• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA : TELAAH LITERATUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA : TELAAH LITERATUR"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA : TELAAH LITERATUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Meraih

Gelar Sarjana Keperawatan Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh:

NILAM SARI 70300116056

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021

(2)

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nilam Sari

NIM : 70300116056

Tempat/ Tanggal lahir : Rasabou, 28 Agustus 1997

Jurusan : Keperawatan

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Alamat : JL.H.M yasin limpo, Samata- Gowa

Judul skripsi : Analisis Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja

Dengan penuh kesadaran, penulis menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya tulis ilmiah penulis sendiri. Apabila dikemudian hari karya tulis ini merupakan duplikat, plagiat maupun tiruan dari hasil karya orang lain,maka skripsi dan gelar yang diperoleh tidak sah atau batal dimata hukum.

Samata, Agustus 2021

Nilam Sari 70300116056

(3)

ii

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjat kan kehadirat Allah Swt. berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul Studi Literatur : Analisis Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja. Untuk memenuhi persyaratan akademik untuk menyelesaikan pendidikan S1 keperawatan, fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan. serta tak lupa pula kita hanturkan salawat dan salam kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad Saw. yang telah mengeluarkan kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian ini. Sehingga proses penyelesaiannya banyak pihak yang membantunya. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua dan saudara saya tercinta, bapak Abdollah dan ibu Nurjas yang selalu menjadi penyemangat dan motivator dalam segalah hal. Serta Untuk segenap keluarga besar dan teman-teman yang tak henti-hentinya memberi semangat dan nasihat untuk menghadapi tantangan serta rintangan selama proses penyelesaian studi ini. Ucapan terima kasih, tak lupa saya ucapkan kepada pembimbing yang memberikan motivasi dan arahan dalam proses penyusunan skripsi ini. Serta rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Juhannis MA., PhD beserta seluruh jajarannya yang telah memberi kesempatan kepada penulis dalam menimba ilmu di kampus tercinta.

(5)

iv

2. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Dr. dr. Hj.

Syatirah Jalaluddin M.Kes., Sp.A., para wakil dekan, dan seluruh staf akademik yang memberikan bantuan kepada penyusun selama mengikuti pendidikan.

3. Ketua Jurusan Keperawatan Bapak Dr. Muh. Anwar Hafid S.Kep., Ns., M.Kes. dan Sekretaris Jurusan Keparawatan Ibu Hasnah S.Sit., S.Kep., M.Kes. serta dosen pengajar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan seluruh staf Prodi Keperawatan yang telah banyak membantu dalam proses administrasi dalam rangka penyusunan skripsi.

4. Ibu Ani Auli Ilmi S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom. selaku Pembimbing I dan ibu Huriaty, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku pembimbing II, yang telah sabar, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi

5. Ibu Eny Sutria S.Kep., Ns., M.Kes. selaku penguji I dan Bapak Dr. Wahyuddin G, M.Ag. selaku penguji II yang telah memberi masukan berupa saran yang bersifat membangun kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

6. Kepada Kedua orang, kakak dan adik tercinta, Abdollah, Nurjas, Rosmiati, juwanti dan Muhammad heriyanto yang selalu memberikan semangat dan dukungan pada peneliti.

7. Kepada saudara dari Ibunda dan Ayahanda serta saudara sepupu tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada peneliti

(6)

v

8. Kepada teman-teman seperjuangan saya Angkatan 2016, teman-teman Ep16lotis, dan teman-teman kelas keperawatan B atas kesediaannya memberikan semangat dan dukungan dalam proses penyelesaian

9. HMJ Keperawatan yang telah menjadi wadah dalam anggotanya untuk pengembangan intelektual, memberikan ilmu dan pengalaman dalam pengabdian masyarakat yang dimana akan menjadi bekal tersendiri bagi penulis dikemudian hari.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berkontribusi dalam penyusunan karya tulis ini.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan baik secara lisan maupun tulisan, dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meningkat ilmu pengetahuan dan sebagai pembenahan untuk penulis, dan peneliti selanjutnya.

Gowa, Agustus 2021

Nilam sari

(7)

vi DAFTAR ISI

SAMPUL……….

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Manfaat penelitian ... 5

E. Kajian Pustaka ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Umum konsep Remaja ... 8

B. Tinjauan Umum Konsep Merokok ... 10

C. Tinjauan Umum Bahaya Merokok ... 13

D. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok ... 17

E. Perspektif agama tentang merokok ... 21

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Desain Penelitian ... 28

B. Teknik Pengumpulan Data ... 29

C. Analisis Data ... 30

D. Rekomendasi ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 39

C. Keterbatasan Penelitian ... 44

D. Implikasi Penelitian ... 44

BAB V PENUTUP ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kajian Pustaka ...6

Tabel 3.1 kata kunci...29

Tabel 3.2 Metode Elekronik PICO ...30

Tabel 3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...30

Tabel 4.1 Penilaian Artikel ...34

Tabel 4.2 Analisis Sintesis Grid ...35

(10)

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 kerangka Teori………...27 Bagan 4.2 Diagram Flow……….33

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 daftar periksa penilaian kritis JBI untuk sectional cross descriptive study Lampiran 2 daftar periksa penilaian kritis JBI untuk systematis riview

Lampiran 3 daftar periksa penilaian kritis JBI untuk study cohort

(12)

xi ABSTRAK Nama : Nilam Sari

NIM : 70300116056

Judul : Analisis Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja

Kebiasaan merokok merupakan sebuah tantangan utama kesehatan bagi masyarakat diseluruh dunia. Dimana kebiasaan morokok sangat merugikan, karena rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya dan mengandung racun yang dapat menyebabkan peningkatan risiko pada kesehatan, seperti kardiovaskular, penyakit pernapasan bahkan kematian dini. Data dari WHO (2015) prevalensi perokok diseluruh dunia sebanyak 1,1 triliun orang, di Indonesian sebanyak 39,8%. Dan pada tahun 2018 jumlah perokok laki-laki di Indonesia 62,9% dan sebanyak 4,8 % perokok perempuan Tujuannya untuk mengetahui gambaran perilaku merokok pada remaja dan menganalisisnya. Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif naratif dengan pendekatan studi literatur. Penilaian artikel berdasarkan Guidline review dari Joanna Briggs Institute (JBI) dengan penilaian Kualitas Baik (100-80%) Kualitas Cukup (79- 50%) kualitas kurang (<50%). Hasil telaah literature diperoleh 8 artikel yang menjelaskan tentang perilaku merokok pada remaja. kebiasaan merokok biasanya terjadi karena adanya faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, alasan psikologis) dan faktor pendorong (pengaruh orangtua, teman sebaya, iklan).

Kata kunci : Perilaku Merokok, Remaja

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada masa perkembangannya, masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja akan mengalami berbagai macam perubahan seperti perubahan biologis, psikologis, kognitif, spiritual, ekonomi dan perubahan sosial. Remaja yang memasuki masa transisi memiliki banyak tantangan seperti krisis identitas, rasa keingintahuan yang sangat tinggi, dan selalu mencari hal-hal baru, sehingga cenderung mudah dipengaruhi oleh lingkungan sosial. berdasarkan fakta yang ditemukan remaja akan dikatakan rentan karena adanya dorongan keinginan untuk melakukan hal yang baru seperti perilaku merokok (Siregar & Hamdan, 2020). Merokok adalah kebiasaan yang merugikan dan menjadi tantangan kesehatan bagi masyarakat di seluruh dunia. didalam rokok mengandung banyak racun dan zat kimia yang dapat menyebabkan peningkatan risiko pada kesehatan, seperti kardiovaskular, penyakit pernapasan bahkan kematian dini (Liang-Nan Zeng et al., 2019).

The Tobacco Atlas 3rd, mempersentasekan jumlah penduduk dunia yang konsumsi tembakau untuk penduduk bagian asia, Australia sebanyak 57%, penduduk uni soviet dan eropa timur, 14% Amerika, Eropa Barat 9% dan penduduk Timur Tengah dan Afrika sebanyak 8%, sedangkan ASEAN adalah wilayah yang memiliki penduduk perokok di seluruh dunia sebanyak dengan presentasi 10 % dan penyebab kematian dunia akibat tembakau sebanyak 20%.

Presentase terbesar di ASEAN adalah Indonesia 46,16%, Filipina 16,62%, Vietnam

(14)

2

14,11%, Myanmar 8,73%, Thailand 7,74%, Malaysia 2,9%, Kamboja 2,07%, Laos 1,23%, Singapura 0,39%, dan Brunei 0,04% (Aldo et al., 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015, prevalensi perokok mencapai lebih dari 1,1 triliun orang diseluruh dunia. Jumlah perokok pada wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pria. Pada tahun 2015 berdasarkan persentase jumlah perokok, Indonesia berada di urutan ke-VI dengan prevalensi perokok sebanyak 39,8% (WHO, 2016). Dari hasil data tersebut WHO, memperkirakan jumlah kematian setiap tahun di seluruh dunia yang disebabkan karena perilaku merokok sebanyak sekitar 8 juta jiwa, dimana kematian terjadi pada perokok aktif sebanyak 7 juta jiwa dan kematian terjadi pada perokok pasif sebanyak 1 juta jiwa. WHO juga memperkirakan jumlah kematian karena rokok pada tahun 2030 akan mencapai 10 juta per tahunnya.

Di Indonesia jumlah perokok setiap hari tidak pernah mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai 2018 justru cenderung meningkat menjadi 28,8%, sebanyak 62,9% perokok laki-laki dan 4,8% perokok perempuan pada tahun 2018. Jumlah perokok terbanyak di Indonesia yakni Di Jawa Barat sebanyak 32%, terendah di Bali sebanyak 23,5%. Sedangkan Sulawesi Selatan pada tahun 2018, persentase perokok sebanyak 24,2%. proporsi perokok di Kanada lebih rendah jika dibandingkan dengan Indonesia, dimana prevalensi perokok di Kanada paling tinggi yaitu sebesar 18,5% (kemenkes RI, 2018).

Perilaku merokok merupakan kegiatan atau aktivitas membakar, menghisap kemudian menghembuskan sehingga dapat menyebabkan asap nya terhirup dan

(15)

3

terhisap oleh orang disekitarnay. Perilaku merokok adalah salah satu kejadian yang muncul karena lingkungan keluarga, dan teman sebaya. Dimana orangtua dan saudara yang merokok memiliki risiko yang besar seorang anak berperilaku merokok. (Setiawan, 2020).

Banyak penelitian yang menjelaskan dampak negatif dari merokok baik dampaknya untuk jangka pendek seperti batuk, peningkatan stress, peningkatan denyut jantung, dan lain-lain, maupun memiliki dampak untuk jangka panjang seperti penyakit kronis. Dan penelitian lain mengatakan ada tiga fase yang menjadikan seseorang mengalami kecanduan terhadap rokok ialah mencoba, kadang-kadang merokok, dan merokok setiap hari. Sama halnya dengan penggunaan zat lain, ada beberapa faktor yang memicu remaja menjadi perokok, seperti faktor biologis, lingkungan serta faktor psikologis. Perilaku merokok telah menjadi kebiasaan yang menyenangkan dan menjadi kegiatan rutin yang sering dilakukan, padahal merokok telah dinilai sebagai aktivitas yang sangat merugikan. Hal ini telah kita ketahui bahwa pembentukan karakter seseorang terbentuk karena lingkungan sekitar seperti keluarga, lingkungan maupun teman sebaya. (Misbakhul Munir, 2019).

Penelitian menurut (Mila Seana, 2020), kebiasaan merokok telah menjadi hal lumrah, merokok telah banyak terjadi dikalangan remaja bahkan ada pula pada kalangan anak-anak. Pengaruh utama pada perubahan perilaku remaja adalah karena lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh faktor lingkungan memiliki hubungan dengan perilaku merokok. Penelitian lain dari

(16)

4

(Victoria et al., 2020), Presentasi perokok selalu mengalami peningkatan, berdasarkan hasil penelitian presentasi dalam kelompok usia peralihan remaja menuju dewasa memiliki peluang lebih tinggi merokok jika orang tua mereka merokok, sedangkan pemilihan rekan atau teman memiliki pengaruh yang kuat pada masa remaja awal. Berdasarkan hasil analisa dari beberapa penelitian dapat disimpulkan, bahwa perilaku merokok yang terjadi pada remaja, biasanya disebabkan oleh faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, alasan psikologis) dan faktor pendorong (pengaruh orangtua, teman sebaya, iklan) dan Karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba serta menirukan perilaku orang disekitarnya sehingga menyebabkan timbulnya perilaku merokok pada masa remaja.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukakan penelitian berbasis literature review tentang analisis gambaran perilaku merokok pada remaja ; telaah literatur. Literature review merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau secara kritis temuan, gagasan ataupun pengetahuan yang didapat serta merumuskan masalah secara teoritis dan metodiologisnya untuk topik tertentu (Taylor D, 2020). Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai analisis gambaran perilaku merokok pada remaja.

B. Rumusan Masalah

Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang merugikan dari segi kesehatan.

Rokok memiliki kandungan racun dan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Merokok dapat menyebabkan peningkatan risiko kesehatan seperti kardiovaskuler, gangguan pernapasan bahkan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan penjelasan

(17)

5

diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana analisis gambaran perilaku merokok pada remaja”.

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk diketahuinya gambaran perilaku merokok pada remaja.

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan, pengetahuan dan sumber informasi tentang perilaku merokok pada remaja.

2. Bagi Penelitian

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti serta mengembangkan kemampuan menulis serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan, wawasan bagi masyarakat terkait perilaku merokok.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini bertujuan untuk membantu peneliti atau penulis dalam menyelesaikan masalah penelitiannya dengan mengacu pada hasil penelitian sebelumnya yang relevan.

(18)

6

Penulis Judul penelitian Tujuan Metode Hasil Perbedaan dengan Riset

Liang- Nan Zeng, 2020

Prevalence of smoking in nursing students worldwide: A meta- analysis of

Observational studies

Untuk mengetahui prevalensi atau populasi perokok di kalangan remaja khususnya pada mahasiswa keperawatan di seluruh dunia.

A meta-

analysis of Observational studies

Prevalensi yang

dikumpulkan dari merokok saat itu 26,6% sedangkan prevalensi dikumpulkan dari merokok sebelumnya

adalah 15,5%.

Subkelompok analisis menunjukkan prefalensi perokok laki laki lebih tinggi dibandingkan perokok perempuan (39%

vs 25,2%, P < . 001), sementara waktu survei, ukuran sampel, usia, desain penelitian dan tahun

akademik tidak

memoderasi tingkat merokok (semua P> . 05).

Perbedaan terletak pada fokus penelitian. Peneliti mengkaji dan menganalisis gambaran perilaku merokok pada remaja sedangkan Liang-Nan Zeng et al, fokusnya pada populasi atau prevalensi perokok.

Baharuddin ,2017

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Anak Usia Remaja Madya

mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja madya.

kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional

Berdasarkan analisa uji statistik perilaku merokok yang memiliki hubungan dengan perilaku merokok adalah pengetahuan, sikap, kesulitan dalam belajar, ingin terlihat keren, ingin diterima dalam pergaulan,

ingin mencoba

merokok,orang tua yang merokok, saudara serumah yang merokok, teman yang merokok dan pengaruh iklan rokok.

Perbedaan terletak pada fokus penelitian. Peneliti mengkaji dan menganalisis gambaran perilaku merokok pada remaja.

Sedangkan Baharuddin, lebih fokus pada faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok.

PauloVicto ria et al, 2020

Parents modelling, peer influence and peer selection impact on adolescent

smoking behavior: A longitudinal study in two age cohorts

untuk mengetahui dampak atau pengaruh dari orang tua, dan pemilihan rekan atau teman terhadap perilaku merokok.

A longitudinal study in two age cohorts

Presentasi perokok selalu mengalami peningkatan, berdasarkan hasil penelitian presentasi dalam kelompok usia peralihan remaja menuju dewasa memiliki peluang lebih tinggi merokok jika orang tua mereka merokok, sedangkan pemilihan rekan atau teman memiliki pengaruh yang kuat pada masa remaja awal.

Perbedaan terletak pada fokus penelitian. Peneliti mengkaji dan menganalisis gambaran perilaku merokok pada remaja.

sedangkan Paulo Vitória et al menganalisis pengaruh atau dampak orang tua dan pemilihan rekan atau teman pada perilaku merokok.

Novita Sri, 2019

Perilaku Merokok Siswa Siswi Sekolah Menengah Pertama

mengetahui Gambaran Perilaku

Merupakan penelitian deskriptif

Penelitian menjelaskan bahwa presentase responden yang mencoba

Perbedaannya terletak pada metode penelitian, penelti menggunakan metode

(19)

7 (SMP) di Wilayah

Kerja Puskesmas Sei Agul Medan

Merokok siswa-siswi

SMP di

wilayah kerja Puskesmas Sei Agul Medan.

dengan desain cross-sectional

merokok 32,6%.

Responden yang sering merokok 85,6%. Dan beberapa faktor pemicu perilaku merokok karena alasan: responden memiliki riwayat keluarga merokok, teman sebaya merokok, serta terpengaruh iklan.

deskriptif naratif dengan desain studi literatur sedangkan penelitian Sri Novita Lubis, dkk menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain cross- sectional

Tabel : 2.1 Kajian Pustaka

(20)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum konsep Remaja 1. Pengertian Remaja

Masa remaja adalah masa dimana terjadi perubahan fisik, emosi, minat serta pola perilaku. Remaja akan menunjukkan kebiasaan berperilaku dewasa dan meningkalkan perilaku yang kekanankan. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai macam dampak negatif baik pada aspek kesehatan, sosial, ekonomi maupun psikologis. (Widyawati, 2020).

Masa remaja (Adolescence) merupakan peralihan menuju ke masa dewasa yang mencakup semua perkembangan untuk memasuki masa dewasa.

Perkembangan yang mengalami perubahan yaitu pada segi fisik, psikis, serta psikososial. Masa remaja adalah salah satu tahap dari perkembangan manusia.

Pada fase remaja menggambarkan cara berpikir yang masih konkret, dikarenakan masa remaja merupakan proses pendewasaan pada diri remaja (Adiyanti. Sofia, 2016).

World Health Organization (WHO) menjelaskan pembagian usia menjadi dua yaitu usia 10-14 tahun merupakan masa remaja awal dan usia 15-20 merupakan remaja akhir. Sedangkan menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 25 tahun 2014, remaja merupakan penduduk dalam rentang usia 10-24 tahun dan belum menikah. Menurut (Sarwono, 2016), ada tiga tahap

(21)

9

perkembangan pada remaja yaitu: Remaja Awal (Early Adolescence), Remaja Madya (Middle Adolescence) dan Remaja Akhir (Late Adolescence)

2. Perubahan Sosial Pada Masa Remaja

Kebiasaan merokok berpola selama hidup, dan sering dimulai pada awal masa remaja. Perkembangan remaja tersulit adalah penyesuaian atau adaptasi sosial. Pada masa remaja teman sebaya memiliki pengaruh lebih besar daripada pengaruh dari keluarga, misalnya pengaruh sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku (Thomeera et al., 2019)

Hubungan sosial adalah prediktor kunci dari perilaku merokok remaja.

Berada di lingkungan sosial dengan orang-orang yang merokok meningkatkan risiko terjadinya perilaku merokok pada masa remaja. Pengaruh lingkungan sosial pada remaja juga dapat mempengaruhi keputusan untuk berperilaku merokok. Kebiasaan merokok dipicu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang berasal dari anggota keluarga, teman sebaya, dan hubungan sosial lainnya sepanjang hidup. Selain itu faktor pendukung yang menjadikan remaja menjadi perokok karena tidak adanya aturan yang melarang untuk merokok (Thomeera et al., 2019).

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan kebiasaan merokok pada remaja, disebabkan karena kebiasaan merokok remaja sudah menjadi hal wajar dan biasa di lingkungan sosial. Pengaruh dari teman dan keinginan pribadi juga menjadi faktor remaja untuk merokok. Kebiasaan merokok terjadi karena

(22)

10

alasan ingin tahu, karena di lingkungan sosialnya mayoritas perokok (Nugroho, 2019).

B. Tinjauan Umum Konsep Merokok 1. Pengertian Merokok

Merokok berasal dari kata rokok, dimana rokok merupakan kertas berbentuk silinder yang memiliki ukuran 70-120 mm dan diameter 10 mm berisikan tembakau. Rokok dibakar serta dibiarkan membara hingga berasap kemudian dihisap atau dihirup. Merokok adalah aktivitas yang memberikan rasa yang menyenangkan bagi perokok (Fajar Rahmat, 2011). Rokok mempunyai antidepressant yang dapat menyebabkan efek kenyamanan bagi perokok, dimana kebiasaan merokok sanagt berbahaya bagi kesehatan disebabkan karena didalam sebatang rokok memiliki 4000 racun (Rochayati, 2015).

2. Tahapan menjadi Perokok

Kebiasaan merokok memiliki beberapa tahap dan tidak terjadi secara langsung. Tahap dimana seseorang sebelum menjadi perokok aktif menganggap bahwa rokok adalah bagian dari hidupnya. Menurut Leventhal dan Clearly dalam (Juliansyah, 2018) ada empat tahap untuk menjadi perokok yaitu:

1) Tahap Preparatory (persiapan)

Pada tahap persiapan remaja mendapat gambaran yang menyenangkan tentang rokok. Serta mendapatkan contoh dari lingkungan dan media yang dilihatnya. Pada tahap ini pula remaja dapat mendengar, melihat dan membaca semua yang terkait dengan rokok yang dapat memberikan rasa

(23)

11

yang menyenangkan sehingga memimbulkan minat bagi remjaa untuk mulai merokok.. role model yang menyebabkan remaja merokok yaitu:

a) Teman sebaya.

Teman sebaya merupakan pengaruh utama bagi remaja, teman akan memberikan pengaruh dengan menawarkan rokok dan menceritan kenikmatan dari merokok. Dari teman sebaya remaja yang tidak merokok mengartikan bahwa dengan merokok dia akan mendapatkan kenyamanan, dan dapat diterima di kelompoknya , dari hasil interpretasi yang dilakukan memungkin remaja akan memperkokoh dan membentuk anticipatory belief yaitu keyakinan yang menjadi dasar bagi remaja bahwa mereka membutuhkan pengakuan dalam kelompoknya.

b) Orang tua

Pengaruh orang tua yang merokok memiliki dampak besar dalam pembentukan kebiasaan merokok bagi remaja. Hal ini menyebabkan remaja membentuk permission belief. Interpretasi remaja yang terjadi ialah merokok tidak memiliki bahaya dan tidak melanggar norma dan peraturan yang ada. terbentuk adalah bahwasanya merokok tidak berbahaya, tidak melanggar peraturan norma.

c) Model lain yang mempengaruhi perilaku merokok bagi remaja adalah media sosial atau iklan..

2) Tahap perintisan atau Initiation

(24)

12

Tahap perintisan merupakan lanjutan dari tahap persiapan dan tetap mencoba coba untuk merokok, setelah terbentuk pandangan mengenai model yang ada, remaja akan mengevaluasi kembali pandangan yang didapat melalui perasaan dan perilaku.

3) Tahap Becoming Smoker

Menurut Leventhal dan Clearly dalam (Rochayati, 2015) pada tahap ini tahap remaja sudah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang dalam sehari. Hal tersebut didukung karena adanya kepuasan psikologis dari dalam diri, dan terdapat reinforcement positif dari teman sebaya. Untuk mempertahankan kebiasaan merokok setidakknya ada rasa kepuasaan psikologis yang dirasakan saat remaja merokok. Sebagaimna dijelaskan oleh (Komalasari, 2017) menyatakan bahwa akibat yang didapat dari merokok adalah adanya keyakinan serta kepuasaan dan perasaan menyenangkan. Serta remaja ingin diterima oleh temannya, dan tidak ingin dirinya dikatakan banci atau pengecut dan merokok dianggap sebagai simbolisasi kejantanan, kekuasaan dan kedewasaan.

4) Tahap Maintenance Of Smoking

Ditahap ini remaja telah menggangkap bahwa merokok telah menjadi bagian dari pengaturan diri (self-regulating). Merokok dilakukan agar mendapat efek fisiologis yang menyenangkan, dan remaja telah merasakan kenikmatan dari merokok sehingga remaja sudah sering kali merokok untuk mengatasi dan mengurangi kecemasan, menghilangkan rasa tidak enak

(25)

13

ketika makan, kelelahan berfikir serta ketika terjadi penolakan. Tahap ini pula meyakinkan bahwa merokok dapat mendapatkan pengakuan dari reman sebaya. Pengaruh orang tua terhadap perilaku merokok juga menjadi faktor utama yang memicu terjadinya perilaku merokok pada remaja. Dan pada tahap ini menajemen orang tua yang baik dan sikap tegas orang tua dapat meminimalisir perilaku merokok pada remaja. (Rochayati, 2015).

3. Tipe Perokok

a. Jumlah Rokok Yang dihisap

Menurut banyaknya jumlah rokok yang dihisap rokok. Ada tiga tipe perokok yaitu: Perokok berat dimana perokok ini dapat merokok lebih dari 20 batang perhari. Perokok sedang, perokok dapat merokok sebanyak 10-19 batang rokok perhari. Perokok ringan, merokok sebanyak 1-9 batang rokok perhari (Fajar Rahmat, 2011).

b. Tempat

Tempat merokok dapat menggambarkan kebiasaan merokok pada seseorang. Berdasarkan tempatnya tipe perokok dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu Merokok di tempat umum / ruang public, yang terdiri dari (Kelompok homogen dan kelompok heterogen). Merokok di tempat yang pribadi (Kantor, kamar tidur, dan toilet)(Fajar Rahmat, 2011).

C. Tinjauan Umum Bahaya Merokok

Bahaya dari rokok serta dampaknya pada kesehatan telah tercantum dalam kemasan rokok yang beredar. Disana disebutkan bahwa merokok dapat

(26)

14

“menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi serta gangguan kehamilan dan janin” walau sudah dijelaskan dalam kemasannya mengenai bahaya dari merokok, namun masih banyak dari kalangan masyarakat yang tetap menjadi perokok aktif.

1. Kandungan berbahaya yang terkandung dalam rokok

Berdasarkan penelitian dari kedokteran menyatakan bahwa didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya, yang terdiri dari tar, karbon monoksida dan hidrogen sianida nikotin. Nikotin adalah racun saraf (potent nerve poison) yang dapat dijadikan sebagai racun serangga. Jika berada pada suhu rendah dapat menjadi perangsang dan menjadi sebab utama rokok disukai bahkan menjadi kebiasaan. (Baharuddin, 2017).

Tar, nikotin serta Karbon monoksida (CO), memiliki pengaruh terhadap syaraf yang dapat mengakibatkan Gelisah, tangan gemetar (tremor), Cita-rasa dan selera makan berkurang, serta pada ibu hamil dapat meneybabkan gkeguguran. Tar dan asap rokok juga dapat merangsang jalan napas, yang dapat menyebabkan tar tertimbun pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan batuk, sesak napas, kanker saluran pernapasan, lidah dan bibir,

Tar adalah zat yang terbentuk selama pemanasan tembakau. Yang merupakan kumpulan berbagai macam zat kimia yang berasal dari daun tembakau dan zat yang ditambahkan pada proses pertanian dan industri sigaret.

Kandungan tar inilah yang dapat menyebabkan terjadinya kanker.

(27)

15

Gas karbon monoksida (CO) memiliki pengaruh negative pada jalan nafas dan pembuluh darah. Karbon monoksida sukar terikat pada oksigen dan lebih mudah terikat pada hemoglobin. seseorang perokok akan megalami keracunan keracunan CO, tetapi pengaruh CO yang dihisap akan menjadi penagruh negative pada jalan napas dan pada pembuluh darah (Fajar Rahmat, 2011)

Nikotin merupakan alkaloid toksik yang terkandung dalam tembakau. Dalam sebatang batang rokok mengandung 1-3 mg nikotin. Nikotin akan diserap melalui paru-paru dan kecepatan penyerapannya cukup sama dengan penyerapan nikotin secara intravena. Nikotin dalam kurun waktu kurang dari 10 detik akan masuk kedalam otak dan melewati barrier di otak serta diedarkan keseluruh bagian otak, kemudian secara cepat menurun, setelah beredar ke seluruh bagian tubuh dalam waktu 15-20 menit pada waktu penghisapan terakhir. (Sukendro, 2015).

Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya al-ḥalāl wal-ḥaram fi Islām, berpendapat sesuai dengan kaidah yang telah di syariatkan islam, bahwa haram untuk mengkonsumsi barang yang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian atau membunuh diri baik cepat maupun lambat bagi kaum muslim, misalnya racun dan sejenisnya yang membahayakan dan menyakitkan Hal ini berkaitan dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’raf (7): 157.













































(28)

16













































Terjemahnya:

“(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu- belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang- orang yang beruntung.” (Kementerian Agama RI, 2012)

Bila diceramati kembali bahwa semua rokok mengandung unsur buruk, busuk, keji dan tidak ada satu orang brakalpun dapat menyangkalnya.

Karena kata “buruk” diartikan untuk segala sesuatu yang tidak disukai oleh oleh orang dan yang memiliki rasa ataupun bau yang tidak enak.

Berdaskarkan peryataan diatas maka pakar medis dan agama telah sepakat bahwa rokok termasuk barang buruk dan bahaya, baik untuk diri maupun orang lain yang berada di sekitarnya (Jabbar Abdul, 2008).

Berdasarkan penjelasan diatas, sudah jelas bahwa merokok merupakan kebiasaan yang sangat tidak baik dan berbahaya baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Merokok juga tidak memiliki manfaat bagi kesehatan namun merokok dapat menyababkan berbagai macam penyakit. Sehingga para pakar agama maupun medis melarang kebiasaan merokok.

2. Bahaya Merokok

(29)

17

Rokok memiliki berbagai macam bahaya, antara lain bahaya yang biasa terjadi akibat merokok adalah Penyakit jantung, Penyakit paru, Kanker paru dan kanker lainnya, Diabetes , Impotensi, Menimbulkan kebutaan , Penyakit mulut dan Gangguan janin (Fajar Rahmat, 2011)

D. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok

Berbagai macam penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar kebiasaan merokok terjadi pada masa remaja (Baharuddin, 2017). Data Riskesdas 2018 menunjukan pola merokok yang ada di Indonesia, dimana rata rata umur merokok secara nasional ialah pada umur 15-19 tahun dengan persentase penduduk yang mulai merokok tiap hari terbanyak (kemenkes RI, 2018).

Menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor luar lingkungan (non behavior causes). Selanjutnya perilaku tersebut ditentukan atau terbentuk menjadi tiga faktor yaitu:

1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)

Faktor predisposisi adalah faktor yang ada pada diri individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat yang dapat memudahkan individu, dalam berperilaku sesuai dengan pengetahuan, sikap, tindakan, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan lain sebagainya. (Notoatmodjo Soekidjo, 2007):

a) Pengetahuan

Pengetahuan memiliki pengaruh yang kuat, karena pengetahuan dapat menentukan tindakan, sikap dan perilaku yang dilakukan oleh seseorang

(30)

18

terhadap kebiasaan merokok orang orang disekitarnya (Alamsyah R.M. &

Nopianto, 2017). Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Secara garis besar pengetahuan dibagi menjadi enam tingkat (Notoatmodjo Soekidjo, 2007) yaitu: mengetahui (know), memahami (Comprehension), mengaplikasi (Aplication), menganalisi (analysis), mensintesis (Synthesis) dan mengevaluasi (Evaluation).

b) Sikap (Attitude)

Sikap adalah respon seseorang yang masih tertutup pada suatu stimulus atau rangsangan pada objek. Menurut (Notoatmodjo Soekidjo, 2007), sikap terdiri dari empat tingkatan yaitu: Menerima (Receiving), Merespon (Responding), Menghargai (Valuing), dan Bertanggung jawab (Responsible).

c) Tindakan (practice)

Tindakan yang nyata belum tentu dapat terwujud. Untuk mewujudkan sikap atau tindakan menjadi nyata ada beberapa faktor yang mendukungnya misalnya fasilitas. Ada beberapa tingkatan dalam tindakan yaitu Persepsi (Perception), Respon terpimpin (Guided Response), Mekanisme (Mechanism) dan Adaptasi (Adaptation).

d) Faktor Alasan Psikologis

Alasan psikologi seseorang menjadi perokok dikarenakan adanya keinginan untuk diterima dalam pergaulannya, merasa kesulitan belajar, dan ingi terlihat

(31)

19

keren. Karena merokok merupakan simbol kejantanan dan kedewasaan.

(Alamsyah, 2017).

2. Faktor-Faktor Pendukung atau Pemungkin (Enabling Factors)

Uang saku dan tempat belanja merupakan Sarana dan prasarana yang menfasilitasi atau menjadi faktor pendukung bagi remaja untuk menjadi perokok (Alamsyah, 2017). Pendapat ini juga didukung oleh (Hussin, 2016) yang menyatakan bahwa kemudahan mendapatkan rokok merupakan faktor pendukung bagi remaja untuk menjadi perokok.

3. Faktor Pendorong (Reinforcing Factors)

Faktor pendorong yang dapat menyebabkan terjadinya kebiasaan merokok adalah pengaruh lingkungan sosial, pemgaruh orang tua, teman sebaya serta faktor kepribadian dan pengaruh iklan (Baharuddin, 2017) yang meliputi:

a) Pengaruh orang tua

Menurut Baer & Corado, orang tua memiliki pengaruh yang kuat dalam pembentukan perilaku merokok pada remaja, karena orang tua menjadi role model bagi anaknya. Remaja yang merokok biasanya berasal dari keluarga yang tidak bahagia, dan kekurangan kasih sayang. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa remaja yang memiliki orang tua yangmerokok cenderung menjadikan remaja tersebut merokok dikemudian hari. hal tersebut terjadi karena adaya keinginan untuk menjadi seperti ayahnya yang terlihat gagah dan dewasa saat merokok.

b) Pengaruh teman

(32)

20

Pengaruh teman sebaya memiliki peranan penting yang dapat menjadikan seseorang menjadi perokok. Berbagai penelitian menyatakan semakin banyak remaja yang merokok, maka semakin besar pula kemungkinan teman- temannya menjadi perokok. Hal tersebut dapat dilihat menjadi dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja terpengaruh oleh temannya dan yang kedua, temanya yang dipengaruhi oleh remaja tersebut sehingga menyebabkan sebagian besar menjadi perokok. Diantara remaja yang merokk terdapat 87% memiliki satu atau lebih sahabat yang merokok dan sebaliknya remaja memiliki teman yang tidak merokok.

c) Pengaruh iklan

Pengaruh iklan yang dilihat di media massa dan media elektronik yang menampilkan bahwa rokok merupakan lambang kejantanan dapat mempengaruhi remaja menjadi perokok. Iklan yang dilakukan industri rokok mempunyai kekuatan ekonomi yang besar untuk membuat propaganda.

Industri rokok menjadi sponsor utama dalam berbagai tayangan olahraga , penyelenggaraan acara-acara musik dan lain sebagainnya merupakan salah satu cara agar bisa masuk dalam kehidupan masyarakat. Hal tersebut tidak disadari dan selalu diacuhkan oleh masyarakat bahwa iklan rokok yang biasanya berisi pemandangan yang menyajikan keindahan alam, kebugaran, dan kesuksesan merupakan penyebab polusi yang dapat mencemarkan lingkungan serta merusak kesehatan (Alamsyah, 2017).

(33)

21 E. Perspektif agama tentang merokok

Hukum rokok secara spesifik tidak memiliki dalil yang membahasnya secara spesifik, baik dalam Alquran dan hadis. Karena itulah perbedaan pendapat tentang merokok menjadi pembahasan yang kontroversial. Banyak ulama yang mengharamkan dan memakruhkan kebiasaan merokok sehingga menyebabkan perbedaan pendapat di beberapa kalangan para ulama, dan pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan bahwa rokok hukumnya haram.

Fatwa Ulama Mengenai Hukum Merokok 1. Fatwa Ulama yang Mengharamkan

Berdasarkan pendapat kelompok ulama yang mengharamkan rokok adalah sama hal dengan pendapat yang dikemukan oleh ahli medis dan ahli lingkungan hidup yang menyatakan bahwa rokok hukumnya haram. Sebagaimana dijelasakan bahwa dampak negative dari rokok bukan hanya membahayajkan diri sendiri namun juga dapat membahayakan bagi orang disekitarnya. Dampak negative yang terjadi adalah:

a) Memabukkan dan melemahkan badan, Rokok menurut para ulama merupaka suatu yang menutup akal walaupun hanya sebatas tidak mengingat, menghilangkan pertimbangan akal, menjadikan pikiran kacau, serta membuat sesak napas dan dapat menjadi racun. Mabuk yang terjadi adalah karena kenikmatan. Hal ini berkaitan dengan firman Allah Swt. dalam Q.S.

al-Baqarah (2): 195.

……..























(34)

22

Terjemahnya:

“...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (Kementerian Agama RI, 2012)

Berdasarkan firman Allah Swt. Diatas menjelakan bahwa rokok pada membunuh diri karena merokok sama halnya dengan masuk ke dalam kebinasaan (Yunus Muhammad, 2009). Ulama yang mengharamkan rokok berpendapat bahwa meskipun merokok tidak sampai memabukkan, tetapi minimal perbuatan tersebut dapat menyebabkan tubuh menjadi lemah dan loyo. Rokok juga dapat merusak pertahanan tubuh dan mendatangkan berbagai macam penyakit yang sangat berbahaya (Shiddiq, 2009).

b) Termasuk al-Khabāiṡ (barang buruk)

Quran Surah al-A’raf/ 7:157 juga menjelaskan bahwa dihalalkan bagimu hal yang baik baik dan diharamkan pula hal yang buruk bagi mu. Rokok dianggap sebagai sesuatu yang al-Khabāiṡ (barang buruk), karena dapat menimbulkan bau tidak enak yang disebabkan karena membiasakan diri merokok. Bau yang tidak enak karena merokok dapat mengganggu diri sendiri juga akan mengganggu orang lain (Shiddiq, 2009).

c) Menimbulkan muḍarat

Mudarat dapat berakibat langsung baik bagi diri sendiri dan pada orang disekitarnya. Mudarat terbagi menjadi dua macam yaitu :

1) bahaya yang mengenai badan (Ad-ḍarar al-badāni)

(35)

23

Rokok dapat menyebabkan badan lemas, puvat, batuk batuk dan menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya misalnya penyakit paru paru. Merokok juga dilarang karena asap rokok dapat mengganggu orang disekitarnya. Dampak yang diakibatkan oleh asap rokok lebih besar dampaknya bagi orang lain dibandingkan pada perokok itu sendiri.

(Yunus Muhammad, 2009).

2) Bahaya terhadap harta (Ad-ḍarar al-māl)

Merokok sama halnya dengan menghamburkan harta karena dipergunakan untuk suatu hal yang tidak bermanfaat baik untuk badan, ruh, dunia maupun akhirat. Merokok merupakan perbuatan yang menyia- nyiakan harga dan perbuatan yang berlebihan. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-An’am (6):141.















Terjemahnya:

“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (Kementerian Agama RI, 2012)

Merokok hukumnya haram dan apabila seseorangtelah mengakui dan mengetahui bahwa tidak ada manfaat dari merokok, kecusli menghamburkan hartanya saja. Merokok dikatakan haram karena dilihat dari aspek pemborosannya, bukan pada aspek penggunaannya. Menurut Muhammad Yusuf al-Qardhawi secara tegas menjelaskan bahwa rokok hukumnya haram dikarenakan rokok menyebabkan berbagai macam

(36)

24

penyakit, baik penyakit yang akan datang maupun yang datang secara bertahap. (Shiddiq, 2009).

Berdasarkan pendapat ulamah diatas, menyatakan bahwa hukum merokok baik dari segi keisalaman maupun kesehatan, menyakatakan dan menegaskan bahwa hukum merokok adalah haram, sebagaimna dijelasakan dalam kitab Al-Misbah bahwa masjid merupakan tempat terlarang untuk merokok, dikarenakan asap rokok dapat mengganggu orang lain. Apalagi bagi perokok pasif, hal tersebut sangat menggangu.

Larangan tersebut sejalan dengan sabda Nabi Saw.

‘Siapa yang memakan bawang putih atau merah, hendaklah dia menjauhi kami –atau menjauhi masjid kami’

Berdasarkan sabda Nabi Saw. Diatas yang menjelaskan bawang saja yang dengan jelas kita ketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan dilarang bagi yang memakannya mendekati masjid, yang jelas jelas bahwa bawang tidak diharamkan. Maka hal ini sangat wajar adanya larang jika merokok mendekati masjid dan tempat umum, terlepas dari kenyataannya merokok dapat menggangu kesehatan atau tidak (Shihab, 2005)

Berdasatkan fatwa ulamah menyatakan bahwa perokok meski tidak kecanduan tidak dibenarkan untuk menjadi seorang imam saat shalat, dan meskipun mereka menjadi imam, maka shalat orang-orang yang mengikutinya menjadi tidak sah. Demikian tulis Ahmad al-Mubarak al-

(37)

25

Huraibi, dalam bukunya Atsar al-Mukhaddarat wa al-Musakkirat wa at- Tadkhin fi ash-Shihhah wa ad-Din.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ulama diatas, dapat disimpulkan bahwa merokok hukumnya haram, karena merokok dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. Merokok tidak hanya menimbulkan bahaya bagi diri sendiri melainkan dapat membahayakan orang disekitarnya.

2. Fatwa Ulama yang Memakruhkan

Beberapa golongan menyebutkan bahwa merokok hukumnya makruh dengan alasan sebagai berikut:

a) Merokok merupakan hal yang berbahaya, jika terlalu berlebihan melakukannya. Dan apabila sesuatu yang sedikit jika secara terus menerus dilakukan maka akan menjadi berlebihan.

b) Mengurangi harta. Apabila yang dilakukan tidak sampai ditahap tabzir, dan israf, maka hal tersebut bisa mengurangi harta yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna baik itu untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain.

c) Hal yang dapat menggangu dan menyakiti orang disekitarnya seperti asap dan bau dari rokok. Maka hal tersebut makruh untuk dilakukan. Sma halnya dengan memakan bawang mentah dan lainnya.

d) Bagi orang yang memiliki jabatan yang tinggi dapat menurunkan harga diri bagi orang tersebut.

(38)

26

e) Memyebabkan seseorang lalai untuk beribadah dengan sempurna f) Menyebabkan fikiran menjadi kacau jika tidak merokok

g) Dapat mengganggu orang lain saat berkumpul dalam suatu acara..

Merokok hukumnya makruh, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nissa :29

“ dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu.”

Sesuai dengan pendapat para ulama bahwa merokok makruh hukumnya.

Dikarenaka rokok mengandung nikotin, yang dapat membunuh dan merusak kesehatan bagi pemakainnya. Maka dari itu para ulama menyatakan bahwa merokok hukumnya makruh.

Dari beberapa pendapat para ulama di atas, MUI pada tahun 2009 menetapkan bahwa menetapkan bahwa merokok hukumnya haram, baik bagi ibu hamil, anak-anak yang merokok di tempat umum, dalam penetapannya MUI menggunakan dasar hukum pada aspek mudarat dan mafsadat yang terjadi karena kandungan zat berbahaya dalam rokok (MUI, 2009).

Upayah-upayah pencegahan perilaku merokok yang terjadi pada remaja a. Memberikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan perilaku merokok b. Meminimalkan berkumpul dengan teman yang memiliki kebiassan merokok.

c. Memperbanyak informasi mengenai bahaya merokok

d. Menghindari sesuatu yang berkaitan dengan rokok miasalnya iklan,poster, sponsor dan pemberian rokok gratis.

(39)

27

e. Melakukan hal positif misalnya olahraga, membaca dan hobi lain yang menyehatkan. (P2PTM Kemenkes RI,).

F. Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok

Faktor predisposisi Faktor pendorong

Alasan psikologis sikap

pengetahuan

Tahu Memahami

Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi

Memahami Merespon Menghargai Tanggung jawab

Merasa kesulitan belajar Ingin terlihat

keren Ingin diterima dalam pergaulan

Orang tua

Teman sebaya

Iklan

(40)

28 BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif naratif dengan pendekatan studi literatur. penelitian studi literature merupakan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber data seperti artikel, jurnal, pustaka, dokumen-dokumen yang relevan dengan kajian, serta majalah yang memiliki kaitan dengan masalah dan tujuan dalam penelitian. Studi literatur dapat digunakan untuk menyusun kerangka pikir yang jelas dari rumusan masalah yang akan diteliti (Nursalam. Kusnanto dkk, 2020). Studi literatur juga dapat meningkatkan kemampuan untuk mencari informasi dan kemampuan dalam menganalisis serta mengidentifikasi semua informasi (Taylor D, 2020).

Studi ini dilakukan bertujuan agar diketahuinya gambaran perilaku merokok remaja khususnya pada faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku merokok pada remaja baik itu faktor predisposisi, faktor pemungkin, serta faktor pendorong.

Upaya menjawab hal tersebut adalah dengan meringkas beberapa hasil studi yang memiliki kaitan dengan perilaku merokok pada remaja yang telah terpublikasi baik secara nasional maupun internasional. hasil dari literature review diharapkan dapat menjadi sumber literatur, informasi tambahan mengenai faktor yang mempengaruhi terjadinya kebiasaan merokok pada remaja.

(41)

29 B. Teknik pengumpulan data

Strategi yang digunakan dalam proses pengumpulan data untuk mencari artikel, peneliti melakukan penelusuran secara online melalui database yaitu sciencedirect, Emerald insight, google scholar, dan pubmed, dengan metode elektronik PICO (Patient, Intervention, Comparison, and Outcome) serta kata kunci atau keyword uang digunakan :

Smoking behavior AND adolescent Perilaku merokok AND remaja

Faktor AND bahaya OR dampak AND merokok Factor AND harm OR impact AND smoking

Tabel 3.1 kata kunci

Setelah mengumpulkan beberapa artikel, artikel di seleksi menggunakan model instrumen penilaian Guideline review dari joanna briggs institute (JBI), tujuan dari penilaian tersebut adalah untuk melihat kualitas jurnal tersebut baik, cukup atau kurang dijadikan sebagai bahan yang relevan dengan Melihat tahun terbit, Kemudian disetiap jurnal terlebih dahulu dibaca abstraknya, dan diberikan penilaian apakah yang dibahas sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan pada jurnal tersebut. Mencatat point penting serta relevansinya dengan permasalahan pada penelitian, agar terjaga dari plagiat, peneliti harus mnyertakan sumber informasi dan daftra pustaka yangyang digunakan.dimana nilai dari Guideline review dari joanna briggs institute (JBI), yaitu : Kualitas Baik (100-80%) Kualitas Cukup (79-50%) kualitas kurang (<50%) (Nursalam. Kusnanto dkk, 2020)

(42)

30 Adapun PICO dari artikel adalah :

P Remaja

I Perilaku merokok

C -

O Gambaram perilaku merokok pada remaja Tabel 3.2 : Metode Eletronik PICO Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian adalah

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

a. Artikel fulltext sesuai dengan tema penelitian

b. Terpublikasi secara nasional maupun internasional

c. Memiliki ISSN atau DOI

d. Terpublikasi pada tahun 2016-2020 e. Artikel menggunakan bahasa

Indonesia dan Inggris

f. Artikel dengan jenis dan desain yang memenuhi kriteria dengan desain study cohort, study crosssectional deskriptive study, tinjauan dan riset sistematis.

a. Artikel yang double publikasi b. Artikel yang memiliki kualitas

rendah berdasakan penilaian Guideline Review dari Joanna Briggs Institute dengan nilai kurang dari 50%.

Tabel 3.3 : kriteria insklusi dan eksklusi C. Analisis Data

Pada analisa data, peneliti akan melakukan penyeleksian dari semua data dan infomasi yang telah dikumpulkan. Data dan informasi yang didapat akan diseleksi relevansinya menggunakan model instrument Guideline review dari Joanna Briggs Institute (JBI) sesuai dengan masalah yang dikaji (Pearson et al., 2017). Langkah selanjutnya yang dilakukakan adalah menyajikan masalah yang akan dibahas, maka data yang telah dikumpulkan akan di analisa menggunakan sintesis grid.

(43)

31 D. Rekomendasi

Setelah melakukan analisa data, peneliti dapat memberikan gagasan yang kreatif dan beberapa alternative pemecahan masalah, yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan yang diangkat atau dibahas dalam karya tulis. kemudian dari hasil ide tersebut akan disusun menjadi sebuah hasil pembahasan dan kesimpulan. Di tahap rekomendasi ini, peneliti dapat memberikan rekomendasi berupa hasil pemecahan masalah menjadi sebuah pengetahuan dan landasan berpikir untuk pencegahan masalah yang telah dirumuskan.

(44)

32 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi perilaku merokok yang terjadi pada remaja. Dari pencarian menggunakan database yang terdiri dari sciencedirect, Emerald insight, google scholar dan pubmed, dari pencarian tersebut didapat sebanyak 18.885 artikel, yang dipublikasi pada tahun 2016-2020.

Namun setelah melalui proses identification, screening dan eliglibility peneliti mendapatkan 8 artikel yang mempunyai kesamaan dengan topik penelitian, dan kemudian akan ditelaah atau di analisis berdasarkan kriteria insklusi dan eksklusi.

Hasil identifikasi artikel tentang gambaran perilaku merokok pada remaja, secara keseluruhan menggunakan jenis penelitian deskriptif naratif baik melalui pendekatan crosssectional, descriptive study, systematis review, dan study cohort dengan instrumen penelitian sebagian besar menggunakan kuesioner. Dari hasil telaah jurnal peneliti telah mengidentifikasi kebiasaan merokok pada remaja serta faktor yang mempengaruhi kebiasaaan merokok tersebut.

(45)

33

Alur penelusuran dan telaah literature pada penelitian :

Bagan 4.1 diagram flow

Sciencte direct Google Scholar Pubmed Emerald Insight

7.516 9.130 1.617 622

Identification

Screening

Eliglibility

Artikel yang di identifikasi N : 18.885

1. publikasi artikel pada tahun 2016-2020 2. artikel menggunakan

bahasa Indonesia dan inggris

Screening N : 8.549

Sesuai dengan topik penelitian N : 125

Jumlah artikel yang di inklusi N : 8

1. Artikel terpublikasi nasional maupun internasional

2. Artikel memiliki DOI/ISSN/Volume 3. Artikel fulltext

1. Artikel menggunakan desain crosssectional, descriptive study, systematis review, dan study cohort

(46)

34

Penilaian artikel berdasarkan Guideline Review dari Joanna Briggs Institute, dengan rata-rata nilai, Kualitas Baik (100-80%), Kualitas Cukup (79-50%), dan kualitas kurang (<50%).

Tabel 4.1 penilaian artikel

Author/Tahun Persentase skor jurnal Evaluasi kualitas

Paulo Vitória et al, 2019 75%/6 Kualitas cukup

Baharuddin,2017 75%/6 Kualitas cukup

Mellia Fransiska & Putri Anggia Firdaus, 2019

75%/6 Kualitas cukup

Elham Ehsani-Chimeh et al, 2020

75%/6 Kualitas cukup

Christine M. Steeger et al, 2019

75%/6 Kualitas cukup

Eniko Albert-Lorincz et al,

2019 75%/6 Kualitas cukup

Ananda, Prastuti Sutrisno, 2020.

75%/6 Kualitas cukup

Barkah Septian Firman, &

Vivi Leona Amelia, 2020.

75%/6 Kualitas cukup

(47)

35 No Penulis Judul Penelitian Metode Penelitian

( Desain, Sampel, Variable, Instrumen, Analisis)

Tujuan Hasil Penelitian

1.

Paulo Vitória et al, 2019.

Parents modelling, peer influence and peer selection

impact on

adolescent

smoking behavior: A longitudinal study in two age cohorts

Penelitian menggunakan studi longitudinal dengan pendekatan study cohort. Dengan sampel sebanyak 656 orang, 402 untuk kelompok yang lebih muda dan 254 untuk kelompok yang lebih tua. Variable yang digunakan terdiri dari sosiodemografi, perilaku merokok, dan pengaruh sosial.

Instrument yang digunakan autoregressive cross-lagged model (ARCL). Analisis data menggunakan AMOS (versi 22) untuk model ARCL dan IBM SPSS Statistics (versi 22) untuk analisis data lainnya.

Tujuan utama dari penelitian inin adalah untuk menjelaskan perilaku merokok partisipan, mengeksplorasi, secara bersamaan dan secara longitudinal, proses pemodelan orang tua dan rekan kerja (sahabat, teman, dan siswa kelas yang sama) dan untuk memeriksa apakah dampak dari proses-proses ini berbeda berdasarkan usia dalam dua kelompok ini.

Pengaruh Orang tua memiliki dampak yang lebih tinggi pada kelompok tertua, Sedangkan Pengaruh dan proses seleksi teman sebaya menunjukkan adanya tanda perbedaan antara yang lebih muda (13 tahun) dan yang lebih tua (18 tahun), karena dampak proses seleksi berlaku pada yang lebih muda, sedangkan dampak dari teman sebaya, Jenis teman yang berbeda (sahabat, teman dan siswa kelas yang sama) dan hasil menunjukkan bahwa sahabat dan teman (hubungan tingkat mikro-sosial atau interpersonal) lebih berdampak pada yang lebih muda sementara teman dan siswa kelas yang sama (hubungan tingkat sosial) memiliki dampak yang lebih besar. pada remaja yang lebih tua. Secara keseluruhan perilaku merokok pada remaja disebabkan oleh faktor yang saling berkaitan

2. Baharuddin ,2017

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Anak Usia Remaja Madya (15-18 Tahun)

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, denga responden yang digunakan 387 orang. Instrument yang digunakan adalah Kuesioner.

Perhitungannya menggunakan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square.

penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kebiasaan merokok pada anak usia remaja madya (15-18 tahun).

Dari analisis yang dilakukan, nemunjukkan hasil bahwa dari beberapa variabel yang yang memiliki hubungan dengan kebiasaan merokok antara lain pengetahuan (p=0,043), sikap (p=0,000), tindakan (p=0,000), merasa kesulitan dalam pelajaran (p=0,000), ingin terlihat keren (p=0,006), ingin diterima dalam pergaulan(p=0,003), ingin mencoba merokok (p=0,000), orang

Gambar

Tabel : 2.1 Kajian Pustaka
Tabel 3.1 kata kunci
Tabel 3.3 : kriteria insklusi dan eksklusi  C.  Analisis Data
Tabel 4.1 penilaian artikel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dikarenakan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (14,084 &gt; 3,354) dan nilai signifikansi 0,000 &lt; 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya price earning ratio dan

[r]

Menurut Anda, apakah dengan mengkonsumsi sumber atau jenis air lain dapat beresiko terhadap gangguan kesehatan atau memiliki efek samping?. Apakah Anda pernah mendengar atau

Faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian filariasis seperti adanya tempat pertumbuhan larva nyamuk Culex quinquefasciatusyaitu keberadaan air menggenang disaluran

Menurut Chai dan Liu (2010), jika nominal pajak yang dibayar telalu tinggi biasanya akan memaksa perusahaan untuk melakukan penggelapan pajak, maka semakin berkualitas audit suatu

Dalam menilai kelayakan nasabah dalam pembiayaan mura&gt;bah}ah , bank menggunakan prinsip 5c (character, capability, capital, collateral, dan condition of economy) dalam

Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau sebagai pengajar di bagian Pulmonologi yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan saran yang baik selama

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara penundaan waktu (inap) terhadap kandungan total karoten, dimana semakin lama penundaan waktu