• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJARDENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB Hubungan Kedisiplinan Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJARDENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB Hubungan Kedisiplinan Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJAR

DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Kepada

Pengelola Program Studi Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sebagai Persyaratan Penulisan Tesis

Oleh:

DWI RAHAYU

NIM : S. 300 080 032

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN MINAT BELAJAR

Purpose of the study (1) To analyze the connection discipline and interest in learning for learning achievement Arabic Madrasah Students Affairs On Pengging Elementary District Banyudono Boyolali. (2) To analyze the effect of student discipline for learning achievement Arabic Students Islamic elementary schools in the State District Pengging Banyudono Boyolali. (3) To analyze the effect of interest in learning for learning achievement Arabic Students Islamic elementary schools in the State District Pengging Banyudono Boyolali.

This type of study is a quantitative study. This study took place at the State Islamic elementary Pengging Banyudono Boyolali District. The population in this study were all students at the State Islamic elementary Pengging Banyudono Boyolali District consisting of 250 from as many as 83 students in grade 4, grade 5 as many as 82 students and six classes of 85 students. Samples taken as many as 50 samples (20% x 250). Techniques of data analysis using multiple linear regression analysis.

The results (1) There is a positive influence on the discipline and interest in learning the Arabic language learning achievement Students Islamic elementary schools in the State District Pengging Banyudono Boyolali. (2) There is a positive influence on the discipline of learning the Arabic language learning achievement in Islamic elementary schools Student Affairs Sub Pengging Banyudono Boyolali. (3) There is a positive influence on interest in learning the Arabic language learning achievement in Islamic elementary schools Student Affairs Sub Pengging Banyudono Boyolali.

Keywords: discipline, interest in learning, and learning achievement

Pendahuluan

(4)

proses pendidikan perlu terus menerus berupaya meningkatkan relevansi pendidikan sehingga sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Dalam konteks madrasah agar lulusan memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif, guru hendaknya proaktif dalam membimbing siswa.

Mata Pelajaran Bahasa Arab dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan peserta didik untuk bersikap positif terhadap bahasa Arab, dengan tujuan agar peserta didik mudah dalam memahami bacaan maupun pembicaraan orang, dan menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tertulis (Dirjen Bagais: 2003). Hal ini sangat penting dalam membantu peserta didik untuk memahami mata pelajaran sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadis, fiqih, maupun kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam. Dengan demikian mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian dalam pembangunan Nasional.

Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 menyebutkan, bahwa program pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk mencapai kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Namun demikian pada tingkat pendidikan dasar dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibuatlah Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Di dalam KTSP hal yang penting yakni Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 pasal 1 SKL merupakan ketentuan batas minimal penguasaan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik untuk dapat dinyatakan lulus dari satuan pendidikan. SKL merupakan akumulasi dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Untuk mengetahui pencapaian penguasaan SKL ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

(5)

pembelajaran (RPP), sehingga dalam melakukan proses belajar mengajar nantinya guru harus mengacu pada RPP yang telah dibuat. Selain RPP guru diwajibkan untuk menyusun instrumen penilaian yang nantinya digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Penilaian berfungsi untuk mengetahui ketercapaian KKM maupun untuk mengevaluasi proses pembelajaran dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki. Penilaian juga dapat digunakan guru sebagai acuan untuk menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Dalam mata pelajaran Bahasa Arab tercantum empat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yaitu, menyimak yakni memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi. Berbicara yaitu mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi. Menulis yaitu memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi, dan membaca yaitu memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat, keluarga, dan kehidupan keluarga.

Permasalahan mendasar dalam belajar Bahasa Arab khususnya kelas 4, 5, dan 6 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali berdasarkan pengamatan awal adalah rendahnya kedisiplinan siswa dalam belajar, dimana siswa memiliki kecenderungan mengutamakan pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional, sedangkan mata pelajaran lainnya menjadi terabaikan. Demikian pula dengan minat belajar Bahasa Arab, siswa lebih menyukai mengikuti pelajaran tambahan untuk pelajaran yang masuk Ujian Nasional saja.

(6)

demikian nilai rata-rata tertinggi untuk belajar bahasa Arab yaitu di kelas 6. Rata-rata nilai tersebut di atas berdasarkan ketentuan kreteria nilai ketuntasan minimal bahasa Arab masih tergolong rendah, dimana kreteria ketuntasan bahasa Arab untuk Madrasah adalah 6,50.

Tinggi rendahnya prestasi belajar bahasa arab tersebut dimungkinkan merupakan dampak dari kedisiplinan siswa dalam belajar yaitu kedisiplinan siswa dalam menggunakan waktu belajar, memiliki ketaatan dan mempunyai rasa tanggungjawab terhadap pelajaran. Sehingga siswa yang memiliki disiplin tinggi kemungkinan memiliki prestasi belajar yang tinggi, tapi siswa yang memiliki disiplin belajar rendah kemungkinan prestasi belajar akan rendah pula. Selain disiplin belajar, ketertarikan siswa terhadap pelajaran bahasa arab mendorong siswa untuk belajar lebih giat, sehingga prestasi belajarnya meningkat.

Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini akan dikaji Hubungan Kedisiplinan dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah ada hubungan antara kedisiplinan dan minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali? (2) Apakah ada hubungan kedisiplinan dengan prestasi belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali?d dan (3) Apakah ada hubungan minat belajar dengan prestasi belajar Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali?

(7)

Bahasa Arab Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

Manfaat penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan sumbangan literatur pada program Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya pada Program Magister Psikologi di bidang Pendidikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti berikutnya. Manfaat bagi Madrasah, hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dalam rangka mengambil keputusan terkait dengan prestasi belajar siswa. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penananam disiplin siswa dan minat belajar.

Manfaat bagi Orang Tua Murid, hasil penelitian ini digunakan sebagai acuan untuk memotivasi putra putrinya dalam peningkatan disiplin belajar di rumah maupun di madrasah untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Manfaat bagi Mapenda Kementerian Agama,hasil penelitian ini digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu madrasah ibtidaiyah dalam rangka mencapai visi, misi mapenda.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali sebanyak 250 yang terdiri dari kelas 4 sebanyak 83 siswa, kelas 5 sebanyak 82 siswa dan kelas 6 sebanyak 85 siswa. Maka besarnya sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 sampel (20% x 250). Teknik sampling yang digunakan adalah random proportionate stratified sampling.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket. Penilaian jawaban yang tersedia pada tiap-tiap item terdiri dari lima pilihan jawaban dan subjek hanya jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda silang sesuai dengan keadaan subjek dan setiap jawaban mengandung butir favourable dan

(8)

Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Netral” (N), “Tidak Setuju” (TS), “Sangat Tidak Setuju” (STS).

Uji instrumen penelitian dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha > 0,60.

Uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji Normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari suatu populasi yang normal (Ghozali, 2005). Asumsi tersebut diuji dengan menggunakan uji Kolmogorof Smirnov dengan menggunakan komputer program SPSS 12 for Windows. Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat berbentuk linear atau tidak. Jika nilai F hasil perhitungan lebih dari nilai F tabel dengan taraf signifikan 5% maka pengaruh variabel

bimbingan konseling dan kinerja guru terhadap motivasi berprestasi berbentuk linear. Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis, untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno, 2008: 57).

Hasil Penelitian

(9)

syarat untuk diskor dan dianalisis. Data inilah yang dipergunakan untuk menghitung validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut.

Perhitungan validitas item dilakukan dengan bantuan program komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows release versi 15.00. Besarnya validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari SPSS pada kolom

Corrected Items Total Correlation. Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3. Jika korelasi sudah lebih besar dari 0,3 pertanyaan yang dibuat dikategorikan sahih/valid (Setiaji, 2008).

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas (lampiran uji validitas dan reliabilitas) dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan memiliki koefisien korelasi di atas rule of tumb, kecuali pertanyaan nomor 10 pada skala kedisiplinan siswa dan pertanyaan nomor 7 pada skala minat belajar. Item pertanyaan yang memiliki koefisien korelasi di atas rule of tumb, berarti valid, dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian, sedangkan item pertanyaan yang memiliki pertanyaan di bawah rule of tumb, berarti tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai alpha untuk skala kedisiplinan siswa dan minat belajar dinyatakan reliabel atau handal dan layak digunakan dalam penelitian selanjutnya.

(10)

Hasil uji linearitas antara kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa diperoleh nilai F = 32,361, p = 0,000 (p< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa dan prestasi belajar memiliki korelasi yang searah (linear). Hasil uji linearitas antara minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa diperoleh nilai F = 43,452, p = 0,000 (p< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa memiliki korelasi yang searah (linear).

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (kedisiplinan belajar siswa dan minat belajar siswa) terhadap variabel terikat (prestasi belajar siswa). Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dapat dilihat dalam persamaan regresi sebagai berikut: Y = 23,693 + 0,715 X1 + 0,537 X2.

Hasil uji t variabel Kedisiplinan Siswa (X1) menunjukkan bahwa nilai t hitung

adalah 4,145; p = 0,000 (p <0,05), artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa. Hasil uji t variabel Minat Belajar Siswa (X2) menujukkan bahwa nilai t hitung adalah 3,966; p = 0,000 (p <0,05),

artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Hasil uji F diperoleh nilai F hitung adalah 30,889; p = 0,000 (p<0,05), artinya ada pengaruh signifikan antara kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa. Hasi koefisien determinasi diperoleh angka R Square sebesar 0,568 atau 56,8%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa) terhadap variabel dependen (prestasi belajar siswa) sebesar 56,8%. Sedangkan sisanya sebesar 43,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara variabel independen dan variabel dependen.

(11)

Besarnya sumbangan efektif disiplin siswa terhadap prestasi belajar bahasa arab adalah 29,3% dan minat belajar terhadap prestasi belajar adalah 27,5%. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar ditentukan oleh kedisiplinan belajar siswa sebesar 29,3% dan minat belajar sebesar 27,5%.

Pembahasan

Berdasarkan analisis data tersebut di atas diketahui bahwa besarnya besarnya nilai determinasi (R2) sebesar 0,568. Hal menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa mempunyai hubungan kuat terhadap variabel dependen yaitu prestasi belajar siswa. Dengan demikian kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa dapat digunakan sebagai prediktor untuk mengukur prestasi belajar siswa, adanya hubungan tersebut memberikan arti bahwa semakin tinggi kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa, maka semakin tinggi prestasi belajar siswa, namun demikian apabila kedisiplinan siswa dan minat belajar siswa rendah, maka semakin rendah pula prestasi belajar yang dicapai siswa.

Kedisiplinan belajar dan minat belajar merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam diri siswa sendiri, kedisiplinan belajar dan minat belajar merupakan kondisi psikologis yang berbeda-beda dimana setiap siswa memiliki kedisiplinan dan minat belajar yang berbeda, karena perbedaan itu juga mempengaruhi hasil belajar. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Purwanto (2002) yang mengatakan bahwa tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor psikologis. Faktor psikologis yang dianggap utama dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar adalah: (1) bakat, (2) minat, (3) kecerdasan, (4) motivasi, dan (5) kemampuan kognitif.

(12)

dapat memperoleh prestasi yang tinggi, karena dengan disiplin yang tinggi seorang mampu meningkatkan efektivitas kerja dalam belajarnya.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa dari 152 fakultas pada universitas negeri di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Kaya Naz; Margaret J. Weber (2003) menyimpulkan bahwa disiplin merupakan faktor-faktor penting yang

dapat menentukan perbedaan dalam penelitian produktivitas. Disipliner dan karakteristik institusional berpengaruh terhadap produktivitas karena lebih terkait dengan latar belakang pendidikan dan budaya seseorang. Dari hasil analisis diperoleh temuan bahwa disiplin berpengaruh kuat terhadap produktivitas. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Kaya Naz; Margaret J. Weber (2003).

Hasil Krapp, Andreas (2007) menyimpulkan bahwa dalam pendidikan psikologi, konsep minat digambarkan sebagai spesifikasi variabel motivasi yang dapat diteliti dan secara teori dibentuk dan berhubungan langsung dengan hasil belajar. Objek minat dapat mengarah pada hal konkrit, sebuah topik, permasalahan, ide abstrak, atau berbagai hal dalam hidup. Konsep minat sebagai hubungan atara individu dan aspek hidup menganalisa kondisi dan dampak minat berdasarkan aktivitas belajar berbagai sudut pandang penelitian pada tingkat analisa empiris yang berbeda. Hasil penelitian secara empiris membuktikan bahwa siswa yang memiliki minat belajar tinggi cenderung berpengaruh dengan hasil belajar siswa. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Krapp, Andreas (2007).

Penutup

(13)

Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

Bersarakan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: untuk Guru, untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab seyogyanya Guru Bahasa Arab selalu memperhatikan ketaatan siswa dalam mengikuti pelajaran, ketetepatan waktu dalam belajar, dan juga tanggung jawab siswa alam mengikuti pelajaran khususnya dalam mengerjakan tugas-tugas. Selain itu Guru sebaiknya tidak bosan-bosannya membangkitkan minat belajar siswa, dengan menerapkan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Untuk Orang Tua, sebaiknya orangtua memperhatikan kedisiplinan waktu belajar siswa di rumah, dengan selalu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan jadwal belajar di rumah, dan selalu memberikan pengertian kepada siswa pentingnya belajar, khususnya bahasa Arab.

Daftar Pustaka

Dirjen, B. (2003). KBK, Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab,Jakarta: Depag RI. Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kaya, N; Margaret J. W. (2003). “Gender and Discipline Differences”. Journal of

Family and Consumer Sciences. Alexandria: Nov 2003. Vol. 95, Iss. 4; pg.

46.

Krapp, A. (2007). “An Educational–Psychological Conceptualisation of Interest”.

Springer Science+Business, Int J Educ Vocat Guid 7:5–21. Faculty of Social

Sciences, University of the Bundesweh, 85577 Neubiberg, Deutschland. Perkinson, L.I. (2005). “Discipline in the Extremes, Potentially Damaging to

Behavioral Safety Processes”. Professional Safety. Apr 2005; 50, 4; Academic Research Library, pg. 31.

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKOM.

Purwanto, M. N. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Setiaji, B. (2008). Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Program Pasca

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan yang diusulkan untuk PC Store Plant II dan Plant III adalah perubahan metode penyimpan- an, yang sebelumnya menggunakan metode block stacking , menjadi metode

Ketika radio dan televisi mulai mengudara pada 1900-an dan 196Gan, orang telah membayangkan media cetak tidak bertahan. * Bersambung hal 5 kol

penembakan pesawat Malaysia Airlanes MH17 yang ditembak 17 Juli 2014 yang. lalu di ruang udara

[r]

Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Paud Cahaya Hati Serange”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui media

KELOMPOK KERJA III ULP MAHKAMAH AGUNG RI KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT Untuk Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi Renovasi Gedung Kantor Tampak Depan Prototype. Pengadilan Negeri Klas

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan lingkungan kerja diduga akan meningkatkan kinerja karyawan PT Kubik Madani. Hal ini dikarenakan pernyataan

Linklater (1998) mencoba menjelaskan akan adanya upaya negara untuk melakukan pemisahan antar individu melalui batas-batas negara, warganegara domestik,