DAKWAH PEMBERDAYAAN PEMUDA
MELALUI KARANG TARUNA DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
(S.Sos.I)
Oleh: Henni Farikhatin
B02212016
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Slcripsi Oleh
Nama
Nim
Prodi
tudul
PER{WTUJUAN PEMBIITIBING
Henni Frad*hatin
B022t2ot6
Pengunbangan Masyarakat Islam
DAKWAH PEMBERDAYAAIY PEMTIDA MELALIII KARANG
Surabaya" 22 Agu$r$ 2016
Dosen Pembinbing,
1O0^*
Drs H. Hasrn Bbri WD. MA NrP. r9tru 03{xr1 9a2fi t r m0
TARIINA DI I}E$A BALT]N KECAMATAI{
TIIRI
I(ABTIPATEN---'L
PERIIYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Henni Farikhatin
802212016
Pengembangan Masyarakat Islam
DAKWAH PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI KARANG TARUNA DI DESA BALUN KECAMATAN TURI
KABUPATEN LAMONGAN
Nama
Nim
Prodi
Judul
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil dari
pend amp i n gan atau kary a sendiri, kecual i p ada b agian-bagian yan g diruj uk sumbernya.
Surabaya, 22 Agustus 2016
Henni Farikhatin
@1
KEMENTERIANT
AGAMA
UMVERSITAS
ISLAM I\IEGERI
SUNAIT
AMPEL
SURABAYA
PARPUSTAKAAN
Jl- Jend- A- yani I I 7 surabaya 60237 Terp. 03 r -84 3rg72 Fax-03 l -84 r 3300 E-Mail: perpus@uinsby.ac.id
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUruAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH I.]NTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya" yang bertandatangan di bawatr ini, saya:
Hebv,-r ..m$n-hatin
N[\lI
:bO4ztto\t
'
D.a.r-qeh.-dsn Ko.rsp.l$afilp-er
!
' .-hems..Bf-rS.#-ug.!t@-'9_$F1*-q?ttl .... .
-!-1mi pengembangan ilmu pengetahuaq menyetujui untuk memberikan kepada perpustakaan gD:Ls.uryn Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti iilon-Eksklusif atas trwuirr"iur, ,
rv{skripsi
El
Tesis
tf
Deserrasi
n
Lain_lain(...:...:...)
yang berjudul :
P-aspah'".
k-r$sldegegn
-?"p.n-q#
.Mghg-i
Gg.l'g.Jar-u-rq
4i
{ba pat-un_
kn*n
Tr"
GF:_ffi
\p"*rcan
Beserta gerangkat yang diperlukan (bila a!a), Dengan Hak
Bebas Royalti Non-Ekslusif ini
Perpustakaan UIN Sunan Ampel s*auuy, u"rtr-rt ttienyimpan,
mengalih-media / format-kan,
mengelolanya dalam
-u-:Pt
paogkul* data
(autuf*"),
mindistribusitcannya, dan menampilkan/
mempublikasikannyadi
Intemetutu
*"oiu
t
^
-iiri"
tutuot
untuk kepentingan akademis tanpa perlu memintaid d;;;;
seuma tetap mencantumkannama saya sebagai penulis / pencipta dan arau
proibit vug
u"rsu"gtut*.
-_'--*-*
saya bersedia untuk menangglllng secara pribadi, tanpa melibatkan pihak perpustakaan
uIN
sunan Ampel surabay4t"gaa
bentuk tuntutanrrur.i*
yang timbul atas pelanggaranHak Cipta dalaur karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini yang sayabuat dengan sebenarnya.
Surabay4
'
penulis(
{-{outv,'i,farit<hatrn
)
ABSTRAK
Henni Farikhatin. NIM. B02212016. DAKWAH PEMBERDAYAAN PEMUDA MELALUI KARANG TARUNA DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
Pembangunan di bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan dari sasaran pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Keberhasilan pembangunan pemuda sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki keunggulan daya saing, merupakan salah satu kunci untuk membuka peluang untuk keberhasilan di berbagai sektor pembangunan lainnya. Oleh karena itu, pembangunan kepemudaan dianggap sebagai salah satu program yang tidak dapat diabaikan dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan.Dalam pendampingan ini, fasilitator mendalami tentang kesusksesan masa lalu yang pernah dicapai oleh masyarakat Balun. Pendampingan yang dilakukan kepada masyarakat Balun menggunakan Assed Based Community Development (ABCD). Pendampingan ini memanfaatkan potensi yang ada di Desa Balun. Salah satu asset yang dimiliki Desa balun adalah karang taruna yang merupakan asset institusi. Peran partisipatif pemuda dibutuhkan dalam proses pemberdayaan ini dalam pembentukan kesadaran kritis pemuuda, Adanya karang taruna serta kesuksesannya dimasa lalu merupakan asset yang harus dikembangkan dan dipertahankan. Untuk menimbulkan kesadaran kritis pemuda Balun, maka dimulai dengan Pengaktifan kembali karang taruna yang tidak berjalan sesuai dengan fungsinya selama 2 tahun, sebagai tempat atau wadah bagi pemuda Balun mengeluarkan gagasan-gagasan untuk membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi karang taruna . Melalui kelompok kelembagaan masyarakat dapat membentuk berbagai macam kegiatan maupun gerakan yang dapat meningkatkan perekonoomian masyarakat dan menimbulkan partisipasi pemuda. Pengelolahan bandeng presto merupakan upaya pemuda dalam memanfaatkan kekayaan ikan yang dimilki oleh Desa Balun, kegiatan tersebut bekerjasama dengan ibu-ibu PKK Desa Balun. Pemberdayaan ini juga menghasilkan pola pikir yang kritis terhadap pemuda dalam mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat.
ABSTRACT
Henni Farikhatin. NIM. B02212016. Dakwah youth empowerment through youth groups village balun kecamatan turi kabupaten lamongan
Development in the field of youth was the link inseparable from human development targets intact and the indonesian public entirely. Youth development success as human resources qualified and having excellence competitiveness, is one of the key to opening opportunities for success in various sectors other development. Hence, youth development is regarded as one of the programs cannot be ignored in preparing life of the people in the depan.dalam this flanking, facilitators kesusksesan scrutinizes about the past ever achieved by the community balun.Flanking done to the public using assed balun based community development ( abcd ). This flanking harness the potential that exists in the village of balun .One asset possessed village balun taruna is coral which is institutional assets. The role of participative youth needed in this process of empowerment in the formation of consciousness. To inflict critical awareness youth balun, so begins with enabling back the organization that does not run in accordance with their responsibilities for 2 years, as a or container for youth balun issue gagasan-gagasan to make kegiatan - kegiatan noble for the organization. Through groups community institutions can form various activities and movement that can improve perekonoomian the jurors participation youth. Pengelolahan a presto it seeks youth in use wealth fish dimilki by the village balun, the event is working with ibu-ibu pkk balun village. This empowerment also produces mindset who is critical of youth in developing the potential a community owned .
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR BAGAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Pendampingan ... 8
C. Pihak-Pihak Terkait ... 8
D. Agenda Pendampingan... 9
BAB II PENGEMBANGAN MASYARAKAT BERBASIS ASET (TINJAUAN TEOROTIK)
A. Definisi Konsep... 15
1. Dakwah... 15
2. Pemberdayaan... 16
3. Pemuda ... 17
4. Karang Taruna ... 19
B. Landasan Teori ... 21
1. Organisasi ... 21
2. Perubahan Sosial ... 22
3. Pengembangan Masyarakat Islam Menggunakan Dakwah Bil Hal ... 24
4. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 28
BAB III METODOLOGI PENDAMPINGAN A. Pendekatan ... 31
B. Teknik Pengumpulan Data ... 32
a. Penemuan Apresiatif (Apresiatif Inquiry)... 32
b. Pemetaan Komunitas (Community Mapping) ... 33
c. Penelusuran Wilayah (Transect)... 34
d. Pemetaan Asosiasi dan Institusi... 34
e. Pemetaan Aset Individu ... 35
g. Skala Prioritas... 35
C. Subjek Dampingan ... 36
D. Strategi Pendampingan... 36
E. Teknik Analisis Data ... 37
F. Teknik Validasi Data ... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Desa Balun ... 40
B. Letak Geografis ... 43
C. Kondisi Demografis ... 45
D. Kondisi Pendidikan ... 47
E. Kondisi Kesehatan ... 49
BAB V PENGENALAN ASET DAN POTENSI PENDAMPINGAN A. Aset Institusi ... 51
B. Aset Ekonomi... 57
C. Aset Manusia... 64
D. Aset Fisik ... 68
E. Aset Sosial... 70
BAB VI DINAMIKA PENDAMPINGAN MASYARAKAT BALUN A. Discovery ... 76
B. Dream dan Design... 78
b. Pendidikan Kritis Untuk Pemuda Karang Taruna ... 87
C. Destiny ... 88
a. Pengolahan Bandeng Presto ... 88
b. Seminar Pengolahan Bandeng Presto ... 89
c. Dinamika Membangun kelompok ... 91
d. Proses Pembuatan Bandeng... 93
e. Pengemasan ... 98
f. Mendampingi Menembus Akses Pasar... 100
BAB VIII REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET DESA BALUN A. Refreksi Teoritis: Berdaya dengan Aset yang Dimiliki... 108
B. Refleksi Empiris: Mengorganisir Pemuda Tidak Lepas Dari Hambatan dan Tantangan ... 111
BAB IX PENUTUP A. Kesimpulan ... 114
B. Rekomendasi ... 115
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Tugu Batas Desa Balun Kec. Turi Kab. Lamongan ...44
Gambar 4.2 : Peta Wilayah Desa Balun Kec. Turi Kab. Lamongan ...45
Gambar 5.1 : Mayoritas Penduduk Balun Bekerja sebagai Petani Tambak ...62
Gambar 5.2 : Tahlilan yang Dihadiri Oleh Masyarakat Lintas Agama ...74
Gambar 6.1 : FGD 1 - Ramah tama dengan anggota kartar dan pemetaan wilayah Desa Balun...79
Gambar 6.2 : FGD 2 - Memimpikan Masa Depan Karang Taruna ...81
Gambar 6.3 : FGD 3–Mendata Pengurus Kartas Baru dengan Remaja Putri ...83
Gambar 6.4 : FGD 4–Dalam kegiatan PKK Ibu-Ibu...89
Gambar 6.5 : Seminar Pengelolaan Bandeng Oleh Ibu-Ibu PKK di Kantor Balai Desa ...90
Gambar 6.6 : Dokumentasi Kelompok Pada Saat Pembentukan Kelompok ...93
Gambar 6.7 : Proses Pembuatan Bumbu Bandeng Presto...96
Gambar 6.8 : Dokumentasi Kelompok Saat Produksi Bandeng Presto ...100
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jadwal Pendampingan ...10
Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk ...46
Tabel 4.2 : Tamatan Sekolah Masyarakat...48
Tabel 5.1 : Kegiatan yang pernah dilakukan karang taruna ...55
Tabel 5.2 : Dana yang diperoleh Karang Taruna...57
Tabel 5.3 : Pekerjaan Masyarakat Desa Balun...58
Tabel 5.4 : Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Desa Balun...59
Tabel 5.5 : Jadwal Lebon Tambak...60
Tabel 5.6 : Hasil Panen Tambak Desa balun ...61
Tabel 5.7 : Transect Wilayah Desa Balun ...63
Tabel 5.8 : Usia Produktif Masyarakat Desa Balun ...65
Tabel 5.9 : Sekolah Masyarakat ...66
Tabel 5.10 : Keterampilan yang Dimiliki Warga ...77
Tabel 5.11 : Aset Fisik...68
Tabel 6.1 : Struktur Kepengurusan Karang Taruna Desa Balun Tahun 2016 ...82
Tabel 6.2 : Program Kerja Karang Taruna Desa Balun...84
Tabel 6.3 : Bumbu-Bumbu yang dipakai Dalam Pembuatan Bandeng Presto...95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan di bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak
terpisahkan dari sasaran pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat
Indonesia seluruhnya. Keberhasilan pembangunan pemuda sebagai sumber
daya manusia yang berkualitas dan memiliki keunggulan daya saing,
merupakan salah satu kunci untuk membuka peluang untuk keberhasilan di
berbagai sektor pembangunan lainnya. Oleh karena itu, pembangunan
kepemudaan dianggap sebagai salah satu program yang tidak dapat diabaikan
dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan.
Kata-kata Pemuda selalu dikaitkan dengan konsep-konsep yang sering
diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah
semata-mata istilah ilmiah tetapi lebih sering merupakan pengertian ideologis
atau kulturil. Pemuda harapan bangsa, pemuda pemilik masa depan atau
pemuda harus dibina dan sebagainya.1
1
2
Memasuki era globalisasi mau tidak mau memang harus meningkatkan
mutu sumber daya manusia. Pendidikan non formal mengacu pada kwalitas
kehidupan masyarakat yang cerdas, terampil, mandiri dan berdaya saing.
Pemuda merupakan aset bangsa yang perlu dikembangkan potensinya
karena merupakan potensi bangsa di masa datang karena kalau tidak ditangani
dengan baik maka akan menjadi penghambat pembangunan dan akan menjadi
beban negara. Untuk itu perlu diarahkan dan dikembangkan bakatnya melalui
kegiatan yang produktif.
Desa Balun terletak di sebelah selatan kota Lamongan, tepatnya di
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Desa terdiri dari 2 dusun yaitu Dusun
Balun dan Dusun Ngagrik, yang terdiri dari 2 rw dan 11 rt. Dusun Balun
terdapat 8 rt sedangkan di Dusun Ngagrik terdapat 3 rt. Desa Balun terkenal
dengan desa pancasilanya karena di Desa Balun terdapat keberagaman agama
yang sampai sekarang masih terjaga dengan baik. Tidak hanya terkenal akan
toleransinya, namun Desa Balun juga terkenal dengan potensi hasil panen
ikannya yang melimpah.. Desa Balun juga memiliki bonus demografi yaitu
generasi muda, terdapat kurang lebih 2.000 pemuda yang ada terdapat di
seluruh Dusun di Desa Balun.2
Karang taruna merupakan salah satu institusi penting yang dimiliki
Desa Balun. Institusi karang taruna diikuti oleh Remaja Desa Balun yang
2
3
berusia antara 17 tahun – 35 tahun3. Kegiatan yang dilakukan oleh karang
taruna adalah membantu kegiatan yang diadakan oleh pemerintah, menjaga
hubungan baik antar umat beragama, mengadakan kegaitan-kegiatan
kepemudaan di Desa balun.
Organisasi ini sudah ada sejak tahun 1990, pada tahun tersebut jumlah
anggota hanya beranggotakan 20 orang, namun dengan semakin
berkembangnya zaman, karang taruna sampai sekarang telah memilki 100
Anggota tetap. Akan tetapi karena kurangnya kepeduliaan dari anggotanya,
kegiatan karang taruna tidak berjalan dengan baik selama 2 tahun terakhir ini.
Berikut adalah struktur kepengurusan karang taruna pada tahun 2012.4
Banyak kesuksesan yang telah diraih oleh karang taruna Desa Balun
sebelum mengalami masa fakum seperti sekarang ini, antara lain:
mengadakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh karang taruna Desa Balun
antara lain mengadakan kegiatan bakti sosial di Kediri. Kegiatan tersebut
diadakan setiap 3 tahun sekali untuk membantu komunitas maupun
masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti; korban banjir, longsor,
gunung meletus. Dana yang digunakan untuk melakukan kegiatan bakti sosial
adalah dari dana pemerintah Balun yang sudah disediakan untuk karang
taruna.
3
Wawancara dengan Herman (Ketua karang taruna 2008-2012) pada tanggal 6 Mei 2016
4
4
Kegiatan lain yang pernah diadakan adalah pertemuan intens dengan 3
agama, berdasarkan keterangan dari Herman (ketua karang taruna
2008-2012). Acara tersebut berisikan tentang arti kerukunan dan toleransi antar
agama. Narasumber yang dihadirkan adalah ketua FKUB (Forum Kerukunan
Umat Beragama) Lamongan.
Kegiatan lainnya adalah karnaval dan lomba agustusan yang selalu
diadakan setiap tahun hingga tahun 2012. Kegiatan tersebut tampak sangat
meriah di Desa Balun karena setiap dusut desa dihiasi oleh lampu dan
lampion yang berwarna-warni.
Bersih desa diadakan setiap 3 bulan sekali, kegiatan tersebut diadakan
oleh karang taruna bekerjasama dengan pemerintah desa untuk
mengumpulkan warga dan memberikan contoh kepada warga yang lain untuk
menjaga desa
Kurangnya partisipasi pemuda dalam karang taruna karena keadaan
tingkat pendidikan dari segi kesadaran masyarakat juga sarana pendidikan di
Balun masih rendah namun lebih baik daripada generasi sebelumnya.
Sedangkan dari tingkat kesadaran masyarakatnya, anak-anak di Desa Balun
lebih memilih merantau setelah lulus SMA. Sarana pendidikan formal kurang
tersedia, terbukti hanya terdapat PAUD, TK dan pendidikan dasar (SD).
5
Sedangkan kepala keluarga di Desa Balun jarang mereka mendapat
pendidikan sampai perguruan tinggi. Karena terbatasnya ekonomi mereka
yang memang kurang sehingga mereka hanya gigit jari.
Permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah kurangnya upaya
yang dilakukan dalam memberdayakan pemuda melalui karang taruna.
Pemuda sebagai salah satu potensi sumber daya yang ada di desa kurang
dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Mereka kurang diperhitungkan
karena minimnya kegiatan yang dilakukan terutama yang berhubungan
langsung dengan upaya untuk membantu pembangunan desa. Kondisi ini yang
menyebabkan pemuda tidak menjadi primadona yang diidolakan oleh
masyarakat. Oleh karenanya keberadaan karang taruna sebagai wadah yang
mengelola kegiatan kepemudaan kurang berkembang sesuai dengan yang
diharapkan.
Sementara jika dicermati bahwa pemuda akan menempati posisi
penting dan strategis, sebagai pelaku-pelaku pembangunan maupun sebagai
generasi penerus untuk berkiprah di masa depan. Hal ini menjadi alasan utama
karena itu pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki
kualitas daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan serta tantangan dan
6
Harapan dalam pemberdayaan ini adalah pengaktifan karang taruna
merupakan tonggak dari partisipasi pemuda. Dengan tujuan pemuda kembali
aktif dalam pembangunan Desa Balun. Banyak faktor yang dibutuhkan dalam
upaya meyakinkan pemuda untuk menghidupkan kembali karang taruna di
Desa Balun. Salah satunya adalah menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan
pemerintah desa terhadap pemuda. Dalam kehidupan masyarakat, seorang
tokoh penggerak adalah figur yang akan memotivasi masyarakat dalam hal
kegiatan yang positif. Untuk itu, perlu dikembangkan kaderisasi yang baik,
kritis serta kreatif agar menjadi penggerak masyarakat yang idealis dan
membela kepentingan masyarakat. Faktor kedua adalah menciptakan generasi
penggerak pemuda, pentingnya generasi ini diharapkan agar kegiatan pemuda
tidak kembali fakum, dan pemuda dapat menciptakan inovasi-inovasi bagi
Desa Balun.
Dilihat dakam perspektif ilmu dakwah pengembangan masyarakat atau
pemberdayaan masyarakat dapat diposisikan sebagai bagian dari dakwah
Islam, yang secara konseptual dapat dibedakan dakwah bil lisan dan dakwah
bil hal, yang secara prinsipil tidak ada perbedaan. Bentuk yang pertama lebih
menekankan kepada pendekatan lisan, dan yang kedua lebih menekankan
kepada pendekatan perbuatan. Dakwah bil hal yang telah diterima oleh
7
masyarakat dalam rangka mewujudkan tatanan sosial ekonomi dan
kebudayaan menurut ajaran Islam.
Pengembangan masyarakat Islam adalah salah satu wujud dakwah bil
hal. Karena pengembangan Islam menawarkan sistem tindakan nyata yang
menawarkan model pemecahan masalah dalam bidang sosial, ekonomi,
lingkungan, politik, budaya yang mengacu pada perspektif Islam.5 Pada
dasarnya perubahan adalah suatu kemestian, sebab setiap ciptaan Allah pasti
akan mengalami perubahan, baik dalam arti perubahan yang menuju
perkembangan atau menuju kemusnahan.6 Sebab seluruh ciptaan tuhan pasti
hancur kecuali tuhan sendiri. Perubahan yang dimaksud oleh manusia bukan
secara individu melainkan perubahan antar pribadi seluruh komunitas
masyarakat.
Perubahan yang terjadi terlihat pada kurangnya keikutsertaan pemuda
dalam setiap karang taruna, hal tersebut terjadi karena mulai pendidikan,
kurang adanyapartisipasi dan kesadaran kritis, hilangnya rasa gotong-royong
dan pengaruh dari luar baik itu media maupun dari tempat lain. Seperti yang
diketahui Desa Balun merupakan desa yang terkenal dengan kerukunan dan
toleransinya mulai terkikis oleh zaman. Banyaknya perubahan sikap dari
masyarakat disebabkan oleh mulai hilangnya tokoh-tokoh agama maupun
5
Amirullah Ahmad,Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.(Jakarta: PLP2M, 1986) , hal. 47 6
8
tokoh masyarakat yang sangat mempengaruhi kerukunan antar umat beragama
disana.
Masa remaja adalah masa yang rawan akan konflik karena emosi yang
belum stabil. Remaja merupakan pihak yang paling rentan dan mudah
terpengaruh. Tidak menutup kemungkinan Oleh karena itu untuk megulang
kejayaan karang taruan Desa Balun diperlukan kerjasama antar pemuda
masyarakat desa untuk menghindari penetrasi dari luar. Karang taruna dan
hasil panen ikan Desa Balun merupakan Aset yang harus dipertahankan dan
dikembangkan ditengah banyaknya konflik yang terjadi didalam organisasi
yang ada di Indonesia. Faktor utamanya adalah karena tidak adanya
komunikasi antar pemuda Balun sehingga menimbulkan kesenjangan sosial
yang terjadi.
B. Fokus Pendampingan
Pendampingan yang dikaukan adalah pemberdayaan pemuda melalui
karang taruna. Fokus pemberdayaan pemuda adalah melalui pengaktifan
kembali karang taruna. Dilakukan secara partisipatif dengan pemuda karang
9
C. Pihak-Pihak Terkait
Dalam melancarkan pendampingan ini, dibutuhkan pihak-pihak yang
terkait diantaranya adalah :
a. Perangkat Desa Balun
Dalam proses ini perangkat Desa Balun sangat berperan penting
didalamnya. Karena tanpa perizinan dan persetujuan dari kepala desa dan
perangkatnya, peneliti tidak mungkin bisa terjun di tengah masyarakat dan
melakukan pendampingan. Selain itu perangkat desa juga berperan dalam
mengorganisir masyarakat setempat, dan masyarakat lebih mudah terorganisir
karena ada dukungan dan kepedulian perangkat desa terhadap masyarakat.
b. Pemuda Desa Balun
Remaja merupakan pihak yang berperan aktif dalam penguatan asset
yang dimiliki oleh Desa Balun. Dengan adanya remaja Desa Balun akan
sangat membantu dalam proses pendampingan.
c. Lembaga atau Perkumpulan Masyarakat
Keterlibatan karang taruna dan ibu-ibu PKK sangat membantu dalam
proses pendampingan dan penyusunan rencana program. Karena karang
taruna merupakan fokus dari pemberdayaan ini, sehingga mungkin
melaksanakan pendampingan sendiri tanpa ada keterlibatan dari anggota
karang taruna maupun ibu-ibu PKK Desa Balun.
10
Masyarakat merupakan pihak yang akan melancarkan kegiatan ini.
Karena peneliti mengetahui informasi, masalah yang dihadapi di Desa Balun
serta harapan dari masyarakat sewaktu pendampingan berlangsung.
e. Tokoh Agama atau Tokoh Masyarakat
Tokoh Agama atau Tokoh Masyarakat merupakan pihak yang paling
berpengaruh kepada tindakan dan keputusan yang diambil oleh masyarakat.
Sehingga dalam pendampingan yang dilakukan sangat dibutuhkan peran aktif
dari tokoh agama atau tokoh masyarakat di Desa Balun.
D. Agenda Pendampingan
Rencana pendampingan ini merupakan jadwal pendampingan yang
akan dilakukan. Adanya jadwal ini bisa memudahkan pendamping untuk
melakukan kegiatan yang terstruktur dan terjadwal sehingga proses
pendampingan akan berjalan tepat waktu dan sesuai keinginan. Berikut
merupakan agenda pemberdayaan pemuda melalui karang taruna di Desa
Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan :
Tabel 1.1: Jadwal Pendampingan
NO.
NAMA KEGIATAN
JADWAL
KET. MEI
2016
JUNI 2016
JULI 2016
11
1 Inkulturasi X 1 Bulan
2 Discovery X 1 Pertemuan
3 Dream
X
1
Peretemuan
4 Design X 1 Pertemuan
5 a. Define X 1 Pertemuan
6 b. Destiny X 1 Minggu
7 c. Evaluasi X 1 Pertemuan
8 d. Pelaporan X 1 Bulan
Penjabaran tabel diatas adalah jadwal pendampingan kelembagaan
dalam kerukunan antara umat beragama Islam, Kristen dan Hindu
sebagaimana berikut;
1. Inkulturasi
Proses inkulturasi ini berlangsung selama 1 bulan, lebih tepatnya pada
bulan Mei 2016. Kegiatan yang dilakukan selama proses inkulturasi adalah
12
2. Discovery
Discovery terjadi tanggal 4 Juni 2016, proses ini lebih menekankan
pada bagaimana proses pemaparan pengungkapan hal-hal yang sudah ada di
masyarakat, berkaitan dengan pluralitas agama yang ada di sana.
3. Dream
Proses pendampingan memimpikan apa yang diinginkan masyarakat
dan mengilustrasikannya dalam bentuk gambar. Proses ini berlangsung pada
tanggal 18 Juni 2016.
4. Design
Proses ini merancang hal apa saja yang dibutuhkan, seperti: keuangan,
pembentukan anggota, pengetahuan, pengurusan surat-surat dll. Proses ini
berlangsung pada tanggal 26 Juni 2016. Langkah ini merancang dari apa yang
diimpikan pada pertemuan sebelumnya.
5. Destiny
Proses ini berlangsung selama 1 minggu pada tanggal 17 Juli 2016
sampai tanggal 24 Juli 2016, proses dimana masyarakat memulai bersama
membangun impian mereka atas semua proses yang ditentukan pada proses
define. Destiny ini sebagai klimaks atas semua proses yang ada pada
13
6. Pelaporan
Pelaporan ini dilakukan sebagai kewajiban akademis, agar dapat
dibaca dan dilihat agar menjadi refleksi bersama. Sebagai bahan
pemberdayaan pemuda melalui karang taruna di Desa Balun.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dipaparkan dengan tujuan untuk memudahkan
pembahasan masalah-masalah dalam penelitian ini. Agar dapat dipahami
permasalahannya lebih sistematis, maka pembahasaan ini akan disusun
penulis sebagai berikut:
BAB I
Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, fokus
pendampingan, tujuan pendampingan, metodologi pendampingan, rencana
pendampingan, pihak-pihak terkait dan sistematika pembahasan.
BAB II
Merupakan kajian pustaka dan kajian teoritik yang membahas tentang
kajian teori pluralisme dalam satu lingkungan sosial dan kerukunan antar
umat beragama merupakan kearifan lokal
BAB III
Membahas tentang metodologi dan strategi pendampingan berbasis
14
BAB IV
Memaparkan hasil penelitian atau data penelitian mengenai:
gambaran umum desa Balun, pandangan masyarakat Balun terhadap
pluralisme agama dan bagaimana cara agar masyarakat tetap menjalin
kerukunan antar sesama. Kemudian, analisis data yang sudah diperoleh hingga
menghasilkan skripsi yang valid.
BAB V
Membahas tentang aset dan potensi yang dimiliki meliputi: Aset
Sosial, aset budaya, aset fisik, aset mata pencaharian, peluang dan tantangan
pendampingan.
BAB VI
Membahas tentang proses pendampingan mulai dari discovery,
dreams, design, define dan destiny.
BAB VII
Membahas tentang refleksi atas dampingan yang dilakukan, mulai
dari proses pra-dampingan, saat dampingan, pasca dampingan serta simpulan
refleksi atas ketiga sub proses tersebut.
BAB VIII
Membahas tentang penutup dari proses pendampingan yang meliputi
kesimpulan akan perubahan dari proses dampingan ini, adanya saran serta
15
BAB II
PENGEMBANGAN MASYARAKAT BERBASIS ASET
(TINJAUAN TEORITIK)
A. Definisi Konsep 1. Dakwah
Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang
mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata
bahasa Arab, kata dakwah adalah bentuk dari Islam masdar yang berasal dari
kata kerja :ةﻮ ﻋ د ,ﻮﻋﺪﯾ ,ﺎﻋ د artinya : menyeru, memanggil, mengajak.
Dalam pengertian yang integralistik dakwah merupakan suatu proses
yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk
mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara
bertahap menuju perikehidupan yang islam.7
Sedangkan ditinjau dari segi terminologi, banyak sekali perbedaan
pendapat tentang definisi dakwah di kalangan para ahli, antara lain:8
a) Menurut A. Hasmy dalam bukunya Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an,
mendefinisikan dakwah yaitu: mengajak orang lain untuk meyakini dan
7
Ahmad amin, ilmu dakwah, (Jakarta: Mawardi Prima, 1994), hal. 13 8
16
mengamalkan akidah dan syariat Islam yang terlebih dahulu telah
diyakini dan diamalkan oleh pendakwah itu sendiri.
b) Menurut Syekh Ali Mahfud. Dakwah Islam adalah memotivasi manusia
agar melakukan kebaikan menurut petunjuk, menyuruh mereka berbuat
kebajikan dan melarang mereka berbuat kemungkaran, agar mereka
mendapat kebahagian dunia dan akhirat.
c) Menurut Amrullah Ahmad .ed, dakwah islami merupakan aktualisasi
imani (Teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan
manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara
teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, dan
bertindak.
2. Pemberdayaan
Secara terminologis, istilah pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari ‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan). Karena
menurut Suharto (2005), ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep
mengenai kekuasaan.9 Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya
kelompokrentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam:10a.
memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), b.
menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan
9
Agus Afandi, dkk,Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam, hal. 156 10
17
pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan c.
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi
mereka.
Untuk memberdayakan masyarakat diperlukan pendekatan utama
adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan sebagai obyek melainkan subyek
dari berbagai upaya pembangunan oleh karena itu pemberdayaan harus
mengikuti pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
a) upaya pemberdayaan harus terarah ( targeted)
b) program pemberdayaan harus langsung mengikutsertakan atau bahkan
dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran.
c) menggunakan pendekatan kelompok
3. Pemuda
Pemuda atau generasi muda adalah konsep-konsep yang sering
diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebkan karena keduanya bukanlah
semata-mata istilah ilmiah tetapi sering lebih merupakan pengertian ideologis
atau kulturil.11 TDidalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat
diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
11
18
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan
masyarakat, antara lain:
a) Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan
gagasan-gagasan yang baru
b) Semangat pengabdiannya
c) Sepontanitas dan dinamikanya
d) Inovasi dan kereativitasnya
e) Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
f) Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan
keperibadiannya yang mandiri
g) Masihlangkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan
pendapat,sikap dan tindakanya dengan kenyatan yang ada.
Kalau dilihat lebih mendalam, pemuda pada garis besarnya
mempunyai peranan sebagai :
a) agent of change
b) agent of development
c) agent of modernizatiom
Sebagai agent of change, pemuda bertugas untuk mengadakan
19
Sedangkan agent of development, pemuda bertugas untuk melancarkan
pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Sebagai agent of modernization, pemuda bertugas dan bertindak sebagai
pelopor dalam pembaharuan.
4. Karang Taruna
Organisasi karang taruna adalah organisasi yang berada di lingkungan
penduduk dalam lingkup satu Rukun Tetangga atau Rukun Warga,
pengurusnya terdiri dari para pemuda pemudi yang berada di lingkungan itu.12
Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda non-partisan,
yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh
dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan
atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang
kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan13
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan
serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis
produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan
baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai
12
20
organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan
Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus
dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan
sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi
organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang
Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART
nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45
tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, advokasi, keagamaan dan kesenian.
B. Landasan Teori 1. Organisasi
Henry Fayol menyatakan adanya 14 prinsip organisasi yang
mendasari organisasi agar efektif. 14 Prinsip Organisasi teersebut adalah:14
a) Pembagian kerja (Membuat para pekerja lebih efisien)
b) Wewenang (Manajemen harus memberi perintah)
14
21
c) Disiplin (Anggota organisasi harus menaati dan menghormati peraturan
organisasi
d) Kesatuan komando (setiap pegawai hanya menerima perintah dari seorang
atasan
e) Kesatuaan arah (Organisasi mempunyai tujuan, dengan dipimpin seorang
manajer melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan menuju
tercapainya tujuan
f) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
g) Pemberian Upah
h) Sentralisasi
i) Hierarki
j) Tata tettib (orang dan pekerjaan harus ditempatkan pada tempat dan waktu
yang cocok dengan pekerjaannya)
k) Keadilan
l) Stabilitas
m) Inisiatif (member kesempatan untuk berinisiatif)
n) Esprit de corps (semangat kelompok dalam rangka meningkatkan rasa
memiliki organisasi
Dari 14 belas prinsip organisasi diatas, dapat terdapat beberapa
prinsip organisasi yang yang tidak sejalan dengan karang taruna, antara lain:
Dalam karang taruna tidak ditemukan sistem komando seperi yang
22
kegiatan, karang taruna melakukan tugas dan fungsinya masing-masing
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kepengurusan. Tidak ada istilah
atasan maupun bawahan dalam karang taruna, melainkan terdapat sistem
kepengerusan yang bersaskan keseimbangan.
Prinsip lain yang tidak sesuai dengan karang taruna adalah pemberian
upah. Karang taruna merupakan wadah dan sarana pengembangan setiap
anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat yang bergerak
dibidang kesejahteraan sosial. Anggota karang taruna dengan sukarela tanpa
adanya upah, berkumpul dalam sebuah wadah untuk membantu Desa dalam
peningkatan kesejahteraan Desa.
Dalam organisasi karang taruna tidak ada hierarki seperti yan terdapat
dalam prinsip organisasi yang dijelaskan oleh heny fayol. Karang taruna
adalah sebuah organisasi sosial yang bekerja secara bersama-sama dalam
rangka pembinaan dan pmberdayaan pemuda. Tidak ada pemegang kekuasaan
tertinggi dalam karang taruna. namun karang taruna bernaung dibawah
pemerintah Desa.
2. Perubahan Sosial
Antoni Giddens dalam J. Dwi Narwoko, mengatakan kita hidup di era
23
yang sangat berbeda dari yang pernah terjadi sebelumnya.15 Yang demikian
yang berarti bahwa realitas sosial adalah sebuah perubahan. Perubahan yang
terjadi dalam suatu kelompok atau komunitas masyarakat adalah perubahan
yang bersifat positif maupun negatif. Selanjutnya Ginsberg mengatakan
bahwa perubahan sosial sebagai suatu perubahan penting dalam struktur
sosial, termasuk didalamnya perubahan norma, nilai, dan fenomena cultural.
Satu hal yang perlu diingat bahwasanya setiap masyarakar pasti akan
mengalami sebuah perubahan, meskipun dalam masyarakat primitif dan
masyarakat kuno sekalipun. Setiap perubahan yang terjadi dimasyarakat, tidak
selalu berarti bahwa semua harus seragam dan harus semodern barat. Namun
bagimana masyarakat menyiasati perubahan tersebut sebagai peubahan yang
menuju kebaikan. Dalam artian merubah pola pikir atau mindset yang ada
dalam masyarakat, ketika pola pikir berubah maka dengan sedirinya
masyarakat akan sadar apa yang menjadikan masyarakat berdaya dan mampu
memanfaatkan potensi di sekelilingnya.
Masyarakat disini berarti suatu jaringan kelompok dan individu yang
saling terikat dalam hubungan atas-bawah. Karena itu setiap upaya
melaksanakan perubahan, perlu mobilisasi dan memanipulasi kekuasaan
terhadap orang lain. Strategi kekuasaan benar-benar adalah rencana untuk
15
24
mengiring perubahan yang mengakui fakta mendasar kehidupan sosial ini.16
Sebagai sebuah proses pemberdayaan, serangkaian aktivitas yang terorganisir
dan ditujukan untuk meningkatkan kekuasaan, kapsitas atau kemampuan
personal, interpersonal sehingga individu maupun masyarakat mampu
melakukan tindakan guna memperbaiki situasi-situasi yang mempengaruhi
kehidupannya.
Tentu setiap masyarakat mempunyai impian-impian yang di inginkan
untuk kehidupan mereka kedepannya. Karena bayangan tentang masa depan
akan mengarahkan jalannya perubahan dalam masayarakat itu.17 Dalam artian
positif impian tentang masa depan berfungsi mengarahkan tindakan apa saja
yang akan dilakukan maupun direncanakan oleh masyarakat. Dengan adanya
impian tersebut masyarakat mengerti apa yang mereka inginkan maupun
butuhkan.
3. Pengembangan Masyarakat Islam Menggunakan Dakwah Bil Hal
Pemuda sebagai sosok yang sangat berpengaruh sebagai sosok
penerus bangsa yang ada disana harusnya bersikap aktif untuk lebih
merekatkan persatuan di Desa Balun. Mereka sebagai agent of change,
menginginkan Desa yang aman, nyaman dan rukun. Oleh karena itu diperluka
perubahan pola pikir mereka terhadap toleransi beragama.
16
Robert H. Lauer,Perspektif Tentang Perubahan Sosial.(Jakarta : PT Rineka Cipta, 1993), hal. 496-497
17
25
Keadaan sosial tercipta karena perbuatan manusia itu sendiri. Oleh
sebab itu manusia akan mengalami perkembangan dan perubahan jika
manusia itu sendiri mau berusaha untuk merubahnya bukan oleh Tuhan.
Dalam surat Al-Anfal ayat 55 pun juga dijelaskan yang berbunyi :
Artinya: (siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.(Q.S. Al–Anfaal: 53)18
Dari ayat Al-Qur’an diatas telah jelas menjelaskan bahwasanya
keadaan suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang
merubahnya. Dakwah dalam bentuk pengembangan masyarakat adalah proses
dari serangkaian kegiatan yang mengarah pada peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini dakwah setidaknya ditempuh karena
paling mendasar dan mendesak, dakwah dalam bentuk aksi-aksi nyata.19
Pemberdayaan ekonomi pemuda menjadi salah satu cara dalam
mengurangi perilaku negatif pada pemuda. melalui karang taruna, para
18
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), hal. 248
19
26
pemuda diberdayakan dan dibimbing untuk lebih bertanggung jawab dalam
setiap program yang dijalankan. Perubahan perilaku pemuda maupun
masyarakat tidak bisa datang sendiri kalau pemuda tersebut tidak mau
merubahnya. Dengan adanya program karang taruna, maka pemudadapat
berperan aktif dalam kehidupan sosial, saling membantu dan menghargai
antara satu dengan yang lain
Merujuk kepada apa yang dilakukan Rasulullah, upaya penyampaian
ajaran Islam (dakwah) dapat dilakukan dengan 3 .(tiga) pendekatan, yaitu lisan,
tulisan dan perbuatan. Bahkan perUaku beliau pun merupakan dakwah.
Pendekatan Lisan (bil-Lisan) adalah upaya dakwah yang mengutamakan pada
kemampuan lisan. Pendekatan Tulisan (Ul-risalah) adalah dakwah yang
dilakukan dengan melalui tulisan baik berupa buku, brosur, maupun media
elektronik. Sedang pendekatan perbuatan(dakwah bil-hal)yakni kegiatan dakwah
yang mengutamakan kemampuan kreativitas perilaku da'i secara luas atau yang
dikenal dengan action approach atau perbuatan nyata. Misal menyantuni
fakir-miskin, menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan ketrampilan dan
sebagainya.
Menurut Abdullah Naseh Ulwan20golongan pemuda adalah golongan
yang memikul beban amanah untuk melanjutkan proses pengembangan
dakwah dan generasi penerus bagi pembangunan umat. Peranan pemuda
20
27
sangat penting karena golongan ini adalah pewaris masa depan sesebuah
negara dan kepimpinan umat. Berbagai hadis Nabi yang berkaitan dengan
peranan golongan pemuda telah di utarakan untuk menyadarkan para pemuda
tentang hak dan tanggungjawab yang perlu dipikul oleh mereka dalam sebuah
institusi masyarakat menurut kaidah yang telah ditetapkan oleh Islam.
Metode yang dipakai dalam dakwah adalah metode pemberdayaan
masyarakat, yaitu dakwah dengan upaya untuk membangun daya, dengan cara
mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya dengan dilandasi proses
kemandirian. Metode ini selalu berhubungan antara tiga faktor, yaitu masyarakat
(komunitas), pemerintah dan agen (dai). Melalui hubungan ketiga actor ini, kita
bisa membuat tekniknya.
Metode lainnya dalam dakwah bil hal adalah metode kelembagaan yaitu
pembentukan dan pelestarian norma dalam wadah organisasi sebagai instrumen
dakwah. Metode kelembagaan dan metode ini adalah terletak pada arah
kebijakannya bersifat dari atas ke bawah. Sedangkan strategi pemberdayaan lebih
bersifat desentralistik dengan kebijakan dari bawah ke atas. Perbedaan yang lain
28
keduanya berbeda, metode kelembagaan menggerakkan lembaga, sedangkan
metode pemberdayaan mengembangkan lembaga.21
Pengembangan masyarakat Islam adalah salah satu wujud dakwah bil
hal. Karena pengembangan Islam menawarkan sistem tindakan nyata yang
menawarkan model pemecahan masalah dalam bidang sosial, ekonomi,
lingkungan, politik, budaya yang mengacu pada perspektif Islam.22 Pada
dasarnya perubahan adalah suatu kemestian, sebab setiap ciptaan Allah pasti
akan mengalami perubahan, baik dalam arti perubahan yang menuju
perkembangan atau menuju kemusnahan.u23Sebab seluruh ciptaan tuhan pasti
hancur kecuali tuhan sendiri. Perubahan yang dimaksud oleh manusia bukan
secara individu melainkan perubahan antar pribadi seluruh komunitas
masyarakat.
Dalam Al-Qur’an pun telah dijelaskan mengenai konsep perubahan
masyarakat yang berbunyi :
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
21
Ibid, hal. 381 22
Amirullah Ahmad.Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.(Jakarta.: PLP2M, 1986.), hal. 47
23
29
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka. (Q.S. Ar– Ra’d:11)24
Dalam ayat tersebut dapat diartikan bahwa bahwa pemecahan masalah
seseorang atau suatu kelompok orang akan sangat arif dan bermanfaat bagi
mereka jika mereka sendiri yang mencari pemecahannya, orang lain (da'i)
hanya membantu bukan pelaku utama. Ini artinya bahwa pemecahan masalah
seseorang atau suatu kelompok orang akan sangat arif dan bermanfaat bagi
mereka jika mereka sendiri yang mencari pemecahannya, orang lain hanya
membantu bukan pelaku utama, karena sejatinya da’i atau agen adalah
masyarakat itu sendiri.
C. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Untuk menelaah lebih komprehensif, maka penulis berusaha untuk
melakukan kajian-kajian terhadap penelitian terdahulu yang mempunyai
relevan terhadap pendampingan yang dilakukan, dan juga menggunakan
sumber yang relevan termasuk menggunakan literatur guna memperkuat
pendampingan.
24
30
Penelitian terdahulu sebagai acuan dari pendampingan ini penulis
peroleh dari Andi Awaluddin, skripsi yang berjudul “Peningkatan Partisipasi
Pemuda di Desa Sawotratap – Sidoarjo”. Pendampingan tersebut
menggunakan metode ABCD, yakni pendampingan yang dilatar belakangi
dengan melihat aset pemuda. Dalam pendampingan tersebut, penulis
melakukan aksi pengorganisiran pemuda IPPNU yang fakum untuk diaktifkan
kembali dan membuat agenda kegiatan lingkungan yang bersumber dari
pemuda itu sendiri.
Skrpisi yang ditulis oleh Moh. Izzat yang berjudul “ Melangkah
Menuju Pemuda Terampil” (Upaya Pendampingan Terhadap Pemuda
Pengangguran Di Kampung Demak Jaya Kelurahan Tembok Dukuh
Kecamatan Bubutan Surabaya). pendampingan tersebut menggunakan metode
PAR. Sedangkan aksi yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan usaha
bengkel oleh pemuda pengangguran.
Penelitian yang dilakukan oleh Dodi Kurniawan dengan judul
“Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Industri Kerajinan Sapu
Rayung di Dusun Krepekan Desa Bojong Kecamatan Mungkid Kabupaten
Magelang. Skripsi ini membahas tentang keberhasilan dalam memproduksi
31
daya manusia yang dimiliki. Dari adanya usaha tersebut masyarakat
mendapatkan penghasilan tambahn selain dari sektor pertanian.
Penelitian yang dilakukan oleh Syarifudin Yusuf, AGAMA DAN
KEARIFAN LOKAL Upaya Pembinaan Kerukunan Umat Beragama Berbasis
Komunitas Budaya Lokal Di Argosari, Lumajang, Jawa Timur, Jurnal
SMART (Studi Masyarakat dan Tradisi), Volume 1 Nomor 2 Desember 2015.
Dalam jurnal tersebut menjelaskan tentang nilai-nilai kearifan lokal yang
potensial dan fungsional dalam pembinan kerukunan umat beragama berbasis
komunitas lokal.
Jurnal Merry Andriany (PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi
Negara Volume 2 Nomor 1, April 2013) yang berjudul “Pemberdayaan
Pemuda Melalui Program Kewirausahaan Pemuda” dalam jurnal tersebut
disebutkan bahwa Pelatihan Kewirausahaan Pemuda merupakan kegiatan
32
BAB III
METODOLOGI PENDAMPINGAN
A. Pendekatan
Pendekatan berbasis aset memasukkan cara pandang baru yang lebih
holistik dan kreatif dalam melihat realitas, seperti melihat gelas setengah
penuh mengapresiasi apa yang bekerja dengan baik di masa lampau, dan
menggunakan apa yang kita miliki untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan.25 Pendekatan ini lebih memilih cara pandang bahwa suatu
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dapat diberdayakan.
ABCD (Asset Based Community Development) pengembangan
komunitas berbasis asset, fokus pada kekuatan dan aset, bukan pada masalah
dan kebutuhan (“gelas setengah penuh”). Dirancang untuk merangsang
pengorganisasian komunitas, serta mengaitkan dan mengungkit dukungan dari
institusi luar. Metode, tingkah laku, sikap, dan alat bantu untuk
mengidentifikasi aset, kekuatan, dan peluang: “Bukan pemetaan tapi
pengorganisasian”. Mengurangi fokus pada riset, lebih fokuspada aksi.
25
33
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam cara kerja ABCD (Asset Bassed Community Development),
mengaplikasikan metodologi yang paling jelas dan sengaja menggunakan
pendekatan berbasis aset untuk pengembangan organisasi dan pemberdayaan
komunitas. Setiap pendekatan ini berkembang dari beberapa pengalaman,
sektor, dan tujuan yang cukup berbeda-berbeda. Walaupun pada dasarnya
semua mengandung pesan-pesan berbasis aset yang serupa, setiap metodologi
memiliki penekanan atau kontribusi khusus terhadap pendekatan berbasis
asset secara keseluruhan. Bagian ini akan menjelaskan metode atau tehnik apa
saja yang digunakan untuk mengenali asset, kekuatan dan potensi yang ada
dalam masyarakat :
1. Penemuan Apresiatif (Appreciative Inquiry)
Cara yang digunakan dalam proses ‘wawancara apresiatif’ yang
digunakan dalam memulai proses untuk melibatkan semua orang dalam
organisasi atau komunitas, dan mengkombinasikan yang terbaik dari apa yang
sudah pernah terjadi untuk mencapai visi yang paling diinginkan dan inklusif
di masa mendatang. Proses AI terdiri empat tahap yaitu Discovery, Dream,
Design dan Destiny.26
26
34
Discovery (Menemukan) adalah proses pencarian yang mendalam tentang
hal-hal positif, hal-hal yan perna dicapai, dan pengalaman-pengalaman
keberhasilan di masa lalu.
Dream (Impian) adalah dari informasi yang diperoleh sebelumnya, orang
kemudian mulai membayangkan masa depan yang diharapkan. Pada tahap
ini semua orang mengeksplorasi harapan dan impian mereka baik untuk
diri mereka sendiri maupun untuk organisasi
Design (Merancang) adalah pada tahap ini orang mulai merumuskan
strategi, proses dan sistem, membuat keputusan dan mengembangkan
kalaborasi yang mendukung terwujudnya perubahan yang diharapkan.
Destiny (lakukan) adalah tahap dimana setiap orang dalam orgaanisasi
mengimplementasikan berbagai hal yang sudah dirumuskan pada tahap
design. Tahap ini berlangsung ketika organisasi secara kontinyu
menjalankan perubahan, memantau perkembangannya, dan
mengembangkan dialog, pembelajaran dan inovasi-inovasi baru
2. Pemetaan Komunitas (community mapping)
Pemetaan komunitas adalah cara untuk memperluas akses ke
pengetahuan lokal.27 Fungsi dari pemetaan komunitas adalah memperbaiki
dan meningkatkan keterlibatan publik dalam pemetaan, memberikan
masyarakat dan anggotanya berkesempatan untuk mengevaluasi sebuah
27
35
program/keputusan untuk masa depan komunitas, proses pengumpulan dan
meningkatkan data geospasial, meningkatkan pengetahuan komunitas tentang
wilayah komunitas.
Tujuan dari pemetaan ini adalah komuitas belajar memahami dan
mengidentifikasi kekuatan yang sudah mereka miliki sebagai bagian dari
kelompok. Apa yang bisa dilakukan dengan baik sekarang dan siapa di antara
mereka yang memiliki keterampilan dan sumberdaya. Daftar lengkap aset
yang bisa dipetakan adalah : Aset personal atau manusia, Asosiasi atau aset
sosial, Institusi, Aset alam, Aset fisik, Aset keuangan, Aset spiritual dan
cultura.
3. Penulusuran Wilayah (transect)
Penelusuran Wilayah adalah garis imajiner sepanjang suatu area
tertentu untuk menangkap keragaman sebanyak mungkin.28 Kegiatan ini
dilakukan deengan berjalan kaki sepanjang garis itu dan mendokumentasikan
hasil pengamatan, penilaian terhadap berbagai aset dan peluang dapat
dilakukan.
4. Pemetaan Asosiasi dan Institusi
Proses interaksi yang mendasari terbentuknya lembaga-lembaga sosial
yang terbentuk karena memenuhi faktor kesadaran akan kondisi yang sama,
28
36
adanya relaasi sosial dan orientasi pada tujuan yang telah ditentukan. Dan
juga norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus
yang sifatnya mengikat dan relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu
simbol, nilai, aturan main, dan tujuan.29.
5. Pemetaan Asset Individu (Individual Inventory Skill)
Alat yang dapat digunakan untuk melakukan pemetaan individual
asset antara lain kuisioner, interview dan focus group discussion.30 Pemetaan
asset individu bertujuan untuk memtakan potensi apa saja yang dimiliki
masyarakat.
6. Sirkulasi Keuangan (Leaky Bucket)
Alat yang berguna untuk mempermudah warga atau komunitas untuk
mengenal berbagai perputaran asset ekonomi lokal yang mereka miliki.
Hasilnya bisa dijadikan untuk meningkatkan kekuatan secara kolektif dan
membangun secara bersama.31 Dengan adanya Leaky Bucket, warga Balun
dapat mengetahiu perputaran keuangan keluarganya dan dapat mengatur
pengeluaran dan pendapatan dengan seimbang.
7. Skala Prioritas (Low hanging fruit)
29
Ibid,hal. 62 30
Ibid, hal. 62 31
37
Salah satu cara atau tindakan yang cukup mudah untuk diambil dan
dilakukan untuk menentukan manakah salah satu mimpi mereka bisa
direalisasikan dengan menggunakan potensi masyarakat itu sendiri tanpa ada
bantuan dari pihak luar.32 Masyarakat Balun dapat menentukan potensi mana
yang paling diutamakan untuk dikembangkan.
C. Subjek Dampingan
Subjek dampingan dalam hal ini selain peneliti sendiri juga pemuda
Desa Balun. Pendekatan yang digunakan adalah ABCD (Assed Based
Community Development) yang menenkankan kepada partisipasi serta
kemandirian masyarakat untuk mengelola semua asset yang mereka miliki.
D. Strategi Pendampingan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam strategi pendampingan
melalui pendekatan ABCD adalah:
1. Melihat Aset dan Peluang
Langkah ini menampilakan hasil dari inventarisasi asset dan pemetaan,
sehingga setiap orang dapat menilai asset dan peluang yang dimiliki
masyarakat.
2. Identifikasi Tujuan Masyarakat/skala prioritas masyarakat
32
38
Berdasarkan aset dan peluang, tujuan apa yang akan kita lakukan atau
direalisasikan di masyarakat sehingga kelompok masyarakat mampu
mengidentifikasi skala prioritas/sesuatu yang akan dikerjakan dengan
kekuatan masyarakat tanpa adanya bantuan dari luar.
3. Identifikasi asset masyarakat untuk mencapai tujuan
Pada poin ini masyarakat atau kelompok komunitas dapat mengidentifikasi
asset yang di prioritaskan untuk mencapai tujuan.
4. Meyakinkan kelompok-kelompok inti masyarakat untuk melakukan
kegiatan.33 Kelompok inti masyarakat membuat komitmen yang jelas dan
keterlibatannya dalam kegiatan, serta memilih satu pemimpin untuk
bertanggung jawab dalam merealisasikan mimpi masarakat. Jika asset dan
kesempatan yang mudah difokuskan tercapai dan sukses maka masyarakat
akan mencoba kegiatan yang lebih besar.
E. Teknik analisis Data
Penentuan subyek maupun informasi penelitian menggunakan
pertimbangan Snow ball sampling (berkembang mengikuti informasi atau data
yang diperlukan). Sehingga memungkinkan melibatkan pihak diluar lokasi
penelitian yang dipandang mengerti dan memahami keadaan sosial yang ada
dalam masyarakat lokasi penelitian.
33
39
Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan
penggunaan data diantaranya adalah melalui tiga tahap yaitu reduksi data,
penyajian data dan verifikasi data. Namun ketiga tahap tersebut berlangsung
secara interaktif, analisis data ini digambarkan sebagai berikut.34 Teknik yang
digunakan dalam penelitian pendampingan ini adalah ABCD (Asset Based
Community Development). Tahap yang dilakukan adalah design dengan
menggunakan low hanging ruit, diagram alur dan diagram venn, bertujuan
untuk mengetahui asset yang dimiliki serta mengidentiikasi peluang yang
ada.35 Define digunakan untuk melihat pelaksanaan program pilihan
masyarakat melalui lembar monitoring, design program kerja.
F. Teknik Validasi Data
Dalam pendampingan ini tidak menutup kemungkinan kesalahan,
untuk menghindari kesalahan data yang sudah terkumpul. Dalam hal ini yang
peneliti lakukan untuk menghindari kesalahan dan ketidakbenaran data,
adapun teknik yang peneliti gunakan dalam memeriksa kevalidan data dalam
penelitian adalah triangulasi. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi
diartikan sebagai teknik yang menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber yang telah ada.36Bila peneliti melakukan
34
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 98-97
35
Nadhir salahuddin, dkk, Panduan KKN ABCD UIN Sunan Ampel Surabaya, (LPPM IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2015), hal. 99-100
36
40
pengumpulan data dengan triangulasi berarri peneliti sekaligus menguji
kredibilitas data.
Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan
waktu.37Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama
dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi.
Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalu beberapa sumber, yang telah dianalisis oleh peneliti
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Hal itu dapat dicapai dengan
jalan:38 (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang
dikatakan orang dengan situasi penelitian; (4) membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang; (5)
memban-dingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi waktu artinya mengumpulkan data dilakukan pada
berbagai kesem-patan, pagi, siang dan sore hari. Dengan triangulasi dalam
pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah narasumber
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2012), hal. 241
38
41
memberikan data yang sama atau tidak.39Kalau narasumber memberikan data
yang berbeda, maka berarti datanya belum kredibel.
39
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Desa Balun
Balun merupakan sebuah desa yang masih memegang erat nilai-nilai
sejarahnya, kata Balun besar terhadap terbentuknya desa Balun sejak tahun
1600-an.40Mbah Alun yang dikenal sebagai Sunan Tawang Alun I atau Mbah
Sin Arih konon adalah Raja Blambangan bernama Bedande Sakte Bhreau
Arih yang bergelar Raja Tawang Alun I yang lahir di Lumajang tahun 1574.
Dia merupakan anak dari Minak Lumpat yang menurut buku Babat Sembar
adalah keturunan Lembu Miruda dari Majapahit (Brawijaya). Mbah Alun
belajar mengaji di bawah asuhan Sunan Giri IV (Sunan Prapen). Selesai
mengaji beliau kembali ke tempat asalnya untuk menyiarkan agama Islam
sebelum diangkat menjadi Raja Blambangan.
Selama pemerintahannya (tahun 1633-1639) Blambangan
mendapatkan serangan dari Mataram dan Belanda hingga kedaton
Blambangan hancur. Saat itu Sunan tawang Alun melarikan diri ke arah barat
menuju Brondong untuk mencari perlindungan dari anaknya yaitu Ki Lanang
Dhangiran (Sunan Brondong), lalu diberi tempat di desa kuno bernama
Candipari (kini menjadi desa Balun) untuk bersembunyi dari kejaran musuh.
40
Sejarah Desa Balun,Balun, Turi, Lamongan,
42
Disinilah Sunan Tawang Alun I mulai mengajar mengaji dan menyiarkan
ajaran Islam sampai wafat Tahun 1654 berusia 80 tahun sebagai seorang
Waliyullah.
Sebab menyembunyikan identitasnya sebagai Raja, maka beliau
dikenal sebagai seorang ulama dengan sebutan Raden Alun atau Sin Arih.
Sunan Tawang Alun I sebagai ulama hasil gemblengan Pesantren Giri.41
Kedaton ini menguasai ilmu Laduni, Fiqh, Tafsir, Syariat dan Tasawuf.
Sehingga dalam dirinya dikenal tegas, kesatria, cerdas, Alim, Arif, persuatif,
dan yang terkenal adalah sifat toleransinya terhadap orang lain, terhadap
budaya lokal dan toleransinya terhadap agama lain.
Desa tempat makam Mbah Alun ini kemudian disebut Desa Mbah
Alun dan kini Menjadi Desa Balun, Kecamatan Turi. Dan makamnya sampai
sekarang masih banyak di ziarahi oleh orang-orang dari daerah lain, apalagi
bila hari Jum’at kliwon banyak sekali rombongan-rombongan peziarah yang
datang ke desa Balun.
Pasca G 30S PKI tepatnya pertengahan tahun 1967 Kristen dan Hindu
mulai masuk dan berkembang di Desa Balun.42 Berawal dari adanya
pembersihan pada orang-orang yang terlibat dengan PKI termasuk para
pamong desa yang diduga terlibat. Akibatnya terjadi kekosongan kepala desa
dan perangkatnya. Maka, untuk menjaga dan menjalankan pemerintahan desa
41
Wawancara dengan Sumitro (tokoh agama Islam Desa Balun), pada tanggal 2 Juni 2016 42
43
ditunjuklah seorang prajurit untuk menjadi pejabat sementara di desa Balun.
Prajurit tersebut bernama Pak Batih yang beragama Kristen. Dari sinilah
Kristen mulai dapat pengikut, kemudian pak Batih mengambil teman dan
pendeta untuk membabtis para pemeluk baru. Karena sikap keterbukaan dan
toleransi yang tinggi dalam masyarakat Balun maka penetrasi Kristen tidak
menimbulkan gejolak. Di samping itu kristen tidak melakukan dakwa dengan
ancaman atau kekerasan.
Pada tahun yang sama yakni akhir tahun 1967 juga masuk pembawa
agama Hindu yang datang dari desa sebelah yaitu Plosowayuh. Adapun tokoh
sesepuh Hindu adalah bapak Tahardono Sasmito.43Agama hindu inipun tidak
membawa gejolak pada masyarakat umumnya. Masuknya seseorang pada
agama baru lebih pada awalnya lebih disebabkan oleh ketertarikan pribadi
tanpa ada paksaan. Sebagai agama pendatang di desa Balun,