BIOSFIR
Lingkungan Biosfir
Terdiri dari:
Fauna
Flora
•Organisme
•Populasi
•Komunitas
•Ekosistem
Suksesi Ekologis
Pergantian satu komunitas oleh komunitas lain
‘Niche’ Ekologis
Hukum
Thermodinamika
Rantai makanan
Kapasitas daya dukung
Biosfir dan Kesehatan
Pengaruh:
Positif
Negatif
Langsung
Tidak Langsung
• Sumber makanan
• Bahaya kesehatan secara fisik
• Mikroba patogen
• Vektor: Insekta penyebar penyakit
Makanan
Gizi: marasmus (kekurangan kuantitas), kwashiorkor (kualitas kurang)
Penyakit bawaan makanan:
– Keracunan makanan
– Kontaminasi rantai makanan:
1. Kontaminan Logam 2. Kontaminan Mikroba
3. Kontaminasi senyawa organik
Keracunan Makanan
Kondisi dengan gangguan gastro-intestinal Mendadak
Dalam waktu 2-40 jam setelah makan
Berlangsung 1-2 hari atau 7 hari atau lebih
Kondisi lain:
Gangguan syaraf, ginjal dll
Tanaman – Hewan Beracun
Tanaman mengandung CN, asam oksalat, dan fluor organik
Jamur :
– Pembentuk mycotoxin: Aspergillus flavus, Penicillium dan Fusarium
Algae: Pyrrophyceae, Cyanophyceae, Chrysophyceae Invertebrata: anemom, bintang laut
Vertebarata: ikan fugu, hati hiu Mamalia: hati anjing eskimo
Kontaminan Mikroba
Mikroba pembuat racun exotoxin dan endotoxin
Salmonella, Staphylococcs, Clostridium,
Bacillus cocovenas, Bacillus cereus
Bakteri Penyebab Keracunan Makanan
Bakteri Sumber Masa inkubasi Hari sakit
Salmonella Daging, ayam, telur
12 – 36 jam 1 – 7 hari
Staphylococcus Mulut, kulit,
hidung, rambut, tangan
2-6 jam 1-2 hari
Vibrio
parahaemolyticus
Makanan laut 2 – 48 jam 2 – 5 hari
Penyakit bawaan makanan
Penyakit Penyebab
Viral:
Diare
Hepatitis A
Rotavirus
Virus Hepatitis A Bakterial:
Kolera
Dysentriae bacilaris Typhus Abdominalis Tubercolosa
Vibrio cholerae Shigella sp
Salmonella typhi
Mycobacterium tubercolosa Protozoa:
Dysentriae amoeba Entamoeba histolytica Metazoa:
Ascariasis Oxyuriasis Trichinosis
Ascaris lumbricoides Enterobius vermicularis Trichinella spiralis
Sumber: Soemirat, …..
Kontaminan Logam
Tidak menimbulkan gejala diare Contoh:
– Merkuri: Minamata
– Cadmium: sakit ginjal dengan gejala menyerupai sakit kibat infeksi
– Mangan: Syaraf dengan gejala Parkinson
Logam berat pada sayuran dan ikan (Bandung, 2004):
– Kangkung: Hg: 0,005 – 0,02 mg/kg
– Ikan: Pb: 0,335 mg/kg dan Cd 0,212 mg/kg
Kontaminasi Senyawa Organik
Pestisida/insektisida gangguan Pewarna:
Rhodamin B pada: kerupuk, jelli/agar-agar, aromanis, dan minuman.
Paparan Rhodamin B terhadap anak-anak SD kelas 4, 5 dan kelas 6: 0,379 - sebesar 0,455 mg/kg-hari. Iritasi sal pernafasan, kulit, pencernaan, gangguan hati
Pengental Pengawet Penyedap
Nomor Nama Bahan Aditif
Sering digunakan pada : Reaksi 102 Tartrazine
(warna)
Minuman, kue, makanan kering, es krim,
confectionery.
Asma, hiperaktif,
sensitivitas terhadap obat aspirin.
132 Indigotine (warna)
Tablet, kapsul, es krim, biscuit.
Nausea/mual, gatal kulit, alergi, high tekanan
darah tinggi.
172 Iron oxides (warna)
Ikan kaleng/kemas, ikan pasta.
Keracunan jika dosisi tinggi
222 Bisulphate (pengawet)
Bir, anggur, minuman ringan, buah yang dikeringkan, cordials.
Asma, menghancurkan vitamin B1, hiperaktif.
250 Sodium nitrite (pengawet)
Daging asap/awet, beberapa macam keju.
Hiperaktif, reaksi yang kurang baik pada anak- anak, berpotensi kanker.
320 Butylated
hydroxyanisole (antioksidan)
Makanan goring,
minuman ringan, minyak goring, margarin, permen karet.
Hiperaktif, asma, reaksi yang tidak baik, alergi, meningkatkan
kandungan kholesterol.
421 Mannitol (emulsifier)
Es krim, confectionary, makanan rendah kalori.
Alergi, diare, nausea.
621 Monosodium glutamate (MSG) (penyedap rasa)
Makanan berbumbu,
makanan ringan, Chinese cooking.
Hiperaktif, asma, reaksi yang tidak baik, alergi, sensitif terhadap aspirin.
951 Aspartame (pemanis)
Minuman diet, diabetic, confectionary, es krim.
Alergi, sakit kepala, penyakit gugup/cemas.
Tabel 1 Bahan Tambahan dalam Makanan
Tantangan Senyawa Kimia
Ada sekitar 15000 jenis senyawa kimia yang dikembangkan dan digunakan
Senyawa kimia sintetis (lbh murah): serat kimia (kain), bahan untuk gedung (karpet, dinding, dsb)
Produksi senyawa kimia sintetis:
meningkat dari 4,5 jt (1918) – 136
milyard kg
Pencegahan Penyakit Bawaan Makanan
1.
Pemilihan bahan baku
2.
Penyimpanan bahan baku
3.
Pengolahan
4.
Pengolah makanan bukan carrier
5.
Penyajian makanan
6.
Penyaji makanan (bersertifikat sehat)
7.
Penyimpanan makanan matang
1. Standard kualitas bahan makanan: warna, segar, bau, dll
2. Standard tempat pengolahan/penyajian
3. Prosedur standard pembersihan tempat, alat dll.
4. Standard kualitas makanan jadi/proses 5. Sertifikasi kesehatan pekerja
6. Inspeksi rutin :
Bahan, proses, penyimpanan, kemasan, makanan jadi, gedung peralatan, kes.
pekerja, desinfeksi 7. Partisipasi masyarakart
8. Penyuluhan/pendidikan/latihan.
PEMANTAUAN:
Pengendalian Vektor penyakit
Arthrophoda yang berhubungan dengan kesehatan:
• Nyamuk
• Lalat
• Pinjal, Kutu
• Tungau
Penyakit Bawaan Vektor
Nama Penyakit Agent Vektor
Malaria Plasmodium malariae Anopheles sundaicus Dengue haemorrhagic
fever
Virus DHF Aedes aegypti
Filariasis F. bancrofti Culex pipiens, C.
fatigus
Kolera Vibrio cholerae Musca domestica
Disentri S. Shigae Musca domestica
Typhus S. typhii Musca domestica
Toxoplasmosis Toxoplasma Ct. felis Cacing pita anjing Dipylidium caninum Ct. canis
Excreta-related insect vector :
Ada tiga jenis yaitu : nyamuk, lalat dan kecoa.
Nyamuk culex pipiens berkembang biak pada air yang terkontaminasi oleh tinja.
Lalat dan kecoa berkembang biak pada pembuangan tinja, lalat dan kecoa akan membawa patogen pada permukaan tubuh maupun pada saluran intestinal.
Lalat menularkan penyakit dengan cara transmisi mekanis:
seekor lalat dapat ditemui bakteri 550 – 6.600.000
•pada daerah kumuh: 3.683.000 bakteri/lalat
•pada daerah yang lebih bersih: 1.941.000 bakteri/lalat
Filariasis (Kaki gajah)
Pengendalian Vektor Penyakit
Pengendalian cara kimia
Pengendalian secara terpadu Pengendalian dengan rekayasa
Modifikasi lingkungkungan Manipulasi lingkungan
Pengendalian cara biologis
Modifikasi Lingkungan :
Mengelola lingkungan dengan perubahan /
perbaikan bentuk fisik yang bersifat permanen terhadap tanah., air dan tumbuhan.
Tujuan : Menghilangkan / memperkecil habitat vektor
Contoh :
Drainase
Pengaturan tinggi permukaan tanah Konstruksi bangunan
Manipulasi Lingkungan
Mengelola lingkungan dalam bentuk aktifitas perencanaan berulang untuk memberikan
kondisi sementara yang tidak menguntungkan bagi perkembang-biakan vektor di habitatnya.
Contoh :
Pengelolaan saluran
Perubahan salinitas air
Perubahan tinggi muka air di waduk
Pengendalian cara biologi
Bakteri patogen terhadap Arthropoda - Baccilus thuringiensis
- Baccilus sphaericus
Membentuk spora yang toksik
Memberi hasil yang baik pada pengendalian nyamuk dan larva blackfly
Dikembangkan sejak tahun 1988
Pengendalian cara biologi
Nyamuk Toxorhynchites
Larvanya menyerang larva Aedes pada breeding place free holes.
Nyamuk betina dewasa tidak mengigit
Poecilia reticulata dapat hidup pada air kotor, mengontrol L. quinquesfasciatus
Gambusia affinis cukup toleran pada air
terpolusi, efektif di gunakan di perkotaan, dapat hidup di saluran drainase tertutup, ukuran kecil dapat menembus tanaman air
Gambusia affinis berkembang biak cepat Pemakaian 2 –3 ikan/m2 efektif