SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
RODIYAH
0905149
PROGRAM S.1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
Oleh
R O D I Y A H 0905149
Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing
Pembimbing I
Drs. H. HENDRA SOMANTRI, M.Pd NIP. 19470902 196701 1 001
Pembimbing II
Drs. ENTAN SAPTANI, M.Pd NIP. 19620413 198703 1 002
Mengetahui
Ketua Program PGSD S-1 Penjas UPI Kampus Sumedang
Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul " MENINGKATKAN
KETERAMPILAN DASAR PASING ATAS MELALUI ALAT YANG BERVARIATIF DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DAWUAN KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON " ini sepenuhnya karya saya sendiri tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
Sumedang, 02 Juni 2011
Yang Membuat Pernyataan
DAFTAR ISI
1. Pengertian Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 15
2. Tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 16
3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ... 18
2. Waktu Penelitian ... 29
1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 34
2. Tahap Pelaksanaan ... 35
3. Tahap Observasi ... 36
4. Tahap Analisis dan Refleksi... 37
E. Instrumen Penelitian ... 37
1. Item Tes ... 37
2. Pedoman Wawancara ... 38
3. Pedoman Observasi ... 38
4. Catatan Lapangan ... 39
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 40
1. Teknik Pengolahan Data ... 40
1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus I... 55
2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus I ... 59
c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 62
d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 64
2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 69
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 69
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 72
1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 73
2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus II ... 75
c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 77
d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 80
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 84
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 84
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 88
1) Paparan Data Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 89
2) Paparan Data Aktifitas Siswa Siklus III ... 91
c. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 94
d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 96
C. Paparan Pendapat Siswa ... 99
D. Catatan Lapangan ... 101
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ... 111
A. Kesimpulan ... 111
B. Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 117
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 4
Tabel 1.1 Data Awal Nilai Tes Praktek Passing atas kelas IV (empat) ... 6
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 30
Tabel 4.1 Data Awal Nilai Tes Praktek Passing atas kelas IV (empat) ... 47
Tebel 4.2 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 52
Tabel 4.3 Data Hasil Kinerja Guru Siklus I ... 52
Tabel 4.4 Hasil Aktifitas Siswa Siklus I ... 60
Tabel 4.5 Hasil Keterampilan Siswa Siklus I ... 63
Tabel 4.6 Rekap Hasil Perolehan Siklus I ... 68
Tebel 4.7 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 71
Tabel 4.8 Data Hasil Kinerja Guru Siklus II ... 74
Tabel 4.9 Hasil Aktifitas Siswa Siklus II ... 76
Tabel 4.10 Hasil Keterampilan Siswa Siklus II ... 79
Tabel 4.11 Rekap Hasil Perolehan Siklus II ... 83
Tebel 4.12 Data Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 87
Tabel 4.13 Data Hasil Kinerja Guru Siklus III ... 90
Tabel 4.14 Hasil Aktifitas Siswa Siklus III... 92
Tabel 4.15 Hasil Keterampilan Siswa Siklus III ... 95
Tabel 4.16 Rekap Hasil Perolehan Siklus III ... 98
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman era globalisasi persaingan sangatlah banyak yang ditemui.
Setiap negara mempunyai kelebihan yang ditonjolkan agar negara lain bisa
mengikutinya, atau bahkan setiap negara memiliki kompetisi untuk bersaing guna
mendapatkan hasil yang terbaik untuk negaranya yang notabene adalah
masyarakatnya sebagai peran serta untuk negara. Persaingan itu dapat
bermacam-macam diantaranya adalah persaingan dalam bidang ekonomi, sosial, politik,
IPTEK, seni, budaya dan olahraga.
Salah satu persaingan yang sangat memuncak pada saat ini adalah adanya
persaingan olahraga yang kian waktu terus meningkat seiring ketatnya persaingan.
Olahraga merupakan sesuatu yang sangat sakral karena dengan adanya olahraga
dapat mnumbuhkan minat dan bakat bagi setiap orang yang bisa ditonjolkan untuk
kepentingannya.
Andika (2009) menyatakan bahwa “Olahraga merupakan proses terjadinya
pergerakan tubuh manusia agar tercipta kesehatan bagi dirinya”. Olahraga
merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan agar
manusia tersebut memiliki kesehatan yang dituangkan dalam bentuk gerak badan.
Budi Raharjo (2010) menyatakan bahwa “Olahraga merupakan persaingan antar
berarti hanya gerak saja melainkan dapat dituangkan dalam bentuk permainan
yang didasarkan pada peraturan yang baku, pemain yang baik, yang tujuannya itu
memiliki kemenangan atau kepuasan batin untuk mengalahkan lawan. Maka dari
itu olahraga dapat diartikan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menggerakkan
badan seseorang baik individu ataupun kelompok yang dijabarkan dapat berupa
permainan yang tujuannya mencari kepuasan jasmani dan rohani.
Olahraga memiliki tata cara dalam setiap perbuatannya, olahraga tidak mesti
hanya gerak saja yang dilakukan tetapi dapat berupa pendidikan yang merupakan
bekal dasar untuk melakukannya.
Pendidikan di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) mempunyai tujuan,
yakni siswa sekolah dasar memiliki bekal dasar dalam pendidikan, yakni lulusan
siswa sekolah dasar memiliki bekal dasar membaca, menulis dan berhitung. SD
juga merupakan tahap pendidikan dasar yang kemudian melanjutkan ke tahap
pendidikan selanjutnya, ini merupakan tujuan pendidkan dari Sekolah Dasar (SD).
Selain itu, Pendidikan yang diutamakan selain pembelajaran konkret yang
biasa diajarkan dalam kelas adalah pendidikan kesehatan dan jasmani. Pendidikan
jasmani dan kesehatan berguna bagi siswa guna memiliki bekal yang satu sama
lainnya membantu siswa mengembangkan bakatnya dalam menggerakkan
tubuhnya dengan baik. Berdasarkan definisi, Pendidikan Jasmani adalah suatu
proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Dalam hal ini,
mengembangkan potensi yang ada pada tubuhnya. Sehingga pendidikan di
sekolah khususnya disekolah sekolah dasar dapat meningkatkan ranah afektif,
kognitif dan psikomotor siswa.
Jika melihat kondisi dilapangan (Sekolah Dasar). Pembelajaran Pendidikan
Jasmani dan kesehatan sebagian besar menggunakan strategi atau teknik
pembelajaran yang kurang melibatkan siswa aktif berlatih dalam pembelajaran,
yakni hanya guru yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran.
Sehingga tujuan pembelajaran yang didapat kurang bermakna.
Adapun nilai KKM yang tertera pada SD Negeri 1 Dawuan adalah sebagai
Tabel 1.1
berbagai gerak dasar permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
1.2 Mempraktikkan gerak dasar salah satu peramainan bola besar dengan koordinasi kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportifitas,
adalah sebesar 60 untuk memperoleh nilai tuntas dalam pembelajaran dengan sub
pokok materi teknik dasar passing atas permainan bola voli mini.
Berdasarkan pengamatan pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2010 terhadap
pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan
atas dalam permainan bola voli mini. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa
yang didapati dengan kesimpulan siswa belum bisa passing atas dan selain itu
melakukan observasi kepada siswa dalam pembelajaran tersebut, diperoleh data :
1. Guru kurang mengembangkan metode/teknik ataupun media dalam
pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam upaya
meningkatkan keterampilan dasar dalam permainan bola voli mini.
2. Dalam pembelajaran guru dala pembelajaran hanya bersifat monoton
saja.
3. Guru kurang mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani dan
kesehatan terutama pada pembelajaran teknik dasar passing atas dalam
permainan bola voli mini.
4. Guru kurang mengadakan upaya pembelajaran yang aktif, kreatif
dalam permainan teknik dasar passing atas dalam bermain bola voli
agar siswa mampu memahami dan melakukan teknik dasar passing
atas.
5. Dalam pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing
atas, siswa terlihat kurang aktif dalam pembelajaran dikarenakan siswa
hanya tahu satu teknik saja dalam teknik dasar passing atas.
6. Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan data awal tes teknik passing
Tabel 1.2
Data Awal Tes Praktek Passing Atas Kelas IV SDN 1 Dawuan
Dari nilai-nilai siswa tersebut didapat sekitar 50 % atau sekitar 25 siswa dari
jumlah 50 siswa masih ada yang belum lulus/tuntas pada mata pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan khususnya pada materi teknik dasar passing
atas dalam permainan bola voli. Adapun nilai KKM materi teknik dasar passing
atas dalam permainan bola voli yakni 60.
Dari permasalahan tersebut, penulis merencanakan suatu Penelitian Tindakan
Kelas untuk meningkatkan keterampilan dasar passing atas dalam permainan bola
voli mini dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan
Alat Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon”.
B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitian tindakan kelas yakni:
Bagaimana Proses Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dengan
Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini dengan perumusan,
sebagai berikut:
a. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas
Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa
dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten
b. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas
Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa
dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten
Cirebon?
c. Bagaimana Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas
Dengan Alat Yang Bervariatif Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa
dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten
Cirebon?
2. Pemecahan masalah
Dari permasalahan yang timbul dalam Penelitian Tindakan Kelas pada
pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi teknik dasar
pasing atas permainan bola voli mini, penulis menggunakan pemecahan masalah
tersebut dengan cara menggunakan alat yang bervariatif. Adapun alat bervariartif
adalah upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berpasing atas
dengan cara menggunakan media atau alat yang dapat membantu terjadinya
proses pembelajaran dan diupayakan dapat menciptakan pemahaman kepada
siswa, selain itu tercampur dengan permainan kecil.
Target yang dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki praktek
pembelajaran dengan menggunakan alat yang bervariatif dengan hasil 90 % atau
sekitar 45 siswa dari jumlah 50 siswa bisa tuntas dalam materi pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan dengan materi teknik dasar passing atas dalam
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam
perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :
Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan
pada materi teknik dasar passing atas dengan perumusan, sebagai berikut :
a. Perencanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam
Permainan Bola Voli Mini Siswa Dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam
Permainan Bola Voli Mini Siswa Dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
c. Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Dasar Pasing Atas Dalam
Permainan Bola Voli Mini Siswa dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pelajaran Penjasorkes yang
dilakukan dikelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten
Cirebon ini tidak hanya bermanfaat bagi guru, siswa dan juga dunia pendidikan.
a Manfaat bagi siswa.
1) Dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam belajar pendidikan
jasmani dan kesehatan, khususnya pada materi teknik dasar pasing
atas.
2) Dapat memahami konsep atau teknik dari materi teknik dasar pasing
atas dalam permainan bola voli.
3) Dapat menumbuhkan minat dan keterampilan siswa dalam
berolahraga.
b Manfaat bagi guru.
1) Dapat meningkatkan professionalisme guru dalam melakukan proses
pembelajaran dikelas.
2) Untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman guru tentang
penggunaan media pembelajaran, dan teknik dalam permainan
olahraga.
c Manfaaat bagi peneliti.
1) Untuk dapat memahami penelitian tindakan kelas sebagai upaya
pengembangan professionalisme atau kemampuan penulis.
2) Untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman penulis, ketika di
Sekolah Dasar.
d Manfaat bagi peneliti yang lain
1) Untuk mengetahui penelitian yang dilakukan dibidang pendidikan yakni
mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada ruang
2) Untuk menambah wawasan mengenai Penelitian Tindakan Kelas yang
berasumsi pada pelajaran sekolah terutama untuk pelajaran penjasorkes
e Manfaat bagi sekolah
1) Untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani
dan kesehatan khususnya materi teknik dasar pasing atas dalam
permainan bola voli mini.
2) Untuk meningkatkan kualitas dan fungsi Sekolah Dasar dari mutu
pembelajaran.
D. BATASAN ISTILAH
Pendidikan jasmani merupakan dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai
sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai
seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. (Husdarta, 2009:3)
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster's New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus
seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika
Bola voli adalah permainan beregu dimana melibatkan lebih dari satu orang pemain misalnya bola voli pantai terdiri dari dua orang pemain tiap regu, bola
voli sistem internasional tiap regu terdiri dari enam pemain. (Bachtiar,
2001:1.16)
Passing dalam permainan bola voli merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain dengan satu atau dua tangan dengan
tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu tempat atau teman regu untuk
selanjutnya dimainkan kembali. (Bachtiar, 2001:2.10)
Alat merupakan antar benda budaya yang dikembangkan manusia dalam usahanya memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya, sebagai penyambung
keterbatasan organismenya. (http://kamus bahasaindonesia.org/alat)
Variatif merupakan suatu perwujudan suatu hal yang bersifat variasi atau berbagai jenis dan karakter yang mempunyai kegunaan sesuai karakternya.
(http://kamus bahasaindonesia.org/variatif)
Alat yang bervariatif dalam permainan bola voli adalah benda yang dipakai dalam permainan bola voli yang bervariasi dan beraneka ragam. (http://kamus
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di salah satu Sekolah Dasar
Negeri dikecamatan Tengahtani yakni SD Negeri 1 Dawuan yang tepatnya
beralamat di jalan Ki Ageng Tapa Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
Dengan jumlah 12 orang, diantaranya seorang kepala sekolah, 8 guru PNS, 2 guru
honor dan 1 penjaga sekolah. Lokasi ini dipilih karena penulis dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini merupakan tenaga pengajar pendidikan jasmani dan kesehatan
di sekolah ini dan adanya sarana yang mendukung dalam materi pembelajaran
permainan bola voli mini.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama delapan (6) bulan yang terhitung dimulai
dari bulan November 2010 sampai bulan April 2011. pada bulan pertama, penulis
mengumpulkan data awal yang kemudian penulis susun menjadi sebuah proposal.
Pada November 2010 sampai Januari 2011 penulis bersama teman sejawat
menyusun perencanaan penelitian. Bulan berikutnya Februari sampai Maret
teknik dasar passing atas pada permainan bola voli mini untuk meningkatkan hasil
belajar siswa SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
Adapun jadwalnya sebagai berikut :
Tabel 3.1
Subjek penelitian ini dipilih dikelas IV (Empat) ini merupakan kelas yang
siswanya memiliki kondisi fisik yang lumayanbaik dan tersedia sarana yang
menunjang dalam permainan bola voli.
C. Metode dan Desain Penelitian 1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipakai adalah metode
penelitian tindakan kelas (PTK). Seperti yang diungkapkan oleh Kunandar (2008:
46) bahwa ” PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh
para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki
rasionalitas dan keadilan”.
Sementara menurut Ebbut (Wiriaatmadja, 2004: 12) “Penelitian Tindakan
Kelas adalah upaya perbaikan kondisi praktek pembelajaran oleh sekelompok
guru, dan belajar dari pengelaman mereka sendiri dengan melakukan
tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
tindakan tersebut”.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), karena yang menjadi subyek penelitian adalah peserta
didik tingkat sekolah dasar dengan ruang lingkup dalam kelas pada pembelajaran
Penjasorkes dengan materi teknik dasar passing bawah dalam permainan bola
voli.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Pendekatan Kualitatif.
penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak
meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan
kualitatif lebih mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh
karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan
banyaknya gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan
dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran penjasorkes
dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli dikelas IV
(Empat) SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung
dari tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa
terdiri dari satu atau lebih pertemuan. Adapun prosedur penelitian yang dipilih
yakni dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. taggart (1988)
Siklus model ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. seperti
Gambar 3. 1
Model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66)
Tahap awal (tahap perencanaan) yaitu penulis membuat rencana tindakan
yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun kemudian melakukan
tindakan. Ketiga, bersamaan dengan dilakukannya tindakan, penulis mengamati
proses pelaksanaan tindakan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut
peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil observasi.
D. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah
berbentuk siklus yang mengacu pada desain yang digunakan yaitu model spiral
Kemmis dan Taggart. Setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan yang
terdiri dari dua jam pelajaran, dengan pertemuan pertama dua jam pelajaran dan
pertemuan kedua dua jam pelajaran. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya
lingkungan sekolah sebagai upaya untuk mencari jawaban atas
permasalahan/pertanyaan yang diberikan guru secara berkelompok.
Untuk lebih detailnya prosedur penelitian tindakan tersebut dapat uraikan
sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan, seperti pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya termasuk menyiapkan alat
dan sumber belajar. Serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa
yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam tahap
ini, penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki praktek pembelajaran dengan materi sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dengan menggunakan alat yang
bervariatif. Adapun langkah-langkah perencanaannya, sebagai berikut :
a Menetapkan teman sejawat sebagai partnership dalam Penelitian
Tindakan Kelas.
b Permintaan ijin ke kepala sekolah serta staf guru SD Negeri 1 Dawuan
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
c Peneliti melakukan observasi kepada guru, siswa ataupun dikelas IV
(Empat) untuk mengetahui gambaran situasi disekolah dan mencari
data.
e Pemilihan Prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian,
administrasi pembelajaran penelitian dan tindakannya, pemilihan
bahan dan sumber belajar dan alokasi waktu.
f Perumusan langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang akan
dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang
mengacu pada perencanaan yang dibuat dan dilaksanakan sesuai jadwal penelitian
yang ada, serta melakukan pengamatan terhadap proses tindakan yang sedang
berlangsung, mulai dari awal sampai seluruh tindakan dilaksanakan, mencakup :
aTahap awal pembelajaran :
Sebelum hari pembelajaran dilaksanakan, siswa dan guru membuat
kesepakatan mengenai apa yang akan dipelajari, yakni pembelajaran Penjasorkes
dengan materi teknik dasar passing atas pada permainan bola voli.
b Tahap pembelajaran :
1.) Guru melakukan apersepsi setelah siswa sudah siap untuk belajar dengan
menanyakan kepada siswa mengenai teknik dasar permainan bola voli
yang salah satunya adalah passing atas.
Misalnya : Apakah kamu tahu teknik dasar passing atas dalam
2.) Siswa dan guru melakukan Tanya jawab mengenai apersepsi yang telah
dilakukan agar dapat saling berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
3.) Guru membagi siswa menjadi beberapa 5 baris secara berpasangan.
4.) Guru menjelaskan materi
5.) Guru memberi bimbingan, arahan kepada siswa untuk mengadakan
latihan melakukan passing bawah dengan alat bervariatif yang dibarengi
permainan, apabila siswa yang masih salah dalam melakukan passing
atas akan dikenai sanksi berupa lari keliling bolak balik.
c. Tahap akhir pembelajaran
1) Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai
materi.
3) Guru menutup pembelajaran.
3. Tahap Observasi
Pada tahap observasi ini dilakukan ketika pelaksanaan tindakan Peneliti
dan observer (teman sejawat) melaksanakan observasi selama proses
pembelajaran berlangsung mengenai pembelajaran penjasorkes dengan materi
teknik dasar passing atas pada permainan bola voli dengan menggunakan alat
pengumpul data yang sudah ditetapkan, yaitu lembar observasi. Dalam kegiatan
observasi atau pengamatan ini yang menjadi sasaran adalah meliputi kinerja guru,
observasi yang selanjutnya akan dijadikan bahan kajian untuk mengetahui
mengenai keberhasilan proses pembelajaran.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap analisis dan refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis,
interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama
pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan alat bervariatif .pada
pembelajaran penjasorkes dengan materi penerapan teknik dasar passing atas pada
permainan bola voli. Hasil tahap refleksi ini dijadikan sumber dalam melakukan
tindakan selanjutnya yaitu sebagai perbaikan dan penyempurnaan dari tindakan
sebelumnya.
E. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Item Tes
Soal tes adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat pengukuran keberhasilan dalam materi pembelajaran yang ditangkap
siswa.
Margono (Nurul Zuriah, 2005 :184) menyatakan bahwa “Tes adalah
seperangkat rangsangan atau stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan
maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan
skor angka”. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa
voli dan juga tes praktek melakukan passing atas. Tes yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah tes praktek yang diitujukan kepada tiap siswa untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan passing atas.
2. PedomanWawancara
Pedoman wawancara adalah suatu instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data dari sumber data dengan cara wawancara.
Esterberg (Sugiyono, 2005: 72) menyatakan bahwa “Wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya
jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Yang
diwawancara oleh peneliti adalah siswa. Pedoman wawancara ini berisi
pertanyaan-pertanyaan yang mesti dijawab oleh siswa mengenai pembelajaran
yang telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan indikator pencapaian target
perbaikan. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh data verbal
atau konfirmasi dari siswa mengenai penyebab kesulitan siswa mengenai kesulitan
siswa dalam memahami konsep dan praktek passing atas pada permainan bola voli
di kelas IV SD Negeri 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
3 Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui
gambaran/data yang didapat ketika mengamati proses pembelajran berlangsung
yang meliputi aktivitas siswa dan kinerja guru yang terdiri dari 2 (dua) pedoman,
Margono (Nurul Zuriah, 2007: 173) “Observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian”. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap obyek
ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Instrumen ini merupakan hasil
dari pemberian tanda pada kolom pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari aktifitas siswa dan
guru mulai dari awal pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran Penjasorkes
dengan materi teknik dasar passing atas dalam permainan bola voli. Tujuan
dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa dan guru
serhingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki
pembelajaran.
4. Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting dalam
penelitian yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan
atau observasi yang didapat dari berbagai aspek dalam pembelajaran dilapangan.
Hal ini dibuat untuk mengetahui keadaan di kelas sewaktu pelaksanaan
F. Teknik Pengolahan dan Analisis data
1. Teknik Pengolahan Data
Proses pengolahan dan analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber seperti misalnya wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan pada catatan lapangan.
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan melalui tahapan pengumpulan, kodifikasi dan kategori data. Pada tahap
ini akan dikumpulkan data–data yang di peroleh dari berbagai instrumen
penelitian, kemudian diberikan kode-kode tertentu sesuai dengan jenis dan
sumbernya. Untuk memudahkan penyusunan kategori data dan perumusan
sejumlah hipotesis mengenai rencana tindakan selanjutnya. Peneliti akan
melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data peneliti.
Pada tahap ini data mentah yang diperoleh dari berbagai instrumen yang
meliputi observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar yang
dirangkum serta dikumpulkan. Peneliti kemudian mengelompokkan data tersebut
ke dalam dua (2) bagian, yaitu berupa data kualitatif (observasi dan wawancara)
dan data kuantitatif (tes hasil belajar).
a. Data proses (kualitatif)
Data proses (kualitatif) diperoleh dari hasil observasi terhadap kinerja guru
dan aktivitas siswa diolah dengan teknik persentase (%) terhadap indikator yang
dilaksanakan, kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan. Sedangkan untuk
data dari hasil wawancara diinterpretasikan dan dideskripsikan melalui
yang diolah dengan data persentase (%) untuk memudahkan dalam melakukan
interpretasi. Tujuan dari pengumpulan data proses (kualitatif) adalah untuk
mengrtahui kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran keterampilan
siswa yang sebelumnya tergambar sebagai berikut :
KINERJA GURU AKTIFITAS SISWA
1. Guru kurang mengembangkan
metode/teknik ataupun media
dalam pembelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan dalam
upaya meningkatkan keterampilan
dasar dalam permainan bola voli
mini.
2. Dalam pembelajaran guru dala
pembelajaran hanya bersifat
monoton saja.
3. Guru kurang mengembangkan
pembelajaran pendidikan jasmani
dan ksehatan terutama pada
pembelajaran teknik dasar passing
atas dalam permainan bola voli
mini.
4. Guru kurang mengadakan upaya
pembelajaran yang aktif, kreatif
dalam permainan teknik dasar
passing bawah dalam bermain
bola voli agar siswa mampu
memahami dan melakukan teknik
dasar passing atas.
1. Siswa kurang terlihat antusias
dalam pembelajaran keterampilan
passing atas karena hanya tahu
cara/teknik passing atas dengan
satu teknik yang biasa dilakukan
atau dengan kata lain tidak ada
metode/trik yang lain untuk
melatih berpassing atas.
2. siswa kurang memahami
b. Data Kuantitatif (hasil)
Data kuantitatif diperoleh dari instrument tes hasil belajar. Setelah data
tersebut diberi nilai, kemudian dianalisis dan ditafsir berdasarkan KKM (kriteria
ketuntasan minimal) Penjasorkes yakni 60 dan menjabarkan siswa “tuntas atau
tidak tuntas” dalam pembelajaran.
2. Analisis Data
Menurut Faisal dan Moleong (Iskandar, 2005 : 76-77) menyatakan bahwa
analisis dapat dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut :
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, reduksi
data merupakan analisis yang menajamkan untuk mengorganisasikan
data-data yang dapat di verifikasikan untuk dijadikan temuan penelitian
terhadap masalah yang di teliti.
b. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data
Penyajian data yang telah diperoleh ke dalam sejumlah matriks atau
daftar kategori setiap data yang didapat, penyajian data biasanya
digunakan berbentuk teks neratif dan penyajian data dapat di analisis
oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, sehingga data yang
diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang di teliti.
c. Mengambil kesimpulan
Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data,
G. Validasi data
Validasi data dalam penelitian ini menggunakan Validasi Hopkins.
Hopkins (Iskandar, 2008 : 93) mengemukakan bentuk validasi, sebagai berikut :
1. Member check.
Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber,
siapapun juga (kepala sekolah, guru, siswa, teman sejawat, pegawai administrasi
dan lain sebagainya) apakah keterangan atau informasi itu tetap sifatnya atau
berubah sehingga dapat dipastikan kebenaran data tersebut. Dalam penelitian ini,
member check dilakukan sebagai wahana untuk memeriksa data-data yang
didapat, baik dari data kualitatif yang berupa hasil belajar (tes). Hal ini digunakan
untuk mengetahui gambaran kebenaran dengan pengambilan kesimpulan dari
analisis data-data tersebut.
2. Triangulasi
Triangulasi yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruks, atau analisis
dari peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Dalam penelitian
ini, triangulasi dilakukan untuk memeriksa jawaban (hipotesis) dari peneliti yang
merupakan suatu kebenaran atau tidaknya jawaban setelah dibandingkan dengan
data-data yang telah diisi oleh teman sejawat, seperti observasi kinerja guru,
aktifitas siswa dan catatan lapangan.
3. Expert opinion
Expert opinion yakni melakukan dengan tindakan meminta nasehat kepada
pakar atau penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian yang
dilakukan dengan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah
penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, expert opinion dilakukan
dengan adanya arahan/masukan dari para pakar seperti dosen pembimbing agar
penelitian ini bersifat sempurna.
4. Audit Trail
Audit Trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan
data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Tahapan penelitian ini
dilakukan dengan cara mengecek keabsahan data-data yang diperoleh untuk
kemudian diuji dan didiskusikan dengan para pakar atau para ahli. Dalam hal ini,
dimaksudkan untuk mengetahui keabsahan data yang telah diperoleh agar tercipta
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian kelas yang dilakukan oleh penulis di SDN 1
Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon mengenai pembelajaran
penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas di kelas IV telah di paparkan
pada Bab IV. Selanjutnya dengan segala keterbatasan wawasan dan pengetahuan
yang di miliki penulis sebagai peneliti, keterbatasan alat pengumpul data dan
keterbatasan penelitian, maka penulis menarik kesimpulan. Dari kesimpulan akan
dijadikan sebagai rekomendasi bagi pihak yang berkaitan dengan dunia
pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebuah penemuan yang akan
dijadikan ajang untuk merubah proses pembelajaran.
A. Kesimpulan 1. Perencanaan
Karakteristik pembelajaran dalam penerapan alat yang bervariatif yakni
kegiatan yang melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran, dan didukung
dengan adanya kegiatan yang mengasah keterampilan dan kemampuan siswa
dalam permainan bola voli. Dimana siswa akan lebih banyak melakukan
latihan-latihan yang secara tidak langsung melibatkan siswa untuk mengasah kemampuan
siswa dalam melakukan teknik dasar dalam permainan bola voli. Aktifitas ini akan
siswa. Melalui penerapan alat yang bervariatif telah memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, karena siswa dapat melakukan passing atas dengan
permainan sederhana secara berulang guna melatih kemampuan siswa.
2. Pelaksanaan
Dengan penerapan alat yang bervariatif, siswa dapat meningkatkan hasil
belajar sehingga dalam pembelajaran ini siswa terlihat lebih aktif dan dapat
menumbuhkan potensi/kemampuannya dalam passing atas.
Sebelumnya pada observasi awal didapat permasalahan dalam
pembelajaran penjasorkes pada materi teknik dasar passing atas didapat
permasalahan awal yakni siswa belum bisa melakukan passing atas dengan teknik
dan cara yang baik, sehingga dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini
dengan alat yang bervariatif diupayakan agar mencapai hasil yang optimal, yakni
siswa dapat melakukan passing atas dengan baik. Pada pelaksanaan siklus I ini
didapat hasil pembelajaran yang belum optimal, aktifitas siswa yang terlihat
gaduh sehingga pembelajaran passing atas belum mendapatkan hasil yang baik.
Pada siklus II peningkatan cukup terlihat dengan baik dari segi guru ataupun
siswanya, hanya saja mesti ada arahan yang jelas dari guru yang notabene sebagai
penggerak pembelajaran. Sedangkan pada siklus III hasil sudah terlihat baik
dengan upaya tegas dari guru sehingga bisa memunculkan pembelajaran yang
a. Kinerja guru
Dalam pembelajaran yang ditujukan adalah pada siswa-siswi yang notabene
sebagai pembelajar, mendapatkan ilmu untuk diterapkan dalam hidupnya. Dalam
hal ini, peneltian tindakan kelas ini ditunjukkan pada ruang lingkup pendidikan
pada siswa sekolah dasar dengan pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik
dasar passing atas. Dalam hal ini, kemampuan siswa dalam pembelajaran
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu dapat diketahui bahwa
siswa-siswi yang telah melakukan pembelajaran penjasorkes pada awal observasi dan
wawancara ditemukan beberapa informasi dan data tentang kemampuan siswa,
diantaranya siswa belum tahu teknik/cara dalam berpassing atas. Setelah diketahui
permasalahan yang ada dalam pembelajaran, peneliti mencoba memperbaiki
teknik/cara dalam pembelajaran teknik dasar passing atas dengan mengupayakan
dengan alat yang bervariatif.
Setelah diketahui pada siklus I, siswa masih belum ada perkembangan dalam
berpassing atas terutama, pada siswi yang perlu diupayakan dalam fisik seperti
tenaga, cara kepalan tangan, pukulan dsb. Pada tahap berikutnya atau siklus II
mendapat perkembangan yang signifikan walaupun belum dapat mencapai target
yang diinginkan, dengan arahan dan bimbingan yang tegas dari guru, siswa-siswi
berlatih dengan waktu yang cukup lama. Sedangkan pada siklus yang ke III
mendapat perkembangan yang signifikan, yakni siswa-siswi sudah cukup baik
dalam melakukan teknik dasar passing atas. Maka dari itu, perlu adanya upaya
yang baik agar dalam pembelajaran dapat terserap baik oleh siswa-siswi.
b. Hasil
Dalam setaiap pembelajaran pasti didapat hasil bagi siswa-siswinya yang
kelak dapat digunakan untuk kehidupannya. Dalam hal ini, siswa-siswi dalam
pembelajaran penjasorkes dengan materi teknik dasar passing atas dengan
teknik/srategi pembelajaran dengan alat yang bervariatif didapat hasil yang belum
optimal dalam kegiatan observasi awal. Setelah dilakukan dan diamati dalam
siklus I didapat hasil belajar/tes keterampilan siswa pada siklus I sebesar 48%
yang tuntas dalam pembelajaran, pada siklus II terdapat 78% siswa yang tuntas
dan pada siklus III ini terdapat 92 % yang tuntas dari jumlah 50 siswa dengan
target 90%. Maka dengan diadakannya perbaikan dalam pembelajaran diharapkan
siswa dapat memamahi teknik/cara dalam berpassing atas dan juga dapat
diterapkan dalam permainan bola voli.
Penerapan alat yang bervariatif pada pembelajaran penjasorkes dengan
materi teknik dasar passing atas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
SDN 1 Dawuan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon menunjukan adanya
perubahan yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dari data awal, data
setelah penerapan siklus I, data setelah penerapan siklus II, data setelah penerapan
siklus III yang mengalami kenaikan. Pada data awal, siswa yang mampu melewati
batas kelulusan/ketuntasan hanya 25 siswa atau 50%; Pada siklus I sebanyak 24
siswa atau 48%; Pada siklus II sebanyak 36 siswa atau 72%; dan pada siklus III,
sebanyak 46 siswa atau 92%. Hal ini didapat perubahan peningkatan yang
signifikan terhadap pelaksanaan tindakan, entah dalam kinerja guru, akifitas siswa
B. Saran
Ada beberapa saran yang perlu dikemukakan sebagai implikasi dari hasil
penelitian ini, saran tersebut yaitu :
1. Guru
Hendaknya dengan menerapkan alat yang bervariatif sebagai pendekatan
pembelajaran dapat dilakukan oleh semua guru, karena dengan adanya kreatifitas
maka lingkungan sekitar sekolah yang berupa lapang pun dapat dijadikan sumber
belajar. Dengan demikian guru tidak perlu susah payah dan mengeluarkan biaya
untuk membuat suatu media pembelajaran. Selain itu, dalam proses belajar
mengajar ketika akan menggunakan alat yang bervariatif, guru hendaknya
memperhatikan materi ajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa,
kesinambungan antara lingkungan sekitar dengan bahan ajar. Sehingga ketika
memperhatikan hal–hal tersebut, penyajian materi pembelajaran, metode, media,
dan evaluasi yang sesuai dapat meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam
proses belajar. Dengan demikian siswa akan mempunyai kesan yang positif
terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
2. Siswa
Diharapkan diterapkannya alat yang bervariatif diupayakan untuk
meningkatkan hasil belajar atau bahkan meningkatkan potensi/kemamuan siswa
diharapkan mempunyai dampak positif pada siswa dari segi aspek keterampilan
dan hasil belajarnya. Walaupun demikian, perlu adanya kesiapan dari siswa itu
sendiri dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan dari berbagai jenis kegiatan
3. Sekolah
Alat yang bervariatif merupakan model pembelajaran yang tidak
memerlukan biaya dan kesiapan yang rumit. Oleh karena itu, setidaknya setiap
sekolah selalu memberikan arahan atau himbauan kepada tenaga pengajar atau
guru disekolah tersebut untuk menerapkan model/metode ataupun media dalam
pembelajaran khususnya pada proses pembelajaran yang tentunya tetap
memperhatikan mengenai standar kompetensi, kompetensi dasar, materi ajar,
tujuan pembelajaran, dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dilapangan.
4. Peneliti yang lain
Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti hendaknya memiliki
DAFTAR PUSTAKA
(An). ( 2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli
(An). (2010). Bola Voli. [Online]. Tersedia
(http://ahmesabe.wordpress.com/2008/).
(An). (2010). Media Olahraga. [Online]. Tersedia www. Media olahraga. Com//pengertian bola voli//
(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat)
(An). (2006). Pengertian variatit. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/variatif)
(An). (2006). Pengertian alat. Tersedia (http://catatandias.blogspot.com/2010
(An). (2007). Pengertian alat yang bervariatif. Tersedia (http://kamus bahasaindonesia.org/alat yang bervariatif voli)
(An). (2009). Pengertian Olahraga. [online]. (http://wikipedia.org/2010)
(An). (2007). Pengertian Olahraga. [online]. (http://dikailmu.org/2010)
(An). (2005). Tujuan Olahraga. [online]. (http://indah99.wordpress.com/2009/)
(An). (2009). Pengertian Pendidikan. [Online]. Tersedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan)
(An). (2010). Pengertian pendidikan jasmani. [Online]. (http://www.rancahbetah)
(An). (2010). Tujuan pendidikan nasional. [Online].
(http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional),
(An). (2010). Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia Tujuan Pendidikan
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108589-tujuan-pendidikan/#ixzz4GpxLAr2s
(An). (2008). Tujuan Pendidikan. [Online]. (http://www.rancahbetah)
(An). (2011). Tujuan pendidikan jasmani. [online). http://www.the-az.com/pendidikan-jasmani,
Dwi Andriyani, Fitria. (2010). Bola Voli. [Online] Tersedia (http://ahmesabe.wordpress.com/2008/),(
Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi : Gaung persada press.
Rijal, Samsul. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Kalapadua III Kec. Lemahsugih Kab. Majalengka Pada materi Perpindahan Energi Panas.
Tidak diterbitkan
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Wahyudin, Uyu. dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press.
Wiriaatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru Dan Dosen. Bandung : PT Remaja roskarya.
Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Malang :