• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI BELAJAR

TEORI BELAJAR

DAN MOTIVASI

(2)

Peserta pelatihan diharapkan

dapat menganalisis perbedaan

beberapa teori belajar dan

(3)

1. Menjelaskan perbedaan persamaan 4 teori

belajar

2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan

masing-masing teori belajar

(4)

PENDIDIKAN &

PENDIDIKAN &

PENGAJARAN

PENGAJARAN

MENDIDIK (MENGKONSTRUK ATTITUDE,

MENDIDIK (MENGKONSTRUK ATTITUDE,

HABIT, BEHAVIOR, CHARACTER)

HABIT, BEHAVIOR, CHARACTER)

MENGAJAR (TRANSFER OF KONWLEDGE,

MENGAJAR (TRANSFER OF KONWLEDGE,

EXPERIENCE, VALUE, SKIIL)

(5)

Tergantung pada kenyataan

Pengaruh teori belajar

Keterampilan mengajar

Preskriptif

Pengaruh teori belajar

Terapan

Model-model PBM

Deskriptif

Asumsi dasar

Pengertian “belajar”

Tujuan belajar

Kritik

Teori

Belajar

Teori

Instruksional

(6)

TEORI BELAJAR

TEORI BELAJAR

Aliran Tingkah Laku

Aliran Tingkah Laku

Thorndike

Thorndike

Watson

Watson

Clark Hull

Clark Hull

Edwin Guthrie

Edwin Guthrie

Skinner

Skinner

Aliran Sibernetik

Aliran Sibernetik

Landa

Landa

Pask & Scott

Pask & Scott

Aliran Humanistik

Aliran Humanistik

Bloom & Krathwohl

Bloom & Krathwohl

Kolb

Kolb

Honey & Mumford

Honey & Mumford

Habermas

Habermas

Aliran Kognitif

Aliran Kognitif

(7)

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

(TINGKAH LAKU)

Belajar adalah perubahan tingkah lakuProses belajar mengajar :

Penguatan (+)

Stimulus Proses Respons

Penguatan (-)

Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative

Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati)

Kritik :

(8)

APLIKASI BEHAVIORISME DALAM

APLIKASI BEHAVIORISME DALAM

PROSES BM

PROSES BM

MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :

MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :

Menentukan tujuan instruksional

Menentukan tujuan instruksional

Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”

Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”

mahasiswa

mahasiswa

Menentukan materi pelajaran

Menentukan materi pelajaran

Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil

Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil

Menyajikan materi pelajaran

Menyajikan materi pelajaran

Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,

Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,

tugas-tugas

tugas-tugas

Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan

Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan

Memberikan penguatan (positif maupun negatif)

Memberikan penguatan (positif maupun negatif)

Memberikan stimulus baru

Memberikan stimulus baru

Mengevaluasi hasil belajar

Mengevaluasi hasil belajar

(9)

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat

diamati)

Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi

dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki

A B C D ABCD = Struktur

kognitif mahasiswa

Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna Ausubel

Kritik :

1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar, sukar diaplikasikan

(10)

KOGNITIVISME :

KOGNITIVISME :

TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap

1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap

perkembangan sesuai umur

perkembangan sesuai umur

2. Tahap-Tahap :

2. Tahap-Tahap :

asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru

asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru

dengan struktur kognitif yang sudah ada)

dengan struktur kognitif yang sudah ada)

akomodasi (penyesuaian struktur kognitif

akomodasi (penyesuaian struktur kognitif

mahasiswa dengan pengetahuan baru)

mahasiswa dengan pengetahuan baru)

equilibrasi (penyeimbangan mental

equilibrasi (penyeimbangan mental

setelah terjadi proses asimilasi /

setelah terjadi proses asimilasi /

(11)

APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

1)

1)

Menentukan tujuan instruksional

Menentukan tujuan instruksional

2)

2)

Memilih materi pelajaran

Memilih materi pelajaran

3)

3)

Menentukan topik yang dapat dipelajari secara

Menentukan topik yang dapat dipelajari secara

aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh

aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh

dosen)

dosen)

4)

4)

Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk

Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk

topik yang akan dipelajari mahasiswa

topik yang akan dipelajari mahasiswa

5)

5)

Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang

Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang

memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi

memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi

atau bertanya

atau bertanya

6)

(12)

KOGNITIVISME : BRUNER

KOGNITIVISME : BRUNER

Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara

Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara

kita mengatur materi pelajaran

kita mengatur materi pelajaran

Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :

Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :

enaktif

enaktif

(aktivitas mahasiwa untuk memahami

(aktivitas mahasiwa untuk memahami

lingkungan melalui observasi langsung realitas)

lingkungan melalui observasi langsung realitas)

ikonik

ikonik

(mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara

(mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara

langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya

langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya

melalui gambar-gambar atau tulisan)

melalui gambar-gambar atau tulisan)

simbolik

simbolik

(mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,

(mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,

penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah

penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah

(13)

APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

Menentukan tujuan-tujuan instruksional

Menentukan tujuan-tujuan instruksional

Memilih materi pelajaran

Memilih materi pelajaran

Menentukan topik yang bisa dipelajari secara

Menentukan topik yang bisa dipelajari secara

induktif oleh mahasiswa

induktif oleh mahasiswa

Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya

Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya

Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret

Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret

ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari

ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari

tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya

tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya

(14)

TEORI BERMAKNA AUSUBEL

Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu

mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan

pengetahuan baru

Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:

memperhatikan stimulus yang diberikan

memahami makna stimulus

menyimpan dan menggunakan informasi

yang sudah dipahami

Konsep penting : “Advance Organizer”, yang merupakan

gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi

sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak

proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru

dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3)

(15)

APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL

Menentukan tujuan instruksional

Mengukur kesiapan mahasiswa

Memilih materi pelajaran

Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai

mahasiswa

Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang

harus dipelajari

Menggunakan “advance organizer” dengan cara

membuat rangkuman

Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip

dengan fokus pada hubungan antara konsep yang

ada

(16)

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia

Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik

belajar apapun asal tujuan belajar tercapai

Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme

Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif

dan Psikomotor

Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman

konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan

eksperimentasi aktif

Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa

menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis

Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan

belajar emansipatoris

(17)

APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK

APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK

DALAM PROSES BM

DALAM PROSES BM

Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk

Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk

berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke

berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke

abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )

abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )

Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan

Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan

aktif mahasiswa di dalam proses BM)

aktif mahasiswa di dalam proses BM)

Aplikasinya melalui tahap-tahap :

Aplikasinya melalui tahap-tahap :

1. menentukan tujuan instruksional

1. menentukan tujuan instruksional

2. menentukan materi pelajaran

2. menentukan materi pelajaran

3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa

3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa

4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan

4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan

mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan

mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan

seterusnya………….

seterusnya………….

(18)

TEORI BELAJAR SIBERNETIK

TEORI BELAJAR SIBERNETIK

Belajar adalah pengolahan informasi

Belajar adalah pengolahan informasi

Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan

Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan

terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar

terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar

yang ideal untuk segala situasi

yang ideal untuk segala situasi

Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott

Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott

(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)

(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)

Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir

Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir

sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu

sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu

(memahami rumus matematika)

(memahami rumus matematika)

Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar

Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar

ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh

ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh

arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir

arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir

demikian

demikian

Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang

Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang

paling umum ke tahap yang lebih khusus

paling umum ke tahap yang lebih khusus

Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”

Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”

Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang

Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang

memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit

memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit

dipraktekkan)

(19)

APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK

APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK

DALAM PROSES BM

DALAM PROSES BM

Menentukan tujuan instruksional

Menentukan materi pelajaran

Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam

materi tersebut

Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan

sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)

Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan

sistem informasinya

(20)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES

BELAJAR MENGAJAR

BELAJAR MENGAJAR

INTERNAL :

INTERNAL :

Kemampuan

Kemampuan

Motivasi

Motivasi

Perhatian

Perhatian

Ingatan

Ingatan

Lupa

Lupa

Retensi

Retensi

Transfer

Transfer

EKSTERNAL

EKSTERNAL

Kondisi Belajar

Kondisi Belajar

Tujuan Belajar

Tujuan Belajar

Pemberian Umpan

Pemberian Umpan

Balik

(21)

ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH

Jarang Belum

berlatih menguasai menggunakan pengetahuan/ keterampilan keterampilan

4 1 Prestasi

belajar

3 rendah 2

Konsekuensi Sifat atau struktur negatif tugas yang sulit pelaksanaan atau tidak

(22)

MOTIVASI

Pengertian : “Movere” =

menggerakkan

Kondisi yang :

- menimbulkan perilaku

- mengarahkan perilaku

(23)

TEORI MOTIVASI

Proses

MOTIVASI

diarahkan untuk

mencapai

TUJUAN

TUJUAN

yang ingin direalisasikan

dipandang sebagai

POWER

yang

menarik individu.

Terdapat beberapa

TEORI MOTIVASI

dan hasil penelitian yang berusaha

mendeskripsikan hubungan antara

(24)

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

(25)

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

DUA

FAKTOR

DUA faktor

motivasi yaitu :

• TIDAK PUAS

• PUAS

(26)

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

KEBUTU

HAN

Berhubungan

dengan konsep

belajar. 3

kebutuhan

diperoleh dari

Kebudayaan :

•PRESTASI

•AFILIASI

•POWER

(27)

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

PROSES

TEORI

HARAPAN

Setiap individu

mempunyai

harapan

KINERJA

P=F(M x A)

M=F(V1 x E)

V1=(V2 x I)

(28)

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

KEADILAN

Bawahan selalu

mem-bandingkan

antara usaha

dan imbalan

yang mereka

terima dengan

usaha serta

imbalan yang

diterima orang

lain

(29)

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

PENGUAT-AN

Penguatan

merupakan

prinsip belajar

yang sangat

penting dan

memotivasi

individu

(30)

MOTIVASI BELAJAR

A.

Fungsi Motivasi Dalam Belajar

1. Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.

2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

Fungsi Motivasi

1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas yang dilakukan

2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan

4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi

B. Bentuk Motivasi Di Sekolah

(31)

Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain :

1. Memberi Angka

Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam memberi nilai, yang hendaknya angka tersebut

mencerminkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Memberi hadiah

Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan.

Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa

3. Kompetisi

Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk merangsang dan menguatkan motivasi belajar. Individu = Juara kelas, Kelompok = lomba2.

4. Ego Invoivement

Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakan pentingnya tgs disekolah dan menerimanya sbg suatu

(32)

5. Memberi Pujian

Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari pada di lecehkan.

Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak

sesuai dengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak termotivasi belajar.

C. TEORI MOTIVASI

1.Motivasi dan Penguat

Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlu memisahkan antara teori belajar dan motivasi

Siswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai, pujian) akan termotivasi untuk belajar demikian juga siswa yang tlh. “dihukum” dlm belajarnya, maka tdk lg termotivasi belajar.

2. Hadiah dan Penguatan

(33)

3. Cognitive Dissonance

teori yang menerangkan tentang tingkah laku seseorang dengan memberi alasan untuk menunjukkan bahwa dirinya positif.

Teori ini berpegang bahwa orang akan marah/tdk senang jika nilai kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secara psikologi tidak konsisten untuk mengatasi untuk mengatasi ketidak senangan ini mrk. Mengubah tingkah lakunya dengan memberikan alasan yang kira2 masuk akal.

4. Teori Atribusi

Mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapa seseorang memberikan alasan terutama jika seseorang

mengalami kegagalan/kesuksesan.

Orang mencoba untuk menyatakan bahwa dirinya positif/ mempunyai kesan positif dan akan mencari alasan untuk menghindari kesan negatif.

Teori ini berfungsi bagaimana siswa menginterprestasikan dan menggunakan umpan balik atas prestasi akademik

(34)

5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)

Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsi yang menyebabkan sukses dan gagal.

Seorang individu blj dr persepsi masyarakat bahwa seseorang dinilai karena prestasinya.

seseorang mempertahankan persepsi bahwa dia mempunyai kemampuan yang positif. Jika seseorang gagal dalam

menjalankan tgs persepsi orang bahwa dia tidak mampu. kegagalan menciptakan perasaan diri yang tidak berharga dan menolak dirinya sendiri.

6. Expectancy Theories Of Motivation

Hubungan antara kebutuhan dan tingkah laku adl individu merespon terhadap kebutuhan yang muncul.

Individu sering dihadapkan pd bagaimana memilih respon untuk berbagai kebutuhan

upaya memilih milih menurut jenisnya = teori harapan

Individu tdk hanya merespon kejadian yg tlh. Terjadi, tetapi mrk merespon hal2 yang mungkin dan diharapkan akan

(35)

7. Teori Humanistik Untuk Motivasi

Teori belajar humanistik, menjelaskan bahwa proses belajar harus

dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia

(proses humanisasi). Teori belajar humanistik lebih menekankan

bagaimana memahami persoalan manusia dari berbagai dimensi baik

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam proses

pembelajaran adalah pentingnya pendidik memperhatikan prinsip

pendidikan dan pembelajaran, yaitu:

1.

Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.

Peserta didik tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada

artinya.

2.

Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

3.

Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti mengorganisasikan

bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi peserta didik.

4.

Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar

(36)

Menurut Teori Maslow

, Orang dimotivasi oleh

kebutuhan atau ketegangan diciptakan oleh

kebutuhan, untuk bergerak menuju tujuan

dimana mereka percaya akan membantu

memenuhi kebutuhan.

8. Motivasi Berprestasi

(37)

ARCS MODEL

ARCS MODEL

PERHATIAN (

PERHATIAN (

A

A

TTENTION)

TTENTION)

RELEVANSI (

RELEVANSI (

R

R

ELEVANCE)

ELEVANCE)

KEPERCAYAAN DIRI (

KEPERCAYAAN DIRI (

C

C

ONFIDENCE)

ONFIDENCE)

(38)

ATTENTION

ATTENTION

Perhatian

Perhatian

ditimbulkan oleh

ditimbulkan oleh

elemen yang :

elemen yang :

Baru

Baru

Aneh

Aneh

Kontradiktif

Kontradiktif

Kompleks

Kompleks

(39)

STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN

PERHATIAN MAHASISWA

Gunakan

metode instruksional

yang bervariasi

Gunakan

variasi media

(transparansi, videotape,

dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan

Bila tepat, gunakan

humor

dalam presentasi

Gunakan

peristiwa nyata

sebagai contoh

untuk

memperjelas konsep

(40)

RELEVANCY

RELEVANCY

(RELEVANSI)

(RELEVANSI)

Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan

Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan

dan kondisi mahasiswa

dan kondisi mahasiswa

Motif pribadi (McClelland)

Motif pribadi (McClelland)

Kebutuhan untuk berprestasi

Kebutuhan untuk berprestasi

(needs for achievement)

(needs for achievement)

Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)

Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)

Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)

Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)

Motif instrumental

Motif instrumental

, bahwa keberhasilan dalam suatu tugas

, bahwa keberhasilan dalam suatu tugas

adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut

adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut

Nilai kultural

Nilai kultural

, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai

, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai

dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok

(41)

STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN

STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN

RELEVANSI PERKULIAHAN

RELEVANSI PERKULIAHAN

Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah

Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah

mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu

mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu

menjelaskan tujuan instruksional

menjelaskan tujuan instruksional

Menjelaskan manfaat pengetahuan/

Menjelaskan manfaat pengetahuan/

keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan

keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan

dengan pekerjaan lulusan nanti

dengan pekerjaan lulusan nanti

Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung

Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung

berhubungan dengan profesi tertentu

(42)

KEPERCAYAAN DIRI

(43)

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE

KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE

)

)

Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa

(urutan materi dari mudah ke sukar)

Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil

Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan

menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan

kriteria tes pada awal kuliah)

Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan

mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)

Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa

(44)
(45)

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN

KEPUASAN

Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang

informatif, bukan ancaman atau sejenisnya

Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan

pengetahuan yang dipelajarinya

Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil

menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Belanja Modal Pengadaan Perangkat Lunak

Ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya

Mengacu Pada Tinjauan dan Studi Banding Fasilitas Fasilitas Transportasi, untuk Fasilitas Transportasi Intermoda BSD City yang memiliki 2 moda utama sebagai pengelola yaitu

IMPROVING YOUNG LEARNERS’ LISTENING SKILL THROUGH TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLING (TPRS).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diantara kedelapan variabel bebas, yaitu LDR, IPR, APB, NPL, CKPN, IRR, PDN dan FBIR yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap BOPO pada Bank Devisa triwulan 1

As with primary education, an additional member with higher primary education (four to six years) has positive and signi®cant e€ects on household income from production of basic

Keputusan Bupati Sanggau Nomor : 824/14/BKD-MUT Tanggal 21 Januari 2016 Tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Sanggau Nomor : 824/003/BKD-MUT Tanggal 7 Januari 2016 Tentang

Jumlah jenis obat yang diresepkan dalam satu resep pada peresepan obat antidiabetik oral pada pasien rawat jalan RSAL Dr. Jenis obat