Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No Daftar FPIPS : 1800/UN.40.2.7/PL/2013
MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGEMUKAKAN
PENDAPAT MELALUI PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF
(CBSA) DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun oleh:
MIRA KARMILA
0901603
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGEMUKAKAN
PENDAPAT MELALUI PENDEKATAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF
(CBSA) DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Oleh
Mira Karmila
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Mira Karmila 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
i
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Mira (0901603). Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Atif (CBSA) dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru IPS kelas VIII K di SMP Negeri 40 Bandung terdapat permasalahan yang berkenaan dengan rendahnya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakn pendapat. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang seringkali diam ketika guru melontarkan pertanyaan, guru hanya menunjuk beberapa siswa saja tanpa melibatkan seluruhnya, hal ini menjadikan siswa lainnya merasa tidak terperhatikan, dan akhirnya mereka merasa tidak percaya diri untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Selama ini proses pembelajaran IPS di kelas VIII K bersifat teacher centered. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitaif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, karena dalam siklus ketiga peneliti menganggap tujuan penelitian yang diharapkan telah tercapai melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 40 Bandung, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah guru IPS dan siswa kelas VIII K. Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan tindakan siklus I sampai IV rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat semakin meningkat. Dimulai dari pelaksanaan tindakan siklus I
secara keseluruhan hasil penilaian aktivitas siswa termasuk kategori “kurang”, hal ini
ditunjukan pada saat proses mengemukakan pendapat, siswa yang berpendapat hanya 5 orang, dan kemampuan mengemukakan pendapatnya pun ada yang masih termasuk kategori
“cukup”. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, siswa yang berani berpendapat sudah
meningkat menjadi 11 orang, tetapi dalam kemampuan mengemukakan pendapat masih ada 2
orang siswa yang dikategorikan “cukup” dan selebihnya dikategorikan “baik”. Pada
pelaksanaan tindakan siklus III, siswa yang berani mengemukakan pendapat semakin meningkat menjadi 17 orang siswa, tetapi dalam kemampuan mengemukakan pendapat masih
ada 6 orang siswa yang termasuk kategori “cukup” dan selebihnya dikategorikan “baik”.
Pada pelaksanaan siklus IV atau siklus terakhir, siswa yang berani mengemukakan pendapat semakin meningkat menjadi 19 orang tetapi masih ada 7 orang siswa yang dikategorikan
“cukup”, dan 12 dikategorikan “baik”. Sebelum digunakan pendekatan CBSA di kelas VIII K, keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat masih dinilai rendah, namun setelah diterapkannya pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dengan menggunakan berbagai macam strategi dan model pembelajaran, keaktifan siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII K, diharapkan dapat diadakan suatu penelitian lanjutan dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat di kelas yang berbeda agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.
ii
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Mira Karmila (0901603) Improving Self Confidence In Deriving Opinion Through Student Active Learning (CBSA) Approach In Social Studies Learning (Classroom Action Research In Social Studies in Class VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Based on result of interview and observation to social studies teacher of class VIII K at SMP Negeri 40 Bandung, there are some problems related to the weakness of students confident on deriving opinion. In this case, the are generally passive when theacher gives
them some questions, the teacher only chooses several student’s without involving all of
student at that class. It makes other students don’t pay attention, so that they don’t feel confident to ask and express their opinion. Nowadays teaching-learning process of social studies at class VIII K is like teacher center. This research uses qualitative and quantitative approach. The methode that is used in this research is classroom action research. On the process, this research is done with three cycles, because at the third cycles the research considers the purpose of the research is expected to be succesfull. Through classroom action research. This research is held at SMP Negeri 40 Bandung, where as the subject of research is theacher of social studies of class VIII K. Based on results finding at that place, since the process of action of cycle to 4, the sense of students confident in deriving opinion is more improve the result of cycle 1, students ability assessment result is still bad. It is shown when prosess of deriving opinion, there are five students who are able to derive opinion. The ability of deriving opinion are still categorized “quite enough” the second cycle process shows , the number of students who can be able to give opinion increase. There are 11 students can do
that. Actually, there are 2 students who still don’t have bravery to speak up are still two
students are categorized “quite enough” they are, however the other are “good”. The third cycle, the students who have bravery to derive opinions are increasing more to be seventeen
students, but on deriving opinion, there are still 6 students who are categorized “quite
enough”, and the other are “good”. On the process of cycle IV or the last cycle, the number of
students who are brieve to perform their opinion raises to be 19 students, but there are still 7
students who are chategorized “quite enough”, while other 12 students are good. Before the CBSA approach is applied class VIII K, the confidence of students to derive their opinion is
valued low, but after CBSA is applied by using various strategy and learning, the student’s
anthusiasm is getting improve. Based on the result which is done at class VIII K it is hoped CBSA approach will be applied to improve students self confidence, in order the more good research result can be achieved.
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
. DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Struktur Organisasi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Tinjauan Tentang Pendidika Ilmu Pengetahuan Sosial ... 10
1. Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 10
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 11
3. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosila ... 12
4. Aspek-aspek Kompetensi dalam Pembelajaran Ilmu Pengethuan Sosial ... 14
a. Hakikat Pembelajaran Pendidikan IPS. ... 14
b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan IPS. ... 15
B. Tinjauan Tentang Pendekatan Pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 15
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 15
2. Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 16
3. Hakikat Pendekatan Cara Belajar Sisa Aktif (CBSA) ... 17
4. Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 18
5. Model Pelaksanaan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) ... 19
6. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). ... 26
C. Tinjauan Tentang Rasa Percaya Diri... 27
1. Pengertian Percaya Diri... 27
2. Faktor Penyebab Seseorang Tidak Percaya Diri. ... 28
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D. Tinjauan Tentang Mengemukakan Pendapat. ... 30
1. Pengertian Kemampuan Mengemukakan Pendapat. ... 30
2. Landasan Hukum Mengemukakan Pendapat di Indonesia. ... 31
3. Tujuan Mengemukakan Pendapat. ... 32
E. Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan pendapat pada Pembelajaran IPS ... ... 33
F. Keterkaitan Antara Rasa Percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat Dengan Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35
B. Desain Penelitian ... 35
C. Metode Penelitian... 38
D. Definisi Operasional... 39
E. Instrumen Penelitian... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ... 42
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Deskripsi Umum Pembelajaran... 49
1. Observasi Awal Pembelajaran IPS. ... 49
a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran IPS. ... 49
b. Refleksi dan Rencana Penerapan Pembelajaran. ... 51
c. Rencana Tindakan. ... 52
2. Penelitian Siklus I... 52
a. Perencanaan Tindakan Siklus I. ... 52
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I. ... 53
c. Observasi Pada Tindakan Siklus I... 58
d. Refleksi Tindakan Siklus I. ... 64
3. Penelitian Siklus II. ... 66
a. Perencanaan Tindakan Siklus II. ... 66
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II. ... 66
c. Observasi Pada Tindakan Siklus II. ... 72
d. Refleksi Tindakan Siklus II. ... 80
4. Penelitian Siklus III. ... 81
a. Perencanaan Tindakan Siklus III. ... 81
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 82
c. Observasi Pada Tindakan Siklus III. ... 92
d. Refleksi Tindakan Siklus III. ... 103
5. Penelitian Siklus IV. ... 104
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus IV. ... 105
c. Observasi Pada Tindakan Siklus IV ... 111
d. Refleksi Tindakan Siklus IV ... 123
B. Analisis Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Rasa percaya Diri dalam Mengemukakan Pendapat melalui Pendekatan Cara belajar Siswa Aktif (CBSA). ...124
1. Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS dengan Penerapan Pendekatan Cara belajar Siswa Aktif (CBSA). ...124
2. Perencanaan Pendekatan CBSA untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung ...127
3. Pelaksanaan Pendekatan CBSA untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Nehgeri 40 Bandung ...129
4. Refleksi Pendekatan CBSA untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa dalam Mengemukakan Pendapat pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung. ...131
5. Mengukur Pendekatan CBSA untuk Berani Mengemukakan Pendapat Pada Pembelajaran IPS di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung...131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 133
A. Kesimpulan... 133
B. Saran ... 134
DAFTAR PUSTAKA ... 136
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan suatu
bangsa. Sebagai bentuk perhatian terhadap pendidikan, pemerintah Indonesia
mengeluarkan undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Bab II Pasal 3 yang
menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokrasi serta bertanggung jawab.
Upaya untuk mengembangkan potensi siswa memerlukan
komponen-komponen pendukung seperti lembaga pendidikan, sarana dan prasarana,
kurikulum, tenaga pengajar atau guru, dan sebagainya. Perkembangan dunia
pendidikan tidak terlepas dari peranan dan fungsi guru sebagai pilar utama dalam
kegiatan pendidikan dan pengajaran, hal ini disebabkan guru berinteraksi secara
langsung dalam membentuk dan mengembangkan potensi siswa.
Pada hakikatnya, mengajar itu adalah suatu proses dimana pengajar dan
peserta didik menciptakan lingkungan yang baik, agar terjadi kegiatan belajar
yang berdayaguna (Dahlan, 1990:21). Penciptaan lingkungan ini hanya akan
terjadi apabila permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan
dapat terselesaikan dengan baik.
Effendi (2010:37), mengemukakan bahwa tujuan pengajaran IPS disekolah
2 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada tingkat SMP/MTS pelajaran IPS betujuan : (1) mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;
(2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial; (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan; (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, dan
global.
Tujuan diatas menunjukan bahwa pembelajaran IPS mengarahkan siswa
agar mereka mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang berada
dilingkungan masyarakat secara logis atau rasional, mampu mengenal konsep
yang berkaitan dengan masyarakat, serta mampu bersosialisasi dengan masyarakat
yang majemuk.
Pendidikan IPS bukan hanya mempelajari fenomena-fenomena sosial tetapi
memecahkannya. Dengan kata lain, bahwa pendidikan IPS sangat diperlukan
dalam kehidupan yang senantiasa mengalami perubahan dan gejolak-gejolak
sosial. Sesuai dengan tuntutan dan tantangan kehidupan yang akan terjadi di masa
mendatang, maka pendidikan IPS harus mengembangkan tujuan-tujuan
pendidikan yang lebih baik dari apa yang ada sekarang. Pendidikan IPS harus
memberdayakan kemampuan segenap potensi yang ada sehingga memungkinkan
berperan lebih banyak dalam mempersiapkan peserta didik untuk memasuki
kehidupan masa mendatang yang penuh dengan perubahan.
Pendidikan IPS akan memiliki peranan yang penting dalam
memberdayakan kemampuan segenap potensi siswa, bila dalam proses
pembelajaran di kelas terdapat kesinambungan antara peserta didik dan guru. Arti
penting pelajaran IPS tidak akan bisa terwujud tanpa adanya upaya untuk
mengembangkannya terutama dalam proses belajar mengajar. Didalam proses
pembelajaran terdapat faktor-faktor yang saling berkaitan, seperti pengelolaan
3 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
belajar antara guru dan siswa. Keterkaitan yang baik antara faktor diatas akan
menghasilkan manfaat pengajaran IPS seperti yang diharapkan. Pendukung yang
mempunyai salah satu peranan yang menentukan dalam proses tersebut adalah
guru IPS karena keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan
oleh gaya mengajar guru dalam menerapkann strategi belajar mengajar.
Hamalik (2010:9), megatakan bahwa sebagai fasilitator, guru harus
menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan
belajar. Maka dari itu, guru bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar
dengan melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun mental. Namun dalam
praktek dilapangan menunjukan bahwa pada umumnya siswa kurang terlibat
secara aktif didalam proses belajar mengajar sehingga mengakibatkan pengajaran
IPS di sekolah menjadi kurang menarik dan membosankan. Seharusnya
pembelajaran IPS disekolah-sekolah lebih di tekankan pada proses pembelajaran
yang melibatkan semua siswa aktif, yakni siswa mencari dan memecahkan
masalah-masalah sosial sendiri, siswa aktif bertanya dan mengeluarkan
pendapat-pendapatanya tanpa didasari rasa malu. Namun pada kenyataannya masih banyak
pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPS yang tidak menghiraukan
kegiatan itu. Kondisi ini terjadi karena guru masih menggunakan pendekatan
teacher-center (guru sebagai pusat) artinya guru lebih mendominasi pengajaran di
dalam kelas, dan materi yang disampaikan hanya ditekankan pada aspek hapalan
sehingga siswa hanya dituntut untuk menghapal saja tanpa mengikutsertakan
siswa untuk aktif di dalam kelas sedangkan mereka sendiri tidak dibiasakan untuk
mencoba menemukan sendiri pengetahuan atau informasi itu.
Permasalahan pembelajaran tersebut, juga terjadi di SMP Negeri 40
Bandung di kelas VIII K. Hal ini terungkap ketika peneliti melakukan pra
penelitian pada pembelajaran IPS di kelas VIII K, ditemukan permasalahan
kurangnya percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat. Hal ini terlihat dari
: pertama, ketika guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, hanya
4 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menyuruh siswa untuk berpendapat terhadap suatu permasalahan sosial, siswa
beramai-ramai mengemukakan pendapatnya, mereka tidak berani untuk
berpendapat sendiri dan mengangkat tangan. Kedua, ketika peneliti
mewawancarai beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa mereka malu untuk
mengutarakan pendapatnya karena tidak percaya diri, mereka takut dimarahi guru
dan takut ditertawai siswa lainnya ketika pendapatnya tidak nyambung ataupun
salah. Seperti contoh, ada siswa berpendapat tentang materi yang sedang
dipelajari, didalam pendapat tersebut ada kesalahan ucap, maka spontan
siswa-siswa lain mengejek, menyoraki dan menertawai. Sebenarnya mereka mengetahui
jawabannya, tetapi karena didalam dirinya tidak muncul rasa percaya diri, maka
mereka memilih untuk diam. Ketiga, mereka jarang sekali dilatih untuk
mengemukakan pendapat karena guru hanya melibatkan beberapa siswa saja tanpa
melibatkan semua siswa. Senada dengan Nasution dalam Tesis Pepen Ma’ruf
(2002, 41), bahwa salah satu penyakit terbesar di sekolah adalah verbalisme,
yakni anak mengenal kata-kata tetapi tidak mendalami artinya, anak dapat
mengatakan di luar kepala tetapi tidak memahami isinya. Hal ini terjadi sebagai
salah satu akibat dari kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan
“teacher center” dimana guru memposisikan diri sebagai pemberi informasi dan
siswa pasif yang hanya berperan sebagai penerima informasi. Disini peneliti
beranggapan bahwa bukan karena siswa tidak tahu ataupun bodoh, tetapi karena
mereka takut, malu dan tidak terbiasa berbicara didepan banyak orang, selain itu
pun siswa tidak diberi kesempatan untuk menjadi siswa yang aktif mencari
informasi, siswa tidak dibiasakan untuk berbicara didepan umum dan
berpendapat serta tidak mencari informasi sendiri.
Seiring dengan pendapat Lumpkin dalam buku You Can Be Positive,
Confident and Courageous (2005:84), mengemukakan beberapa alasan kenapa
seseorang kurang percaya diri, antara lain :
1) Orang tersebut tidak mempunyai cukup pengalaman.
5 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3) Tidak ada kemauan untuk menguji potensi yang dimiliki.
4) Tidak mau mencoba untuk mengatasi rasa takutnya itu.
Pada dasarnya rasa percaya diri dapat tumbuh bila ada pengakuan dari
lingkungan, itulah sebabnya didalam proses pembelajaran guru hendaknya
menerapkan prinsip-prinsip pedagogis secara tepat terhadap siswa (Aunurrahman,
2009:184). Maka dari itu, guru harus sering memberikan semangat dan dorongan
kepada siswa agar mereka tidak malu. Rasa percaya diri ini lah yang harus
ditumbuhkan untuk memperbaiki permasalahan di kelas VIII K. Jika rasa malu
mereka terus tertanam, maka akan menghambat proses pembelajaran yang aktif,
bahkan akan berdampak kepada masa depan mereka, karena mereka tidak mau
mengembangkan atau menunjukan potensi mereka yang sebenarnya. Maka dari
itu, peneliti berinisiatif memecahkan masalah kurangnya percaya diri siswa dalam
mengemukakan pendapat dengan menerapkan sebuah pendekatan pembelajaran
yaitu pendekatan Cara belajar Siswa Aktif (CBSA), pendekatan ini merupakan
pendekatan pembelajaran yang dapat membuat siswa terlibat aktif selama proses
pembelajaran, dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA) guru dapat menerapkan berbagai strategi untuk menjadikan siswa aktif
terutama dalam hal mengemukakan pendapat. Guru dapat menerapkan berbagai
model pembelajaran yang dirasa cocok untuk mengembangkan potensi siswa
terutama dalam hal menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
pendapatnya.
Sebagaimana yang telah diungkapkan Sudjana (2010:20), bahwa “CBSA
adalah suatu proses kegiatan belajar-mengajar yang subjek didiknya terlibat secara
intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif
dalam melakukan kegiatan belajar”.
Senada dengan Djamarah (2005:93), mengatakan bahwa “CBSA adalah
suatu sistem pengajaran yang lebih banyak mengikutsertakan, melibatkan anak
didik untuk lebih berperan serta dalam proses pengajaran”. Berdasarkan pendapat
6 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan salah satu cara untuk menjadikan
siswa dituntut berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran terutama aktif
dalam mengemukakan pendapatnya. Berbagai teknik yang dapat diterapkan oleh
guru, seperti memberikan berbagai pertanyaan ringan mengenai materi yang telah
dijelaskan, dengan melontarkan berbagai pertanyaan, kemudian mencari sebuah
permasalahan sosial yang harus dipecahkan oleh siswa. Selain itu, guru pun
membuat berbagai permainan atau games yang harus diterapkan selama proses
pembelajaran agar pembelajaran IPS menjadi lebih menyenangkan dan
menjadikan siswa-siswa tidak terlalu tegang dalam menghadapi pembelajaran
IPS, games-games yang dimaksud seperti Make-A Match, dan scramble.
Berdasarkan paparan diatas, akhirnya peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian sekaligus upaya perbaikan, yang diintegrasikan dalam melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul :“Meningkatkan Rasa Percaya
Diri dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA) dalam pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di
Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)”.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan diatas, maka yang
menjadi variabel utama dalam penelitian ini adalah rasa Percaya Diri Siswa dan
Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pada pembelajaran IPS. Mengacu
pada pendapat Aunurrahman (2009:184), bahwa Pada dasarnya rasa percaya diri
dapat tumbuh bila ada pengakuan dari lingkungan, itulah sebabnya didalam proses
pembelajaran guru hendaknya menerapkan prinsip-prinsip pedagogis secara tepat
terhadap siswa. Oleh karena itu, penelitian kegiatan proses pembelajaran IPS
melaui pendekatan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) sebagai upaya
7 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
maka peneliti merasa perlu merumuskan apa yang menjadi permasalahannya.
Secara umum, masalah yang dipertanyakan dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana Peningkatan rasa percaya diri siswa mengemukakan pendapat dalam
pembelajaran IPS dengan penerapan pendekatan Cara Belajar Aktif Siswa
(CBSA)”.
Dari rumusan diatas, peneliti merinci kembali masalah tersebut menjadi 3
sub masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana guru merencanakan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa
percaya diri dalam mengemukakan pendapat?
2. Bagaimana guru melaksanakan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa
percaya diri dalam mengemukakan pendapat?
3. Bagaimana cara guru merefleksikan pendekatan CBSA untuk meningkatkan
rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat?
4. Bagaimana cara guru mengukur pendekatan CBSA dapat berani
mengemukakan pendapat?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang
dikemukakan di atas, secara umum adalah untuk memperoleh gambaran secara
faktual dan aktual mengenai penerapan pendekatan CBSA dalam pembelajaran
IPS untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat di
kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui implementasi pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
pada mata pelajaran IPS di SMP.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang
8 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui dampak pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
terhadap sikap percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat pada mata
pelajaran IPS di SMP.
D.Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan suatu gambaran tentang
bagaimana penerapan pendekatan CBSA dapat berhasil pada peningkatan rasa
percaya diri siswa dalam pembelajaran IPS.
2. Secara praktis :
a. Bagi guru :
1) Para guru mendapat pengalaman langsung mengenai pendekatan CBSA
sebagai suatu alternatif menarik dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa
dalam mengemukakan pendapat.
2) Untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPS jika
ditemui adanya kesulitan dari faktor lapangan, khususnya dalam penerapan
pendekatan CBSA.
b. Bagi Siswa :
1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar mata pelajaran IPS.
2) Pendekatan pembelajaran CBSA dapat memberikan bekal dan keterampilan
siswa untuk lebih berani berpendapat di depan orang banyak.
3) Memberikan pengalaman belajar bagi siswa tentang pendekatan
pembelajaran, khususnya pendekatan CBSA.
c. Bagi pihak sekolah
1) Dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan
9 Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2) Diharapkan mampu mencermati kebutuhan siswa yang beragam dan kondisi
lingkungan yang berbeda, serta mampu mewujudkan harapan masyarakat
juga tuntutan dunia kerja untuk menghasilkan out put yang mandiri,
produktif, potensial, dan berkualitas.
3) Diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam menemukan pendekatan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
d. Bagi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial memberikan tambahan
karya ilmiah yang ada di jurusan dan bisa menjadi referensi bagi
mahasiswa yang lain dalam melakukan penelitian ilmiah.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap
bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab satu hingga bab terakhir. Skripsi
ini terdiri atas lima bab, pada bab satu sebagai pendahuluan dipaparkan mengenai
latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Pada bab dua yang merupakan
kajian pustaka dipaparkan tentang teori-teori tentang percaya diri, mengemukakan
pendapat, pembelajaran IPS, serta pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
Pada bab tiga dipaparkan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen seperti pengujian validitas, teknik pengumpulan data,
serta analisis data. Pada bab empat dipaparkan mengenai deskripsi lokasi
penelitian, deskripsi data hasil penelitian, pengujian data dan pembahasan hasil
penelitian. Sementara itu, pada bab lima dipaparkan mengenai hasil kesimpulan
36
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 40 Bandung
dengan alamat di Jalan Westu Kencana 75-A Kota Bandung. Sasaran penelitian
ini adalah siswa-siswi yang duduk di kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung tahun
ajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas yang menjadi sasaran penelitian adalah 38
orang, terdiri dari 17 orang laki-laki dan 21 orang perempuan.
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk siklus
yang mengacu kepada model penelitian dari Kemmis yang terdiri dari enam
kegiatan, yaitu refleksi awal, studi pendahuluan, perencanaan tindakan,
implementasi, observasi, dan refleksi. Dua kegiatan tersebut yaitu refleksi awal
dan studi pendahuluan dilaksanakan sebelum siklus dimulai, kemudian empat
kegiatan selanjutnya dilaksanakan dalam beberapa kali siklus sehingga diharapkan
muncul solusi yang benar-benar tepat dan relevan berupa perencanaan, dan
perbaikannya, pelaksanaan tindakan beserta observasi yang dilaksanakan
sebelumnya, kemudian direfleksikan melalui diskusi balikan untuk menentukan
langkah selanjutnya. Sebelum melaksanakan empat kegiatan tersebut, sebagai
langkah untuk mengumpulkan informasi awal dan juga sebagai bahan untuk
menyusun rancangan pelaksanaan penerapan pendekatan Cara Belajar siswa Aktif
(CBSA) terlebih dahulu membuat rencana pembelajaran yang akan diterapkan,
menentukan pokok bahasan, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, serta
37
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah adopsi desain penelitian tindakan kelas model Kemmis
[image:19.595.113.510.220.733.2](Sanjaya, 2011:56).
Gambar 3.1
Desain Penelitian Kemmis
Refleksi Awal
Studi Pendahuluan
Perencanaan Tindakan
Implementasi 1
Observasi 1
Refleksi 1
Perencanaan 2
Implementasi 2 Observasi 2
Refleksi 2
Perencanaan 3
38
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sumber : diadopsi dari Sanjaya (2011: 54)
Dari gambar tersebut desain penelitian mengenai penerapan pendekatan Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Refleksi Awal
Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi awal untuk melihat
permasalahan apa saja yang ada di kelas VIII K.
2. Studi Pendahuluan
Dalam tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru IPS dan
beberapa siswa kelas VIII K untuk mengambil data awal.
3. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan,
menentukan pokok bahasan, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran,
mengembangkan skenario pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, dan
membuat lembar observasi untuk digunakan dalam penelitian tindakan kelas.
Peneliti merencanakan langkah-langkah penerapan pendekatan CBSA melalui
games dan tanya jawab sesuai dengan pokok bahasan pelajaran IPS. Pada tahap
perencanaan ini disepakati terlebih dahulu hal-hal yang akan diobservasi,
kriteria-kriteria penilaian, materi atau pokok bahasan yang akan diberikan, buku sumber,
tempat dan waktu pelaksanaan, persiapan perangkat pembelajaran serta sarana dan
prasarana yang akan digunakan.
4. Implementasi
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat sebelumnya yaitu menerapkan pendekatan Cara
39
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Belajar Siswa Aktif (CBSA) melalui berbagai model pembelajaran dan tanya
jawab dalam pembelajaran IPS dikelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung.
Pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dan
disepakati sebelumnya.
5. Observasi
Pengamatan dilakukan pada saat tindakan dilaksanakan, pengamatan
dilakukan dengan memakai lembar observasi, peneliti mencatat setiap kejadian
yang berlangung, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang akurat, dan dapat
dijadikan sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Dalam penelitian ini, jumlah
sikus yang dilakukan bergantung dari tingkat ketercapaian penerapan pendekatan
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) melalui penerapan model pembelajaran dan
tanya jawab dalam pembelajaran IPS sesuai dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya. Artinya, penelitian akan diakhiri apabila siklus telah mencapai titik
jenuh atau tidak ditemukan lagi permasalahan-permasalahan dalam melaksanakan
penerapan pendekatan CBSA melalui penerapan model pembelajaran dan tanya
jawab dalam pembelajaran IPS.
6. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan, kemudian mengadakan pertemuan dengan observer untuk membahas
hasil evaluasi tentang skenario, RPP, dan lain-lain, untuk memperbaiki kegiatan
belajar siklus berikutnya sampai siklus jenuh.
C.Metode Penelitian
Metode penelitian mutlak diperlukan oleh seorang peneliti untuk dapat
40
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sangat membantu keberhasilan sebuah penelitian, karena hal ini akan memperjelas
langkah-langkah serta arah tujuan dari penelitian.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(classroom action research) dengan alasan pemilihan metode penelitian ini
didasarkan pada permasalahan yang ditemukan oleh peneliti dalam proses
pembelajaran, yaitu kurangnya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan
pendapat, dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di dalam
kelas tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas menjadi bagian penting dan solusi
dalam mengatasi permasalahan dalam pembelajaran, sehingga guru dapat
menghadapi masalah-masalah pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Masalah
penelitian yang dipilih hendaknya dapat diteliti, dapat diberi tindakan, dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat dikembangkan secara
berkelanjutan. Burns dalam Sanjaya (2011:25), mengatakan bahawa Penelitian
tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan
masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang
dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.
Sedangkan Elliot mengatakan, bahwa penelitian tindakan adalah kajian tentang
situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui
proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari
pengaruh yang ditimbulkan. Jadi, Penelitian tindakan kelas merupakan upaya
yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengobati suatu masalah pembelajaran
yang dihadapi dikelas.
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Meningkatkan Rasa Percaya
Diri dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA) dalam pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII
41
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka berikut ini
pemaparan tentang definisi operasional yang akan menjelaskan secara rinci
mengenai variabel-variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Pembelajaran adalah salah satu tugas utama seorang guru yang berupaya
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau suatu
proses yang dilakukan guru untuk membuat siswa belajar (Arif, 1984:8). Dalam
penelitian ini kegiatan pembelajaran dilakukan di kelas VIII K dengan cara
menggunakan beberapa metode atau model pembelajaran dalam rangka
meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat dengan
menerapkan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
2. Pendekatan ialah ide/kerangka berfikir dalam memecahkan suatu masalah
(Mulyono, 1980:23). Dalam penelitian ini, pendekatan yang dimaksud yaitu
pendekatan dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS di SMP. adapun
pendekatan yang dijadikan materi penelitian adalah pendekatan CBSA (Cara
Belajar Siswa Aktif).
3. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu proses kegiatan
belajar-mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga
ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar
(Sudjana, 2010:20). Dalam penelitian ini pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif) dilaksanakan di kelas VIII K dengan cara menerapkan beberapa model
pembelajaran dalam rangka meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam
mengemukakan pendapat.
4. Hartinah (2010:96), mengatakan bahwa percaya diri ialah keyakinan terhadap
diri sendiri bahwa ia memiliki kemampuan dan kelemahannya, dan dengan
kemampuan tersebut ia merasa optimis dan yakin akan mampu menghadapi
42
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sosial atau keluarga yang saling mempercayai antara satu dengan yang lainnya.
Dengan kepercayaan diri, seseorang dapat berpikir dan bertindak antisipatif yaitu
apa yang dipikirkan cenderung melihat kemasa depan.
5. Mengemukakan Pendapat adalah salah satu yang mencerminkan siswa aktif
dalam proses belajar dikelas. Parera (1987:185), mengatakan bahwa
mengemukakan pendapat adalah kemampuan mengutarakan pendapat
mempergunakan bahasa dengan baik, tepat dan seksama dan kemampuan
mengutarakan pendapat secara analitis, logis, dan kreatif.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama
(human instrument) yang turun ke lapangan (kelas) untuk mengumpulkan data
yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2005:59) “Dalam penelitian kualitatif, yang
menjadi instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri”.
Data penelitian yang dibutuhkan peneliti adalah percaya diri dalam
mengemukakan pendapat siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif. Untuk mengumpulkan data
yang diperlukan, dibutuhkan instrumen penelitian. Oleh karena itu untuk
mengumpulkan semua data yang ada di lapangan diperlukan beberapa perangkat
penelitian sebagai berikut :
1. Lembar Observasi Aktifitas Siswa di kelas
Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam
pembelajaran IPS dengan penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
43
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
siswa dan kemampuan mengemukakan pendapat. Untuk lembar penelitian rasa
percaya diri memiliki satu indikator, yaitu berani berpendapat sendiri tanpa
diminta oleh guru, adapun kriteria rasa percaya diri antara lain; 1) mempunyai
cukup pengalaman, 2) mengetahui apa yang sebenarnya, 3) potensi yang dimiliki,
4) tidak ada rasa takut. sedangkan kemampuan mengemukakan pendapat memuat
delapan indikator, yaitu; 1) mampu mengemukakan pendapatnya secara analitis,
2) mampu mengemukakan pendapatnya secara urut, 3) mampu mengemukakan
pendapatnya secara logis, 4) mampu mengemukakan pendapatnya secara kreatif,
5) mampu mengemukakan pendapatnya dengan gagasan-gagasan baru, Pengisian
lembar observasi rasa percaya diri dilakukan dengan cara memberikan tanda
checklist pada kolom yang telah disediakan peneliti, kemudian pada kemampuan
mengemukakan pendapat dilakukan dengan cara memberikan skor 1 sampai
dengan 3 pada kolom yang telah disediakan peneliti.
2. Catatan Lapangan
Sumber imformasi yang sangat penting dalam penelitian ini adalah catatan
lapangan (field notes) yang dibuat mitra peneliti saat melakukan pengamatan
observasi. Format catatan lapangan ini meliputi pengisian waktu, mendeskripsikan
kegiatan yang terjadi selama penelitian berlangsung meliputi berbagai aspek di
kelas seperti suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan
siswa, interaksi siswa dengan siswa dan lain sebagainya serta komentar dari mitra
saat pelaksanaan penelitian.
3. Lembar Wawancara
Lembar wawancara dipergunakan untuk mengetahui pendapat siswa
mengenai pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA). Wawancara yang dipergunakan adalah wawancara terstruktur,
44
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data yang relevan dengan tujuan
penelitian, oleh karena itu dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan “suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung” (Sukmadinata, 2009:219). Observasi dalam penelitian tindakan ini berfungsi untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru
sebagai dasar bagi refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi terstruktur. Observasi
terstruktur menurut Sugiyono (2008:146) adalah “observasi yang telah dirancang
secara sistematis, tentang apa yang akan diteliti, kapan dan dimana tempatnya”.
Observasi terstruktur ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan
penelitian. Oleh karena itu peneliti telah menentukan terlebih dahulu
bentuk-bentuk aktivitas siswa yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Aktivitas siswa
yang dimaksud oleh peneliti adalah indikator yang telah dikembangkan peneliti
dari dalam variabel rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat. Kegiatan
pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan ketika proses pembelajaran
berlangsung. alat yang digunakan untuk mengamati aktivitas tersebut adalah
lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi tersebut diisi dengan cara
memberikan tanda cheklist dan penomoran pada kolom penilaian yang telah
disediakan peneliti untuk indikator-indikator yang menjadi acuan dalam setiap
variabel pengamatan aktivitas siswa.
45
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menurut Denzin dalam (Wiriaatmadja 2008:117) „wawancara merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
diangggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yamg dipandang
perlu‟. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa dan guru terutama mengenai penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA) terhadap rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat.
Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data kualitatif yang
diperoleh untuk bahan analisis pada tahap selanjutnya terutama untuk mengetahui
aktivitas siswa dan tanggapan siswa terhadap proses belajar mengajar.
Peneliti hanya melakukan wawancara pada beberapa orang siswa yang
dianggap dapat mewakili seluruh siswa, mulai dari siswa yang memiliki
kemampuan baik, cukup, dan kurang. Pedoman wawancara untuk siswa disusun
oleh peneliti sendiri, untuk memperoleh pandangannya mengenai pendekatan
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) terhadap rasa percaya diri siswa dalam
mengemukakan pendapat. Alat yang digunakan untuk pelaksanaan wawancara
adalah lembar pertanyaan wawancara dan alat tulis. Kegiatan ini dilakukan adalah
meminta sembilan perwakilan siswa untuk diwawancarai setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (
CBSA) berakhir yaitu pada siklus IV atau siklus akhir.
3) Studi Dokumenter
Studi dokumenter (documentary study) merupakan “suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik” (Sukmadinata, 2009:221).
Dokumen-dokumen yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan dan fokus
masalah. Studi dokumenter yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran yang diadakan ketika pembelajaran
46
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Analisis Data Kualitatif
Teknik pengolahan data yang dilakukan peneliti pada penelitian ini bersifat
kualitatif dan kuantitatif. Data yang terkumpul dari penelitian ini yaitu data hasil
observasi siswa setelah pelaksanaan tindakan. Data-data temuan kemudian diolah
dan dianalisis. Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian ini,
sebab data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak ada gunanya jika
tidak dilakukan analisis. Melalui analisis, data tersebut dapat diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan secara terus menerus dari awal sampai berakhirnya
pelaksanaan tindakan.
Adapun prosedur pengolahan dan analisis data kualitatif, sebagai berikut :
1) Pengumpulan, Kodifikasi dan Kategorisasi Data
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh
berdasarkan instrumen penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode
tertentu dan sumbernya. Selanjutnya, peneliti melakukan interpretasi terhadap
keseluruhan data untuk memudahkan penyusunan kategorisasi data, sehingga
dapat memberi penjelasan dan makna terhadap isi temuan peneliti. Kategorisasi
data dilakukan berdasarkan prosedur pengkodean dan analisis data kualitatif yang
didasarkan pada empat aspek, yaitu proses belajar mengajar, aktivitas berupa
tindakan guru dan siswa, latar sosial kelas dan latar fisik kelas.
2) Validasi Data
Validasi data yaitu mengusahakan tercapainya aspek kebenaran tentang hasil
penelitian. Menurut Hopkins dalam (Wiriaatmadja, 2008:168-171) ada beberapa
validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas diantaranya :
1) Member check, yakni memeriksa kebenaran data temuan penelitian serta
47
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
data tersebut sesuai dengan yang dimaksud informan. Dalam proses ini, data
yang diperoleh dikonfirmasikan dengan guru kelas melalui diskusi balikan
pada setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir seluruh pelaksanaan
tindakan.
2) Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data atau informasi yang diperoleh
dari sumber data, yaitu peneliti atau guru, mitra peneliti, dan siswa. Dari
peneliti utama data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan diperoleh
melalui lembar hasil observasi tentang aktivitas siswa. Mitra peneliti berperan
memberikan data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan
dengan melakukan refleksi-kolaboratif pada saat diskusi balikan di setiap akhir
siklus tindakan. Siswa berperan dalam memberikan data atau informasi tentang
pelaksanaan tindakan dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa orang
siswa yang dianggap dapat memberikan informasi yang tepat setelah
berakhirnya tindakan.
3) Audit Trail, yaitu memeriksa kebenaran data hasil penelitian berupa
temuan-temuan dilapangan dengan cara mendiskusikan dengan teman sejawat.
4) Expert opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap temuan-temuan penelitian
oleh pakar profesional di bidang ini, yakni dosen pembimbing. Pada tahap
akhir validasi ini dapat dilakukan perbaikan, modifikasi, atau penghalusan,
berdasarkan arahan atau opini pakar atau pembimbing.
Menurut Nasution (1998:129) bahwa “Dalam penelitian kualitatif, analisis
data harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan analisis”.
Nasution (1998:129), langkah-langkah yang bisa diikuti dalam menganalisis data
kualitatif diantaranya sebagai berikut :
48
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorisasikan berdasarkan
fokus penelitian. Kemudian peneliti menginterpretasikan data yang telah
dikumpulkan. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti yaitu :
1) Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan
2) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus
b. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian yang terinci.
Laporan ini akan terus bertumpuk jika tidak segera dianalisis sejak awal.
Laporan-laporan ini perlu direduksi, dirangkum dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya sehingga lebih mudah
dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang
hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang
diperoleh bila diperlukan.
c. Display Data
Data yang bertumpuk dan laporan yang tebal sulit dilihat hubungan detailnya.
Sulit juga melihat gambaran keseluruhannya untuk mengambil kesimpulan yang
tepat. Oleh karena itu, untuk dapat melihat gambaran keseluruhannya maka harus
diusahakan membuat berbagai macam grafik.
d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Sejak mula peneliti berusaha mencari makna data yang dikumpulkannya,
untuk itu ia mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul,
dan sebagainya. Jadi, dari data yang diperoleh, sejak awal peneliti mencoba
mengambil kesimpulan. Akan tetapi dengan bertambahnya data maka kesimpulan
itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan harus senantiasa di verifikasi selama penelitian berlangsung. Ketiga macam kegiatan tersebut diatas saling berkaitan
49
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Kuantitatif
Selain menggunakan analisis data kualitatif, juga diperlukan pendekatan
kuantitif. Seperti yang dikemukakan Sontani (2011:10):
Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang dibangun
berdasarkan filsafat positivisme yaitu sebuah aliran filsafat yang menolak
unsur metafisik daru realitas sosial. Paradigma ini diyakini bahwa
satu-satunya pengetahuan yang valid adalah pengetahuan yang didasarkan pada
pengalaman yang tertangkap lewat pancaindera untuk diolah oleh nalar.
Pendekatan kuantitatif memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan. Pengolahan data untuk
mengukur peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa diolah secara
kuantitatif melalui penskoran. Untuk keperluan mengklasifikasikan kualitas rasa
percaya diri dalam mengemukakan pendapat, dilihat dari keterlibatan siswa dalam
proses mengemukakan pendapat pada setiap siklus. Rasa percaya diri dibagi atas
satu indikator, sedangkan kemampuan mengemukakan pendapat dibagi atas
delapan indikator yang kemudian setiap indikatornya memiliki skor/nilai. Pada
penelitian ini akan diambil beberapa indikator yang sesuai dengan fokus
penelitian. Adapun kode nilai yang digunakan pada lembar observasi rasa percaya
diri adalah tanda checklist, sedangkan kode nilai yang digunakan pada lembar
observasi kemampuan mengemukakan pendapat sebagai berikut :
Poin 3 =Baik
Poin 2 = Cukup
50
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan hasil dari penilaian setelah peneliti melakukan penskoran data
hasil observasi rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat, dapat
[image:32.595.119.514.218.625.2]dikategorikan menjadi sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kategori Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat
Kategori Rentang Skor
Baik 10-15
Cukup Baik 6-9
142
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh kesimpulan umum yaitu
penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) telah mampu
meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat pada
pembelajaran IPS di kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung.
Selain kesimpulan umum diatas, peneliti juga merumuskan kesimpulan khusus
yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang
dilakukan guru yaitu penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan materi pembelajaran yaitu Hubungan sosial,
ketenagakerjaan, dan Pelaku Ekonomi di Indonesia. Dalam pembelajaran
pendekatan CBSA peneliti membuat berbagai media pembelajaran, diantaranya
kartu pasangan, kertas karton yang berisi kolom pertanyaan dan jawaban yang
kata-katanya sudah teracak, serta media lainnya berupa artikel. Sebagai
peneliti, peneliti mempersiapkan lembar observasi yang berfokus pada siswa,
catatan lapangan, format wawancara siswa dan guru, dan studi dokumentasi.
2. Pelaksanaan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa
dalam mengemukakan pendapat pada pembelajaran IPS berada pada kategori
baik. Pelaksanaannya dilakukan setiap tindakan siklus. Setiap tindakan siklus,
peneliti selalu melakukan model mengajar CBSA yang telah dikemukakan oleh
Sudjana (2010:57), yaitu model dengar-lihat-kerjakan (delikan), sebelum pada
proses mengemukakan pendapat, peneliti selalu menerapkan model delikan
terlebih dahulu, yaitu menjelaskan materi, memperlihatkan berbagai gambar
atau video, menyuruh siswa mengerjakan sesuatu, kemudian melakukan
143
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
scramble dan make-a match. Tujuan diterapkannya scramble dan
make-a-match adalah untuk melatih terlebih dahulu siswa agar mereka terbiasa untuk
berbicara, kemudian peneliti melanjutkan pada kegiatan mengemukakan
pendapat, diantaranya dengan penganalisisan artikel dan mengajukan berbagai
macam pertanyaan.
3. Peneliti merefleksikan pendekatan CBSA untuk meningkatkan rasa percaya
diri siswa dalam mengemukakan pendapat ada pembelajaran IPS dan hasil
akhir penelitian ini ada pada kategori baik. Peneliti melakukan diskusi balikan
bersama guru mitra, hal tersebut dilakukan untuk perbaikan pada tindakan
siklus pembelajaran selanjutnya. Masukan yang diberikan guru mitra pun
bertujuan agar peneiti sebagai guru pada saat proses pembelajaran selanjutnya
lebih baik lagi sesuai dengan rencana yang telah dilakukan. Acuan dalam
melakukan refleksi ini yaitu dengan melihat hasil observasi siswa, wawancara
siswa, catatan lapangan, dan studi dokumentasi.
4. Pendekatan CBSA untuk berani mengemukakan pendapat dapat di ukur dengan
banyaknya jumlah siswa yang berani berpendapat pada setiap siklus, dari mulai
siklus I sampai akhir yaitu siklus IV. Faktanya setelah menerapakan
pendekatan CBSA, siswa yang berani berpendapat semakin meningkat.
B.Saran
1. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat melaksanakan perannya sebagai fasilitator
pembelajaran yang baik, dengan cara mendorong dan memotivasi siswa
agar siswa berani menjawab pertanyaan atau mengemuakakan pendapatnya.
b. Guru diharapkan mampu membangun suasana kelas yang aktif dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat, bertanya,
menjawab maupun menyanggah.
144
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Siswa diharapkan mempunyai keberanian yang lebih, dalam mengemukakan
pendapatnya.
b. Siswa sebaiknya dapat menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk percaya
diri dalam meghadapi permasalahannya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya lebih fokus dalam meningkatkan dukungan terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA), salah satunya memberikan dukungan kelengkapan sarana
dan prasarana pembelajaran yang lebih memadai agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan lebih kondusif. Hal tersebut dianggap penting karena
untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik.
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dikemudian hari diharapkan
lebih memperdalam teori yang berhubungan dengan penelitian terutama dalam
penerapan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam
145
Mira Karmila, 2013
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Mengemukakan Pendapat Melalui Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII K SMP Negeri 40 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1984). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Aunurrahman. (2009). Belajar dan pembelajaran. Bandung:Alfabeta.
Baharuddin. (2009). Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Jogjakarta:Ar Ruzz Medi.
Budimansyah, D. Suparlan. dan Meirawan, D. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung:Genesindo.
Budiningsih, A.C. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Dahlan, M.D. (1990). Beberapa Alternatif Interaksi Model-model Mengajar. Bandung : CV. Diponegoro.
Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Danial, Endang dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:Laboratorium PKN UPI.
Djamarah, B.S. (2005). GURU DAN ANAK DIDIK Dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoritis psikologis.Jakarta:PT Rineka Cipta.
Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2009). Pendekatan Baru strategi BELAJAR MENGAJAR Berdasarkan CBSA Menuju Profesionalitas Guru & tena