Dosen: Elistia, SE, MM 1
Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank
Dosen: Elistia, SE, MM 2
Dengan Peran Perbankan
Dosen: Elistia, SE, MM 3
Pemilik Dana
Perbankan
Pasar Modal Pemilik Dana
menerima 7 – 8 %
Perusahaan Membayar 12 – 13 %
Perusahaan membayar 10 % +
biaya emisi Pemilik Dana menerima 10 %
Pilihan Investor Dalam
Investasi / Pendanaan
Fungsi Bank
Financial Intermediary :
a.
Menghimpun Dana Masyarakat
(to receive deposits)
b. Memberikan Kredit (to make loans)
Dosen: Elistia, SE, MM 5
Source of Fund
Source of Fund
Demand Deposit
Use of Fund
Use of Fund
Cash
BI current account BI current account
Fixed Asset
Fixed Asset
B
A
KOMPONEN NERACA /
GENERAL LEDGER
AKTIVA PASIVA
CASH RESERVE
SECURI TI ES AND CALL MONEY
LOAN
FI XED ASSET
OTHER ASSET
SAVI NG TI ME DEPOSI TS CUURENT ACCOUNT
SECURI TI ES AND CALL MONEY
I NCOME & EXPENSE
OTHER CAPI TAL CAPI TAL
Dosen: Elistia, SE, MM 7
Peranan Bank
Mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara
karena:
a.
Sebagai pengumpul dana dari Surplus Spending Unit
(SSU) dan penyalur kredit kepada Defisit Spending Unit
(DSU)
b.
Tempat menabung yang efektif dan produktif
c.Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran
praktis, aman dan ekonomis
d.
Penjamin penyelesaian perdagangan dengan penerbitan
L/C
e.
Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan
bank garansi
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank
1. Segala aktivitas dalam rangka penghimpunan dana
masyarakat
Dosen: Elistia, SE, MM 9
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank
2. Aktivitas untuk menjaga kepercayaan masyarakat
Dosen: Elistia, SE, MM 10
Kepercayaan masyarakat
Sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat.
Ciri-ciri sebagai lembaga kepercayaan masyarakat:
a. Dalam menerima simpanan dari SSU, bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu.
b. Dalam menyalurkan dana kepada DSU, bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemebrian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik.
c. Dalam melaksanakan kegiatannya bank lebih banyak menggunakan dana dari masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham.
Dosen: Elistia, SE, MM 11
Penilaian Masyarakat terhadap Perbankan Indonesia
Sumber : Muliaman M. Hadad, dkk, 2004
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank
3. Penempatan dana dalam bentuk kredit
Dosen: Elistia, SE, MM 13
Sumber-sumber Dana Bank
Dana dari Modal Sendiri (Dana Pihak ke-I)
Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak Ke-II)
Dana Dari Masyarakat (dana dari Pihak ke-III)
Dosen: Elistia, SE, MM 14
Dana Dari Modal Sendiri
Modal yang disetor
Cadangan-cadangan
Laba yang ditahan
Dosen: Elistia, SE, MM 15
Dana Pinjaman Dari Pihak Luar
Pinjaman dari Bank-bank Lain
Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di
luar negeri
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank
Pinjaman dari Bank Sentral (BI)
Dana Dari Masyarakat
Teori Liquidity Preference
(John Maynard Keynes):
menjelaskan mengapa sewaktu-waktu unit uang itu
tidak beredar (idle money)
1. Transaction Motive
2. Precautionary Motive
3. Speculatif Motive
Dosen: Elistia, SE, MM 17
Teori Liquidity Preference
(John Maynard
Keynes):
Idle money(uang tidur) adalah uang kartal yang tidak dipergunakan untuk membayar transaski karena disimpan oleh pemiliknya (seperti dalam dompet, box (brankas),
Yang menyebabkanidle moneyadalah:
- transaction motive/motif transaksi: seorang menyimpan tunai tidak membelanjakan pendapatanya sekaligus karena ingin mengatur uangnya pada masa yang akan datang
- precautionary motive/motif berjaga-jaga: seseorang menyimpan sebagian pendapatannya karena ingin menjaga hal-hal yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang.
- Speculatif Motive/motif spekulasi : sesorang menahan sebagian uangnya karena spekulasi harga/bunga di masa yang akan datang meningkat, atau harga akan dimasa yang akan datang.
Dosen: Elistia, SE, MM 18
Dana Dari Masyarakat
Giro (Demand Deposits)
Deposito (Time Deposits)
Tabungan (Saving)
Dosen: Elistia, SE, MM 19
Tujuan Alokasi Dana
Mencapai Tingkat Profitabilitas yang Cukup
Menjaga posisi Likuiditas
untuk
mempertahankan kepercayaan masyarakat
Alokasi Dana
Non Earning Assets (Aktiva yang tidak produktif )
Primary Reserve
Aktiva tetap
Investasi
Earning Assets (Aktiva Produktif )
Secondary Reserve
Kredit
Investasi Jangka Panjang
Dosen: Elistia, SE, MM 21
Faktor Penentu Kebutuhan Dana Bank
Ketentuan Pemerintah
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
Area Operasional Bank
Produk Jasa Bank
Tujuan Bank
Pimpinan Bank
Kebutuhan Likuiditas yang Dimiliki
Tingkat Kualitas dari Aset
Struktur dari Tabungan
Tingkat Kualitas dan Sistem Operasional Bank
Tingkat Kualitas Pemilik Bank
Dosen: Elistia, SE, MM 22
Pengukuran Kinerja Bank
Bank menghimpun dana mengeluarkan interest expense (beban bunga) lalu menyalurkan kepada masyarakat mendapatkan interest income , selisih antara interest income dgn interest expense disebut interest margin.
Likuiditas : Current Asset (kas, giro BI, SBI,GIRO Bank lain) dibagi Current Liabilities (Giro, Tabungan, deposito,Call money)
GWM : Giro BI dibagi DPK 3, dimana Rupiah = min 5%, Valas = min 3 %
Aktiva terdiri dari kas/NEA, Giro BI/NEA, Giro bank lain( bisa NEA,EA, dapat berupa call money, SBI, PLACEMENT)
Passiva terdiri dari Giro/LC, tabungan/LC, Deposito/HC, Call money , SBPU)HC, bORROWING)pinjaman bank lain/DPK 2, Modal/DPK 1 dan Laba (merupakan hutang yang harus dibayar kepemilik saham.
CAR: Modal (Modal inti dan modal tambahan) dibagi ATMR (Aktiva tertimbang menurut resiko atau disebut RWA/ Right Weighted Asset)
Dosen: Elistia, SE, MM 23
Konsep Analisa Kredit
Asas 7P, yaitu:
Personality, kepribadian yaitu sifat dan perilaku calon debitor (sama dengan character)
party, mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi-klasifikasi ayau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, karakter dan loyalitas, dimana nasabah akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. Purpose, tujuan dan penggunaan kredit oleh calon debitor, apaka untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja.
Prospect, prospek perusahaan diamasa mendatang, apakah baik atau jelek. Payment, pembayaran untuk mengetahui bagaimana pembayaran kemb ali kredit yang diberikan.
Profitability, menganalisis kemampuan nasabah mendapatkan laba. Profitability diukur per periode apakah konstan atau meningkat dengan adanya pemberian kredit.
Protection, bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan, dapat berupa jaminan barang, jaminan orang dan jaminan asuransi.
Konsep Analisa Kredit
Asas 3 R
, yaitu:
Return, penilaian atas hasil yang akan diacapai oleh
perusahaan calon debitor setelah memperoleh kredit.
Dalam hal ini hasil yang dicapai perusahaan cukup untuk
membayar
pinjaman
dan
sekaligus
membantu
perkembangan usaha calon debitor.
Repayment, memperhitungkan kemampuan ,jadwal dan
jangka waktu pembayaran kredit
Risk
bearing
ability,
memperhitungkan
besarnya
kemampuan perusahaan calon debitor untuk menghadapi
resiko, apakah perusahaan calon debitor resikonya besar
atau kecil.
Dosen: Elistia, SE, MM 25
Penyelesaian Kredit macet, yaitu kredit yang diklasifikasikan
pembayarannya tidak lancar dilakukan oleh debitor.
Reschedulling, penjadwalan ulang yaitu perubahan syarat kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran atau jangka waktu termasuk masa tenggang (grace period) dan perubahan besarnya angsuran kredit. Debitor yang dapat diberikan fasilitas penjadwalan ulang adalah nasabah yang menunjukkan itikad baik dan karakter yang jujur serta ada keinginan untuk membayar (wilingnes to pay) serta menurut bank, usahanya tidak memerlukan tambahan dana atau likuiditas. Reconditioning, persyaratan ulang, yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit meliputi perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga, penundaan sebagian atau seluruh bunga dan persyaratan-persyaratan lainnya. Restructuring, penataan ulang yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut penambahan dana bank, konversi sebagian/seluruh tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru atau konversi sebagian /seluruh kredit menjadi penyertaan bank atau mengambil partner lain untuk menambah penyertaan.
Liquidation, likuidasi yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan agunan dalam rangka pelaksanaan hutang. Pelaksanaan likuidasi dilakukan terhadap kategori kredit yang menurut bank benar-benar sudah tidak dapat dibantu untuk disehatkan kembali atau usaha nasabah sudah tidak memiliki prospek untuk dikembangkan.
Dosen: Elistia, SE, MM 26
Mengapa bank diawasi?
PerbankanLembaga keuangan utama dalam sistem keuangan (terutama di negara berkembang)
PerbankanSistem dalam Sistem Interdependen
PerbankanLembaga kepercayaansangat rentan / fragile
Kegagalan suatu bank dapat menyebabkan krisis perbankan Sistem keuangan Sistem perekonomian Biaya perbaikan yang sangat mahal
Perlunya bank
diatur dan diawasi
Pengaturan & Pengawasan Perbankan
Siapa yang mengawasi Bank?
1. Pengurus (Pemilik dan Pengelola) 2. Masyarakat (Market Discipline) 3. Lembaga Otoritas
Pengaturan Bank oleh Lembaga Otoritas Siapa yang mengatur Bank?
Pengaturan Bank akan efektif kalau yang mengatur tunggal
Pengawasan Bank
Pengaturan Bank (Prudential Banking Principles)
Pengawasan Bank
Memantau/memeriksa apakah pemilik/pengelola telah melaksanakan ketentuan
TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
Melalui laporan yang disampaikan oleh bank kepada lembaga otoritas
Oleh Lembaga Otoritas
Mendatangi dan memeriksa bank
• Umum • Khusus
• Periodik • Ad hoc
Sistem Pengawasan Bank
1.
Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan
(Compliance-based Supervision)
2.
Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk-based
Supervision)
Catatan :
Secara bertahap, sistem pengawasan akan beralih
sepenuhnya pada pengawasan berbasis risiko.
Sistem Pengawasan Bank
1. PENGAWASAN BERDASARKAN KEPATUHAN
(COMPLIANCE-BASED SUPERVISION) :
- Menekankan pada pemantauan kepatuhan bank terhadap ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank.
- Mengacu pada kondisi bank di masa lalu.
2. PENGAWASAN BERDASARKAN RISIKO (RISK-BASED
SUPERVISION) :
- Berorientasi ke depan dan memfokuskan pada (i) risiko-risiko yang melekat (inheren) pada aktivitas fungsional bank dan (ii) sistem pengendalian risiko.
QUARTERLY RISK STRATEGY (ISS) ISS EXECUTION
SIKLUS PENGAWASAN
Je n is Risik o
REPUTASI
Services Pendanaan &Instr.Utang TSI & MIS
Trade Finance & Bank Garansi
Trade Finance & BG
-Risiko Kredit
Tresuri & Investasi
-Risiko Kredit
Operasional & Jasa
-Risiko Operasional
Pemberian sanksi
Note : Menjaga efektivitas peraturan dan ketentuan perbankanPerlu ada sanksi
SANKSI
• Denda uang • Teguran tertulis • Penurunan Tk Kesehatan • Larangan ikut kliring • Pembekuan kegiatan usaha ttt • Pemberhentian Pengurus • Pencantuman dalam DOT
Lalai dalam memberikan keterangan yg wajib dipenuhi sbgmn dimaksud dlm UU
Melanggar - Perizinan bank - Rahasia bank - Perpajakan
Ps. 30 ayat 1,2
kooperatif thdp pengawasan BI Ps. 34 ayat 1,2
Kewajiban menyampaikan Laporan keuangan ke BI
Kebijakan dalam hal bank-bank
mengalami kesulitan
Kebijakan Perbankan
Keadaan normal Prudential Banking Regulationsmencegah terjadinya bank
dalam kesulitan
Keadaan bank dlm kesulitan
Membahayakan kelangsungan usaha bank
ybs
Membahayakan bank lainnya (sistem perbankan)
Membahayakan sistem keuangan dan sistem
perekonomian
• Menambah modal • Pergantian pengurus • Penghapusbukuan kredit macet • Merger, konsolidasi, akuisisi • Pengalihan pengelolaan • Menjual harta/kewajiban
LIKUIDASI BI meminta pemerintahmembentuk (atas persetujuan DPR) badan
khusus yg bersifat sementara untuk penyehatan
perbankan
Tingkat Kesehatan Bank
Pengaturan &Pengawasan Bank Agar bank dapat bekerja dengan baik dansistem perbankan stabil
Indikator?
Tingkat Kesehatan Bank
Definisi:
Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran sistem pembayaran, serta dapat dipergunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan kebijakannya, terutama kebijakan moneter.
Indikator keberhasilan pengaturan dan pengawasan bank
Penilaian Tingkat Kesehatan
Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini didasarkan pada faktorCAMELS, dgn skor maksimum untuk setiap komponen =50
Faktor Penilaian Bobot Penilaian
Bank Umum BPR
CPermodalan 25% 30%
AKualitas Aktiva Produktif 25% 30%
MKualitas Managemen 20% 20%
ERentabilitas 10% 10%
LLikuiditas 10% 10%
SSensitivitas terhadap Risiko Pasar 10%
Hasil penilaian:
Faktor Lain yang Menentukan Tingkat
Kesehatan Bank
• Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) • Posisi Devisa Netto (PDN)
• Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC – Know Your Customer) Pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan penilaian tingkat kesehatan Bank Umum meliputi pelanggaran terhadap ketentuan :
Faktor-faktor yg menggugurkan tingkat kesehatan
BANK SEHAT BANK CUKUP SEHAT BANK KURANG SEHAT
+
• Perselisihan intern• Campur tangan pihak di luar bank • Window dressing• Praktek bank dalam bank • Keluar dari kliring
• Praktek-praktek yang membahayakan kelangsungan usaha bank
BANK DITETAPKAN TIDAK SEHAT
a. Memerintahkan Bank dan atau pemegang saham Bank untuk mengajukan rencana perbaikan permodalan (capital restoration plan) secara tertulis kepada BI selambat-lambatnya 15 hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan dari BI yang menyatakan CAR kurang dari 8%
b. Memerintahkan Bank untuk memenuhi kewajiban melaksanakan tindakan perbaikan (mandatory supervisory actions) segera setelah diterimanya surat pemberitahuan dari Bank Indonesia yang menyatakan CAR sama dengan atau kurang dari 6%
Apa yang dilakukan BI dalam Pengawasan
Khusus ? (lanjutan)
Ada ketentuan tambahan yaitu:
1. Melaksanakan tindakan perbaikan a.l. :
1. bank dilarang melakukan pembayaran distribusi modal,
2. bank dilarang melakukan transaksi dengan pihak terkait,
3. bank dikenakan pembatasan rencana ekspansi bank
4. Bank dikenakan pembatasan pembayaran gaji, kompensasi, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
5. Bank dilarang melakukan pembayaran pinjaman subordinasi
6. Bank wajib melaporkan perubahan kepemilikan saham dalam jumlah kurang dari 10%
7. Bank dilarang melakukan perubahan kepemilikan Kecuali atas persetujuan BI
Apa yang dilakukan BI dalam Pengawasan Khusus ?
(lanjutan)
2.
Menyampaikan laporan skedul likuiditas dalam jangka
waktu tiga bulan mendatang
3.
Menyampaikan laporan bulanan mengenai realisasi
pelaksanaan tindakan dan realisasi pelaksanaan rencana
perbaikan modal
4.
Apabila diperlukan BI dapat menempatkan pengawas
dan/atau pemeriksa (on-site supervisory presence)
Likuidasi Bank
Likuidasi Bank adalah tindakan penyelesaian seluruh
hak dan kewajiban bank sebagai akibat pencabutan izin
usaha dan pembubaran badan hukum bank.
Alasan Pencabutan Izin Usaha
1. Tindakan penyelamatan yang diminta oleh BI terhadap bank yang mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya belum cukup mengatasi kesulitan yang dihadapi bank.
2. Menurut penilaian BI keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan.
3. Mendapat permintaan dari pemilik atau pemegang saham bank.
4. Bagi kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri, selain alasan pada angka 1 dan 2, juga karena:
a. terdapat permintaan dari kantor pusat bank yang berkedudukan di luar negeri
Jangka waktu likuidasi
Selama-lamanya 5 tahun sejak terbentuknya tim likudiasi
Apabila melebihi 5 tahun, penjualan aset dilakukan
melalui lelang dalam jangka waktu 180 hari sejak
berakhirnya pelaksanaan likudiasi bank
Bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar
negeri yang dicabut izin usahanya karena kesulitan usaha
Kantor Cabang yang bersangkutan atau atas permintaan
kantor pusatnya, jangka waktu likudiasi selama-lamanya 2
tahun
Bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar
negeri yang karena izin usaha kantor pusatnya dicabut,
pelaksanaan likuidasi selama-lamanya 5 tahun
Perbankan harus selalu dinilai kesehatannya
Ukuran Penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh BI Permodalan bagi bank berfungsi
sebagai penyangga thd kemungkinan terjadi kerugian
Modal juga berfungsi menjaga kepercayaan aktivitas perbankan
REGULATORY CAPITAL
a. Merupakan tugas BI memberikan aturan mengenai modal b. Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Kesehatan Perbankan
Dosen: Elistia, SE, MM 50
Dosen: Elistia, SE, MM 51
Sistem Penilaian Kesehatan
Bank di Indonesia
Dasar Hukum
1. Surat Keputusan Direksi BI No. 26/23/KEP/DIR tanggal 29 Mei 1993
2. Surat Edaran Bank Indonesia No.26/6BPPP tanggal 29 Mei 1993
Sistem Penilaiannya:
1. Tingkat kesehatan Bank digolongkan dlm 4 kategori, yaitu: Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, dan Tidak Sehat
2. Sistem pemberian kredit nilai tingkat kesehatan bank didasarkan pada ”reward system” dgn nilai kredit dari 0 sampai dengan 100.
3. Dst..
Sistem Penilaian Kesehatan
Bank di Indonesia
Sistem Penilaiannya:
3. Penggolongan nilai kesehatan bank berdasarkan nilai kredit sebagai berikut:
Nilai Kredit PREDIKAT
81 - < 100 Sehat
66 - < 81 Cukup Sehat
51 - < 66 Kurang Sehat
0 - < 51 Tidak Sehat
4. Pada tahap pertama penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan cara mengkuantifikasikan 2 aspek sebagai mana diuraikan di bawah ini:
a) Aspek pertama …
Dosen: Elistia, SE, MM 53
Sistem Penilaian Kesehatan
Bank di Indonesia
Sistem Penilaiannya:
4. Pada tahap pertama penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan cara mengkuantifikasikan 2 aspek sebagai mana diuraikan di bawah ini:
a) Aspek pertama mencerminkan keadaan keuangan, kualitas aset, dan manajemen bank yang meliputi lima faktor penilaian yang dikenal dengan CAMEL, yaitu: Capital, Asset, Management, Earning, and Liquidity.
b) Aspek kedua mencerminkan pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan tingkat kesehatan bank
5. Tahap kedua penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan judgement
Dosen: Elistia, SE, MM 54
Bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang dilakukan
Rasio regulatory yang sudah dikenal adalah rasio minimum sebesar 8% Hal ini menghubungkan modal bank dengan bobot risiko dari aset yang
dimiliki
Definisi Regulatory Capital
Definisi umum dari regulatory capital dibuat pada tahun 1988 dalam Basel I—pendekatan umum pertama untuk kecukupan modal. Definisi ini tetap sama hingga saat ini dan diterapkan dalam Basel II. Definisi tersebut menyatakan bahwa modal regulatory terdiri dari 3 tingkatan (atau tier) modal yaitu :
1. Modal Inti 2. Modal Pelengkap
3. Modal Pelengkap Tambahan
Rasio Kecukupan Modal / CAR
Dosen: Elistia, SE, MM 55
Persyaratan minimum regulatory capital dibentuk berdasarkan 2 komponen:
1. Definisi dari regulatory capital—daftar dari elemen yang termasuk modal untuk tujuan regulatory capital dan kondisi-kondisi dari yang harus dipenuhi oleh elemen-elemen tersebut agar dapat
diperhitungkan sebagai modal.
2. Bobot risiko dari aset—yaitu, semua eksposur setelah dikonversi menjadi aset dan telah mendapatkan bobot risiko dari pengawas berdasarkan tingkat risikonya.
Rasio Modal Minimum
Framework kecukupan permodalan yang baru—Basel II—lebih fleksibel dengan memberikan sejumlah pendekatan yang sensitif terhadap risiko dan insentif bagi penerapan manajemen risiko yang lebih baik.
Framework tersebut disusun dalam tiga pilar yaitu:
Pilar 1 yang terkait dengan persyaratan modal minimum yang harus disediakan oleh masing-masing bank untuk mengcover eksposur kredit, pasar dan operasional.
Pilar 2 khusus terkait dengan proses review dalam rangka pengawasan yang bertujuan untuk memastikan bahwa tingkat permodalan bank mencukupi untuk mengcover risiko bank secara keseluruhan.
Pilar 3 terkait dengan disiplin pasar dan rincian mengenai batas minimum untuk pengungkapan kepada publik.
Evolusi Basel II (Basel Capital Accord)
Dosen: Elistia, SE, MM 57
Dalam Basel II, bank harus menjaga sekurang -kurangnya delapan persen dari modalnya terhadap aset tertimbang menurut risiko. Dalam konteks ini, modal dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
Modal Tier 1 yang merupakan modal dasar yaitu saham ditambah saham utama nonkumulatif ditambah cadangan-cadangan dikurangi goodwill.
Modal Tier 2 terdiri dari nilai revaluasi aset dan cadangan umum maupun instrumen modal hybrid dan hutang subordinasi.
Modal Tier 3, ditambahkan dalam Amandemen Capital Accord tahun 1996 tetapi hanya digunakan untuk memenuhi proporsi persyaratan modal bank untuk risiko pasar. Kategori tersebut terdiri dari instrumen hutang subordinasi jangka pendek dengan karakteristik khusus.
Modal dasar harus memenuhi sekurang-kurangnya 50 persen dari permodalan bank. Diikuti dengan modal Tier 2 yang tidak boleh melebihi 50 persen dari permodalan.
Basel II (Basel Capital Accord)
Dosen: Elistia, SE, MM 58
Perhitungan Kebutuhan Modal
Berdasarkan pendekatan-pendekatan yang diperkenalkan dalam Basel II maka ketentuan permodalan minimum bank sebesar 8% mengalami modifikasi menjadi sebagai berikut:
Sebagai contoh, suatu bank memiliki jumlah ATMR sebesar USD10 miliar, beban modal untuk risiko pasar sebesar USD300 juta dan beban modal untuk risiko operasional sebesar USD100 juta. Kebutuhan modal minimum untuk bank tersebut adalah:
= USD 10 miliar + 12,5 x (USD300 juta + USD100 juta) x 8% = USD1,2 miliar
Hal ini berarti bank tersebut harus menyediakan modal sekurang-kuranganya USD1,2 miliar.
Dosen: Elistia, SE, MM 59
"
Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong
pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan"
Cara pencapaiannya melalui:
1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru;
2. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal minimum baru;
3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal; 4. Penerbitan subordinated loan
Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional
AN ALI SI S KI N ERJA BAN K
TUJUAN M ATERI :
1. Menj elask an penger t ian analisis rasio lik uidit as, r ent abilit as dan solvabilit as.
2. Menyebut k an dan m enj elask an rasio- rasio dalam analisis rasio lik uidit as, r ent abilit as dan solvabilit as.
3. Menj elask an hubungan ant ara analisis rasio lik uidit as, rasio r ent abilit as dan rasio solvabilit as.
AN ALI SI S RASI O LI KUI D I TAS
Analisis yang dilak uk an t er hadap kem am puan bank dalam m em enuhi kewaj iban- kewaj iban j angk a pendek at au kewaj iban yang sudah j at uh t em po.
Rasio Lik uidit as y g ser ing digunak an unt uk m enilai k iner j a suat u bank ant ara lain:
a.Cash Rat io ( CR )
b. Reser ve Requir em ent ( RR ) c. Loan t o deposit rat io ( LDR ) d. Loan t o asset rat io ( LAR )
e. Rasio kewaj iban ber sih Call Money ( NCM )
CASH RATI O
• Unt uk m enguk ur kem am puan bank dalam m em bayar kem bali sim panan nasabah pada saat dit ar ik dengan m enggunak an alat- alat lik uid yang dim ilik inya.
• RUMUS
CR = Alat lik uid x 100%
Pinj am an yang har us segera dibayar
• Alat Lik uid :
Uang Kas di Bank dan Rekening gir o yang disim pan di Bank I ndonesia.
RESERV E REQUI REM EN T
( LI KUI D I TAS W AJI B M I N I M UM )
• M e r u pa k a n k e t e n t u a n ba gi se t ia p ba n k u m u m u n t u k m e n yisih k a n se ba gia n da r i da n a pih a k k e t iga ya n g be r h a sil dihim pu n n ya da la m be n t u k gir o w a j ib m in im u m ya n g be r u p a r e k e n in g gir o ba n k ya n g be r sa n g k u t a n pa d a Ba n k I n don e sia .
• Be sa r n ya RR t e la h m e n ga la m i pe r u ba h a n da r i 2 % , 3 % da n t e r a k h ir se j a k t a h u n 1 9 9 7 se be sa r 5 % .
• Kom pon e n da n a pih a k k e t iga t e r dir i da r i :
Gir o,
D e posit o be r j a ngk a
Se r t ifik a t de posit o
Ta bunga n
LOAN TO D EPOSI T RATI O
• M e n ya t a k a n se be r a p a j a u h k e m a m pu a n ba n k da la m m e m ba ya r k e m ba li pe n a r ik a n da n a ya n g dila k u k a n n a sa ba h de n ga n m e n g a n da lk a n k r e dit ya n g dibe r ik a n se ba ga i su m be r lik u idit a sn ya . Ra sio a n t a r a se lu r u h j m l. Kr e dit ya n g dibe r ik a n ba n k de n ga n da n a y a n g dit e r im a ole h ba n k . Se m a k in t in ggi r a sio t sb, m a k a m a k in r e n da h lik u idit a s ba n k t sb.
• RUM US
LD R = Jum l. Kr e dit ya ng dibe r ik a n x 1 0 0 % Tot a l da na Piha k Ke t iga + KLBI + M oda l I nt i
LOAN TO ASSET RATI O
• Mer upak an kem am puan bank unt uk m em enuhi per m int aan k r edit dengan m enggunak an t ot al asset yang dim ilik i bank .
• RUMUS
LAR = Jum lah Kr edit yang diber ik an x 100%
Jum lah Asset s
• Sem ak in t inggi rasio ini m ak a t ingk at lik uidit asnya r endah k ar ena j um lah asset yang diper luk an unt uk m em biayai k r edit nya m ak in besar.
RASI O KEW AJI BAN BERSI H CALL
M ON EY
• Per sent ase dar i rasio ini m enunj uk k an besar nya kewaj iban ber sih call m oney t er hadap ak t iva lancar at au ak t iva yang paling lik uid dar i bank .
• RUMUS
NCM = NET Call Money x 100%
Ak t iva Lancar
• Ak t iva La n ca r : Ua n g k a s, Gir o di BI , Se r t ifik a t BI , SBPU
• Se m a k in k e cil r a sio ini, m a k a lik u idit a s ba n k in i se m a k in ba ik k a r e n a ba n k da pa t m e n u t u p k e w a j iba n a n t a r ba n k de n ga n a la t lik u id ya n g dim ilik in ya .
AN ALI SI S RASI O PROFI TABI LI TAS
• Alat unt uk m enganalisis at au m enguk ur t ingk at efisiensi usaha dan profit abilit as yang dicapai oleh bank yang ber sangk ut an
• Analisis rasio pr ofit abilit as suat u bank ant ara lain :
a. Ret ur n On Asset ( ROA )
b. Ret ur n On Equit y ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
RETURN ON ASSET
• Unt uk m enguk ur kem am puan m anaj em en bank dalam m em per oleh keunt ungan secara keselur uhan.
• RUMUS
ROA = Laba Ber sih x 100%
Tot al Asset s
• Sem ak in besar ROA suat u bank , m ak a m ak in besar t ingk at keunt ungan bank dan sem ak in baik pula posisi bank dar i segi penggunaan asset s.
RETURN ON EQUI TY
• Unt uk m enguk ur kem am puan bank dalam m em per oleh keunt ungan ber sih dik ait k an dengan pem bayaran div iden.
• RUMUS
ROE = Laba Ber sih x 100%
Modal Sendir i
• Sem ak in besar rasio ini m ak a m ak in besar kenaik an laba ber sih bank yang bersangk ut an, selanj ut nya ak an m enaik an har ga saham bank dan sem ak in besar pula div iden yang dit er im a invest or.
RASI O BI AYA OPERASI ON AL
• Unt uk m enguk ur t ingk at efisiensi dan kem am puan bank m elak uk an kegiat an operasinya.
• RUMUS
OCR = Biaya Operasional x 100%
Pendapat an Operasional
• Bia ya ope r a sion a l dipe r ole h d a r i COLF ( Cost of Loa n a ble fu n d)
• Pe n da pa t a n Ope r a sion l dipe r ole h da r i j a sa pe m be r ia n k r e dit ba n k ( Bu n ga pin j a m a n , a ppr a isa l fe e , su pe r vision fe e , com m it m e n t fe e , sin dica t ion fe e , dll) .
N ET PROFI T M ARGI N RATI O
• Rasio yang m enggam bark an t ingk at keunt ungan yang diper oleh bank dibandingk an dengan pendapat an yang dit er im a dar i kegiat an operasionalnya.
• RUMUS
NPM = Laba Ber sih x 100%
Pendapat an Operasional
AN ALI SI S RASI O SOLV ABI LI TAS
• Unt uk m enguk ur kem am puan bank dalam m em enuhi kewaj iban j angk a panj angnya at au kem am puan bank unt uk m em enuhi kewaj iban- kewaj iban j ik a t er j adi lik uidasi bank .
• Rasio yang digunak an pada analisis solvabilit as adalah :
a. Capit al adequacy rat io ( CAR)
b. Debt t o Equit y rat io
c. Long Ter m debt t o asset s rat io
CAPI TAL AD EQUACY RATI O
• Unt uk m enguk ur kecuk upan m odal yang dim ilik i bank unt uk m enunj ang ak t iva yang m engandung at au m enghasilk an r isiko, m isalnya k r edit yang diber ik an.
• RUMUS
CAR = M oda l Ba nk x 1 0 0 % Ak t iva t e r t im ba ng m e nur ut r e sik o
• Modal I nt i : Modal diset or, cadangan, laba dit ahan, agio saham dll • Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT ( selisih penilaian
kem bali AT dengan perset uj uan dirj en paj ak) , Cad. Penghapusan Aktiva yang diklasifikasikan ( cad. Yang dibent uk dengan cara m em bebani lap. R/ L t ahun berj alan) , m odal kuasi / capit al inst rum ent ( warkat yang m em iliki sifat seperti m odal) , pinj am an subordinasi ( pinj am an ant ar bank dengan persetuj uan BI dengan j angka wakt u m in. 5 t ahun dan bila pelunasan sebelum j at uh t em po harus perset uj uan BI ) .
D EBT TO EQUI TY RATI O
• Unt uk m enguk ur kem am puan bank unt uk m enut up sebagian at au selur uh hut ang- hut angnya dengan dana yang berasal dar i m odal sendir i.
• RUMUS
DTE = Jum lah Hut ang x 100%
Jum lah Modal Sendir i
• Sem ak in t inggi rasio ini, m aka sem ak in kecil kem am puan m em bayar hut angnya dar i m odal sendir i.
LON G TERM D EBT TO ASSETS
RATI O
• Unt uk m enguk ur seberapa j auh nilai selur uh ak t iva bank dibiayai at au dananya diper oleh dar i sum ber hut ang j angk a panj ang
• RUMUS
LTDTA = Hut ang Jangk a Panj ang x 100%
Tot al Asset s
• H u t a n g j a n gk a p a n j a n g be r a sa l da r i da n a pin j a m a n da r i ba n k la in , sim pa n a n m a sya r a k a t dia t a s 1 t a h u n , Pin j a m a n LN , in ve st a si da r i in ve st or .
Sesuai dengan Sk . Dir ek si Bank I ndonesia No. 27 / 119/ kep/ DI R t gl. 275 Januar i 1995 Laporan keuangan bank t er dir i dar i :
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank Metode
CAMEL’S
URAIAN C A M E L S Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas Yg. kpd BI atau pihak lain
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S
Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan atau pembanding yang relevan.
Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor.
Ada 5 peringkat bank
Pk-1: sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
Pk-2: Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin
Pk-3: cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit.
Pk-4: Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan