEM ini diuji dengan cara menggunakan confirmatory factor analysis yaitu
menggunakan chi-square, probabilitas, CFI, TLI,RMSEA, GFI dan AGFI yang tersaji dalam tabel
berikut:
Tabel 3
Hasil Pengujian Model Structural Equation Modelling
Goodness of fit model Cut off value Hasil Model Evaluasi Model
Chi square (df:82) <101.884 101.800 Baik
Significant Prob >0.05 0.068 Baik
RMSEA < 0.08 0.040 Baik
GFI >0.90 0.921 Baik
AGFI >0.90 0.904 Baik
CMIN/DF <2.00 1.241 Baik
TLI >0.95 0.966 Baik
CFI >0.95 0.973 Baik
Struktural Equation Model (SEM)
Pengujian Hipotesis
Hipotesis1: Work family conflict berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
Parameter estimasi untuk pengujian work family conflict terhadap kinerja individu dari
guru menunjukkan nilai CR sebesar – 0.18 dengan probabilitas sebesar 0.000 berarti signifikan
pada tingkat probabilitas 0.001, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa work
family conflict berpengaruh negatif terhadap kinerja guru. Penelitian in sejalan dengan penelitian
Christin et al., (2011), Rosita (2014), Maherani (2012), Nugroho (2006),Priyatnasari (2014), dan
Nohe (2014) yang menyatakan bahwa work family conflict berpengaruh negative terhadap kinerja
karyawati pada perusahaan manufaktur. Tenaga kerja wanita, yang berstatus ganda sebagai istri dan
lainsebagainya. Ketidakseimbangan antara urusan rumah tangga dan pekerjaan inilah yang
menimbukan work family conflict.
Hipotesis2: Sertifikasi guru berpengaruh positif terhadap kinerja Guru.
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru
menunjukkan nilai CR sebesar 3.473 (berarti > 1.849) dengan probabilitas sebesar 0.000 berarti
signifikan pada tingkat probabilitas 0.001, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi pengaruh sertifikasi maka semakin tinggi kinerja individu dari guru dan memiliki
pengaruh yang positif signifikan. Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan. Program sertifikasi ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai tenaga pendidik yang
profesional.Salah satu upaya yang dilakukan untuk melaksanakan tujuan pendidikan nasional
adalah perbaikan yang dilakukan melalui manajemen pendidikan dengan cara meningkatkan
kinerja guru, hal ini karena tantangan di dunia pendidikan saat ini adalah untuk menghasilkan
kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing di era global. (Gunawan, 2010). Sertifikasi
merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah atas pencapaian kinerja guru. Program sertifikasi
menuntut para guru untuk dapat melaksanakan kewajibannya sebagai tenaga pendidik yang
professional (Ahmad, 2008).
Hipotesis
3: self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja Guru.
Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh self efficacy terhadap kinerja individu guru
menunjukkan nilai CR sebesar 3.173 (berarti > 1.849) dengan probabilitas sebesar 0.001 berarti
signifikan pada tingkat probabilitas 0.001, sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi sel efficacy guru maka semakin tinggi kinerja individu dari guru tersebut dengan
pengaruh yang positif signifikan. Self efficacy merupakan karakteristik yang melekat pada diri
individu. Menurut Pajares (2002), Self efficacy mempengaruhi pilihan-pilihan dan tindakan
individu, menentukan seberapa besar usaha-usaha yang dilakukan individu dan mempengaruhi
tingkat stres dan kegelisahan individu Berdasarkan pada penelitian sebelumnya dalam Cecilia
Engko (2006) bahwa Self Efficacy mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Self efficacyakan
mendorong seseorang bekerja lebih semangat untuk mencapai hasil optimal dalam kinerjanya.
KESIMPULAN
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Work family conflict berpengaruh negatif signifikan
terhadap kinerja. Work family conflict atau konflik peran ganda yang terjadi akibat adanya konflik
antar peran ketika pemenuhan salah satu peran bisa menekan peranan yang lain, baik itu perannya
di kehidupan pekerjaan atau keluarga (Carlson, Kacmar dan Williams, 2000) merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Selain itu iklim organisasi dalam perusahaan juga
berbagai aspek yang ada dalam lingkungan organisasi tersebut. Sertifikasi guru berpengaruh positif
terhadap kinerja Guru. Self efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja Guru. Penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian ini diantaranya adalah penelitian dari Christin et al., (2010), Maherani (2012),
Priyatnasari (2014), dan Nohe (2013) yang menyatakan bahwa work family conflict berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawati. Penelitian yang dilakukan oleh Darmada Et al., (2013)
mendapatkan hasil bahwa iklim kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawati dan
penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008) menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja merupakan suatu aspek penting yang perlu
diperhatikan oleh suatu perusahaan karena kinerja akan mempengaruhi kelangsungan dari
perusahaan nantinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah work family
conflict, iklim kerja, serta self efficacy yang memiliki pengaruh yang berbedabeda terhadap kinerja
yang akan dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Augusty, Ferdinand, 2013, Structural Equation Model dalam Penelitian Manajemen, BP Undip. Semarang.
Bandura, A, 1991, Self Efficacy Mechanism in Psychological Activation and Health-Promoting Behavior. In J. Madden (IV) (ed). Neurobiology of Learning, Emotion and Affect. New York Raven. 229 pp.
Bowen, D. E. dan Lawler, E. E. 1992. The Empowerment of Service Workers: What, Why, How and When. Sloan Manage Review. Spring33(3): 9-31
Carlson, D. S., Kacmar, K. M. and Williams, L. J. 2000. Construction and Validation of a Multidimensional Measure of Work Family Conflict. Journal of Vocational Behavior, 56 (2): 249-276 .
Christin, W.S. et al. 2010. Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan sebagai Intervening. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 12(2): 11-20.
Dwivedi, R. S. 1981. Dynamics of Human Behavior at Work. New Delhi: Oxford & IBH Publishing Co.
Engko, C. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan Self Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel Intervening.Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 10(1): 1-12.
Kreitner, Robert and Kinichi, Angelo. 2005.Organizational Behavior.Seventh Edition. New York McGraw-Hill Companies, Inc.237 pp.
Lee, C. and Bobko P. 1994.Self Efficacy Belief: Comparison of Five Measurement, Journal of Applied Psychology. Vol.79: 364-369.
Maherani, A. 2012. Pengaruh Peran Ganda dan Fear of Success Terhadap Kinerja Wanita Berperan Ganda. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis.
Neni Utami. 2003. Kualitas dan Profesionalisme Guru. Diakses pada 4 Oktober 2007 dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/102/15/ 0802/htm.
Nohe, Michel and Sonntag. 2014. Family-Work Conflict and Job Performance. Journal of Organizational Behavior. April 2014.
Nugroho, Agung. 2006. Pengaruh Konflik Peran dan Perilaku Anggota Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kepolisian Semarang. eprints.undip.ac.id/AgungNugroho. Diakses pada 23 November 2016.
Priyatnasari, I. B. 2014. Hubungan Konflik Peran Ganda dengan Kinerja Perawat RSUD Daya Kota. Repository.unhas.ac.id/Priyatnasari. Diakses pada 25 November 2016.
Rosita. 2012. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Dosen Wanita. Jurnal Manajemen Bisnis, 2 (2): 23-35.