DENGAN PROSES NETRALISASI
Disusun Oleh :
HEVI EKA PRASTIYO (0831010035)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Disusun Oleh : HEVI EKA PRASTIYO
(0831010035)
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Dosen Penguji Fakultas Teknologin Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada tanggal 15 Juni 2012
Tim Penguji : Pembimbing :
1.
Ir. Nurul Widji Triana, MT
NIP. 19610301 198903 2 001
2.
Ir. Dwi Heri Astuti, MT_ NIP. 19590520 198703 2 001
3.
Ir. Soekamto NEP, MT__ NIP. 19541019 198503 1 001
Mengetahui ,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Surabaya
rencana pabrik kami yang berjudul “Pabrik Calcium Chloride Dari Limestone dengan Proses Netralisasi”.
Adapun penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam kurikulum program studi S-1 Teknik Kimia dan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia di Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
Tugas Akhir yang kami tersusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Ir. Suprihatin,MT selaku sekretaris jurusan Teknik Kimia UPN”Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Ir.Sani, MT selaku Dosen Pembimbing Pra Rencana Pabrik.
5. Bapak dan Ibu Dosen pengajar serta seluruh karyawan Jurusan Teknik Kimia.
6. Orang tua serta saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, perhatian, dan kasih sayang yang selalu tercurah selama ini.
7. Teman-teman yang telah memberikan semangat penyusunan Para Rencana Pabrik. Akhir kata, kami menyampaikan maaf atas kesalahan yang terdapat dalam laporan tugas akhir ini, semoga dapat memenuhi syarat akademis dan bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penyusun berikutnya, penyusun mengucapkan terima kasih.
INTISARI... ii
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR GAMBAR... iv
VIII.2.4 Karakteristik air pendingin dan air umpan boiler VIII – 7
VIII. 4.1 Kebutuhan listrik untuk peralatan proses dan utilitas VIII – 50
VIII.4.2 Kebutuhan listrik Ruang Pabrik dan Daerah Pabrik VIII – 52
IX.1 Pembagian Luas Pabrik IX – 6
X.1 Jadwal kerja masing-masing regu X – 8
X.2 Perincian Jumlah Tenaga X – 10
XI.4.a Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi total XI – 8
XI.4.b Hubungan anatar tahun konstruksi dengan modal sendiri XI – 8
XI.4.c Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman XI – 8
XI.4.d Tabel Cash Flow XI – 10
XI.4.2 Payout Periode XI – 13
IX.2 Lay Out Peralatan Pabrik ………. IX – 9
X.7 Struktur Organisasi Perusahaan ………... X – 13
25.000 ton/tahun.Calcium chloride merupakan bahan kimia yang banyak digunakan pada industri kimia pada yaitu sebagai zat additive dalam industry makanan, sebagai sumber ion kalsium, pengawet , dan pengemasan produk.
Secara singkat uraian proses dari pabrik calcium chloride sebagai berikut : Pertama – tama Limestone dihancurkan dan dihaluskan kemudian dinetralisasi dengan HCl sehingga terbentuk calcium chloride. Larutan calcium chloride kemudian dipekatkan pada evaporator, dikristalkan pada crystallizer dan dikeringkan pada rotary dryer dan siap untuk dipasarkan.
Pabrik ini rencana didirikan di Tuban dan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan data-data sebagai berikut :
- Kapasitas produksi : 25.000 ton/tahun
- Bahan yang digunakan : Limestone dan HCl
- Sistem operasi : Kontinyu
- Waktu operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
- Luas tanah : 20.000 m2
- Jumlah karyawan : 110 orang
- Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
- FCI : Rp. 85.584.685.618
- WCI : Rp. 43.027.342.997
- TCI : Rp. 128.612.028.615
- Biaya bahan baku ( 1 tahun ) : Rp. 126.910.777.083
- Biaya utilitas : Rp. 5.770.715.059
Listrik : 311 Kwh/jam
Air : 1629,91 m3/hari
Bahan Bakar : 114 lt/jam
Steam : 7080 lb/jam
- Biaya Produksi Total : Rp. 171.751.658.427
- Hasil penjualan : Rp. 211.217.121.502
- Bunga bank : 9 %
- ROI : 19,45 %
- POP : 4,2 tahun
- IRR : 20,5 %
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Indonesia merupakan negara kelautan (maritim) yang mempunyai sumber kekayaan mineral yang berlimpah, salah satunya adalah batu kapur, sangat berpotensi untuk menjadi negara penghasil kalsium klorida dalam kapasitas besar. Kalsium klorida (CaCl2) merupakan salah satu jenis garam yang mudah larut dalam air dan bersifat higroskopis, sehingga kalsium klorida amat luas penggunaannya dalam industri. Senyawa kalsium klorida (CaCl2) adalah senyawa ionik yang terdiri dari unsur kalsium (logam alkali) dan klorin. Senyawa ini bersifat padat pada suhu kamar, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak beracun, sehingga dapat digunakan secara ekstensif di berbagai industri dan aplikasi di seluruh dunia.
Kemampuan kalsium klorida untuk menyerap banyak cairan merupakan salah satu kualitas yang membuatnya begitu serbaguna. Zat ini bekerja jauh lebih efisien daripada natrium klorida dalam hal mencairkan es. Kalsium klorida juga dapat digunakan dalam sejumlah aplikasi lain. Misalnya sebagai sumber ion kalsium untuk mengurangi erosi beton di dalam kolam renang, untuk mengeringkan rumput laut sehingga dapat menghasilkan abu soda dan untuk keperluan medis.
Ada beberapa faktor pendukung pendirian pabrik calcium chloride ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku untuk pembuatan calcium chloride digunakan limestone, yang persediaannya cukup untuk memenuhi kontinyuitas pabrik. 2. Jangkauan pemasaran calcium chloride cukup memadai, mengingat
Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang.
penunjang pada sektor industri di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Sementara itu, kebutuhan akan kalsium klorida masih diimpor dari negara-negara lain, maka pabrik pembuatan kalsium klorida dari batu kapur perlu untuk didirikan.
I.2. Manfaat
Pra rancangan pabrik pembuatan kalsium klorida bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai pabrik kalsium klorida sebagai intermediet sehingga dapat dijadikan referensi untuk pendirian suatu pabrik kalsium klorida. Pra rancangan pabrik ini juga memberikan manfaat bagi perguruan tinggi sebagai suatu karya ilmiah yang dipergunakan sebagai bahan acuan, masukan serta bahan perbandingan dalam riset dan pengembangan studi di kalangan akademis.
I.3. Aspek Ekonomi
Kebutuhan Calcium Chloride khususnya di Indonesia, semakin meningkat dengan peningkatan pertumbuhan kapasitas pada bidang industri kimianya.
Tahun Kebutuhan (ton/thn )
2006 12.749 2007 13.372 2008 14.100 2009 15.658 2010 16.800 (Sumber: Badan Pusat Statistik,2011)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat grafik hubungan antara kebutuhan produk dengan tahun produksi.
Dari grafik di atas, dengan metode regresi linier maka diperoleh persamaan untuk mencari kebutuhan pada tahun tertentu dengan persamaan :
Y = 1038 X – 2000000
Keterangan : Y = Kebutuhan (ton/tahun)
sehingga untuk mencari kebutuhan pada tahun 2012, maka X = 2012.
Kebutuhan pada tahun 2012 :
Y = [ 1038 x 2012 ] – 2000000
= 88.500 ton/th
Untuk kapasitas terpasang pabrik, diambil asumsi 25% dari kebutuhan total, sehingga kapasitas pabrik = 25% x 88.500 ton/tahun = 22.125 ton/tahun.
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
I.4.A. Limestone (Perry 7ed ,table 2-1)
Formula : CaCO3 (kandungan terbesar )
Berat Molekul : 100
Warna : putih
Bentuk : Solid
Spesific Gravity : 2,711
Melting Point : 1339103 atm 0C Boiling Point : –
Komposisi Limestone
Persentase
CaCO3 99,14 %
MgCO3 0,18 %
Fe2O3 0,18 %
Al2O3 0,03 %
SiO3 0,09 %
H2O 0,08 %
I.4.B. Hydrochloric Acid (Perry 7ed ,table 2-1)
Formula : HCl
Berat Molekul : 36,5
Warna : Tidak berwarna
Bentuk : Larutan 36%
Spesific Gravity : 1,268
Melting Point : -111 0C (100% HCl)
Boiling Point : -85 0C (100%HCl)
Formula : CaCl2.2H2O Berat Molekul : 147
Warna : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal hygroskopis
Spesific Gravity : 2,152
Melting Point : 772 0C Boiling Point : > 1600 0C
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II.1. Tinjauan Proses
Pembuatan calcium chloride ini dapat dilakukan dengan tiga macam cara atau proses dan bahan baku yang dipergunakan juga berbeda pula. Proses pembuatan calcium chloride dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu:
1. Proses Solvay
2. Proses Netralisasi
3. Proses Natural brine
II.1.A. Pembuatan Calcium Chloride Dengan Proses Solvay
Gambar 2.1 Proses pembuatan calcium chloride dengan proses solvay
ammonia yang masuk dari bawah kolom absorber. Ammonited brine ( campuran ammonia yang terserap oleh garam ) keluar meninggalkan kolom absorber pada suhu 200 – 250C . Kemudian dipompa menuju ke deretan kolom carbonating yang disusun seri. Produk samping dari kolom absorber ammonia adalah larutan brine yang mengandung garam calcium chloride untk kemudian dimurnikan dengan penambahan calcium hydroxide sehingga mengendapkan garam lainnya,sedangkan calcium chloride yang dihasilkan berupa larutan calcium chloride 55%.( Keyes,1960 )
II.1.B. Pembuatan Calcium Chloride Dengan Proses Netralisasi
Gambar 2.2 Pembuatan calcium chloride dengan proses netralisasi
Pada proses ini pertama-tama limestone dengan kandungan terbesar calcium carbonate (CaCO3) dihancurkan pada hammer crusher dan dihaluskan sampai 200 mesh pada ball mill.Produk calcite dengan ukuran 200 mesh kemudian dinetralisasikan dengan Hydrochloric Acid (HCl) konsentrasi 36 % pada neutralizer ( Tetra,2010). Reaksi yang terjadi :
Reaksi utama :
MgCO3 (s) + 2HCl (Aq) CaCl2 (Aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Produk reaksi kemudian dipekatkan pada evaporator dan dikristalkan pada Crystalizer sehingga membentuk Kristal calcium chloride dehydrate. Kristalisasi terjadi pada suhu 60 0C dengan cara melarutkan CaCl2 pada H2O sehingga terbentuk CaCl2.2H2O dengan dibantu pengadukan pelan. (http://www.tetrachemicalseurope.com/Resources/Calcium_chloride_production.a qf )
Reaksi yang terjadi:
CaCl2(Aq) + 2H2O(l) CaCl2.2H2O(c)
Kristal calcium chloride ddhydrate kemudian dikeringkan pada dryer dan siap dipasarkan dalam bentuk cristal.
II.1.C. Pembuatan calcium chloride dengan proses natural brine
Gambar 2.3. Pembuatan calcium chloride dengan proses natural brine
bromida dan ion lainnya.Proses ini menggunakan bahan baku:brine murni,larutan brine jenuh atau limbah proses solvay.
Pada proses ini pertama-tama larutan garam ini ditambahi dengan gas klorin untuk mengoksidasi bromida ke bromin. Bromin tersebut kemudian ditiup keluar dari larutan dengan udara dan dikumpulkan sebagai bromin bebas atau sebagai bromida. Gas klorin, digunakan dalam proses pemurnian, tapi terbuang dengan pemanasan air garam sebelum kalsium klorida terisolasi. Pada kondisi ini, kalsium klorida dari air garam alam tidak berubah secara kimia. Larutan tersebut kemudian ditambahi dengan kalsium oksida untuk membuat
larutan garam tersebut bersifat alkali. Kalsium oksida yang ditambahkan diperoleh dari bahan batu kapur (CaCO3) melalui proses pemanasan secara kalsinasi. Ketika kapur ditambahkan ke larutan air garam, magnesium hidroksida (Mg(OH)2) yang tidak larut akan mengendap dan tersaring. Beberapa batu kapur yang ditambahkan tetap berada dalam air garam sebanyak 0,2% dan terisolasi dengan produk kalsium klorida akhir.
Larutan air garam kemudian dipekatkan lebih lanjut melalui evaporasi. Karena natrium klorida kurang larut dibandingkan kalsium klorida, natrium klorida akan mengendap, dan kemudian disaring. Kalsium klorida tidak terpengaruh pada langkah ini. Larutan kalsium klorida yang tersisa dipekatkan dan dikeringkan.
I.2. Seleksi Proses
Nama Proses
Parameter Solvay Netralisasi Natural brine
Bahan baku Brine Limestone(CaCO3) Larutan brine murni
Kontinyuitas Bahan
Tergantung pabrik lain
Mudah didapat dan tidak tergantung
Tipe reaksi Continuous Batch Batch
Suhu Reaksi 82 0C 60 – 80 0C 60 0C
Instalasi Rumit Sederhana Sederhana
Kadar Produk 55 % 96 – 99% 94 – 95 %
( Sumber: repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28757/4/chapter%.20II.pdf )
Dari tinjauan proses pembuatan calcium chloride diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses yang dipilih adalah proses pembuatan calcium chloride dari limestone dengan proses netralisasi dengan faktor pertimbangan:
1. Bahan baku mudah didapat dan tidak tergantung pada hasil samping pabrik lainnya.
2. Proses yang digunakan lebih sederhana.
3. Kadar produk lebih tingi ( 96 – 99 % ).
4. Kebutuhan utilitas rendah ( 60 – 80 % ).
II.3. Uraian Proses
Pada pra rencana pabrik calcium chloride ini,dapat dibagi menjadi 4 unit pabrik dengan pembagian :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit :100
2. Unit Reaksi dan Pemekatan Kode Unit : 200
3. Unit Kristalisasi dan Pengeringan Kode Unit : 300
Bahan baku limestone dari stock pile F-110 diumpankan denga Belt conveyor J-111 untuk dihancurkan pada hammer crusher C-112 dari ukuran 6 in menjadi ¼ in,kemudian limestone dihaluskan pada ballmill C-113 dari ukuran ¼
in menjadi 200 mesh.Produk ballmill C-113 kemudian disaring pada screen H-114,dimana produk oversize dikembalikan pada ballmill C-113 dengan backet elevator J-118 dari silo F-119
Pada reactor R-210 terjadi reaksi dengan HCl 36% dari tangki F-120 dengan suhu 40 0C pada tekanan 1 atm.Reaksi yang terjadi :
(http://www.tetrachemicalseurope.com/Resources/Calcium_chloride_production.a qf )
Reaksi utama :
CaCO3 (s) + 2HCl(Aq) CaCl2(Aq) + H2O(l) + CO2(g)
Reaksi samping :
MgCO3 (s) + 2HCl (Aq) CaCl2 (Aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Produk reaksi berupa larutan calcium chloride kemudian dipompa menuju ke evaporator V-220 untuk pemekatan pada suhu 100 0C sampai menghasilkan larutan jenuh 65% (U.S Patent). Larutan jenuh kemudian dipompa pada crystallizer S-310 untuk proses kristalisasi. Kristalisasi terjadi pada suhu 60 0C dengan cara melarutkan CaCl2 pada H2O sehingga terbentuk CaCl2.2H2O dengan bantuan pengadukan pelan.
Reaksi yang terjadi :
CaCl2 + 2H2O CaCl2.2H2O
diumpankan ke rotary dryer B-330 dengan bantuan screw conveyor J-222.
Pada rotary dryer B-330 terjadi pengeringan kristal dengan bantuan udara panas secara counter-current dari blower G-332 yang sudah dipanaskan dengan heater E-333. Udara panas dan padatan terikut kemudian dipisahkan pada cyclone H-331, dimana udara panas dibuang ke udara bebas, sedangkan padatan diumpankan secara bersamaan dengan produk dryer menuju ke cooling conveyor J-340. Pada cooling conveyor J-340,produk di dinginkan sampai dengan suhu 35 O
C dengan bantuan air pendingin. Produk Kristal kemudian diumpankan dengan backet elevator J-341 menuju ke silo F-410 dan siap dipasarkan dalam bentuk kristal.
NERACA MASSA
1.
SCREEN ( H - 114 )
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Limestone dari F - 110 * Limestone ke F-119
CaCO3 2981,9444 CaCO3 2981,9444
MgCO3 5,3977 MgCO3 5,3977
Fe2O3 5,3977 Fe2O3 5,3977
Al2O3 0,8996 Al2O3 0,8996
SiO2 2,6989 SiO2 2,6989
H2O 2,3990 H2O 2,3990
2998,7374 2998,7374
* Recycle Limestone * Recycle Limestone
CaCO3 156,9444 CaCO3 156,9444
MgCO3 0,2841 MgCO3 0,2841
Fe2O3 0,2841 Fe2O3 0,2841
Al2O3 0,0473 Al2O3 0,0473
SiO2 0,1420 SiO2 0,1420
H2O 0,1263 H2O 0,1263
157,8283 157,8283
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Limestone dari F - 119 * Produk CaCl2 ke V - 220
CaCO3 2981,9444 CaCl2 3309,9583
MgCO3 5,3977 MgCl2 6,1046
Fe2O3 5,3977 Fe2O3 5,3977
Al2O3 0,8996 Al2O3 0,8996
SiO2 2,6989 SiO2 2,6989
H2O 2,3990 HCl 109,0755
2998,7374 H2O 4612,4583
8046,5929
* HCl teknis dari F - 120
HCl 2290,5858 * Produk gas ke udara
H2O 4072,1526 CO2 1314,8829
6362,7384
9361,4758 9361,4758
3.
EVAPORATOR (V-220)
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Larutan CaCl2 dari R - 210 * Larutan CaCl2 ke F - 221
CaCl2 3309,9583 CaCl2 3309,9583
MgCl2 6,1046 MgCl2 6,1046
Fe2O3 5,3977 Fe2O3 5,3977
Al2O3 0,8996 Al2O3 0,8996
SiO2 2,6989 SiO2 2,6989
HCl 109,0755 HCl 109,0755
H2O 4612,4583 H2O 2250,8149
* Uap air ke E - 223
H2O uap 2361,6433
8046,5929 8046,5929
4.
CRYSTALIZER (S-310)
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Larutan CaCl2 dari F - 221 * Kristal CaCl2 ke H - 320
CaCl2 3309,9583 CaCl2 . 2H2O 4295,7892
MgCl2 6,1046 CaCl2 66,1992
Fe2O3 5,3977 MgCl2 6,1046
Al2O3 0,8996 Fe2O3 5,3977
SiO2 2,6989 Al2O3 0,8996
HCl 109,0755 SiO2 2,6989
H2O 2250,8149 HCl 109,0755
5684,9495 H2O 1198,7849
5684,9495
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Larutan CaCl2 dari F - 221 * Kristal CaCl2 ke H - 320
CaCl2 3250,3791 CaCl2 . 2H2O 4295,7892
MgCl2 0,6105 CaCl2 66,1992
Fe2O3 0,5398 MgCl2 6,1046
Al2O3 0,8996 Fe2O3 5,3977
SiO2 2,6989 Al2O3 0,8996
HCl 10,9076 SiO2 2,6989
H2O 1171,9085 HCl 109,0755
4437,9438 H2O 1198,7849
5684,9495
* Mother liquor dari H – 320
CaCl2 59,5793
MgCl2 5,4941
Fe2O3 4,8580
HCl 98,1680
H2O 1078,9064
1247,0057
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Kristal dari S - 310 * Kristal CaCl2 ke B - 330
CaCl2 . 2H2O 4295,7892 CaCl2 . 2H2O 3866,2103
CaCl2 66,1992 CaCl2 6,6199
MgCl2 6,1046 MgCl2 0,6105
Fe2O3 5,3977 Fe2O3 0,5398
Al2O3 0,8996 Al2O3 0,8097
SiO2 2,6989 SiO2 2,4290
HCl 109,0755 HCl 10,9076
H2O 1198,7849 H2O 119,8785
5684,9495 4008,0051
* Air proses dari utilitas * Mother liquor ke S - 310
Air pencuci 2321,6693 CaCl2 59,5793
MgCl2 5,4941
Fe2O3 4,8580
HCl 98,1680
H2O 1078,9064
1247,0057
* Limbah ke pengolahan
Air pencuci 2321,6693
CaCl2 . 2H2O 429,5789
Al2O3 0,0900
SiO2 0,2699
2751,6081
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Kristal dari H - 320 * Kristal ke F - 410
CaCl2 . 2H2O 3866,2103 CaCl2 . 2H2O 3788,8860
CaCl2 6,6199 CaCl2 6,4875
MgCl2 0,6105 MgCl2 0,5982
Fe2O3 0,5398 Fe2O3 0,5290
Al2O3 0,8097 Al2O3 0,7935
SiO2 2,4290 SiO2 2,3804
HCl 10,9076 H2O 1,1988
H2O 119,8785 3800,8734
4008,0051
* Kristal ke H - 331
CaCl2 . 2H2O 77,3242
CaCl2 0,1324
MgCl2 0,0122
Fe2O3 0,0108
Al2O3 0,0162
SiO2 0,0486
HCl 10,9076
H2O 118,6797
207,1316
Masuk Kg / Jam Keluar Kg / Jam
* Kristal dari B - 330 * Kristal ke F - 410
CaCl2 . 2H2O 77,3242 CaCl2 . 2H2O 76,5510
CaCl2 0,1324 CaCl2 0,1311
MgCl2 0,0122 MgCl2 0,0121
Fe2O3 0,0108 Fe2O3 0,0107
Al2O3 0,0162 Al2O3 0,0160
SiO2 0,0486 SiO2 0,0481
HCl 10,9076 76,7689
H2O 118,6797
207,1316 * Kristal ke udara bebas
CaCl2 . 2H2O 0,7732
CaCl2 0,0013
MgCl2 0,0001
Fe2O3 0,0000
Al2O3 0,0002
SiO2 0,0005
HCl 10,9076
H2O 118,6797
130,3627
BAB IV
NERACA PANAS
1. Reaktor ( R - 210 )
Masuk Kkal / Jam Keluar Kkal / Jam
* H Limestone dari F – 119 * H produk CaCl2 ke V - 220
CaCO3 2959,8002 CaCl2 8086,9479
MgCO3 5,4299 MgCl2 17,7858
Fe2O3 4,2461 Fe2O3 12,8560
Al2O3 0,8545 Al2O3 2,5944
SiO2 2,4336 SiO3 7,3878
H2O 11,9949 HCl 311,8400
2984,7592 H2O 69186,8738
77626,2857
* H HCl teknis dari F – 120
HCl 2181,5621 * H produk gas ke udara
H2O 20360,7630 CO2 4071,7578
∆H reaksi 388643,9093 Q terserap 332472,9502
2. Evaporator ( V - 220 )
Masuk Kkal / Jam Keluar Kkal / Jam
* H Larutan CaCl2 dari R – 210 * H Larutan CaCl2 ke F - 221
CaCl2 8086,9479 CaCl2 40693,7214
MgCl2 17,7858 MgCl2 89,4741
Fe2O3 12,8560 Fe2O3 67,3814
Al2O3 2,5944 Al2O3 13,7606
SiO3 7,3878 SiO3 39,2219
HCl 311,8400 HCl 1564,8480
H2O 69186,8738 H2O 168811,1181
77626,2857 211279,5255
* H Uap air ke E - 221
H2O uap 1356173,6921
Q supply 1568238,8756 Q loss 78411,94388
3. Barometric condenser ( E - 223 )
Masuk Kkal / Jam Keluar Kkal / Jam
* H Uap air ke E – 221 * H Uap air ke G - 222
H2O uap 1356173,6921 H2O uap 259544,6038
* Kondensat ke F - 223
H2O liquid 37786,2936
Q terserap 1058842,7947
1356173,6921 1356173,6921
4. Crystallizer ( S - 310 )
Masuk Kkal / Jam Keluar Kkal / Jam
* H Larutan CaCl2 dari F - 224 * H Kristal CaCl2 ke H - 320
CaCl2 40693,7214 CaCl2 . 2H2O 36616,4886
MgCl2 89,4741 CaCl2 378,1966
Fe2O3 67,3814 MgCl2 41,5850
Al2O3 13,7606 Fe2O3 30,5147
SiO3 39,2219 Al2O3 6,1876
H2O 168811,1181 HCl 728,5052
211279,5255 H2O 41957,4718
79776,5690
Q crystallization 365288,1944 Q terserap 496791,1509
576567,7199 576567,7199
5. Rotary Dryer ( B - 330 )
Masuk Kkal / Jam Keluar Kkal / Jam
* H Kristal dari H – 320 * Kristal ke F - 410
CaCl2 . 2H2O 32954,8398 CaCl2 . 2H2O 59977,8083
CaCl2 37,8197 CaCl2 79,0454
MgCl2 4,1585 MgCl2 7,5916
Fe2O3 3,0515 Fe2O3 5,6827
Al2O3 5,5688 Al2O3 10,4288
SiO3 15,8575 SiO3 29,7149
HCl 72,8505 H2O 77,9210
H2O 4195,7472 60188,1927
* Kristal ke H - 331
* H udara panas CaCl2 . 2H2O 1263,5827
Udara + H2O uap 171885,8813 CaCl2 1,4551
MgCl2 0,1600
Fe2O3 0,1199
Al2O3 0,2201
SiO2 0,6272
HCl 139,9352
H2O 7963,4083
Udara + H2O uap 136210,4935
145580,0019
Q loss 3407,5800
209175,7747 209175,7747
6. Heater ( E - 333 )
Masuk Kkal/jam Keluar Kkal/jam
* H Udara bebas dari G – 332 * H Udara panas ke B - 330
Udara + H2O uap 906,1872 Udara + H2O uap 171885,8813
Q supply 179978,6254 Q loss 8998,9313
180884,8126 180884,8126
7. Cooling conveyor ( J - 340 )
Masuk Kkal/jam Keluar Kkal/jam
H kristal dr B-330 H kristal ke F-410
CaCl2.2H2O 59977,8083 CaCl2.2H2O 9415,6685
CaCl2 79,0454 CaCl2 10,7768
MgCl2 7,5916 MgCl2 1,1851
Fe2O3 5,6827 Fe2O3 3,2806
Al2O3 10,4288 Al2O3 1,5475
SiO2 29,7149 SiO2 4,4069
H2O 77,9210 H2O 1198,7849
60188,1927 10635,6503
H kristal dr H-331 Q terserap 50806,0458
caCl2.2H2O 1250,9469
CaCl2 1,4405
Fe2O3 0,1187
Al2O3 0,2179
SiO2 0,6209
1253,5033
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. Gudang Limestone ( F – 110 )
Fungsi : Menampung limestone dari supplier
Dasar pemilihan : Bahan tidak hygroskopik
Spesifikasi :
Kapasitas : 438 m3
Bentuk : Empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 9,566 m
Lebar = 9,566 m
Tinggi = 4,783 m
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
2. Belt Conveyor – 1 ( J – 111 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F – 110 ke C – 112
Tipe : Troughed belt on 45o idlers with rolls of equal length
Dasar pemilihan : Dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan ukuran
bahan
Spesifikasi :
Belt width : 14 in
Trough width : 9 in
Skirt seal : 2 in Belt speed : 13,8 ft / min
Panjang : 15,6 ft
Sudut elevasi : 16,7o
Power : 3 Hp
Jumlah : 1 buah
3. Hammer Crusher ( C – 112 )
Fungsi : Untuk menghancurkan bahan
Tipe : Reversible Hummer crusher
Dasar pemilihan : Umum digunakan dan sesuai ukuran bahan
Spesifikasi :
Kapasitas max : 40 ton / jam
Model : 505
Ukuran rotor : 30 in x 30 in
Max ukuran feed : 2
½
inMaksimum speed : 1200 rpm
Power : 100 Hp
4. Ball mill ( C – 114 )
Fungsi : Menghaluskan bahan sampai dengan 200 mesh
Tipe : Ball mill grinding system, air – lift type
Dasar pemilihan : Dipilih karena sesuai dengan bahan dan kapasitas
Spesifikasi :
Kapasitas max : 113 ton / jam
Sieve number : 200
Ukuran sieve : 7 ft x 5 ft
Mill speed : 22
½
rpmBall charge : 13,1 ton
Power : 135 Hp
Jumlah : 1 buah
5. Screen ( H – 115 )
Fungsi : Menyaring bahan dari C – 113
Tipe : Vibrated screen
Dasar pemilihan : Dipilih karena sesuai dengan bahan dan kapasitas
Spesifikasi :
Kapasitas : 3,2 ton / jam
Speed : 50 vibration / dt ; P = 3 Hp ( Peter’s 4ed ; p.567 )
Sieve number : 200
Sieve design : Standart 74 micron
Sieve opening : 0,074 mm
Ukuran kawat : 0,053 mm
Effisiensi : 99,73 %
Jumlah : 1 buah
6. Bucket elevator – 1 ( J – 116 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H – 114 ke J – 116
Tipe : Continuous bucket elevator
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas max : 14 ton / jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 15 ft
Ukuran feed max : 3/4 in
Bucket speed : 225 ft / menit
Putaran head shaft : 43 rpm
Lebar belt : 7 in
Jumlah : 1 buah
7. Belt conveyor – 2 ( J – 117 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 115 ke C – 113
Tipe : Troughed belt on 45o idlers with rolls of equal length
Dasar pemilihan : Dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan ukuran bahan
Spesifikasi :
Kapasitas max : 32 ton / jam
Belt width : 14 in
Through width : 9 in
Skirt seal : 2 in Belt speed : 1 ft / min
Panjang : 15,6 ft
Sudut elevasi : 16,7o
Power : 3 Hp
Jumlah : 1 buah
8. Belt Conveyor – 3 ( J – 118 )
Fungsi : Untuk memindahkan bahan dari H – 114 ke J - 118
Tipe : Throughed belt on 45o idlers with rolls of equal length
Dasar pemilihan : Dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan ukuran bahan
Spesifikasi :
Belt width : 14 in
Through width : 9 in
Skirt seal : 2 in Belt speed : 13,8 ft / min
Panjang : 15,6 ft
Sudut elevasi : 16,7o
Power : 3 Hp
Jumlah : 1 buah
9. Bucket Elevator – 2 ( J – 119 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari J – 117 ke F – 119
Tipe : Continuous Bucket Elevator
Dasar pemilihan : Untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas max : 14 ton / jam
Ukuran : 6 in x 4 in x 4¼ in
Bucket spacing : 12 in
Tinggi elevator : 41 ft
Ukuran feed max : 3/4 in
Bucket speed : 225 ft / menit
Putaran head speed : 43 rpm
Power total : 3 Hp
Jumlah : 1 buah
10.Silo Limestone ( F – 120 )
Fungsi : Menampung limestone dari H - 114
Tipe : Silinder tegak dengan tutup atas plat dan bawah conis
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk menampung padatan
Spesifikasi :
Volume : 4689 cuft = 133 m3
Diameter : 16 ft
Tinggi : 24 ft
Tebal shell : 1/2 in
Tebal tutup atas : 1/2 in
Tebal tutup bawah : 1/2 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA – 283 grade C ( Brownell : 253 )
Jumlah : 1 buah
11.Tangki Penampung HCl 36 % ( F – 121 )
Fungsi : Menampung HCl 36 % dari supplier
Tipe : Silinder tegak dengan tutup bawah datar dan tutup atas
dished
Dasar pemilihan : Umum digunakan pada tekanan atmospheric
Volume : 12456 cuft = 352 m3
Diameter : 22 ft
Tinggi : 33 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : 1/4 in
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C ( Brownell : 253 )
Jumlah : 2 buah
12.Pompa I ( L – 121 )
Fungsi : Untuk mengalirkan HCl dari F – 120 ke R - 210
Tipe : Centrifugal pump
Dasar pemilihan : Sesuai untuk viskositas rendah, tidak mengandung solid
Spesifikasi :
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 25,88 gpm
Total dynamic head : 32 ft.lbf / lbm
Effisiensi motor : 80 %
Power : 0,5 Hp
13.Reaktor ( R – 210 )
Nama alat : Reaktor ( R – 210 )
Fungsi : Mereaksikan calcite dengan HCl 36 % membentuk
CaCl2
Tipe : Silinder tegak, tutup atas dished, dan tutup bawah
conical dilengkapi dengan pengaduk dan jaket
Jenis : Batch
Spesifikasi : Dimensi shell :
Diameter shell, inside : 5,85 ft = 70,21 m
Tinggi shell : 11,70 ft =140,43 m
Tebal shell : 3 / 16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas ( dished ):
¼
inTinggi tutup atas : 0,78 ft
Tebal tutp bawah : 3 / 16 in
Tinggi tutup bawah : 1,4 ft
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C ( Brownell,253)
Jumlah : 1 buah
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah
impeller
Diameter impeller : 1,950 ft
Panjang blade : 0,488 ft
Lebar blade : 0,390 ft
Power motor : 9 hp
Sistem pendingin :
Diameter jaket : 7,08 ft
Tinggi jaket : 8,14 ft
Jaket spacing : 3 / 16 in
Tebal jaket : 3 / 16 in
14.Pompa – 2 ( L – 211 )
Fungsi : Mengalirkan bahan dari R – 210 ke V - 220
Tipe : Reciprocating pump
Dasar pemilihan : Sesuai untuk viskositas tinggi, bahan mengandung
solid
Spesifikasi :
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 28,50 gpm
Total dynamic head : 31 ft.lbf / lbm
Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
15.Evaporator ( V – 220 )
Fungsi : Menguapkan air sampai menghasilkan larutan CaCl2
jenuh
Tipe : Single effect Evaporator
Dasar pemilihan : Sesuai untuk kadar pemekatan yang rendah ( < 70 % )
Spesifikasi :
Bagian shell :
Diameter evaporator : 3 ft
Diameter centerwall : 5 ft
Tinggi shell : 7 ft
Tebal shell : 3 / 16 in
Tebal tutup : 3 / 16 in
Tube calandria :
Ukuran : 4 in sch. 40 standart IPS
OD : 4,5 in
ID : 4,03 in
Panjang tube : 12 ft
Bahan konstruksi : Carbon steel SA – 203 grade C ( 2½ Ni )
Jumlah : 1 buah
16.Tangki sementara ( F – 221 )
Fungsi : Untuk menampung bahan selama 24 jam
Tipe : Silinder tegak, tutup bawah datar, dan tutup atas
dished
Dasar pemilihan : Umum digunakan pada tekanan atmospheric
Spesifikasi :
Volume : 3775,01 cuft = 106,83 m3
Diameter : 15 ft
Tinggi : 22 ft
Tebal shell :
⅜
inTebal tutup atas :
⅜
inTebal tutup bawah :
¼
inBahan konstruksi : Carbon Steel SA - 283 grade C ( Brownell : 253 )
Jumlah : 1 buah
17.Pompa – 3 ( L – 222 )
Fungsi : Mengalirkan bahan dari F – 224 ke S – 310
Dasar pemilihan : Sesuai untuk viskositas tinggi, bahan mengandung
solid
Spesifikasi :
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 15,53 gpm
Total dynamic head : 30,37 ft.lbf / lbm
Effisiensi motor : 80 %
Power : 1 Hp
Jumlah : 1 buah
18.Barometric Condenser ( E – 223 )
Fungsi : Untuk mengkondensasikan uap dan menjaga tekanan
evaporator
Tipe : Multi jet spray
Dasar pemilihan : Sesuai dengan kondisi tekanan yang vacuum
Spesifikasi :
Bahan : Carbon steel
Volumetric uap : 867,747 cuft / menit
Diameter pipa : 12 in ( asumsi aliran turbulent )
Panjang total pipa : 32,5 ft
Tekanan : 1,8493 psia
Jumlah : 1 buah
19.Jet Ejector ( G – 224 )
Fungsi : Menarik gas – gas yang tidak terkondensasi pada
barometrik condenser sehingga tekanan operasi pada
evaporator tetap vakum ( 0,13 atm )
Type : Single stage steam jet ejector
Spesifikasi :
Bahan kontruksi : Carbon steel
Inlet (suction) : 15 in
Outlet (discharge) : 11,25 in
Kapasitas design : 5652,04 lb / jam
Jumlah : 1 buah
20.Hot Well ( F – 225 )
Fungsi : Menampung condensate selama 24 jam
Dasar pemilihan : Sesuai dengan bahan
Spesifikasi :
Kapasitas : 82 m3
Bentuk : Empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 3,4 m
Lebar = 3,4 m
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
21.Crystallizer ( S – 310 )
Fungsi : Memekatkan larutan hingga terbentuk kristal
Tipe : Swensonm – walker crystalizer
Dasar pemilihan : Sesuai dengan bahan dan kapasitas besar
Spesifikasi :
Kapasitas : 78,65 cuft
Diameter : 8,82 ft
Panjang : 29,4 ft
Luas cooling area : 41,02 ft2/ft3
Power : 0,126 hp
Jumlah : 1 buah
22.Centrifuge ( H – 320 )
Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Tipe : Disk – Bowls Centrifuge ( batch process )
Dasar pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan, effisiensi tinggi
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Diameter Bowl : 24 in
Speed : 4000 rpm
Max Centrifugal Force : 5500 lbf / ft2
Power motor : 7,5 Hp
Jumlah : 2 buah ( 1 standby running )
23.Pompa – 4 ( L – 321 )
Fungsi : Mengalirkan bahan dari H – 320 ke S - 310
Tipe : Reciprocating pump
Dasar pemilihan : Sesuai untuk viskositas tinggi, bahan mengandung
solid
Spesifikasi :
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 5,15 gpm
Total dynamic head : 30,14 ft.lbf / lbm
Effisiensi motor : 80 %
Power : 0,15 Hp
Jumlah : 1 buah
24.Screw Conveyor ( J – 322 )
Fungsi : Membawa bahan dari H – 320 ke B - 330
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem
tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 147 cuft / jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 14 in
Kec. putaran : 12 rpm
Power : 1,04 Hp
Jumlah : 1 buah
25.Rotary Dryer ( B – 330 )
Fungsi : Mengeringkan bahan dengan bantuan udara panas
Type : Rotary drum
Bahan : Carbon Steel SA 515 grade 55
Spesifikasi :
Kapasitas : 4008,0051 kg / jam
Diameter total : 2,7579 ft = 0,841 m
Panjang shell : 27,4664 ft = 8,372 m
Tebal shell plate : ¼ in
Efisiensi motor : 75%
Tebal shell : ¼ in
Panjang : 27,466 ft = 8,372 m
Sudut Rotary : 1,71o
time of passes : 19,65 menit
Jumlah flight : 3 buah
Power : 5 hp
Jumlah : 1 buah
26.Cyclone ( H – 331 )
Fungsi : Memisahkan padatan yang terikut udara
Tipe : Van tongeren cyclone
Dasar pemilihan : Efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Spesifikasi :
Kapasitas : 23,5477 cuft / dt
Diameter partikel : 0,000013 ft
Tebal shell : 3 / 16 in
Tebal tutup atas : 3 / 16 in
Tebal tutup bawah : 3 / 16 in
Jumlah : 1 buah
27.Blower ( G – 332 )
Tipe : Centrifugal blower
Dasar pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan, effisiensi tinggi
Spesifikasi :
Bahan : Commercial steel
Rate volumetric : 431,0694 cuft / menit
Adiabatic head : 15000 ft.lbf / lbm gas
Effisiensi motor : 80 %
Power : 4,4 Hp
Jumlah : 1 buah
28.Heater ( E – 333 )
Fungsi : Memanaskan bahan sampai suhu 100oC
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Picth = 1 in square
Jumlah tube, Nt = 394
Shell : ID = 25 in
Passes = 1
Heat exchanger area, A : 1237,5 ft2 = 115 m2
Jumlah exchanger : 1 buah
29.Cooling conveyor ( J – 340 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai dengan 35 oC
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem
tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 142,0326 cuft / jam
Panjang : 50 ft
Diameter : 14 in
Kec. Putaran : 12 rpm
Tebal jaket standar : 2 in
Power : 1,6 hp
Jumlah : 1 buah
30.Silo Calcium Chloride ( F – 410 )
Fungsi : Menampung produk calcium chloride
Type : Silinder tegak dengan tutup atas flat dan bawah conis
Spesifikasi :
Volume : 8521,9534 cuft = 241,171282 m3
Diameter : 15,35 ft
Tinggi : 46,06 ft
Tebal shell :
⅜
inTebal tutup atas :
⅜
inTebal tutup bawah :
⅜
inBahan konstruksi : Carbon steel SA – 283 grade C ( Brownell : 253 )
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
VI.A. Keterangan Alat
Nama alat : Reaktor ( R – 210 )
Fungsi : Mereaksikan limestone dengan HCl 36 % membentuk CaCl2
Type : Silinder tegak, tutup atas dished, dan tutup bawah conical
dilengkapi pengaduk dan jaket
Jenis : Batch
VI.B. Prinsip Kerja
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, dan
kapasitas produksi, maka reaktor dapat dibedakan jenisnya, yaitu :
reaktor berpengaduk ( mixed flow ) dan reaktor pipa alir ( plug flow ).
Pada reaktor ini, limestone merupakan fase solid, sedangkan
tangki berpengaduk ( mixed flow ) untuk memudahkan dan
mempercepat kontak reaksi.
Reaktor reaktor tangki berpengaduk ( mixed flow ) ini berupa
silinder tegak dengan tutup atas dished head dan tutup bawah conical
yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket sebagai penjaga suhu.
VI.C. Kondisi Operasi
Tekanan operasi : 1 atm ( Tekanan atmospheric )
Suhu operasi : 40 oC
Waktu tinggal : 1 jam ( Proses Kontinyu )
Kondisi bahan baku :
Limestone :
Komponen Berat (kg) fraksi berat ρ (gr/cc)
CaCO3 2981,944 0,9944 2,711
MgCO3 5,3977 0,0018 3,037
Fe2CO3 5,3977 0,0018 5,120
Al2O3 0,8996 0,0003 3,990
SiO2 2,6989 0,0009 2,320
H2O 2,3990 0,0008 1,000
2998,7374 1,0000
Rate massa = 2998,7374 kg / jam = 6611,0164 lb / jam
ρ campuran =
i1
Rate Volumetrik = Densitas massa Rate cuft lb jam lb / / = 2 , 169 2197 , 7933
= 39,07 cuft / jam
Hydrochloric Acid :
Komponen Berat(kg) fraksi berat ρ(gr/cc)
HCl 2290,5858 0,25 1,268
H2O 4072,1526 0,75 1
6362,7385 1
Rate massa = 6362,7385 kg / jam = 14027,2932 lb / jam
ρ campuran =
i1
Xi x 62,43 = 66 lb / cuft
Rate Volumetrik =
Densitas massa Rate cuft lb jam lb / / = 66 2932 , 14027
= 212.53 cuft / jam
VI.D. Dasar Perencanaan
Tekanan operasi : 1 atm ( Tekanan atmospheric )
Suhu operasi : 40 oC
Waktu tinggal : 1 jam ( Proses Kontinyu )
VI.E. Tahap – Tahap Perencanaan
1. Perencanaan Dimensi Reaktor
2. Perencanaan Sistem Pengaduk
VI.E.1.Perencanaan Dimensi Reaktor
Bentuk Reaktor : Silinder tegak dengan tutup atas dished
head dan tutup bawah conical
Waktu Tinggal : 1 jam
Total Rate Volumetrik : 39,07 + 212.53 = 251,61 cuft / jam
ρ campuran =
i1
Xi x 62,43 = 91,5 lb / cuft
Dengan waktu tinggal 1 jam dimana volume bahan mengisi 80 %
Volume tangki dan digunakan 1 buah tangki.
Volume bahan = [251,61 cuft / jam x (1 jam) ] / 1 tangki = 251,61 cuft
Volume tangki = 251,61 / 80 % = 314,51 cuft
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimention ratio :
D H
= 2 ( Ulrich, T. 4 – 27, 248 )
Volume tangki = ( π / 4 ) x D2 x H
314,51 = ( π / 4 ) x D2 x 2D
D3 = 200,32 ft
D = 5,85 ft = 70,21 in
H = 11,70 ft = 140,43 in
Penentuan tebal shell :
t min = P fE ri x P 6 , 0
+ C ( B & Y, pers. 13 – 1, 254 )
dengan : t min = tebal shell minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari – jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in ( digunakan ⅛ in )
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA – 283 grade C,
maka f = 12650 psi ( Brownell, T. 13 – 1 )
P operasi = P hydrostatic = 144 PxH = 144 ) 70 , 11 % 80 ( 5 ,
91 x x
= 5,95 psi
P design diambil 10 % lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
P design = 1,1 x 5,95 = 6,54 psi
R = ½ D = ½ x 74,61 in = 35,11 in
t min =
) 54 , 6 6 , 0 ( ) 8 , 0 12650 ( 11 , 35 54 , 6 x x x
+ 0,125 = 0,148 in, digunakan t = 3 / 16 in
Dimensi tutup atas, standar dished :
Untuk D = 70,21 in dengan ts = 3 / 16 in, dari Brownell tabel 5.7
didapat :
Tebal standar torispherical dished ( atas ) : th = P fE rc x P x 1 , 0 885 , 0
+ C ( Brownell, pers. 13 – 12 )
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = knuckle radius ; in ( B & Y, T. 5.7 )
C = faktor korosi ; in ( digunakan ⅛ in )
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA – 283 grade C,
maka f = 12650 psi ( Brownell, T. 13 – 1 )
th = ) 54 , 6 1 , 0 ( ) 8 , 0 12650 ( 21 , 70 54 , 6 885 , 0 x x x x
+ 0,125 = 0,165 in, digunakan t = ¼ in
h = Rc -
4 2 2 D
Rc = 9,41 in = 0,78 ft
Dimana :
ID = ID shell = 70,21 in
a = 2
ID
= 35,11 in
Untuk D = 70,21 in dengan ts = 3 / 16 in, dari Brownell tabel 5.7
didapat :
Rc ( r ) = radius of dish = 70,21 in
icr ( rc )= inside crown radius = 5 1/8 in = 5,125 in
AB = 2
ID
- icr = 35,11 – 5,125 = 29,98 in
BC = r – icr = 70,21 – 5,125 = 65,09 in
AC = (BC)2 (AB)2 = 57,77 in
b = r - (BC)2 (AB)2 = 70,21 – 57,77 = 12,44 in
sf = straight flange = dipilih 2 in = 2 in ( Brownell, T 5.6 )
t = tebal dished =
¼
in = 0,25 inOA = t + b + sf = 0,25 + 12,44 + 2
= 14,69 in
Tutup bawah conis :
Tebal conical =
) 6 , 0 ( cos
2 fE P
D x P
+ C ( Brownell, 118, ASME Code )
tc = )) 5 , 6 6 , 0 ( ) 8 , 0 12650 (( cos 2 12 85 , 5 54 , 6 x x x x
+ 0,125 = 0,148 in = 3 / 16 in
Tinggi conical :
h =
2 ) (D m x
tg
( Hesse, pers. 4 – 17 )
Keterangan : α = cone angle ; 30o
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
2 ) 1 ( 30 x D tg o = 2 85 , 5 577 , 0 x
= 1,4 ft
VI.E.3.Perhitungan Sistem Pengaduk
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 buah flat blade. Dari Perry 6ed;
p. 19 – 9 :
Diameter impeller (Da) = ⅓ diameter shell =
⅓
x 5,8 = 1,950 ftLebar blade ( w ) = 0,2 diameter impeller = 0,2 x 1,950 = 0,390 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = π x Da x N ( Joshi, 389 )
Keterangan :
V = peripheral speed ; m / mnt
Untuk pengaduk jenis turbin :
Peripheral speed = 150 – 200 m / mnt ( Joshi, 389 )
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk, N = 90 rpm = 1,5 rps
Da = 1,950 ft = 0,595 m
N = π x 0,595 x 90 = 168,1106 m / mnt ( memenuhi range 150 – 200 m / mnt )
Penentuan jumlah pengaduk :
Jumlah pengaduk =
gki Diameter
sg x liquid Tinggi
tan ( Joshi, 389 )
=
8 , 5
243 , 1 7 , 11 %
80 x x
= 2 buah
Jarak antar pengaduk = ( 1 – 1,5 ) diameter pengaduk ( Joshi, 389 )
= 1,5 x 1,950
= 2,926 ft
Putaran pengaduk, N = 90 rpm = 1,5 rps
μ campuran = 0,00107 lb / ft . dt ( Berdasarkan sg bahan )
ρ campuran = 91,5 lb / cuft
NRe =
xD2 xN
= 00107 , 0 5 , 1 1,950 5 ,
91 x 2 x
= 487949
Karena NRe > 10000, maka digunakan baffle ( Perry 6ed, hal 19 – 8 )
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle, sudut 90o ( Perry 6ed, hal 19– 8 )
Lebar baffle, J = J / Dt = 1 / 12
Lebar baffle, J = 1 / 12 x Dt = 1 / 12 x 5,85 = 0,584 ft
Untuk NRe > 10000 perhitungan power digunakan Ludwig, Vol 1 – 1,
pers.5.5, hal 190.
P = 3 x x(N)3(D)5
g K
( Ludwig, Vol 1 – 1, pers. 5.5, hal 190 )
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer ( turbin ) = 6,3 ( Ludwig, Vol 1, T. 5.1, 192 )
g = konstanta gravitasi ; lb / dt2
ρ = densitas ; lb / cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P = 3 5
) 1,950 ( ) 5 , 1 ( 5 , 91 2 , 32 3 , 6 x
x = 1705,3 lb.ft / dt = 3,1 hp ( 1 lb.ft / dt = 1/550 hp )
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses ( kebocoran tenaga akibat poros dan bearing ) = 10 %(Joshi,399)
Gland losses 10 % = 10 % x 6,2 = 0,62 hp
Power input dengan gland losses = 6,2 + 0,62 = 6,82 hp
Transmission system losses = 20 % ( Joshi, 399 )
Transmission system losses 20 % = 20 % x 6,82 = 1,36 hp
Power input dengan transmission system losses = 6,82 + 1,36 = 8,19 hp
Digunakan power motor = 9 hp
VI.E.4. Perhitungan Sistem Pendinginan
Perhitungan jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern, 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga 40 oC
Penentuan jaket berdasarkan rate terbesar : (1BTU=0,252 kkal)
Q = 332472,9502 kkal / jam = 1319337,1040 BTU / jam
Suhu masuk bahan rata – rata = 30 oC = 86 oF
Suhu keluar bahan = 40 oC = 104 oF
∆T = 104 – 86 = 18 oF
Kebutuhan media = 22164,8633 kg / jam =48864,6577 lb / jam
Densitas media = 12,43 lb / cuft
Rate Volumetrik =
Densitas massa Rate
cuft lb
jam lb
/ /
= 1,092 cuft/ dt
Asumsi kec. Aliran = 10 ft / dt ( Kern, T. 12, hal 845 )
Luas penampang =
aliran Kec
volumetrik Rate
. ft dt
dt cuft / / = 10 092 , 1
= 0,11 ft2
Luas penampang = π / 4 ( D22 – D12 )
Dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + ( 2 x tebal )
= 5,85 + 2 ( 3 / 16 in = 0,02 ft ) = 5,89 ft
Luas penampang = π / 4 ( D22 – D12 )
0,11 = π / 4 ( D22 – 5,892 )
D2 = 7,08 ft
Spasi = 2 89 , 5 08 , 7 2 1
2 D
D
= 0,593 ft = 7,12 in
Maka digunakan spasi jaket = 3 / 16 in
Penentuan tebal jaket :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min =
P fE ri x P 6 , 0
+ C ( B & Y, pers. 13
– 1, 254 )
dengan : t min = tebal shell minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
C = faktor korosi ; in ( digunakan ⅛ in )
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi Carbon Steel SA – 283 grade C,
maka f = 12650 psi ( Brownell, T. 13 – 1 )
R = ½ D = 0,5 x 7,08 ft = 3,54 ft
t min =
) 9 6 , 0 ( ) 8 , 0 12650 ( 12 3,54 54 , 6 x x x x
+ 0,125 = 0,1525 ≈ 3 / 16 in
Penentuan tinggi jaket :
UD = 300 BTU / jam.ft2.oF ( Kern, tabel 8 )
A = T x U Q D = 18 300 1040 , 1319337
x = 244,32 ft
2
A jaket = A shell + A conis
A shell = π x D x h ( silinder )
A conis= 0,785 ( D x m ) 4h2 (Dm)+ 0,785d2 ( Hesse, pers. 4 – 19 ) Untuk diameter ≤ 114 in, m = 12 in = 1 ft ( Hesse, 85 )
d = inside diameter jaket = 7,08 ft
D= outside diameter jaket = OD + ( 2 x tebal jaket ) = 7,118 ft
A conis= 0,785 ( D x m ) 4h2 (Dm)+ 0,785d2 = 50,11 ft2 A jaket = A shell + A conis
244,32 = ( π x ( 7,08 ) x h ) + 50,11
Tinggi tangki = 11,70 ft
Spesifikasi :
Nama alat: Reaktor ( R – 210 )
Fungsi : Mereaksikan limestone dengan HCl 36 % membentuk CaCl2
Type : Silinder tegak, tutup atas dished, dan tutup bawah conical
dilengkapi pengaduk dan jaket
Jenis : Batch
Dimensi shell :
Diameter shell, inside : 5,85 ft = 70,21 m
Tinggi shell : 11,70 ft =140,43 m
Tebal shell : 3 / 16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas ( dished ):
¼
inTinggi tutup atas : 0,78 ft
Tebal tutp bawah : 3 / 16 in
Tinggi tutup bawah : 1,4 ft
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C ( Brownell,253)
Jumlah : 1 buah
Sistem pengaduk :
Dipakai impeller jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah
Diameter impeller : 1,950 ft
Panjang blade : 0,488 ft
Lebar blade : 0,390 ft
Power motor : 9 hp
Sistem pendingin :
Diameter jaket : 7,08 ft
Tinggi jaket : 8,14 ft
Jaket spacing : 3 / 16 in
Tebal jaket : 3 / 16 in
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam proses industri kimia, instrumentasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengendalian suatu rangkaian proses. Instrumentasi disini berfungsi sebagai alat ukur yang terdiri dari indikator (penunjuk), pencatat dan alat kontrol (pengendali). Adapun kondisi operasi dari suatu peralatan yang diatur oleh instrumentasi adalah suhu, tekanan, rate aliran, tinggi cairan/ padatan dalam suatu tangki dan sebagainya.
Pengendalian peralatan suatu proses bisa dilakukan secara otomatis. Pengendalian secara manual digunakan apabila pengendalian dari proses sepenuhnya ditangani oleh tenaga manusia. Pengendalian proses dilakukan secara otomatis apabila pengaturan peralatan proses cukup rumit atau memerlukan pengontrolan yang tepat dan tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual, biaya pengoperasian dari alat kontrol ini lebih murah dibanding dengan biaya secara manual. Disamping itu pengendalian secara otomatis mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
1. mengurangi kebutuhan tenaga kerja.
2. keselamatan kerja dipabrik dapat lebih terjamin. 3. produk yang dihasilkan lebih dapat diharapkan. 4. ketelitian pengaturan proses cukup tinggi.
A. Pemilihan Instrumentasi
Untuk dapat menentukan jenis instrumentasi yang perlu digunakan pada suatu peralatan, terlebih dahulu perlu ditinjau kondisi operasi. Jadi harus diketahui input apa saja yang tak dapat dikontrol serta output dari alat kontrol yang diinginkan. Pemakaian instrumentasi harus menguntungkan baik ditinjau dari segi proses maupun segi ekonomi.
Kriteria ini meliputi :
1. Mudah dalam pengawasan dan pengaturan 2. Mudah dalam perawatan dan perbaikan. 3. Mudah dalam mendapatkan suku cadang
4. Harga peralatan relatif murah dengan kualitas yang memadai.
B. Macam-macam Instrumentasi
1. Pengatur suhu
a. T.I. ( Temperatur Indikator) Fungsi : Penunjuk suhu b. T.C. (Temperatur Controller)
Fungsi : Mengendalikan suhu agar dapat dipertahankan pada harga yang telah ditentukan.
2. Pengatur tekanan
a. P.I. ( Pressure Indikator) Fungsi : Penunjuk tekanan b. P.C.( Pressure Controller)
Fungsi : Mengatur tekanan agar dapat dipertahankan pada harga yang diperlukan.
3. Pengatur aliran
a. F.C. ( Flow Controller )
4. Pengatur tinggi liquida a. L.I. ( Level Indikator )
Fungsi : penunjuk tinggi bahan dalam aliran. b. L.C. ( Level Controller )
Fungsi : pengatur tinggi bahan dalam peralatan agar bertahan pada ketinggian yang telah ditentukan.
VII.2. Keselamatan Kerja
A. Usaha Keselamatan
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi pada seseorang dalam hubungan kerja yang disebabkan oleh bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan. Kecelakaan ini menimbulkan kerugian bagi karyawan, perusahaan dan masyarakat.
Pelaksanaan usaha keselamatan kerja bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, dengan cara mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kecelakaan kerja tersebut.
B. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja 1) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ini meliputi mesin, peralatan, bahan-bahan produksi dan lingkungan kerja ( suhu, penerangan dan lain-lain) Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kesalahan perancangan, aus, rusak, kesalahan dalam pemeblian, peletakan, penyusunan peralatan, bahaya produksi, serta adanya lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat (panas, bising, penerangan yang kurang dan lain-lain).
2) Manusia
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh manusia, antara lain disebabkan oleh :
d. Kurangnya motivasi dan kesadaran akan keselamatan kerja. 3) Sistem Manajemen
Merupakan unsur terpenting sebab sistem manajemen ini merupakan pengatur dari kedua unsur diatas. Kesalahan sistem manajemen dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Contohnya : a. Manajemen yang tidak memperhatikan keselamatan kerja b. Prosedur kerja yang tidak diterapkan dengan baik
c. Kurangnya pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan dan modifikasi pabrik
d. Tidak adanya inspeksi peralatan
e. Tidak adanya sistem penanggulangan bahaya.
VII.3. Peningkatan Keselamatan Kerja
A. Lingkungan Fisik
Peningkatan usaha keselamatan kerja yang berkaitan dengan lingungan fisik meliputi :
a. Perencanaan mesin dan peralatan dengan memperhatikan keselamatan kerja.
b. Pengolahan alat yang benar
c. Menciptakan suasana kerja yang nyaman (suhu, dan penerangan yang cukup)
B. Manusia
Pemilihan, penempatan dan pembinaan karyawan agar setiao pegawai dapat menempati posisi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya dan menumbuhkan kesadaran akan keselamatan kerja.
C. Sistem Manajemen
Sistem manajemen yang benar maliputi :
keselamatan kerja karyawan.
c. Membuat usaha-usaha untuk mengawasi bahaya yang mungkin timbul ditempat kerja.
VII.4. Alat Pelindung Diri
Untuk mengurangi akibat kerja, maka setiap perusahaan harus menyediakan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan setiap karyawannya. Macam-macam alat pelindung diri antara lain : 1. Alat pelindung mata
2. Alat pelindung muka 3. Masker
4. Sarung tangan 5. Sepatu pengaman 6. Baju pelindung
Usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga keselamatan pekerja dipabrik adalah sebagai berikut :
1. Untuk peralatan pabrik seperti baja/tangki harus disediakan seleksi bahan konstruksi, juga penyediaan alat-alat kontrol tekanan dan suhu, yang keseluruhannya berguna untuk menghindari terjadinya peledakan. 2. Perpipaan yang mengandung steam pemanasan maupun bahan
panas diberi tanda peringatan dan dijauhkan dari jalan lalu lalang (manway)
3. Dalam ruang pelistrikan, agar diberi penerangan yang cukup agar operator dapat bekerja dengan baik. Kabel-kabel listrik yang berdekatan dengan peralatan yang beroperasi pada suhu tinggi agar diberi isolasi yang cukup.
4. Pada tiap gedung yang tinggi harus dipasang penangkal petir
pengaman dan jarak yang ukup antar unit-unit untuk mempermudah pemeliharaan.
7. Untuk mencegah bahaya kebakaran, sebaiknya setiap ruangan disediakan alat pemadam kebakaran. Tata ruang pada lokasi pabrik diatur sehingga bisa dilewati mobil pemadam kebakaran dan sebaiknya bangunannya dibuat terpisah, sehingga apabila terjadi kebakaran apinya dapat dilokalisir.
8. Harus dipasang alarm pada setiap peralatan pabrik yang berbahaya agar semua personil dapat segera mengetahui dan bertindak apabila ada bahaya.
9. Limbah pabrik yang direncanakan ini berupa air, dimana air ini dialirkan ke unit peengolahan air untuk dipergunakan lagi, atau kalau tidak bisa akan dibuang ke sungai yang ada didekat lokasi pabrik (asal tidak mengandung bahan-bahan berbahaya)
10. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu perawatan periodik terhadap seluruh peralatan dan instalasi pabrik.
VII.5. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja juga merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan kerja ini meliputi :
1. Industrial Hygiene / Hygiene perusahaan
Menyangkut bidang teknis dan dititik-beratkan pada persoalan kebersihan dan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan bagi karyawan
2. Hyperkes / Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
Menyangkut bidang teknis dan bidang medis. Disini seluruh karyawan dituntut untuk terjun secara aktif dalam persoalan hyperkes atau keselamatan kerja.
3. Toxicology
Gizi ini diberikan khusus kepada karyawan perusahaan yang tujuannya untuk meningkatkan produktivitas
5. Sanitasi
Merupakan pencegahan penyakit dengan cara pengawasan kesehatan kerja.
6. Ventilasi Industri
Pemasangan fan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan mengurangi keadaan yang beracun.
BAB VIII
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan
kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik
terdiri atas :
1. Unit Pengolahan Air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air proses, air sanitasi
dan air pengisi boiler.
2. Unit Pembangkitan Steam
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan steam pada proses
evaporasi, pemanasan dan supply pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit Pembangkitan Tenaga Listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat ,
bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit Bahan Bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi
alat-alat, generator ,boiler, dan sebagainya.
5. Unit Pengolahan Limbah
Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik baik limbah cair,
padat, maupun gas dari proses pabrik.
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan
tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan
karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Didalam pabrik ini , dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem
kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolah air buangan
pabrik sebelum dibuang ke badan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan
sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus
mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat befungsi
dengan optimum , aman dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem
pemakaian, masing-masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai
1. Sebagai air pengisi boiler (air umpan boiler)
2. Sebagai air sanitasi
3. Sebagai air proses
4. Sebagai air pendingin
8.1. Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan steam berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam,
yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan boiler menghasilkan steam jenuh (saturated steam) pada
tekanan 4,5 atm pada suhu = 148C dengan hv = 1179,3 Btu/lb
Jumlah steam yang dibutuhkan untuk memproduksi produk adalah :
No
. Nama Alat Kode Alat
Steam
(kg/jam)
Steam
(lb/jam)
1 EVAPORATOR ( V- 220 ) 2400,4881 5292
2 HEATER ( E - 333 ) 275,4915 608
JUMLAH 5900
Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi, maka
direncanakan “steam” yang dihasilkan kelebihan 20 % dari kebutuhan steam
total :
= 1,2 x kebutuhan normal (5900 lb/jam) = 7080 lb/jam
Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar :
ms(hv - hf)
mf = x 100 (Severn W.H : 142) eb . F
dimana :
mf = massa bahan bakar yang dipakai, lb/jam.
ms = massa steam yang dihasilkan, lb/jam.
hv = entalpi uap yang dihasilkan, Btu/lb.
hf = entalpi liquid masuk, Btu/lb.
eb = efisiensi boiler = 92% (Severn W.H : 143)
F = nilai kalor bahan bakar, Btu/lb.
hv = 1179,3 Btu/lb (suhu steam) [Steam Table]
hf = 970,3 Btu/lb (suhu air=100C) [Steam Table] F = nilai kalor bahan bakar
Digunakan Petroleum Oil 33API (0,22% sulfur) (Perry 7ed, T.27-6) Dari Perry 7ed, Fig.27-3 , didapat : - Relative density, = 0,86 gr/cc
-Heating Value = 137273 Btu/gal
= 0,86 gr/cc = 54 lb/cuft = 7,2 lb/gal Maka Heating Value bahan bakar =
2 , 7 137273
= 19066 Btu/lb
ms(hv - hf)
7080 (1179,3 – 970,3)
mf = x 100 = 85 lb/jam (92).(19066 )
Kapasitas boiler :
ms(hv - hf)
Q = (Severn, W.H : 171) 1000
(7080) (1179,3 – 970,3)
= = 1479,72 kBtu/jam. 1000
Penentuan boiler horse power :
Untuk penentuan Boiler Horse Power , digunakan persamaan :
ms(hv - hf)
hp = (Severn, W.H : 140) (970,3).(34,5)
dimana :
Angka – angka 970,3 dan 34,5 adalah suatu penyesuaian pada penguapan 34,5 lb
air/jam dari air pada 212 0F menjadi uap kering pada 212 0F pada tekanan 1 atm,
untuk kondisi demikian diperlukan enthalpy penguapan 970,3 Btu/lb.
(7080) (1179,3 – 970,3)
hp = = 44 hp (970,3) (34,5)
Penentuan heating surface boiler :
1 hp boiler horse power dibutuhkan 10 ft2 heating surface. (Severn, W.H : 140)
Total heating surface = 10 x 44 = 440 ft2
Kebutuhan air untuk pembuatan steam :
Air yang dibutuhkan diambil 20 % berlebih dari jumlah