• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGETAHUAN BIOLOGI, SIKAP ILMIAH, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DIPONEGORO KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGETAHUAN BIOLOGI, SIKAP ILMIAH, DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DIPONEGORO KISARAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP PENGETAHUAN BIOLOGI, SIKAP ILMIAH

DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA DIPONEGORO

KISARAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

DEWI SARTIKA SARI

NIM: 8136173004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Dewi Sartika Sari Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Pengetahuan Biologi, Sikap Ilmiah, dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Diponegoro Kisaran.Tesis Program Pascasarjana Unimed 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengetahuan biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek, dan penemuan terbimbing; (2) Keterampilan Proses sains siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis proyek, dan penemuan terbimbing; (3) Sikap ilmiah siswa dengan pembelajaran berbasis proyek, dan penemuan terbimbing. Penelitian inimenggunakan quasi experiment dengan pre test-post test control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Diponegoro Kisaran sebanyak 3 kelas, dengan jumlah 120 siswa. Sampel diambil secara total sampling. Kelas X1 siswa dibelajarkan menggunakan pembelajaran guided discovery, kelas X2 siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, dan kelas X3 siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pengaruh perlakuan terhadap sikap ilmiah siswa dianalisis dengan One Way Anava. Pengaruh perlakuan terhadap pengetahuan biologi dan keterampilan proses sains dianalisis dengan Anacova pada taraf signifikan α = 0,05. Uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey .Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa; (1) Pengetahuan biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBP (73,45 ± 9,54) tidak berbeda signifikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran GD (75,14 ± 7,79), namun lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (68,69 ± 8,25), dengan (Fhitung = 1,812 ; P = 0,16); (2)

Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan PBP (48,37 ± 13,72) tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran GD (55,97 ± 13,92), namun lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (39,50 ± 19,61); dan (3) Sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan PBP (74,64 ± 4,55) sangat signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan GD (71,86 ± 5,72), dan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan secara konvensional (68 ± 3,35), dengan (Fhitung= 21,92 ; P = 0,000). Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap pengetahuan biologi, keterampilan proses sains, dan sikap ilmiah siswa

(5)

ABSTRACT

Dewi Sartika Sari The Effect of Learning models to Biology Knowledge, Scientific Attitude, and Science Process Skill in SMA Diponegoro Kisaran.Thesis. Post graduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2015.

This study was aims to determine:(1) Biology knowledge of students that learned with project-based learning and guided discovery. 2) Science process skills of students that learned with project-based learning and guided discovery. 3) Scientific attitude of students that learned with project-based learning and guided discovery. This study was used quasi experiment with pretest-posttest control group design. The study population was all students of class X SMA Diponegoro as much as 3 class by the number of student 120 students. Samples were taken by total sampling. Class X1 students was tought used guided discovery learning, Class X2 students was tought used project-based learning. Class X3 students was tough used conventional learning. The treatment effect of the student scientific attitude were analyzed by One Way Anova. The treatment effect of biological knowledge and science process skills analyzed by Anacova the significant level α = 0,05. Further testing used a Tukey test. Hypothesis test results show that:(1) Knowledge of biology students that learned by project based learning (73.45 ± 9.54) was not significantly different with students that learned by guided discovery learning (75.14 ± 7.79), but higher than the students that learned by conventional learning (68.69 ± 8.25), with (F test = 1.812; P = 0.16); (2) Science process skills of students that learned with project based learning (48.37 ± 13.72) was not significantly different with students that learned by guided discovery (55.97 ± 13.92), but higher than the students that learned with conventional learning (39.50 ± 19.61); (3) Scientific attitude of students that learned with project based learning (74.64 ± 4.55) was higher significantly than the students that learned with guided discovery (71.86 ± 5.72), and higher than students that learned by conventional learning (68 ± 3.35), with (F test = 21.92; P = 0.000). The implication of this study is that the learning model effect on biological knowledge, science process skills, and scientific attitude of students.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan Syukur alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap PengetahuanBiologi, Keterampilan Proses Sains, dan Sikap Ilmiah Siswa SMA DiponegoroKisaran”. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program PascasarjanaUniversitas Negeri Medan.

Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, arahan, petunjuk, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bapak Prof. Dr.rer.nat. Binari Manurung, M.Si dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah sabar dalam membimbing, masukan dan motivasi serta meluangkan waktu kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Syarifudin M.Sc, Ph.d, Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, dan Dr. Tumiur Gultom, M.P selaku tim penguji yang telah memberikan kritik, saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala SMA Diponegoro Drs. Azwar. AR, SH. MM dan Murniati Tanjung M.Pd selaku guru biologi SMA Diponegoro Kisaran atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

Teristimewa kepada kedua orangtua, Ayahanda Suprapto dan Ibunda Ratna Tanjung yang saya banggakan dan sayangi yang telah mendukung dari segi material, moril, dan doa. Kedua adik sayaAdrian Rasyki S.S dan M. Jodi Setiawan yang selalu member dukungan dan semangat kepada saya.

(7)

Maiderawati, Mahfuzah, Raja Novi, Siska dan Sukma yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan pada penulisan mendapat balasan rahmat, dan dilimpahkan rezeki. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menya dari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterima kasih untuk setiap kritik dan saran yang telah diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan.

Medan, 21 Agustus 2015 Penulis

(8)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Pembelajaran Biologi ... 8

2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 11

2.1.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek .. 15

2.2 Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ... 16

(9)

2.2.2 Penerapan Pembelajaran Penemuan Terbimbing ... 20

2.3 Pembelajaran Konvensional ... 21

2.4 Sikap Ilmiah ... 22

2.4.1 Cara Mengembangkan Sikap Ilmiah ... 24

2.5 Keterampilan Proses... 25

2.6 Hasil Belajar ... 28

2.7 Taksonomi Bloom Ranah Kognitif ... 28

2.8 Dimensi Pengetahuan Taksonomi ... 31

2.9 Penelitian Relevan ... 36

2.10 KerangkaBerfikir... 37

2.10.1 Pengaruh Model pembelajaran Terhadap Pengetahuan Biologi… ... 37

2.10.2 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses Sains.. ... . 39

2.10.3 Pengaruh Model pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah…... ... 41

2.11 Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 43

3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Penelitian ... 44

3.4.2 Defenisi Operasional ... 44

3.5 Teknik Dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 46

(10)

vii

3.6.2 Pelaksanaan Penelitia ... 49

3.7 Pengontrolan Variabel ... 53

3.7.1 Validitas Internal ... 53

3.7.2 Validitas Eksternal ... 54

3.8 Validasi Instrumen ... 54

3.8.1 Validasi Pakar ... 54

3.8.2 Validasi Tes Pengetahuan Biologi ... 55

3.9 Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 PengetahuanBiologi ... 60

4.1.2 Keterampilan Proses Sains ... 61

4.1.3 SikapIlmiah ... 63

4.2 Pembahasan ... 65

4.2.1 PengaruhModelPembelajaranTerhadapPengetahuanBiologi Siswa ... 65

4.2.2 Pengaruh ModelPembelajaranTerhadapketerampilan Proses SainsSiswa ... 67

4.2.3 Pengaruh Model PembelajaranTerhadapSikapIlmiahSiswa ... 70

4.3 Keterbatasan Penelitian ... 74

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan ... 76

5.2 Implikasi ... 76

5.3 Saran ... 77

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap-tahapPenemuanTerbimbing ... 18

Tabel 2.2 Keterampilan Proses SainsdanIndikator ... 26

Tabel 2.3 DimensiPengetahuan ... 32

Tabel 3.1 DesainEksperimen ... 45

Tabel 3.2 Kisi-kisiTesPengetahuanBiologi ... 46

Tabel 3.3 Kisi-kisiSoalKeterampilan Proses Sains ... 47

Tabel 3.4 Kisi-kisiInstrumenSikapIlmiah ... 48

Tabel 3.5 KategoriReliabilitas ... 56

Tabel 3.6 KategoriKesukaranTes ... 56

Tabel 3.7 KategoriDaya Beda ... 57

Tabel 3.8 RingkasanPerhitunganValidasidanReliabilitasTes ... 57

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kombinasi Proses Kognitif dan Dimensi pengetahuan ... 36

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 52

Gambar 4.1 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Pengetahuan

Biologi ... 61

Gambar 4.2 Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Keterampilan

Proses Sains ... 63

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Pembelajaran Berbasis Proyek ... 85

Lampiran 2. RPP Pembelajaran Guided Discovery ... 98

Lampiran 3. RPP Pembelajaran Konvensional ... 111

Lampiran 4 Lembar KerjaSiswa GD... 119

Lampiran 5 Tes Pengetahuan Biologi ... 129

Lampiran 6 JawabanTes Pengetahuan Biologi ... 137

Lampiran 7 Tes Keterampilan Proses Sains... 138

Lampiran 8 Angket Sikap Ilmiah ... 141

Lampiran 9 Validitas Instrumen Belajar ... 144

Lampiran 10 Data Mentah Hasil Belajar (pretes) ... 145

Lampiran 11 Data Mentah Hasil Belajar (postes) ... 148

Lampiran 12 Data Mentah Keterampilan Proses Sains (pretes) ... 151

Lampiran 13 Data Mentah Keterampilan Proses Sains (postes) ... 154

Lampiran 14 Data Mentah Sikap Ilmiah ... 157

Lampiran 15 Data Hasil Pengetahuan Biologi, Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah Siswa ... 160

Lampiran 16 Data Deskriptif Pretes, Postes dan Sikap Ilmiah Siswa... 166

Lampiran 17 Uji Normalitas Pretes, Postes dan Sikap Ilmiah Siswa ... 172

Lampiran 18 Uji Homogenitas Pretes, Postes dan Sikap Sosial Siswa ... 174

Lampiran 19 Hasil Uji Anacova ... 175

Lampiran 20 Dokumentasi Kelas PJBL ... 179

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan penting terutama dalam kehidupan manusia karena ilmu pengetahuan ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Namun sangat disayangkan pentingnya pengetahuan biologi tidak diiringi dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi kepada keterampilan proses peserta didik disekolah.

Dari hasil penelitian Program for International Assesment of Student (PISA)

tahun 2009 yang bertujuan meneliti secara berkala tentang kemampuan siswa

dalam membaca (reading literacy), matematika (mathematics literacy), dan IPA

(Scientific literacy) menunjukkan peringkat Indonesia baru menduduki peringkat

60dari 65 negara. Berikut hasil survey PISA tahun 2009; Membaca (57), Matematika (61), dan Sains (60). Berdasarkan hasil PISA tahun 2009 tersebut, anak Indonesia masih rendah dalam kemampuan literasi sains diantaranya mengidentifikasi masalah ilmiah, menggunakan fakta ilmiah, memahami sistem kehidupan, dan memahami penggunaan peralatan sains (PISA, 2009). Sedangkan

berdasarkan Trends in International Mathematics and Science (TIMMS) pada

tahun 2011 menunjukkan rata-rata siswa menempati urutan 40 dari 63 negara. Hasil tersebut tidak cukup untuk menghadapi kompleksnya dunia saat ini.

(15)

2

kurang terlatih untuk berpikir dan menggunakan daya nalarnya dalam memahami fenomena alam yang terjadi ataupun ketika menghadapi masalah.

Salah satu masalah yang dihadap didunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Pembelajaran yang pada umumnya dilaksanakan oleh guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis bahkan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran

yang dilakukan. Pembelajaran masih bersifat teacher-oriented dan siswa kurang

diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Guru banyak memberi ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal dengan cepat tanpa memberi pemahaman konsep secara mendalam. Proses pembelajaran dikelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih untuk mengembangkan daya nalarnya dalam memecahkan permasalahan dan mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan nyata. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka miskin aplikasi.

Pembelajaran dengan metode ceramah menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran mengakibatkan siswa cenderung hanya berperan sebagai penerima informasi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis. Siswa belum diajak berpikir untuk menyikapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan biologi secara umum adalah agar siswa memahami konsep biologi dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai konsep biologi untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

(16)

3

Pada pembelajaran biologi materi pencemaran lingkungan siswa hanya mengetahui konsep saja. Proses pembelajaran demikian mengakibatkan siswa kurang memahami hubungan antara konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari yang berakibat pada hasil belajar yang tidak memuaskan dan keterampilan proses sains yang masih rendah. Hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran biologi yang mengajar di SMA Diponegoro Kisaran Kabupaten Asahan, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah yang dibuktikan dari perolehan nilai KKM yang masih dibawah kriteria sedangkan nilai KKM mencapai 70. Diperoleh informasi bahwa guru biologi dalam proses pembelajaran selama ini menggunakan metode yang bervariasi yakni metode ceramah, diskusi, dan praktikum. Selama proses pembelajaran berlangsung guru sudah mengkaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan berhasil diungkapkan, akan tetapi solusi terhadap permasalahan tersebut belum tampak jelas. Hal ini demikian mengakibatkan siswa kurang mengembangkan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dilingkungan. Permasalahan lainnya yang ditemukan adalah rendahnya sikap ilmiah siswa yang ditunjukkan dengan kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran, hanya sebagian kecil siswa yang megajukan pertanyaan pada proses pembelajaran berlangsung.

(17)

4

secara cepat dengan mengenali masalah tersebut terlebih dahulu, pemahaman konsep, dimana guru memberikan petunjuk atau membantu siswa dalam belajar dengan cara mereka sendiri. Disamping itu siswa mampu mentransfer apa yang telah mereka pelajari dalam sebuah ruangan kelas dan menyiapkannya untuk pekerjaan mereka nantinya (Ikedolapo dan Adetunji, 2009).

Sebagaimana hasil penelitian yang dikemukakan DebBurman (2002), bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan keterampilan proses ilmiah dan membantu dalam pembelajaran biologi. Selanjutnya Railback (2002) mengatakan pembelajaran berbasis proyek dapat memotivasi anak untuk lebih belajar mandiri dan membiarkan anak untuk memilih topik yang menarik dan relevan dengan kehidupan nyata.

Menurut Oleyede (2004), alasan lain rendahnya kemampuan siswa dalam belajar adalah kurang tepatnya metode yang digunakan guru dalam mengajar. Crawfort (2001), mengungkapkan bahwa pembelajaran dapat ditingkatkan secara signifikan jika tujuan utama guru adalah mengembangkan sebuah pemahaman logis secara mendalam dari konsep-konsep dasar di dalam kurikulum.

Metode pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme, yaitu pengetahuan merupakan hasil belajar konstruksi kognitif melalui aktivitas siswa yang meliputi keterampilan maupun sikap ilmiah siswa sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan bermakna melalui pengalaman yang nyata. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang komplek berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menurut siswa untuk merancang,

memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri.

(18)

5

masalah tersebut terlebih dahulu, pemahaman konsep, dimana guru memberikan petunjuk atau membantu siswa dalam belajar dengan cara mereka sendiri. Disamping itu siswa mampu mentransfer apa yang telah mereka pelajari dalam sebuah ruangan kelas dan menyiapkannya untuk pekerjaan mereka nantinya (Ikedolapo dan Adetunji, 2009).

1.2Identifikasi Masalah

Masalah yang terungkap pada latar belakang masalah diduga disebabkan oleh beberapa faktor seperti:(1) Rendahnya nilai literasi sains peserta didik Indonesia yang berada pada peringkat 60 dari 65 negara; (2) Siswa cenderung lebih menghafal konsep, teori dan prinsip; (3) Pembelajaran masih bersifat teacher-oriented dan siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

berfikir; (4) Siswa kurang terampil dalam mengembangkan kreativitas berpikirnya dan sulit mengemukakan pendapatnya; (5) Siswa kurang memahami hubungan antara konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari yang berakibat pada hasil belajar yang tidak memuaskan dan keterampilan proses sains yang masih rendah; (6) Siswa kurang mengembangkan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dilingkungan; dan (7) Rendahnya sikap ilmiah siswa yang ditunjukkan dengan kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Masalah-masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya menunjukkan bahwa banyak permasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya sehubungan dengan strategi pembelajaran dengan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka masalah penelitian dibatasi pada:

1. Pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran berbasis proyek dan

penemuan terbimbing sebagai kelas ekperimen dan pembelajaran konvensional sebagai kelas kontrol.

2. Materi pelajaran dalam penelitian ini mengenai kerusakan lingkungan yang

(19)

6

3. Sikap ilmiah dibatasi pada kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal

untuk mengukur sikap ilmiah.

4. Hasil belajar dibatasi dalam ranah kognitif C1-C6 dengan materi pelajaran

pencemaran lingkungan pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMA Diponegoro Kisaran.

5. Ketrampilan proses sains meliputi kemampuan menggambarkan hasil

pengamatan, klasifikasi, memprediksi, menginterpretasi, mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menerapkan konsep dan mengkomunikasikan hasil.

1.4Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran (pembelajaran berbasis proyek,

penemuan terbimbing, dan konvensional) terhadap pengetahuan biologi siswa di SMA Diponegoro Kisaran pada materi pencemaran lingkungan?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran (pembelajaran berbasis proyek,

penemuan terbimbing, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa di SMA Diponegoro Kisaran pada materi pencemaran lingkungan?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran (pembelajaran berbasis proyek,

penemuan terbimbing, dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa di SMA Diponegoro Kisaran pada materi pencemaran lingkungan?

1.5TujuanPenelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran (pembelajaran

(20)

7

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran (pembelajaran

berbasis proyek, penemuan terbimbing, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMA Diponegoro Kisaran.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran (pembelajaran

berbasis proyek, penemuan terbimbing, dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa SMA Diponegoro Kisaran.

1.6Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan masalah diatas maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan informasi empirik mengenai kontribusi terhadap ilmu tentang model pembelajaran dan sebagai sumber rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel yang sesuai. 2. Manfaat Secara Praktis

(21)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, penemuan

terbimbing, dan konvensional) terhadap pengetahuan biologi siswa SMA

Diponegoro Kisaran. Berdasarkan rata-rata pengetahuan biologi siswa bahwa

model project based learning (73,45 ± 9,54) memberikan pengaruh sebesar

8,32% lebih tinggi dibandingkan dengan model penemuan terbimbing (75,14

± 7,79) dan 4,38% lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional

(68,69 ± 8,25).

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif

tipe NHT, dan konvensional) terhadap keterampilan proses sains siswa SMA

Diponegoro Kisaran . Berdasarkan rata-rata keterampilan proses sains siswa

bahwa model project based learning (70,27 ± 9,16) memberikan pengaruh

sebesar 9,7% lebih rendah dibandingkan dengan model penemuan terbimbing

(72,51 ± 11,93) dan 18,4 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran

konvensional (57,93 ± 15,68). Model pembelajaran penemuan terbimbing

memberikan pengaruh sebesar 10,2 % lebih tinggi dibandingkan pembelajaran

konvensional.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran (project based learning, kooperatif

tipe NHT, dan konvensional) terhadap sikap ilmiah siswa SMA Diponegoro

Kisaran. Berdasarkan rata-rata sikap ilmiah siswa bahwa model project based

learning (74,64 ± 4,55) memberikan pengaruh sebesar 15,1% lebih tinggi dibandingkan dengan model penemuan terbimbing (71,86 ± 5,72) dan 7,2 %

lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional (68 ± 3,35). Model

pembelajaran penemuan terbimbing memberikan pengaruh sebesar 6,9 %

(22)

77 5.2 Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang diperoleh, penelitian ini

memberikan implikasi sebagai berikut:

Pengetahuan biologi yang menggunakan model pembelajaran penemuan

terbimbing berimpilikasi lebih tinggi dari pada pengetehuan biologi yang

dibelajarakan dengan project based learning dan lebih tinggi dari pengetahuan

biologi yang dibelajarkan dengan konvensional

Penggunaan pembelajaran model penemuan terbimbing berimplikasi lebih

tinggi dari hasil keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan menggunakan

pembelajaran berbasis proyek, dan lebih tinggi dari hasil keterampilan proses

sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional

Sikap ilmiah siswa pada model pembelajaran berbasis proyek berimplikasi

lebih tinggi dari hasil sikap ilmiah yang dibelajarkan dengan penemuan

terbimbing dan lebih tinggi lagi dari hasil sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan

dengan model pembelajaran konvensional.

5.3 Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan simpulan penelitian, peneliti

menyarankan beberapa hal diantaranya:

1. Bagi guru khususnya guru biologi diharapkan dapat menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek dan model penemuan terbimbing dalam proses

pembelajaran. Jika kondisi kelas mendukung, dimana jumlah siswa yang tidak

terlalu banyak, sehingga guru mudah mengelola kelas, membimbing

kelompok belajar. Dengan demikian, setiap langkah pembelajaran dapat

berjalan dengan optimal. Penerapan model ini sebagai upaya untuk

meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat

mempengaruhi kemampuan pengetahuan biologi, keterampilan proses, serta

sikap ilmiah siswa.

2. Bagi guru khususnya guru biologi hendaknya dapat menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi lagi selain model pembelajaran berbasis proyek

(23)

pembelajaran yang menarik perhatian siswa dalam upaya meningkatkan

kemampuan pengetahuan biologi, keterampilan proses, serta sikap ilmiah

siswa.

3. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan

penemuan terbimbing dalam proses pembelajaran agar lebih mengontrol dan

disiplin waktu agar setiap tahapan-tahapan pembelajaran dapat berjalan

dengan optimal.

4. Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat melanjutkan penelitian ini,

(24)

79

DAFTAR PUSTAKA

Akinbobola, A. O., and Afolabi, F. 2010. Constructivist Practice Through Guided Discovery approach: The Effect on Student’s Cognitive Achievement in

Nigeria Senior Secondary School Physics. Eurasian J. Phys. Chem. Educ,

2(1):16-25.

Anagun, S. S., and Yasar, S. 2009. Reliability and Validity Studies of the Science and Technology Course Scientific Attitude Scale. Journal of Turkish Science Education, 6(2):43-54.

Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and

Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Artini, N.P.J, Muderawan., & Karyasa. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Proyek terhadap Kecerdasan Emosional Siswa. Jurnal Program

Pascasarjana Undiksha, 3 (1): 150-160.

Aziz, S. 2014. Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan Berfikir Kritis Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek. Universitas Pendidikan Indonesia.

Balzach, A.R., 2006. Discovery Learning. http//www.@tronoh.malaysia. Diakse

tanggal 20 juni 2015.

Bloom, B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R. 1982.

Taxonomy of educational objectives: Handbook I: Cognitive domain. New

York: David McKay.

Bloom, B. S. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching and assesing: a Revision of

Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley

Longman, Inc.

Brossard, D., Lewenstein, B., and Bonney, R. 2005. Scientific Knowledge and Attitude Change: The Impact of a Citizen Science Project. International Journal of Science Education, 27(9):1099-1121.

Buck Institut of Education (BIE). 2007. Handbook: Introduction to Project based

Learning. Tersedia pada: www.bie.org/../BIE-PBLintro.Pdf. Diakses

(25)

80

Chen, C. H., and Howard, B. 2010. Effect of Live Simulation on Middle School Students Attitude and Learning Toward Science. Educational Technology & Society, 13(1): 133-139.

Corebima, A. D. 2009. Pembelajaran Berbasis Proyek. Makalah disajikan dalam

Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Deteksi Kualitas Air Sungai dengan Indikator Biologi Berbasis Konstruktivistik. Batu: Malang.

Crawford, M. L. 2001. Teaching Contextually: Research, Rationale, and Techniques

for Improving Student Motivation and Achievement in Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing, Inc. p. 18.

Dahar, R. W. 2011. Teori -Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

DebBurman, K. 2002. Learning How Scientist Work: Experimental Research Project

to Promote Cell Biology Learning and Process Skill. Cell Biology

Education. 1: 154-172.

Depdiknas, 2003. Kurikulum 2004 SMA:Pedoman Khusus Pengembangan Silabus

Penilaian Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Dikmenum.

Depdiknas. 2004. Kurikulum2004 Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Dirjen

Dikdasmen.

Ellis, T. J. dan W. Hafner. 2008. “Building A Framework to Support Project-Based Collaborative Learning Experiences in An Asynchronous Learning Network (ALN)”. Interdisciplinary Journal of E-Learning and Learning Objects, 4: 168-189.

Fakhruddin, Eprina, E,. dan Syahril. 2010. Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Penggunaan Media Komputer Melalui Model Kooperatif

Tipe STAD pada Siswa Kelas X3 SMA Negeri I Bangkinang Barat. Jurnal

Geliga Sains, 4 (1): 18-22

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Terjemahan Oleh Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Flavell, J. 1979. Metacognition and Cognitive Monitoring: A New Area of Cognitive

(26)

81

George, R. 2009. Measuring Change in Students AttitudesToward Science Over Time

An Application of Latent Variable Growth Modelling. Journal of Science

Education and Technology, 9(3): 213-225.

Grant, M. M. 2008. “Getting A Grip on Project-Based Learning”. A Middle School

Computer Technologies Journal, 5 (1): 1-17.

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Haryono. 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar. 7(1): 1-13.

Hayati, M. N., Supardi, K. I., Miswadi, S. S. 2013. Pengembangan Pembelajaran IPA SMK dengan Model Kontekstual Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol 2, No. 1, hal 53-58.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Ikedolapo, O. O. And Adetunji, A. F., 2009. Comparative Effect of the Guided Discovery (GD) and Concept Mapping Teaching Strategies on Senior

Secondary School Students (SSSS).Chemistry Achievement in Nigeria.

Eurasia J. Phys. Chem. Educ. 1: 86-92.

Jacobsen, D. A., Eggen, P., and Kauchak, D. 2009. Metode-Metode Pengajaran.

Terjemahan Oleh Achmad Fawaid & Khoirul Anam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jamaludin, D. N. 2013. Pengaruh Project Based Learning Terhadap Berfikir Kritis, Berfikir Kreatif, dan Sikap Ilmiah Pada Materi Tumbuhan Biji. Pascasarjana UPI.

Klein, J.I. 2009. Project-Based Learning: Inspiring Middle School Student to Engage

in Deep and Active Learning. New York: NYC Departement of Education.

(27)

82

Made, I, W. J., Adnyana, P.B. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMA. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha. e-Journal Program Studi IPAVolume 4.

Nurohman, S. 2008. Peningkatan Thinking Skills melalui Pembelajaran IPA Berbasis

Kontruktivisme di Sekolah Alam. Jurnal Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan,11 (1): 121-135.

Oleyede, O. L. 2004. Effect of Small Group Instructional Techniques on Chemistry

Achievement of SSS Slow Learners ABUJOUS. School of Education,

National Open University of Nigeria, Lagos, Nigeria.

Omwirhiren, E. M. 2002. The Effect of Guided Discovery and Traditional Methods

on the Achievement of SSCE Students in the Chemical Energetics.African

Journal of Research in education, 2(1): 21-24.

Poerwodarminto, W. J. S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Railback, J. 2002. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: universitas Negeri Malang.

Rezak, C. J. 2006.Improving Corporate Training Results with Discovery learning Methodology. Florida: p. 11.

Rifai’i, V. 2003. Upaya- Upaya Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan, 40(9): 130-143.

Rustaman. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam

Pendidikan Sains. Makalah Seminar Nasional II, FMIPA. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sani, A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Santyasa, I. W. 2011. Pembelajaran inovatif. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha.

(28)

83

ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. Ejournal Program Pascasarjana

Universitas Ganesha.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subali, B. dan Paidi. 2002. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudiana, I. M, & Surata, I. K. 2009. Pendidikan dan Latihan Merancang Pembelajaran IPA Biologi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Berbasis Pengetahuan Tradisional dan Lingkungan Subak Bagi Guru SMP.

Jurnal Bakti Saraswati, 1 (2).

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Kasinus. Yogyakarta.

Susanti. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan

Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah Siswa pada Materi Nutrisi. Jurnal

Pengajaran MIPA, 18 (1): 1-7.

Titin., Sunarno., Widha. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Masyarakat Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Inkuiri UNS, 1(3): 245-257.

Uno, Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi pembelajaran. Bumi

Aksara. Jakarta.

Utami, E.Y. 2012. Penerapan Metode Discovery Learning pada Pembelajaran

Matematika dalam Usaha Peningkatan Motivasi Pembelajaran Matematika Siswa kelas VIII SMP Neg 2 Pengasih Kabupaten Kulon Progo.

White, R. T. 1998. Learning Science. Oxford: Basil Blacwell Ltd.

Wibowo, A.L.P. 2013. Peningkatan Sikap Serta Hasil Belajar Peserta Didik SMAN 9

Malang Melalui Metode Project Based Learning (PjBL). Prosiding.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Widya, I.M. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Sikap

Ilmiah dan Konsep Diri Siswa SMP. e- Journal Program Pascasarjana

(29)

84

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Yurahly, D., Darmadi, W., Darsikin. Model Pembelajaran Guided Discovery dan

Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4

Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Universitas Tadulako

Gambar

Gambar 2.1 Kombinasi Proses Kognitif dan Dimensi pengetahuan .......

Referensi

Dokumen terkait

2.6 Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas Khusus

Kesimpulan: Tiada lain kesimpulan sementara dari penniless untuk jangka panjang, ialah bahwa filosofi instrumentalisme menjadi suatu wahana dan alat yang sangat strategis

Berdasarkan salah satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual(93%), muntah(81%) atau diare(89%), dan nyeri abdomen(76%) adalah gejala yang paling sering

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan struktur molekul senyawa metabolit sekunder dari ekstrak n-heksana daun tumbuhan majapahit (Crescentia cujete).. Isolasi

Hasil analisis menunjukkan pelesapan terjadi pada unsur yang menduduki fungsi kalimat sebagai subjek, objek, keterangan tempat dan pelesapan yang menduduki fungsi kategori sebagai

Biaya operasional setiap tahun sebesar 26% dari total pendapatan per tahun, kecuali pada tahun keempat naik menjadi 36%. Biaya perawatan (maintenance) sebesar 10% dari total

Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/ atau

Private Sub btn_h_Click( ByVal sender As System.. EventArgs ) Handles MyBase .Load. awal() bobot()