• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Kecamatn Padalarang Kabupaten Bandung Barat

Tahun Pelajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Dasar

oleh

UTIARSIH

NIM. 0811710

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

(PenelitianTindakanKelasterhadapSiswaKelas IV SD Negeri 3 PurabayaTahunPelajaran 2012/2013)

Oleh : Utiarsih NIM. 0811710

DisetujuidandisyahkanuntukMengikutiUjianSidangSkripsioleh: Pembimbing I

Drs. H AcepRuswan, M.Pd NIP. 19590604 198603 1 001

Pembimbing II

Drs. H. Kanda Ruskandi, M.Pd NIP. 195804181984031003

Mengetahui

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Purwakarta

(3)

DAFTAR ISI

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN ... 11

A. Deskripsi Teori ... 11

1. Pengertian Hasil Ilmu Pengetahuan Sosial ... 11

(4)

D. Analisis Data ... 40

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. HasilPenelitian ...…... 41

B. AnalisisHasilPenelitian ...………..………..….61

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ...…... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 67

(5)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Purabaya

Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh

Utiarsih

ABSTRAK

Latar belakang masalah dari penelitian inianalisa yang didapat dari berbagai fakta menunjukan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)dalam penanganan mutu yang tidak mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terlihat dari hasil KKM tiga tahun kebelakang, tahun 2009 nilai rata-rataIlmu Pengetahuan Sosial kelas IV dengan rata-rata 5,7, tahun 2010 5,5, dan tahun 2011 rata-rata 5,9. Sedangkan pencapaian nilai hasil belajar siswa mata pelajaranIlmu Pengetahuan Sosial masih di bawah KKM < 6,0 (data diperoleh dari kumpulan daftar nilai stambuk SDN 3 Puarabaya Padalaranag).

Adapun secara khusus dan operasional,

penelitianinibertujuansebagaiberikut: (1)Mengetahui keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPS di kelasIVSDN 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012–2013 sebelum menggunakan metode tanya jawab, (2) Mengetahui keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012–2013 setelah menggunakan metode tanya jawab, dan (3) Mengetahui perbedaan antara hasil belajar IPS yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode Tanya jawab.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas.

Pada pra siklus awal sebelum menggunakan metode tanya jawab rata-rata tes mencapai 54,25 termasuk katagori Kurang.Penggunaan metode tanya jawab dalam siklus I pembelajaran IPS belum dapat dikatakan berhasil karena dilihat dari data pre-test dan post-test pada siklus I yaitu nilai rata-rata pre-test siswa mencapai 54,25 dan nilai rata-rata post-test siswa mencapai 62,75 dengan persentase ketuntasan belajar adalah 14,3% pre-test dan 46,4% post-test.Penggunaan metode tanya jawab pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena dilihat dari hasil pre-tes dan pos-test sudah menunjukkan hasil yang memuaskan di mana terdapat perbedaan yang signifikan yang cukup baik, yaitu hasil nilai pre-test 68,11 dan pos-test 71,25.Dari hasil yang ditunjukkan dari siklus I dan siklus II terdapat peningkatan hasil yang cukup signifikan.

Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada para guru untuk membantu siswa dalam keterampilan bertanya salah satunya dengan menciptakan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran yang efektif, efesien, dan kreatif di antaranya dengan penerapan metode tanya jawab, dan Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik diharapkan muncul metode/teknik pembelajaran yang lebih baik dan inovatif guna membantu peserta didik dalam keberanian mengungkapkan pendapat dan keberanian dalam keterampilan bertanya.

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.

(7)

2

serta (3) terdapat kesulitan dalam pembagian tugas dan waktu pada

masing-masing guru ”mata pelajaran” untuk pembelajaran IPS secara terpadu.

Belajar yang efektif dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar siswa yang efektif perlu perancanaan yang tersusun secara sistematis, dengan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan siswa untuk berani bertanya.

Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa apabila penyampaiannya menggunakan strategi, metode serta teknik yang kurang tepat.

(8)

3

minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang sedang dibicarakan, mengembangkan pola berfikir dan cara belajar efektif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya, menurut proses berpikir murid sebab pertanyaan yang baik akan membantu murid dalam menentukan jawaban yang baik pula, memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas.

Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir mandiri dan kritis bagi peserta didik adalah dengan mengembangkan pendidikan partisipatif, yaitu pendidikan yang dalam prosesnya menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam pendidikan. Keterlibatan peserta didik dalam pendidikan tidak sebatas sebagai pendengar, pencatat, dan penampung ide-ide pendidik, tetapi lebih dari itu peserta didik terlibat aktif dalam mengembangkan dirinya sendiri. Pada waktu siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru di kelas, maka dalam interaksi tersebut sudah membuktikan adanya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Tetapi tidak jarang juga kita menemukan dalam proses pembelajaran di kelas hanya siswa tertentu saja yang berpartisipasi aktif dalam menjawab pertanyaan guru. Kemungkinan yang terjadi disebabkan kurangnya pemberian waktu pada siswa guna memikirkan jawaban, ada juga siswa merasa kurang memahami pertanyaan guru dan siswa merasa takut untuk mengutarakan jawaban.

(9)

4

sistem yang berkesinambungan dengan kemampuan siswa itu sendiri ditambah dengan dorongan atau motivasi yang diberikan guru didalam kelas.

Menurut Munandar (1988:117) bertanya dapat diartikan sebagai keinginan mencari informasi yang belum diketahui . Sehingga jika bertanya adanya pada kondisi pembelajaran maka bertanya merupakan proses meminta ketarangan atau penjelasan untuk mendapatkan informasi yang belum diketahui dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.

Sedangkan depdikbud (1994: 17) mengemukakan bahwa bertanya timbul bila sesuatu tidak jelas dan mendorong seseorang berusaha untuk memahaminya. Jadipembelajaran siswa terletak pada asumsi belajar berlanjut pada tingkat yang lebih tinggi atau suatu kompleksitas jika siswa selalu bertanya. Dari segi proses, kemauan bertanya akan muncul apabila sesorang memiliki motif ingin tahu. Pemenuhan rasa ingin tahu memerlukan kondisi yang aman, sehingga tugas gurulah yang harus menciptalan kondisi yang aman tersebut dengan cara menciptakan iklim interaksi tanya jawab secara menyenangkan dalam pemeblajaran.

(10)

5

juga dengan menggunakan metode yang merangsang siswa berpikir, maupun menghubungkan dengan pengetahuan yang telah dimilki siswa. Bila perhatian pada pelajaran itu ada pada siswa, maka pelajaran yang diterimanya akan dihayati, diolah di dalam pikirannya, sehingga timbul pengertian.Dalam menentukan arah dan tujuan dari proses belajar mengajar tersebut, diperlukan satu sistem yang sangat handal, salah satu sistem dari proses tersebut adalah berangkat dari pengetahuan tentang teori mengajar yang salah satu dari teori itu adalah metode mengajar perlu diterapkan oleh guru sebagai seorang manager di dalam kelas.

Metode pengajaran merupakan komponen proses belajar mengajar yang banyak menentukan keberhasilan pengajaran. Guru harus dapat memilih, mengkombinasikan serta memperaktekkan berbagai cara penyampaian bahan yang sesuai dengan situasi. Keberhasian dalam melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat.Pada konteks pembelajaran, tanya jawab merupakan salah satu metode pembelajaran yang paling umum dan sering digunakan di kelas. Moore (1986) menjelaskan bahwa bertanya (questioning) memainkan peranan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan Socrates memandang bahwa bertanya dengan mengajar merupakan kegiatan yang integral. Dengan kata lain, dalam proses belajar mengajar guru hendaknya sering mengajukan pertanyaan kepada siswanya, baik secara individu, kelompok kecil maupun kelompok besar.

(11)

6

pada satu masalah, berikan waktu yang cukup, sebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, berikan respon yang menyenangkan sesegera mungkin dan yang terahir tuntunlah jawaban siswa sampai ia menemukan jawaban sendiri.Fenomena yang terjadi dilapangan ternyata belum menunjukan sepenuhnya keberhasilan yang ingin dicapai terutama dalam hal yang berkaitan dengan kualitas pendidikan itu sendiri. Masih banyak ditemukan kendala-kendala dalam pembentukan karakter anak didik. Tujuan dari pendidikan sebagaimana yang tertulis dalam Undang-undang Sisdiknas yaitu menciptakan manusia yang handal secara intelektual belum dapat berhasil, buktinya masih banyak ditemukan dilapangan kualitas pembelajaran masih jauh dari yang diharapkan.

Analisa yang didapat dari berbagai fakta menunjukan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)dalam penanganan mutu yang tidak mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini terlihat dari hasil KKM tiga tahun kebelakang, tahun 2009 nilai rata-rataIlmu Pengetahuan Sosial kelas IV dengan rata-rata 5,7, tahun 2010 5,5, dan tahun 2011 5,9. Sedangkan pencapaian nilai hasil belajar siswa mata pelajaranIlmu Pengetahuan Sosial masih di bawah KKM < 6,0 ( data diperoleh dari kumpulan daftar nilai stambuk SDN 3 Purabaya Padalaranag). Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini.

Perolehan Rata-rata Nilai Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV SDN 3 PurabayaPadalarang

No Tahun Rata-rata Nilai KKM Sumber Data

1 2009/2010 5,7 5,9

Dari kumpulan daftar nilai stambuk SDN 3

Purabaya

2 2010/2011 5,5 6,0

(12)

7

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakanpenelitianPenerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa

dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Penelitian Tindakan Kelas

terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Tahun Pelajaran 2012/2013

B. Perumusan Masalah

Masalah utama penelitian tindakan kelas ini adalah, rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial dan penerapan metode Tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD.

Adapun secara khusus dan operasional, masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian ini dapat diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:

1) Bagaimana keterampilan bertanya siswa padapembelajaran IPS di kelas IV SDN 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012–2013 sebelum menggunakanmetode tanya jawab.

2) Bagaimana keterampilan bertanya siswa padapembelajaran IPS di kelas IV SDN 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012– 2013setelahmenggunakanmetode tanya jawab.

3) Bagaimanakah hasil belajar IPS yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah menggunakanmetode Tanya jawab.

C. Tujuan Penelitian

(13)

8

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dibandingkan dengan model konvensional.

Adapun secara khusus dan operasional,

penelitianinibertujuansebagaiberikut:

1. Mengetahui keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012–2013 sebelum menggunakan metode tanya jawab.

2. Mengetahui keterampilan bertanya siswa padapembelajaran IPS di kelas IV SDN 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012– 2013setelahmenggunakanmetode tanya jawab.

3. Mengetahui perbedaan antara hasil belajar IPS yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode Tanya jawab

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik dalam kopetensi dasar pengetahuan ilmu pengetahuan sosial.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan sistem siklus dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan

(14)

9

b. Tahap tindakan kelas

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan penelitian dalam proses pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.

c. Tahap Observasi

Tahap ini peneliti mengadakan pengamatan dan observasi dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru dan peserta didik. d. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis semua aspek kegiatan pembelajaran . hasil refleksi dari siklus I harus ada perbaikan di siklus selanjutnya karena hasil kurang maksimal.

E. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Hasil Penelitian Tindakan Kelasinisangatbermanfaatterutamabagiguru. peserta didik, dan lembaga pendidikan, yakni:

1. Secara Praktis

a. Bagiguru

HasilPenelitianTindakanKelasbagigurudiharapkanmembantugurusebagaib ahanperbandingandidalampembelajaranilmupengetahuansosial,

memberikanwawasantentangberbagaimetodepengajaran dan pengetahuansertakekreatifandalamkegiatanpembelajaransebagaiseorangpe ngajar.

(15)

10

Hasilpenelitiantindakankelasiniakansangat besar

manfaatnyabagisiswakhususnya yang

mengalamikesulitandalampembelajaranIlmuPengetahuanSosial. Secara teoritiskegunaanpenelitianinibagisiswadapatmeningkatkan dan mengembangkanpotensisiswadalampembelajaranilmupengetahuansosial, juga meningkatkankeaktifan dan kekreatifansiswabaik secara individual maupun secara kelompokdalampembelajaransehari-haridenganmenggunakanmetodeTanyajawab yang lebihefektif dan efisien.

c. Bagilembagapendidikan

Hasil Penelitian Tindakan Kelasdapatdisebar-luaskankepadaseluruhgurusekolah dasar di wilayahkerjanyadan memberikan sumbanganyang baik pada sekolah SDN 3 Purabaya khususnya dan sekolah lainpada umumnya dalamrangka perbaikan pembelajaranmelaluimetodeTanyajawab.Bagi Intansi diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan, khususnya mengenai pemanfaatan metode tanya jawab.

2. Secara Teoritis

(16)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif analisis dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun alur tahapan atau fase pada setiap siklus meliputi 4 hal sebagai berikut.

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi

B. Desain Penelitian

(17)

34

Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1988:13) yang terdiri dari empat komponen yaitu: (1) planning (perencanaan pengajaran), (2) acting (pelaksanaan pengajaran), (3) observing (dengan membandingkan hasil

pre-test dan post-tes), dan (4) reflecting (menganalisis efektivitas pendekatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pengajaran).

Sesuai dengan tahap-tahap kegiatan PTK, maka kegiatan-kegiatan yang

dilakukan pada Siklus sebagai berikut:

1. Tahap pertama, PLANNING (perencanaan), adalah menyusun perencanaan pengajaran (RPP) dengan metode klasikal, dalam PTK ini menggunakan metode selain tanya jawab.

2. Tahap kedua, ACTING (pelaksanaan), adalah melaksanakan pengajaran dengan metode klasikal, dalam PTK ini menggunakan metode selain tanya jawab.

3. Tahap ketiga, OBSERVING (observasi), yakni mengobservasi kemampuan pembelajaran ilmu Pengetahuan sosial siswa sebagai dampak dari pengajaran yang menggunakan metode klasikal.

4. Menilai ”keberhasilan” metode klasikal, yakni dengan membandingkan skor pre-test dengan skor pos-test.

Setelah dianalisis ternyata ”kurang” berhasil, atau ”gagal”, sehingga perlu

dilakukan siklus II yang menggunakan metode lain, dalam hal ini metode tanya jawab. Pada siklus II ini pun dilakukan 4 (empat) tahap berikut:

(18)

35

2. Tahap kedua, ACTING (pelaksanaan), adalah melaksanakan pengajaran dengan metode tanya jawab.

3. Tahap ketiga, OBSERVING (observasi), yakni mengobservasi kemampuan pembelajaran ilmu Pengetahuan sosial siswa dampak dari pembelajaran yang menggunakan metode tanya jawab.

4. Menilai ”keberhasilan”keterampilan bertanya siswa dengan menggunakan metode tanya jawab.

Langkah terakhir adalah membandingkan efektivitas metode tanya jawab dengan efektivitas metode klasikal, yakni dengan cara membandingkan kemampuan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial siswa sebagai dampak pembelajaran dari kedua metode tersebut. Berikut gambar alur dasar penelitian tindakan kelas.

Gambar 3.1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Rencana Umum

Siklus I

Refleksi

Tindakan dan Observasi I

Perubahan Rencana

Siklus II

Refleksi

Tindakan dan Observasi II

(19)

36

C. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

a. Pendahuluan: orientasi, identifikasi masalah, analisis masalah, dan penyusunan proposal penelitian

b. Penyerahan dan penanda tanganan proposal kepada dewan skripsi untuk mendapatkan persetujuan melaksanakan penelitian

c. Pengajuan SK Pembimbing dan SK penelitian dari fakultas, setelah itu dilapangan menetapkan peneliti mitra (observer ), membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

(20)

37

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang dipilih ke dalam tiga siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubungan dengan kinerja guru dalam menggunakan metode tanya jawab, dan kinerja siswa mengikuti pembelajaran meliputi:

a. kinerja guru dalam mengefektifkan penggunaan metode tanya jawab b. waktu belajar efektif siswa yang berhubungan dengan keterampilan

proses IPS dan Keterampilan tanya jawab. c. hasilbelajarpenguasaankonsep

3. Pelaksanaan Observasi

Dilaksanakan bersama dalam proses pembelajaran meliputi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Peneliti dibantu oleh rekan sejawat untuk melaksanakan observasi selama proses belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti. Yang menjadi sasaran utama adalah kemampuan peneliti dalam mengelola kelas dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan.

4. Tahap Refleksi

(21)

38

Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran setiap siklus. Peneliti dan

observer merefleksi dengan melihat data observasi, apakah kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

pembelajaran IPS. Hasil dari refleksi digunakan untuk merumuskan perencanaan

remedial untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.

D. Sabjek Penelitian atau Populasi

Penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Padalarang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 orang, yang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa Perempuan.

Penulis memilih penelitian di SD Negeri 3 Purabaya Padalarang didasarkan pada pertimbangan sekolah ini merupakan tempat di mana penulis sekarang mengajar dan menjadi guru, sehingga dapat memudahkan penulis melakukan kolaborasi dengan guru kelas dan rekan-rekan guru sejawat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan siswa dalam ilmu pengetahuan sosial setelah mendapatkan pembelajaran dengan metode Tanya jawab. Teknik pengumpulan data yan g dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah sebagai berikut:

(22)

39

yang diteliti. Kegiatan ini dilakukan peneliti untuk mengetahui permasalahan mengenai kemampuan IPS kelas IV SD Negeri 3 Purabaya Padalarang Tahun pelajaran 20012-2013 dengan melakukan wawancara pada guru Kelas IV yang berkaitan dengan cara atau metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran IPS, dan melakukan langsung wawancara dengan siswa mengenai pembelajaran IPS.

2. Catatan lapangan, adalah berupa catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi.

F. Instrumen Penelitian

Untuk pengumpulan data proses pelaksanaan tindakan, pengaruh pelaksanaan tindakan dan mengetahui hasil setelah pelaksanaan tindakan di gunakan catatan yang dikembangkan dalam beberapa instrumen sebagai. 1. Tes Evaluasi, digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran secara individu.

2. Lembar Observasi, dilakukan untuk mengamati peroses pembelajaran siswa dan tindakan guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab pada pelajaran IPS. Hal yang diamati diantaranya aktivitas siswa dan guru.

(23)

40

G. Analisis Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan instrumen yang digunakan untuk memperolehnya ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpul

No Jenis Data Metode Alat

1 Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab.

1. Penentuan model/tahap pembelajaran; 2. Penentuan alat, metode, media, dan sumber pengajaran.

Observasi Lembar Pengamatan

2 Proses pembelajaran menggunakan metode tanya jawab.

a. Aktivitas atau kinerja guru b. Aktivitas atau kinerja siswa

Observasi Lembar Pengamatan

3 Peningkatan efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab.

Observasi Lembar Pengamatan

(24)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sejalan dengan pertanyaan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pertama kemampuan bertanya siswa menunjukkan ada perbaikan terutama dalam halkemampuan menjawab dalam mengeluarkan pendapat. Dalam ketepatan menjawab pertanyan-pertanyaan yang diberikan guru peserta didik belum tepat,hal ini disebabkan oleh faktor guru yang dalam penilaian observer masih belum optimal dalam memberikan dan menjelaskan materi

pembelajaran.Keberanian bertanya dan menjawab peserta didik belum optimal masih kurang.Keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat belum tampak secara menyeluruh. Dalam mengomentari tanggapan atas penjelasan dari guru, masih didominasi oleh siswa yang pandai. Guru belum bisa mengkondisikan atau mengendalikan suasana kelas yang gaduh. Siswa belum termotivasi untuk memberikan reaksi terhadap penjelasan guru bahkan ada beberapa siswa yang tidak begitu peduli dengan proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan guru.

(25)

64

(26)

65

3) Ketiga penggunaan metode tanya jawab pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena dilihat dari hasil pre-tes dan pos-test sudah menunjukkan hasil yang memuaskan di mana terdapat perbedaan yang signifikan yang cukup baik, yaitu hasil nilai pre-test 68,11 dan pos-test 71,25. Menurut data tersebut menurut observer berarti pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan keterampilan bertanya dan hasil belajar peserta didik.

B. Saran

Berikut ini penulis rumuskan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan yang cukup berguna dan bermanfaat.

1) Untuk membantu siswa dalam keterampilan bertanya salah satunya dengan menciptakan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran yang efektif, efesien, dan kreatif di antaranya dengan penerapan metode tanya jawab.

2) Penerapan metode tanya jawab bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa dalam memahami pembelajaran IPS khususnya.

3) Guru harus menciptakan suasana yang menyenangkan untuk memberikan motivasi belajar siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga tercipta suatu interaksi yang baik dan komunikatif antara guru dengan peserta didik.

(27)

63

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. Zainal. 1981. Pengembangan Program Pengajaran IPS (Mengenal Model-Model Program Pengajaran Bidang Studi IPS), Jakarta, Penlok tahap II P3G- Depdikbud.

Adang Heriawan dkk.2012.Metodologi Pembelajaran Kajian teoritis Praktis.Banten.LP3G

Ali. 1983. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo.

Anonim. 1982/1983. Program Pengajaran IPS, Modul Akta V-B, Depdikbud-Dikti-P2PT.

Arikunto, Suharsimi (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badudu, JS. (1988). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kebijaksanaan Umum Pendidikan Dasar dan Menengah. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum-Badan Penelitian dan Pengembangan.

http://smacepiring.wordpress.com/Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran)

M.D.Dahlan, 1990. Model-model Mengajar. Bandung: Dipenogoro.

Rusdi, Muhammad dkk. 1983. Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Tim IPS FPIS IKIP Surabaya.

Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial, Malang, IKIP.

Suwardi. 1981. Pengembangan Program Pengajaran (Mengenal Moel-model Program Pengajaran Bidang Studi IPS) Model Pengajaran Unit,Jakarta, Penlok tahap II P3G- Depdikbud.

Gambar

Gambar 3.1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.2 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpul

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang.. Sekolah Tinggi Agama Islam

 Teachers give postest questions to find the result of students' learning  Some students are asked to explain process of. excretion in liver, skin, kidney, and lung in front of

Penelitian tentang penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam ini menggunakan

didahului Resitasi dengan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw tanpa didahului Resitasi dalam pembelajaran matematika. 2) Manakah yang

The present study examines the representation of dominant culture in the picture book entitled It’s Amma’s Birthday Tomorrow by Janaki Sooriyarachi.. This study aims to describe

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui indikator-indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja marketing pada BTPN Purna Bakti Kantor Cabang

Manajemen Berbasis Sekolah merupakan suatu penawaran bagi sekolah untuk menyediakan penidikan yang lebih baik dan lebih memadai bagi peserta didik karena MBS memberi