• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survei Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 14 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Survei Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 14 Bandung."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN AKUNTANSI

(Survei Pada Siswa Kelas XI IPS DI SMA Negeri 14 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

OLEH :

PUTRI ASTI WULANDARI NIM. 0801002

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

oleh

Putri Asti Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Putri Asti Wulandari 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)
(5)

Putri Asti Wulandari

Pembimbing I : Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Ak. Pembimbing II : Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran minat belajar, kebiasaan belajar siswa di sekolah dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung serta untuk mengetahui pengaruh minat belajar dan kebiasaan belajar siswa di sekolah terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif, yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung, dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 86 orang siswa dari populasi sebanyak 110 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data minat belajar dan kebiasaan belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari telaah dokumen.

Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi Y = 6,552 + 0,561X1 + 0,889X2 . Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi, terdapat pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa di sekolah dengan Prestasi Belajar Akuntansi dan terdapat pengaruh Minat Belajar, Kebiasaan Belajar Siswa di sekolah, terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah siswa yang memiliki minat belajar yang rendah dan kebiasaan belajar yang rendah akan mengalami hambatan dalam proses belajar berikutnya, yang pada akhirnya siswa tersebut akan mengalami ketertinggalan dalam proses belajarnya.

(6)

Supervisor I: Dr. H. Nugraha, SE, M.Si, Ak. Supervisor II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si.

ABSTRACT

The purposes of this research is to know the imagine of learning interest, habit and student’s achievement in these subjects in class XI Accountancy IPS SMAN 14 Bandung and aslo to know the effect of learning interest and study habits on student achievement in the subjects of Accounting at SMAN 14 Bandung.

The method that used in this research is descriptive survey method, the population is the students of class XI IPS SMAN 14 Bandung, with the amount of samples that used iscounted 86 students of population counted 110 people. The technique that used in sample taking use simple random sampling. The interest in learning and study habits of student’s data is acquired from spreading of questionnaire, while student’s learning achievement data is acquired by document studying.

The results of multiple regression analysis derived regression equation Y= 6.552 + 0.561 X1+ 0.889 X2. The results of research that there concluding interest to the Learning Achievement in Accounting Education, there is an impact Habits Learning by Learning Achievement in Accounting and are impact Learning interest, Habit Learning, the Learning Achievement in Accounting.

The implications from this research is student ware who have a low interest in learning and study habits that low will experience the trouble in next learning process,so that in the end the student will left away behind in his learning process.

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

BAB II LANDASAN TEORI. ... 11

2.1 Belajar ... 11

2.1.1 Pengertian Belajar ... 11

2.1.2 Teori - Teori Belajar... 12

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 14

2.2 Minat Belajar ... 16

2.2.1 Pengertian Minat Belajar... 16

2.2.2 Macam-macam Minat Belajar ... 17

2.2.3 Indikator Minat Belajar ... 18

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 19

2.2.5 Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 19

2.3 Kebiasaan Belajar... 21

2.3.1 Pengertian Kebiasaan Belajar ... 21

2.3.2 Pembentukan Kebiasaan Belajar. ... 22

2.3.3 Indikator Kebiasaan Belajar ... 24

2.3.4 Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 25

2.4 Prestasi Belajar ... 26

2.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 26

2.4.2 Indikator Prestasi Belajar ... 26

2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 29

2.5 Mata Pelajaran Akuntansi………..………30

2.5.1 Pengertian Akuntansi. ... 30

2.5.2 Strategi Belajar Akuntansi. ... 31

(8)

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 40

3.3 Populasi dan Sampel ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5 Teknik Pengolahan Data. ... 47

3.5.1 Uji Validitas Item ... 47

3.5.2 Uji Reliabilitas Item... 51

3.5.3 Uji Asumsi Klasik. ... 53

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis……….56

3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda. ... 56

3.6.2 Pengujian Hipotesis………...57

3.6.2.1 Uji Keberartian Regresi (Uji F)……… 57

3.6.2.2 Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)……59

BAB IV PEMBAHASAN………61

4.1 Gambaran Objek Penelitian. ... 61

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

4.2.1 Gambaran Umum Minat Belajar(Variabel X1)... 62

4.2.2 Gambaran Indikator Minat Belajar. ... 63

4.2.3 Gambaran Umum Kebisaan Belajar Siswa(Variabel X2). .... 67

4.2.4 Gambaran Indikator Kebiasaan Belajar Siswa. ... 68

4.2.5 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa(Variabel Y). ... 71

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 73

4.3.1 Regresi Linier Berganda ... 78

4.3.2 Uji Hipotesis... 79

4.3.2.1 Uji F. ... 79

4.3.2.2 Uji t... 81

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

(9)

Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi. ... 27

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41

Tabel 3.2 Populasi Penelitian. ... 42

Tabel 3.3 Jumlah Sampel. ... 44

Tabel 3.4 Penilaian Skema Numerik. ... 46

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat Belajar Siswa. ... 49

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kebiasaan Belajar Siswa ... 50

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar Siswa. ... 52

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.1 Deskripsi Minat Belajar ... 63

Tabel 4.2 Frekuensi Belajar ... 64

Tabel 4.3 Kegiatan yang Disenangi ... 64

Tabel 4.4 Jenis Kegiatan Untuk Mencapai Hal Yang Disenangi ... 65

Tabel 4.5 Mengerjakan Tugas - Tugas ... 65

Tabel 4.6 Kegiatan Belajar Di Sekolah ... 66

Tabel 4.7 Usaha Untuk Merealisasikan Keinginan ... 66

Tabel 4.8 Deskripsi Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah ... 67

Tabel 4.9 Konsentrasi... 68

Tabel 4.10 Memahami Materi. ... 68

Tabel 4.11 Mengatur Waktu Belajar. ... 69

Tabel 4.12 Membaca dan Membuat Catatan... 69

Tabel 4.13 Mengerjakan Tugas. ... .70

Tabel 4.14 Mengulangi Materi yang diajarkan. ... .70

Tabel 4.15 Belajar Secara Kelompok... .71

Tabel 4.16 Daftar Jumlah Siswa yang Belum dan Sudah Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Ajaran 2011/2012. ... ..71

Tabel 4.17 Tabel ANOVA Minat Belajar. ... ..74

Tabel 4.18 Tabel ANOVA Kebiasaan Belajar . ... ..75

Tabel 4.19 Tabel Coefficients Multikolinieritas... ..77

Tabel 4.20 Coefficientsa. ... ..78

Tabel 4.21 ANOVAa. ... ..79

(10)

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi ... 31

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... 37

Gambar 2.4 Hubungan Variabel ... 38

Gambar 3.1 Garis Kontinum ... 49

Gambar 4.1 Grafik Prestasi Belajar Siswa XI IPS SMA 14 Bandung. ...72

Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Minat Belajar, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar………... .. ..73

(11)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan memegang peranan yang

penting, karena baik buruknya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan

oleh pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk dari suatu

masyarakat, maka semakin baik juga kualitas SDM. Perkembangan zaman yang

semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut

adanya SDM yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas SDM merupakan

prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

meningkatkan kualitas SDM adalah pendidikan.

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai

oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan

adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat

diukur apakah bangsa tersebut maju atau mundur, sebab pendidikan merupakan

proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dalam proses

pendidikan ini gagal, maka sulit dibayangkan bagaimana mencapai kemajuan

yang diinginkan oleh setiap bangsa.

Pendidikan dapat memberikan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik

(12)

mentransformasikan hal-hal yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pendidikan bagi setiap individu baik

laki-laki ataupun perempuan sangatlah penting.

Pendidikan dapat ditempuh melalui jalur formal dan non formal.

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dimulai dari jenjang terendah

sampai jenjang tinggi yang harus ditempuh dengan serangkaian prasyarat tertentu

jika akan naik ke jenjang selanjutnya, sedangkan pendidikan non formal

merupakan jenjang pendidikan yang diperoleh dalam sebuah lembaga pendidikan

yang berorientasi memberi dan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan

untuk berkompetensi dalam meraih kesuksesan hidup.

Proses pendidikan secara formal salah satunya dilaksanakan di sekolah.

Adapun yang dilakukan sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas kegiatan

pembelajaran atau proses belajar mengajar. Dalam seluruh proses pendidikan di

sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Dasar

pendidikan berhubungan dengan tujuan pendidikan, tujuan pendidikan merupakan

sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Tanpa dasar tujuan maka

praktik pendidikan tidak akan ada artinya. Fungsi pendidikan merupakan

serangkaian tugas para pendidik yang harus dituntaskan. Setiap sekolah memiliki

cara mendidik masing-masing dan berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama

yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, tidak semua siswa memiliki

hasil belajar yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di

(13)

Dalam mengevaluasi siswa belajar, guru dapat menilai mutu pendidikan

dari prestasi yang didapat siswa. Prestasi pendidikan dapat digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Makmun

(2005 : 27) bahwa: “Prestasi belajar adalah indikator dari perubahan dan

perkembangan prilaku dalam term-term pengetahuan (penalaran), sikap

(penghayatan), dan keterampilan (pengalaman)”. Perubahan dan perkembangan

ini mempunyai arah yang positif dan negatif dan kualifikasinya pun terbagi-bagi

seperti tinggi, sedang, rendah atau berhasil dan tidak berhasil, lulus dan tidak

lulus. Sukses akademik dicirikan dalam berbagai cara yang dapat dilihat oleh

orang lain. Prestasi belajar siswa terlihat dari nilai yang didapat oleh siswa

tersebut.

Seperti fenomena yang terlihat di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

14 Bandung, masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum. Peneliti tertarik melakukan penelitian di SMAN 14 Bandung ini

dikarenakan SMAN 14 Bandung memiliki peminat yang selalu banyak setiap

tahunnya, karena SMAN 14 merupakan salah satu SMA kategori terbaik di

Bandung.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 14 Bandung,

ditemukan fenomena suatu prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi, seperti

(14)

Tabel 1.1

Persentase Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas pada UAS Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 2011/2012

Kelas KKM Jumlah Siswa

(Sumber : Daftar nilai siswa XI IPS SMAN 14 Bandung)

Bila dilihat dari persentase nilai di atas, sebagian besar siswa kelas XI IPS

memiliki prestasi belajar yang rendah, dari tabel tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa hasil belajar yang diraih kurang optimal, karena masih berada

jauh dari standar KKM. Kelas XI IPS 1, siswa yang berada di bawah nilai KKM

sebesar 81,6% atau sebanyak 31 siswa, kelas XI IPS 2 sebesar 69,45 atau

sebanyak 25 siswa, dan kelas XI IPS 3 sebesar 55,6% atau sebanyak 20 siswa.

Jadi, dari 110 siswa, hanya 30,9% atau 34 siswa yang mendapatkan nilai UAS di

atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), dan 69,1% atau 76 siswa berada di

bawah standar nilai KKM. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM, hal ini dikarenakan siswa tersebut belum mengerti materi yang diajarkan,

tingkat ketelitian mereka pun sangat kurang. Sedangkan mata pelajaran akuntansi

bersifat siklus, yang artinya apabila di awal materi siswa tidak mengerti, akan sulit

(15)

Menyikapi prestasi belajar siswa yang rendah ini tentu para guru dan

perangkat pendidikan harus mengetahui faktor yang mengakibatkan rendahnya

prestasi belajar siswa, guna meningkatkan prestasi siswa agar lebih baik lagi.

Rendahnya prestasi belajar siswa dapat diakibatkan dari pengaruh eksternal dan

internal siswa itu sendiri, maupun faktor pendekatan belajar atau upaya siswa

dalam kegiatan pembelajaran.

Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, apabila siswa memiliki minat belajar

yang besar dan kebiasaan belajar yang tinggi terhadap suatu mata pelajaran akan

lebih berkualitas lagi hasil belajarnya. Prestasi belajar yang rendah merupakan

suatu masalah yang tidak dapat dibiarkan begitu saja karena masalah tersebut

akan berdampak buruk terhadap perkembangan sumber daya manusia, untuk

menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Prestasi belajar yang dicapai

oleh siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan hasil dari beberapa

faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

proses belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Syah, M (2009:145), yaitu:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) a. Aspek fisiologis (jasmani)

Panca indera (mata, telinga) b. Aspek psikologis

Minat, bakat, sikap, motivasi, intelegensi,dan kebiasaan belajar.

2) Faktor Ekternal (faktor dari luar siswa) a. Lingkungan sosial

Keluarga, guru, masyarakat, teman. b. Lingkungan non-sosial

(16)

Dari beberapa faktor internal dan eksternal siswa, penulis lebih tertarik

untuk meneliti faktor internal, yaitu minat belajar siswa dan kebiasaan belajar,

karena faktor internal itu adalah modal yang dimiliki diri siswa itu sendiri

sehingga lebih mempunyai dorongan peningkatan prestasi belajar.

Di SMA, pembelajaran tercakup dalam setiap mata pelajaran yang

diajarkan, salah satunya adalah mata pelajaran akuntansi. Menurut Jogiyanto

(2009:5)

Tujuan pembelajaran mata pelajaran akuntansi adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan perusahaan dan penyusunan laporan keuangan secara benar menurut prinsip akuntansi Indonesia.

Berdasarkan pengalaman mengajar di SMAN 14 Bandung, peneliti dapat

mengatakan bahwa faktor penyebab kurang optimalnya prestasi belajar yang

diraih siswa siswi SMAN 14 Bandung terkait dengan prestasi belajar mereka yang

masih berada di bawah KKM, secara garis besar mereka menyampaikan bahwa

terdapat beberapa hal yang membuat mereka memiliki prestasi yang rendah dalam

mata pelajaran akuntansi, seperti tugas-tugas akuntansi yang banyak, kurang

menarik, masih banyak siswa yang tidak memiliki sumber belajar akuntansi,

kegiatan pembukuan sehingga membuat mereka cepat merasa jenuh dan sulit lagi

untuk berkonsentrasi dan ketelitian pun hilang, cara guru dalam menjelaskan

materi pelajaran yang sulit untuk dipahami siswa, dan hal-hal itu membuat mereka

hanya belajar jika akan ulangan saja. Dapat dilihat bahwa mereka kurang

(17)

Menurut pendapat Djamarah (2008:157) bahwa “Minat belajar yang besar

akan menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya kurangnya minat belajar akan

menghasilkan prestasi belajar yang rendah”. Apabila kenyataan di atas diabaikan

dan dibiarkan terus menerus maka PBM (proses belajar mengajar) di SMA tidak

akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran pun tidak akan terwujud.

Minat mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu untuk melahirkan perhatian

dalam melakukan sesuatu dengan tekun dalam jangka waktu yang lama, lebih

berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang

dipelajari. Minat belajar memegang peranan penting dalam memberikan semangat

dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai minat tinggi akan

lebih tekun dan tertarik dalam belajar, pada akhirnya akan mampu memperoleh

prestasi yang baik.

Minat belajar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa. Sebagaimana yang telah dikemukakan dari penelitian yang telah

dilakukan oleh Fifi Yuliawatiningsih (2008) mengenai motivasi dan minat intern

dan ekstern siswa, penulis akan meneliti faktor selain motivasi yaitu kebiasaan

belajar siswa. Kebiasaan belajar siswa merupakan modal yang dimiliki siswa itu

sendiri. Kebiasaan belajar biasanya dikaitkan dengan cara belajar dan salah satu

cara belajar yang baik dilihat dari jangka waktu belajar. Seorang siswa yang

mempunyai kebiasaan belajar yang baik yakni belajar terjadwal, mengerjakan

tugas dengan benar, belajar kelompok dan memperbanyak membaca buku.

Kebiasaan tidak terbentuk dengan sendirinya, jika seorang siswa memiliki minat

(18)

yang ia sukai. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Djaali (2007:128)

bahwa “Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar

secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat

otomatis”, sedangkan siswa di SMAN 14 Bandung, mereka kurang membiasakan

diri untuk belajar, terutama untuk pelajaran akuntansi yang mereka anggap sulit.

Dengan mengetahui seberapa besar minat dan kebiasaan belajar siswa yang

benar-benar mempelajari akuntansi dengan sungguh-sungguh maka hasil yang dicapai

pun akan optimal.

Berdasarkan pemaparan di atas penulis ingin melanjutkan penelitian

sebelumnya mengenai prestasi belajar akuntansi siswa dengan perbedaan antara

variabelnya dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan judul

“Pengaruh Minat Belajar dan Kebiasaan Belajar Siswa Di Sekolah Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pada Kelas XI IPS di

SMAN 14 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

2. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

(19)

3. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa dan kebiasaan belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI

IPS SMA Negeri 14 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud Penelitian

Peneliti bermaksud untuk mencari data dan informasi yang diperlukan

untuk memperoleh gambaran jelas mengenai seberapa besar pengaruh minat dan

kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa yang diambil dari

sampel XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan apa yang dipaparkan dalam rumusan masalah di atas,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas

XI IPS pada mata pelajaran akuntansi SMAN 14 Bandung.

2. Mengetahui pengaruh kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung.

3. Mengetahui pengaruh minat belajar dan kebiasaan belajar siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS

(20)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang

bermanfaat, sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat berguna baik secara akademik maupun praktis.

a. Kegunaan Akademik

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi

penulis serta menambah ilmu yang telah didapat dibangku kuliah.

2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan

referensi bagi penelitian lain yang sejenis.

b. Kegunaan Praktis

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan pengetahuan penulis pada bidang pendidikan,

khususnya pada masalah yang diteliti yaitu mengenai perbedaan minat

belajar siswa dan kebiasaan belajar siswa yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar akuntansi.

2. Bagi Guru

Penelitian ini akan menghasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran

terhadap masalah yang dihadapi guru sebagai pertimbangan dalam

menerapkan aturan belajar mengajar yang efektif.

3. Bagi Siswa

Penelitian ini memberikan masukan dalam rangka mengembangkan

(21)

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan hasil sebagai informasi untuk

memperkaya cakrawala berpikir dan sebagai bahan referensi tambahan

(22)

3.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2), “Metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam

penelitian ini, penulis berencana melakukan survei pada SMA Negeri 14 Bandung

karena penulis tertarik dengan prestasi pada mata pelajaran akuntansi khususnya,

dan mengenai minat serta kebiasaan belajar siswa-siswanya, karena SMAN 14

merupakan salah satu SMA yang termasuk kategori tinggi di kota Bandung.

Menurut Hasan (2002: 31), “Desain penelitian adalah kerangka kerja dalam

suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur, dan melakukan analisis data

sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Desain penelitian

mencakup langkah-langkah yang digunakan dalam suatu penelitian sehingga

didapatkan hasil dan kesimpulan penelitian. Adapun metode penelitian yang

digunakan sesuai dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian ini, maka

metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif verifikatif, yaitu

berdasarkan kondisi sebenarnya yang terjadi saat ini. Sejalan dengan pernyataan

diatas, menurut Muh.Nazir (dalam Sugiyono, 2010:63), “penelitian deskriptif

adalah suatu metode dalam penelitian status manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas/peristiwa pada masa

(23)

kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di

lapangan” (Arikunto, 2006 : 8). Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan

membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara

terperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang.

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai minat belajar dan kebiasaan belajar di sekolah pada SMA Negeri 14

Bandung.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:59), “Variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Dalam mempelajari obyek penelitian, diperlukan penjelasan terlebih dahulu dari

setiap variabel penelitian sehingga dapat diukur dan dioperasionalkan dalam

penelitian.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur pengaruh dari minat belajar

dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar yang dilihat dari persepsi siswa

dengan metode survei. Kedua variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel X1: Minat Belajar.

Minat belajar adalah perhatian yang mengandung perasaan yang tinggi

terhadap sesuatu hal.

(24)

Kebiasaan belajar adalah pola perilaku atau sikap belajar dari peserta didik

(siswa) yang dilakukan berulang-ulang dan otomatis.

3. Variabel Y: Prestasi Belajar.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar di

sekolah yang bersifat kognitif, ditentukan melalui nilai tes. Prestasi belajar ini

dapat dilihat melalui nilai UAS siswa.

Sesuai pemaparan variabel-variabel di atas, maka operasional variabel

dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

(25)

Kebiasaan

Sukardi (2003 : 53) menyatakan bahwa, “Populasi pada prinsipnya adalah

semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal

bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari

hasil akhir suatu penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

XI IPS SMAN 14 Bandung, sebanyak 110 orang.

(26)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling dengan pengambilan secara acak (simple random sampling).

Menurut Riduwan (2009: 57), “Probability sampling adalah teknik sampling

untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel”. Dalam hal ini setiap anggota populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, sedangkan simple random

sampling menurut Sugiyono (2010: 118), “dikatakan sederhana karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh

sampel yang benar-benar dapat mewakili (representatif) dan dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, maka dalam penentuan

sampel digunakan rumus slovin sebagai berikut:

2

1

Ne

N

n

(Sekaran, 2004: 108)

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolelir

(27)

= 86,2 ≈ 86

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2005:78), dan sampel dalam penelitian ini ditentukan

sebanyak 86 orang.

Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus :

(Riduwan, 2011 : 25)

Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum

n : jumlah sampel seluruhnya

Ni : jumlah populasi menurut stratum

N : jumlah populasi seluruhnya

Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya

Siswa Sampel

XI IPS 1 38

XI IPS 2 36

XI IPS 3 36

(28)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yang akan dilakukan penulis

yaitu sebagai berikut:

a. Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2010: 199), “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Kuesioner sebagai instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan

yaitu valid dan reliabel. Tujuan dari pengujian instrumen penelitian

(kuesioner) adalah untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan dari alat

ukur tersebut dapat menjamin mutu dari penelitian sehingga

kesimpulan-kesimpulan terhadap hubungan-hubungan antar variabel dapat dipercaya,

akurat dan dapat diandalkan sehingga hasil penelitian bisa diterima.

Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden

dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Jenis

kuesioner yang digunakan penulis adalah kuesioner tertutup dan

terstruktur, artinya pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan

kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapatnya

sesuai dengan keinginan mereka karena jawabannya telah disediakan.

Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan skala pengukuran numerical scale (skala numerik) 5 point.

(29)

titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub pada dua ujung

keduanya”. Kuesioner untuk minat belajar dan kebiasaan belajar siswa ini

berisi 32 pernyataan, 16 item mengenai minat belajar dan 16 item

mengenai kebiasaan belajar, masing- masing penyataan berisi 5 opsi

jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan penilaian

terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas,

dapat dilihat pada contoh berikut ini :

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No. Item Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:

1)Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi,

artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa sangat tinggi.

2)Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi,

artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa tinggi.

3)Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang,

artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa sedang.

4)Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah,

artinya minat belajar dan kebiasaan belajar siswa rendah.

5)Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah,

(30)

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa IPS

kelas XI SMAN 14 Bandung untuk keperluan penyebaran kuesioner.

3.5 Teknik Pengolahan Data 3.5.1 Uji Validitas Item

Menurut Hasan (2002: 79), “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen”. Validitas menunjukkan sejauh

mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur atau sejauh mana alat

ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes,

maka alat tersebut semakin mengenai pada sasarannya atau semakin menunjukkan

apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi

apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi pengukurannya atau memberikan

hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes atau pengukuran

tersebut.

Untuk menentukan kevalidan dari setiap item kuesioner digunakan metode

koefisien korelasi Product Moment Pearson yaitu dengan mengkorelasikan skor

total yang dihasilkan oleh masing-masing responden dari setiap item pertanyaan

dengan masing-masing skor total variabel X dan variabel Y. Rumus korelasi

(31)

Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut

Sugiyono (2010 : 251) adalah :

 Jika nilai r hitung > nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan valid dan

dapat dipergunakan,

 Jika nilai r hitung≤ nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid

dan tidak dapat dipergunakan.

1. Uji Validitas Variabel Minat Belajar

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam

angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam

angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan

melakukan uji coba angket penelitian kepada 30 siswa SMAN 14 Kota

Bandung dengan jumlah item pernyataan 16. Dari 30 siswa tersebut

diambil tiap kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus

dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 30

(32)

variabel minat belajar dari tiap item yang menggunakan rumus product

moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat

dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Minat Belajar Siswa No

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari

16 pernyataan mengenai minat belajar siswa yang disebarkan kepada

responden dinyatakan valid semua.

2. Uji Validitas Variabel Kebiasaan Belajar

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel kebiasaan belajar siswa

menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel

(33)

pernyataan. Dari 30 siswa tersebut diambil tiap kelas secara acak.

Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan ,

dapat diketahui bahwa untuk 30 responden dengan taraf signifikansi

0,05 adalah 0,361. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel

kebiasaan belajar siswa dari tiap item yang menggunakan rumus product

moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu

sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Kebiasaan Belajar Siswa No

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 16

pernyataan mengenai kebiasaan belajar siswa terdapat 4 item soal yang tidak

valid, yaitu no 18, 21, 27 dan 30. Pernyataan yang tidak valid tersebut

(34)

pernyataan digugurkan, 12 pernyataan mengenai kebiasaan belajar siswa

kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.

3.5.2 Uji Reliabilitas Item

Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik”. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari

instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun

dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas, dihitung dengan

menggunakan rumus alpha cronbach sebagai berikut:

(Arikunto , 2009 : 109)

Keterangan :

= Reliabilitas yang dicari

= Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap item

= Varians total

Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:

(Arikunto, 2009:110)

=

(35)

Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan

ketentuan jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak

reliabel.

1. Uji Reliabilitas Minat Belajar Siswa

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen

dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan

dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus

membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel minat belajar

siswa diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 30 siswa dengan taraf

signifikansi 0,05 sebesar 0,361. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk

variabel minat belajar siswa menggunakan rumus alpha cronbach dengan

penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar Siswa

r tabel Keterangan

0,882 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk

variabel minat belajar siswa dalam penelitian ini reliabel, karena

>rtabel.

2. Uji Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa

Uji reliabilitas untuk variabel kebiasaan belajar siswa diperoleh

(36)

0,05 sebesar 0,361. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel

kebiasaan belajar siswa menggunakan rumus alpha cronbach dengan

penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa

r tabel Keterangan

0,812 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa instrumen untuk

variabel kebiasaan belajar siswa dalam penelitian ini reliabel, karena

>rtabel .

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan model regresi

linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi

klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan

data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran

koefisien regresinya efisien. Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan

dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi

ekonometrika yang melandasinya (Gujarati, 2007: 97).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

(37)

regresi yang berdistribusi normal”, (Wijaya, 2009:126). Dasar pengambilan

keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance),

yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

b) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat dilakukan dengan metode gambar normal

Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan:

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

(Santoso, 2002: 322)

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji linear tidaknya suatu data yang

dianalisis yaitu variabel independen. Menurut Wibisono (2008: 1666) menyatakan

bahwa “dengan menggunakan diagram pencar (scatter diagram) maka dapat

diketahui hubungan apa yang terjadi diantara kedua variabel tersebut”. Jika

terdapat gejala bahwa letak titik-titik (data) itu ada pada atau menyebar sekitar

garis lurus maka cukup menjadi alasan bahwa variabel-variabel tersebut ada

hubungan linear, sedangkan jika datanya menyebar tidak membentuk garis lurus

(38)

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk

semua pengamatan jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan

menggunakan program SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara

menganalisisnya:

 Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti

bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan

adanya heteroskedastisitas

 Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak

terjadi heteroskedastisitas

(Priyatno, 2012:165)

d. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi yang kuat antara

variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lainnya dalam analisis

regresi. Apabila dalam analisis terdeteksi multikolinieritas, maka angka estimasi

koefisien regresi yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan

(39)

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel

bebas, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang

mengakibatkan standar error-nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan menggunakan Variance

Inflation Factors (VIF). Dengan rumus sebagai berikut:

Dimana Ri² adalah koefisien determinasi yang diperoleh dngan

meregresikan salah satu variabel bebas terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai

VIF-nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinierita.

(Gujarati, 2003: 362)

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Wijaya (2009: 99), “Regresi linier berganda digunakan

untuk menguji pengaruh lebih dari satu independent variable terhadap

dependent variable”. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda

digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh minat dan kebiasaan

belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI

IPS SMAN 14 Bandung. Persamaan regresinya sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010: 277)

Keterangan:

(40)

α = Konstanta

b1,b2 = Koefisien arah garis

X1 = Minat Belajar

X2 = Kebiasaan Belajar

Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :

1) Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan

data empiris.

2) Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat

diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).

3) Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan

atau tidak.

4) Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori

atau tidak.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

3.6.2.1Uji Keberartian Regresi (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi dengan

menggunakan taraf keberartian 5%. Rumus yang digunakan untuk

uji F ini adalah sebagai berikut :

(41)

Keterangan :

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan

Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka

dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun

sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05,

maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak

Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima

Hipotesis:

a) Ho : Regresi tidak berarti

Ha : Regresi berarti

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak, artinya

minat belajar dan kebiasaan belajar siswa di sekolah

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

 Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima, artinya

minat belajar dan kebiasaan belajar siswa di sekolah tidak

(42)

3.6.2.2Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi (Uji t)

Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui

keberartian koefisien regresi. Uji t dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows.

Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :

S

bi

=

√S

b 2

S

b 2

=

 

S2yx= 

Sb2 = Varians

(Sudjana, 2003 : 31)

Keterangan:

b = koefisien regresi

Sb = standard deviasi dari variabel independen

Selanjutnya harus digunakan distribusi Student t dengan

dk = (n – 2), berdasarkan kriteria:

Kriteria Uji :

a. t hitung >t tabel maka H0 ditolak

b. t hitung≤ t tabel maka H0 diterima

(43)

Hipotesis:

a) Ho1 : β1 = 0 : Minat belajar tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa.

Ha1 : β1 ≠ 0 : Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa.

b) Ho2 : β2 = 0 : Kebiasaan belajar siswa di sekolah tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Ha2 : β2 ≠ 0 : Kebiasaan belajar siswa di sekolah

(44)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Gambaran hasil penelitian mengenai minat belajar di SMA Negeri 14

Bandung berada dalam kategori sedang.

2. Gambaran hasil penelitian mengenai kebiasaan belajar siswa di SMA

Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Gambaran prestasi belajar di SMA Negeri 14 Bandung berada dalam

kategori rendah. Banyak siswa yang belum memenuhi standar KKM.

4. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran

akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

5. Kebiasaan belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata

pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14 Bandung.

6. Minat belajar dan kebiasaan belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi

(45)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terhadap indikator minat belajar di SMA Negeri 14

Bandung termasuk kategori sedang, terutama pada memiliki jadwal belajar,

kegiatan yang disenangi, mengerjakan tugas-tugas dan kegiatan yang

disenangi. Siswa bisa membagi waktu dan memanfaatkan waktu mereka

untuk belajar akuntansi sendiri, dan jangan belajar jika akan ulangan saja,

yang terpenting jangan terlalu memaksakan atau memporsir belajar hingga

larut malam karena biasanya hasil yang didapat tidak akan bisa maksimal.

Siswa diharapkan bisa untuk semangat apabila ada tugas yang diberikan

oleh guru, karena tugas akuntansi sifatnya lebih untuk melatih kita

mengingat materi yang telah dijelaskan.

2. Hasil penelitian terhadap indikator kebiasaan belajar siswa di SMA Negeri

14 Bandung termasuk kategori sedang, terutama pada indikator memahami

materi dan mengulang materi yang diajarkan masih berada pada ketegoti

rendah. Siswa dan guru diharapkan bisa menciptakan suasana kelas yang

nyaman untuk belajar. Karena bagaimanapun jika ingin materi yang kita

pelajari benar-benar masuk ke otak, kita harus tenang dan dalam keadaan

(46)

mengulang materi di rumah, agar kita bisa lebih mengerti dan mengingatnya

jauh lebih lama.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa prestasi belajar siswa

kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 14

Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah untuk itu

perlu ditingkatkan dengan cara mulai mengarahkan siswa untuk biasa

belajar dan menumbuhkan mianat di dalam diri siswa sendiri dalam

belajar, kemudian untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal

(47)

Annurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, S.B. (2002). PsikologiBelajar.Jakarta: RinekaCipta

---. (2008).Psikologi Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Gujarati. (2003). Basic Econometric.Singapore: McGraw Hill

Hamalik, O.(1990). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung.Tarsito.

---. (2004). Kurikulum dan Pembelajar. Jakarta: PT. BumiAksara

---. (2005). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. BumiAksara.

Iqbal, Hasan. (2002).Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia

Jogiyanto, H.M. (2009). Filosofi, Pendekatan dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Joni, R. (1992). Strategi Belajar Mengajar Suatu Tujuan Pengantar. Jakarta: Depdikbud.

Liang Gee. (2002). Cara BelajarEfisiensi I. Jakarta: RinekaCipta.

Makmun, Abin. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi. Bogor: CV. Regina.

Nazir. (2004).Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

(48)

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi

Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

---. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. (2004). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

---. (2006). MetodologiPenelitian.Jakarta: Salemba.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis.Edisi 8.Bandung: Alfabeta

---. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta

---. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. CV. ALFABETA

---. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sujana, Nana.(2005).Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajar dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Suryabrata, S. (2002). PsikologiPendidikan. Jakarta: PT. GrafindoPersada.

(49)

---. (2004). Psikologi Pendekataan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, M. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

Winarno, Surakhmad.(2002). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Kelompok Karya Ilmiah : Skripsi

Dharma Ertanto, A. (2008). Pengaruh kebiasaan Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Ketersediaan Sumber Belajar di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Siklus Akuntansi di Terhadap Prestasi Siswa Pada Kelas X SMK PGRI 6 Malang.

Yuliawatiningsih, F. (2008). Pengaruh Motivasi dan Minat Intern dan Ekstern Siwa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam Jabung, Malang.

Sumber Internet:

Abrantes, J. A. (2007). “Pedagogical Affect, Student Interest, And Learning Performance”, Business Research 60 p.960-964.

Tersedia: http://prof.fe.unl.pt-ifpaperJBR.education [07/03/12]

Ariwaseso, G. (2009). “Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa di Nganjuk”. Tersedia: http://digilib.uin-suka.ac.id [07/03/12]

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas pada UAS
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Tabel 3.3 Jumlah Sampel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan nilai PPDB terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS di SMA

KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009-2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh tentang kompetensi guru dan motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di

Pengaruh Minat Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kabupaten Garut)..

3 Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan minat belajar siswa terhadap prestasi. belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMK N 1 Purwodadi Grobogan

Model Pembelajaran Konvensional, Prestasi Belajar. Usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA N 2 Ungaran pada mata pelajaran akuntansi yang belum

Untuk mengetahui pengaruh Nilai tes masuk terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS MAN 2 Banjarnegara tahun pelajaran 2009/2010.. Untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI di SMK Muhammadiyah