• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA

SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I

KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MENTARI PUSPITA NIM. 3113131049

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Mentari Puspita, NIM 3113131049, Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga

Pekerja Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga pekerja sektor informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja sektor informal yang bekerja sebagai tukang becak, pedagang, supir angkot dan buruh dengan jumlah 1409 KK. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan 10% dari jumlah populasi yaitu 141 KK yang diambil secara proporsional random sampling dan responden ditetapkan secara acak sederhana. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, dan studi dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

Rahmat dan pertolongan-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Analisis Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pekerja Sektor

Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur Kota

Medan”. Adapun tujuan dari skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan, maka untuk kesempurnaan penulisan ini, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan skripsi ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menerima banyak bantuan moril maupun

materil yang tidak bernilai harganya, untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Wakil Dekan I Universitas Negeri

Medan.

4. Bapak Drs. Ali Nurman, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

(6)

6. Bapak Drs. Julismin, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing saya walau dengan kondisi yang

tidak sehat, semoga cepat sembuh buat Bapak.

7. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Darwin P. Lubis S. Si, M. Si selaku Dosen Ahli yang telah banyak

membantu, memotivasi, dan membimbing penulis meluangkan banyak waktu

dalam kesibukannya untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga kebaikan Bapak

dibalas oleh Allah Swt.

9. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M. Pd, selaku Dosen Seminar yang telah

memberikan penulis banyak masukan untuk penulisan skripsi.

10.Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali

penulis dengan segudang ilmu selama di bangku perkuliahan.

11.Kepala BKKBN Sumatera Utara yang telah memberikan informasi yang

dibutuhkan penulis dalam pembuatan skripsi.

12.Kepada Kepala Kelurahan Pulo Brayan Darat I dan staffnya yang memberikan

informasi yang dibutuhkan penulis dalam pembuatan skripsi.

13.Kepada Bapak Hayat Siagian yang selalu membantu dan memberikan

informasi selama ini kepada penulis. Terimakasih atas bantuanya selama ini.

14.Teristimewa saya sampaikan kepada kedua orang tua tersayang, Ayahanda

Kholik Harahap dan Ibunda Sri Isnarti yang telah membesarkan, mendidik,

mengajar, membimbing, serta memberikan do’a, moril dan materiil yang

begitu berarti yang mungkin tak akan pernah bisa penulis balas sampai

(7)

skripsi ini, terimakasih atas segalanya cinta dan kasih sayang kalian takkan

terganti.

15.Buat kakak saya Alm. Herlina Dinata Harahap, adik-adikku Dewi Anjani

Harahap dan Diaz Hangdani Harahap terimakasih atas dukungan, motivasi,

cinta, kasih sayang dan doa yang diberikan kepada penulis. Terimakasih atas

segalanya.

16.Buat teman-teman Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2011 khususnya B-Reguler Sajdah Laili, Handini Putri Riski, Fithrahayati, Try Ayu Wulandari,

Swanni Simamora dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan semua saya mohon

maaf. Terimakasih buat semangat dan bantuan kalian.

17.Kepada sahabat saya, Anggi Pradea terimakasih atas semangat, motivasi dan

segala doa-doa yang telah diberikan kepada penulis pada saat senang maupun

susah, terimakasih atas segalanya semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.

Terimakasih penulis ucapan kepada semua rekan-rekan yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kesalahan

dan kesilapan, baik dalam penulisan maupun penyajian. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi para pembaca khususnya pada Pendidikan Geografi Universitas

Negeri Medan.

Medan, Juni 2015

Penulis

Mentari Puspita

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN……….ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifkasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 8

B. Penelitian Relevan………. 20

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisa Data ... 32

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 33

B. Keadaan Non Fisik ... 38

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan ... 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(11)

DAFTAR TABEL

No Uraian Halaman

1. Persebaran Pekerja Sektor Informal ... 28

2. Penggunaan Lahan Di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2014 .... 38

3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lingkungan ... 39

4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 ... 40

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014 ... 41

6. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 43

7. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa/Etnis ... 44

8. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 45

9. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 46

10.Sarana Pendidikan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2014 ... 48

11.Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 50

12.Jumlah Responden Berdasarkan Suku ... 51

13.Jumlah Responden Kelompok Umur Berdasarkan Lama Bekerja ... 52

14.Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur.. ... 54

15.Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan ... 54

16.Jenis Pekerjaan Responden Dalam Bidang Sektor Informal... 55

17.Distribusi Pendapatan Kepala Keluarga... 56

18.Distribusi Pendapatan Anggota Keluarga ... 56

19.Status Kepemilikan Rumah Responden ... 58

20.Status Kepemilikan TempatUsaha/Barang Terkait Pekerjaan Responden... ... 58

21.Luas Lantai Rumah Paling Kurang 8m2 Untuk Setiap Penghuni Rumah ... 60

22.Keluarga Responden Jika Sakit Pergi Ke Sarana Kesehatan ... 61

23.Distribusi Jenjang Pendidikan Anak Dalam Tanggungan ... 64

24.Persentase Pemenuhan Indikator Kesejahteraan ... 66

(12)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Halaman

1. Skema Kerangka Berfikir ... 26

2. Peta Kota Medan ... 34

3. Peta Kecamatan Medan Timur ... 35

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Halaman

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar

negara-negara berkembang di dunia. Hal yang paling mendasar yang umum dijumpai

dalam suatu negara berkembang adalah jumlah penduduk yang sangat besar.

Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya,

Indonesia menempati urutan ke- 4 dalam jumlah penduduk setelah Cina,

India, dan Amerika. Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan

dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang

aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas,

morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan

rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana

program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan

dan peningkatan ksesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya

(Shah, 2011).

Menurut data Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk

Indonesia berjumlah 237,6 juta orang, terdiri dari 119,5 laki-laki dan 118 juta

perempuan. Dibandingkan Sensus Penduduk tahun 2000, terjadi peningkatan

jumlah penduduk sebanyak 32,5 juta atau mengalami laju pertumbuhan

sebesar 1,49 persen per tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Pertumbuhan

penduduk yang terus meningkat ini apabila tidak diimbangi dengan

pendidikan yang berkualitas, kesehatan yang baik, serta tidak memiliki

(15)

maka jumlah penduduk yang berusia produktif tidak akan berguna dan justru

akan menjadi beban bagi negara karena tidak dapat diserap lapangan

pekerjaan. Hal inilah yang menjadi penyebab menurunnya kesejahteraan

penduduk di Indonesia akibat minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia,

dan pembangunan yang tidak merata, yang pada akhirnya menyebabkan

banyaknya penangguran di Indonesia. Minimnya lapangan pekerja membuat

masyarakat Indonesia banyak bekerja di sektor informal untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, namun sektor informal sering dianggap sebagai respon

terhadap kemiskinan di negara berkembang, karena pekerja sektor informal

merupakan sebagian besar dari golongan penduduk miskin Indonesia.

Terkait kemiskinan Sukmaraga (2011) menyatakan diperlukan suatu

strategi penanggulangan kemiskinan yang terpadu, terintegrasi dan sinergi

sehingga dapat menyelesaikan masalah secara tuntas karena permasalahan

kemiskinan merupakan lingkaran kemiskinan atau vicious cyrcle of poverty.

Pada kenyataanya sampai saat ini pemerintah belum mampu menyediakan

lapangan pekerjaan di sektor informal sebagai salah satu upaya dalam

penanggulangan kemiskinan.

Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada September 2014

sebanyak 1.360.600 orang (9,85%), angka ini bertambah sebanyak 73.900

orang bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin Maret 2014 yang

berjumlah 1.286.700 orang (9,38%). (Berita Resmi Statistik No. 06/01/12/Th.

XVIII).

Pada kurun waktu 6 bulan mulai dari maret hingga september selama

(16)

(0,47%), hal ini terjadi karena masih tingginya tingkat pengangguran. Dalam

hal tersebut sektor informal sangat berperan penting dalam mengatasi

pengangguran yang selalu menjadi masalah penting di Indonesia, sebab

sektor informal merupakan kesempatan kerja yang persyaratan kerjanya

jarang dijangkau oleh aturan-aturan hukum yang resmi artinya sektor

informal bersifat terbuka. Pekerjaan merupakan salah satu cara untuk

memperoleh penghasilan, oleh sebab itu pekerjaan sangat berpengaruh

terhadap kesejahteraan keluarga yang mana untuk memenuhi kebutuhan

keluarga baik kebutuhan dasar (basic need) maupun kebutuhan yang lain

sesuai dengan pendapatan yang diterima oleh keluarga masing-masing.

Masalah kesejahteraan telah menjadi masalah global dimana setiap

negara merasa berkepentingan untuk membahas kesejahteraan penduduknya,

terlepas apakah itu negara berkembang maupun sedang berkembang.

Kesejahteraan berkaitan erat dengan pembangunan, baik di tingkat nasional

maupun daerah. Pembangunan nasional pada hakekatnya bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Tingkat kesejahteraan

mencerminkan kualitas hidup dari sebuah keluarga, keluarga dengan tingkat

kesejahteraan yang lebih tinggi berarti memiliki kualitas hidup yang lebih

baik, sehingga pada akhirnya keluarga tersebut mampu untuk menciptakan

kondisi kehidupannya yang lebih baik untuk bisa meningkatkan

kesejahteraan mereka.

Berbagai lembaga mengukur taraf kesejahteraan hanya berupa aspek

yang dapat diamati dan dapat diukur. Seperti Badan Pusat Statisik misalnya,

(17)

data konsumsi dan pengeluaran pangan dan non pangan. Menurut Sukirman

(dalam Sjafari, 2012) pada umumnya keluarga berpendapatan rendah di

Indonesia membelanjakan sekitar 60-80% dari total pendapatannya untuk

memenuhi kebutuhan pangan. Sementara BKKBN yang memiliki peranan

penting di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga

berencana mempunyai kriteria khusus dan telah mengklasifikasikan keluarga

sejahtera ke dalam lima kategori, yaitu keluarga: (1) Pra Sejahtera; (2)

Sejahtera I; (3) Sejahtera II; (4) Sejahtera III; dan (5) Sejahtera III+.

Kelurahan Pulo Brayan Darat I adalah salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Medan Timur. Kelurahan Pulo Brayan Darat I merupakan

kelurahan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak diantara kelurahan lain

yang ada di kecamatan Medan Timur yakni sebanyak 20.606 jiwa dan bila

dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas wilayahnya yang seluas 0,75

km2, maka kelurahan Pulo Brayan Darat I juga merupakan kelurahan terpadat

yaitu 27.475 jiwa tiap km2. Kondisi ini semakin diperparah dengan tingginya

angka kelahiran yang dalam jangka panjang menyebabkan tingginya jumlah

penduduk. Seperti apa yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus

pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Apabila tidak

diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk maka manusia akan

mengalami kekurangan bahan makanan, hal inilah merupakan sumber dari

(18)

Jumlah penduduk Pulo Brayan Darat I pada tahun 2009 sebanyak

16.168 jiwa bertambah sebanyak 4.438 jiwa di tahun 2014 menjadi 20.606

jiwa yang terdiri dari 4895 KK. Adapun dari jumlah kepala keluarga yang

sebanyak 4895 KK ini ada sebanyak 3147 KK yang bekerja di sektor

informal atau sebanyak 64,30%, hal ini menunjukkan bahwa cukup besar

penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I yang bekerja di sektor informal.

Besarnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor informal ini juga perlu

diketahui tingkat kesejahteraannya, bagaimana mereka mengelola kebutuhan

hidupnya. Dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

permasalahan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini

adalah jumlah penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I yang terus

bertambah dari tahun ke tahun, terbatasnya lapangan pekerjaan di sektor

formal mengakibatkan sebagian besar penduduk bekerja di sektor informal

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hal ini bisa dilihat dari besarnya

jumlah penduduk yang bergelut di sektor informal, dan jumlah penduduk

yang bekerja di sektor informal yang cukup tinggi akan berdampak pada

tingkat kesejahteraannya.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan tidak terarah dan

mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti dalam penelitian baik dari

(19)

dalam penelitian ini adalah Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pekerja Sektor

Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur Kota

Medan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Kesejahteraan

Keluarga Pekerja Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

Kecamatan Timur Kota Medan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kesejahteraan Keluarga

Pekerja Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan

Timur Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi dan masukan bagi Kelurahan Pulo Brayan

Darat I Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

2. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

penduduk.

3. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa lain yang ingin membuat

penelitian yang sama dengan tempat berbeda.

(20)

5. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(21)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menjelaskan tentang tingkat kesejahteraan yang ada di

Kelurahan Pulo Brayan Darat I, maka dapat diberikan informasi sebagai berikut ini:

1. Identitas Responden

a. Responden Berdasarkan Umur

Umur responden merupakan salah satu karakteristik yang digunakan dalam

pengkajian kependudukan untuk mengetahui apakah responden tergolong usia

produktif atau tidak. Untuk melihat responden berdasarkan kelompok umur dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Golongan Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

1.

Sumber: Data Primer Olahan , 2015

Dari tabel 11 menunjukan bahwa kelompok umur responden yang paling

banyak berada pada kelompok umur 46-50 tahun sebanyak 34 responden atau

(22)

65 sebanyak 4 responden atau 2,48%. Jika dilihat dari struktur penduduk berdasarkan

usia produktif yang berkisar dari usia 15-64 tahun dan penduduk usia non produktif

yaitu usia <15tahun dan >64 tahun, maka seluruh reponden yang ada di Kelurahan

Pulo Brayan Darat I yang berjumlah 141 responden masuk kedalam kategori usia

produktif.

b. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Perkawinan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala keluarga di Kelurahan Pulo

Brayan Darat I tidak hanya laki-laki yang berjumlah 135 responden (95,74%) namun

ada terdapat 6 responden (4,26%) yang keluarganya dipimpin oleh perempuan yang

berstatus sebagai janda. Hal ini menunjukkan bahwa sektor informal ini juga

dikerjakan oleh perempuan untuk menghidupi keluarganya

c. Responden Berdasarkan Suku

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang bekerja di sektor

informal terdiri dari beragam suku, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12. Jumlah Responden Berdasarkan Suku di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Suku Responden Frekuensi Persentase (%)

1.

(23)

Pekerjaan di sektor informal ini tidak didominasi oleh suku tertentu, tetapi

hampir seluruh suku ternyata mau bekerja disektor informal. Namun tabel ini

menunjukkan bahwa suku yang paling banyak bekerja di sektor informal adalah suku

jawa yakni sebanyak 72 responden atau 51,06% , kondisi ini sejalan dengan

penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I yang memang lebih banyak

penduduknya bersuku jawa yang bisa dilihat pada tabel 7.

d.Responden Berdasarkan Kelompok Umur dan Lama Bekerja di Sektor

Informal

Data tentang responden berdasarkan kelompok umur dan lama bekerja bisa

dilihat pada tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Responden Berdasarkan Kelompok Umur dan Lama Bekerja

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Tabel 13 menunjukkan bahwa ada kaitan antara umur dan lama bekerja

responden di sektor informal, karena bila dilihat dari umur dan lama bekerjanya

semakin tinggi umur responden maka semakin lama responden tersebut bekerja

disektor informal. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwasannya ada responden

yang menggeluti pekerjaannya sudah lama sejak dari mereka masih belum berumah

(24)

e. Responden Berdasarkan Anggota Keluarga yang Ikut Bekerja di Sektor

Informal yang Sama

Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

bahwasannya dari 141 responden terdapat 2 responden (1,42%) yang anggota

keluarganya bekerja disektor informal yang sama dan terdapat 139 responden

(98,58%) yang anggota keluarganya tidak bekerja disektor informal yang sama. Hal

ini menunjukkan bahwa pekerjaan sektor informal yang digeluti oleh kepala keluarga

tidak diikuti oleh anggota kelurga lainnya.

f. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur

Masyarakat di Kelurahan Pulo Brayan Darat I memiliki tingkat pendidikan

yang bervariatif. Sebagian besar atau 51,78% responden sudah tamat sampai SMA,

untuk lebih lengkapnya data tentang tingkat pendidikan responden jika dikaitkan

dengan kelompok umur dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Tingkat Pendidikan Jumlah

Tamat SD Tamat

(25)

Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah tamat SMA,

sementara itu responden yang bersekolah sampai perguruan tinggi justru dimiliki oleh

responden yang berada dikelompok umur tinggi, berdasarkan hasil wawancara kondisi

ini disebabkan oleh responden tersebut sudah pensiun dari pekerjaan yang sebelumnya

di sektor formal sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka bekerja

disektor informal. Tabel ini juga menunjukkan bahwasannya terdapat sebagian

responden yang tamat SD dan SMP, hal inilah yang membuat responden kesulitan

mencari pekerjaan dan pada akhirnya memilih sektor informal sebagai mata

pencahariannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

g. Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi kesejahteraan keluarga dimana

semakin besar jumlah tanggungan maka akan semakin besar tingkat pengeluaran,

tetapi tanggungan yang besar dapat juga membantu perekonomian keluarga, dimana

sebagian anak maupun istri ada yang bekerja. Hasil penelitian tentang jumlah

tanggungan keluarga dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 15. Jumlah Tanggungan Keluarga Pekerja Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

No. Jumlah Tanggungan Frekuensi Persentase (%)

1. 2. 3.

1 – 3 4 – 6 7 – 8

44 95 2

31,20 67,38 1,42 Jumlah 141 100,00

(26)

Berdasarkan tabel 15 dapat dijelaskan tentang jumlah tanggungan keluarga

pekerja sektor informal dengan rentang antara 1 – 8, dengan besar jumlah tanggungan

ini nantinya akan berpengaruh terhadap penghasilan.

h. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Dalam Bidang Sektor Informal

Hasil penelitian tentang jenis pekerjaan responden pada bidang sektor

informal di kelurahan Pulo Brayan Darat I dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16. Jenis Pekerjaan Responden Dalam Bidang Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1. 2. 3. 4.

Tukang Becak Pedagang Supir Angkot Buruh

23 72 13 33

16,31 51,07 9,22 23,40 Jumlah 141 100,00

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Dari tabel 16 menunjukkan bahwa pada umumnya keluarga pekerja sektor

informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I bekerja sebagai pedagang dengan jumlah

sebanyak 72 responden (51,06%) dan yang paling sedikit adalah responden yang

bekerja sebagai supir angkot yaitu sebanyak 13 responden (9,22%)..

i. Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan dalam keluarga merupakan suatau pendapatan yang

dihitung berdasarkan penghasilan keluarga diperoleh dalam bentuk uang selama satu

(27)

sandang, pangan, papan serta kebutuhan atau rancangan masa depan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Distribusi Pendapatan Kepala Keluarga Pekerja Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Pendapatan/Bulan Frekuensi Persentase (%)

1.

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Dari tabel 17 dapat diketahui bahwa keluarga pekerja sektor informal masih

memiliki pendapatan yang rendah. Jika dikaitkan dengan besarnya pendapatan

menurut Upah Minimum Kota (UMK) Medan pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp

2.037.000 bahwasannya sebagian besar responden yakni sebanyak 51,06%

penghasilannya masih dibawah rata-rata.

Sebagian keluarga juga memiliki anggota keluarga yang bekerja untuk

memperoleh penghasilan, namun hanya 121 responden yang anggota keluarganya

bekerja untuk memperoleh penghasilan. Untuk melihat pendapatan anggota keluarga

responden yang bekerja untuk memperoleh penghasilan bisa dilihat pada tabel 18.

Tabel 18. Distribusi Pendapatan Anggota Keluarga di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Pendapatan/Bulan Frekuensi Persentase (%)

1.

(28)

Apabila dilihat dari pendapatan utama bahwa sebagian besar responden yakni

sebanyak 51,06% penghasilannya masih dibawah UMK. Dari tabel 18 dapat diketahui

bahwa anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan memiliki

pendapatan yang tinggi, karena hanya 34,16% anggota keluarga yang pendapatannya

dibawah UMK, selebihnya sudah diatas UMK Medan yaitu sebanyak 65,84%, namun

demikian karena responden memiliki tanggungan yang banyak walau penghasilan dari

anggota keluarga sudah diatas UMK kebutuhan mereka masih tetap tidak terpenuhi.

j. Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga yang Sudah Bekerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 141 responden terdapat 121

responden (85,81%) yang anggota keluarganya sudah bekerja dan 20 responden

(14,19%) anggota keluarganya yang belum atau tidak bekerja. Hal ini nantinya akan

berpengaruh pada tingkat perekonomian keluarga, dengan adanya anggota kelurga yang

bekerja diharapkan mampu membantu perekonomian keluarganya.

k. Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah

Status kepemilikan rumah merupakan salah satu indikator perumahan yang

menunjukkan penguasaan rumahtangga terhadap rumah yang ditempatinya. Berikut

status kepemilikan rumah keluarga pekerja sektor informal yang ada di Keluarahan

(29)

Tabel 19. Status Kepemilikan Rumah Responden di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Status Kepemilikan Frekuensi Persentase (%)

1. 2. 3.

Milik Sendiri

Menyewa/Mengontrak Warisan (Milik Orang Tua)

32

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Dari tabel 19 menunjukkan bahwa bahwa keluarga pekerja sektor informal

dilihat dari status kepemilikan masih banyak keluarga yang mengontrak, maka

kebanyakan dari keluarga pekerja sektor informal harus harus menyisihkan sebagian

pendapatannya untuk membayar rumah yang disewa sehingga pengeluarannya

semakin tinggi.

l. Status Kepemilikan TempatUsaha/Barang Terkait Pekerjaan Responden

Adapun status kepemilikan barang/usaha pada penelitian ini hanya bagi

mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang becak, dan supir angkutan. Berikut

status kepemilikan usaha keluarga pekerja sektor informal di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I.

Tabel. 20 Status Kepemilikan Tempat Usaha/Barang Terkait Pekerjaan Responden

No. Jenis Pekerjaan Milik Sendiri Mengontrak/Sewa Jumlah

1.

(30)

Dari tabel 20 dapat diketahui jenis usaha yang dilakukan terkait dengan

penggunaan tempat usaha/barang ada 108 responden (76,59%) dari total keseluruhan

yaitu 141 responden. Ternyata bahwa ada 84 responden (77,78%) tempat

usaha/barang yang dimiliki responden berstatus milik sendiri dan tidak ada yang

warisan dari keluarga.

2. Indikator Tingkat Kesejahteraan

a. Mengikuti Kegiatan/Perkumpulan Agama

Hasil penelitian tentang kegiatan/perkkumpulan agama yang diikuti oleh

responden dapat dilihat pada tabel 21 berikut ini:

Tabel 21. Kegiatan/Perkumpulan Agama yang Diikuti Responden

No. Jenis Kegiatan yang

diikuti

Frekuensi Persentase (%)

1. 2. 3.

Perwiritan Partangiangan Tidak Sama Sekali

111 29

1

78,72 20,58 0,70

Jumlah 141 100,00

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Tabel 21 menunjukkan bahwa 140 responden (99,30%) telah mengikuti

kegiatan perkumpulan agama baik dalam bentuk perwiritan maupun partangiangan.

Hal ini bisa dikatakan bahwasannya hampir keseluruhan responden menyadari

betapa pentingnya kebutuhan rohani karena dalam kehidupan manusia, agama

(31)

b. Seluruh Anggota Keluarga Responden Memperoleh Paling Kurang Satu Stel

Baju Baru dalam Setahun

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan bahwasanya seluruh

responden yang berjumlah 141 KK mampu membeli paling kurang satu stel baju baru

dalam setahun. Baju baru yang mereka beli sekurang-kurangnya adalah pada saat

anak-anak mereka memasuki tahun ajaran baru di sekolahnya dan pada saat hari raya

besar keagamaan mereka.

c. Luas Lantai Rumah Paling Kurang 8m2 Untuk Setiap Penghuni Rumah

Hasil penelitian tentang luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap

penghuni rumah, dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel. 22 Luas Rumah Responden di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun Persentase 73,76 26,24

(32)

Pada tabel 22 dapat diketahui terdapat 37 responden (26,24%) yang luas

rumahnya kurang dari 8m2 untuk setiap penghuninya, hal ini disebabkan karena luas

rumah apabila dibagikan jumlah anggota keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi

8m2 untuk setiap anggota keluarga.

d. Anggota Keluarga Sakit Dibawa Ke Sarana Kesehatan Modern

Hasil penelitian tentang keluarga pekerja sektor informal jika sakit pergi ke

sarana kesehatan modern bisa dilihat pada tabel 23 berikut ini:

Tabel. 23 Keluarga Responden Jika Sakit Pergi Ke Sarana Kesehatan Modern Tahun 2015

No. Sarana Kesehatan Frekuensi Persentasi (%)

1. 2. 3.

Rumah Sakit Poliklinik Puskesmas

16 39 86

11,35 27,66 60,99

Jumlah 141 100,00

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Dari tabel 23 menunjukkan bahwa jenis sarana kesehatan yang dikunjungi

oleh anggota keluarga sudah modern, yaitu rumah sakit, poliklinik, dan puskesmas

dengan persentase terbesar yaitu 60,99%. Hal ini menunjukkan bahwasannya

penduduk di Kelurahan Pulo Brayan Darat I, sudah berpikir modern dengan tidak

mengunjungi dukun apabila ada anggota keluarga yang sakit.

e. Seluruh Anggota Keluarga berumur 10-60 Tahun Bisa Baca Tulis Latin

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan Darat

(33)

tahun mampu membaca dan menulis latin, hal ini berarti seluruh anggota keluarga

pekerja sektor informal tidak ada yang buta huruf.

f. Memiliki Akses Layanan Publik (Listrik, PAM, atau Telepon/ Handphone)

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I bahwasannya seluruh responden yakni sebanyak 141 KK memiliki akses

layanan publik. Hal ini berarti akses layanan publik yang ada mampu dipenuhi oleh

seluruh keluarga pekerja sektor informal.

g. Anggota Keluarga yang Bekerja Untuk Memperoleh Penghasilan

Berdasarkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Pulo

Brayan Darat I, dari 141 responden ada 122 responden (86,52%) yang anggota

keluarganya bekerja untuk memperoleh penghasilan, dan ada 19 responden ( 13,48%)

yang anggota keluarganya tidak bekerja untuk memperoleh penghasilan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan responden yang anggota keluarganya tidak bekerja adalah

responden yang anggota keluarganya usianya belum memasuki usia kerja, dan alasan

sulitnya mencari pekerjaan.

h. Pendidikan Tiap Anggota Keluarga Minimal SMA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I dengan responden sebanyak 141 KK terdapat 109 responden (77,30%) yang

pendidikan anggota keluarganya sudah mencapai SMA atau memiliki tabungan

(34)

(22,70%) yang pendidikan anggota keluarganya tidak mencapai SMA atau tidak

memiliki tabungan sekolah untuk anak yang belum memasuki usia SMA. Hal ini

berarti pekerja sektor informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I sangat

mementingkan pendidikan anggota keluarganya dilihat dari persentase anggota

keluarga yang bersekolah hingga SMA atau memiliki tabungan untuk menyekolahkan

anak.

i. Keluarga Memperoleh Informasi/Berita dari Salah Satu Sumber Seperti

Surat Kabar/Majalah, Radio, TV, ataupun Internet

Kelurahan Pulo Brayan Darat I merupakan salah satu kelurahan yang ada di

Kota Medan, melihat kondisi Kota Medan yang merupakan kota metropolitan

membuat masyarakatnya lebih mudah untuk memperoleh informasi/berita dari surat

kabar/majalah, radio, tv, ataupun internet. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan seluruh responden yang berjumlah 141 KK sudah memperoleh minimal

salah satu sumber informasi/berita.

j. Sebagian Penghasilan Ditabung dalam Bentuk Uang atau Barang

Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Pulo Brayan Darat I bahwasannya

dari 141 responden terdapat 94 responden (66,67%) yang memiliki tabungan dalam

bentuk uang ataupun barang dan 47 responden (33,33%) yang tidak memiliki

tabungan dalam bentuk uang ataupun barang. Dari hasil wawancara terhadap

(35)

dikarenakan kebutuhan akan kehidupan sehari-hari yang begitu mendesak, sehingga

mereka hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tidak memiliki tabungan

untuk kebutuhan yang tidak terencana.

k. Keluarga Aktif dalam Kegiatan Masyarakat di Lingkungan Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I terhadap 141 responden terdapat 32 responden (22,70%) yang aktif dalam

kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal, dan terdapat (77,30%) yang tidak

aktif dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Hal ini menunjukkan

bahwa masyarakat kurang aktif dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat

tinggal, berdasarkan wawancara hal ini disebabkan oleh kesibukan mereka yang

bekerja pada sektor informal yang memiliki waktu sedikit untuk bisa aktif dalam

kegiatan masyarakat.

l. Anak Bersekolah Sampai Perguruan Tinggi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

terhadap 141 responden bahwasannya terdapat 34 responden (24,11%) yang mampu

menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi dan terdapat 107 responden

(75,89%) yang tidak mampu menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.

m. Secara Teratur dengan Sukarela Memberikan Sumbangan Materiil untuk

Kegiatan Sosial

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I

(36)

responden (16,31%) yang dengan sukarela secara teratur memberikan sumbangan

materiil untuk kegiatan sosial dan ada sebanyak 118 responden (83,69%) yang tidak

mampu secara teratur memberikan sumbangan materiil secara sukarela untuk

kegiatan sosial.

n. Anggota Keluarga yang Aktif Sebagai Pengurus Perkumpulan Sosial atau

Yayasan atau Institusi Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I dengan responden sebanyak 141 KK menunjukkan bahwa ada sebanyak 2

responden (1,42%) yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial atau yayasan atau

institusi masyarakat dan 139 responden (98,58%) tidak aktif sebagai pengurus

perkumpulan sosial atau yayasan atau institusi masyarakat.

o. Anggota Keluarga yang Berpasrtisipasi dalam Kegiatan Politik

Adapun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Pulo

Brayan Darat I menunjukkan bahwa dari 141 responden terdapat 97 responden

(68,80%) yang anggota keluarganya berpartisipasi dalam kegiatan politik dan 44

responden (31,20%) yang anggota keluarganya tidak ikut berpartisipasi dalam

(37)

3. Tingkat Kesejahteraan Responden

Tingkat kesejahteraan merupakan keserasian dalam pemenuhan kebutuhan

secara seimbang dan berkelanjutan tanpa ada satupun yang terganggu, untuk melihat

tingkat kesejahteraan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I, perlu diketahui persentase

pemenuhan indikator kesejahteraan. Berikut informasi persentase pemenuhan

indikator kesejahteraan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I:

Tabel 24. Persentase Pemenuhan Indikator Kesejahteraan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No Indikator Jumlah KK Jlh Persentase Jlh

(%)

Ya Tidak Ya(%) Tidak(%)

1. Mengikuti kegiatan/perkumpulan agama seperti perwiritan

140 1 141 99,30 0,70 100

2. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel baju baru dalam setahun

141 0 141 100,00 - 100

3. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk

setiap penghuni rumah

104 35 141 73,76 26,24 100

4. Bila ada anggota keluarga yang sakit parah dibawa ke sarana kesehatan modern

141 0 141 100,00 - 100

5. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis latin

141 0 141 100,00 - 100

6. Memiliki akses layanan publik (listrik, PAM, atau telepon/handphone)

141 0 141 100,00 - 100

7. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan

122 19 141 86,52 13,48 100

8. Pendidikan tiap anggota keluarga minimal SMA

109 32 141 77,30 22,70 100

9. Keluarga memperoleh informasi/berita dari salah satu sumber seperti surat

kabar/majalah, radio, TV, ataupun internet.

141 0 141 100,00 - 100

10. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang

97 44 141 68,80 31,20 100

11. Keluarga aktif dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal

41 100 141 29,08 70,92 100

12. Ada satu atau lebih anak yang bersekolah sampai perguruan tinggi

34 107 141 24,11 75,89 100

13. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial

23 118 141 16,31 83,69 100

14. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial atau yayasan atau institusi masyarakat

4 137 141 2,84 97,16 100

15. Ada anggota keluarga yang berpartisipasi dalam kegiatan politik

98 43 141 69,50 30,50 100

(38)

Dari tabel 24 menunjukkan bahwa, indikator yang dicapai hingga 100%

adalah indikator kemampuan membeli baju dalam setahun, pemanfaatan fasilitas

kesehatan modern, kemampuan literasi, kemampuan memanfaatkan akses layanan

publik, dan kemampuan memperoleh informasi dari media massa. Indikator yang

pencapaiannya cukup rendah dengan rata-rata dibawah 50% yang dicapai oleh

responden dalam indikator kepedulian sosial di lingkungan tempat tinggal. Kondisi

ini tentu tidak lepas dari waktu yang dimiliki oleh responden yang sangat sedikit,

karena mereka lebih mementingkan bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari-hari daripada harus mengikuti kegiatan sosial.

Berdasarkan hasil persentase indikator pemenuhan kesejahteraan pada tabel

24 maka, dapat diketahui tingkat kesejahteraan yang ada di Kelurahan Pulo Brayan

Darat I . Berikut tingkat kesejahteraan di Kelurahan Pulo Brayan Darat I:

Tabel 25. Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pekerja Sektor Informal di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015

No. Tingkat Kesejahteraan Rata-Rata

Pendapatan (Rp)

Jumlah Persentase (%)

1.

Sumber: Data Primer Olahan, 2015

Tabel 25 menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan keluarga pekerja sektor

(39)

menunjukkan bahwa persentase tingkat kesejahteraan yang paling tinggi berada pada

Keluarga Sejahtera II yaitu sebanyak 34,04% dengan rata-rata pendapatan Rp

1.767.500, hal ini berdasarkan dari 15 indikator tingkat pemenuhan kesejahteraan

ternyata yang mampu dipenuhi hanya 9 indikator. Persentase tingkat kesejahteraan

yang paling rendah berada pada Keluarga Sejahtera III+ yaitu sebanyak 1,42%, hal

ini berdasarkan dari 15 indikator tingkat pemenuhan kesejahteraan ternyata

responden mampu memenuhi semua indikator yang telah ditetapkan oleh BKKBN.

Hal ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

B. Pembahasan

Tingkat kesejahteraan merupakan keserasian dalam pemenuhan kebutuhan

secara seimbang dan berkelanjutan tanpa ada satupun yang terganggu. Keluarga

Prasejahtera di Kelurahan Pulo Brayan Darat I terdiri dari 38 keluarga (26,94%),

berdasarkan indikator tingkat kesejahteraan yang telah ditetapkan oleh BKKBN

bahwa keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang tidak mampu memenuhi salah satu

dari indikator keluarga sejahtera I, namun berdasarkan hasil penelitian merujuk pada

tabel 24 dari 38 keluarga yang berada di tahapan keluarga prasejahtera ada 30

keluarga yang sudah mampu memenuhi 4 atau seluruh indikator tahapan keluarga

sejahtera II, hal ini berarti ada 30 keluarga yang berada di tahapan prasejahtera yang

sudah mampu menuju ke tahapan keluarga yang lebih baik.

Keluarga Sejahtera I di Kelurahan Pulo Brayan Darat I terdiri dari 44 keluarga

(31,20%). Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang sudah mampu memenuhi 5

(40)

indikator KS II. Namun, dari 44 kelurga sejahtera I yang ada di Kelurahan Pulo

Brayan Darat I ini semuanya sudah mampun memenuhi minimal 3 indikator dari 4

indikator yang ada pada tahapan keluarga sejahtera II dan ada 9 keluarga yang sudah

mampu memenuhi 2 dari 3 indikator tahapan keluarga sejahtera III. Hal ini berarti

keluarga yang berada pada tahapan sejahtera I seluruhnya sudah mulai memasuki

tahapan keluarga sejahtera II dan 9 keluarga mulai memasuki tahapan keluarga

sejahtera III.

Keluarga Sejahtera II di Kelurahan Pulo Brayan Darat I terdiri dari 48

keluarga (34,04%) dan merupakan tingkatan kesejahteraan keluarga yang paling

tinggi di kelurahan ini. Keluarga sejahtera II adalah keluarga yang sudah mampu

memenuhi 5 indikator tahapan KS I dan 4 indikator KS II tetapi tidak mampu

memenuhi salah satu indikator dari 3 indikator KS III. Pada tahapan keluarga

sejahtera II keluarga sudah mampu memenuhi 9 indikator pemenuhan kebutuhan

yang telah dibuat oleh BKKBN, namun dari 48 keluarga yang berada pada tahapan

keluarga sejahtera II ada 12 keluarga yang sudah memenuhi 2 dari 3 indikator

tahapan keluarga sejahtera III. Hal ini berarti ada 12 keluarga pada tahapan keluarga

sejahtera II yang akan meninggalkan tahapan keluarga sejahtera II menuju tahapan

keluarga yang lebih baik.

Keluarga Sejahtera III di Kelurahan Pulo Brayan Darat I terdiri dari 9

keluarga (6,40%). Sesuai dengan indikator tingkat kesejahteraan yang telah dibuat

oleh BKKBN, keluarga sejahtera III adalah keluarga yang mampu memenuhi 5

indikator KS I, 4 indikator KS II, dan 3 indikator KS III tetapi tidak mampu

(41)

yang terdapat di Kelurahan Pulo Brayan Darat I, ada 4 keluarga yang sudah mampu

memenuhi 2 dari 3 indikator tahapan keluarga sejahtera III+ , hal ini berarti ada 4

keluarga yang berada pada tahapan sejahtera III yang sudah mulai memasuki tahapan

keluarga sejahtera III+.

Keluarga Sejahtera III+ di Kelurahan Pulo Brayan Darat I terdiri dari 2

keluarga (1,42%) merupakan tingkatan kesejahteraan yang paling sedikit yang ada di

kelurahan ini. Tahapan Keluarga Sejahtera III+ adalah keluarga yang mampu

memenuhi keseluruhan dari 5 indikator tahapan KS I, 4 indikator KS II, 3 indikator

KS III, serta 3 indikator tahapan KS III+ yang mana indikator pada tahapan KS III+ ,

artinya pada tahapan ini keluarga sudah mampu memenuhi keseluruhan indikator

yang telah ditetapkan oleh BKKBN.

Dilihat dari indikator ekonomi yang ditetapkan oleh BKKBN, tingkat

kesejahteraan tidak pernah lepas dari pendapatan, karena dari 9 indikator yang dibuat

untuk menetapkan tingkat kesejahteraan jika dikaji lebih lanjut tidak lepas dari

penghasilan yang diperoleh besarnya pendapatan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya, walaupun tingkat kesejahteraan ini tidak selalu dilihat dari

tingkat penghasilan, namun penghasilan akan berpengaruh besar terhadap penetapan

tingkat kesejahteraan. Penghasilan rata-rata keluarga Prasejahtera yaitu Rp 1.375.945,

Keluarga Sejahtera I Rp 1.513.555 dan Keluarga Sejahtera II Rp. 1.967.500, jika

dikaitkan dengan UMK Medan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 2.037.000 maka ada

sebanyak 92,18% keluarga yang masuk dalam kategori miskin, hanya ada 7,82%

(42)

Jika dilihat dari indikator kepedulian sosial bahwasannya pencapaian

pemenuhan tingkat kesejahteraan indikator ini rata-rata dibawah 50%, hal ini

disebabkan karena waktu yang mereka miliki seluruhnya tercurah untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi mereka, sehingga mereka tidak sempat apalagi sampai

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://www.pajak.go.id/content/ledakan-penduduk-indonesia-lima-kali- lipat-tiap-100-tahun (diakses pada 15 Januari 2015, 09:15 WIB)

Anonim. http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/12/18/68548/umk-medan-rp-1851500 (diakses pada 7 Februari 2015, 10:15 WIB)

Asmita, Eppi. 2003. Analisis Kesejahteraan Keluarga Petani Bawang Di Desa Martoba. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta

Budiman, I. 2011. Analisis Kesejahteraan Petani Padi (Studi Kasus : Petani Padi Di Desa Jatirejoyoso Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang).

Skripsi. (tidak diterbitkan). Malang: Universitas Brawijaya.

BKKBN. 2014. Pedoman Tata Cara Pencatatan Dan Pelaporan Pendataan

Keluarga. Sumatera Utara: Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional.

BKKBN. 2011. Kumpulan Materi Dasar Promosi. Sumatera Utara: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

BPS Sumut. 2013. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara.

Everst, S. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: CV. Rajawali Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama. Hart, Keith. 1971. Informal income opportunise and urban employment in Ghana.

Journal of Modern African Studies, (Online), Vol. 11, No.1,

(www.sv.uio.no/.../hart-informal-income-opportunities/ diakses 22 Januari 2015)

Hendrik. 2011. Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Danau Pulau Besar Dan Danau Bawah Di Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Provinsi Riau. Skripsi (tidak diterbitkan). Riau: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikas. Jakarta : Kencana Kurnia, Dian Rakhma. 2012. Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani

(44)

Manning, Chris. 1991. Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nasikun. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. PT. Tiara Wacana.Yogyakarta.

Nurachmad, Much. 2009. Cara Menghitung Upah Pokok, Uang Lembur,

Pesangon, Dan Dana Pension Untuk Pegawai Dan Perusahaan :

Transmedia Pustaka.

Prabawa, S. 1998. Sumberdaya keluarga dan tingkat kesejahteraan rumahtangga petani (studi di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rambe, Armaini. 2011. Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan (Kasus di Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara).

Tesis (tidak diterbitkan). Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sethuraman, S.V. 1996. Urban Provertyand the Informal Sector: A critical

assessment of Current Strategies, (Online),

(http://www.ilo.org/dyn/dwresources/, diakses 22 Januari 2015)

Salim. 1984. Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan, PT. Jakarta.

Shah, Tansri A. 2011. Artikel BKKBN: Dinamika Penduduk dan Perencanaan Pembangunan Daerah. BKKBN Wilayah Lampung (tidak dipublikasikan). (http://lampung.bkkbn.go.id/_layouts/mobile diakses pada 23 Maret 2015).

Sinaga, Anggiat. 2012. Analisis Tenaga Kerja Sektor Informal Sebagai Katup Pengaman Masalah Tenaga Kerja Di Kota Medan. Tesis. (Tidak Diterbitkan). Medan: Universitas Negeri Medan.

Sjafari, Agus. 2012. Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukirno, Sadono. 2010. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta : Kencana.

Sukmaraga, Prima. 2011. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB per Kapita, dan Jumlah Pengangguran terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

(45)

Suyoto, Agustinus. 2004. Konsep Keluarga Kreatif Sebagai Alternatif Perwujudan Keluarga Yang Sejahtera Dan Mandiri Di Era Globalisasi. Esai/Artikel Pemenang Harapan II Lomba Karya Tulis Keluarga Nasional XI 2004. BKKBN Wilayah DIY (tidak dipublikasikan). (https://agsuyoto.files.wordpress.com diakses pada 7 Februari 2015, 20:43 WIB).

Gambar

Tabel 11. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015
Tabel 12. Jumlah Responden Berdasarkan Suku di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Tahun 2015
Tabel 13. Responden Berdasarkan Kelompok Umur dan Lama Bekerja
Tabel 14. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Kelompok Umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengelompokan Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Responden Yang Mengkonsumsi Rokok Nikotin Tinggi Di Lingkungan I Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kotamadya

Simon Mangatur Pakpahan : Distribusi Pendapatan Pekerja Sub Sektor Pengangkutan Darat di Kecamatan Medan Perjuangan, 2002... Simon Mangatur Pakpahan : Distribusi Pendapatan Pekerja

Tingkat rata-rata pengeluaran perkapita rumah tangga pekerja sektor informal memiliki hubungan yang signifikan dengan curahan waktu mencari nafkah istri di Kelurahan Sei

Tulisan ini mengungkapkan tentang keadaan sosial budaya penduduk di pemukiman kumuh pinggir rel kereta api kelurahan pulo brayan kota kecamatan medan barat..

Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan antenatal di Klinik Cahaya Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan

Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan antenatal di Klinik Cahaya Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan

Selanjutnya peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada. bapak Camat dan Lurah kelurahan Pulo Brayan Bengkcl

2 Startegi Pembiayaan Pendidikan Oleh Keluarga Penyapu Jalan di Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung Nama penyapu Jalan Masalah Yang Dihadapi Dalam Memenuhi