TEORI BELAJAR
TEORI BELAJAR
DAN MOTIVASI
Peserta pelatihan diharapkan
dapat menganalisis perbedaan
beberapa teori belajar dan
1. Menjelaskan perbedaan persamaan 4 teori
belajar
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan
masing-masing teori belajar
PENDIDIKAN &
PENDIDIKAN &
PENGAJARAN
PENGAJARAN
MENDIDIK (MENGKONSTRUK ATTITUDE,
MENDIDIK (MENGKONSTRUK ATTITUDE,
HABIT, BEHAVIOR, CHARACTER)
HABIT, BEHAVIOR, CHARACTER)
MENGAJAR (TRANSFER OF KONWLEDGE,
MENGAJAR (TRANSFER OF KONWLEDGE,
EXPERIENCE, VALUE, SKIIL)
Tergantung pada kenyataan
Pengaruh teori belajar
Keterampilan mengajar
Preskriptif
Pengaruh teori belajar
Terapan
Model-model PBM
Deskriptif
Asumsi dasar
Pengertian “belajar”
Tujuan belajar
Kritik
Teori
Belajar
Teori
Instruksional
TEORI BELAJAR
TEORI BELAJAR
Aliran Tingkah Laku
Aliran Tingkah Laku
Thorndike
Thorndike
Watson
Watson
Clark Hull
Clark Hull
Edwin Guthrie
Edwin Guthrie
Skinner
Skinner
Aliran Sibernetik
Aliran Sibernetik
Landa
Landa
Pask & Scott
Pask & Scott
Aliran Humanistik
Aliran Humanistik
Bloom & Krathwohl
Bloom & Krathwohl
Kolb
Kolb
Honey & Mumford
Honey & Mumford
Habermas
Habermas
Aliran Kognitif
Aliran Kognitif
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
Belajar adalah perubahan tingkah laku Proses belajar mengajar :
Penguatan (+)
Stimulus Proses Respons
Penguatan (-)
Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative
Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati)
Kritik :
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM
PROSES BM
PROSES BM
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan tujuan instruksional
Menentukan tujuan instruksional
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
mahasiswa
mahasiswa
Menentukan materi pelajaran
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
Menyajikan materi pelajaran
Menyajikan materi pelajaran
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugas
tugas-tugas
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan stimulus baru
Memberikan stimulus baru
Mengevaluasi hasil belajar
Mengevaluasi hasil belajar
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat
diamati)
Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki
A B C D ABCD = Struktur
kognitif mahasiswa
Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna Ausubel
Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar, sukar diaplikasikan
KOGNITIVISME :
KOGNITIVISME :
TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap
1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap
perkembangan sesuai umur
perkembangan sesuai umur
2. Tahap-Tahap :
2. Tahap-Tahap :
asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru
asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru
dengan struktur kognitif yang sudah ada)
dengan struktur kognitif yang sudah ada)
akomodasi (penyesuaian struktur kognitif
akomodasi (penyesuaian struktur kognitif
mahasiswa dengan pengetahuan baru)
mahasiswa dengan pengetahuan baru)
equilibrasi (penyeimbangan mental
equilibrasi (penyeimbangan mental
setelah terjadi proses asimilasi /
setelah terjadi proses asimilasi /
APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
1)
1)
Menentukan tujuan instruksional
Menentukan tujuan instruksional
2)
2)
Memilih materi pelajaran
Memilih materi pelajaran
3)
3)
Menentukan topik yang dapat dipelajari secara
Menentukan topik yang dapat dipelajari secara
aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh
aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh
dosen)
dosen)
4)
4)
Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk
Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk
topik yang akan dipelajari mahasiswa
topik yang akan dipelajari mahasiswa
5)
5)
Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang
Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang
memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi
memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi
atau bertanya
atau bertanya
6)
KOGNITIVISME : BRUNER
KOGNITIVISME : BRUNER
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
kita mengatur materi pelajaran
kita mengatur materi pelajaran
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
enaktif
enaktif
(aktivitas mahasiwa untuk memahami
(aktivitas mahasiwa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas)
lingkungan melalui observasi langsung realitas)
ikonik
ikonik
(mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara
(mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
melalui gambar-gambar atau tulisan)
simbolik
simbolik
(mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,
(mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
Memilih materi pelajaran
Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara
induktif oleh mahasiswa
induktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret
ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari
ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari
tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya
tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu
mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru
Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
memperhatikan stimulus yang diberikan
memahami makna stimulus
menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
Konsep penting : “Advance Organizer”, yang merupakan
gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi
sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak
proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru
dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3)
APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL
Menentukan tujuan instruksional
Mengukur kesiapan mahasiswa
Memilih materi pelajaran
Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa
Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang
harus dipelajari
Menggunakan “advance organizer” dengan cara
membuat rangkuman
Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip
dengan fokus pada hubungan antara konsep yang
ada
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia
Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik
belajar apapun asal tujuan belajar tercapai
Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme
Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif
dan Psikomotor
Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman
konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan
eksperimentasi aktif
Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa
menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis
Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan
belajar emansipatoris
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK
DALAM PROSES BM
DALAM PROSES BM
Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk
Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk
berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke
berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke
abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )
abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )
Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan
Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan
aktif mahasiswa di dalam proses BM)
aktif mahasiswa di dalam proses BM)
Aplikasinya melalui tahap-tahap :
Aplikasinya melalui tahap-tahap :
1. menentukan tujuan instruksional
1. menentukan tujuan instruksional
2. menentukan materi pelajaran
2. menentukan materi pelajaran
3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa
3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa
4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan
4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan
mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan
mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan
seterusnya………….
seterusnya………….
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Belajar adalah pengolahan informasi
Belajar adalah pengolahan informasi
Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan
Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan
terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar
terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar
yang ideal untuk segala situasi
yang ideal untuk segala situasi
Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott
Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott
(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)
(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)
Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir
Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir
sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu
sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu
(memahami rumus matematika)
(memahami rumus matematika)
Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar
Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar
ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh
ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh
arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir
arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir
demikian
demikian
Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang
Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang
paling umum ke tahap yang lebih khusus
paling umum ke tahap yang lebih khusus
Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”
Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”
Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
dipraktekkan)
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK
DALAM PROSES BM
DALAM PROSES BM
•
Menentukan tujuan instruksional
•
Menentukan materi pelajaran
•
Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam
materi tersebut
•
Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan
sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)
•
Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan
sistem informasinya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
BELAJAR MENGAJAR
BELAJAR MENGAJAR
INTERNAL :
INTERNAL :
Kemampuan
Kemampuan
Motivasi
Motivasi
Perhatian
Perhatian
Ingatan
Ingatan
Lupa
Lupa
Retensi
Retensi
Transfer
Transfer
EKSTERNAL
EKSTERNAL
Kondisi Belajar
Kondisi Belajar
Tujuan Belajar
Tujuan Belajar
Pemberian Umpan
Pemberian Umpan
Balik
ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH
Jarang Belum
berlatih menguasai menggunakan pengetahuan/ keterampilan keterampilan
4 1 Prestasi
belajar
3 rendah 2
Konsekuensi Sifat atau struktur negatif tugas yang sulit pelaksanaan atau tidak
MOTIVASI
Pengertian : “Movere” =
menggerakkan
Kondisi yang :
- menimbulkan perilaku
- mengarahkan perilaku
TEORI MOTIVASI
Proses
MOTIVASI
diarahkan untuk
mencapai
TUJUAN
TUJUAN
yang ingin direalisasikan
dipandang sebagai
POWER
yang
menarik individu.
Terdapat beberapa
TEORI MOTIVASI
dan hasil penelitian yang berusaha
mendeskripsikan hubungan antara
.
KATEGORI
TEORI
CAKUPAN
TEORI
INTI TEORI YANG
.
KATEGORI
TEORI
CAKUPAN
TEORI
INTI TEORI YANG
MENGEM-
BANGKAN
TEORI
TEORI
DUA
FAKTOR
DUA faktor
motivasi yaitu :
• TIDAK PUAS
• PUAS
.
KATEGORI
TEORI
CAKUPAN
TEORI
INTI TEORI YANG
MENGEM-
BANGKAN
TEORI
TEORI
KEBUTU
HAN
Berhubungan
dengan konsep
belajar. 3
kebutuhan
diperoleh dari
Kebudayaan :
•PRESTASI
•AFILIASI
•POWER
.
KATEGORI
TEORI
CAKUPAN
TEORI
INTI TEORI YANG
MENGEM-
BANGKAN
TEORI
TEORI
PROSES
TEORI
HARAPAN
Setiap individu
mempunyai
harapan
KINERJA
P=F(M x A)
M=F(V1 x E)
V1=(V2 x I)
.
KATEGORI
TEORI
CAKUPAN
TEORI
INTI TEORI YANG
MENGEM-
BANGKAN
TEORI
TEORI
KEADILAN
Bawahan selalu
mem-bandingkan
antara usaha
dan imbalan
yang mereka
terima dengan
usaha serta
imbalan yang
diterima orang
lain
.
KATEGORI
TEORI
CAKUPAN
TEORI
INTI TEORI YANG
MENGEM-
BANGKAN
TEORI
TEORI
PENGUAT-AN
Penguatan
merupakan
prinsip belajar
yang sangat
penting dan
memotivasi
individu
MOTIVASI BELAJAR
A.
Fungsi Motivasi Dalam Belajar
1. Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.
2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.
Fungsi Motivasi
1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas yang dilakukan
2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan
4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi
B. Bentuk Motivasi Di Sekolah
Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain :
1. Memberi Angka
Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam memberi nilai, yang hendaknya angka tersebut
mencerminkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Memberi hadiah
Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan.
Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa
3. Kompetisi
Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk merangsang dan menguatkan motivasi belajar. Individu = Juara kelas, Kelompok = lomba2.
4. Ego Invoivement
Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakan pentingnya tgs disekolah dan menerimanya sbg suatu
5. Memberi Pujian
Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari pada di lecehkan.
Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak
sesuai dengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak termotivasi belajar.
C. TEORI MOTIVASI
1.Motivasi dan Penguat
Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlu memisahkan antara teori belajar dan motivasi
Siswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai, pujian) akan termotivasi untuk belajar demikian juga siswa yang tlh. “dihukum” dlm belajarnya, maka tdk lg termotivasi belajar.
2. Hadiah dan Penguatan
3. Cognitive Dissonance
teori yang menerangkan tentang tingkah laku seseorang dengan memberi alasan untuk menunjukkan bahwa dirinya positif.
Teori ini berpegang bahwa orang akan marah/tdk senang jika nilai kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secara psikologi tidak konsisten untuk mengatasi untuk mengatasi ketidak senangan ini mrk. Mengubah tingkah lakunya dengan memberikan alasan yang kira2 masuk akal.
4. Teori Atribusi
Mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapa seseorang memberikan alasan terutama jika seseorang
mengalami kegagalan/kesuksesan.
Orang mencoba untuk menyatakan bahwa dirinya positif/ mempunyai kesan positif dan akan mencari alasan untuk menghindari kesan negatif.
Teori ini berfungsi bagaimana siswa menginterprestasikan dan menggunakan umpan balik atas prestasi akademik
5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)
Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsi yang menyebabkan sukses dan gagal.
Seorang individu blj dr persepsi masyarakat bahwa seseorang dinilai karena prestasinya.
seseorang mempertahankan persepsi bahwa dia mempunyai kemampuan yang positif. Jika seseorang gagal dalam
menjalankan tgs persepsi orang bahwa dia tidak mampu. kegagalan menciptakan perasaan diri yang tidak berharga dan menolak dirinya sendiri.
6. Expectancy Theories Of Motivation
Hubungan antara kebutuhan dan tingkah laku adl individu merespon terhadap kebutuhan yang muncul.
Individu sering dihadapkan pd bagaimana memilih respon untuk berbagai kebutuhan
upaya memilih milih menurut jenisnya = teori harapan
Individu tdk hanya merespon kejadian yg tlh. Terjadi, tetapi mrk merespon hal2 yang mungkin dan diharapkan akan
7. Teori Humanistik Untuk Motivasi
Teori belajar humanistik, menjelaskan bahwa proses belajar harus
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia
(proses humanisasi). Teori belajar humanistik lebih menekankan
bagaimana memahami persoalan manusia dari berbagai dimensi baik
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam proses
pembelajaran adalah pentingnya pendidik memperhatikan prinsip
pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1.
Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.
Peserta didik tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada
artinya.
2.
Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
3.
Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti mengorganisasikan
bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi peserta didik.
4.
Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar
Menurut Teori Maslow
, Orang dimotivasi oleh
kebutuhan atau ketegangan diciptakan oleh
kebutuhan, untuk bergerak menuju tujuan
dimana mereka percaya akan membantu
memenuhi kebutuhan.
8. Motivasi Berprestasi
ARCS MODEL
ARCS MODEL
PERHATIAN (
PERHATIAN (
A
A
TTENTION)
TTENTION)
RELEVANSI (
RELEVANSI (
R
R
ELEVANCE)
ELEVANCE)
KEPERCAYAAN DIRI (
KEPERCAYAAN DIRI (
C
C
ONFIDENCE)
ONFIDENCE)
ATTENTION
ATTENTION
Perhatian
Perhatian
ditimbulkan oleh
ditimbulkan oleh
elemen yang :
elemen yang :
Baru
Baru
Aneh
Aneh
Kontradiktif
Kontradiktif
Kompleks
Kompleks
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN
PERHATIAN MAHASISWA
Gunakan
metode instruksional
yang bervariasi
Gunakan
variasi media
(transparansi, videotape,
dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan
Bila tepat, gunakan
humor
dalam presentasi
Gunakan
peristiwa nyata
sebagai contoh
untuk
memperjelas konsep
RELEVANCY
RELEVANCY
(RELEVANSI)
(RELEVANSI)
Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan
Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan
dan kondisi mahasiswa
dan kondisi mahasiswa
Motif pribadi (McClelland)
Motif pribadi (McClelland)
Kebutuhan untuk berprestasi
Kebutuhan untuk berprestasi
(needs for achievement)
(needs for achievement)
Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)
Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)
Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)
Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)
Motif instrumental
Motif instrumental
, bahwa keberhasilan dalam suatu tugas
, bahwa keberhasilan dalam suatu tugas
adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut
adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut
Nilai kultural
Nilai kultural
, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai
, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN
RELEVANSI PERKULIAHAN
RELEVANSI PERKULIAHAN
Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah
Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah
mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu
mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu
menjelaskan tujuan instruksional
menjelaskan tujuan instruksional
Menjelaskan manfaat pengetahuan/
Menjelaskan manfaat pengetahuan/
keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan
keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan
dengan pekerjaan lulusan nanti
dengan pekerjaan lulusan nanti
Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung
Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung
berhubungan dengan profesi tertentu
KEPERCAYAAN DIRI
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE
)
)
•
Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa
(urutan materi dari mudah ke sukar)
•
Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil
•
Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan
menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan
kriteria tes pada awal kuliah)
•
Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan
mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)
•
Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN
Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang
informatif, bukan ancaman atau sejenisnya
Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan
pengetahuan yang dipelajarinya
Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil
menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan