Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS BUKU TEKS BIOLOGI SMA DI KOTA BANDUNG
BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Biologi
Oleh
NIA AZIZAH INDRIYANI
0905792
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Analisis Buku Teks Biologi SMA di
Kota Bandung Berdasarkan Hakikat
Sains
Oleh
Nia Azizah Indriyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Nia Azizah Indriyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
NIA AZIZAH INDRIYANI
ANALISIS BUKU TEKS BIOLOGI SMA DI KOTA BANDUNG
BERDASARKAN HAKIKAT SAINS
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc NIP. 195512191980021001
Pembimbing II
Rini Solihat, S.Pd, M.Si NIP. 197902132001122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
i
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan hakikat sains pada buku teks Biologi SMA di Kota Bandung yang paling banyak digunakan. Buku yang digunakan adalah buku teks Biologi SMA kelas X, XI dan XII dari dua penerbit yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsep atau materi yang terdapat pada seluruh buku teks Biologi SMA di kota Bandung. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah tujuh bab yang terjaring dari kedua buku teks Biologi SMA yang terpilih. Data dijaring menggunakan lembar observasi kemunculan hakikat sains yang telah diadaptasi dari Lederman et. al. (2002). Data tersebut didukung pula oleh pemahaman siswa SMA kelas X, XI dan XII tentang hakikat sains yang dijaring melalui kuesioner. Rata-rata proporsi kemunculan hakikat sains dari kedua buku pada komponen sains bersifat empiris sebesar 9,29%, teori dan hukum dalam sains sebesar 63,40%, kreativitas dan imajinasi dalam sains sebesar 8,90%, teori laden sebesar 5,33%, sosial dan budaya yang melekat dalam sains sebesar 8,69%, mitos metode ilmiah sebesar 1,40%, dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif sebesar 2,99%. Hal tersebut menunjukkan bahwa buku teks Biologi SMA yang telah dianalisis sudah memuat ketujuh komponen hakikat sains. Akan tetapi, proporsinya tidak seimbang.
Kata kunci : analisis buku teks, buku teks Biologi SMA, hakikat sains.
Abstract
The aim of this study is to analyze the emergence of the nature of science on the most used senior high school biology textbooks from two different publishers. The population in this study is all of the concepts in all senior high school biology textbooks in Bandung area. The sample in this study is seven chapters of the senior high school biology textbooks that was selected. The data was obtained using observation sheets that has been adapted from Lederman et. al. (2002). The data also supported by the all grade on senior high school student’s understanding of the nature of science that was obtained through a questionnaire. The average proportion of the emergence of the nature of science from the both of the textbooks is: the empirical nature of science knowledge was 9,29%; scientific theories and laws was 63,40%; the creative and imaginative nature of scientific knowledge was 8,90%; the theory-laden nature of scientific knowledge was 5,33%; the social and cultural embeddedness of scientific knowledge was 8,69%; myth of scientific methods was 1,40%; the tentative nature of scientific knowledge was 2,99%. The result shows that senior high school biology textbooks was includes the seven elements of the nature of science. However, the proportion is not equal.
Keywords : textbooks analyze, senior high school biology textbooks, the nature of
vi
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu KOMPONEN HAKIKAT SAINS, MISKONSEPSI HAKIKAT SAINS, KONSEP BESAR DALAM BIOLOGI DAN BUKU TEKS BIOLOGI SMA ... 8
A. Hakikat Sains ... 8
B. Pentingnya Hakikat Sains dalam Pendidikan IPA ... 10
vii
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. Data Hasil Kuesioner Pemahaman Siswa tentang Hakikat Sains 44
B Pembahasan ... 48
1. Hakikat Sains pada Buku X ... 48
2. Hakikat Sains pada Buku Y ... 54
3. Perbandingan Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku X dan Buku Y ... 59
4. Analisis Kemunculan Hakikat Sains pada Tiap Konsep Besar/Bab ... 62
5. Pemahaman Siswa tentang Hakikat Sains yang Terjaring melalui Kuesioner ... 66
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 73
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
viii
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... xv
1
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu menuntut manusia untuk mempelajari fenomena alam yang terjadi. Sains sebagai ilmu memiliki karakteristik tertentu dalam kajian, konsep, metode dan pandangan tersendiri untuk menjelaskan fenomena alam yang selalu menjadi pertanyaan manusia. Manusia mengembangkan sains itu sendiri untuk kepentingan hidupnya, karena sains mencakup segala aspek dalam kehidupan manusia.
Sains sebagai ilmu diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah, khususnya di Indonesia. Dalam mengajarkan sains, guru-guru di sekolah tidak terlepas dari pengaruh buku teks pelajaran sains sebagai sumber pembelajaran di kelas. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, buku teks pelajaran berperan penting dan memiliki kedudukan yang strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah (Depdiknas, 2008). Buku teks pelajaran sering digunakan oleh guru untuk menyampaikan sebagian besar informasi kepada para siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, siswa juga menggunakan buku teks pelajaran sebagai sumber belajar, sehingga hampir seluruh isi dari buku teks pelajaran tersebut berpengaruh pada pengetahuan siswa terutama dari segi kognitif dan pengetahuannya khususnya pengetahuan sains.
2
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pengetahuan mengenai konsep-konsep dalam pembelajaran namun juga untuk memberikan pengalaman ilmiah serta pengetahuan bagaimana sains diperoleh.
Buku teks sains, khususnya buku teks biologi yang baik harus dapat menghubungkan sains dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu juga, buku teks biologi seharusnya dapat memberikan gambaran bahwa bagaimana sains, teknologi dan masyarakat saling berhubungan. Hal tersebut merupakan salah satu komponen dari hakikat sains. Sebagai orang terpelajar, siswa harus memahami dan mempraktikkan hakikat sains dalam kehidupan sehari-hari.
Usaha perbaikan pendidikan sains menekankan kepada pembelajaran untuk seluruh masyarakat, dan mengidentifikasi literasi sains sebagai tujuan utama dalam pendidikan sains. Pengembangan literasi sains memerlukan pandangan yang luas dari sains yang mencakup tiga komponen utama, yaitu pengetahuan ilmiah, metode sains, dan hakikat sains. Pengetahuan ilmiah mencakup seluruh fakta-fakta ilmiah, definisi, hukum, teori dan konsep yang biasanya berhubungan dengan pengajaran sains. Metode sains mengarah kepada perubahan prosedur yang digunakan oleh para ilmuwan untuk membentuk pengetahuan ilmiah. Hakikat sains menggambarkan sains sebagai cara yang penting untuk memahami dan menjelaskan apa yang terjadi di dunia, mengakui nilai-nilai dan keyakinan yang melekat kepada pengembangan pengetahuan ilmiah (Sterling et. al., 2010). Sampai saat ini, sangat jelas bahwa keluarga, keyakinan, teman sebaya, buku, berita dan media hiburan, serta pengalaman hidup memiliki pengaruh yang utama dalam membentuk pengetahuan, pembelajaran, dan aspek kehidupan lainnya (AAAS, 2010).
Sterling et. al., (2010) mengatakan bahwa efektivitas pengajaran sains membutuhkan pengajaran mengenai hakikat sains. Pada penelitian sebelumnya telah tersaji gambaran jelas mengenai ketepatan aspek dari hakikat sains yang harus diajarkan dalam aturan K-12:
1) Pengetahuan ilmiah berdasarkan pengalaman empiris.
3
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3) Pengetahuan ilmiah merupakan produk dari observasi dan penarikan kesimpulan.
4) Pengetahuan ilmiah adalah produk dari berpikir kreatif.
5) Hukum dan teori sains merupakan pengetahuan yang berbeda jenisnya. 6) Ilmuwan menggunakan banyak cara untuk membangun pengetahuan. 7) Pengetahun ilmiah bersifat subjektif, berdasarkan tingkatannya.
Dalam sains, segala sesuatu dan peristiwa di alam ini terjadi dalam pola yang tetap yang dapat dipahami melalui penelitian yang teliti dan sistematik. Ilmuwan percaya bahwa penggunaan intelektual dan dengan bantuan instrumen yang menyalurkan suatu rasa atau indera, masyarakat akan menemukan pola-pola yang terjadi di seluruh alam (Rutherford & Ahlgren, 1990).
Pembelajaran sains memiliki tujuan tertentu, diantaranya untuk membuat siswa memahami hakikat sains yang harus diketahuinya. Pembelajaran sains pada siswa dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber pengetahuan sains yang paling utama didapat dari sekolah. Buku teks dan silabus merupakan peralatan penting dalam pembelajaran Biologi (Chabalengula, et. al., 2008). Di sekolah, siswa mendapatkan pengetahuan mengenai sains dari guru dan didukung oleh buku-buku pelajaran yang sebagian besar sekolah mewajibkan siswa untuk memilikinya. Perolehan pengetahuan sains juga didapat dari media lain seperti televisi, internet, radio, media cetak bahkan langsung dari fenomena alam yang ditemukan sendiri oleh siswa. Hal ini tentu mengundang pertanyaan bagi kita manakah yang paling berpengaruh terhadap perolehan hakikat sains pada siswa.
4
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tersendiri dan dapat berdiri sendiri tanpa ada pengaruh satu sama lain. Pada umumnya, masyarakat mendapatkan pengetahuan yang salah tersebut dari sumber-sumber pengetahuannya, baik bersumber dari guru, buku teks, televisi, internet atau media pembelajaran lainnya.
Seluruh aspek penting dalam pembelajaran biologi dan menyusun kurikulum biologi harus diutamakan termasuk konten/isi, proses dan filosofi biologi (McCommas, 2003). Mengingat peran penting buku teks biologi dalam pembelajaran biologi di sekolah dan pentingnya pengetahuan hakikat sains bagi siswa dalam belajar sains, maka sangat diperlukan informasi mengenai kemunculan hakikat sains pada buku teks biologi. Hal tersebut dilakukan agar dapat diketahui bagaimana kemunculan komponen-komponen hakikat sains pada buku teks biologi SMA, sehingga seluruh pihak yang memiliki peran penting dalam pembelajaran sains pada siswa di sekolah dapat ikut serta membangun sikap ilmiah dalam diri siswa setelah belajar sains. Selain itu, di Indonesia belum ada penelitian mengenai analisis buku teks biologi berdasarkan hakikat sains. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian lain yang berhubungan dengan hakikat sains agar dapat meningkatkan pemahaman hakikat sains masyarakat terutama bagi pelajar di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah buku-buku teks Biologi SMA di Kota Bandung telah merefleksikan hakikat sains Bagaimanakah komponen hakikat sains yang meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori laden dalam sains, sosial dan budaya yang melekat dalam sains, mitos metode ilmiah dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif?
5
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dalam sains, teori-laden, sosial dan budaya yang melekat dalam sains, mitos dalam metode ilmiah dan sains bersifat tentatif?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melampaui batas-batas bahasan yang dimaksudkan, maka harus ada batasan masalah mengenai cakupan dari konten penelitian ini. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Hakikat sains yang dimaksud adalah hakikat sains berdasarkan Lederman et. al. (2002). Lederman et. al. mendefinisikan hakikat sains sebagai tujuan,
nilai-nilai dan asumsi yang melekat dalam pengembangan dan interpretasi dari pengetahuan ilmiah. Komponen-komponen dari hakikat sains menurut Lederman et. al. (2002) yaitu: 1) sains bersifat empiris; 2) teori dan hukum sains; 3) kreativitas dan imajinasi dalam sains; 4) teori laden dalam sains; 5) sosial dan budaya yang melekat pada sains; 6) mitos metode ilmiah; 7) pengetahuan ilmiah bersifat tentatif.
2. Buku teks Biologi SMA yang digunakan adalah buku teks biologi SMA yang paling banyak digunakan oleh SMA-SMA di Kota Bandung dan paling banyak digunakan oleh guru-guru MGMP Biologi di Kota Bandung. Buku teks Biologi SMA yang digunakan yaitu buku teks Biologi SMA kelas X, XI dan XII dengan penerbit yang sama dan sudah lolos BSNP. Buku tersebut menggunakan dua penerbit yang berbeda dan pada masing-masing penerbit mencakup buku kelas X, XI dan XII.
D. Tujuan Penelitian
6
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
empiris, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori laden dalam sains, sosial dan budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif.
E. Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini, diantaranya:
1. Bagi penulis buku
Bagi penulis buku teks Biologi SMA, penelitian ini akan memberikan penekanan kepada buku-buku teks Biologi SMA untuk memerhatikan kandungan hakikat sains di dalamnya sehingga akan meningkatkan pemahaman akan pentingnya komponen-komponen hakikat sains pada siswa.
2. Bagi pengembang kurikulum
Melihat dari tujuan hakikat sains, komponen-komponen dalam hakikat sains harus tercantum secara eksplisit dalam kurikulum, sehingga dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan pengembang kurikulum lebih peduli dan memerhatikan konten dari komponen-komponen hakikat sains dalam kurikulum sekolah.
3. Bagi siswa
Dengan memahami hakikat sains dan urgensinya, siswa dapat mengembangkan kebiasaan ilmiah dalam berfikir yang memungkinkan mereka dapat efektif membuat dan mengambil keputusan di luar kelas (Sterling et al., 2001).
4. Bagi guru dan lembaga pendidikan
7
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Bagi peneliti
21
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian analisis buku ini dilaksanakan di kota Bandung. Dalam pengambilan data kuesioner pemahaman siswa SMA tentang hakikat sains dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandung dengan asumsi bahwa sekolah tersebut mewakili seluruh SMA di Kota Bandung.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berasal dari buku yang dipilih. Data diperoleh dari buku yang telah ditentukan kemudian dianalisis kemunculan komponen hakikat sainsnya. Buku yang dipilih harus disetujui BSNP dan sering digunakan oleh SMA-SMA di Kota Bandung. Setelah itu, dipilih enam konsep besar (ringkasan dari tujuh konsep besar) dalam Biologi dan memilih bab yang mewakili masing-masing enam konsep besar biologi tersebut secara random. Enam konsep besar yang dimaksud adalah: 1) keragaman atau klasifikasi; 2) struktur dan fungsi; 3) pertumbuhan dan perkembangan; 4) kelangsungan hidup dan pewarisan sifat; 5) lingkungan; 6) terapan, ditambah dengan bab yang membahas tentang ruang lingkup biologi sebagai rujukan. Keenam konsep besar harus diwakili oleh enam bab pada tiap buku (Buku kelas X, XI dan XII dengan penerbit yang sama). Hal tersebut bertujuan agar dapat mewakili keseluruhan konsep besar. Sehingga, total bab yang dianalisis berjumlah 7 (tujuh) bab.
C. Metode Penelitian
22
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Data yang berasal dari buku teks Biologi SMA yang terpilih diakumulasikan tiap komponennya dan dihitung proporsi kemunculan tiap komponennya pada masing-masing buku. Kemudian hasil dari masing-masing buku dari kedua penerbit yang berbeda dibandingkan dan dibahas lebih lanjut.
Penilaian hasil skoring kuesioner siswa dilakukan setelah memberikan skor pada tiap butir pertanyaan inti (pertanyaan nomor 1 sampai 7) dengan mengacu pada rubrik dan kisi-kisi yang telah disusun. Hasil skoring digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa tentang hakikat sains. Pertama-tama, hasil skoring dari kuesioner siswa dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan perhitungan peneliti, kategori pemahaman siswa tentang hakikat sains dibagi menjadi lima, yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi. Jika skor kuesioner total tertinggi adalah: skor tertinggi x jumlah pertanyaan utama = 4 x 7 = 28 dan terendah adalah: skor terendah x jumlah pertanyaan utama = 0 x 7 = 0, maka peneliti menentukan kategori pemahaman siswa terhadap sains dengan kategori Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi berdasarkan jumlah nilai terendah dan tertinggi tersebut dengan rentang 5 dan 6 angka (berdasarkan pertimbangan lebih lanjut). Maka dari itu, penulis menetapkan kategori serta batasan skornya seperti yang terdapat dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kategori pemahaman hakikat sains dan batasan jumlah skor hasil
kuesioner tiap siswa berdasarkan perhitungan peneliti.
23
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
1. Hakikat sains adalah tujuan, nilai-nilai dan asumsi yang melekat dalam pengembangan dan interpretasi dari pengetahuan ilmiah. Hakikat sains yang dimaksud adalah berdasarkan Lederman et. al. (2002) yang terdiri dari komponen-komponen hakikat sains. Komponen-komponen hakikat sains tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sains bersifat empiris.
b. Teori dan hukum dalam sains.
c. Kreativitas dan imajinasi dalam sains. d. Teori laden dalam sains.
e. Sosial dan budaya yang melekat pada sains. f. Mitos metode ilmiah.
g. Pengetahuan ilmiah bersifat tentatif.
2. Analisis buku teks Biologi SMA adalah analisis buku teks Biologi SMA berdasarkan hakikat sains menurut Lederman et. al. (2002).
E. Populasi Dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsep atau materi yang terdapat pada seluruh buku teks Biologi SMA kelas X, XI dan XII di kota Bandung. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah tujuh bab yang terjaring di dalam sebagian buku teks Biologi SMA.
F. Teknik Pengambilan Sampel
24
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
cluster mengenai buku mata pelajaran biologi apa yang digunakan. Setelah itu,
menentukan dua buku dari tiga penerbit yang berbeda yang paling banyak digunakan. Kedua buku tersebut diidentifikasi apakah lolos perbukuan atau tidak. Jika buku-buku tersebut lolos perbukuan, maka diambillah enam bab yang mewakili enam konsep besar biologi untuk dianalisis. Enam bab tersebut diambil secara acak dengan tiga kali pengulangan. Enam bab yang terpilih berlaku untuk bab-bab yang akan dianalisis pada buku dari penerbit lainnya. Setelah enam bab dipilih, juga ditambah dengan satu bab yang membahas mengenai ruang lingkup biologi. Sehingga total bab yang dianalisis adalah tujuh bab. Sampel yang dianalisis adalah seluruh isi materi dalam bab yang telah terpilih.
G. Instrumen Penelitian
Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen berupa lembar observasi untuk menganalisis buku dan kuesioner beserta rubriknya untuk menilai pandangan siswa mengenai hakikat sains untuk menunjang data yang didapatkan dari analisis buku. Lebih jelasnya, untuk penilaian analisis buku menggunakan penilaian kemunculan komponen hakikat sains berupa tabel berisikan kolom-kolom komponen hakikat sains beserta indikator-indikatornya. Selanjutnya, setiap indikator dalam tiap komponen diakumulasikan jumlahnya untuk mendapatkan jumlah keseluruhan masing-masing komponen hakikat sains. Contoh instrumen lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran A1 halaman 2.
25
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
apakah hakikat sains muncul atau tidak pada suatu buku dengan memperhatikan komponen-komponen dari hakikat sains.
H. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Studi literatur untuk menyusun rumusan masalah. b. Penyusunan proposal penelitian.
c. Seminar proposal penelitian. d. Perbaikan proposal penelitian.
e. Judgement instrumen penelitian kepada dosen ahli kemudian diperbaiki berdasarkan hasil judgement.
2. Tahap Pelaksanaan, meliputi:
a. Pemilihan buku teks Biologi SMA yang telah lolos penilaian Pusat Perbukuan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008 tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan Dalam Proses Pembelajaran dan banyak digunakan di SMA Negeri maupun swasta di kota Bandung berdasarkan survey. Total buku yang dipilih sebanyak enam buah buku dari dua penerbit yang berbeda yang terdiri dari buku teks Biologi SMA kelas X, XI dan XII pada masing-masing penerbit. Berdasarkan survey terhadap beberapa SMA di Kota Bandung yang mewakili cluster 1, cluster 2, cluster 3 dan cluster 4, diperoleh data bahwa banyak sekolah-sekolah
26
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bandung, buku penerbit kedua ini dipilih karena merupakan buku yang disarankan oleh pemerintah untuk digunakan di sekolah-sekolah. Buku teks biologi SMA tersebut diberi nama untuk mempermudah penyebutan. Buku teks biologi SMA dari penerbit pertama dinamakan buku X dan buku teks biologi SMA dari penerbit kedua dinamakan buku Y.
b. Pengambilan sampel untuk menentukan bab pada setiap buku dilakukan dengan cara acak. Adapun tahap pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut:
1) Menentukan bab yang mewakili enam konsep besar yang akan dianalisis dari setiap buku. Pemilihan bab dilakukan secara acak. Tujuh bab yang terpilih dari masing-masing enam konsep besar ditambah dengan bab mengenai ruang lingkup biologi adalah sebagai berikut: a) Keragaman atau klasifikasi: Fungi (Jamur)
b) Struktur dan fungsi: Sel
c) Pertumbuhan dan perkembangan: Evolusi
d) Kelangsungan hidup dan pewarisan sifat: Hereditas e) Lingkungan: Ekosistem
f) Terapan: Bioteknologi.
g) Ruang lingkup biologi (bukan konsep besar dalam biologi): Ruang lingkup Biologi
2) Pada setiap bab yang dipilih, dilakukan analisis dari keseluruhan isi bab tersebut. Pada setiap bab dapat mengandung isi materi pelajaran, rangkuman isi materi, pertanyaan-pertanyaan, kegiatan praktikum, tugas-tugas maupun ensiklopedia atau semacamnya mengenai pengetahuan terkini dalam bidang sains terutama yang berhubungan dengan bab tersebut.
c. Menganalisis per paragraf materi dari setiap halaman buku yang tercuplik dengan menggunakan instrumen lembar indikator hakikat sains.
27
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
e. Memberikan jumlah kemunculan pada setiap indikator komponen yang muncul ke dalam kolom “Jumlah Kemunculan”, lalu menjumlahkan keseluruhan indikator pada setiap komponen..
f. Menguji kuesioner pada siswa, pemilihan siswa dilakukan dengan metode random sampling.
3. Tahap Akhir, meliputi:
a. Pengolahan data dengan menghitung jumlah kemunculan komponen hakikat sains pada setiap paragraf yang dianalisis untuk setiap bab pada setiap buku. Persentase kemunculan komponen hakikat sains pada masing-masing buku teks merupakan penentuan proporsi komponen hakikat sains pada buku teks yang dianalisis.
b. Pembahasan terhadap data yang telah diperoleh. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap kuesioner pemahaman siswa tentang hakikat sains.
c. Penarikan kesimpulan dari hasil pembahasan data yang diperoleh. d. Penulisan laporan penelitian.
I. Analisis dan Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, maka data tersebut diolah dan dianalisis. Data diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Adapun teknik pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah kemunculan komponen hakikat sains pada tiap buku teks yang dianalisis
2. Menghitung persentase kemunculan setiap komponen hakikat sains pada buku teks yang dianalisis.
3. Menghitung rata-rata persentase kemunculan komponen hakikat sains pada ketiga buku (penerbit sama).
28
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. Menghitung persentase tiap kategori pemahaman hakikat sains pada tiap tingkatan kelas.
6. Menghitung rata-rata nilai kuesioner dari ketiga kelas.
7. Menentukan kategori pemahaman siswa tentang hakikat sains berdasarkan nilai rata-rata seluruh kelas.
29
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
J. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian Penyusunan Proposal & instrumen
Pelaksanaan seminar proposal
Judgement instrumen
Pemilihan buku teks biologi SMA Revisi instrumen
Penentuan sampel penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan dan analisis data
Pembahasan
Penarikan kesimpulan
Penulisan skripsi Tahap persiapan
Tahap pelaksanaan
30
Nia Azizah Indriyani, 2013
73
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis buku teks Biologi SMA berdasarkan hakikat sains yang dilakukan pada dua buku teks Biologi SMA dari dua penerbit yang berbeda menunjukkan bahwa secara umum lebih banyak menyajikan teori-teori dan hukum dalam sains. pada buku X memuat 68,16% dan pada buku Y memuat 62,89% konsep-konsep yang mengandung teori dan hukum sains.
Buku teks Biologi SMA yang dianalisis sudah memuat seluruh komponen hakikat sains. Sehingga dapat dikatakan bahwa buku teks Biologi SMA telah merefleksikan hakikat sains. Akan tetapi, proporsi tiap komponen hakikat sains yang disajikan tidak seimbang, terlihat adanya dominansi pada komponen teori dan hukum dalam sains yang memiliki proporsi yang paling banyak melebihi setengah dari keseluruhan isi buku.
Pada kedua buku baik buku X dan buku Y merepresentasikan hasil yang hampir sama, dengan kemunculan komponen hakikat sains terbanyak yaitu pada komponen teori dan hukum dalam sains serta komponen yang muncul paling sedikit yaitu komponen mitos metode ilmiah. Pada komponen lainnya, angka kemunculan pada kedua buku tidak jauh berbeda.
Konsep atau bab yang paling banyak mengungkap komponen hakikat sains adalah pada konsep besar pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yaitu pada bab Evolusi. Bab Evolusi paling banyak mengungkap komponen hakikat sains dibandingkan dengan bab atau konsep lainnya. Bab Evolusi paling banyak mengungkap empat komponen hakikat sains yaitu komponen sains bersifat empiris, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori laden dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif.
74
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sains pada siswa SMA di Kota Bandung masih Rendah dikarenakan buku teks Biologi yang mereka gunakan juga memiliki nilai kemunculan hakikat sains yang rendah.
Kualitas buku teks Biologi SMA khususnya kualitas mengenai konten hakikat sains memengaruhi pemahaman siswa tentang hakikat sains. Semakin baik kualitas buku teks Biologi SMA mengenai hakikat sainsnya, semakin baik pula pemahaman siswa tentang hakikat sains.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran dan diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa pihak yang terlibat baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bagi peneliti lain, penulis menyarankan hasil penelitian ini beserta metode yang digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian tentang hakikat sains dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, dapat juga dilakukan inovasi mengenai modifikasi indikator-indikator dalam instrumen analisis buku serta menyederhanakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Akan lebih baik lagi jika kuesioner diajukan kepada guru mata pelajaran Biologi agar dapat menunjukkan garis hubungan yang jelas antara buku, guru dan siswa.
75
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
xii
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
AAAS. (2010). Exploring the nature of Science using the Atlas of Science Literacy and Other Education Resources from AAAS Project 2061. [Online]. Tersedia: http:// www.aaas.org [Oktober 2012]
Adisendjaja,Y. H. & Romlah, O. (2007). Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi [Online]. Tidak diterbitkan. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195512191
980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/KESALAHAN_DAN_MISKONSEPSI .pdf [Desember 2012]
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Chabalengula, V. M., et. al. (2008). Curriculum and Instructional Validity of the Scientific Literacy Themes Covered in Zambian High School Biology Curriculum. International Journal of Environmental & Science Education
[Online], Vol. 3 (4), 207-220. Tersedia:
http://www.ijese.com/IJESE_V3N4_Chabalengula.pdf [Februari 2012]
Departemen pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. [Online]. Tersedia: http://akademik.um.ac.id/wp./PERMENDIKNAS-NOMOR-2TAHUN-2008.doc [Januari 2013]
Dickhaus, S. M. (2000). CONPTT: Nature of Science-Introduction. Amerika Serikat: Perry Meridian High School [Online]. Tersedia: http://www.indiana.edu/~ensiweb/lessons/conptt.pdf [Desember 2013] Farber, P. (2003). Teaching Evolution & The Nature of Science. The American
xiii
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Lederman, N. G., et. al. (2002). Views of Nature of Science Questionnaire: Toward Valid and Meaningful Assessment of Learners’ Conceptions of Nature of Science. Journal Research of Science teaching [Online], Vol. 6 (39), 497-521. Tersedia: http://www.interscience.wiley.com [Oktober 2012]
McCommas, W. F. (1998). The Principal Elements of The Nature of Science:
Dispelling the Myths [Online]. Tersedia:
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.121.3476&rep= rep1&type=pdf [Maret 2013]
McCommas, W. F. (2003). A Textbook Case of the Nature of Science: Laws and Theories in the Science of Biology. International Journal of Science and
Mathematics Education [Online]. Tersedia:
http://www.coehp.uark.edu_pase_Law_Theory(1).pdf [Januari, 2013]
Niaz, M. dan Maza, A..(2011). Nature of Science in General Chemistry Textbooks. Springer Briefs in Education [Online]. Tersedia: http://www7.uc.cl/sw_educ/educacion/grecia/plano/html/pdfs/biblioteca/L IBROS/LibNiazMaza.pdf [Januari 2013]
Penney, K., et. al. (2003). The Anatomy of Junior High School Science Textbooks: An Analysis of Textual Characteristics and a Comparison to Media Reports of Science. Canadian Jurnal of Science, Mathematics and Technology Education [Online], 415-436. Tersedia: http://eportfoolio.opetaja.ee/Members/sirjetoomla/drawer/efolder.2008-03-23.9969872661/uurimuste%20referaat_11756227.pdf [Januari 2013]
Rusyati, Lilit. (2009). Analisis Buku Teks Pelajaran Biologi SMP Kelas VII di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
xiv
Nia Azizah Indriyani, 2013
Analisis Buku Teks Biologi SMA Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Schwartz, R. S., Lederman, N. G., Crawford, B. A. (2003). Developing Views of nature of Science in an Authentic Context: An Explicit Approach to Bridging the Gap Between Nature of Science Inquiry. Science Teacher Education [Online], Vol. 88, 610-645. Tersedia: http://www.d.umn.edu/~bmunson/Courses/Educ5560/readings/Shwartz-NOS-Inquiry.pdf
Solomon, et. al. (1992). Teaching About The Nature of Science through History: Action Research in the Classroom. Journal of Research in Science Teaching [Online]. Vol. 29 (4), 409-421. Tersedia: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/tea.3660290408 [Januari 2013] Sterling, D., et. al. (2010). Scientific Inquiry and the Nature of Science Task Force Report. Virginia Mathematics and Science Coalition [Online]. Tersedia: http://www.vamsc.org/ [November 2012]
Tarigan, H. G., & Tarigan, D. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa.