KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Karunia, dan Hidayah-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper” tepat pada waktunya. Skripsi ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan PKK FPTK UPI.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun ini memiliki banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna karena tiada gading yang tak retak, tiada karya yang sempurna selain karya sang pencipta. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, Januari 2013
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari tanpa bantuan dan dorongan, baik dalam bentuk motivasi, bimbingan, konsultasi dan diskusi serta informasi, skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Dr. Ade Juwaedah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I, serta Drs. Karpin selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan perhatian, pengarahan, motivasi, masukan, saran, dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dra. Atat Siti Nurani, M.Si dan Dra. Tati Setiawati, M.Pd M.M selaku Dosen Partisipan yang telah memberikan masukan, rekomendasi dan pengarahan kepada penulis untuk peningkatan kualitas skripsi ini.
Dra. Elly Lasmanawati, M.Si selaku Pembimbing Akademik 2008, yang telah memberikan perhatian, pengarahan dan motivasi kepada penulis dari awal hingga akhir studi di Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI.
Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si selaku Dekan FPTK UPI, Dra. Hj. Tati Abas Iwan, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK FPTK UPI, Prof. Dr. Arifah A Riyanto, M.Pd selaku Ketua Badan Bimbingan Penyelesaian Akhir Studi (BBPAS) Jurusan PKK FPTK UPI, seluruh Dosen di Jurusan PKK FPTK UPI khususnya Dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan mulai dari awal hingga akhir kuliah. Staf Administrasi Jurusan PKK FPTK UPI yang telah membantu dan memfasilitasi dalam melakukan penelitian dan penyelesaian studi di Jurusan PKK FPTK UPI.
Drs. H. Mamat Rachmat, M.M selaku Kepala Sekolah SMKN 3 Cimahi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Guru-guru Program Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Cimahi yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian dan Peserta Didik kelas XII angkatan 2010 yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Teristimewa untuk keluarga tercinta khususnya Mamah, Bapak, Adikku dan Kakek tersayang yang tiada henti-hentinya memberikan bantuan moril dan materil, bimbingan, kasih sayang, pengertian, semangat dan doa yang tiada henti kepada penulis.
Sahabat-sahabatku terkasih beserta rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Tata Boga 2008 serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan dukungannya.
ABSTRAK
KONTRIBUSI HASIL PRAKERIN SISWA SMK TERHADAP KESIAPAN KERJA SEBAGAI COOK HELPER
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya program praktek kerja industri (prakerin) yang merupakan salah satu perwujudan link and match antara sekolah dengan dunia industri. Praktek kerja industri merupakan upaya untuk memberikan pengalaman dan kesiapan peserta didik untuk bekerja pada dunia Industri. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi hasil Prakerin siswa SMK terhadap kesiapan kerja sebagai cook helper. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Populasi penelitian yaitu peserta didik kelas XII Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Cimahi Tahun Ajaran 2010 sebanyak 113 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan diperoleh anggota sampel sebanyak 53 orang. Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup. Hasil penelitian menunjukkan hasil Prakerin Siswa SMK memberikan kontribusi sebesar 54,46% terhadap kesiapan kerja sebagai cook
helper. Kesiapan kerja peserta didik sebagai cook helper berada pada kriteria
sangat siap dengan persentase sebesar 94%. Simpulan penelitian mengandung makna bahwa peserta didik yang telah melakukan praktek kerja industri memiliki kesiapan untuk bekerja sebagai cook helper. Saran penelitian ditujukan pada peserta didik SMKN 3 Cimahi agar terus meningkatkan hasil prakerin dengan sering melakukan latihan di rumah dan di laboratorium tata boga serta dengan membaca buku yang relevan agar semakin menumbuhkan kesiapan kerja sebagai
cook helper.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... ABSTRAK ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS ...
A. Kajian Pustaka ... 1. Belajar, Hasil Belajar, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
1. Reliabilitas Perangkat Instrumen Penelitian ... 4. Analisis Inferensial ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian ... 1. Analisis Deskriptif ... 2. Analisis Inferensial ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper ... 2. Hasil Praktek Kerja Industri Siswa SMK ... 3. Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap
Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper ...
DAFTAR TABEL
Kompetensi Program Keahlian Jasa Boga ... Laporan Kegiatan Siswa Secara Berkala ... Format Lembar Penilaian Praktik Kerja Industri ...
Data Populasi Penelitian ... Kriteria Penskoran Jawaban Angket (kuesioner) ...
Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi ...
Item Pernyataan Angket Penelitian yang dinyatakan Tidak Valid dan diperbaiki ...
Daftar Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Kelinieran Regresi ...
Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pengetahuan Mengenai Jabatan Cook
Helper ...
Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper Berkaitan dengan Pemahaman Tugas dan Tanggung Jawab
Cook Helper ...
Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper Berkaitan dengan Pengetahuan Penyimpanan Bahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper Berkaitan dengan Pemahaman Peralatan Pengolahan
Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pemahaman Persiapan Bahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pengetahuan Pengupasan dan Penyiangan
Bahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pengetahuan Bahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper Berkaitan dengan Pengetahuan Macam-Macam Potongan
Bahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pengetahuan Metode Pengolahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pemahaman Istilah-Istilah Bahasa Inggris dalam Pengolahan Makanan ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Pengetahuan Kebersihan Area Kerja ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Antusias Peserta Didik untuk Belajar ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22
Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan Loyalitas dalam Bekerja ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Kedisiplinan dalam Bekerja ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Sikap dalam Menerima Saran dan Kritik ... Persentase Nilai Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Berkaitan dengan Minat Menjadi Cook Helper ... Rata-rata Persentase dan Kriteria Kesiapan Kerja Sebagai
Cook Helper ...
Hasil Praktek Kerja Industri Siswa SMK ... Hasil Uji Normalitas Variabel Y ... Hasil Uji Normalitas Variabel X ... Daftar Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Kelinieran
Regresi ... 67
68
69
70
71 72 73 74
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Bagan 2.2
Struktur Organisasi Food and Beverage Departement ... Kerangka Berfikir ...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5
Instrument Penelitian ... Uji Reliabilitas dan Validitas Instrument Penelitian ... Pengolahan Data Penelitian ... Surat-surat ... Daftar Bimbingan ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan
era global menuntut lembaga pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang
mampu bersaing menghadapi berbagai perubahan zaman yang semakin dinamis.
Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik melakukan proses pembelajaran
dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang lebih
menekankan membekali peserta didik dengan keterampilan, sesuai dengan bidang
yang dipilihnya. SMK mempersiapkan peserta didik untuk menjadi pribadi yang
ulet, gigih, serta menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian, kedisiplinan dan
sikap sebagai upaya mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja atau
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
SMKN 3 Cimahi merupakan SMK Pariwisata di Kota Cimahi memiliki
tiga Program keahlian yaitu Tata Boga, Tata Busana dan Perhotelan. Tujuan
SMKN 3 Cimahi seperti tertera dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMKN 3 Cimahi tahun 2008 yaitu :
1. Menghasilkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai Kompetensi keahlian pilihannya
2. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan dengan tuntutan dan standarisasi lapangan kerja tingkat nasional.
2
Merujuk pada tujuan KTSP SMKN 3 Cimahi, program yang menunjang
untuk tercapainya tujuan tersebut yaitu melalui program praktek kerja industri
(Prakerin). Prakerin merupakan suatu bentuk kegiatan untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman bagaimana situasi dan kondisi sebenarnya di dunia
kerja. Prakerin merupakan bentuk latihan yang bertujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan keterampilan, berkembang dengan menggali
potensi-potensi diri dan siap terjun langsung pada dunia Industri. Prakerin merupakan
salah satu perwujudan Link and Match antara sekolah dengan dunia industri.
Pada program keahlian Tata Boga peserta didik dibekali dengan berbagai
pengetahuan dan keterampilan. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik yaitu lebih mengutakan praktek di laboratorium dengan tujuan agar peserta
didik memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian dalam bidang boga serta
dapat bersaing di dunia industri.
Prakerin dilaksanakan oleh peserta didik Program Keahlian Tata Boga
SMKN 3 Cimahi pada kelas XI. Prakerin dilaksanakan selama empat bulan di
industri-industri bidang boga. Hotel dan Restoran merupakan tempat pelaksanaan
prakerin dimana peserta didik ditempatkan yaitu pada Departemen Food &
Beverage (F&B). Departemen F&B tersebut adalah food production atau kitchen
yaitu bagian yang bertugas menyiapkan dan mengolahan makanan.
Pada Departeman F&B didalamnya terdapat jabatan yang salah satunya
dinamakan cook helper atau asisten juru masak yang kedudukannya berada
Karyawan yang belum pernah bekerja di dapur dan mereka ditugaskan untuk bekerja berpindah-pindah dari satu seksi ke seksi yang lain dalam waktu tertentu agar karyawan pemula ini dapat mengenal dan menghayati pekerjaan dimasing-masing seksi sebelum mereka ditentukan bertugas di suatu seksi sesuai dengan kemampuannya.
Peranan cook helper sangat diperlukan keberadaannya, yakni membantu
melaksanakan berbagai pekerjaan cook selama di dapur. Sebagai seorang cook
helper tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan dasar yang dapat mendukung
dalam melaksanakan berbagai tugas dan tanggung jawabnya. Kemampuan yang
setidaknya harus dimiliki oleh seorang cook helper yaitu mulai dari persiapan
bahan makanan sampai pada proses pengolahan makanan. Tugas dan tanggung
jawab cook helper seperti dikutip dari Komar (2006:46) bahwa seorang cook
helper memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Tugas pokok cook helper :
a. Membantu pelaksanaan pengolahan makanan yang diproses oleh cook, b. Melaksanakan persiapan bahan-bahan makanan yang diperlukan c. menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja.
Tanggung jawab cook helper yaitu :
a. membantu menangani pengolahan makanan atas bimbingan cook b. bertanggung jawab atas kelengkapan, kebersihan, pemeliharaan, serta
penyimpanan peralatan dapur
c. menangani penyiapanan komoditi dan “Mise en Place” dan
melaksanakan perintah yang diberikan oleh atasannya dengan patuh
Serangkaian tuntutan kerja sebagai cook helper tersebut diharapkan dapat
menumbuhkan kesiapan pada peserta didik untuk menjadi cook helper dalam
upaya mengaplikasikan pengetahuan dan mengembangkan keahlian yang telah
diperoleh selama proses pembelajaran di SMK Pariwisata.
Kesiapan peserta didik untuk menjadi seorang cook helper pada dasarnya
dipengaruhi oleh kesiapan kemampuan dirinya dilihat dari pengetahuan, sikap dan
4
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respons. Kondisi mencakup setidak-tidaknya 3 aspek, yaitu :
1. Kondisi fisik, mental dan emosional. 2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan.
3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.
Hasil praktek kerja industri diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
berarti pada peserta didik untuk menumbuhkan kesiapan bekerja sebagai cook
helper.
Penulis sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga dalam upaya
mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik di SMK Pariwisata, penelitian
ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai praktek kerja industri
peserta didik di SMK Pariwisata, serta kontribusinya terhadap kesiapan peserta
didik berkerja sebagai cook helper di Hotel ataupun Restoran.
Pemaparan di atas menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian
mengenai “Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap Kesiapan Kerja
Sebagai Cook Helper”. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik SMKN 3
Cimahi Kompetensi Keahlian Jasa Boga kelas XII Angkatan 2010.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini diperlukan untuk memperjelas
masalah yang diteliti mengenai “Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap
SMKN 3 Cimahi Kompetensi Keahlian Jasa Boga kelas XII Angkatan 2010.
Permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Kesiapan peserta didik sebagai cook helper
b. Hasil praktek kerja industri siswa SMK
c. Kontribusi hasil praktek kerja industri siswa SMK terhadap kesiapan kerja
sebagai cook helper.
2. Perumusan Masalah
Praktek kerja industri merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik diluar proses belajar mengajar di sekolah dan dilaksanakan pada
perusahaan/industri yang bertujuan untuk melatih keterampilan, memberikan
pengalaman kerja serta sebagai upaya untuk mempersiapkan diri bekerja sebagai
cook helper.
Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
a. Bagaimanakah kesiapan peserta didik sebagai cook helper ?
b. Bagaimanakah hasil praktek kerja industri siswa SMK ?
c. Apakah terdapat kontribusi hasil praktek kerja industri siswa SMK terhadap
kesiapan kerja sebagai cook helper ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
6
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai :
a. Kesiapan peserta didik bekerja sebagai cook helper.
b. Hasil Praktek kerja industri siswa SMK
c. Kontribusi hasil praktek kerja industri siswa SMK terhadap kesiapan kerja
sebagai cook helper.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode survei,
yaitu untuk memperoleh gambaran menggenai Kontribusi Hasil Prakerin Siswa
SMK Terhadap Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan beberapa
manfaat yaitu :
1. Bagi Guru Program Keahlian Jasa Boga, memperoleh gambaran mengenai
penguasaan kompetensi yang telah didapatkan pada praktek kerja industri
dan kontribusinya terhadap kesiapan siswa bekerja sebagai cook helper.
2. Bagi siswa SMKN 3 Cimahi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi dan kesiapan bekerja khususnya sebagai cook
helper di hotel ataupun restoran.
3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
dan penulisan karya ilmiah khususnya tentang Kontribusi Hasil Prakerin
Siswa SMK Terhadap Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper.
F. Struktur Organisari Skripsi
Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis berdasarkan Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2011, yaitu
sebagai berikut:
1. Bab I. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang penelitian,identifikasi dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi skripsi.
2. Bab II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
a. Kajian Pustaka berisi tentang konsep/teori dalam bidang yang dikaji oleh
peneliti berkenaan dengan masalah yang diteliti yaitu kontribusi hasil
prakerin siswa SMK terhadap kesiapan kerja sebagai cook helper.
Kemudian diturunkan dalam subjudul kerangka pemikiran dan hipotesis.
b. Kerangka Pemikiran, dikemukakan tentang tahapan yang harus ditempuh
untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan antar variabel
penelitian.
c. Hipotesis, dikemukakan tentang jawaban sementara terhadap masalah
8
3. Bab III. Metode Penelitian
Berisi mengenai lokasi penelitian serta populasi dan sampel penelitian,
desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,
proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data.
4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan
penelitian, dan pembahasan/analisis temuan.
5. Bab V. Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Cimahi yang beralamat di Jalan Sukarasa No. 136 Citeureup Kota Cimahi.
2. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:117), “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XII Kompetensi
Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Cimahi Tahun Ajaran 2010, yang telah melakukan
praktek kerja industri sebanyak 113 orang siswa, dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut :
Tabel 3.1
Data Populasi Penelitian
No Populasi Jumlah
1. Siswa kelas XII BG 1 yang telah
melakukan praktek kerja industri 37 siswa
2. Siswa kelas XII BG 2 yang telah
melakukan praktek kerja industri 38 siswa
3. Siswa kelas XII BG 3 yang telah
melakukan praktek kerja industri 38 siswa
Jumlah 113 siswa
Sumber : Tim Pokja Hubin SMKN 3 Cimahi
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara
34
populasi. Arikunto (2006:131) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti”. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan Simple Random Sampling. Sugiyono (2008:82)
mengemukakan bahwa “Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu”.
Jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian seperti dikutip
dari Rakhmat dalam Riduwan ( 2010:65 ), bahwa rumus untuk menentukan
jumlah anggota sampel adalah:
Presisi atau taraf kesalahan pengambilan sampel yang ditetapkan oleh
penulis pada penelitian ini adalah 10%. Berdasarkan rumus tersebut, maka
diperoleh anggota sampel pada penelitian ini dari jumlah populasi 113 orang,
yaitu :
= �
�. 2 + 1=
113
113. (0,1)² + 1= 113
2,13= 53,05
Jumlah anggota sampel yang diperoleh adalah 53 orang.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rancangan kegiatan yang dilaksanakan dalam
melakukan penelitian. Adapun rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti
2. Merumuskan masalah penelitian
Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
d² = Presisi yang ditetapkan
= �
3. Menentukan populasi dan sampel penelitian
4. Penyusunan instrumen penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data penelitian
7. Pembahasan hasil penelitian
8. Kesimpulan dan saran
C. Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu bentuk kegiatan meneliti suatu objek menggunakan
metode ilmiah secara prosedural. Secara umum, penelitian melalui beberapa tahap
yang hampir sama. Tahap-tahap tersebut meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan hasil penelitian. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode survey dengan menggunakan
perhitungan statistik inferensial. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2010:49)
bahwa :
Metode penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun
psikologis”.
Metode survey digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai kontribusi hasil prakerin siswa SMK terhadap kesiapan kerja sebagai
cook helper.
Menurut Sugiyono (2008:209) Statistik inferensial adalah “teknik statistik
36
populasi”. Teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara random
(acak).
D. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas
dan untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah pada judul maka
penulis menjelaskan definisi operasional terdiri dari beberapa istilah yang ada
pada judul tersebut yaitu “Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap
Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper” . Definisi operasional yang digunakan
untuk istilah sebagai berikut :
1. Kontribusi
Kontribusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (online –
www.kbbi.com) adalah sumbangan. Pengertian kontribusi dalam penelitian ini
adalah adanya suatu sumbangan yang positif baik berupa pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang diperoleh peserta didik selama melakukan
praktek kerja industri, terhadap kesiapan siswa SMKN 3 Cimahi bekerja sebagai
cook helper.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana (2009:22) adalah “adanya perubahan
tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai
hasil belajar ditunjukan dalam bentuk seperti pengetahuannya, kecakapannya dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek lain yang ada
pada individu”. Hasil belajar yang telah dicapai dapat dilihat dari bertambahnya
diperoleh peserta didik setelah melakukan praktek kerja industri ditandai dengan
bertambahnya pengetahuan, keterampilan dalam bidang boga mulai dari persiapan
pengolahan sampai pada pengolahan makanan.
3. Praktek Kerja Industri
Praktekk kerja industri merupakan upaya untuk memberikan pengalaman
bekerja dengan maksud mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
didapat dari sekolah serta untuk mengetahui kondisi dan situasi sebenarnya di
dunia industri. Praktek kerja industri merupakan upaya untuk memberikan
pengalaman bekerja pada peserta didik dengan maksud mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama proses pembelajaran
di SMK Pariwisata serta dapat siap terjun langsung bekerja pada dunia Industri.
4. Siswa SMK
Siswa SMK adalah individu atau seseorang yang sedang menempuh
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. Sumber : KBBI (online
– www.kbbi.com)
5. Kesiapan Kerja
Kesiapan menurut Slameto (2003:113) bahwa “Kesiapan adalah
keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon atau
jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja
merupakan suatu kondisi peserta didik siap untuk bekerja pada situasi tertentu
38
dibutuhkan untuk menjadi seorang cook helper sebagai implementasi dari hasil
pembelajaran yang telah diperoleh selama di SMK pariwisata.
6. Cook Helper
Menurut Sihite (2000:30) cook helper adalah karyawan yang belum pernah
bekerja di dapur dan mereka ditugaskan untuk bekerja berpindah-pindah dari satu
seksi ke seksi yang lain dalam waktu tertentu agar karyawan pemula ini dapat
mengenal dan menghayati pekerjaan dimasing-masing seksi sebelum mereka
ditentukan bertugas di suatu seksi sesuai dengan kemampuannya.
Secara keseluruhan pengertian kontribusi hasil prakerin siswa SMK
terhadap kesiapan kerja sebagai cook helper diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu
adanya suatu sumbangan baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap
yang diperoleh setelah peserta didik melakukan praktek kerja industri. Kontribusi
atau sumbangan yang diharapkan yaitu berupa kesiapan pada peserta didik SMKN
3 Cimahi untuk bekerja sebagai cook helper baik di Hotel.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data, instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Sugiyono
(2008:199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya”.
Angket (kuesioner) dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
SMK sebagai cook helper. Bentuk angket (kuesioner) yang digunakan yaitu
berupa daftar pernyataan dalam bentuk Cheklist.
Alat pengumpulan data dengan mengunakan skala sikap yaitu skala likert
dengan lima option, dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Penskoran Jawaban Angket (kuesioner) Alternatif Jawaban Bobot
SS (Sangat Siap) 5
S (Siap) 4
CS (Cukup Siap) 3
KS (Kurang Siap) 2
TS (Tidak Siap) 1
Sumber : Riduwan (2010:88)
Jumlah pernyataan dalam angket penelitian berjumlah 25 item. Jumlah
skor ideal (kriterium) untuk seluruh item 5 x 25 = 125 ( jika semua menjawab SS).
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen pada penelitian ini adalah uji coba
instrumen penelitian yaitu angket (kuesioner). Uji coba instrumen dilakukan pada
30 orang peserta didik SMKN 3 Cimahi kelas XII Kompetensi Keahlian Jasa
Boga Tahun Ajaran 2010 yang tidak termasuk ke dalam sampel penelitian.
Adapun langkah-langkah dalam pengembangan instrumen penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas dilakukukan untuk menguji ketetapan atau keajegan dari alat
40
dengan menggunakan rumus alpha, dikutip dari Riduwan (2010 : 115-116 )
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung varians skor item
b. Menghitung jumlah varians semua item
c. Menghitung varians total
d. Menghitung reliabilitas
e. Uji reliabilitas
Kriteria pengujian yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai
ttabel, dengan tingkat kepercayaan 95%, nilai α = 0,05 dan dk = n-2. Jika nilai
thitung > ttabel berarti instrumen penelitian reliabel dan jika thitung < ttabel berarti
instrument penelitian tidak reliabel.
Keterangan :
Si = varians skor tiap-tia item
ΣXi² = jumlah kuadran item Xi (ΣXi)²= jumlah item Xi dikuadrankan
N = jumlah responden
(ΣXt)²= jumlah item X total dikuadrankan
N = jumlah responden St =
�� ²−(��� )²
�
Keterangan :
r = koefisien korelasi hasil n = jumlah responden Keterangan :
r11 =nilai reliabilitas
ΣSi = jumlah varians skor tiap item St = varians total
Berdasarkan hasil perhitungan skor angket mengenai kesiapan kerja
sebagai cook helper yang telah diujikan, diperoleh nilai koefisien reliabilitas
sebesar 0,385. Setelah besar nilai koefisien reliabilitas diketahui, langkah
selanjutnya adalah uji signifikasi koefisien reliabilitas yaitu dengan menggunakan
uji-t dan diperoleh thitung sebesar 2,209. Pada tingkat kepercayaan 95%, nilai α =
0,05 dan dk = n-2 = 30-2 = 28, diperoleh ttabel sebesar 1,701.
nilai thitung = 2,209 selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel =1,701.
Karena nilai thitung (2,209) > ttabel (1,701) maka instrumen penelitian dinyatakan
Reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian secara lebih rinci
dapat dilihat pada lampiran 2.2
2. Validitas Instrumen Penelitian
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap variabel-variabel
yang akan diukur, sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas yang digunakan yaitu validitas butir soal atau validitas item.
Menurut Suharsimi (2007:76) validitas item adalah “demikian sebuah item
dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total”.
Perhitungan validitas instrument penelitian yaitu menggunakan rumus Korelasi
Product Moment sebagai berikut :
Keterangan :
r hitung = koefisien korelasi
n
= jumlah respondenΣXi = jumlah skor item
ΣYi = jumlah skor total (seluruh item) =
n XiYi−( Xi). ( Yi)
n. Xi2− ( Xi)2 n. Yi2−( Yi)2}
42
ΣXiYi = jumlah skor item dikali jumlah skor total
ΣXi2
= jumlah skor item dikuadratkan
ΣYi2
= jumlah skor total dikuadratkan
Kriteria penafsiran indeks korelasinya (r) dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi Koefisien korelasi Interpretasi
0,800 - 1.000
Setelah besar koefisien validitas diketahui dan dikonsultasikan pada
kriteria penafsiran indeks korelasi yang digunakan sebagai indeks koefisien
validitas. Langkah selanjutnya adalah uji signifikasi koefisien validitas
menggunakan rumus uji signifikasi korelasi product moment yaitu dengan
menggunakan uji-t dengan rumus:
Keterangan :
r = koefisien korelasi hasil n = jumlah responden
Harga thitung yang telah diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan harga
ttabel, pada tingkat kepercayaan 95%, nilai α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n
Hasil pengujian validitas terhadap 25 item pernyataan angket mengenai
kesiapan kerja sebagai cook helper menunjukan bahwa untuk item no.1 diperoleh
nilai rhitung sebesar 0,438. Selanjutnya nilai rhitung dikonsultasikan pada kriteria
penafsiran indeks korelasi(r) menurut Riduwan (2010:98). Hasil perhitungan
menunjukan bahwa item nomor 1 berada pada kriteria cukup yaitu pada rentang
0,400 – 0,599.
Setelah besar koefisien korelasi diketahui, langkah selanjutnya adalah
menguji taraf signifikansi korelasi dengan menggunakan uji-t. Pada tingkat
kepercayaan 95%, nilai α =0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2 = 30-2 = 28,
diperoleh ttabel sebesar 1,701. Nilai thitung = 2,580 selanjutnya dibandingkan dengan
nilai ttabel = 1,701. Karena nilai thitung 2,580 > nilai ttabel 1,701 maka item no 1
dinyatakan Valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian diperoleh
kesimpulan bahwa sebanyak 16 item pernyataan dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam instrumen penelitian. Sedangkan sebanyak 9 item lainnya
dinyatakan tidak valid dan diperbaiki. Hasil perhitungan validitas instrument
penelitian dapat dilihat pada lampiran 2.3.
Item pernyataan dalam angket penelitian yang dinyatakan tidak valid dan
44
Tabel 3.4
Item Pernyataan Angket Penelitian yang dinyatakan Tidak Valid dan diperbaiki Item
Pernyataan
Pernyataan angket sebelum
diperbaiki Pernyataan angket setelah diperbaiki
3
Saya mengetahui bahwa bahan makanan yang akan disimpan harus dikelompokan berdasarkan jenisnya karena setiap
bahan makanan mempunyai
karakteristik yang berbeda untuk
penanganannya.
Saya mengetahui, bahan makanan harus disimpan dan dikelompokan berdasarkan jenisnya agar tidak mudah rusak dan terkontaminasi
4
Saya mengetahui, sayuran dan buah-buahan segar disimpan dalam vegetables
store sengan suhu 10°C
Saya mengetahui, bahan makanan kering seperti beras, gula, makanan dalam botol, makanan dalam dus dan makanan kering
Saya mengetahui, sayuran dan buah-buahan segar disimpan dalam vegetables
store dengan suhu 10°C
9
Saya mengetahui bahwa shape knife digunakan untuk membentuk sayuran dan kentang berbentuk turning
Saya mengetahui bahwa Vegetables knife digunakan untuk memotong sayuran, buah-buahan
10
Saya terampil dalam menyiapkan bahan untuk membuat bouquette garni yaitu bawang Bombay, batang seledri segar,
bay leaf, thyme, dan lada hitam
Saya mengetahui bahwa mirepoix
merupakan bahan penyedap pada
pembuatan stock, yang terdiri dari wortel, bawang bombay dan batang seledri
15
Saya mengetahui paysan adalah
potongan sayuran berbentuk bujur
sangkar tipis dengan ukuran
1x1cmx2mm
Saya mengetahui chiffonade adalah jenis potongan tipis memanjang setebal 1-2 mm, khusus untuk sayuran berbentuk kol dan selada
16
Saya mengetahui bahwa potongan
daging goujon yaitu potongan daging sebesar ibu jari dengan panjang 2,5cm
Saya mengetahui bahwa potongan le darne (steak fillet) adalah potongan ikan bulat setebal 2-3 cm
17
Saya memahami bahwa medium rare adalah istilah yang digunakan untuk
steak yang dimasak setengah matang
Saya mengetahui bahwa shallow frying
adalah metode memasak dengan
menggunakan minyak sedikit
19
Saya mengetahui bahwa kebersihan area dapur dapat berpengaruh pada kualitas makanan yang diolah.
Saya mengetahui untuk memelihara
kebersihan area dapur yaitu dengan membersihkan meja kerja dan peralatan setiap selesai bekerja
Sumber : Instrumen penelitian
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Metode yang dipilih untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu
bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab”. Responden dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XII
Program Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Cimahi sebanyak 53 responden.
Angket (kuesioner) yang digunakan yaitu dalam bentuk Cheklist, penulis
memilih jenis angket ini yaitu karena angket dalam bentuk cheklist mudah dibaca
dan dipahami hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Riduwan (2008:72)
“Checklist atau daftar cek adalah daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang
akan diamati”. Checklist dapat menjamin bahwa peneliti mencatat setiap kejadian
sekecil apapun yang dianggap penting.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai
kesiapan kerja peserta didik sebagai cook helper, dengan mengunakan skala sikap
yaitu skala likert.
H. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Langkah-langkah dalam
analisis data meliputi:
1. Verifikasi data
Memeriksa kelengkapan pengisian angket (kuesioner) berdasarkan
pedoman pengisian angket (kuesioner)
2. Proses tabulasi data
Pentabulasian data dari setiap item jawaban untuk memperoleh skor
46
3. Analisis Deskriptif
Analisis data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap
jawaban pernyataan yang diajukan. Data yang telah dianalisis kemudian
ditafsirkan menurut kriteria interprestasi skor. Interpretasi skor dihitung dalam
jumlah persentase. Persentase digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi
jawaban responden.
a. Analisis Data Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Analisis data dengan cara menghitung hasil jawaban dari angket yang
telah disebarkan kepada responden yaitu mengenai kesiapan kerja sebagai cook
helper. Data yang telah diperoleh kemudian dihitung dalam jumlah persentase
yang kemudian ditafsirkan menurut kriteria interpretasi skor. Rumus untuk
menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden
seperti dikutif dari Sugiyono (2008:137) yaitu:
Dikutip dari Riduwan (2010:89) kriteria interpretasi skor yang telah
dimodifikasi oleh penulis, yaitu :
0 % - 20 % : Tidak Siap 21% - 40% : Kurang Siap 41% - 60% : Cukup Siap 61% - 80 % : Siap
81% – 100% : Sangat Siap
b. Analisis Data Hasil Praktek Kerja Industri Siswa SMK
Analisis data dilakukan dengan cara melihat nilai yang diperoleh siswa
setelah melaksanakan praktek kerja industri. Kriteria penilaian hasil praktek
P = � �
industri siswa seperti tercantum pada berkas penilaian praktek kerja industri siswa
SMK Negeri 3 Cimahi tahun 2011, yaitu sebagai berikut :
A: 0 – 40 : Tidak Baik B: 41 – 45 : Kurang Baik C: 56 – 70 : Cukup Baik D: 71 – 85 : Baik
E: 86 – 100 : Sangat Baik
4. Analisis Inferensial a. Uji Normalitas
Uji normalitas ditujukan untuk mengetahui apakah data yang akan diuji
berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu
mengenai kesiapan kerja sebagai cook helper dan hasil prakerin siswa SMK. Uji
normalitas dengan menggunakan Uji Chi-Kuadrat, yaitu sebagai berikut :
Kaidah keputusan yaitu dengan membandingkan nilai χ2hitung dengan nilai
χ2
tabel, nilai α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1. Jika χ2hitung ≥ χ2tabel data
tidak berdistribusi normal, sedangkan jika χ2
hitung < χ2tabel data berdistribusi
normal.
b. Analisis Regresi
Analisis regresi menurut Riduwan (2010:148) “bertujuan untuk mengukur
derajat hubungan, memprediksi variabel terikat apabila variabel bebas diketahui”.
Regresi yang digunakan yaitu regresi sederhana. Langkah-langkah analisis regresi
adalah sebagai berikut :
Keterangan : χ2
= nilai chi- kuadrat
Fo = frekuensi yang diobservasi
Fe = frekuensi yang diharapkan
χ
2= Σ
( − )²48
1) Menghitung persamaan regresi
Keterangan :
Ŷ = harga-harga pada variabel Y yang diramalkan X = harga variabel X
a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menentukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Seperti dikutif dari Sudjana (2005:315) bahw auntuk mencari nilai
koefisien a dan b dicari dengan rumus sebagai berikut:
a
=
Yi Xi2) Uji Kelinieran Regresi
Uji kelinieran regresi bertujuan untuk mengetahui apakah model linier
yang telah diambil benar-benar cocok. Menurut Sudjana (2005:330) menyatakan
bahwa “kelinieran regresi harus diuji karena adanya perbedaan antara hasil
pengamatan Y dan Ŷ yang diperoleh dari model linier”. Analisis varians (anava)
untuk uji kelinieran regresi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Daftar Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Kelinieran Regresi
Berdasarkan tabel di atas maka kaidah keputusan pengujian kelinieran
regresi seperti dikutif dari Sudjana (2005: 332) ialah sebagai berikut :
a) F = sreg penyebut n-k. Maka tolak hipotesis model regresi linier jika Fhitung≥ Ftabel
(1-α)(k-2,n-k).
c. Koefisien Korelasi
Analisis korelasi menurut Suharsimi (2010:313) adalah “suatu alat
statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua
variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antar
varibel-variabel”. Pada analisis koefisien korelasi penulis menggunakan rumus koefisien
korelasi Product Moment dari Pearson yaitu :
Keterangan :
Nilai rxy dikonsultasikan terhadap Tabel kriteria interpretasi koefisien
korelasi, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.6
Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 (Sumber : Riduwan, 2010:138)
Sumber : Sugiono (2008:225)
ΣYi = jumlah skor total
ΣXi2 = jumlah skor dikuadratkan
50
d. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Uji signifikasi koefisien korelasi dilakukan untuk membuktikan adanya
hubungan yang signifikan atau bermakna antara kedua variabel, untuk
menghitung uji signifikansi koefisien korelasi menggunakan rumus t-student,
yaitu :
Keterangan :
r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel
Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, dengan
menggunakan uji satu pihak yaitu uji pihak kanan. Pada tingkat kepercayaan 95%,
α = 0,05 serta derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung, ≥ttabel maka Ho ditolak,
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Jika thitung < ttabel
maka Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua
variabel.
e. Menentukan Besarnya Koefisien Determinasi (KD)
Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya kontribusi hasil prakerin siswa SMK terhadap kesiapan kerja sebagai
cook helper, rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya koefisien
determinasi adalah sebagai berikut :
(Sumber : Riduwan 2010 :139)
t
hitung=
−2 1− ²
Keterangan :
KD = koefisien Determinasi rxy = Nilai Koefisien Korelasi
KD = rxy² x 100%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini mengacu pada seluruh kegiatan penelitian
mengenai Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap Kesiapan Kerja
Sebagai Cook Helper. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XII
Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Cimahi Tahun Ajaran 2010.
Penulis akan mengemukakan kesimpulan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Kesiapan Peserta Didik Bekerja Sebagai Cook Helper
Hasil penelitian mengenai kesiapan peserta didik bekerja sebagai cook
helper berada pada kriteria sangat siap. Hasil tersebut menunjukan bahwa peserta
didik yang telah melakukan praktek kerja industri cenderung memiliki
pengetahuan, keterampilan, kedisiplinan dan mental sebagai hasil dari praktek
kerja industri serta dalam rangka mempersiapkan diri siap bekerja sebagai cook
helper.
2. Hasil Praktek Kerja Industri Siswa SMK
Hasil Analisis data mengenai hasil praktek kerja industri peserta didik,
menunjukan bahwa sebagian besar responden berada pada kriteria baik, dan
sebagian kecil pada kriteria sangat baik. Hasil tersebut menunjukan adanya
85
melaksanakan praktek kerja industri yang meliputi unsur mental, keterampilan,
wawasan dan disiplin.
3. Kontribusi Hasil Prakerin Siswa SMK Terhadap Kesiapan Kerja Sebagai Cook Helper
Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa Hipotesis nol (Ho) yang dirumuskan
dalam penelitian ini dinyatakan ditolak, hal ini menunjukan terdapat kontribusi
yang positif dan signifikan dari hasil prakerin siswa SMK terhadap kesiapan kerja
sebagai cook helper. Hasil prakerin siswa SMK memberikan kontribusi sebesar
54,46% terhadap kesiapan kerja sebagai cook helper.
B. Saran
Saran yang diberikan setelah peneliti melakukan penelitian yaitu ditujukan
kepada Peserta didik Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMKN 3 Cimahi yang telah
melakukan praktek kerja industri dan memiliki kesiapan bekerja sebagai cook
helper, sebaiknya lebih banyak belajar kembali terutama yang berkaitan dengan
kompetensi sebagai cook helper dan lebih meningkatkan hasil yang telah
diperoleh selama prakerin yaitu dengan cara sering melakukan latihan di rumah
dan di laboratorium tata boga serta dengan membaca buku-buku yang relevan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad.(2008).Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung : Sinar
Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta
(2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara
(2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Bartono dan Ruffino.2006. Dasar-Dasar Food Product. Yogyakarta : ANDI
Ekawatiningsih, Prihastuti, dkk. 2008. Restoran Jilid 1: Departemen Pendidikan
Nasional
Fadiati, Ari.(2011).Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya
Komar, Richard. (2006). Hotel Management. Jakarta : Gramedia Widiasarana
Indonesia
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.(2007). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula, Bandung : Alfabeta
Sihite, Richard.( 2000). Food Servise (Tata Hidang). Surabaya: SIC
Slameto. (2003).Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
SMK Negeri 3 Cimahi (2011).Berkas Penilaian Praktik Kerja Industri.
Tidak diterbitkan
87
SMK Negeri 3 Cimahi (2006).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK.
Depdiknas
Sudjana, (2005). Metoda Statistika Edisis 6. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Bandung: UPI.
Sumber lainnya
Andrey-Beckham (2004) Food Product [online]. Tersedia : http://andrey
gerrard.blogspot.com/2004/12/food-product.html [27 juni 2012]
nn. (2007) Kamus Besar Bahasa Indonesia [online]. Tersedia : www.kbbi.com.
[27 juni 2012]