• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. beberapan penelitian terdahulu yaitu jurnal yang berkaitan dengan. penelitian yang dilakukan penulis :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. beberapan penelitian terdahulu yaitu jurnal yang berkaitan dengan. penelitian yang dilakukan penulis :"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Penelitan Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan data penulis yang menjadi pertimbangan dalam penelitian sehingga penulis bisa memperbanyak teori yang dikaji pada saat penelitian. Paparan penelitian terdahulu berguna sebagai pendukung dan refrensi pada kajian hasil penelitan penulis. Adapun beberapan penelitian terdahulu yaitu jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis :

Penelitiann terdahuluu yangg memilikii keterkaitann dengann penelitiann Peranan Serikat Pekerja Sebagai Safety Valve Dalam Harmonisasi Hubungan Industrial yaitu, Pertama Penelitian oleh Nia Oktavia Ningsih, Mochammad Al Musadieq dan Hamidah Nayati Utami tahun 2015 yang berjudul Peran Serikat Pekerja dan Manajemen Dalam Membina Hubungan Industrial (Studi pada PG. Kebunagung Malang) (Ningsih, 2015), penelitian yang kedua oleh Tia Agustina Faricha dan Bulan Prabawani tahun 2019 yang berjudul Peran Serikat Pekerja Dalam Kesepakatan Bersama (Studi pada PT. Fumira Semarang). (Tia Agustina Faricha, 2019), penelitian yang ke tiga oleh Djoko Heroe Soewono tahun 2019 yang berjudul Peran Serikat Pekerja Dalam Menciptakan Hubungan Industrial Di perusahaan. (Soewono, 2019), Penelitian yang ke empat olehh Drr. Hh. Taryonoo, SEe, MBAa, M.Sii, M.Hii tahun 2016 yang berjudul Penegakann Hukumn Terhadapp Pelanggarann Disiplinn Kerjaa Sebagaii

(2)

27

Wujudd Menciptakann Hubungann Industriall Yangg Harmoniss Dii PTt.

Freeportt Indonesiaa.(H. Taryono, 2016), Penelitian yang ke lima oleh Dwi Puji Astuti tahun 2010 yangg berjudull Peranann Serikatt Pekerjaa Dalamn Menciptakann Hubungann Industriall Yangg Harmoniss Dii PTt. Airr Mancurr Karanganyarr Tahunn 2008i. (Pujiastuti, 2010).

Penelitian terdahulu yang mempunyai relevansi dengan penelitian peneliti bisa dilihat dari judul dan hasil penelitian yang dilakukan peneliti- peneliti sebelumnya. Hasilya dapat dilihat di table berikut ini:

No Judul Penelitian

dan Nama Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan &

Kesamaan 1. Ningsih (2015)

Peran Serikat Pekerja dan Manajemen

Dalam Membina Hubungan

Industrial (Studi

pada PG.

Kebunagung Malang)

Hasil penelitian dari Ningsih yaitu hubungan industrial berhasil dibina dengan baik melalui hubungan manajemen dan serikat pekerja dalam tahap akomodatif,

kesejahteraan pekerja

terjamin dan

penghindaran aksi mogok kerja. Serikat pekerja berperan dalam pembuatan perjanjian kerja bersama, menyelesaikan

perselisihan dalam lembaga bipartit secara musyawarah dan mewadahi aspirasi pekerja sehingga keinginan pekerja bisa dikordinasi yang berdampak pada terciptanya hubungan industrial yang harmonis.

Perbedaan :

Terdapatt fokuss dann tempatt penelitian yangg berbedaa. Penelitiann yangg dilakukann olehh Nia Oktavia Ningsih berfokuss padaa pembinaan hubungan industrial antara serikat

pekerja dengan

manajemen dengan baik

dan menjamin

ketenangan pekerja pada saat bekerja. Penelitian ini juga terdapat di lokasi

PG. Kebunagung

Malang.

Sementara penelitan yang akan dilakukan berfokus pada Peran serikat pekerja sebagai safety Valve dalam harmonisasi hubungan industrial.

Disini penulis

menekankan pada bagaimana peran serikat pekerja sebagai safety valve serta bagaimana

(3)

28

menjaga hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dengan manajemen.

Persamaan :

Dalam penelitian ini dapat ditemukan relevansi yang akan diteliti oleh peneliti adalah sama-sama meneliti mengenai peran serikat pekerja dalam mengatasi perselisihan antara pekerja dengan manajemen. Serta mewadahi aspirasi para pekerja sehingga menghindari adanya disharmonis antara

pekerja dengan

manajemen. Lokasi peneltian di PT. Boma Bisma Indra

2. (Tia Agustina Faricha, 2019) Peran Serikat Pekerja Dalam Kesepakatan

Bersama (Studi pada PT. Fumira Semarang)

Hasil dari penelitian dari Agustina yaitu bahwa Peran serikat pekerja di PT.Fumira Semarang dikategorikan baik, dapat dilihat dari Peran Serikat Pekerja dalam Pembuatan Kesepakatan Bersama dan Peran Dalam Menyelesaikan Perselisihan Industrial.

Serikat Pekerja juga dapat menjadi wadah yang tepat untuk penyalur aspirasi dan ketika ada hak yang tidak dipenuhi oleh perusahaan maka Serikat Pekerja telah menjadi wadah bagi para pekerja yang bertanggung jawab memperjuangkan,

membela serta

Perbedaann:

Terdapatt fokuss dann tempatt penelitiann yangg berbedaa.

Penelitiann yangg dilakukann olehh Tia Agustina Faricha berfokuss padaa menganalisis peran serikat pekerja sebagai wakil dalam pembuatan KKB (Kesepakatan Kerja Bersama). Lokasi di PT.

Fumira Semarang.

Sementara penelitian yang akan dilakukan berfokus pada peran serikat pekerja sebagai Savety Valve (Katup Penyelamat) dalam Harmonisasi hubungan industrial. Disini penulis menekan kan bagaimana peran serikat pekerja

(4)

29

melindungi hak dan kewajiban pekerja serta mencegah terjadinya konflik didalam hubungan industrial itu sendiri

sebagai katup penyelamat bagi para pekerja untuk memperjuangkan hak- hak pekerja. Serta menciptakan hubungan industrial yang harmonis.

Lokasi di PT. Boma Bisma Indra Kota Pasuruan.

Persamaann:

Dalam penelitian ini dapat ditemukan relevansi yang akan diteliti oleh peneliti adalah samaa-samaa menelitii mengenaii peran serikat pekerja sebagai waduh penyalur

aspirasi dalam

memperjuangkan hak- hak buruh. Serta melindungi hak dan kewajiban pekerja sehingga mencegah terjadinya konflik antara pekerja dengan pihak manajemen

3. (Soewono, 2019) Peran Serikat Pekerja Dalam Menciptakan

Hubungan

Industrial Di perusahaan

bahwa peranan serikat

pekerja dalam

menyampaikan aspirasi,

serta upaya

memperjuangkan kesejahteraan

kesehatan, keselamatan kerja mempunyai makna signifikan. Model negoisasi dalam upaya mencapai mufakat lebih diutamakan. Serikat pekerja tingkat cabang berperan aktif sebagai pendampingan

(advokasi-stakeholders) serta peran pemerintah selaku mediator memberi makna positif

Perbedaan :

Terdapatt fokuss dann tempatt penelitian yangg berbedaa. Penelitiann yangg dilakukann olehh Djoko Heroe Soewono berfokus pada peran serikat pekerja dalam melindungi anggota dan keluarganya dalam mewujudkan

kesejahteraan.

Sementara penelitian yang akan dilakukan berfokus pada peran serikat pekerja sebagai Katup Penyelamat. Disini penulis menekankan pada bagaimana peran

(5)

30

dalam rangka

penegakan hukum, walaupun serikat pekerja menyadari adanya kendala maupun tantangan yang selalu menghadangnya.

serikat pekerja sebagai savety valve (Katup Penyelamat) bagi pekerja untuk menciptakan hubungan harmonis anatara pekerja dengan manajemen.

Persamaan :

Dalam penelitian ini dapat ditemukan relevansi dengan yang akan diteliti oleh peneliti adalah samaa-samaa mengenaii peran serikat

pekerja dalam

menciptakan hubungan industrial di dalam perusahaan. Serta menyelesaikan

perselisihan hubungan kerja antara pekerja dengan manajemen.

4. (H. Taryono, 2016) Penegakann

Hukumm Terhadapp Pelanggarann Disiplinn Kerjaa Sebagaii Wujudd Menciptakann Hubungann

Industriall Yangg Harmoniss Dii PTt.

Freeportt Indonesiaa.

Hasil dari penelitan Taryonoo yaitu Penegakann hukumn terhadapp pelanggarann disiplinn kerjaa adalah bagian penitng dalam membangun hubungan industrial di PT.

Freeport Indonesia.

Penegakann hukumn terhadapp pelanggarann disiplinn kerjaa dii PTt.

Freeportt Indonesiaa memiliki tujuan untukk memulihkann keadaann sepertii semulaa. adalah

dengan cara

menciptakan susasana kerja yang nyaman, menjaga keseimbangan, dan beraturan.

Perbedaan :

Terdapat perbedaan fokus dan lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh H.

Taryono berfokus pada penegakan Hukum disiplin dalam bekerja guna menciptakan suasana kerja yang harmonis. Lokasi PT.Freport Indonesia.

Sementara penelitian yang akan dilakukan berfokus pada peran serikat pekerja sebagai katup penyelamat bagi para pekerja untuk memperjuangkan hak dan kewajiban para pekerja. Penulis juga menekankan pada bagaimana serikat pekerja sebagai katup

penyelemat dan

menciptakan hubungan

(6)

31

harmonis anatara pekerja

dengan pihak

manajemen. Lokasi PT.

Boma Bisma Indra Kota Pasuruan.

Persamaan :

Dalam penelitian ini dapat ditemukan relevansi dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah samaa-samaa menelitii mengenaii menciptakan hubungan industrial yangg harmonis antara para pekerja dengan pihak perusahaan. Serta mengembalikan

keharmoniasan dalam hubungan industrial seperti semula.

5. Yuhari Robingu (2005)

Peran Serikat Pekerja Dalam Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial

Hasil dari Peneltian Yuhari Robingu yaitu serikat pekerja adalah sebagai pihak yang mewakili

pekerja dalam

penyelesaian

perselisihan hubungan indusrial.

Sedangkan penelisihan hak, adalah perselisihan yang

timbul karena salah satu pihak pada perjanjian kerja

atau perjanjian perburuhan tidak memenuhi isi

perj anj ian tersebut, atau menyalahi ketentuan hukum, sedang perselisihan kepentingan adalah mengenai

usaha mengadakan perubahan dalam syarat

Perbedaaan :

Terdapat perbedaan fokus dan lokasi penelitian. Penelitian Yuhari Robingu berfokus pada proses penyelesaian perselisihan perjanjian hukum. Perjanjian

hukum pekerja

menyalahi ketentuan hukum.

Sementara penelitian yang akan dilakukan berfokus pada peran serikat pekerja sebagai Savety Valve dalam hubungan industrial yang harmonis. Serta menekankan pada bagaimana serikat pekerja menjadi penyalur aspirasi para pekerja tanpa merusak struktur

dan menjadikan

hubungan industrial yang harmonis.

(7)

32

perburuhan biasanya perbaikan syarat perburuhan

yang oleh organisasi pekerja dituntutkan kepada

pengusaha.

Persamaan :

dalam penelitian ini dapat ditemukan relevansi dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti adalah samaa-samaa menelitii mengenaii peran serikat pekerja dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.

Tabel 2. 1

Berdasarkannuraianntable dii atass yangg memuatt tentangg penelitiann terdahuluu makaa dapatt di lihat darii kelima judull penelitiann terdahuluu di atas memilikii temaa yangg samaa yaituu mengakaji hubungan industrial serikat pekerja dengan perusahaan yang harmonis.

Meskipun memiliki kesamaan tema namun dalam focus penelitian memiliki perbedaaan dengann hasill temuann yangg berbedaa-beda.

2.2 Kajian pustaka

2.2.1. Peran Pekerja

Peran menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 2002:243), Mengatakan peran aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan sesuatu sesuai dengan fungsinya. Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang telah ditetapkan sebelumnya disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran normatif dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan dalam penegakan hukum mempunyai arti penegakan hukum secara total enforcement, yaitu penegakan hukum secara penuh, (Soekanto, 2002:220). Mengutip Suhardono (1994), pengertian peran merupakan

(8)

33

patokan atau ukuran yang ada dalam kehidupan manusia sehingga berfungsi untuk membatasi perilaku dalam setiap posisi, Prawiro(2018).diakses pada tanggal 7 maret 2020).

Peran adalah suatu konsep perilaku apa yang dapat dilaksanakan oleh individu-individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

Kesimpulan dari hal-hal di atas peran merupakan suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang pada seseorang yang memiliki kedudukan atau status. Berdasarkan hal- hal di atas dapat diartikan bahwa apabila peran dihubungankan dengan serikat pekerja, peran tidak berarti hak dan kewajiban individu melainkan tugas dan wewenang serikat pekerja.

Menurut Soerjono Soekanto(Soekanto, 2002:441), unsurr-unsurr peranann atauu rolee Merupakan :

1) Aspekk dinamiss darii kedudukann 2) Perangkatt hak-hakk dann kewajibann

3) Perilakuu sosiall darii pemegangg kedudukann

4) Bagiann darii aktivitass yangg dimainkann seseorangg.

Hubungan-hubungann yangg adaa dimasyarakat, adalah hubungann antaraa peranann individuu dalamn masyarakatt. Sedangkan peranan sudah diatur oleh norma-norma yang sudah ada di masyarakat. Jadii seseorangg mempunyai posisii dalamn masyarakatt sertaa menjalankann suatuu peranann. Peranann mencakupp tigaa hall, yaituu :

(9)

34

1) peranann merupakan aturan-aturan yang terhubung dengan jabatan atau posisi seorang dalam masyarakat.

2) mengajarkan seseorangg dalamn kehidupann kemasyarakatann peranann merupakan konsep mengenai apa yang harus dilakukan individu didalam organisasi masyarakat.

3) Peranan bisa dikatakan semacan perilaku yang di perlukan dalam struktur sosial masyarakat(Soekanto, 2002:246).

Peran Pekerja

“Pekerja/buruh adalah tulang punggung perusahaan” adagium ini nampaknya biasa saja, seperti tidak mempunyai makna. Tetapi kalau dikaji lebih jauh akan kelihatan kebenarannya. Pekerja dikatakan sebagai tulang punggung karena dia mempunyai peranan yang penting.

Tanpa adanya pekerja tidak akan mungkin perusahaan itu bisa jalan dan berpartisipasi dalam pembangunan (Husni, 1997).

Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh para pekerja nya, hubungan antara pekerja dengan perusahaan yang saling membutuhkan.

Fungsi Dan Peran Pekerja Dalam Industri

Peran Pekerja dalam industri yaitu sebagai sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan untuk menentukan kesuksesan berdirinya suatu perusahaan. Pekerja menjadi sangat penting karena dapat mengahsilkan nilai tambahan untuk perusahaan.maka peran dan fungsi seorang karyawan bertujuan untuk membantu memperlancar

(10)

35

produktivitas dan memaksimalkan kinerja serta memanfaatkan waktu secara efektif.

Pekerja dalam perusahaan mempunyai fungsi dan peran yang harus di laksanakan oleh Pekerja yaitu :

1. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan perintah yang diberikan atasan.

2. Menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan demi kelangsungan perusahaan.

3. Bertanggung jawab penuh pada hasil produksi.

4. Menciptakan ketenangan kerja di perusahaan.

(Soedarjadi, 2009 : 15)

Sebagai Karyawan perusahaan harus memiliki kemampuan dan skill yang tinggi serta berpengalam dalam menjaga tanggung jawabnya terutama berhubungan dengan publiknya. Salah satu tugasnya yaitu memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Seperti hubungan serikat pekerja dengan pekerja. pengurus organisasi pekerja harus memberikan solusi dalam penyelesaian masalah apabila terjadi konflik antara pekerja dengan pihak manajemen.

(11)

36 Kewajiban Karyawan

Dalam perusahaan karyawan memiliki kewajiban yang harus dijalankan yaitu seperti :

1) Melaksanakan pekerjaan dengan baik

Seorang karyawan di tuntut memiliki tujuan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

Karyawan harus mengesampingkan masalah pribadi pada saat bekerja karena apabila tidak mengesampingkan masalah pribadi maka hasil produksi tidak akan optimal. Maka pekerja harus bekerja dengan baik agar mendapatkan hasil yang optimal.

2) Kepatuhan pada aturan Perusahaan

Setiap perusahaan ada aturan yang wajib di taati oleh para pekerja dan semua pihak yang terikat dalam perusahaan tersebut.

Kewajiban dalam menaati dan patuh dalam aturan perusahaan guna menghindari permasalahaan dalam perusahaan.

3) Menciptakan Ketenangan kerja

Salah satu kewajiban yang berguna untuk keberhasilan suatu perusahaan dalam menciptakan hubungan harmonis antara para pekerja dengan perusahaan.

Dari ketiga kewajiban karyawan tersebut, diaharapkan karyawan mampu bekerja dengan baik agar tercapainya tujuan dan mendapatkan hasil yang optimal.

(12)

37 Hak Karyawan

Adapun hak-hak yang harus di dapatkan oleh para pekerja seperti yang diatur oleh undang-undang Nomor 13 TAHUN 2003 tentang ketenagakerjaan yaitu :

1) Hak Mendapatkan gaji yang layak

Pekerja/buruh harus mendapatkan gaji yang sesuai dengan gaji peraturan undang-undang berlaku. Sehingga pengusaha dilarang membayar lebih rendah dari ketentuan upah minimumyang di tetapkan pemerintah setempat. Sesuai aturan yang diatur dalam undang-undang pasal 90 ayat 1 Undang-undang nomor 13 tahun 2003 bahwa apabila pengusaha membayar lebih rendah dari upah minimum maka kesepakatan tersebut batal.

2) Hak Menjadi Anggota Serikat Pekerja

Dalam regulasi mengatakan bahwa setiap karyawan/pekerja berhak menjadi anggota atau membentuk serikat pekerja. setiap karyawan diperbolehkan mengembangkan potensi kerja sesuai dengan minat dan bakat. Karyawan mendapatkan jaminan kesejahteraan dari perusahaan dalam ha keselamatan, kesehatan,moral kesusilaan. Hal ini tercantum pada UU Nomor 13 tahun 2003 pasal 104.

3) Jaminan Sosial dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Karyawan juga berhak mendapatkan jaminan sosial yang berisi tentang kecelakaan kerja, Kematian, hari tua hingga pemeliharaan kesehatan. Pada saat ini jaminan sosial karyawan berupa BPJS.

(13)

38

Pemilik perusahaan wajib mendaftarkan pekerja nya sebagai anggota BPJS. Hal ini sudah di atur dalam UU Nomor 13 tahun 2003.

4) Hak Atas Perlindungan Keputusan PHK tidak adil

Hal ini tercantum dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE 907/Men.PHI-PPHI/X/2004. Setiap karyawan mempunyai hak mendapatkan perlindungan dan bantuan dari Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja bilamana mengalami PHK secara tidak adil.

5) Pembatasan Waktu Kerja, Instirahat Cuti dan Libur

Dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 Pasal 79, hal ini dicantumkan secara jelas. Perusahaan memilki kewajiban dalam memberi waktu istirahat dan cuti pada setiap karyawan. Seperti, terkait waktu istirahat, disebutkan bahwa karyawan memiliki hak untuk mendapatkan istirahat antara jam kerja minimal setangah jam setelah bekerja selama empat jam.

Peran pekerja dalam industri yaitu sebagai sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan untuk menentukan kesuksesan berdirinya suatu perusahaan. Pekerja menjadi sangat penting karena dapat mengahsilkan nilai tambahan untuk perusahaan.maka peran dan fungsi seorang karyawan bertujuan untuk membantu memperlancar produktivitas dan memaksimalkan kinerja serta memanfaatkan waktu secara efektif.

(14)

39 2.2.2. Peran Serikat Pekerja

Pengertian Serikat Pekerja menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang serikat pekerja yaitu sebagai berikut “Serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan, pekerja/buruh dan keluarganya” (Suhartoyo, 2018).

Serikat pekerja merupakan wakil daril pekerja di suatu perusahaan. seperti yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Sesuai Undang- Undang tersebut, Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam satu perusahaan dibentuk sekurang-kurangnya diikuti oleh sepuluh orang pekerja/buruh. Dengan demikian dalam satu perusahaan sangat dimungkinkan terdapat lebih dari satu Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Marpaung et al., 2019).

Menurut Payaman Simanjuntak(Simanjuntak, 2003:39) Serikatt Pekerjaa adalah sebagai tempat dan pelaku utama hubungan industrial. Sebagai pelaksana utama hubungan industrial, adapun peran dan fungsi dari serikat pekerja yaitu :

(15)

40

1) Menampung aspirasi dan keluhan pekerja, baik anggota maupun bukan anggota Serikat Pekerja yang bersangkutan

2) Meneuruskan aspirasi dan keluahan tersebut kepada pihak perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3) Mewakilii pekerjaa dii Lembagaa Bipartitt

4) Perwakilan pekerja dalam melakukan perundingan dan perumusan Perjanjian Kerja Sama

5) Perwakilan pekerja didalam Lembaga kerjasama tripartite yaitu, P4DddannP4Pp, Dewann Keselamatann dann Kesehatann Kerjaa, Dewann Latihann Kerjaa, dlll.

6) Memperjuangkan hak dan kepentingan anggota baik secara langsung kepada pengusaha maupun melalui lembaga- lembaga ketenagakerjaan.

7) Membantuu menyelesaikann perselisihann industriall 8) Meningkatkann disiplinn dann semangatt kerjaa anggotaa 9) Aktif dalam membantu menciptakan hubungan industrial

yang harmonis, aman dan nyaman

10) Memberitahu kepada pihak perusahaan dalam hal menyelesaikan konflik maupun untuk memperbaiki system kerja serta menambah produktivitas perusahan.

(16)

41

Tujuan dan Prinsip Serikatt pekerjaa

Berdasarkan undang undang serikat pekerja bahwa serikat pekerja memiliki tujuan yaitu:

1) Memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh

2) Meningkatkan kesejahteraan buruh dan keluarganya

3) Merupakan saran untuk memperjuangkan, melindungi, dan membela kepentingan, dan kesejahteraan pekerja dan keluarganya

4) Mewujudkan hubungan industial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan

Dengan demikian bahwa keberadaan serikat pekerja sangat membantu dalam rangka memperjuangkan hak-hak buruh. Seperti pada undang-undangg Nomorr 21i Tahunn 2000o tentangg serikatt pekerjaa/buruhh memuatt beberapaa prinsipp dasarr yaituu:

1) Serikat pekerja harus dibentuk secara bebas tanpa adanya tekanan dari manapun baik itu pengusaha, pemerintah dan lainnya.

2) Menjamin perlindungan hak dalam membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja.

3) Basiss utamaa serikatt pekerjaa/buruhh adaa dii tingkatt perusahaann, serikatt buruh yang ada dapat mengembangkan

(17)

42

diri dalam Federasi Serikat Pekerja/Buruh. Demikian halnya dengan Federasi Serikat Pekerja/Buruh dapat menggabungkan diri dalam Konfederasi Serikat Pekerja/Buruh.

4) Serikat pekerja bisa dibentuk sesuai sector usaha, jenis kerja atau yang lain sesuai keinginan para pekerja

5) Serikat pekerja yang telah membentuk federasi atau federasi bisa memberitahu kepada DEPNAKER secara tertulis agar tercatat dan resmi.

6) Perusahaan, pemerintah, dan pihak lain dilarang untuk memaksa buruh dalam hal membentuk, menjadi dan menjalankan kegiatan para serikat pekerja karena serikat pekerja bersifat bebas.

Hak dan Kewajiban Serikat pekerja

Adapun hak dan kewajiban serikat pekerja yang harus di sepakati oleh para serikat pekerja yaitu :

1) Hak Srikat Pekerja

a. Bermusyawarah dalam pembuatan Perjanjian Kerja Bersama

b. Menggantikan pekerja dalam proses penyelesaikan konflik industry

c. Menggantikan pekerja dalam berbagai Lembaga kerjasama yaitu seperti Lembaga bipartit, Lembaga tripartite dan dewan penyelesaian konflik.

(18)

43

d. Membangun Lembaga serta melakukan kegiatan guna memajukan kesejahteraan para pekerja yaitu koperasi atau usaha lain.

e. Menjalin kerjasama dengan serikat pekerja internasional asaalkan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. (Simanjuntak, 2002)

2) Kewajibann Serikatt Pekerjaa

a. melindungi dan membela anggota dari pelanggaran ha- hak mereka;

b. memperjuangkan kepentingan anggota;

c. memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya;

d. mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada anggota sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. (Simanjuntak, 2002).

Macam-macam Serikat Pekerja

Serikat pekerja di Indonesia mempunyai banyak organisasi serikat pekerja yang mempunyai nama besar di Indonesia dan mempunyai peran penting dalam memperjuangkan hak dan kewajiban serikat pekerja yaitu :

a. KSPSI (Konfedarasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) KSPSI Merupakan organisasi pengelompokkan serikat pekerja tunggal di Indonesia. Sampai saat ini KSPSI masih tetap menjadi pemainn utamaa dalamn wajahh

(19)

44

hubungann industriall melaui basiss keanggotaaan yangg dii pertahankandi banyakk sektorr. KSPSIi jugaa mempertahankann wakil-wakilnyaa dalamn banyakk badann dann komitee resmii.

b. KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) ini disahkan pembentukannya pada awal tahun 2003. Sebagian besar dalam pengelompokkannya ini adalah serikat pekerja Industri. Kongres pembentukannya melalui spandukk yangg memproklamirkann sebagaii organisasii yangg

“membangun gerakan serikat pekerja yang bebas, independen dan demokratis”. KSPSI juga mempunyai hubungan kerja dengan International Confederation of Free Trade Unions (ICFTU).

c. SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia)

SBSI merupakan anggotaa konfederasii buruhh duniaa ( worldd Confederationn Off Labourr). SBSIi telahh mendaptkan dukungann internasionall yangg signifikann.

Baruu-baruu inii SBSIi mendapatkan bantuann Unii Eropaa untukk proyekk pembangunann pelatihann dipinggirann Kotaa Jakartaa.

d. Organisasii-organisasii lainnyaa

Pada saat ini banyak organisasii baruu yangg muncull darii jaringann buruhh nonn pemerintahh yangg

(20)

45

berkembangg semasas ordee baruu. Salah satunya yangg terkenall adalahh FNPBIi (Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia) ini salah satu organisasi buruh yang baru muncul di Indonesia namun non pemerintah dan ada lagi yaitu ASPEK (Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia) merupakan serikat pekerja meskipun kecil akan tetapi bisa berkembang di sector keuangan, yang saat ini memiliki anggota di berbagai industri.(Quinn, 2003)

Jadi serikat pekerja ini merupakan organisasi yang dibentuk oleh pekerja sebagai wadah untuk pekerja-pekerja perusahaan untuk menyampaikan aspiranya untuk melindungi hak dan kewajiban serikat pekerja. Serta wakil dari pekerja perusahaan dalam pembuatan perjanjian kerja di perusuahaan tersebut.

Perselesihan yang terjadi Antara Serikat Pekerja Dengan Perusahaan

Permasalahan perselisihan hubungan industrial ini mencuat karena perbedaan pendapat yang berujung pertentangan.

Pengertian lebih jelas nya terdapat dalam UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yaitu terdapat dalam Pasal 1 UU No. 2 Tahun 2004 yaitu :

(21)

46

1) Perselesihan Hak adalah perselisihan yang terjadi akibat tidak terpenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan terhadap ketentuan Undang-Undang dan Perjanjian kerja.

2) Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan perubahan syarat-syarat kerja yang akan ditetapkan di dalam perjanjian kerja bersama.

3) Perselisihan Pemutusan Hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pemutusan hubungan kerja oleh salah satu pihak.

4) Perselisihan antar serikat pekerja adalah perselisihan antara serikat pekerja dengan serikat pekerja lain dalam satu perusahaan karena tidak adanya kesesuaian paham mengenai anggota, dan pelaksanaan hak dan kewajiban perserikatkerja.

Serikat Pekerja Organisasi Independent

Pengertian Serikat Pekerja/Buruh menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Pasal 1 Ayat (1) adalah sebagai berikut: Serikat Pekerja atau Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membele serta melinungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta

(22)

47

meningkatkan kesejahteraan pekerja/ buruh dan keluarganya.(Suhartoyo, 2019).

Serikat pekerja harus bebas yang berarti serikat pekerja dalam melaksanakan hak dan kewajibannya tidak berada dalam tekanan pihak lain. terbuka yang berarti serikat pekerja dalam menerima anggota dan memperjuangkan kepentingan tidak membedakan aliran politik,suku,ras,agama dan jenis kelamin.

Mandiri berarti bahwa serikat pekerja dalam mendirikan, menjalankan organisasinya ditentukan kekuatan sendiri, tidak dikendalikan oleh pihak lain (Independen). Demokratis berarti dalam pembentukan organisasi dan pemilihan pengurus serta memperjuangkan hak dan kewajiban dilakukan sesuai dengan prinsip demokrasi. Bertanggung jawab berarti dalam mencapai tujuan dan malaksanakan hak dan kewajiban serikat pekerja bertanggung jawab kepada anggita masyarakat.

2.2.3. Peran Perusahaan

Perusahaan merupakan kumpulan beberapa orang yang membentuk suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar sperti bahan baku dan tenaga kerja yang dikelola serta di proses untuk mengahsilakn barang atau jasa (Output) untuk pelanggan.

Adapun Peran perusahaan yang ada sebagai berikut :

(23)

48

1) Sebagai Agen Pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.

2) Sebagai Produsen yang mengahsilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga dan pemerintahan.

3) Sebagai distributor penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen agar barang tersebut sampai kepada konsumen tepat waktu.

4) Sebagai menyejahterahkan masyarakat dengan adanya perusahaan maka akan terbuka lebar lowongan pekerjaan yang menjadikan perekonomian semakin meningkat.

Bentuk-Bentuk Perusahaan

Perusahaan dapat digolongkan dalam perusahaan swasta, perusahaan milik negara dan perusahaan milik Daerah yaitu sebagai berikut :

1) Perusahaan Swasta

Perusahaan swasta merupakan perusahaan yang dibentuk oleh perseorangan dan dimiliki sepenuhnya oleh individu.

Bentuk perusahaan ini pada umumnya selalu diasosiasikan sebagai badan usaha yang bertujuan mencari keuntungan sehingga ukuran keberhasilan dilihat dari keuntungan dari hasil usahanya.

2) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsung

(24)

49

yang berasal dari kekayaan negara. Memberikan sumbangan untuk perkembangan negara.

3) Badan Usaha milik Daerah

Badan Usaha Milik Daerah adalah Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Perusahaan Daerah, perusahaan daerah merupakan badan usaha yang bersifat memberikan jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum, dan memupuk pendapatan.(Suparnyo & Suciningtyas, 2012) 2.2.4. Harmonisasi

Istilah harmonisasi dalam kajian berawal dari kata harmoni (bahasa Yunani harmonia), yaitu terikat secara serasi dan sesuai. Ditinjau dari aspek filsafat, harmoni diartikan kerja sama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur, misalnya antara jasad seorang manusia hendaknya harus ada harmoni, kalau tidak belum dapat disebut pribadi (Firmansyah, 2015).

Harmonisasi merupakan sebagai upaya untuk mengatasi batasan-batasan perbedaan, hal-hal yang bertentangan, dan kejanggalan.Istilah harmonisasi secara estimologis menunjuk proses yang bermula dari suatu upaya untuk merealisasi system harmoni. (https://www.kanalpengetahuan. com/pengertian- harmoni-harmonis-dan-harmonisasi, Diakses pada 2 Maret 2020). Jadi Istilah Harmonisasi ini merupakan sebagai upaya

(25)

50

untuk menyelaraskan, menyerasikan atau menyesuaikan pada sesuatu yang dianggap tidak sesuai apa yang diharapkan.

Sehingga menghasilkan sesuatu yang baik di berbagai hal.

Istilah Harmonisasi secara etimologis menunjuk pada proses yang bermula dari sautu upaya, untuk system harmonis.

Istilah harmonis juga di artikan keselarasan, kecocokan, keselarasan, kecocokan, keserasian, keseimbangan yang menyenangkan. Menurut psikologis, harmonisasi dapat dapat di artikan keseimbangan dan kesesuaian segi-segi dalam perasaan, alam, pikiran dan perbuatan individu, sehingga tidak terjadi hal- hal ketegangan yang berlebihan (Goesniadhie, 2006).

Disharmonisasi

Disharmonisasi merupakan keadaan yang biasa mencerminkan suatu kondisi dalam situasi yang terjadi dalam suatu kelompok dan kelompok ini merupakan kumpulan manusia. Disharmonis selalu berkaitan dengan keadaan kelompok maupun dalam rumah tanggal. jadi apabila didalam kelompok atau keluarga tersebut terlihat tidak bahagia, maka keluarga tersebut dinyatakan disharmonis (Gunarsa, 1993).

Disharmonis merupakan suatu bentuk tidak terjadi keselarasan secara keseluruhan yang beranggapan mempunyai nilai negatif. Maka dari itu dapat dinyatakan bahwa disharmonis

(26)

51

adalah suatu keadaan yang tidak bahagia di suatu kelompok manusia itu ddapat dinyatakan disharmonis.

2.2.5. Hubungan Industrial

Hubungan industrial merupakan hubungan antara pekerja dengan manajemen atau pengusaha, dalam konteks organisasi. Para pekerja dalam hubungan ini biasanya diwakili oleh serikat pekerja atau serikat buruh. Dalam lingkup yang lebih luas, hubungan industrial adalah interaksi pengusaha, pekerja dan pemerintah atau lembaga lainnya yang memediasi interaksi tersebut (Marwansyah, 2016 : 387) (Merta et al., 2019).

Hubungan Industrial adalah hubungan antara para pelaku kegiatan proses produksi (pekerja, pengusaha), untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai hasil usaha, dan pemerintah yang mengayomi dan berkepentingan untuk pembinaan ekonomi nasional. Jika diperinci pada dasarnya hubungan industrial meliputi hal-hal: (1) Pembentukan perjanjian kerja/ perjanjian kerja bersama yang merupakan titik tolak adanya hubungan industrial; (2) Kewajiban pekerja/buruh melakukan pekerjaan pada atau dibawah pimpinan pengusaha, yang sekaligus merupakan hak pengusaha atas pekerjaan dari pekerja/buruh; (3) kewajiban pengusaha membayar upah kepada pekerja/buruh yang sekaligus merupakan hak pekerja/buruh atas

(27)

52

upah; (4) Berakhirnya hubungan industrial dan; (5) Caranya perselisihan antara pihakpihak yang bersangkutan diselesaikan dengan sebaik-baiknya (Fritjie Rumimpunu, 2015).

2.2.6. Fungsi Hubungan Industrial

Adapun fungsi utama dari hubungan industrial yaitu :

1) Untuk menjaga kelancaran atau peningkatan produksi 2) Untuk memelihara dan menciptakan ketenangan dalam

Kerja Untuk menghindari dan mencegah pemogokan pekerja

3) Untuk ikut menciptakan serta memelihara stabilitas nasional

Hubungan industrial akan serasi apabila dikembangkan dan dilaksanakan dengan baik. Maka dapat membantu meningkatkan produksi, menambah kemungkinan kesempatan kerja, dan membantu pemerintah dalam pembagian merata dari hasil pembangunan nasional. Hubungan industrial juga bisa membantu pemerintah dalam menjalin kerjasama dengan organisasi perusahaan atau buruh.

Sarana Hubungan Industrial

Guna mewujudkan hubungan industrial dengan baik dan benar maka hubungan industrial perlu suasana yang kondusif dalam lingkungan kerja. Suasana tersebut akan terwujud apabila didukung sarana antara lain :

(28)

53 1) Serikat Pekerja

Adalah organisasi yang dibentuk dari,oleh dan untuk buruh baik di perusahaan maupun diluar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab. Guna memperjuangkan hak dan kewajiban buruh.

2) Organisasi Pengusaha

Adalah organisasi yang dibentuk oleh pengusaha Indonesia yang bersifat bebas, demokratis, mandiri, dan bertanggung jawab. Secara khusus menangani dibidang hukum dan ketenagakerjaan guna meningkatkan sumber daya manusia.

3) Lembaga Kerja Sama Bipartit

Adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hubungan industrial di suatu perusahaan. yang beranggotakan pengusaha dan serikat pekerja yang tercatat di suatu instansi yang bertanggung jawab di ketenagakerjaan.

4) Lembaga Kerja Sama Tripartit

Adalah forum komunikasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan, yang beranggotakan pengusaha, srikat pekerja, dan pemerintah.

5) Peraturan Perusahaan

(29)

54

Adalah peraturan yang dibuat tertulis oleh perusahaan mengenai syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan

6) Perjanjian Kerja Sama (PKB)

Adalah perjanjian kerja yang merupakan hasil dari perundingan antara serikat pekerja yang tercatat pada instansi yang bertanggunjawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha atau kumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.

7) Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan

Adalah peraturan yang dibuat secara partisipatif dengan melibatkan unsur pekerja dan pengusaha

8) Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Adalah pengadilan hubungan industrial yang sudah dibentuk berdasakan UU Nomor 2 tahun 2004. (Dahlia & Jumiati, 2011)

Jadi hubungan industrial ini merupakan hubungan antara pekerja, perusahaan dan isntansi terkait. Hubungan industrial juga dibagi menjadi dua bagian yaitu hubungan industrial bipartite dan tripartit. Hubungan industrial bipartite yaitu hubungan yang terjadi antara dua pihak yang saling berkaitan seperti hubungan anatara pekerja dengan perusahaan. sedangkan tripartite yaitu hubungan anatara tiga pihak. Seperti hubungan antara pekerja, perusahaan dan instansi terkait. Hubungan industrial ini sebagai salah satu dalam penyelesaian permasalahan.

(30)

55

2.2.7. Kedudukan Perusahaan dengan Serikat Pekerja

Hubungan Pekerja dengan perusahaan adalah hubungan ketergantungan akan tetapi seringkali berat sebelah. Berat sebelah ini diakibatkan oleh hubungan kekuasaan. Dalam hubungan kekuasaan ada yang menguasai dan ada yang dikuasai.

Ada yang memerintah dan ada yang diperintah. Kondisi seperti ini memicu terjadinya konflik antara para pekerja dengan pihak perusahaan.

Konflik ini terjadi karena perbedaan pendapat antara serikat pekerja dengan pihak perusahaan. Disini keberadaan organsasi merupakan kebutuhan bagi parah pekerja. Organisasi yang dimaksud adalah serikat pekerja keberadaan serikat pekerja ini menjadikan setara antara serikat pekerja dengan pihak perusahaan (Hernawan, 2013). Organisasi serikat pekerja ini mempunyai peran memperjuangkan hak para anggota nya dan menyampaikan aspirasi para pekerja. dalam memperjuangkan hak-hak para pekerja serikat pekerja mempunyai paying Hukum yang kuat yang memberikan serikat pekerja menjadi lebih kuat dan memiliki hubungan setara dengan pihak perusahaan. Seperti yang diatur dalam undang-undang PPHI Pasal 3 sampai pasal 7 tahun 2004 yaitu Perselisihan Hubungan industrial wajib diselesaikan dulu melalui perundingan bipartite secara musyawarah dan mufakat. Perundingan bipartite ini dilakukan antara pengurus serikat pekerja dengan pihak perusahaan saja.

(31)

56

Apabila dalam perundingan bipartite gagal maka langakah selanjutnya melalui penyelesaian tripartite seperti pada Undang- undang No. 2 Tahun 2004 yaitu pihak ketiga yang dilibatkan dalam penyelesaian hubungan industrial melalui mediasi, konsiliasi dan arbitrase(Santoso, 2019). Penyelesaian ini melibatkan Pengurus serikat pekerja, Pemerintah (dinas Terkait) dan Perusahaan. Proses penyelesaian ini melalui mediasi ini merupakan wajib.proses mediasi ini apabila tercapai kesepakatan maka akan dibuatkan Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani oleh pengurus serikat pekerja, pemerintah dan perusahaan. Dalam proses penyelesaian ini terlihat bahwa serikat pekerja mempunyai hak setara dalam penyelesaian hubungan industrial ini.

(32)

57 2.3 KERANGKA TEORI

Teori yang digunakan untuk menganalisis data yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah teori Konflik fungsional dengan menggunakan konsep safety valve dari Lewis Coserr.

Teorii tentangg fungsionall sosiall konflikk merupakan salahh satuu teorii konflikk yangg diperkenalkann pertamaa kalii padaa tahunn 1956i melaluii karyaa Lewiss Coserr yangg berjudull Thee functionss off Sosiall Conflictt yangg diangkatt darii desertasii doktoralnyaa. Teori Konflik lewis A. Coser ini termasuk dalam teori konflik modern yang bersifat alami. Coser lebih berfokus pada fungsi konflik yang bersifat positif daripada melihat konflik yang bersifat negative.(Rofiah, 2017).

Coser melihat konflik merupakan perjuangann atass nilaii-nilaii dann menuntutt statuss yangg langkaa, kekuasaann, dann sumberr yangg menetralisasikann tujuan-tujuann lawann untukk melukaii atauu mengeliminasii lawan-lawann merekaa (Irving, 1998). Lewis A. Coser mengatakan bahwasanya tidak akan ada teori konflik sosial yang bisa merangkum seluruh fenomena tersebut. Oleh karena itu Coser tidak ingin menafsirkan teori umum, akan tetapi Coser ingin karyanya dijadikan sebagai suatu usaha untuk mendeskripsikan konsep konflik sosial bahwa konflik bersifat positif untuk masyarakat daripada melihat perusakan solidaritas, khususnyaa untukk isu-isuu konflikk ituu diakuii dann dihadapii secaraa terbukaa daripadaa ditekann (Coser, 1956).

(33)

58

Coser juga memadukann antaraa duaa teorii adalah teorii fungsionall structural dengan teorii konflikk. Maka dari ituu, teorii konflikk yangg dikembangkann Coserr disebutt Fungsionalismee Konflikk Sosiall.

Asumsinyaa dengann kombinasii makaa keduaa teorii ituu akann menjadii lebihh kuatt ketimbangg masing-masingg berdirii sendirii (Ritzer&Goodman, 2004). Coser juga menyatakan bahwa konflik social juga sering diabaikan oleh ahli sosiolog, karena mayoritas cenderung pada konflik pada sisi negative yang meremehkan tatanan, stabilitas, dan persatuan atau menggambarkan dalam keadaan terpecah-belah. Coser sendiri ingin memperbaiki dengan menekankan konflik pada sisi positif yaitu konflik itu dapat memberi sumbangan pada ketahanan dan adaptasi, kelompok, interaksi, dan system social. Maksudnya bahasa fungsionalisme yang di pakai seolah-olah menyesuaikan dengan definisi konflik social yang ditemukan lewis Coser sendiri. Meskipun definisi ini memfokuskan pada adanya pertentangan, perjuangan memperoleh sumber yang langka, yaitu yang dimana setiap orang ingin berusaha dengan mendapatkan keuntungan yang lebih dari orang lain. Namun Coser menafsirkan dengan menyatakan bahwa bahwa konflik tidak hanya konflik bersifat disfungsional (buruk) namun ada yang bersifat fungsional (baik).

Menurutt Coserr dalamn mengelolaa konflikk, Hall yangg dikelolaa yaitu perasaann permusuhann paraa pihakk yangg terlibatt. Perasaann tersebutt apabila tidakk dikelolaa dengan baik dan benar maka akan merusak system. Perasaan tersebut akan intensif apabila tidakk adaa penyalurann. Agar perilaku konflik itu bisa ditingkat yang terkontrol,perlu

(34)

59

adanya pengelolaan konflik dengan cara menyalurkan rasa permusuhan.

Dengan cara menggunakann konsepp katupp Penyalamat (Safetyy Valvee) untukk membicarakann hall tersebutt ( Harahap, 2019)

Menurut Coserr, katupp penyelamatt merupakan mekanismee khususs yangg mebiarkan luapann permusuhann tersalurr agarr tidakk mengahncurkan seluruhh strukturr. Katupp penyelamatt mempunyai fungsii sebagai penyalur energy permusuhann sehinggaa tidakk mengancamn atauu merusakk solidaritass. Katupp penyelamatt jugaa berfungsii sebagai mengalihkan konflik pada hal-hal lain. Coser memberikan contoh yang berupa pengalihan konflik dengan cara mengkambing hitamkan seseorang dari kelompok atau dari orangg yangg menyimpangg darii kelompokk ituu sendirii(Coser 1956;Johnson & paul, 1986). Dalamn hall inii katupp penyelamatt berfungsii sebagai meredamn suasanaa perselisihan paraa pihakk dan sebagaii jalann keluarr untuk meredahkan suasana permusuhann tersebut. Tanpaa meredahkan permusuhann, hubungan-hubungann diantaraa pihakk yangg bertentangann akann semakinn tajamn (Poloma, 2000).

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pasal 1 angka 28 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) berbunyi bahwa: “Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seoang yang

- Bila sesuai dengan perlengkapan yang dibebani arus beban lebih dalam waktu singkat (PUIL 2000:115) suatu pemutus sirkit yang nilai pengenalnya lebih besar dari

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Sehari-hari Dengan

kepastian untuk membuat keputusan sendiri apakah perlu evakuasi, tetap berada di tempat, atau kembali. Segera sesudah gempa berhenti, anggota Jaring Komunikasi SAR

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah titik lampu yang dipasang pada tiap ruang kuliah (kondisi eksisting) tidak sesuai dengan jumlah titik lampu pada

Sementara itu, dari tiga sumber benih yang digunakan, benih kakao Hibrida menunjukkan performa kecepatan tumbuh relatif yang lebih baik dibandingkan dengan benih

Dari hasil penelitian membuktikan bahwa dengan penerapan model Talking stick berbantuan media Audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keterampilan mengajar guru

Massa Cabai Perwakktu pada Suhu 400C Grafik menunjukkan pengeringan dengan suhu 40°C hingga cabai dinyatakan kering dengan penurunan massa cabai kurang lebih seperempat