• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS V SDN PASANGGARAHAN 1 SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERIAN REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS V SDN PASANGGARAHAN 1 SUMEDANG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR BAGAN ...ix

DAFTAR GAMBAR ...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...7

D. ManfaatPenelitian ...7

E. Asumsi dan Hipotesis ...8

F. Lokasi, populasi dan Sampel ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Seni Tari . ...1

B. Motivasi Belajar ...16

C. Penerapan Reward Dalam Pembelajaran Seni Tari. ...22

D. Perencanaan Tujuan Pembelajaran ...34

E. Evaluasi Pembelajaran ...37

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...37

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian ...39

B. Lokasi, populasi dan sampel ...40

C. Desain Penelitian ...41

D. Definisi Operasional ...41

▸ Baca selengkapnya: dokumen pemberian reward kepada siswa

(2)

F. Instrumen Penelitian...41

G. Teknik Pengumpulan Data ...43

H. Analisis Data ...45

I. Teknik Analisis Data ...48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskpsi Hasil penelitian ...50

B. Hasil Penerapan Reward dalam Pembelajaran Tari Indang ...76

C. PembahasanHasilPenelitian ...93

D. Analisis Hasil Experimen ...99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...101

B. Saran ...102

DAFTAR PUSTAKA ...103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(3)

DAFTAR TABEL Tabel

2.1 Bentuk-bentuk Reward... 29

3.1 Model Experimen Pre-test dan Post-test ...48

4.1 Indikator Hasil Observasi Pembelajaran Seni Tari Merak di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang..., 51

4.2 Kriteria Penilaian..., 52

4.3 Hasil belajar Siswa Sebelum peneran Reward... 53

4.4 Indikator Penilaian Reward... 55

4.5 Indikator Penilaian Pembelajaran Reward... 60

4.6 Indikator Bentuk-bentuk Reward... 61

4.7 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1 ...63

4.8 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 2 ...65

4.9 Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 3 ...69

4.10 Kegiatan Belajar Mengajar pertemuan 4...71

4.11Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 5 ...74

4.12 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada kelompok 1 ...77

4.13 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada kelompok 2 ...77

4.14 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada Kelompok 3 ...77

4.15 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada kelompok 4 ...78

4.16 Penilaian Aspek Kognitif (Pemahaman) Pada Kelompok 5 ...78

4.17 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada Kelompok 1 ...79

4.18 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada kelompok 2 ...80

4.19 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada Kelompok 3 ...80

4.20 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada kelompok 4 ...80

4.21 Penilaian Aspek Kognitif (Hafalan Gerak) Pada Kelompok 5 ...81

4.22 Penilaian Aspek Apektif (Minat) Pada Kelompok 1 ...83

4.23 Penilaian Aspek Apektif (Minat ) Pada kelompok 2 ...83

4.24 Penilaian Aspek Apektif (Minat) Pada Kelompok 3 ...83

4.25 Penilaian Aspek Apektif(Minat) Pada kelompok 4 ...84

(4)

4.27 Penilaian Aspek Apektif (Menghargai) Pada Kelompok 1 ...85

4.28 Penilaian Aspek Apektif (Menghargai ) Pada kelompok 2 ...86

4.29 Penilaian Aspek Apektif (Menghargai) Pada Kelompok 3 ...86

4.30 Penilaian Aspek Apektif(Mengahargai) Pada kelompok 4 ...86

4.31Penilaian Aspek Apektif (Menghargai) Pada Kelompok 5 ...87

4.32Penilaian Aspek Psikomotor (kekompakan Gerak) Pada Kelompok 1 ...88

4.33 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan Gerak ) Pada kelompok 2...88

4.34 Penilaian Aspek psikomotor (Kekompakan Gerak) Pada Kelompok 3 ...89

4.35 Penilaian Aspek Psikomotorf(Kekompakan Gerak) Pada kelompok 4...89

4.36 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan Gerak) Pada Kelompok 5 ...89

4.37 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan pola lantai) Pada Kelompok 1 ...90

4.38 Penilaian Aspek Psikomotor(Kekompakan Pola Lantai) Pada kelompok 2...90

4. 39 Penilaian Aspek Psikomotor(Kekompakan Pola Lantai) Pada Kelompok 3 ...91

4.40 Penilaian Aspek Psikomotor(Kekompakan Pola Lantai) Pada kelompok 4...91

4.41 Penilaian Aspek Psikomotor (Kekompakan Pola Lantai) Pada Kelompok 5 ...91

4.42 Data Hasil Penilaian Belajar siswa yang dilaksanakan oleh guru disekolah dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan penerapan reward dalam tari indang ...92

4.43 Analisis Data Pre test dan Post test Aspek Kognitif ...93

4.44Analisis Data pre-tes dan post-tes Aspek Apektif ...95

(5)

DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1Model ExperimenOne group pre test-post tes ...41

4.1Konsep Pembelajaran Seni Tari Indang ...59

4.2Pengenalan Unsur-unsur Tari ...62

4.3Apresiasi Tari Indang ...65

4.4Eksplorasi Gerak Tari Indang ...68

4.5Latihan Menyusun Gerak ...70

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Guru Memberikan Motivasi terhadap siswa ...64

2. Siswa Memperagakan Unsut Tari Level didepan Kelas ...64

3. Siswa Berapresiasi Melalui Leptop...67

4. Siswa laki-laki memeragakan Unsut Tari level ...67

5. Siswa mendemostrasikan Hasil Kreasi ...70

6. Siswa perempuan mendemonstrasikan gerak dengan aruang sedang ...72

7. Siswa yang kurangb dalam pembendaharaan gerak dibantu oleh guru ...73

8. Siswa mendemonstrasikan hasil Tari kreasi ...75

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Bealakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Setiap manusia di alam semesta ini wajib untuk mendapatkan

pendidikan. Tentunya kita yang berkewarganegaraan Indonesia sepatutnya

menjalani wajib berpendidikan. Kewajiban berpendidikan ditetapkan melalui

UUD 1945 Ke IV (tahun 2002) pasal 31 ayat 1 dan 2 yaitu tentang pendidikan

bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (pasal 1), Setiap

warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayainya (pasal 2). Jadi sepatutnya kita sebagai warga negara indonesia

berhak serta wajib mengikuti pendididkan dikarenakan akan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan melalui undang-undang berupa

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 dan ditetapkan pada

tanggal 27 Maret 1989. Secara Nasional Pendidikan Nasional adalah pendidikan

yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945. Sistem pendidikan yang berkaitan satu dengan

lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan

tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 menyatakan

bahwa:

(8)

Secara umum pendidikan bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai

dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk

menghadapi perannya di masa datang. Secara khusus pendidikan yang

berorientasi pada kecakapan hidup bertujuan untuk, mengaktualisasikan potensi

peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang

dihadapi, merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik

dalam menghadapi kehidupannya di masa datang, memberikan kesempatan

kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai

dengan prinsip pendidikan, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di

lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada

di masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

belajar dengan baik. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip

dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta

keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran

ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar

saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar

dengan peserta didik. Sedangkan proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok

sekolah yang di dalamnya terjadi proses siswaa belajar dan guru mengajar dalam

konteks interaktif dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga

terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan,

pemahaman dan ketrampilan ataupun sikap. Melalui proses mengajar tersebut akan

dicapai tujuan pendidikan tidak hanya dalam hal membentuk perubahan tingkah laku

dalam diri siswa, akan tetapi juga meningkatkan pengetahuan yang ada dalam diri

(9)

Pendidikan Kesenian dalam khasanah kurikulum diharapkan memberikan

sumbangan untuk ketercapaiannya suatu tujuan pendidikan nasional. Melalui

pendidikan seni diharapkan siswa dapat mengembangkan fisik dan psikisnya

secara seimbang serta menumbuhkan sikap apresiasi terhadap segala sesuatu

mengenai seni dan budaya indonesia. Mengenai hal itu Masunah., dkk (2003 :

282) berpendapat bahwa:

Tujuan pendidikan seni adalah menumbuhkan kemampuan berapresiasi seni dan budaya bagi peserta didik. Melalui pendidikan seni diharapkan pula siswa dapat dibantu perkembangan fisik dan psikisnya secara seimbang. Selain apresiasi terhadap segala sesuatu mengenai seni budaya indonesia.

Berkenaan dengan pembelajaran tari, tujuan pembelajaran tari disekolah

umum yaitu untuk memberikan pengalaman estetis pada siswa berupa sebuah

pengetahuan tentang bagaimana menggerakan tubuh yang didasarkan pada

kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa yang tentunya berbeda-beda.

Pada pembelajaran ini tentu tidak dapat memaksakan kehendak kepada siswa

bahwa dalam pembelajaran tari semua siswa dituntut untuk terampil menari, tetapi

lebih memberikan pengalaman bagi mereka dalam mengenal dan membuat sebuah

gerakan yang mereka ciptakan sendiri sesuai dengan arahan guru.

Untuk itu perlu adanya penggunaan strategi pembelajaran untuk

membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran serta mampu membuat

siswa bergairah dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam hal ini guru harus

mampu mendorong motivasi yang ada dalam diri siswa. dorongan tersebut uang

akan membuat siswa termotivasi untuk ingin dan senang dalam menerima

pembelajaran di kelas. Sehingga anak-anak akan lebih senang untuk mengikuti

pembelajaran.

Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan proses pembelajaran seni tari

belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemberian reward

dalam pembelajaran seni tari khususnya di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

Dalam hasil observasi yang peneliti amati, telihat bahwa guru kurang

memotivasi siswa serta kurangnya dorongan dari guru yang membuat siswa

(10)

pendapat serta gagasannya dalam pembelajaran seni tari dikelas. Guru pun kurang

memberikan reward terhadap siswa, gaya guru mengajar tidak membuat siswa

ingin melakukan dan melaksanakan proses pembelajaran.

Permasalahan seperti ini akan berdampak kepada kurangnya kualitas

pembelajaran serta monotonnya cara berfikir anak terhadap mata pelajaran

khususnya mata pelajaran seni tari. Dari pengamatan yang dilakukan saat

observasi, Anak tidak bergairah terhadap mata pelajaran seni khususnya seni tari

karena guru tidak pernah memberikan reward kepada siswa sehingga gairah siswa

untuk belajar tidak ada juga berdampak kepada kecanggungan siswa dalam prose

pembelajaran di kelals. Bahkan sebagian siswa merasa malas dan meninggalkan

kelas serta memilih bermain bola di luar kelas, khususnya siswa laki-laki.

Proses belajar demikian tentunya sangat menghawatirkan, dalam hal ini

peran guru sangatlah penting, bahwasannya siswa akan tertarik terhadap pelajaran

jika seorang guru cermat memilih materi serta cermat dalam menyampaikan

materi ajar. Pemilihan metode dan media pembelajaran serta stimulus atau

rangsangan yang tepat akan menarik siswa untuk ingin mengikuti proses belajar

mengajar di kelas sehingga kegiatan proses pembelajaran menjadi kondusif dan

tentunya sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Smith, dalam Masunah dan Narawati (2003:264) mengemukakan

mengenai rangsangan yang dapat digunakan dalam pembelajaran tari sebagai

berikut :

(11)

Semua rangsangan tersebut dapat dipergunakan oleh guru dalam

pembelajaran tari di sekolah. Pentingnya menggunakan rangsang ini adalah

sebagai upaya untuk menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran seni di

sekolah. Selain itu melalui rangsang ini diharapkan guru dapat menggali potensi

siswa lebih dalam lagi dan menggembangkan kreativitas siswa serta dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran seni tari di kelas.

Untuk meningkatkan motivasi mempelajari materi seni tari harus segera

dicarikan solusi. Seorang Guru perlu mengembangkan pendekatan dan metode

yang lebih variatif untuk mengatasi berbagai kesulitan siswa seperti kejenuhan

mempelajari seni tari, adanya kemungkinan peserta didik kurang mendapat

motivasi dari orang tua siswa dalam mendukung anaknya atau faktor lingkungan

yang kurang mendukung. Untuk itu, guru harus mencari strategi atau inisiatif agar

siswa dapat tertarik atau lebih antusias untuk mau mendalami pelajaran seni tari.

Penggunaan Metode Reward merupakan salah satu alternatif yang dapat kita

tempuh pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung sehingga dapat

terwujud apa yang kita harapkan bersama yakni dengan pelajaran seni tari di sekolah.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti memadukan antara materi yang berada

di RPP dengan pemilihan tarian nusantara, maka peneliti mengambil bahan

pengajaran sekaligus sebagai stimulus pembelajaran dalam pembelajaran seni tari

adalah tari indang yang berasal dari Sumatra Barat. Pembelajaran yang akan

dilakukan dengan stimulus tari indang adalah kreasi tari dimana siswa terlebih

dahulu mengetahui asal tarian tersebut berada. Lalu guru memberikan gambaran

tentang gerakan melalui apresiasi. Melalui stimulus tari indang ini diharapkan

siswa mempunyai pengalaman serta pengetahuan mengenai tarian nusantara serta

gerak-gerak dalam tarian indang (kreasi).

Dalam pembelajaran ini peran reward sangat penting diperlukan dalam

proses pembelajaran di lapangan dimana reward berfungsi untuk memotivasi

siswa dalam proses pembelajaran. Reward dalam bahasa indonesia diartikan

sebagai penghargaan atau pemberian hadiah terhadap sesuatu yang luar biasa.

dengan adanya penerapan reward tersebut diharapkan siswa dapat bergairah dalam

(12)

tangan, sentuhan (gestur tubuh), penambahan point (nilai), pujian, pemberian

sesuatu yang berguna terhadap siswa.

Penerapan Reward tidak dapat dipisahkan dari pemberian motivasi yang

diberikan oleh siswa sebagai salah satu syarat pencapaian motivasi belajar siswa. Hal

tersebut merupakan prakondisi yang harus ada pada diri sendiri dalam usaha untuk

motivasi siswa dalam belajar. Adapun motivasi sendiri menurut Frederick J.

McDonald (”merupakan perubahan tenaga dalam diri seseorang yang ditandai oleh

dorongan efektif dan dan reaksi-reaksi mencapai tujuan”.Jadi motivasi untuk belajar

adalah kondisi psikologis yang mendorong individu untuk belajar. Adanya motivasi

dapat mendorong untuk belajar selanjutnya berimplikasikan pada hasil prestasi,

sebaliknya tanpa adanya motivasi dapat memperlemah semangat belajar siswa. Hal

ini berarti bahwa adanya korelasi metode Reward dengan peningkatan motivasi

belajar siswa.

Sekaitan dengan itu, sesuai dengan yang dikemukakan Sumadi Suryabrata

dalam skripsi Revi (2007:20) memaparkan dengan adanya lima faktor psikologi yang

mendorong seseorang untuk belajar, antara lain:

1. Adanya sifat dan rasa ingin tahu

2. Adanya sifat yang kreatif

3. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha baru

4. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman

5. Adanya keinginan mendapatkan rasa aman

Peran guru dalam proses pembelajaran ini, guru harus lebih peka membaca

situasi dan kondisi anak dalam pembelajaran seni tari. Maka pentingnya

penguasaan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Dengan stimulus tari indang serta penerapan reward dalam proses pembelajaran

dikelas siswa mampu mengembangkan kemampuan psikomotor.

Berkenaan dengan stimulus untuk meningkatkan motivasi siswa dalam

proses pembelajaran tari di kelas. Guru memberikan stimulus berupa tari indang

secara berkelompok. Mengacu pada kurikulum serta rancangan pembelajaran

disekolah tersebut yang mengambil materi tari nusantara, peneliti mengambil tari

nusantara tersebut adalah tarian indang yang berasal dari sumatra barat. Alasan

(13)

yang besar terhadap perkembangan belajar siswa dalam ranah afektif, kongnitif

serta psikomotor. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu dalam

pengetahuan tarian tersebut serta mampu dalam membuat gerakan sendiri dengan

mengacu kepada musik tari indang.

Dari uraian tersebut, peneliti mencoba menyusun skipsi yang berjudul “Pemberian Reward untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang”, dengan harapan supaya siswa di SD tersebut tidak bosan dalam belajar dan menjadi lebih aktif dan

motivasi belajar siswa meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas secara umum masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaimana Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran seni tari sebelum

Penerapan pemberian Reward ?

2. Bagaimana proses penerapan reward pada pembelajaran seni tari dengan

menggnakan materi Tari Indang di SDN Pasanggarahan I?

3. Bagaiamana hasil peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

penerapan reward ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki berbagai masalah yang

timbul dalam pembelajaran seni budaya khususnya seni tari di kelas 5 SD N 1

Pasanggrahan Sumedang yang di antaranya sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran tari yang

mengggunakan penerapan reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

pada pembelajaran seni tari di kelas V SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

2. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan reward yang di gunakan dalam proses pembelajaran

(14)

b. Untuk mendeskripsikan pembelajaran tari melalui penerapan reward untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran seni tari di SDN

Pasanggarahan 1 Sumedang.

c. Untuk memperoleh data mengenai hasil yang diperoleh melalui penerapan

reward terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran seni tari di kelas V

SDN Pasanggarahan 1 Sumedang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Peneliti :

Mendapatkan pengalaman dalam memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam

belajar seni budaya khusunya seni tari dan menemukan solusi yang tepat untuk

mengatasi masalah dalam pembelajaran seni tari juga meningkatkan keterampilan

dan lebih profesional dalam menjalankan tugas sebagai guru.

2. Bagi siswa

Meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat dan gagasan melalui

komunikasi lisan dan gerak. Siswa lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas

belajarnya di kelas ataupun di rumah.

3. Bagi Guru

Guru menjadi kreatif dan inovatif dalam KBM, sehingga dapat ikut

memberikan solusi tentang pembelajaran seni budaya khususnya seni tari yang

lebih baik sesuai dengan kurikulum.

4. Lembaga Sekolah

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta menambah kepercayaan

sekolah karena mimiliki guru yang mampu mengajar dan menghasilkan siswa

yang pandai dan mengetahui seni tari yang ada di nusantara ini serta Sekolah akan

mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setelah melihat tulisan ini.Siswa SDN

Pasanggrahan 1. memiliki kecakapan dan pengetahuan tentang seni budaya

khususnya seni tari sebagai warga yang tau seni budaya yang ada di bangsa

(15)

5. Jurusan pendidikan Seni Tari

Dapat memberikan kontribusi (masukan) supaya lebih meningkatkan

kualitas pedidikannya dalam mencetak para guru yang profesional.

E. Asumsi dan Hipotesis

1. Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini adalah pemberian reward dalam pembelajaran tari

merupakan salah satu cara atau upaya guru untuk menarik perhatian siswa agar siswa

termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

2. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari dengan penerapan

reward akan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikiti pembelajaran

tari.

Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar akuntansi

F. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah Sekolah Dasar

Negri Pasanggarahan 1 Sumedang, yang berlokasi di jl. Pangeran Kornel No. 121

Rt. 01 Rw. 08 Kelurahan Pasanggrahan baru, Kecamatan Sumedang Selatan.

2. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah

tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Dalam penelitian ini yaitu seluruh

siswa kelas tinggi yang berjumlah 94 siswa dengan kelas IV berjumlah 30, kelas

V berjumlah 34 kelas VI berjumlah 30 Sekolah Dasar Negeri Pasanggarahan 1

Sumedang.

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang

(16)

Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili

keseluruhan gejala yang diamati. Dalam penelitian ini peneliti mengambil kelas V

di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang yang jumlah siswannya 34 orang. Dalam

penelitian ini peneliti mengambil sampel secara purposive sampling yaitu

berdasarkan kebutuhan peneliti. Alasan peneliti mengambil sampel ini sebagai

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian yang dikehendaki peneliti maka

dibutuhkan metode penelitian. Metode ini berfungsi untuk membantu peneliti

dalam mengumpulkan data, untuk memperoleh data yang kemudian akan diolah

dalam peoses penelitian yang dilaksanakan agar menjawab rumusan masalah

penelitian.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode experimen dikarnakan

belum ada pembelajaran tari di sekolah formal yang menggunakan metode

experiment dengan menggunakan penerapan reward. Penelitian experimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap

kondisi tertentu dalam kondisi terkendali. Dalam penelitian experimen harus

mengungkapkan hubungan sebab-akibat. penelitian experimen bertujuan untuk

membangkitkan timbulnya suatu keadaan atau kejadian, experimen dilakukan

dengan maksud untuk melihat suatu perlakuan.

Metode experimen dibedakan menjadi dua jenis yaitu experimen sejati

(true experiment) dan metode experimen semu (quasi experiment). Metode

experimen sejati menggunakan kelas pembanding untuk mengetahui perbedaan

hasil penelitisn yang diperoleh dari kelompok sampel yang diteliti secara

signifikan. Sedangkan pada penelitian experimen semu, tidak digunakan kelas

pembanding atau kelas kontol.

Pada peneliti ini peneliti mengambil metode experimen semu. Experimen

semu (quasi experimental) dimana peneliti tidak menggunakan kelas pembanding

dengan desain one grup pre test and post tes. Penelitian eksperimen atau

percobaan bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Metode ini digunakan untuk

mengetahui perkembangan motivasi anak pada pembelajaran seni tari dengan

menggunakan reward. Melalui metode ini peneliti akan memberikan treatment

(18)

meningkatkan motivasi belajar siswa. Jadi, dengan kata lain suatu penelitian

experimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna

membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab-akibat.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah Sekolah Dasar

Negri Pasanggarahan 1 Sumedang, yang berlokasi di jl. Pangeran Kornel No. 121

Rt. 01 Rw. 08 Kelurahan Pasanggrahan baru, Kecamatan Sumedang Selatan.

Alasan Peneliti memilih sekolah SDN Pasanggarahan 1 Sumedang dikarenakan

sekolah tersebut karena siswa-siswinya kurang memiliki motivasi belajar,

sehingga berdampak terhadap penilaian, maka peneliti memilih SDN

Pasanggarahan 1 Sumedang.

2. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah

tertentu dan pada waktu yang tertentu pula.Dalam penelitian ini peneliti

mengambil siswa kelas tinggi yaitu kelas IV,V,VI Sekolah Dasar Negeri

Pasanggarahan 1 Sumedang. Peneliti mengambil kelas tinggi dikarenakan siswa

kelas tinggi sudah mempelajari pembelajaran seni tari

3. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. sampel

dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu

sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya

mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Dalam penelitian ini peneliti

mengambil kelas V di SDN Pasanggarahan 1 Sumedang yang jumlah siswanya 34

orang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel secara purposive sampling

yaitu berdasarkan kebutuhan peneliti. Alasan peneliti mengambil sampel ini

sebagai sampel penelitian adalah karena kelas tersebut memiliki karakteristik yang

(19)

C. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, desain yang digunakan adalah one-Group pretest-postes

Design, yakni penelitian yang dilakukan pada satu kelas tanpa kelas pembanding.

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1

Model Experimen

One group pre test-post tes

Keterangan :

O1 : Tes Awal

X : Experimen (penerapan reward )

O2 : Tes akhir

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran Tari Yang Menggunakan Penerapan Reward

Pembelajaran tari di sekolah formal dapat dideskripsikan sebagai sebuah

konsep untuk mengenal, membuat dan memahami sebuah gerakan. Reward

dalam pembelajaran diartikan sebagai penghargaan yang luar biasa yang

bertujuan memotivasi siswa agar bergairah dalam pembelajaran di kelas.

2. Motivasi Dalam pembelajaran Seni Tari

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan (Mc.Donald, 2011:73). Motivasi dalam pembelajaran

diperlukan sebagai penggerak ketercapaiannya suatu tujuan dalam

pembelajaran seni tari. Pentingnya peranan motivasi dalam proses

pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai

bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai

dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk

mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu

(20)

kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut

berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Pembelajaran tari sebagai variabel terikat, sementara

pemberian reward merupakan variabel bebas yang mempengaruhi pembelajaran

seni tari.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang diperlukan dalam

sebuah penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang

berhubungan dengan variabel terukur, yaitu bagaimana cara memotivasi siswa

melalui penerapan reward dengan stimulus tari nusantara yaitu tari indang, yang

diaplikasikankan dalam proses pembelajaran dalam menciptakan tari kreasi secara

berkelompok.

Instrumen penelitian disusun dengan teknik pengumpulan data yang

digunakan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan sebagai berikut :

1. Observasi

Pedoman observasi merupakan instrumen dari teknik observasi. Pedoman

observasi digunakan untuk melihat, dan mengamati segala peristiwa yang terjadi

selama penelitian. Pedoman observasi ini dilakukan pada saat pra penelitian dan

pelaksanaan penelitian.

a. Pra-penelitian

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui sejauh masa proses

pembelajaran di kelas berlangsung dan segala tingkah laku anak, serta segala

hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti : materi pembelajaran,

metode pembelajaran, keaktivan siswa. Pedoman observasi yang digunakan

berupa catatan-catatan informasi berdasarkan hasil pengamatan dan

(21)

b. Pelaksanaan penelitian

Pedoman observasi ini meliputi perkembangan siswa selama mengikuti

pembelajaran seni tari dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotor.

Pedoman observasi yang digunakan berupa format penilaian dan

catatan-catatan informal berdasarkan hasil pengamatan (terlampir).

2. Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai pembimbing untuk mengarahkan

pelaksanaan penelitian. Pedoman wawancara berisi tentang daftar pertanyan

dalam proses pembelajaran seni tari, seperti metode pembelajaran, kurikulum

yang berlaku, materi pembelajaran, serta motivasi siswa dalam pembelajaran

di kelas.

3. Dokumentasi

Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan pola dan metode pembelajaran seni tari dengan menggunakan

stimulus tari indang dengan menggunakan penerapan reward dapat

meningkatkan motivasi siswa. Pedoman demontrasi ini berupa kamera foto.

4. Instrumen Tes

Tes yang dilakukan berupa tes pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Yang dilakukan secara lisan maupun perbuatan. Instrumen ini berfungsi untuk

mengetahui dan mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran seni tari bagaimana stimulus tari indang melalui penerapan reward

terhadap motivasi siswa yang disampaikan melalui aplikasi ke dalam penciptaan

tari kreasi secara berkelompok.

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes

Tes perbuatan diberikan pada awal dan akhir perlakuan kepada siswa. Tes

awal diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa untuk membuat gerakan

dalam unsur-unsur dalam tari. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui

(22)

perbuatan diberikan untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran tari di

Kelas v SDN Pasanggarahan 1.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 5 kali yang

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tari di SDN

Pasanggarahan 1 Sumedang. Selain itu observasi ini juga bertujuan untuk melihat

pengaruh pembelajaran dengan menggunkan penerapan reward untuk

meningkatkan motivasi belajar anak dalam pembelajaran Seni tari di kelas V SDN

Pasanggarahan 1 Sumedang.

3. Wawancara

Wawancara diajukan kepada pihak-pihak yang dianggap sangat memahami

apa yang menjadi objek penelitian. Teknik wawancara yang digunakan adalah

wawancara yang tidak terstruktur. Adapun wawancara yang diajukan sebagai

berikiut:

a). Wawancara kepada kepala sekolah

Wawancara ini bertujuan untuk menanyakan mengenai kurikulum di sekolah,

pembelajaran disekolah, serta karakteristik siswa sebagai langkah awal

pembelajaran seni tari pada penerapan reward untuk meningkatkan motivasi

belajar anak.

b). Wawancara kepada guru

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh yang

didapatkan dari pembelajaran sebelum dan sesudah pemberian reward untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

c). Wawancara kepada siswa

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan pemberian reward untuk meningkatkan

motivasi belajar anak. Dari wawancara ini dapat di liat tingkat perkembangan

motivasi siswa setelah diberika perlakuan.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi disisni adalah peneliti berusaha memperoleh dan

(23)

H. Analisi Data

A. Langkah-Langkah Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap awal dalam sebuah penelitian pendahuluan,

dan tahap penyusunan proposal penelitian. Pada tahap ini dilakukan penelitian

pendahuluan yaitu melihat permasalahan yang terjadi di lapangan atas dasar hasil

dari penelitian pendahuluan yang dilengkapi dengan kajian terhadap berbagai

literatur, peneliti tertarik dengan penelitian ini nyang menggunkan penerapan

Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Peneliti menyusun rancangan proposal penelitian dengan cara

mengumpulkan bahan referensi yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian.

Peneliti melakukan tukar pikiran dengan teman seangkatan maupun mahasiswa

sebelumnya khususnya program seni tari.

Peneliti berkonsultasi dengan dosen dalam rangka pemantapan judul

skripsi dan penentuan dosen pembimbing. Akhirnya, peneliti mengadakan

konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapat arahan teknik operasional

penelitian.

Persiapan penelitian berfungsi untuk mefokuskan permasahan yang akan

diteliti tidak terjadi kesalahpahaman atau simpang siur sebelum peneliti terjun

langsung ke lapangan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Pra survey dilakukan ke SDN 1 Pasanggtahan Sumedang untuk mengetahui

situasi dan kebiasaan di sekolah tersebut.

b. Pengurusan izin pernelitian. Permohonan izin mengadakan survey penelitian

dengan surat rektor UPI Bandung kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1

Pasanggrahan Sumedang

c. Melakukan pengamatan akan pembelajaran lewat kegiatan belajar di kelas

yang dilakukan oleh para siswa yang menjadi riset peneliti

d. Kemudian dilanjutkan wawancara kepada Kepala sekolah dan guru kesenian.

(24)

f. Pengamatan difokuskan pada minat serta motivasi siswa dalam kegiatan

belajar mengajar dikelas yang meliputi proses kegiatan, pelaksanaan, faktor

penghambat, dan hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.

g. Melakukan identifikasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan

pengajar dan sumber-sumber yang relevan dengan masalah ini.

h. Mengamati/observasi deskripsi tentang pelaksanaan, faktor penghambat, serta

hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

i. Menganalisis pembelajaran dengan menganalisi minat serta motivasi siswa

dalam pembelajaran siswa dikelas yang diimplementasikan pengajar, artinya

dimensi manakah yang sudah diterapkan, seperti proses pelaksanaan, faktor

penghambat, dan hasil dari pelaksanaan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian dibagi ke dalam 5 tahap, yaitu tahap

persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap menganalisis

data dan tahap penyusunan laporan.

a. Tahap Persiapan

Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap persiapan.

1. Mencari keterangan yang akurat mengenai masalah yang akan diteliti

2. Menentukan masalah, judul penelitian, dan kerangka penelitian

3. Membuat proposal penelitian

4. Membuat surat ijin penelitian

b. Tahap Mengumpulkan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk menetapkan atau menguji kebenaran

informasi dan data yang diperoleh dengan cara pengecekan atas data sebelumnya.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap mengumpulkan data, antara lain:

1. Mencari kesesuaian data yang diperoleh dari literatur dan narasumber yang

kemudian disusun secara sistematis

2. Melakukan observasi

3. Melakukan wawancara dengan nara sumber yang berhubungan dengan

(25)

c. Pengolahan Data

Setelah terkumpul yang diperkirakan memiliki tingkat kebenaran yang

dapat dipertanggungjawabkan melalui pengaturan dan penyusunan yang baik

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut, seperti yang

dikemukakan oleh Kartono Kartini (1990:86) dalam skripsi Revi, bahwa

“Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan

mengklasifikasikan. Menimbang dan menyaring data itu ialah benar-benar

memilih secara hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah

yang tengah diteliti. Mengatur dan mengklasifikasikan ialah menggolongkan,

menyusun aturan tertentu”. d. Tahap Menganalisis Data

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap menganalisis data, yaitu:

1. Memeriksa data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian, dengan cara

memilah dan memilih data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan yang

dlakukan peneliti

2. Menyusun dan mentabulasi data, serta menganalisis data yang sudah terkumpul

3. Menarik kesimpulan dari hasil data yang telah dianalisis sesuai dengan data

yang telah diperoleh.

e. Penulisan Laporan Penelitian

Setelah semua data dianalisis dan disusun berdasarkan permasalahan yang

diperoleh, maka selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dijadikan suatu

laporan penelitian yang bersifat deskripsi, dengan berpedoman pada buku

penulisan karya ilmiah UPI. Penyusunan laporan penelitian tidak lepas dari proses

bimbingan, baik dengan pembimbing I maupun dengan pembimbing II.

Demikian pemaparan tentang metode penelitian pada bab III ini dan pada

bab selanjutnya akan disampaikan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian mengenai metode penelitian serta rancangan pembelajaran seni tari

dengan menggunakan penerapan Reward untuk meningkatkan motivasi belajar

(26)

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti menggunakan teknik analisis

data kuantitatif yakni data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di

angkakan (Sugiyono, 2002: 7).

1. Menghitung nilai proses pembelajaran

Kriteria ketentuan penilaian selama proses pembelajaran sesuai kriteria

ketuntasan minimal (kkm)

Tabel 2,1 Kriteria Penilaian

Nilai Kriteria

80-85 Baik

70-75 Cukup

60-65 Kurang

2. Menghitung signifikansi hasil perlakuan/treatment dengan rumus (Arikunto,

2010 : 350) sebagai berikut :

Keterangan :

t : Hasil uji t (hasil perlakuan)

Md : Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

Ʃx²d : Jumlah k uadrat deviasi N : Subjek pada sampel

Adapun rumus untuk mencari Md (mean) sebagai berikut :

Keterangan :

(27)

∑d : Jumlah selisih (gain d) pretest-posttest N : Subjek pada sampel

Adapun rumus untuk mencari kuadrat deviasi sebagai berikut :

Keterangan :

Ʃ x² d : Kuadrat Deviasi

Ʃ d² : Nilai gain d dikuadratkan

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pengelolaan data, serta pembahasan

yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan reward dapat

memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari kelas V SDN Pasanggarahan 1

Sumedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan t empirik yang lebih besar dari nilai t

teoritik pada masing-masing aspek penilaian, yakni pada penilaian aspek kognitif,

aspek apektif dan aspek psikomotor masing-masing mendapat nilai, 8,45 > 2,75

untuk aspek kognitif, 8,69 > 2.75 untuk aspek apektif, 8,43 > 2,75 untuk aspek

psikomotor.

Pada penelitian ini siswa mampu memahami unsur dalam tari berupa

unsur ruang, waktu, level. Serta siswa mampu memahaminya dengan baik selain

itu siswa terlihat menyenangkan dengan disuguhkannya apresiasi audiovisual

berupa melihat tarian indang yang akan menjadi bahan ajar. Sehingga dengan

adanya apresiasi siswa memiliki bayangan untuk nantinya mampu

mengaplikasikannya dengan membuat gerak-gerak sederhana yang kemudian di

susun menjadi sebuah tarian kreasi karya siswa secara berkelompok.

Peningkatan motivasi siswa berjalan secara bertahap, mulai dari

pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir. Motivasi tersebut dipeoleh dari

pemberian reward yang beragam seperti pemberian reward berupa pujian yang

berupa:” bagus betul hasil pekerjaannya sehingga menjadikan gerakannya

indah

”.

reward dalam bentuk pemerian tepuk tangan seperti:” karena hasil

pekerjaanya bagus maka kita berikan tepuk tangan untuk (nama Kelompok)”.

Atau berupa penghormtan seperti:”kelompok 2 memang bagus, tingkatkan terus

prestasinya ya anak-anak”.dari setiap pemberian reward tentunya siswa yang masuk ke dalam kriteria penilaian guru seperti penilaian dalam aspek kognitif

berupa interpretasi dan keaktivan siswa dalam aspek apektif berupa minat dan

(29)

dan kekompakan dalam pola lantai, semua aspek dan kategori penilaian mendapat

reward berupa hadiah. Hadiah di sisni buka hadiah berupa kado untuk orang yang

berulang tahun, tentunya hadiah di sini adalah penambahan nilai yang baik sesuai

dengan kriteria penilaian guru.

Rangsangan dalam proses pembelajaran ini pun sangatlah berpengaruh

terhadap cara belajar siswa. stimulus dalam penelitian ini adalah tarian indang

yang berasal dari Sumatra Barat. Dengan stimulus tari indang terlihat siswa

menyukai cara pembelajaranya dikarenakan selain stimulus yang baru bagi

bemera juga strategi guru yang menggunkan penerapan reward yang tentunya

akan memotivasi siswa sesuai dengan yang diharapkan. .oleh karena itu

pemberian penerapan reward selain dapat memotivasi siswa tentunya bisa

dijadikan satu alternatif dalam proses belajar mengajar seni tari.

B.Saran

Hasil penelitian yang diperoleh, maka dengan adanya penelitian tentang

penerapan reward dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran seni tari dikelas V

SDN Pasanggarah 1 Sunmedang. diharapkan dapat memberikan kegairahan dan

kebahagiaan kepada siswa pada saat proses pembelajar dikelas khusunya di

sekolah Dasar.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa

sebagai calon guru ataupun guru yanng sudah mengajar di sekolah dasar dalam

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Amir Dalen, Indra Kusuma.(1973).”Ilmu Pendidikan”.Surabaya:Usaha

Nasional.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1983).”Koreografer Pengetahuan

Dasar Komposisi Tari”. Jakarta:Depdikbud.

Dra. Roestiyah N.K. (2008). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta.hal 83-84

Edy Siswannto. (2008) . Reward atau Hadiah Dapat Meningkatkan Motivasi

Belajar.http://www.wajah Pendidikan Kita.blogspot.com.

H.R Sofuan M. Htttp:// id.Wikipedia.org/wiki/Motivasi.

www.pengembanganDiri.com.

J.J Hasibuan dan Moedjiono.1985. “Proses Belajar Mengajar”.Malang:PT

Remaja Rosdakarya.

Jonh. M Echols dan Hasan Shadly.(1996).”Kamus Indonesia-Inggris”.

Jakarta:Gramedia Muh.Rifqi. Jawa Timur. Blogshpot.com.

Kamus Besar Inggris-Indonesia 1991.

M. Ngalim Purwanto.(2006).”Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”.

Bandung:Remaja Rosdakarya.

Muh.Rifqi fauzi. Jawa Timur.Blogspot.com.

(31)

Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidik., Jakarta : PT. Grasindo.

Roestiyah N.K (2008).”Strategi Balajar Mengajar”. Jakarta:Rineka Cipta.

Santrock John W. 2007.”Perkembangan Anak”. Jilid 1. Edisi sebelas. Jakarta:Erlangga.

Sardiman.(2011).”Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”.Jakarta:Kharisma Putra Utama.

Frahma, dan Heny Rohayani. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Dram., Bandung :

UPI Press.

Siregar, Eveline, dan Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan pembelajaran.

Bogor : Ghalia Indonesia.

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2002), Prosedur Penelitian: “Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Sukarsimi, (2010), Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT

rhineka cipta.

Teori Belajar. http//Belajarpsikologi.com,Macam-macam Teori Belajar.

Gambar

Gambar
Tabel 2,1 Kriteria Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada balita non stunting diketahui tidak terdapat balita dengan perkembangan motorik kasar abnormal, 8,6% balita dengan perkembangan motorik kasar meragukan dan

[r]

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, motivasi, pengetahuan, dan lain-lain dalam penyelesaian skripsi ini.Penulis telah berupaya dengan segala

Implementasi Pembelajaran D rama Musikal Sebagai Stimulasi Kecerdasan K inestetik Pada Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Desty Gitarostiatin 2015 Universitas

matrix composite ( MMC ) with variations of pouring temperature of palm oil

[r]

Pendidikan kedokteran memasuki paradigma baru, yaitu dengan metode PBL (Problem Based Learning), dimana pada tingkat dasar mahasiswa harus menguasai teknik belajar