9 BAB II
TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi acuan dalam melakukan penelitian, sehingga penulis dapat memperkarya teori yang di gunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, penulis memaparkan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan tentang variabel yang mempengaruhi minat masyarahat dalam investasi emas antara lain :
1. Yani (2017) membahas tentang “Minat Masyarakat Terhadap Investasi Logam Mulia Di Pegadaian Syariah UPC Semangka Kota Bengkulu”. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang di dapat dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan hasil faktor yang mempengaruhi minat masyarakat berinvestasi logam mulia/emas/MULIA yaitu karena masyarakat mengetahui bahwa investasi emas/MULIA di Pegadaian Syariah menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dan pengetahuan masyarakat tentang bentuk pelayanan.
2. Muhamad Sodik (2017) membahas tentang “Pengaruh Fluktuasi Harga Emas Terhadap Minat Bertransaksi Nasabah Pegadaian Syariah (Studi Pada Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung 2016-2017)”.
Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif yang di dapat dari wawancara dan kuesioner dengan nasabah di Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung, serta mengunakan data sekunder dari perpustakaan dan buku. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa minat
bertransaksi gadai emas nasabah tidak di pengaruhi oleh fluktuasi harga emas melainkan karena desakan kebutuhan individu.
3. Rizkiyati (2015) “Faktor Yang Mendorong Masyarakat Membeli Emas di Kota Singaraja”. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dan metode analisis yang digunakan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian faktor yang mendorong masyarakat membeli emas di Kota Singaraja adalah faktor harga emas dengan nilai varian 53,424%, harga barang lain yang terkait sebesar 14,514%, pendapatan konsumen sebesar 8,678%, selera sebesar 7,111%, jumlah penduduk sebesar 6,312%, ramalan harga 4,303%, distribusi pendapatan 3,002%, dan usaha-usaha penjual sebesar 2,655%.
4. Pajar (2017) “Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY” Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yang di dapat dari wawancara dan kuesioner dengan nasabah di Pegadaian Syariah, serta mengunakan data sekunder dari perpustakaan dan buku. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa terdapat nilai sig sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dari hasil nilai tersebut menunjukan bahwa “motivasi investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal pada mahasiswa FE UNY”
Berdasarkan penjelasan dan uraian dari keempat penelitian terdahulu di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan peneliti saat ini. Peneliti saat ini memiliki persamaan pembahasan yaitu mengenai minat msyarakat dalam investasi emas, pada penelitian pertama, kedua, ketiga dan keempat memiliki persamaan membahas tentang investasi emas, dan jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Sedangkan yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah melakukan analisis harga emas, pendapatan, dan motivasi terhadap minat masyarakat berinvestasi emas dengan tujuan penelitian sebagai penegasan kembali tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat berinvestasi emas di Kota Malang dan memperkuat hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan pada uraian penelitian-penelitian yang sebelumnya penelitian ini memiliki perbedaan pada pembahasan yaitu lokasi dan tahun penelitian yang berbeda, metode analisis data yang di gunakan, pengambilan data sekunder dari pihak lembaga keuangan dan berfokus pada 3 variabel saja, yaitu harga emas, pendapatan, dan motivasi terhadap minat masyarakat berinvestasi emas.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Harga Emas
Harga adalah senilai uang yang harus dibayarkan konsumen kepada penjual atau sebaliknya untuk mendapatkan suatu barang atau jasa yang diinginkan. Sedangkan emas adalah logam mulia yang padat, lembut, mengkilat, dan salah satu logam yang paling lentur diantara logam lainnya. Dibandingkan dengan jenis logam lainnya emas memiliki beberapa kelebihan, seperti pendapat Jack Weatherford “dimanapun orang ingin menyentuhnya, mengenakannya, bermain-main dengannya dan juga memilikinya, karena berbeda dengan tembaga yang berubah menjadi hijau, besi yang mudah berkarat dan perak yang memudar, emas murni tetaplah murni dan tidak berubah”. Sifat-sifat alamiah inilah yang menyebabkan nilai atau harga emas menjadi amat bernilai. (Sholeh Dipraja dalam
Sela Oktaria, 2011). Hal tersebut dikarenakan daya tahan emas yang cukup kuat dalam menghadapi dampak dari inflasi. Ini dibuktikan dari harganya yang cenderung stabil dan naik serta sangat jarang sekali emas mengalami penurunan harga yang tajam.
Harga emas dipengaruhi tujuh hal diantaranya nilai tukar USD, inflasi, suku bunga, isu global (politik, krisis, resesi, atau perang), keseimbangan supply demand (penawaran permintaan) logam mulia, naiknya permintaan industri berbahan baku emas, monopoli emas dunia. Berikut penjelasan indikator tersebut:
1. Nilai Tukar USD
Harga emas dan nilai tukar (kurs) memiliki hubungan yang sangat erat, dikarenakan spot emas dunia yang menjadi penentu utama pasar di Indonesia secara umum dipublikasikan dalam bentuk mata uang US Dollar. Adapun kondisi ketika US Dollar menguat maka akan berdampak pada harga emas yang semakin tinggi, dan sebaliknya. Penentuan nilai dalam rupiah per gram dari satuan USD per troy once, kita harus mengkonversikan niai tukar USD ke rupiah. Apabila mata uang US Dollar menguat, maka nilai rupiah akan naik akibat penguatan US dollar, sedangkan harga emas yang di jual dalam US Dollar akan naik nilainya dan sebaliknya. Hal ini membuktikan bahwa kenaikan nilai tukar rupiah terhadap USD akan menaikkan harga emas Indonesia.
2. Inflasi
Harga emas dan tingkat inflasi memiliki hubungan yang positif, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Nopirin bahwa tingkat inflasi yang tinggi mendorong orang cenderung menukarkan kekayaan jenis surat berharga dengan kekayaan fisik seperti rumah atau perhiasan.
3. Suku Bunga
Harga emas dapat dipengaruhi oleh suku bunga, hal ini dijelaskan dalam teori bahwa jika suku bunga kemungkinan akan turun, maka emas pun akan meningkat. Teori ini telah dibuktikan oleh penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa adanya pengaruh negatif dan signifikan suku bunga terhadap harga emas di Indonesia.
4. Keadaan Politik Dunia
Harga emas dapat dipengaruhi oleh politik dunia, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya harga emas yang terjadi tahun 2002 hinggal awal tahun 2003 merupakan dampak dari serangan sekutu Amerika Serikat kepada Irak. Kejadian ini membuat sebagian investor beralih dari pasar uang dan pasar saham ke investasi emas, sehingga permintaan terhadap emas melonjak tinggi.
5. Supply dan Demand
Harga temas tdapat tdipengaruhi toleh tpermintaan tdan tpenawaran, thal tini
tdapat tdilihat tpada tperistiwa tyang tterjadi tpada tpertengahan ttahun t1980.
tKejadian tsaat tini, tpenjualan tforward toleh tperusahaan tpertambangan tselalu
tdisalahkan tatas tkejadian tkenaikan tharga temas. tHal tini tdilakukan
tmengamankan tharga toutput ttambang tpada tharga tyang tmenarik.
6. Kenaikan Permintaan dari Industri Berbahan Baku Emas
Naiknya tpermintaan temas tdunia tyang ttidak tdiikuti toleh tnaiknya tpasokan
temas tmengakibatkan tharganya takan tnaik tterus. tCina tdan tIndia tadalah tdua
tnegara tyang tpaling tbesar tmenghabiskan tuangnya tuntuk tmembeli temas. t54
tpersen tpermintaan temas tberasal tdaritindustri tperhiasan tdi tdunia, tseperti tyang
tterdapat tdi tIndia, tTiongkok tdan tAmerika tSerikat.
7. Monopoli Pembelian Emas Dunia
Beberapa tbank tsentral tdunia tterbukti ttelah tmemonopoli tpembelian temas
tdi tsamping tuang tkertas. tAdanya tpenimbunan tdi tawal, tbank tsentral tseperti
tsistem tcadangan tfederal t(Amerika tSerikat), tBundesbank t(Jerman), tdan tBank
tSentral tEropa t(ECB) ttelah tmemiliki tbanyak tcadangan temas.
2.2.2 Pendapatan
Menurut Marbun, (2019) tdalam tkamus tmanajemen tmenyatakan
tpendapatan tadalah tuang tyang tditerima toleh tperorangan, tperusahaan tdanorganisasi
tlain tdalam tbentuk tupah, tgaji, tsewa, tbunga, tkomisi, tongkos tdan tlaba. tAdapun
tmenurut(Reksoprayitno, t2004, tHal t79) tpendapatan t(revenue) tdidefinisikan tsebagai
ttotal tpenerimaan tyang tdiperoleh tpada tperiode ttertentu. t
Menurut Rahayu dalam Prabowo (2021) tberpendapat tbahwa tpendapatan
tpribadi t(personal tincome) tadalah tsemua tjenis tpendapatan tyang tditerima toleh
tpenduduk tsuatu tnegara, ttermasuk tpendapatan tyang tdiperoleh ttanpa tmemberikan
tsuatu tkegiatan tapapun.
Menurut Andrew & Linawati dalam Prabowo (2021) tmenyatakan tpersonal
tincome tadalah ttotal tpendapatan tkotor ttahunan tseorang tindividu tyang tberasal tdari
tupah,perusahaan tbisnis tdan tberbagai tinvestasi. tPersonal tincome tadalah tpenghasilan tpribadi
tsebelum tpajak. tPersonal tincome tdiukur tberdasarkan tpendapatan tdari tsemua tsumber.
Berdasarkan turaian tteori tdiatas tpenulis tmenyimpulkan tbahwa tpendapatan
tadalah tuang tdan tsemua tjenis tpendapatan tyang tditerimadalam tbentuk tupah, tgaji,
tsewa, tbunga, tkomisi, tongkos tdanlaba tkarena tseseorang tbekerja tataupun ttanpa
tmemberikan tsuatu tkegiatan tapapun tdalam tperiode ttertentu.
2.2.3 Motivasi
Motivasi tadalah tsuatu tkeadaan tdalam tdiri tseseorang tyang tmendorong
tkeinginan tindividu tuntuk tmelakukan tkegiatan-kegiatan ttertentu tguna tmencapai
ttujuan(Handoko dalam Marbun, 2019). Menurut Malik dalam Marbun (2019)
tmotivasi tdidefinisikan tsebagai tproses tdimana tindividu tmengenal tkebutuhannya tdan
tmengambil ttindakan tuntuk tmemuaskan tkebutuhan ttersebut. tDalam tkandungannya
tbahwa tmotivasi tmerupakan tsuatu tproses tdan tproses tini tdapat tmenjelaskan
tperbedaan tdalam tintensitas tperilaku tkonsumen t(investor). tKandungan tlainnya tdari
tdefinisi ttersebut tbahwa tmotivasi tmerupakan tdorongan, tyaitu tdorongan tbagi
tmanusia tuntuk tmengambil ttindakan ttertentu tdalam tupaya tmemuaskan
tkebutuhannya.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah teori hierarki Abraham Maslow. C dalam Malik (2017). tDari tpengertian tdiatas tdapat tdilihat tbahwa
tpendapat tdari tpara tahli tmempunyai tinti tyang tsama tyaitu tbagaimana tcaranya
tmemberikan tdorongan tkepada tindividu tagar tmau tbertindak t(bekerja) tsesuai tdengan
tapa tyang tdiharapkan. tDalam thal tini tbagaimana tcaranya tmemberi tdorongan tkepada
tmasyarakat tmau tmenunjukkan tminatnya tterhadap tinvestasi, tseperti thalnya tinvestasi
temas tdengan tmembeli temas. tJadi tmotivasi tadalah tsuatu tperangsang tatau tpendorong
tyang tterdapat tpada tdiri tseseorang tuntuk tmeningkatkan tsemangat tdan tkegairahan
tkerja tdan tkedisiplinan tsehingga tmereka tmau tmelakukan ttindakan-tindakan tuntuk
tmencapai ttujuan ttertentu.
Kesimpulannya tdari tpengertian tmotivasi tadalah tdimana tseseorang tsangat
tditentukan toleh tkebutuhan tdalam tdirinya tdan tfaktor tkebiasaan tdari tpengalaman
tbelajar tsebelumnya. tSeperti halnya tpengalaman tinvestor tyang tmenjadikan tkekuatan
tmotivasinya tuntuk tberinvestasi. tBerdasarkan tteori tlapangan tdari tkurt tlewin, tteori
ttersebut tmengemukakan tbahwa tperilaku tseseorang tmerupakan tfungsi tdari
tseseorang tterhadap tlingkungannya. tDalam tkaitannya tdengan tinvestasi, tinvestor
tdipengaruhi toleh tlingkungan tinvestasi tdan tlingkungan tpengembangan tberinvestasi
tsehingga ttermotivasi tuntuk tberinvestasi (Silmy, F.I dalam Malik (2017). tDalam
tpengembangan tmotivasi tuntuk tberinvestasi ttersebut, tdiperlukan tfaktor tlain tyang
tmempengaruhi tinvestor tberinvestasi tyaitu tpengetahun ttentang tinvestasi. T 2.2.4 Pengertian Minat Masyarakat
tMinat tdapat diartikan tsuatu tperasaan tsuka tatau ttertarik tterhadap tsuatu tobjek
tdi tluar tdiri tindividu tyang tdiikuti tdengan tmunculnya tperhatian tterhadap tobjek
ttersebut tyang tmengakibatkan tseseorang tmempunyai tkeinginan tuntuk tterlibat tatau
tberkecimpung tdalam tsuatu tobjek ttersebut, tkarena tdirasakan tbermakna tpada tdirinya
tsehingga tada tharapan tdari tobjek tyang tdituju(Yani, 2017).
Kegiatan tyang tdiikuti tseseorang tkarena tkegiatan titu tmenarik tbaginya,
tmerupakan tperwujudan tminatnya. Minat juga merupakan tsalah tsatu taspek
tpsikologis tyang tmempunyai tpengaruh tcukup tbesar tterhadap tprilaku tdan tminat tjuga
tmerupakan tsumber tmotivasi tyang takan tmengarahkan tseseorang tdalam tmelakukan
tapa tyang tmereka tlakukan(Yani, 2017). tMinat tadalah tkecenderungan torang tuntuk
ttertarik tdalam tsuatu tpengalaman tdan tuntuk tterus tdemikian titu (Yani, 2017).
tKecenderungan titu ttetap tbertahan tsekalipun tseseorang tsibuk tmengerjakan thal tlain.
Minat tjuga tdiartikan tsebagai tsuatu tkondisi tyang tterjadi tapabila tseseorang
tmelihat tciri-ciri tatau tarti tsementara tsituasi tyang tdihubungkan tdengan tkeinginan-
keinginan tatau tkebutuhan-kebutuhannya tsendiri. tOleh tkarena titu, tapa tyang tdilihat
tseseorang tsudah ttentu takan tmembangkitkan tminatnya tsejauh tapa tyang tdilihat titu
tmempunyai thubungan tdengan tdenagn tkepentingannya tsendiri. tHal tini tmenunjukan
tbahwa tminat tmerupakan tkecenderungan tjiwa tseseorang tkepada tseseorang
t(biasanya tdisertai tdengan tperasaan tsenang) tkarena titu tmerasa tada tkepentingan
tdengan tsesuatu ttersebut. t
Minat tbeli tkonsumen tmerupakan tbagian tdari tkomponen tperilaku tdalam
tsikap tmengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor dalam Benjamin (2019) tminat
tmembeli tadalah tmerupakan tbagian tdari tkomponen tperilaku tkonsumen tdalam tsikap
tmengkonsumsi, tkecenderungan tresponden tuntuk tbertindak tsebelum tkeputusan
tmembeli tbenar-benar tdilaksanakan.
Kotler tdan tKeller tdalam tRizkiyati t(2015) tmengemukakan tbahwa tperilaku
tminat tmembeli tdipengaruhi toleh tempat tfaktor, tyaitu t: t
1. Budaya: suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi.
2. Sosial: suatu sifat dasar yang dimiliki oleh setiap individu manusia saat berkelompok. t
3. Pribadi: diri seseorang
4. Psikologis: dengan adanya motivasi akan menentukan arah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Faktor tdi tatas tsecara ttidak tlangsung tdapat tmempengaruhi tminat tbeli
tseseorang tterhadap tsuatu tmerek tatau tproduk ttertentu.
Tidak thanya titu tsaja, tminat tmembeli tkonsumen tdapat tdikukur tdengan
tmenggunakan tkonsep tpendekatan tkurva tindiferensi/IC. tKurva tindiferensi tyakni
tkurva tyang tmenghubungkan ttitik-titik tkombinasi tdari tsejumlah tbarang ttertentu
tyang tdikonsumsi tdan tmemberikan ttingkat tkepuasan tyang tsama. tDengan ttiga tasumsi
tkita tmengenai tpreferensi, tkita tmengetahui tbahwa tkonsumen tselalu tdapat
tmengidentifikasikan tadanya tpreferensi tpada tsejumlah tbarang ttertentu. tDengan titu
tkita tdapat tmenggunakan tinformasi tini tuntuk tmenyusun tseluruh tkemungkinan
tpilihan tkonsumen t(Manurung tdalam tPutri, t2018).
Gambar t2. tGrafik tKurva tIndeferens
Sumber: tManurung tdalam tPutri(2018)
Keterangan: t
I t= tbesarnya tpendpatan/income Y t= tJumlah tbarang tY
X t= tJumlah tbarang tX PY t= tharga tbarang tY PX t= tharga tbarang tX
IC1, tIC2, tIC3 t= tTingkat tkepuasan tkurva tindiferensi Asumsi tterhadap tkurva tindiferen tdi tatas t: t
1. Semakin tjauh tkurva tindiferen tdari ttitik tasal, tsemakin ttinggi tkepuasannya.
2. Kurva tindiferen tmenurun tdari tkiri tatas tke tkanan tbawah tmenggambarkan
tadanya tkelangkaan. tBila tsuatu tbarang tmakin tlangka, tharganya tmakin tmahal. t 3. Cembung tke ttitik torigin tmenjelaskan tbesarnya tpengorbanan tdalam
tmengkonsumsi tsatu tbarang tuntuk tmeningkatkan tkonsumsi tbarang tlain
tdengan ttetap tmenjaga ttingkat tkepuasan tyang tdicapai.
4. Kurva tindiferen ttidak tsaling tberpotongan, thal tini tdikarenakan tsetiap tkurva tindiferen
tbersifat tkonsisten tdalam tmenunjukkan ttingkat tkepuasan tyang tberbeda tatau ttidak
tmungkin tdiperoleh tkepuasan tyang tsama tdari tkurva tyang tberbeda.
5. Garis tlurus tmenurun tdari tkiri tatas tke tkanan tbawah tatau tdi tsebut tdengan tgaris
tanggaran/pendapatan(budget tline) tkonsumen tyang tmenunjukkan thubungan
tantara tdua tbarang tyang tdapat tdikonsumsi tdengan tanggaran/pendapatan tyang
ttersedia. t
6. Garis tanggaran(budget tline) tmenyinggung tkurva tindeferen tyang tartinya
tsaling tketerkaitan tharga tbarang tY tdengan tharga tbarang tX. T
2.2.5 Pengertian tInvestasi tEmas
Istilah tInvestasi tsendiri tberasal tdari tkata tinvestire t(memakai), tsedangkan
tdalam tbahasa tInggris, tdisebut tdengan tinvestment. tInvestasi tadalah tmemberikan
tsesuatu tkepada torang tlain tuntuk tdikembangkan tdan thasil tdari tsesuatu tyang
tdikembangkan ttersebut takan tdibagi tsesuai tdengan tyang tdiperjanjikan. tInvestasi
tpada thakekatnya tmerupajan tpenempatan tsejumlah tdana tpada tsaat tini tdengna
tharapan tuntuk tmemperoleh tkeuntungan tdi tmasa tmendatang t(Yani, t2017). t
Investasi tadalah tkomitmen tatas tsejumlah tdana tatau tsumber tdaya tlainnya
tyang tdi tlakukan tpada tsaat tini, tdengan ttujuan tmemperoleh tsejumlah tkeuntungan
tdimasatdatang. tIstilah tinvestasi tbisa tberkaitan tdengan tberbagai tmacam taktivitas.
tDalam tbuku tini, tpembahasan tinvestasi tberkaitan tdengan tpengelolaan taset tfinansial
tkhusunya tsekuritas tyang tbisa tdi tperdagangkan t(Abdul tHudri, t2009). t
Salim tHS tdan tBudi tSutrisno tdalam tYani t(2017) tmengemukakan tpengertian
tinvestasi, tInvestasi tialah tpenanaman tmodal tyang tdilakukan toleh tinvestor, tbaik
tinvestor tasingtmaupun tdomestik tdalam tberbagai tbidang tusaha tyang tterbuka tuntuk
tinvestasi, tyang tbertujuan tuntuk tmemperoleh tkeuntungan. tInvestasi tadalah tsuatu
taktivitas tyang tberhubungan tdengan tusaha tpenarikan tsumber-sumber t(dana) tyang
tdipakai tuntuk tmengadakan tbarang tmodal tpada tsaat tsekarang tdan tdengan tbarang
tmodal takan tdihasilkan taliran tproduk tbaru tdi tmasa tyang takan tdatang. tDari tdefinisi
tini tinvestasi tdikonstruksikan tsebagai tsebuah tkegiatan tuntuk t: t1) tPenarikan tsumber
tdana tyang tdigunakan tuntuk tpembelian tbarang tmodal; t2)Barang tmodal titu takan
tdihasilkan tproduk tbaru. t
Sedangkan temas tmerupakan tlogam tmulia tyang tsangat tdiminati toleh tbanyak
torang. tOrang trela tmengeluarkan tdana tyang tcukup tbesar tuntuk tmendapatkan tlogam
tmulia tyang tmemiliki tberagam tbentuk tini. tMenurut tYani t(2017) tpada tumunya torang memilih tberinvestasi tdalam tbentuk temas tuntuk tmemperoleh tkeuntungan tdalam
tjangka tpanjang. tEmas tjuga tbisa tdigunakan tuntuk tkoleksi tdan tperhiasan. tInvestasi
temas tjuga tbisa tdibilang tpraktis tkarena tbisa tdilakukan tsemua tgolongan tmulai tdari
tibu trumah ttangga, tpekerja tbergaji tpas-pasan tatau tprofesional tkarena temas tbisa
tdibeli tmulai tdari t1 tgram. tInvestasi tdalam tbentuk temas tmerupakan tsalah tsatu tbentuk
tinvestasi tyang ttujuannya tuntuk tmendatangkan tmanfaat tbagi tpemilik tsumber tdaya
tatau tpengelolanya, tbaik tuntuk tsaat tini tmaupun tuntuk tmasa tyang takan tdatang.
tMenurut tHabibah t(2017) tadapun tkeputusan tuntuk tberinvestasi temas tini tjuga
tdipengaruhi toleh tfaktor-faktor, tantara tlain:
1. Faktor tpsikis tyang tmerupakan tfactor tpendorong tdari tdalam tdiri tkonsumen tyaitu
tmotivasi, tpersepsi, tpengetahuan, tkeyakinan tdan tsikap. t
2. Faktor tsocial tmerupakan tproses tdimana tperilaku tseseorang tdipengaruhi toleh
tkeluarga, tstatus tsocial tdan tkelompok tacuan. tKemudian tpemberdayaan tbauran
tpemasaran tyang tterdiri tdari tproduk, tharga, tpromosi tdan tjuga tdistribusi.
Dari tfaktor-faktor tdi tatas, tdapat tdisimpulkan tbahwa tuntuk tmemulai tsuatu
tjenis tusaha tatau tuntuk tmenginvestasikan tharta/benda takan tdipengaruhi toleh tfaktor- faktor tyang tdapat tmendukung tatau tmenghambat tsuatu tkeputusan tyaitu tfaktor tpsikis
tdan tfaktor tsosial.
Faktorpenting tdalam tmenentukan tpilihan tinvestasi tpada tinstrumen tlogam
tmulia temas tdilihat tdari tsisi trisiko, tyaitu tsebagai tberikut t(Malik, 2017):
1. Default trisk t(resiko tgagal tbayar). tTidak tterdapat tkesulitan tpegadaian tsyariah
tuntuk tmembayar ttunai tapabila tbanyak tmasyarakat tyang tmenjual temasnya tke
tpegadaian. tJadi tresiko tgagal tbayar tbisa tdi tminimalisir. t
2. Tingkat tsuku tbunga. tAdanya tsifat tkorelasi tantara tinvestasi tdengan ttingkat tsuku
tbunga. tKetika tsuku tbunga tnaik, tharga tinvestasi takan tturun, tdemikian tsebaliknya.
tOleh tkarena titu, ttingkat tsuku tbunga tselalu tberlawanan tdengan tharga tinvestasi.
tAkan ttetapi tdalam tinvestasi temas ttidak tterpengaruh toleh ttingkat tsuku tbunga, tpajak
tdan tbiaya-biaya tlainnya. tJadi tlebih taman tberinvestasi tdalam temas.
3. Biaya tinvestasi. tInilah tsebagian talasan tinvestasi tdalam tbentuk temas. tHal tini
tdidasarkan tharga tinvestasinya trelatif tlebih trendah tdibandingkan tdengan
tinvestasi tuang tdi tBank. t
4. Inflasi. tDengan tberinvestasi temas, tmaka tnilai tasset takan tterlindungi tdari tinflasi
tmaupun tdeflasi. tSemakin ttinggi tlaju tinflasi tberpengaruh tpada tsemakin
ttingginya tharga temas.
5. Pengaruh tdeposito. tDeposito tdan ttingkat tsuku tbunga tsama. tdilihat tketika tbunga
tdeposito tnaik, tmaka tpemodal tmelepas tmelepas tinvestasi tdan tmemindahnya tke
tdeposito. tBegitu tjuga tsebaliknya. tAkan ttetapi tkalau tberinvestasi temas
tkeuntungan tpertahunnya tlebih tbesar tdaripada tinvestasi tdalam tdeposito. t
6. Liquid. tEmas tbersifat tliquid tdan tmudah tdijual tkembali, temas tjuga tdapat
tdijadikan tjaminan tatau tcollateral. tUntuk tmenjual temas ttidak tmemerlukan
twaktu tlama tseperti thalnya tinvestasi tsurat tberharga tlainnya. t t
7. Resiko tpembelian tkembali t(call trisk). tHarga temas tdipengaruhi tperg trakan
tdollar tAmerika, tsehingga tbila tterjadi tpeningkatan tnilai tUS tDollar tsecara ttidak
tlangsung tjuga tmenaikkan tharga temas. tBegitu tsebaliknya. tNamun tuntuk tjangka
tpanjang tharga temas tlebih tstabil tdan tcenderung tnaik. t
Menurut tHabibah t(2017) tberinvestasi temas tmemiliki tresiko tyang tkecil
tdibanding tberinvestasi tdalam tasset tyang tlain. tKelebihan tinvestasi temas tantara tlain: t 1. Emas tbersifat tlikuid tatau tmudah tdijual tkembali tdan temas tjuga tdapat tdijadikan
tjaminan tatau tcollateral. t
2. Dengan tberinvestasi temas tanda tbisa tberharap tuntuk tmemperoleh tcapital tgain
tatau tpeningkatan tnilai tinvestasi. t
3. Dengan tberinvestasi temas tnilai taset tanda takan tterlindungi tdari tinflasi tataupun tdeflasi. t 4. Emas ttidak tbergantung tpada tkeputusan tpemerintah. tBerbeda tdengan tuang
tkertas tyang tnilainya tbergantung tpada tkeputusan tpemerintah tdan tbirokrat ttiap
tnegara tnilai temas ttidak tbergantung tpada tmereka. t
5. Emas tmerupakan taset tyang tberada tdi tluar tsistem tperbankan. tKarena titu temas
ttidak tterpengaruh toleh tkrisis tperbankan tyang tselalu tmenghantui tdari twaktu tke
twaktu. t
Dari tpengertian tdi tatas tdapat tditarik tkesimpulan tbahwa tinvestasi temas
tmerupakan taktivitas tpenggunaan tkas tatau tmodal tdalam tbentuk tlogam tmulia t(emas)
tke tdalam tsumber-sumber tdalam tjangka tpanjang tagar tdapat tmenghasilkan tlaba tdi
tmasa tyang takan tdatang.
2.3 Kerangka tPemikiran t
Kerangka tpemikiran tini tberisi tgambaran tmengenai tpenelitian tyang takan
tdilakukan. tDalam tpenelitian tini, tterdapat t3 tvariabel tyaitu tvariable tharga temas,
tpendapatan, tdan tmotivasi tyang tmerupakan tunsur tdemand t(permintaan) tdan tsuply
t(penawaran) tpasar tyang tmenjadi tfaktor t– tfaktor tyang tmempengaruhi tminat
tmsyarakat tdalam tberinvestasi temas tdi tKota tMalang. tYang tmana tvariable ttersebut
takan tdianalisis tmenggunakan tanalisis tregresi tlinier tberganda tdengan tmengambil
tsumber tdata tdari twawancara tdan tdokumentasi tmelalui tkuesioner tyang tditujukan
tkepada tpara tresponden t tsehingga tdapat tdiketahui thasil tdari tanalisis tfaktor t– tfaktor
tyang tmempengaruhi tminat tmsyarakat tberinvestasi temas tdi tKota tMalang. tKerangka
tpemikiran tpenelitian tini takan tdigambarkan tsebagai tberikut:
Gambar 3 Bagan Kerangka Pemikiran
2.4 tHipotesis
Berdasarkan tlatar tbelakang tdan tkerangka tpemikiran tdi tatas, tmaka tpenulis
tmenarik thipotesis tbahwa:
H1: tHarga temas tberpengaruh tterhadap tminat tmasyarakat tdalam tinvestasi temas.
H2: tPendapatan tberpengaruh tterhadap tminat tmasyarakat tdalam
tinvestasi temas.
H3: tMotivasi tberpengaruh tterhadap tminat tmasyarakat tdalam tinvestasi temas.
H3: Motivasi berpengaruh terhadap minat masyarakat dalam investasi emas.