• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2016). Populasi dalam penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2016). Populasi dalam penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki dan dianggap dapat mewakili populasi (Sekaran, 2016). Metode penetapan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang terbatas pada jenis tertentu yang memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2016). Berikut adalah kriteria yang digunakan untuk memilih sampel.

1. Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 selama tiga tahun berturut- turut tahun 2013-2015.

2. Perusahaan LQ45 yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya.

3. Perusahaan LQ45 tersebut telah menyampaikan laporan keuangan tahunan berturut-turut untuk tahun 2013-2015 yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini, serta laporan keuangan tersebut telah diaudit dan disertai laporan auditor independen.

(2)

30

Berdasarkan kriteria di atas maka perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 yang memenuhi syarat dalam penelitian ini sebanyak 25 perusahaan, selama 3 kali publikasi laporan keuangan tahunan (2013-2015) sehingga jumlah data yang digunakan sebanyak 75 data penelitian.

3.2. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (secondary data). Data sekunder merupakan sumber data yang mengacu pada pengumpulan informasi dari sumber data yang telah ada (Sekaran, 2016). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan yang diakses dari website BEI (www.idx.co.id) pada 17 Februari 2017.

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2016). Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen dan lima variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay, sedangkan variabel independen meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran KAP, dan opini auditor. Untuk lebih memperjelas lingkup dalam penelitian ini, tiap-tiap variabel perlu didefinisikan agar lebih fokus dan tidak keluar dari permasalahan.

(3)

31 3.3.1. Variabel Dependen

Sekaran (2016) menjelaskan bahwa variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay. Audit delay merupakan lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor independen yang dilihat dari tanggal penutupan tahun buku perusahaan hingga tanggal dinyatakannya opini audit pada laporan keuangan. Untuk menghitung audit delay adalah sebagai berikut:

3.3.2. Variabel Independen

Sekaran (2016) menjelaskan variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran KAP, dan opini auditor.

3.3.2.1. Ukuran Perusahan

Ukuran Perusahaan adalah suatu skala yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan besar atau kecilnya perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dengan total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Dalam

Audit Delay = ∑ (tanggal tahun tutup buku perusahaan sampai dengan tanggal dinyatakannya opini auditor dalam laporan keuangan)

(4)

32

penelitian ini ukuran perusahaan diukur menggunakan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran Perusahaan diukur menggunakan log size (natural logaritma) untuk menghaluskan besarnya angka dan menyamarkan ukuran regresi (Rahmawati dan Suryono, 2015). Untuk menghitung ukuran perusahaan adalah sebagai berikut:

3.3.2.2. Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio return on assets (ROA) yang dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan total aktiva. ROA adalah rasio yang mengukur laba bersih yang diperoleh dari total aktiva yang dimiliki perusahaan, tingkat produktivitas perusahan dalam menghasilkan laba bersih melalui kegiatan operasi, serta efektivitas penggunaan total aktiva yang dimiliki (Indra dan Arisudhana, 2012). Untuk menghitung profitabilitas perusahaan adalah sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)

ROA = EBIT Total Aset

(5)

33 Keterangan

EBIT = laba sebelum pajak penghasilan

3.3.2.3. Solvabilitas

Solvabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansisal pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Carslaw dan Kaplan (1991) mengukur solvabilitas menggunakan debt to total asset, maka dalam penelitian ini solvabilitas diukur menggunakan total debt to total asset (TDTA), yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah utang baik utang jangka panjang maupun jangka pendek dengan jumlah aktiva (total assets). Untuk menghitung solvabilitas perusahaan adalah sebagai berikut:

3.3.2.4. Ukuran Kantor Akuntan Publik

Dalam penelitian ini, KAP dikategorikan menjadi KAP The Big Four dan KAP Non The Big Four. Ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy. Variabel dummy adalah sebuah variabel nominal yang digunakan di dalam regresi berganda yang diberi kode 1 dan 0 (Ghozali, 2013). Apabila perusahaan diaudit oleh KAP The Big Four maka diberi nilai 1 dan apabila

TDTA = Total Kewajiban Total Aset

(6)

34

perusahaan diaudit oleh KAP Non Big Four maka diberi nilai 0 (Rahmawati dan Suryono, 2015).

3.3.2.5. Opini Auditor

Opini Auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Terdapat lima jenis opini auditor yaitu Unqualified Opinion, Unqualified Opinion report with Explanatory Language, Qualified Opinion, Adverse Opinion, dan Disclaimer of Opinion. Opini auditor dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan variabel dummy dengan kategori 1 apabila auditor memberikan opini unqualified opinion pada laporan keuangan auditan. Untuk opini selain unqualified opinion masuk pada kategori 0.

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah tahapan untuk mendapatkan informasi relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah (Ghozali, 2013). Penelitian ini dirancang untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran KAP, dan opini auditor terhadap audit delay. Analisi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dilakukan analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik.

Dalam penelitian ini menggunakan alat bantu software komputer program SPSS versi 21.

(7)

35 3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini, statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variebel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi. Selain itu, statistik deskriptif adalah suatu cara untuk menggambarkan persoalan yang berdasarkan data yang dimiliki dengan cara menata data tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui karateristik data jika akan digunakan untuk keperluan selanjutnya.

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan validitas hasil penelitian dengan data yang dipakai tidak bias, konsisten dan penaksiran regresinya efisien (Ghozali,2013). Uji asumsi klasik adalah prasyarat yang harus dipenuhi dalam melakukan regresi linier berganda. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

3.4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013).

Alat uji yang digunakan untuk melihat uji normalitas yaitu dengan menggunakan

(8)

36

uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi untuk variabel yang dianalisis memiliki nilai signifikansi (P-Value) lebih besar dari 0,05 (5%).

3.4.2.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013).

Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam suatu model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk menentukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10.

3.4.2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013). Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode sebelumnya dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi (Rachmawati, 2008). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini

(9)

37

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013).

Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan run test yang merupakan bagian dari statistik non-parametrik. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (Ghozali, 2013).

Jika Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dari 5% maka terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% maka tidak terjadi autokorelasi.

3.4.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variance dari setiap error bersifat heterogen yang berarti melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa variance dari error harus bersifat homogen (Rachmawati, 2008).

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID (Ghozali, 2013).

(10)

38

Dasar analisis bagi pengujian heteroskedastisitas yaitu:

a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas;

b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas.

3.4.3. Analisis Model

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model yang digunakan dalam penelitian adalah:

Keterangan:

Y = Audit Delay β1X1 = Ukuran Perusahaan β2X2 = Profitabilitas β3X3 = Solvabilitas β 4X4 = Ukuran KAP β 5X5 = Opini Auditor β0 = Konstanta

e = error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β 4X4 + β 5X5 +e

(11)

39 3.4.3.1. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan nilai adjusted R2 untuk mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

3.4.3.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Jika F statistik < 0,05 atau F hitung > F tabel berarti bahwa semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya.

(12)

40 3.4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran KAP, dan opini auditor terhadap audit delay. Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Uji Signifikansi Parsial (Uji t). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,01 (α = 1%), 0,05 (α = 5%), dan 0,10 (α = 10%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. jika nilai signifikansi > 0,10 maka hipotesis nol diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi di antara 0,05 dan 0,10 maka hipotesis nol ditolak (koefisien regresi cukup signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap variabel dependen.

3. Jika nilai signifikansi di antara 0,01 dan 0,05 maka hipotesis nol ditolak (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

(13)

41

4. Jika nilai signifikansi < 0,01 maka hipotesis nol ditolak (koefisien regresi sangat signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan membuat sebuah rancangan prototype sistem informasi pelayanan

Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian terlampir untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui email kreativitas.belmawa@qmait.com paling

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax

Pada teks tersebut, bisa dilihat dengan gamblang bagaimana proses pergeseran struktur yang mengacu kepada bahasa sasaran. Faktor komunikasi yang efektif terhadap bahasa

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Penetapan tersebut atas dasar asumsi bahwa pembentukan agregat pada bahan tanah tekstur berpasir akan meningkatkan ketersediaan air, absorpsi hara oleh bibit kelapa sawit,

Didalam contoh kasus di atas di perlihatkan bahwa aktualisasi pancasila belum sepenuhnya terimplementasikan, terutama di dalam kehidupan akademik, padahal di ketahui bahwa

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web berbasis SMS yang mampu mempermudah komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa dengan hasil pengujian sebagai berikut : Dari ahli