MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASING ATAS DENGAN ALAT YANG BERVARIATIF DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

45  Download (0)

Full text

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RODIYAH

0905149

PROGRAM S.1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

(2)

Oleh

R O D I Y A H 0905149

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing

Pembimbing I

Drs. H. HENDRA SOMANTRI, M.Pd NIP. 19470902 196701 1 001

Pembimbing II

Drs. ENTAN SAPTANI, M.Pd NIP. 19620413 198703 1 002

Mengetahui

Ketua Program PGSD S-1 Penjas UPI Kampus Sumedang

(3)

Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul " MENINGKATKAN

KETERAMPILAN DASAR PASING ATAS MELALUI ALAT YANG BERVARIATIF DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON " ini sepenuhnya karya saya sendiri tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya

tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Sumedang, 02 Juni 2011

Yang Membuat Pernyataan

(4)

DAFTAR ISI

1. Pengertian Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 15

2. Tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 16

3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 18

(5)

2. Waktu Penelitian ... 29

1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 34

2. Tahap Pelaksanaan ... 35

3. Tahap Observasi ... 36

4. Tahap Analisis dan Refleksi... 37

E. Instrumen Penelitian ... 37

1. Item Tes ... 37

2. Pedoman Wawancara ... 38

3. Pedoman Observasi ... 38

4. Catatan Lapangan ... 39

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 40

1. Teknik Pengolahan Data ... 40

1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus I... 55

2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus I ... 59

c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 62

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 64

2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 69

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 69

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 72

1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 73

2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus II ... 75

c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 77

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 80

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 84

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 84

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 88

1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 89

2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus III ... 91

c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 94

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 96

C. Paparan Pendapat Siswa ... 99

D. Catatan Lapangan ... 101

(6)

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ... 111

A. Kesimpulan ... 111

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 4

Tabel 1.1 Data Awal Nilai Tes Praktek Passing atas kelas IV (empat) ... 6

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 30

Tabel 4.1 Data Awal Nilai Tes Praktek Passing atas kelas IV (empat) ... 47

Tebel 4.2 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 52

Tabel 4.3 Data Hasil Kinerja Guru Siklus I ... 52

Tabel 4.4 Hasil Aktifitas Siswa Siklus I ... 60

Tabel 4.5 Hasil Keterampilan Siswa Siklus I ... 63

Tabel 4.6 Rekap Hasil Perolehan Siklus I ... 68

Tebel 4.7 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 71

Tabel 4.8 Data Hasil Kinerja Guru Siklus II ... 74

Tabel 4.9 Hasil Aktifitas Siswa Siklus II ... 76

Tabel 4.10 Hasil Keterampilan Siswa Siklus II ... 79

Tabel 4.11 Rekap Hasil Perolehan Siklus II ... 83

Tebel 4.12 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 87

Tabel 4.13 Data Hasil Kinerja Guru Siklus III ... 90

Tabel 4.14 Hasil Aktifitas Siswa Siklus III... 92

Tabel 4.15 Hasil Keterampilan Siswa Siklus III ... 95

Tabel 4.16 Rekap Hasil Perolehan Siklus III ... 98

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR GRAFIK

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman era globalisasi persaingan sangatlah banyak yang ditemui.

Setiap negara mempunyai kelebihan yang ditonjolkan agar negara lain bisa

mengikutinya, atau bahkan setiap negara memiliki kompetisi untuk bersaing guna

mendapatkan hasil yang terbaik untuk negaranya yang notabene adalah

masyarakatnya sebagai peran serta untuk negara. Persaingan itu dapat

bermacam-macam diantaranya adalah persaingan dalam bidang ekonomi, sosial, politik,

IPTEK, seni, budaya dan olahraga.

Salah satu persaingan yang sangat memuncak pada saat ini adalah adanya

persaingan olahraga yang kian waktu terus meningkat seiring ketatnya persaingan.

Olahraga merupakan sesuatu yang sangat sakral karena dengan adanya olahraga

dapat mnumbuhkan minat dan bakat bagi setiap orang yang bisa ditonjolkan untuk

kepentingannya.

Andika (2009) menyatakan bahwa “Olahraga merupakan proses terjadinya

pergerakan tubuh manusia agar tercipta kesehatan bagi dirinya”. Olahraga

merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan agar

manusia tersebut memiliki kesehatan yang dituangkan dalam bentuk gerak badan.

Budi Raharjo (2010) menyatakan bahwa “Olahraga merupakan persaingan antar

(11)

berarti hanya gerak saja melainkan dapat dituangkan dalam bentuk permainan

yang didasarkan pada peraturan yang baku, pemain yang baik, yang tujuannya itu

memiliki kemenangan atau kepuasan batin untuk mengalahkan lawan. Maka dari

itu olahraga dapat diartikan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menggerakkan

badan seseorang baik individu ataupun kelompok yang dijabarkan dapat berupa

permainan yang tujuannya mencari kepuasan jasmani dan rohani.

Olahraga memiliki tata cara dalam setiap perbuatannya, olahraga tidak mesti

hanya gerak saja yang dilakukan tetapi dapat berupa pendidikan yang merupakan

bekal dasar untuk melakukannya.

Pendidikan di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) mempunyai tujuan,

yakni siswa sekolah dasar memiliki bekal dasar dalam pendidikan, yakni lulusan

siswa sekolah dasar memiliki bekal dasar membaca, menulis dan berhitung. SD

juga merupakan tahap pendidikan dasar yang kemudian melanjutkan ke tahap

pendidikan selanjutnya, ini merupakan tujuan pendidkan dari Sekolah Dasar (SD).

Selain itu, Pendidikan yang diutamakan selain pembelajaran konkret yang

biasa diajarkan dalam kelas adalah pendidikan kesehatan dan jasmani. Pendidikan

jasmani dan kesehatan berguna bagi siswa guna memiliki bekal yang satu sama

lainnya membantu siswa mengembangkan bakatnya dalam menggerakkan

tubuhnya dengan baik. Berdasarkan definisi, Pendidikan Jasmani adalah suatu

proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Dalam hal ini,

(12)

mengembangkan potensi yang ada pada tubuhnya. Sehingga pendidikan di

sekolah khususnya disekolah sekolah dasar dapat meningkatkan ranah afektif,

kognitif dan psikomotor siswa.

Jika melihat kondisi dilapangan (Sekolah Dasar). Pembelajaran Pendidikan

Jasmani dan kesehatan sebagian besar menggunakan strategi atau teknik

pembelajaran yang kurang melibatkan siswa aktif berlatih dalam pembelajaran,

yakni hanya guru yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran.

Sehingga tujuan pembelajaran yang didapat kurang bermakna.

Adapun nilai KKM yang tertera pada SD Negeri 1 Dawuan adalah sebagai

(13)

Tabel 1.1

berbagai gerak dasar permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

1.2 Mempraktikkan gerak dasar salah satu peramainan bola besar dengan koordinasi kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportifitas,

adalah sebesar 60 untuk memperoleh nilai tuntas dalam pembelajaran dengan sub

pokok materi teknik dasar passing atas permainan bola voli mini.

Berdasarkan pengamatan pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2010 terhadap

pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan

(14)

atas dalam permainan bola voli mini. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa

yang didapati dengan kesimpulan siswa belum bisa passing atas dan selain itu

melakukan observasi kepada siswa dalam pembelajaran tersebut, diperoleh data :

1. Guru kurang mengembangkan metode/teknik ataupun media dalam

pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam upaya

meningkatkan keterampilan dasar dalam permainan bola voli mini.

2. Dalam pembelajaran guru dala pembelajaran hanya bersifat monoton

saja.

3. Guru kurang mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani dan

kesehatan terutama pada pembelajaran teknik dasar passing atas dalam

permainan bola voli mini.

4. Guru kurang mengadakan upaya pembelajaran yang aktif, kreatif

dalam permainan teknik dasar passing atas dalam bermain bola voli

agar siswa mampu memahami dan melakukan teknik dasar passing

atas.

5. Dalam pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing

atas, siswa terlihat kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan siswa

hanya tahu satu teknik saja dalam teknik dasar passing atas.

6. Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan data awal tes teknik passing

(15)

Tabel 1.2

Data Awal Tes Praktek Passing Atas Kelas IV SDN 1 Dawuan

(16)

Dari nilai-nilai siswa tersebut didapat sekitar 50 % atau sekitar 25 siswa dari

jumlah 50 siswa masih ada yang belum lulus/tuntas pada mata pelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya pada materi teknik dasar passing

atas dalam permainan bola voli. Adapun nilai KKM materi teknik dasar passing

atas dalam permainan bola voli yakni 60.

Dari permasalahan tersebut, penulis merencanakan suatu Penelitian Tindakan

Kelas untuk meningkatkan keterampilan dasar passing atas dalam permainan bola

voli mini dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan

Alat Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon”.

B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah penelitian tindakan kelas yakni:

Bagaimana Proses Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan

Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini dengan perumusan,

sebagai berikut:

a. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas

Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa

dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten

(17)

b. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas

Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa

dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten

Cirebon?

c. Bagaimana Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas

Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa

dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten

Cirebon?

2. Pemecahan masalah

Dari permasalahan yang timbul dalam Penelitian Tindakan Kelas pada

pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi teknik dasar

pasing atas permainan bola voli mini, penulis menggunakan pemecahan masalah

tersebut dengan cara menggunakan alat yang bervariatif. Adapun alat bervariartif

adalah upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berpasing atas

dengan cara menggunakan media atau alat yang dapat membantu terjadinya

proses pembelajaran dan diupayakan dapat menciptakan pemahaman kepada

siswa, selain itu tercampur dengan permainan kecil.

Target yang dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki praktek

pembelajaran dengan menggunakan alat yang bervariatif dengan hasil 90 % atau

sekitar 45 siswa dari jumlah 50 siswa bisa tuntas dalam materi pelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi teknik dasar passing atas dalam

(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam

perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan

pada materi teknik dasar passing atas dengan perumusan, sebagai berikut :

a. Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam

Permainan Bola Voli Mini Siswa Dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan

Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam

Permainan Bola Voli Mini Siswa Dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan

Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

c. Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam

Permainan Bola Voli Mini Siswa dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan

Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pelajaran Penjasorkes yang

dilakukan dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten

Cirebon ini tidak hanya bermanfaat bagi guru, siswa dan juga dunia pendidikan.

(19)

a Manfaat bagi siswa.

1) Dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam belajar pendidikan

jasmani dan kesehatan, khususnya pada materi teknik dasar pasing

atas.

2) Dapat memahami konsep atau teknik dari materi teknik dasar pasing

atas dalam permainan bola voli.

3) Dapat menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam

berolahraga.

b Manfaat bagi guru.

1) Dapat meningkatkan professionalisme guru dalam melakukan proses

pembelajaran dikelas.

2) Untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman guru tentang

penggunaan media pembelajaran, dan teknik dalam permainan

olahraga.

c Manfaaat bagi peneliti.

1) Untuk dapat memahami penelitian tindakan kelas sebagai upaya

pengembangan professionalisme atau kemampuan penulis.

2) Untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman penulis, ketika di

Sekolah Dasar.

d Manfaat bagi peneliti yang lain

1) Untuk mengetahui penelitian yang dilakukan dibidang pendidikan yakni

mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada ruang

(20)

2) Untuk menambah wawasan mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang

berasumsi pada pelajaran sekolah terutama untuk pelajaran penjasorkes

e Manfaat bagi sekolah

1) Untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani

dan kesehatan khususnya materi teknik dasar pasing atas dalam

permainan bola voli mini.

2) Untuk meningkatkan kualitas dan fungsi Sekolah Dasar dari mutu

pembelajaran.

D. BATASAN ISTILAH

Pendidikan jasmani merupakan dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk

menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,

mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai

sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai

seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. (Husdarta, 2009:3)

Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.

Sedangkan dalam Webster's New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta

dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus

seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika

(21)

Bola voli adalah permainan beregu dimana melibatkan lebih dari satu orang pemain misalnya bola voli pantai terdiri dari dua orang pemain tiap regu, bola

voli sistem internasional tiap regu terdiri dari enam pemain. (Bachtiar,

2001:1.16)

Passing dalam permainan bola voli merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain dengan satu atau dua tangan dengan

tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu tempat atau teman regu untuk

selanjutnya dimainkan kembali. (Bachtiar, 2001:2.10)

Alat merupakan antar benda budaya yang dikembangkan manusia dalam usahanya memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya, sebagai penyambung

keterbatasan organismenya. (http://kamus bahasaindonesia.org/alat)

Variatif merupakan suatu perwujudan suatu hal yang bersifat variasi atau berbagai jenis dan karakter yang mempunyai kegunaan sesuai karakternya.

(http://kamus bahasaindonesia.org/variatif)

Alat yang bervariatif dalam permainan bola voli adalah benda yang dipakai dalam permainan bola voli yang bervariasi dan beraneka ragam. (http://kamus

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di salah satu Sekolah Dasar

Negeri dikecamatan Tengahtani yakni SD Negeri 1 Dawuan yang tepatnya

beralamat di jalan Ki Ageng Tapa Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

Dengan jumlah 12 orang, diantaranya seorang kepala sekolah, 8 guru PNS, 2 guru

honor dan 1 penjaga sekolah. Lokasi ini dipilih karena penulis dalam Penelitian

Tindakan Kelas ini merupakan tenaga pengajar pendidikan jasmani dan kesehatan

di sekolah ini dan adanya sarana yang mendukung dalam materi pembelajaran

permainan bola voli mini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama delapan (6) bulan yang terhitung dimulai

dari bulan November 2010 sampai bulan April 2011. pada bulan pertama, penulis

mengumpulkan data awal yang kemudian penulis susun menjadi sebuah proposal.

Pada November 2010 sampai Januari 2011 penulis bersama teman sejawat

menyusun perencanaan penelitian. Bulan berikutnya Februari sampai Maret

(23)

teknik dasar passing atas pada permainan bola voli mini untuk meningkatkan hasil

belajar siswa SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

Adapun jadwalnya sebagai berikut :

Tabel 3.1

(24)

Subjek penelitian ini dipilih dikelas IV (Empat) ini merupakan kelas yang

siswanya memiliki kondisi fisik yang lumayanbaik dan tersedia sarana yang

menunjang dalam permainan bola voli.

C. Metode dan Desain Penelitian 1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipakai adalah metode

penelitian tindakan kelas (PTK). Seperti yang diungkapkan oleh Kunandar (2008:

46) bahwa ” PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh

para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki

rasionalitas dan keadilan”.

Sementara menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2004: 12) “Penelitian Tindakan

Kelas adalah upaya perbaikan kondisi praktek pembelajaran oleh sekelompok

guru, dan belajar dari pengelaman mereka sendiri dengan melakukan

tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil

tindakan tersebut”.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), karena yang menjadi subyek penelitian adalah peserta

didik tingkat sekolah dasar dengan ruang lingkup dalam kelas pada pembelajaran

Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing bawah dalam permainan bola

voli.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Pendekatan Kualitatif.

(25)

penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak

meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan

kualitatif lebih mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh

karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan

banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan

dengan hal-hal yang bersifat praktis.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran penjasorkes

dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli dikelas IV

(Empat) SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung

dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa

terdiri dari satu atau lebih pertemuan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih

yakni dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. taggart (1988)

Siklus model ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. seperti

(26)

Gambar 3. 1

Model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66)

Tahap awal (tahap perencanaan) yaitu penulis membuat rencana tindakan

yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun kemudian melakukan

tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, penulis mengamati

proses pelaksanaan tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut

peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi.

D. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah

berbentuk siklus yang mengacu pada desain yang digunakan yaitu model spiral

Kemmis dan Taggart. Setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan yang

terdiri dari dua jam pelajaran, dengan pertemuan pertama dua jam pelajaran dan

pertemuan kedua dua jam pelajaran. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya

(27)

lingkungan sekolah sebagai upaya untuk mencari jawaban atas

permasalahan/pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.

Untuk lebih detailnya prosedur penelitian tindakan tersebut dapat uraikan

sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan, seperti pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya termasuk menyiapkan alat

dan sumber belajar. Serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa

yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam tahap

ini, penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki praktek pembelajaran dengan materi sumber daya alam serta

pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dengan menggunakan alat yang

bervariatif. Adapun langkah-langkah perencanaannya, sebagai berikut :

a Menetapkan teman sejawat sebagai partnership dalam Penelitian

Tindakan Kelas.

b Permintaan ijin ke kepala sekolah serta staf guru SD Negeri 1 Dawuan

Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

c Peneliti melakukan observasi kepada guru, siswa ataupun dikelas IV

(Empat) untuk mengetahui gambaran situasi disekolah dan mencari

data.

(28)

e Pemilihan Prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian,

administrasi pembelajaran penelitian dan tindakannya, pemilihan

bahan dan sumber belajar dan alokasi waktu.

f Perumusan langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang akan

dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang

mengacu pada perencanaan yang dibuat dan dilaksanakan sesuai jadwal penelitian

yang ada, serta melakukan pengamatan terhadap proses tindakan yang sedang

berlangsung, mulai dari awal sampai seluruh tindakan dilaksanakan, mencakup :

aTahap awal pembelajaran :

Sebelum hari pembelajaran dilaksanakan, siswa dan guru membuat

kesepakatan mengenai apa yang akan dipelajari, yakni pembelajaran Penjasorkes

dengan materi teknik dasar passing atas pada permainan bola voli.

b Tahap pembelajaran :

1.) Guru melakukan apersepsi setelah siswa sudah siap untuk belajar dengan

menanyakan kepada siswa mengenai teknik dasar permainan bola voli

yang salah satunya adalah passing atas.

Misalnya : Apakah kamu tahu teknik dasar passing atas dalam

(29)

2.) Siswa dan guru melakukan Tanya jawab mengenai apersepsi yang telah

dilakukan agar dapat saling berhubungan dengan tujuan pembelajaran.

3.) Guru membagi siswa menjadi beberapa 5 baris secara berpasangan.

4.) Guru menjelaskan materi

5.) Guru memberi bimbingan, arahan kepada siswa untuk mengadakan

latihan melakukan passing bawah dengan alat bervariatif yang dibarengi

permainan, apabila siswa yang masih salah dalam melakukan passing

atas akan dikenai sanksi berupa lari keliling bolak balik.

c. Tahap akhir pembelajaran

1) Guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai

materi.

3) Guru menutup pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini dilakukan ketika pelaksanaan tindakan Peneliti

dan observer (teman sejawat) melaksanakan observasi selama proses

pembelajaran berlangsung mengenai pembelajaran penjasorkes dengan materi

teknik dasar passing atas pada permainan bola voli dengan menggunakan alat

pengumpul data yang sudah ditetapkan, yaitu lembar observasi. Dalam kegiatan

observasi atau pengamatan ini yang menjadi sasaran adalah meliputi kinerja guru,

(30)

observasi yang selanjutnya akan dijadikan bahan kajian untuk mengetahui

mengenai keberhasilan proses pembelajaran.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis,

interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama

pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan alat bervariatif .pada

pembelajaran penjasorkes dengan materi penerapan teknik dasar passing atas pada

permainan bola voli. Hasil tahap refleksi ini dijadikan sumber dalam melakukan

tindakan selanjutnya yaitu sebagai perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan

sebelumnya.

E. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Item Tes

Soal tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pengukuran keberhasilan dalam materi pembelajaran yang ditangkap

siswa.

Margono (Nurul Zuriah, 2005 :184) menyatakan bahwa “Tes adalah

seperangkat rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan

skor angka”. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa

(31)

voli dan juga tes praktek melakukan passing atas. Tes yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah tes praktek yang diitujukan kepada tiap siswa untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan passing atas.

2. PedomanWawancara

Pedoman wawancara adalah suatu instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data dari sumber data dengan cara wawancara.

Esterberg (Sugiyono, 2005: 72) menyatakan bahwa “Wawancara adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya

jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Yang

diwawancara oleh peneliti adalah siswa. Pedoman wawancara ini berisi

pertanyaan-pertanyaan yang mesti dijawab oleh siswa mengenai pembelajaran

yang telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan indikator pencapaian target

perbaikan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh data verbal

atau konfirmasi dari siswa mengenai penyebab kesulitan siswa mengenai kesulitan

siswa dalam memahami konsep dan praktek passing atas pada permainan bola voli

di kelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

3 Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui

gambaran/data yang didapat ketika mengamati proses pembelajran berlangsung

yang meliputi aktivitas siswa dan kinerja guru yang terdiri dari 2 (dua) pedoman,

(32)

Margono (Nurul Zuriah, 2007: 173) “Observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada

objek penelitian”. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap obyek

ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Instrumen ini merupakan hasil

dari pemberian tanda pada kolom pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari aktifitas siswa dan

guru mulai dari awal pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran Penjasorkes

dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli. Tujuan

dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa dan guru

serhingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki

pembelajaran.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam

penelitian yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan

atau observasi yang didapat dari berbagai aspek dalam pembelajaran dilapangan.

Hal ini dibuat untuk mengetahui keadaan di kelas sewaktu pelaksanaan

(33)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data

1. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan dan analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber seperti misalnya wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan pada catatan lapangan.

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

dilakukan melalui tahapan pengumpulan, kodifikasi dan kategori data. Pada tahap

ini akan dikumpulkan data–data yang di peroleh dari berbagai instrumen

penelitian, kemudian diberikan kode-kode tertentu sesuai dengan jenis dan

sumbernya. Untuk memudahkan penyusunan kategori data dan perumusan

sejumlah hipotesis mengenai rencana tindakan selanjutnya. Peneliti akan

melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data peneliti.

Pada tahap ini data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang

meliputi observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar yang

dirangkum serta dikumpulkan. Peneliti kemudian mengelompokkan data tersebut

ke dalam dua (2) bagian, yaitu berupa data kualitatif (observasi dan wawancara)

dan data kuantitatif (tes hasil belajar).

a. Data proses (kualitatif)

Data proses (kualitatif) diperoleh dari hasil observasi terhadap kinerja guru

dan aktivitas siswa diolah dengan teknik persentase (%) terhadap indikator yang

dilaksanakan, kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan. Sedangkan untuk

data dari hasil wawancara diinterpretasikan dan dideskripsikan melalui

(34)

yang diolah dengan data persentase (%) untuk memudahkan dalam melakukan

interpretasi. Tujuan dari pengumpulan data proses (kualitatif) adalah untuk

mengrtahui kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran keterampilan

siswa yang sebelumnya tergambar sebagai berikut :

KINERJA GURU AKTIFITAS SISWA

1. Guru kurang mengembangkan

metode/teknik ataupun media

dalam pembelajaran pendidikan

jasmani dan kesehatan dalam

upaya meningkatkan keterampilan

dasar dalam permainan bola voli

mini.

2. Dalam pembelajaran guru dala

pembelajaran hanya bersifat

monoton saja.

3. Guru kurang mengembangkan

pembelajaran pendidikan jasmani

dan ksehatan terutama pada

pembelajaran teknik dasar passing

atas dalam permainan bola voli

mini.

4. Guru kurang mengadakan upaya

pembelajaran yang aktif, kreatif

dalam permainan teknik dasar

passing bawah dalam bermain

bola voli agar siswa mampu

memahami dan melakukan teknik

dasar passing atas.

1. Siswa kurang terlihat antusias

dalam pembelajaran keterampilan

passing atas karena hanya tahu

cara/teknik passing atas dengan

satu teknik yang biasa dilakukan

atau dengan kata lain tidak ada

metode/trik yang lain untuk

melatih berpassing atas.

2. siswa kurang memahami

(35)

b. Data Kuantitatif (hasil)

Data kuantitatif diperoleh dari instrument tes hasil belajar. Setelah data

tersebut diberi nilai, kemudian dianalisis dan ditafsir berdasarkan KKM (kriteria

ketuntasan minimal) Penjasorkes yakni 60 dan menjabarkan siswa “tuntas atau

tidak tuntas” dalam pembelajaran.

2. Analisis Data

Menurut Faisal dan Moleong (Iskandar, 2005 : 76-77) menyatakan bahwa

analisis dapat dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, reduksi

data merupakan analisis yang menajamkan untuk mengorganisasikan

data-data yang dapat di verifikasikan untuk dijadikan temuan penelitian

terhadap masalah yang di teliti.

b. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

Penyajian data yang telah diperoleh ke dalam sejumlah matriks atau

daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data biasanya

digunakan berbentuk teks neratif dan penyajian data dapat di analisis

oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, sehingga data yang

diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang di teliti.

c. Mengambil kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data,

(36)

G. Validasi data

Validasi data dalam penelitian ini menggunakan Validasi Hopkins.

Hopkins (Iskandar, 2008 : 93) mengemukakan bentuk validasi, sebagai berikut :

1. Member check.

Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber,

siapapun juga (kepala sekolah, guru, siswa, teman sejawat, pegawai administrasi

dan lain sebagainya) apakah keterangan atau informasi itu tetap sifatnya atau

berubah sehingga dapat dipastikan kebenaran data tersebut. Dalam penelitian ini,

member check dilakukan sebagai wahana untuk memeriksa data-data yang

didapat, baik dari data kualitatif yang berupa hasil belajar (tes). Hal ini digunakan

untuk mengetahui gambaran kebenaran dengan pengambilan kesimpulan dari

analisis data-data tersebut.

2. Triangulasi

Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruks, atau analisis

dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Dalam penelitian

ini, triangulasi dilakukan untuk memeriksa jawaban (hipotesis) dari peneliti yang

merupakan suatu kebenaran atau tidaknya jawaban setelah dibandingkan dengan

data-data yang telah diisi oleh teman sejawat, seperti observasi kinerja guru,

aktifitas siswa dan catatan lapangan.

3. Expert opinion

Expert opinion yakni melakukan dengan tindakan meminta nasehat kepada

(37)

pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang

dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah

penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, expert opinion dilakukan

dengan adanya arahan/masukan dari para pakar seperti dosen pembimbing agar

penelitian ini bersifat sempurna.

4. Audit Trail

Audit Trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Tahapan penelitian ini

dilakukan dengan cara mengecek keabsahan data-data yang diperoleh untuk

kemudian diuji dan didiskusikan dengan para pakar atau para ahli. Dalam hal ini,

dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan data yang telah diperoleh agar tercipta

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian kelas yang dilakukan oleh penulis di SDN 1

Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon mengenai pembelajaran

penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas di kelas IV telah di paparkan

pada Bab IV. Selanjutnya dengan segala keterbatasan wawasan dan pengetahuan

yang di miliki penulis sebagai peneliti, keterbatasan alat pengumpul data dan

keterbatasan penelitian, maka penulis menarik kesimpulan. Dari kesimpulan akan

dijadikan sebagai rekomendasi bagi pihak yang berkaitan dengan dunia

pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebuah penemuan yang akan

dijadikan ajang untuk merubah proses pembelajaran.

A. Kesimpulan 1. Perencanaan

Karakteristik pembelajaran dalam penerapan alat yang bervariatif yakni

kegiatan yang melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran, dan didukung

dengan adanya kegiatan yang mengasah keterampilan dan kemampuan siswa

dalam permainan bola voli. Dimana siswa akan lebih banyak melakukan

latihan-latihan yang secara tidak langsung melibatkan siswa untuk mengasah kemampuan

siswa dalam melakukan teknik dasar dalam permainan bola voli. Aktifitas ini akan

(39)

siswa. Melalui penerapan alat yang bervariatif telah memberikan pengalaman

langsung kepada siswa, karena siswa dapat melakukan passing atas dengan

permainan sederhana secara berulang guna melatih kemampuan siswa.

2. Pelaksanaan

Dengan penerapan alat yang bervariatif, siswa dapat meningkatkan hasil

belajar sehingga dalam pembelajaran ini siswa terlihat lebih aktif dan dapat

menumbuhkan potensi/kemampuannya dalam passing atas.

Sebelumnya pada observasi awal didapat permasalahan dalam

pembelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar passing atas didapat

permasalahan awal yakni siswa belum bisa melakukan passing atas dengan teknik

dan cara yang baik, sehingga dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini

dengan alat yang bervariatif diupayakan agar mencapai hasil yang optimal, yakni

siswa dapat melakukan passing atas dengan baik. Pada pelaksanaan siklus I ini

didapat hasil pembelajaran yang belum optimal, aktifitas siswa yang terlihat

gaduh sehingga pembelajaran passing atas belum mendapatkan hasil yang baik.

Pada siklus II peningkatan cukup terlihat dengan baik dari segi guru ataupun

siswanya, hanya saja mesti ada arahan yang jelas dari guru yang notabene sebagai

penggerak pembelajaran. Sedangkan pada siklus III hasil sudah terlihat baik

dengan upaya tegas dari guru sehingga bisa memunculkan pembelajaran yang

(40)

a. Kinerja guru

Dalam pembelajaran yang ditujukan adalah pada siswa-siswi yang notabene

sebagai pembelajar, mendapatkan ilmu untuk diterapkan dalam hidupnya. Dalam

hal ini, peneltian tindakan kelas ini ditunjukkan pada ruang lingkup pendidikan

pada siswa sekolah dasar dengan pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik

dasar passing atas. Dalam hal ini, kemampuan siswa dalam pembelajaran

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu dapat diketahui bahwa

siswa-siswi yang telah melakukan pembelajaran penjasorkes pada awal observasi dan

wawancara ditemukan beberapa informasi dan data tentang kemampuan siswa,

diantaranya siswa belum tahu teknik/cara dalam berpassing atas. Setelah diketahui

permasalahan yang ada dalam pembelajaran, peneliti mencoba memperbaiki

teknik/cara dalam pembelajaran teknik dasar passing atas dengan mengupayakan

dengan alat yang bervariatif.

Setelah diketahui pada siklus I, siswa masih belum ada perkembangan dalam

berpassing atas terutama, pada siswi yang perlu diupayakan dalam fisik seperti

tenaga, cara kepalan tangan, pukulan dsb. Pada tahap berikutnya atau siklus II

mendapat perkembangan yang signifikan walaupun belum dapat mencapai target

yang diinginkan, dengan arahan dan bimbingan yang tegas dari guru, siswa-siswi

berlatih dengan waktu yang cukup lama. Sedangkan pada siklus yang ke III

mendapat perkembangan yang signifikan, yakni siswa-siswi sudah cukup baik

dalam melakukan teknik dasar passing atas. Maka dari itu, perlu adanya upaya

yang baik agar dalam pembelajaran dapat terserap baik oleh siswa-siswi.

(41)

b. Hasil

Dalam setaiap pembelajaran pasti didapat hasil bagi siswa-siswinya yang

kelak dapat digunakan untuk kehidupannya. Dalam hal ini, siswa-siswi dalam

pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dengan

teknik/srategi pembelajaran dengan alat yang bervariatif didapat hasil yang belum

optimal dalam kegiatan observasi awal. Setelah dilakukan dan diamati dalam

siklus I didapat hasil belajar/tes keterampilan siswa pada siklus I sebesar 48%

yang tuntas dalam pembelajaran, pada siklus II terdapat 78% siswa yang tuntas

dan pada siklus III ini terdapat 92 % yang tuntas dari jumlah 50 siswa dengan

target 90%. Maka dengan diadakannya perbaikan dalam pembelajaran diharapkan

siswa dapat memamahi teknik/cara dalam berpassing atas dan juga dapat

diterapkan dalam permainan bola voli.

Penerapan alat yang bervariatif pada pembelajaran penjasorkes dengan

materi teknik dasar passing atas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

SDN 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon menunjukan adanya

perubahan yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dari data awal, data

setelah penerapan siklus I, data setelah penerapan siklus II, data setelah penerapan

siklus III yang mengalami kenaikan. Pada data awal, siswa yang mampu melewati

batas kelulusan/ketuntasan hanya 25 siswa atau 50%; Pada siklus I sebanyak 24

siswa atau 48%; Pada siklus II sebanyak 36 siswa atau 72%; dan pada siklus III,

sebanyak 46 siswa atau 92%. Hal ini didapat perubahan peningkatan yang

signifikan terhadap pelaksanaan tindakan, entah dalam kinerja guru, akifitas siswa

(42)

B. Saran

Ada beberapa saran yang perlu dikemukakan sebagai implikasi dari hasil

penelitian ini, saran tersebut yaitu :

1. Guru

Hendaknya dengan menerapkan alat yang bervariatif sebagai pendekatan

pembelajaran dapat dilakukan oleh semua guru, karena dengan adanya kreatifitas

maka lingkungan sekitar sekolah yang berupa lapang pun dapat dijadikan sumber

belajar. Dengan demikian guru tidak perlu susah payah dan mengeluarkan biaya

untuk membuat suatu media pembelajaran. Selain itu, dalam proses belajar

mengajar ketika akan menggunakan alat yang bervariatif, guru hendaknya

memperhatikan materi ajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa,

kesinambungan antara lingkungan sekitar dengan bahan ajar. Sehingga ketika

memperhatikan hal–hal tersebut, penyajian materi pembelajaran, metode, media,

dan evaluasi yang sesuai dapat meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam

proses belajar. Dengan demikian siswa akan mempunyai kesan yang positif

terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

2. Siswa

Diharapkan diterapkannya alat yang bervariatif diupayakan untuk

meningkatkan hasil belajar atau bahkan meningkatkan potensi/kemamuan siswa

diharapkan mempunyai dampak positif pada siswa dari segi aspek keterampilan

dan hasil belajarnya. Walaupun demikian, perlu adanya kesiapan dari siswa itu

sendiri dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan dari berbagai jenis kegiatan

(43)

3. Sekolah

Alat yang bervariatif merupakan model pembelajaran yang tidak

memerlukan biaya dan kesiapan yang rumit. Oleh karena itu, setidaknya setiap

sekolah selalu memberikan arahan atau himbauan kepada tenaga pengajar atau

guru disekolah tersebut untuk menerapkan model/metode ataupun media dalam

pembelajaran khususnya pada proses pembelajaran yang tentunya tetap

memperhatikan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar,

tujuan pembelajaran, dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dilapangan.

4. Peneliti yang lain

Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti hendaknya memiliki

(44)

DAFTAR PUSTAKA

(An). ( 2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli

(An). (2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia

(http://ahmesabe.wordpress.com/2008/).

(An). (2010). Media Olahraga. [Online]. Tersedia www. Media olahraga. Com//pengertian bola voli//

(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat)

(An). (2006). Pengertian variatit. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/variatif)

(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://catatandias.blogspot.com/2010

(An). (2007). Pengertian alat yang bervariatif. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat yang bervariatif voli)

(An). (2009). Pengertian Olahraga. [online]. (http://wikipedia.org/2010)

(An). (2007). Pengertian Olahraga. [online]. (http://dikailmu.org/2010)

(An). (2005). Tujuan Olahraga. [online]. (http://indah99.wordpress.com/2009/)

(An). (2009). Pengertian Pendidikan. [Online]. Tersedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)

(An). (2010). Pengertian pendidikan jasmani. [Online]. (http://www.rancahbetah)

(An). (2010). Tujuan pendidikan nasional. [Online].

(http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional),

(An). (2010). Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia Tujuan Pendidikan

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108589-tujuan-pendidikan/#ixzz4GpxLAr2s

(An). (2008). Tujuan Pendidikan. [Online]. (http://www.rancahbetah)

(An). (2011). Tujuan pendidikan jasmani. [online). http://www.the-az.com/pendidikan-jasmani,

(45)

Dwi Andriyani, Fitria. (2010). Bola Voli. [Online] Tersedia (http://ahmesabe.wordpress.com/2008/),(

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi : Gaung persada press.

Rijal, Samsul. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Untuk

Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Kalapadua III Kec. Lemahsugih Kab. Majalengka Pada materi Perpindahan Energi Panas.

Tidak diterbitkan

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Wahyudin, Uyu. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press.

Wiriaatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Kelas Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung : PT Remaja roskarya.

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Malang :

Figure

Gambar Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart..................................

Gambar Model

Spiral Kemmis dan Mc. Taggart.................................. p.8
Grafik 4.2 Perbandingan Data Hasil Siklus II................................ 84 Grafik 4.1 Perbandingan Data Hasil Siklus I................................

Grafik 4.2

Perbandingan Data Hasil Siklus II................................ 84 Grafik 4.1 Perbandingan Data Hasil Siklus I................................ p.9
Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimal

Tabel 1.1

Kriteria Ketuntasan Minimal p.13
Tabel 1.2 Data Awal Tes Praktek Passing Atas Kelas IV SDN 1 Dawuan

Tabel 1.2

Data Awal Tes Praktek Passing Atas Kelas IV SDN 1 Dawuan p.15
Tabel 3.1

Tabel 3.1

p.23
Gambar 3. 1 Model spiral Kemmis dan Mc Taggart

Gambar 3.

1 Model spiral Kemmis dan Mc Taggart p.26

References

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in