PERKEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS PADA REMAJA
A. Bakat a. Pengertian
Bakat adalah sesuatu yang dimiliki oleh seluruh manusia sejak ia lahir di dunia. Menurut definisi dari Hilgard “BAKAT” adalah “the capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah “kemampuan untuk belajar” yang dimiliki seseorang dan kemampuan tersebut berbeda-beda setiap individunya. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang/ tidak berbakat di bidang tersebut.
Dari penjelasan di atas menjelaskan bahwa bakat itu mempengaruhi dalam belajar. Remaja yang berbakat dalam belajar lebih mudah dalam memahami pelajaran sedangkan yang tidak kurang mudah memahami. Tetapi ini juga bergantung pada bahan ajar(pelajaran) yang dipelajari oleh remaja tersebut, jika pelajarannya sesuaidengan bakatnya maka belajarnya akan mudah dan hasil belajarnyapun akan lebih baik karena ia senangbelajar pelajaran tersebut dan selajutnya ia akan lebih giat dalam belajar pelajaran tersebut.
Kesimpulannya untuk mengetahui bakat pada remaja adalah penting dan dalam menempatkan remaja belajar di sekolah yang sesuai dengan bakatnya.
b. Ciri-ciri
Ciri-ciri perkembangan anak(remaja) berbakat adalah : Ciri-ciri fisik
Sehat dan perkembangan psikomotorik lebih cepat dari rata-rata kemampuan koordinasi;
Ciri-ciri mental intelektual
Usia mental lebih tinggi daripada rata-rata remaja normal. Daya tangkap dan pemahaman lebih cepat dan luas. Dapat berbicara dengan lancar di depan kelas. Kreatif, mandiri dalam bekerja dan belajar, serta mempunyai cara belajar yang khas. Mampu berfikir abstrak, pemecahan masalah dan senang dengan mengekprorasi mental;
Ciri-ciri emosional
Punya kepercayaan diri yang kuat, persisten sampai keinginannya terpenuhi. Peka terhadap sesuatu yang ada diskelilingnya. Senang dengan hal-hal baru. Ciri-ciri tersebut dapat pula menjadi negatif, misal : cepat bosan dengan hal-hal yang rutin, egois dan lain-lain.
Ciri-ciri sosial
Senang bergaul dengan orang yang lebih tua, suka permainan yang mengandung pemecahan masalah. Suka bekerja sendiri serta memiliki ciri-ciri kepemimpinan. Ditinjau dari segi negatif dapat berkembang ciri-ciri seperti : sukar bergaul dengan teman sebaya, sukar menyesuaikan diri dalam berbagai bidang, tidak pernah puas.
B. Kreativitas
“Kreativitas” merupakan salah satu istilah yang sering digunakan meskipun merupakan istilah yang ambigu dalam penelitian psikologi pada masa kini. Ia bahkan lebih ambigu lagi dan sering digunakan dengan bebas dikalangan orang awam.
Untuk memahami arti istilah “KREATIVITAS” seperti dalam buku ini(yang digunakan oleh para psikolog), pengkajian pengertian istilah ini yang populer dan umum akan membantu memperlihatkan apa yang tidak benar atau hanya benar sebagian dalam berbagai bentuk yang berbeda ini dan mengapa para psikolog telah memilih definisi istilah seperti yang sekarang lazim dikalangan mereka.
Terdapat banyak arti kreativitas yang populer tetapi penulis hanya akan menjelaskan beberapa saja diantaranya:
Arti pertama, salah satu arti kreativitas yang paling populer menekaknkan pmbuatan sesuatu yang baru dan berbeda. Kebanyakan orang menganggap bahwa kreativitas dinilai dari “hasil” atau apa saja yang diciptakan seseorang. Akan tetapi, kreativitas tidak selalu membuahkan hasil yang dapat diamati dan dinilai. Sebagai contoh pada saat melamun, seseorang merancang sesuatu yang baru dan berbeda, tetapi hanya pelamun itu sendiri yang mengetahuinya. Dengan demikian, kreativitas harus dianggap sebagai suatu proses, suatu proses adanya sesuatu yang baru, apakah itu gagasan atau berupa benda dalan bentuk atau rangkaian yang baru dihasilkan.
Arti kedua, yang populer dari kreativitas memandangnya sebagai kreasi sesuatu yang baru dan orisinal secara kebetulan. Contoh ada seorang anak yang bermain dengan balok-balok kayu dan membangun tumpukan menyerupai rumah dan kemudian menyebutnya rumah. Contoh lain ada seorang seniman yang sedang mencampur warna dan secara kebetulan menemukan warna merah atau hijau yang lain dari warna yang biasa digunakan, maka seniman itu dinilai sebagai “orisinal”.
Terdapat sedikit bukti tentang kesahihan konsep kreativitas yang populer ini. Sekarang telah diketahui bahwa semua kreativitas mempunyai tujuan, walaupun tujuan itu mungkin tidak lebih dari suatu kesenangan langsung yang diperoleh orang itu dari berbagai kegiatan.
Masih ada banyak konsep dari kreativitas tetapi sekali lagi penulis tidak bisa menjelaskan semuanya satu persatu.
b. Perkembangan kreativitas
Perkembangan kreativitas mulai tampak pada saat awal kehidupan dan pertama-tama perlihat dalam permainan pada waktu kanak-kanak. Lalu secara bertahap menyebar ke berbagai bidang bidang kehidupan lainnya seperti pekerjaan sekolah kegiatan rekreasi dan pekerjaan.
Dalam perkembangannya kreativitas mempunyai faktor faktor pendukung seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Perlu diingat ketika pada awalnya kreativitas masih diyakini bahwa kreativitas merupakan unsur bawaan yang hanya dimiliki oleh sebagian anak, dianggap bahwa kreativitas akan berkembang secara otomatis dan tidak dibutuhkan adanya rangsangan lingkungan atau kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan ini. Bertentangan dengan itu, sekarang diketahui bahwa semua anak mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas seperti halnya setiap potensi lain perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk berkembang.
Waktu, untuk menjadi kreatif pastinya remaja memerlukan waktu. Mereka akan mencoba konsep-konsep baru untuk menyelesaikan suatu masalah.
Kesempatan menyendiri, banyak dari remaja ingin menyendiri hanya untuk mndapatkan ide-ide baru. Biasanya mereka habiskan dengan melamun atau memperhatikan sesuatu untuk waktu yang lama.
Dorongan, terlepas dari prestasi yang pernah didapatkan si anak (remaja) untuk memenuhi standar orang dewasa, mereka harus di dorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan dan kritik yang seringkali dilontarkan pada anak yang kreatif.
Sarana, sarana untuk memberikan kebebasan pada anak agar lebih mudah mengembangkan kreativitasnya. Mengeksplorasi dan bereksperiman adalah unsur penting agar tercapainya kreativitas.
Lingkungan yang merangsang, lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang kreativitas dengan memberikan bimbingan dan dorongan untuk menggunakan sarana yang akan mendorong kreativitas. Ini hars dilakukan sedini mungkin sejak masa bayi dan dilanjutkan hingga masa sekolah dengan menjadikan suatu kreativitas sebagai pengalaman yang menyenangkan dan dihargai secara sosial sehingga pada masa remaja tinggal terus mengembangkannya.
Hubungan orang tua – anak yang tidak posesif, orang tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas.
Cara mendidik anak, mendidik anak secara demokratis di rumah dan di sekolah meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik otoriter memadamkannya.
Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, kreativitas tidak muncul daam kehampaan. Semakin banyak pengetahuan yang dapat diperoleh anak, semakin baik dasar untuk mencapai hasil yang kreatif. “Pulasi” mengatakan,”Anak-anak harus berisi agar dapat berfantasi”.
Daftar Pustaka
Drs. Slameto.2013.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.Jakarta:Rineka Cipta.