• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPC PROSIDING TPT XXV PERHAPI 2016 APLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SPC PROSIDING TPT XXV PERHAPI 2016 APLIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI METODE EMPIRIS MINING ROCK MASS RATING DAN

MATHEWS STABILITY GRAPH DALAM ANALISIS KESTABILAN

OPEN

STOPE

PADA TAMBANG EMAS BAWAH TANAH SITE

TALANG SANTOPT NATARANG MINING

Erick Alan D1), EkoSantoso2), Romla Noor Hakim2), Bayu Budi Santoso3), AshriKurniawan3)

1)Mahasiswa Progam Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat;

ABSTRAK: PT. Natarang Mining merupakan tambang emas bawah tanah yang menerapkan

metode sublevel open stoping pada site Talang Santo, untuk memaksimalkan kapasitas

produksi akan dibuat open stope pada Drift West Level 4 di kedalaman 165 m. Penelitian ini

dilakukan untuk mengevaluasi kestabilan sill drift dan optimalisasi dimensi stope pada lokasi

Drift West Level 4 dengan menggunakan metode Mathews Stability Graph dan Mining Rock

Mass Rating (Laubscher and Jacovec, 2001). Metode ini dipilih karena penentuan parameter

disesuaikan dengan kondisi tambang bawah tanah seperti efek peledakan, tegangan terinduksi, tingkat pelapukan, kondisi air dan orientasi kekar. Dalam karaketerisasi massa batuan, terdapat tiga jenis batuan pada lokasi penelitian yaitu andesitic massive, prophylitic andesitic

vulcanic breccia dan brecciated quartz vein. Berdasarkan pendekatan empiris MRMR dan

Mathews Stability Graph lokasi sill drift dalam kondisi stabil dengan nilai hydraulic radius

1.16 m. Optimalisasi dimensi pada perencanaan open stope dapat dilakukan dengan memaksimalkan nilai hydraulic radius dengan perencanaan tinggi stope adalah 50 m. Berdasarkan pendekatan empiris MRMR panjang optimal stope dalam kondisi stabil adalah 39 m pada hanging wall dan 28 m pada vein. Sedangkan pada metode Mathews Stability Graph diperoleh nilai panjang optimal sebesar 15 m pada hangingwall dan 12.5 m pada vein.

Kata kunci : MRMR, Q System, Stability Graph, Hydraulic Radius

PENDAHULUAN

PT. Natarang Mining merupakan perusahaan badan hukum Indonesia yang didirikan di Indonesia dengan Akte Notaris Nomor. 51 tanggal 17 November 1986 dan disahkan oleh Surat Keputusan Kementerian Kehakiman Nomor C2.8284. HT. 01.01. TH’86 tanggal 29

November 1986.PT Natarang Mining menerapkan metode sublevel open stoping pada site

Talang Santo dan untuk memaksimalkan kapasitas produksi, akan dibuat open stope pada

Drift West Level 4 di kedalaman 165 m.

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kestabilan sill drift dan optimalisasi

dimensi stope pada lokasi Drift West Level 4 dengan menggunakan metode Mathews Stability

Graph dan Mining Rock Mass Rating (Laubscher and Jacovec, 2001) pada tambang emas

(2)

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

LOKASI DAN KEADAAN GEOLOGI

Lokasi penambangan dan pengolahan bijih emas Talang Santo berjarak 118 km dari kota Bandar Lampung. Pengambilan data dilakukan pada Drift West Level 4 berada pada kedalaman 165 m dari permukaan. Secara lokal geologi daerah Talang Santo terdiri dari

batuan andesit prophiri, breksi vulkanik dan andesit tuff . Batuan phyroklastik yang ada

(3)

Gambar 2. Sketsa Lokasi Penelitian

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1) Shape Factor (Hydraulic Radius)

Hydraulicradius adalah hasil bagi luas dinding stope dan keliling dinding stope yang digunakan dalam menganalisa kestabilan suatu lubang bukaan dan biasanya digunakan untuk dimensi yang berbentuk panjang dan menyempit. Zona x pada Gambar 2 merupakan tinggi openstope yang direncanakaan yaitu 50 m. Dari hasil pengukuran geometri sill drift pada Drift West Level 4, didapat hasil sebagai berikut:

• Tinggi : 3 m

• Lebar : 2.8 m

• Panjang : 10.5 m

Shape factor : 1.16 m

2) Karakterisasi Massa Batuan

Karakterisasi massa batuan merupakan proses pengklasifikasian massa batuan dengan melakukan observasi yang berhubungan dengan geometri kekar dan kondisi kekar. Dalam karaketerisasi massa batuan, terdapat tiga jenis batuan pada lokasi penelitian yaitu Andesitic Massive, Prophylitic Andesitic Vulcanic Breccia dan Brecciated Quartz Vein.

(4)

Tabel 1. Rock PropertiesTalang Santo

Tabel 2. Menunjukan hasil dari rekapitulasi karakterisasi massa batuan pada vein dan hangingwall yang merupakan parameter dari klasifikasi massa batuan. Sedangkan arah orientasi bidang diskontinu pada kedua lokasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Parameter PengamatanLokasiPenelitian

Fracture Frequency/ meter 27 22

Joi

Joint Set 2+random 2+random

JointSpacing (m) 0,08 0,08

Joint Roughness Planar Rough Planar Rough

Joint Alteration Sandy Clay

Floating Slightly Alterated

Joint Aperture (mm) 4 3,38

Infilling Clay, Calcite Quartz, Calcite

(5)

Tabel 3. Arah Umum Bidang Diskontinu

3) Q’ Classification

Dalam klasifikasi massa batuan dengan Q’, parameter yang digunakan yaitu, rock

quality designation (RQD), joint set number (Jn ), joint roughness (Jr) dan joint alteration

number (Ja). Berikut adalah hasil penelitian berdasarkan parameter Q’:

Tabel 4. Q’ Classification

4) N’ (The Stability Number)

Nilai N’ di definisikan sebagai N’ = Q’ x Faktor A x Faktor B x Faktor C

• Faktor A

Faktor A menjelaskan tentang perbandingan antara rasio intact rock strength dengan induced compressive stress. Nilai dari faktor ratio of uniaxial strength to induced stress pada

Vein dan hanging wall adalah 14.8 Mpa dan 8.2 Mpa (lihat Tabel 5), sehingga jika nilai

tersebut di plot pada Gambar 3 akan menunjukkan nilai 1 dan 0.8 pada factor A.

Tabel 5. SRF

• Faktor B

Faktor B merupakan joint orientation adjustment yaitu ukuran dari perbedaan relatif dip

Parameter Vein Hangingwall

(6)

Gambar 3. Faktor A, B dan C

Tabel 6. N’ 5) Mining Rock Mass Rating

Perbedaan mendasar dari MRMR adalah tegangan insitu yang disesuaikan dengan keadaan tambang bawah tanah sehingga pembobotan akhir (MRMR) dapat digunakan untuk keperluan desain tambang. Penyesuaian pada MRMR meliputi pelapukan, tegangan terinduksi, orientasi kekar dan efek peledakan (Laubscher 1990).

Pengamatan dari blasting dilakukan secara visual. Pada lokasi penelitian, efek peledakan masuk dalam kategori buruk (Lihat Gambar 3). Hal ini dikarenakan banyaknya rekahan pada dinding dan atap yang tercipta akibat adanya efek peledakan. Tabel 5 merupakan parameter dan hasil pembobotan dari MRMR.

Lokasi Q’ Faktor N’

(Q’ x A x B x C)

A B C

Hanging Wall 8 0.8 0.4 5 13

(7)

Gambar 3. Blasting Effect

Tabel 5. MRMR Classification

Parameter Vein Hangingwall

RBS

Joint Orientation 0,80 0,80

Mining Induced Stress 0.90 0.60

Blasting 0.80 0.80

Water/ Ice Adjustment 0.70 0.70

Insitu Rock Mass Rating 60 55

(8)

Gambar 4. Mathews Stability Graph Gambar 5. Laubscher Stability Graph

Gambar 6. Sketsa Open Stope

pada kedua lokasi tersebut.

Berdasarkan analisa empiris MRMR dan Mathews Stability Graph, lokasi sill drift

dalam keadaan stabil (Gambar 4 dan 5). Faktor dimensi stope (Hydraulic Radius) sangat

berpengaruh terhadap kestabilan lubang bukaan. Pada lokasi penelitian, nilai dari hydraulic

radius adalah 1.16 m. Nilai ini di dapat dari bukaan yang baru mencapai panjang 10.5 m

dengan tinggi 3 m (Gambar 2)

(9)

Dalam perencanaan optimalisasi dimensi open stope, diperlukan nilai N’ dan MRMR

(Tabel 5 dan 6) serta nilai hydraulic radius untuk mencari panjang maksimum stope sebelum

dilakukan backfilling (Gambar6), nilai x merupakan panjang span maksimum. Dalam analisa

nilai hydraulic radius diketahui tinggi open stope yang direncanakan adalah 50 m. Dengan

menggunakan Gambar 4 dan 5 nilai hydraulic radius maksimal dalam kondisi stabil dapat

diketahui pada tabel berikut:

Tabel 6. Optimalisasi Dimensi Stope

KESIMPULAN

Berdasarkan pendekatan empiris MRMR dan Mathews Stability Graph lokasi drift

west dalam kondisi stabil dengan nilai hydraulic radius 1.16 m. Optimalisasi dimensi pada perencanaan open stope dapat dilakukan dengan memaksimalkan nilai hydraulic radius dengan perencanaan tinggi stope adalah 50 m. Berdasarkan pendekatan empiris MRMR panjang optimal stope dalam kondisi stabil adalah 39 m pada hangingwall dan 28 m pada vein. Sedangkan pada metode Mathews Stability Graph diperoleh nilai panjang optimal sebesar 15 m pada hangingwall dan 12.5 m pada vein.

DAFTAR PUSTAKA

Hoek, E. 2007. Rock mass properties. In Practical Rock Engineering. Available at http://www.rocscience.com/hoek/corner/11_Rock_mass_properties.pdf.

Laubscher DH (1990). A geomechanics classification system for the rating of rock mass in mine design. Journal of South African Institute of Mining and Metallurgy 90(10), 279– 293.

Laubscher DH &Jakubec J (2001). The MRMR rock mass classification for jointed rock masses. Underground Mining Methods: Engineering Fundamentals and International Case Studies (eds WA Hustrulid& RL Bullock), pp. 474–481. Society of Mining Engineers, AIME, New York.

Priest SD & Hudson JA (1976). Discontinuity spacings in rock. International Journal of Rock Mechanics and Mining Science and Geomechanics Abstracts 13(5), 135–148

Villaescusa, E (2014). Geotechical design for sublevel open stoping. CRC Press, Perth.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 2. Sketsa Lokasi Penelitian
Tabel 2. Menunjukan hasil dari rekapitulasi karakterisasi massa batuan pada vein dan hangingwall yang merupakan parameter dari klasifikasi massa batuan
Tabel 3. Arah Umum Bidang Diskontinu
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan kapsitas tiang pancang dapat diketahui dengan diameter 40 cm dan kedalaman sekitar -14 meter sudah mampu menahan gaya yang bekerja untuk kapal 7000

Arah arus kedua juga menjelaskan pergeseran areal lamun di Selatan pulau Lepar, adanya arus yang mengalir dari Timur ke Barat, menggeser areal padang lamun yang ada

Berada pada kawasan yang menjadi target perkembangan pariwisata perkotaan Kota Padang, berkaitan dengan bahasan da fungsi dari bangunan sebagai pemeraga sains dan

Namun rapat itu akhirnya tidak menghasilkan apa pun, karena ada perbedaan pandangan antara Komisi III dan Baleg terkait masa kedaluwarsa pembahasan usulan revisi

Pengujian dilakukan dengan 5 tipe teks yang berbeda, yang mana nilai kunci dan banyaknya baris Rail Fence diganti-ganti untuk dapat mengetahui apakah metode yang

11 Apakah Setelah menerima konseling kepatuhan berobat apabila pasien belum mau memulai pengobatan maka konselor akan melakukan konseling lanjutan dan bila

Analisis ekonomi menunjukkan bahwa proyek Bank Sampah Induk Cimahi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah Kota Cimahi: Pemkot Cimahi dapat menghemat biaya

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN