PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH
DEMOKRATIS DI LINGKUNGAN KELUARGA
(Studi Deskriptif Pada Tiga Keluarga di RT 04 RW 08
Desa Lembang Kecamatan Lembang)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh
IPAH SARIPAH 1003202
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH
DEMOKRATIS DI LINGKUNGAN KELUARGA
(Studi Deskriptif Pada Tiga Keluarga di RT 04 RW 08Desa Lembang Kecamatan Lembang)
Oleh Ipah Saripah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
© Ipah Saripah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
IPAH SARIPAH 1003202
PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH
DEMOKRATIS DI LINGKUNGAN KELUARGA
(Studi Deskriptif Pada Tiga Keluarga di RT 04 RW 08Desa Lembang Kecamatan Lembang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing I
Dr. Ayi Olim, M.Pd. NIP. 19510914 197501 1 001
Pembimbing II
Dr. Iip Saripah, M. Pd. NIP. 19701210 199802 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI MELALUI POLA ASUH DEMOKRATIS
DI LINGKUNGAN KELUARGA
(Studi Deskriptif Pada Tiga Keluarga di RT 04 RW 08 Desa Lembang Kecamatan Lembang)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui dasar orang tua memberikan pola asuh demokratis dalam mengembangkan kemandirian di lingkungan keluarga, (2) Mengetahui penerapan pola asuh demokratis yang dilakukan orang tua di lingkungan keluarga, (3) Mengetahui perkembangan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis (4) Mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung perkembangan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis.
Teori yang mendasari dalam penelitian ini diantaranya: konsep keluarga, konsep pola asuh, dan konsep kemandirian. Penelitian dilakukan di lingkungan RT 04 RW 08 Kp. Cijeruk Desa Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian yang dijadikan sumber data berjumlah tiga keluarga. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Prosedur penelitian yang ditempuh adalah pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadikan anaknya menjadi insan kamil yang berguna bagi bangsa dan negara kelak.
Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pola Asuh Demokratis, Kemandirian Anak.
PARENT ROLE IN DEVELOPING INDEPENDENCE THROUGH EARLY AGE CHILDREN DEMOCRATIC parenting
IN THE FAMILY
( Descriptive Study On Three Families in RT 04 RW 08 Village Lembang Lembang sub-district )
ABSTRACT
The purpose of this study are: (1) Knowing the base of parents giving parenting in developing democratic self-reliance in the family environment, (2) Knowing the application of democratic parenting the parents in a family environment,
(3) Knowing the independence of early childhood development through pattern foster democratic (4) Knowing the factors inhibiting and supporting factors independence early childhood development through democratic parenting .
The theory underlying this research include : the concept of famil , parenting concept, and the concept of independence . The study was conducted in RT 04 RW 08 Kp . Cijeruk Village Lembang District of West Bandung regency. The approach in this study used a qualitative approach with descriptive methods . Research subjects were used as a source of data of three families. The technique of collecting data through observation , interviews and documentary studies. The procedure adopted is the research data collection, data processing, data presentation, drawing conclusions, and verification.
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
habituation committed parents. Based on this research, the development of the child's independence is affected by democratic parenting, so parents should learn about democratic parenting deeper making her into a perfect man useful to the nation later.
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL………. viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ………. 6
F. Struktur Organisasi Skripsi………. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga ... 7
1. Pengertian Keluarga ... 7
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Fungsi Keluarga ... 10
4. Peranan Orang tua dalam Keluarga... 11
B. Pola Asuh Keluarga... 17
1. Pengertian Pola Asuh ... 17
2. Jenis-Jenis Pola Asuh ... 18
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh ... 21
4. Aspek-aspek Pola Asuh Demokratis ... 23
C. Konsep Kemandirian Anak ... 24
1. Pengertian Kemandirian ... 24
2. Ciri-ciri kemandirian anak ... 25
3. Aspek-aspek Kemandirian Anak ... 25
4. Indikator Kemandirian Anak ... 27
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31
B. DesainPenelitian ... 32
1. Tahap Pralapangan ... 32
2. Tahap Kegiatan Lapangan... 33
3. Tahap Analisis Data ... 33
4. Tahap Penulisan Laporan ... 33
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional... 36
1. Peran Orang tua ... 36
2. Pola Asuh Demokratis ... 36
3. Kemasndirian Anak ... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ... 36
1. Pengamatan (Observation ... 37
2. Wawancara (interview) ... 37
3. Studi Dokumentasi ... 38
4. Triangulasi... 38
F. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42
B. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 46
C. Hasil Hasil Penelitian ... 48
1. Latar Belakang Orang Tua Memberikan Pola Asuh Demokratis Dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Pada Lingkungan Keluarga.. 48
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui
Pola Asuh Demokratis ... 54
4. Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung Perkembangan
Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh Demokratis ... 55
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
1. Latar Belakang Orang Tua Memberikan Pola Asuh Demokratis
Dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Pada Lingkungan Keluarga.. 57
2. Penerapan Pola Asuh Demokratis Yang Dilakukan Orang Tua
Di Lingkungan Keluarga... 59
3. Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui
Pola Asuh Demokratis ... 62
4. Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung Perkembangan
Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh Demokratis ... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 69
B. Rekomendasi ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.1 Data Penduduk Desa Lembang Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat……… 43
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Segitiga Nan Abadi Dari Keluarga Biologis……… 43
Gambar 4.1 Data Penduduk Desa Lembang Berdasarkan jenis Kelamin... 44
Gambar 4.2 Data Penduduk Desa Lembang Berdasarkan Usia……….. 45
Gambar 4.3 Data Orang Tua yang memilki Anak Usia Dini berdsarkan
Tingkat Pendidikan ………... 46
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003 yang dimaksud Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini dapat dilakukan dalam bentuk jalur pendidikan formal (Taman Kanak-kanak,
Raudatul Athfal, bentuk yang sederajat), pendidikan nonformal (Kelompok
Bermain, Taman Penitipan Anak, bentuk lain yang sederajat) dan pendidikan
informal yang berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, dimana pendidikan informal bertujuan
memberikan keyakinan agama, menanamkan nilai budaya, nilai moral, etika dan
kepribadian, estetika serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta
didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses
2
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orangtua dan
anak. Hubungan anak dengan orang tua dan anggota lain sering dianggap sebagai
sistem atau jaringan yang saling berinteraksi dan berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung, melalui sikap dan pola asuh orang tua. Merawat dan
mengasuh anak bukan hanya memenuhi kebutuhan fisik atau jasmaninya saja,
melainkan juga pada pemenuhan optimalisasi perkembangan yang lain seperti
emosi, sosial, bahasa, motorik, dan kognitif.
Pola asuh secara umum diarahkan pada cara orang tua memperlakukan anak
dalam berbagai hal, baik dalam berkomunikasi, mendisiplikan, memonitor,
mendorong dan mendidik. Menurut Hurlock (1995) dalam Azzahra (2011:3)
orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan
perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersiapkan pola asuh yang
diberikan kepadanya dengan baik.
Pola asuh menurut Azzahra (2011:3) adalah sikap orang tua dalam
membimbing anak-anaknya. Perlakuan orang tua terhadap seorang anak akan
mempengaruhi bagaimana anak itu memandang, menilai, dan juga mempengaruhi
sikap anak tersebut terhadap orang tua serta mempengaruhi kualitas hubungan
yang berkembang di antara mereka. Orang tua yang satu dengan yang lain
memberikan pola asuh yang berbeda dalam membimbing dan mendidik
anak-anaknya.
Pengembangan potensi anak perlu diperhatikan sebab pada dasarnya setiap
bayi yang lahir kedunia dilengkapi sejumlah potensi untuk beragama,berpikir,
berkreasi, merasa, berkomunikasi, berinteraksi dengan lingkungannya dalam
berbagai potensi yang dimiliki. Perkembangan potensi tersebut harus dilakukan
sejak usia dini, sebab perkembangan intelegensi, kepribadian dan prilaku sosial
pada manusia terjadi cepat pada usia dini. Perkembangan adalah suatu proses
perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai
3
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemandirian pada anak umumnya dikaitkan dengan kemampuan anak untuk
melakukan segala sesuatunya sendiri. Apakah itu makan sendiri, memakai baju
sendiri, dan menalikan sepatunya sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan
orang lain. Anak yang mempunyai rasa mandiri akan mampu menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan dan dapat mengatasi kesulitan yang terjadi.
Kemandirian pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh
orang tua.Di dalam keluarga, orang tualah yang berperan dalam mengasuh,
membimbing dan membantu mengarahkan anak untuk menjadi mandiri. Masa
anak-anak merupakan masa yang paling penting dalam proses perkembangan
kemandirian, maka pemahaman dan kesempatan yang diberikan orang tua kepada
anak-anaknya dalam meningkatkan kemandirian sangatlah krusial. Meskipun
dunia pendidikan formal dan nonformal juga turut berperan dalam memberikan
kesempatan kepada anak untuk mandiri, keluarga sebagai jalur npendidikan
informal merupakan pilar utama dan pertama dalam pembentukan kemandirian
anak sejak dini.
Sejauh mana peran orang tua terhadap kemandirian anak, syarat mutlak yang
harus dilakukan orang tua adalah pengenalan diri dan pengenalan anak, tanpa
kedua hal tersebut, peluang terwujudnya kemandirian yang diinginkan dalam diri
anak sangat kecil.Pengembangan kemandirian anak harus diorientasikan pada
peningkatan kemampuan anak dalam hal intelektual, sosial, emosi dan
ekonomi.Kemandirian anak didasarkan pada kekuatan pribadi dan kebutuhan diri
sendiri agar tidak tergantung pada orang lain, bukan berdasarkan kemauan dan
keinginan orang tua.
Di Desa Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tepatnya
di RT 04 RW 08, merupakan Desa dengan latar belakang keluarga yang beragam,
mulai dari pekerja, petani sampai pedagang. Sebagian besar orangtuanya berlatar
belakang pendidkikan SD dan SMP , namun tidak sedikit yang menikah pada usia
4
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan mengenai pola asuh dalam mendidik anak. Perkembangan anak usia
dini di Desa Lembang secara bertahap mulai terlayani oleh PAUD di daerah
sekitarnya, sehingga orangtua yang belum memiliki pengalaman dalam mendidik
anak dapat bersinergi dengan lembaga-lembaga PAUD tersebut. Dalam hal ini
tugas orangtua adalah memberikan pola asuh yang sesuai dan memberikan
rangsangan dalam berbagai aspek perkembangan anak ketika di rumah. Pada usia
anak mencapai dua sampai tiga tahun, tugas utama anak adalah mengembangkan
kemandirian. Oleh karena itu orangtua dan pendidik PAUD dituntut untuk dapat
membentuk kemandirian anak seefektif dan seoptimal mungkin dalam rangka
mengembangkan stabilitas emosional dan ketahanan yang mantap guna
menghadapi tantangan dan tekanan didalam kehidupannya di masa yang akan
datang.
Dalam keragaman sosial ekonomi keluarga, penulis mengamati terdapat
beberapa keluarga dengan segala kekurangannya menunjukkan kemampuan
pendidikan keluarga yang mendekati ideal dan melakukan pola asuh yang lebih
demokratis dan mengarah pada kemandirian anak.
Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
pada tiga keluarga dengan latar belakang yang berbeda di RT 04 RW 08 Desa
Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Baratdan
mendeskripsikannya dalam skripsi tentang “Peran Orang Tua Dalam
Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh Demokratis
di Lingkungan Keluarga”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di lingkungan keluarga, diperoleh beberapa
5
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Latar belakang pendidikan orang tua yang hanya tamatan Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama membuat pemahaman dan pengetahuan orang tua
mengenai pola asuh anak terbatas.
2. Kesibukan orang tua di luar rumah dan mencari nafkah banyak mengabaikan
perhatian pada anak dan menyerahkan pengasuhan pada anggota keluarga atau
pihak lain
3. Banyak anak-anak yang belum memperoleh pengasuhan yang maksimal dari
orang tua dikarenakan adanya keluarga-keluarga muda yang belum
memperoleh pengetahuan mengenai pola asuh dalam mendidik anak.
4. Anak dalam keseharian lebih banyak dipengaruhi oleh media yang kurang
mendidik dan hanya mengalihkan kegiatan untuk kepentingan entertainment
sesaat
5. Pengasuhan lebih banyak diarahkan pada kasih sayang secara fisik dan
mengabaikan aspek pendidikan dan kemandirian
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas dapat dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh Demokratis di Lingkungan Keluarga?”
Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut maka disusunlah beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi dasar orang tua memberikan pola asuh demokratis dalam
mengembangkan kemandirian anak usia dini pada lingkungan keluarga?
2. Bagaimana penerapan pola asuh demokratis yang dilakukan orang tua di
lingkungan keluarga?
3. Bagaimana perkembangan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh
6
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Apa saja faktor penghambat dan faktor pendukung perkembangan
kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis?
D. Tujuan Penelitian
Bedasarkan pertanyaan penelitian diatas ,maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui dasar orang tua memberikan pola asuh demokratis dalam
mengembangkan kemandirian anak usia dini pada lingkungan keluarga.
2. Mengetahui penerapan pola asuh demokratis yang dilakukan orang tua di
lingkungan keluarga.
3. Mengetahui perkembangan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh
demokratis.
4. Mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung perkembangan
kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis .
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diambil dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Konseptual Teoritis
Secara konseptual teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya konsep, teori dan wawasan Pendidikan Luar Sekolah
terutama penerapan pola asuh demokratis dalam mengembangkan
kemandirian anak usia dini dilingkungan keluarga.
2. Secara Praktis
7
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bagi orang tua sebagai bahan masukan dalam menerapkan pola asuh yang
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
b. Bagi pihak lain, sebagai bahan kajian bagi pihak yang akan meneliti lebih
lanjut permasalahan yang berhubungan dengan Pendidikan Luar Sekolah,
terutama penerapan pola asuh di lingkungan keluarga.
F. Struktur Organisasai Skripsi
Sesuai kerangka penulisan, penelitian ini akan diuraikan berdasarkan urutan
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, di dalamnya membahas latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka yang di dalamnya membahas beberapa teori dan konsep
keluarga, pola asuh anak dan perkembangan kemandirian
Bab III : Metode penelitian, berisi tentang uraian teknik pengumpulan data,
prosedur pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data
Bab IV : Pembahasan menguraikan tentang temuan data yang ditemukan selama
penelitian serta deskripsi dari rumusan permasalahan yang di ambil
Bab V : merupakan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasa serta
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan RT. 04 RW 08 Kp. Cijeruk Desa
Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Lokasi penelitian ini
merupakan tempat penelitian yang diharapkan mampu memberikan informasi
tentang pola asuh dalam keluarga dalam mengembangkan kemandirian anak.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang dan tempat dimana data yang
dipermasalahkan melekat.Responden penelitian adalah orang yang dapat
merespon, memberikan informasi tentang data penelitian.Sedangkan sumber data
adalah benda, hal atau orang dan tempat dimana peneliti mengamati, membaca
atau bertanya tentang data. (Arikunto, 2010:172).
Subjek dalam penelitian ini dipilih secara purposive (sesuai dengan
tujuan).Nasution (2003:11) menyatakan bahwa metode naturalistik tidak
menggunakan populasi sampel yang banyak.Sampel atau subyek penelitian
biasanya sedikit dan dipilih berdasarkan tujuan (purposive) penelitian.Pendapat
dari S. Nasution dapat disimpulkan bahwa pendekatan penelitian kualitatif tidak
membutuhkan populasi dan sampel yang banyak.
Sanafiah Faisal (1990) dengan mengutip pendapat Spradley dalam Sugiyono
(2010:395) mengemukakan bahwa situasi sosial untuk sampel awal sangat
32
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
banyak domain lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber
data atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati.
b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada
kegiatan yang tengah diteliti.
c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya”
sendiri.
e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga
lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber.
Berdasarkan hal tersebut, subyek dalam penelitian yaitu 3 (tiga) keluarga yang
ada di RT 04 RW 08 Desa Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Keluarga inti yang memiliki anak usia dini
b. Salah satu dari kedua orang tua bekerja
c. Memiliki keterbatasan waktu bersama anak karena sibuk bekerja
d. Bersedia untuk diwawancara.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dimaksud disini adalah tahapan aktivitas yang
dilakukan secara berurut dari awal sampai akhir penelitian, yang nantinya
memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan
pengumpulan data, analisis dan penafsiran data, sampai pada penulisan laporan.
Secara umum tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat tahap,
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Moleong (2007: 127) yaitu:
33
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada kegiatan pertama penulis melakukan observasi langsung ke lokasi
penelitian yang berlokasi di RT 04 RW 08 Kp. Cijeruk Desa Lembang. Hal ini
dilakukan supaya peneliti sendiri mendapatkan pandangan awal tentang pokok
permasalahan yang ada di lokasi, yang akan dijadikan lokasi penelitian. Pada
tahapan ini peneliti melakukan perijinan kepada berbagai pihak yang
terkait.Selanjutnya melakukan wawancara awal terhadap pihak keluarga.Pada
tahap ini juga peneliti menganalisis apakah fokus permasalahan tersebut berkaitan
dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak.
2. Tahap Rancangan dan Pelaksanaan Lapangan
Pada tahap ini, peneliti akan mempertimbangkan fokus kajian serta metode dan
pendekatan pada pemilihan narasumber. Apa yang akan di lakukan dalam
penelitian serta siapa saja yang akan menjadi subjek penelitian dan siapa saja yang
akan menjadi narasumber dalam penelitian ini.Setelah rancangan penelitian dibuat
maka pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian,
mengumpulkan data di lapangan, menganalisis data, mengadakan penyimpulan
hasil temuan penelitian di lapangan.
3. Tahap Analisis Data
Menganalisis data merupakan langkah yang sangat menentukan dalam mencari
jawaban atas permasalahan penelitian.Model analisis yang dipakai adalah teknik
analisa deskriptif karena sasaran penelitiaan ini adalah fenomena yang terus
berlangsung.Kegiatan analisis data dilakukan dari awal sampai akhir penelitian.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan, dokumen pribadi, dokumen
resmi. Data yang telah terkumpul tersebut diolah sesuai dengan kaidah
pengolahan data yang relevan dengan pendekatan penelitian kualitatif.
4. Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan
34
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data, analisa data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian sampai
data yang diperlukan terkumpul, pengolahan data berupa laporan awal setelah
membandingkan data empirik dengan teoritik, dan pengolahan data sebagai
laporan akhir yang dilakukan setelah data yang diperlukan lengkap terkumpul.
Tahap ini merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian, setelah
berkonsultasi dengan pembimbing dan disetujui untuk diujikan, serta laporan pun
dibuat sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan Universitas.
C. Metode Penelitian
Pemilihan metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan masalah penelitian
akan membuahkan hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut
Sugiyono (2010:3) metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah
yang dilakukan untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif yaitu merupakan suatu cara untuk memaparkan atau
menggambarkan suatu masalah. Atau bersifat deskriptif analitik yaitu data yang
diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk
bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang
memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi.Peneliti segera
melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi
yang diteliti dalam bentuk uraian.
Menurut Whitney (1960) dalam Nazir (2005:54), metode deskriptif adalah
pencarian fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku
35
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Berdasarkan kecenderungan data hasil studi ke lapangan dan kesesuaian
dengan tujuan penelitian maka penelitian yang diambil oleh peneliti menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2007: 6) menjelaskan bahwa:
Penelitian kualitiatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik , dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan (entity).Hal ini dilakukan menurut Lincoin dan Guba
(1985:39) dalam L.J Moleong (2007:4) karena ontology alamiah menghendaki
adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika
dipisahkan dari konteksnya. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi
proses dari pada hasil lebih jelas apabila diamati dalam proses.
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas, penelitian dapat dilakukan
dengan berkomunikasi secara langsung dengan subjek yang diteliti serta dapat
mengamati sejak awal sampai akhir proses penelitian. Fakta atau data itulah yang
nantinya diberi makna sesuai dengan teori-teori dengan fokus masalah yang
diteliti.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat memahami dan
mengungkapkan secara mendalam yaitu Bagaimana Peran Orang Tua Dalam
Mengembangkan Kemandirian Anak Melalui Pola Asuh Pada Keluarga Pekerja.
Selain itu, pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini memenuhi
karakteristik penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Bogdan dan Biklen
dalam Sugiyono (2010:21).
36
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah bukan merupakan
eksperimen karena kondisi tersebut sudah ada dan sedang berlangsung.
Peneliti melakukan penelitian mengenai peran orang tua dalam
mengembangkan kemandirian anak melalui pola asuh demokratis pada
lingkungan keluarga yang memiliki anak usia dini di RT 04 RW 08 Desa
Lembang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Penelitian lebih bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan oleh peneliti
berupa kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian ini lebih menekankan kajiannya pada proses.
4. Analisis data penelitian dilakukan secara induktif.
5. Penelitian lebih menekankan pada makna (data dibalik yang teramati),
sehingga dapat mengungkap data secara lebih mendalam.
Dalam mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan diperlukan metode.
Oleh karena itu tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka
langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah yang telah
dirumuskan.
D. Definisi Operasional
1. Peran Orang Tua
Orang tua merupakan orang pertama yang membimbing tingkah laku
anak.Melalui pemberian nilai tersebut maka dalam diri anak akan terbentuk
norma-norma tentang apa yang baik atau buruk dan apa yang boleh atau tidak
boleh. Peran orang tua dalam penelitian ini yaitu latar belakang orang tua dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yan mendidik anaknya.
2. Pola Asuh Demokrasi
Menurut Lighter (dalam Shochib, 2000:45), Pola asuh demokratis merupakan
sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Pola Asuh Demokratis
37
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berinteraksi dengan anak-anaknya dimana menciptakan komunikasi yang baik,
menyamakan persepsi, dan mencapai kesepakatan bersama demi pengembangan
kepribadian yang matang pada diri anak.
3. Kemandirian Anak
Menurut Familia (2006), Martinis dan Jamilah (2013: 71) Kemandirian anak
adalah anak yang mampu berpikir dan berbuat untuk dirinya sendiri. Dalam
penelitian ini, kemandirian anak yang dimaksudkan yaitu anak yang memilikirasa
percaya pada diri, berkomunikasi secara aktif dan terbuka, mampu berinisiatif,
bergaul dandisiplin.
E. Teknik Pengumpulan Data
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”
(Sugiyono, 2011: 224). Penelitian pada intinya yaitu bertujuan untuk
mendapatkan data yang sesuai serta dapat memenuhi standar data yang
ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan kondisi lapangan serta kebutuhan dalam pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakanteknik
observasi (pengamatan), wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi
1. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan salah satu cara pengumpulan data yang utama dalam
mengkaji suatu situasi yang dijadikan sebagai objek penelitian. Menurut
Ngalim Purwanto (Basrowi dan Suwandi, 2008: 93) „observasi ialah metode
atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau
38
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengamati secara langsung bagaimana peran orang tua dalam
mengembangkan kemandirian anak pada tiga keluarga inti di Lembang
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang sudah ditetapkan
sebelumnya, dengan demikian penulis dapat mengetahui secara langsung
bagaimana terjadinya kegiatan sehari-hari para orang tua tersebut. Dari hasil
pengamatan tersebut peneliti mencoba untuk mencari perbedaan dan
persamaan pola asuh dari masing-masing keluarga inti tersebut, dan hasilnya
adalah terdapatnya perbedaan dan kesamaan pola asuh anak dalam mencapai
kemandirian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu percakapan yang diarahkan pada suatu
masalah tertentu. Sebagaimana menurut Moleong (2007: 186) “wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara
terstruktur karena peneliti telah mengetahui secara pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh.Untuk mengetahui hal-hal yang tidak diperoleh
melalui teknik observasi atau teknik pengumpulan data lainnya, maka
peneliti akan melengkapinya dengan melakukan teknik wawancara antara
lain: kepada ayah dan ibu. Kegiatan wawancara tersebut peneliti lakukan
secara informal, dimana orang yang ditanya tidak merasa di wawancarai
sehingga informasi yang di dapat akan lebih alami seperti apa yang terjadi
pada saat itu. Dan setelah melakukan wawancara, peneliti menganalisis
hasilnya dan diuraikan sesuai dengan apa yang telah dilakukan yaitu dengan
cara merangkum dan memilih hal-hal pokok kemudian menemukan
gambaran mengenai pola asuh orang tua dalam mengembangkan
39
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Studi Dokumentasi.
Penggunaan teknik studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi
data-data/informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, dengan
cara mempelajari dan memahami berbagai dokumen yang bersifat permanen
dan tercatat agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagaimana menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 158) menyatakan
bahwa:
“Studi dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan
berdasarkan perkiraan”
Sasaranstudi dokumentasi pada penelitian ini adalah seluruh dokumen
penting yang berhubungan dengan profil lokasi dan subjek penelitian.
4. Triangulasi
Triangulasi merupakan proses pengumpulan data yang secara umum
berfungsi sebagai penguji kredibilitas data yang paling umum digunakan
oleh peneliti kualitatif. Menurut Sugiyono (2010: 241) mengatakan bahwa
“Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada”. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti memutuskan menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi ini dengan tujuan data
yang dikumpulkan mengenai peran orang tua dalam membentuk
kemandirian anak melalui pola asuh demokratis agar dapat teruji
kredibilitasnya.
40
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berkenaan dengan pengolahan dan analisis data, Moleong (2007: 248),
menjelaskan bahwa “analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintetiskannya mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain”.
Pendapat lain mengenai analisis data penelitian kualitatif, Trisnamansyah
(2009: 48), menyatakan bahwa: “analisis dalam penelitian kualitatif tidak
dinantikan sampai semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara berangsur
setelah selesai mendapatkan sekumpulan data dari wawancara, observasi, atau
dokumen”.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data ini dilakukan dengan cara menyeleksi data yang
terkumpul untuk mengetahui data yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
data yang dapat diolah, dipisahkan dengan data yang tidak dapat
diolah.Pengolahan data ini dimaksudkan agar data hasil penelitian dapat
mengungkapkan permasalahan yang diteliti.Menurut Surakhmad (1998:109)
bahwa mengolah adalah yang konkrit untuk membuat data.Adapun
langkah-langkah pengolahan data, yaitu:
a. Seleksi Data
Pada tahap ini peneliti menyeleksi data yang telah terkumpulkan dengan
maksud untuk memperoleh data dari instrument penelitian yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
b. Klasifikasi Data
Data yang telah terkumpul kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori
41
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan observasi.Maksudnya untuk memudahkan dalam pengolahan data dan
penyimpulannya.
2. Teknik Analisis Data
Analisa adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau
interpretasi artinya memberikan makna kepada penulis, menjelaskan pola atau
kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep, interpretasi,
menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti, bukan kebenaran.
Analisis adalah proses menyusun, mengkategorikan dalam mencari pola atau
tema, dan maksud untuk memahami maknanya.
Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam menganalisis data pada
penelitian ini meliputi:
a. Reduksi Data (Abstraksi)
Data yang diperoleh dari lapangan berupa laporan, selanjutnya akan
direduksi, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang
penting, diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah
diolah/dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih
tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
b. Display Data
Display data dilakukan agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau
bagian-bagian tertentu dari penelitian itu.Penyajian data merupakan upaya
untuk menyajikan data guna melihat gambaran keseluruhan data atau
bagian-bagian tertentu dari penelitian.Penyajian data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif
dari catatan lapangan. Agar peneliti tidak tergelincir dalam pengambilan
kesimpulan yang memihak dan tidak berdasar, maka peneliti akan
mengadakan koding data, klarifikasi data, serta memberikan
42
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang diajukan dan pedoman wawancara untuk subjek
penelitian.
c. Verifikasi
Kesimpulan dan verifikasi adalah upaya untuk mencari makna terhadap
data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan,
hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Pada awalnya kesimpulan
sementara masih sangat tentatif, kabur, kemudian dengan bertambahnya
data maka kesimpulan akan lebih mantap dan kokoh, dan kesimpulan yang
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap data penelitian mengenai
peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian melalui pola asuh
demokratis di lingkungan keluarga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dasar Orang Tua Memberikan Pola Asuh Demokratis Dalam
Mengembangkan Kemandirian Anak Pada Lingkungan Keluarga
Berdasarkan hasil temuan dilapangan menunjukan bahwadasar orang tua
dalam memberikan pola asuh demoktaris menunjukan faktor yang sebagian besar
sama. Orang tua informan KA, KB, dan KC baik ayah dan ibu merasa mempunyai
tanggung jawab kepada anaknya untuk dapat mendidik anaknya dalam
mendapatkan pengetahuan yang setinggi tingginya.
Berdasarkan analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa dasar orang tua
dalam mengembangkan kemandirian melalui pola asuh demokrasi karena
dipengaruhi asumsi dan keyakinan pada orang tua itu sendiri yang mempunyai
peran untuk dapat mendidik dan membimbing anaknya menjadi lebih baik dan itu
akan terwujud dengan menjalin komunikasi yang terbuka antara anak dengan
orang tuanya.
2. Penerapan Pola Asuh Demokratis Yang Dilakukan Orang Tua Di
Lingkungan Keluarga
Berdasarkan data hasil penelitian, para informan memberikankebebasan, dan
selalu mendiskusikan pada anakuntuk mengungkapkan apa yang dia inginkan,
memberikan pujian hadiah bagi sikap dan perilaku anak yang positif dan sangsi
70
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengutarakan apa yang dia inginkan, dan menceritakan kejadian yang di alami
kepada orang tua
Dalam hal mengungkapkan keinginan terdapat kecenderungan anak lebih
dekat kepada ibu. Pada pola asuh demokratis baik orang tua maupun anak
mempunyai kesempatan yang sama untuk menyampaikan suatu gagasan, ide atau
pendapat untuk mencapai suatu keputusan. Dengan demikian orang tua dan anak
dapat berdiskusi, berkomunikasi atau berdebat secara konstruktif, logis, rasional
demi mencapai kesepakatan bersama. Karena hubungan komunikasi antara orang
tua dengan anak dapat berjalan menyenangkan, maka terjadi pengembangan
kepribadian yang mantap pada diri anak. Anak semakin mandiri, matang dan
dapat menghargai diri sendiri dengan baik.
3. PerkembanganKemandirianAnakUsiaDiniMelaluiPolaAsuhDemokratis
Berdasarakan deskripsi data hasil penelitian, diketahui bahwa anak
menunjukkan perkembangan yang baik, percaya diri, mudah menyesuaikan diri
dalam berteman dengan yang lain. Tidak bermasalah dengan teman seusianya,
bias berbagi, dapat mengerti dan menghormati orang lain serta memiliki sifat yang
kritis dan celoteh. Dalam kemampuan makan, anak sudah bias memegang dan
menggunakan pisau, kemampuan mengurus diri sendiri, diantaranya anak dapat
menggunakan pakaian sendiri, dalam kemampuan mengurus kebersihan diri, anak
dapat menyisir rambut sendiri, menggosok gigi sendiri. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa anak sudah dapat mandiri yang ditunjukan denagn indikator
diatas. Kemandirian anak tidak lepas dari peran orang tua dalam berhubungan
dengan pola mendidik atau mengasuh, dengan cara komunikasi yang terbuka,
mencipatakan atau menstimulasi anak untuk mandiri bisa diwujudkan, anak diberi
kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya, keinginannya namun tetap pada
71
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Perkembangan
Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh Demokratis
Berdasarkan hasil temuan dilapangan dapat disimpulkan bahwa faktor
pendukung ketika terjadinya perkembangan kemandirian pada anak melalui pola
asuh demokratis adalah dilihat dari intelektualanak dapat secara mandiri
mengerjakan hal-hal yang kecil seperti memakai sepatu sendiri, anak lebih
mudah mengerti ketika mendapatkan contoh baik itu secara langsung dilihat atau
tidak, kondisi lingkungan sekitar, kondisi lingkungan sebaya, pemberian hadiah
akan lebih memotivasi anak untuk meningkatkan kemampuannya. Faktor
penghambat perkembangan anak diperoleh dari pola interaksi yang dipengaruhi
oleh pekerjaan orang tua ketika jauh dari orang tua terkadang anak mencari
perhatian kepada orang lain.
Dari semua data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor pendukung dan
penghambat perkembangan anak diperoleh dari pola interaksi yang dilakukan
setiap hari, pembiasan-pembiasaan yang dilakukan, interaksi yang terjalin
meskipun hampir semua keluarga informan bekerja tetapi komunikasi dapat
berjalan sehingga tidak menjadikan kurangnya kasih sayang pada anak,
memberikan contoh karena sifat anak yang mudah sekali meniru apa yang dilihat
dan didengar.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka peneliti mengajukan beberapa
saran yang ditunjukan kepada orang tua dan kepada peneliti berikutnya yang
berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
72
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karena perkembangan kemandirian anak dipengaruhi oleh pola asuh
demokratis, hendaknya orang tua mempelajari mengenai pola asuh demokratis
yang lebih mendalam sehingga sesuai dengan harapan orang tua dalam
menjadikan anaknya lebih baik lagi. Selain dari pada itu, hendaknya orang tua
dapat meningkatkan pengetahuan dari berbagai narasumber.
2. Peneliti Berikutnya
Penelitian ini hanya membahas mengenai pola asuh demokratis dalam
mengembangkan kemandirian anak di lingkungan dengan keluarga utuh (ayah dan
ibu). Adapun saran yang akan penulis ajukan kepada peneliti berikutnya yaitu:
mengukur seberapa besar efektiftas penggunaan pola asuh demokratis pada
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Dariyo, Agoes (2007). Psikologi perkembangan Remaja, Bogor : Ghalia Indonesia
Graha, C. (2008). Keberhasilan Anak Ditangan Orang tua untuk Memahami
perannya dalam Membantu Pendidikan Anak. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Gunarsa, Singgih D, Yulia Singgih D Gunarsa. 2008. Psikologi Praktis: Anak,
Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Hurlock, Elizabeth, B., Perkembangan Anak, Erlangga, Jakarta, 2006.
Ihat, Hatimah dan Sardin (2007) Modul Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan, Bandung : Universitas Terbuka UPBJJ Bandung,
Ira Petranto. (2005). Pola Asuh Anak. http://www.polaasuhanak.com. (Asscesed, 8th April, 12.15 pm)
Konsorsium PADU. (2005). Menu Pembelajaran Generik Anak Usia Dini (edisi revisi). Jogyakarta: Depdiknas. Mulyasa, H.E. 2012
Maccoby, E (1980). Social Development: Psychological Growth and the
Parent-Child Relationship. New York :Harcout Brace Jovanovich, Inc.)
Maccoby, E. 1980. Social Development; Psychological Growth and the Parent
Child Relationship. New York: Harcout Brace Jovanovich, Inc.
Moleong, J.L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif .Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mualifah. 2008. Psycho Islamic Smart Parenthing (Pola Asuh Cerdas, Pembentuk
73
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nasution, S. (2003).Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif. Bandung: Tarsito
Ngalim, Purwanto. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Papalia, (2001).Human Development.Boston : McGraw-Hill Companies: Boston
Pusat Bahasa Depdiknas,. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
Sanafiah, F. (1981), Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: CV. Usaha Nasional.
Sanan, Sabri Jamilah, dan Yamin, H. Martinis. 2010. Panduan Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: GP Press.
Shochib, M. (2010). Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak
Mengembangkan Disiplin Diri . Jakarta PT Rineka Cipta
Soekamto, S. (1990).Sosiologi Keluarga. Jakarta: RinekaCipta.
Soelaman.(1994). Pendidikan Dalam Keluarga. Bandung : CV Alfabeta
Soetjiningsih. (1995) Tumbuh kembang anak . Jakarta: EGC.
Solehuddin, M (1997). Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Subrata, (1997), Pengembangan Sosial, LAB PLS IKIP Bandung,
Sugiyono, (2010).Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tarsito: Bandung.
Trisnamansyah, S. (2009).Materi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Handout
Perkuliahan.SPS UPI Bandung.
Yamin, Martinis dan Sabri, Sanan J. (2013).Panduan Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Gaung Persada Press Group.
74
Ipah Saripah, 2014
Peran orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini melalui pola asuh demokratis di lingkungan keluarga
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Azzahra, L. (2011). Pola Asuh Orang Tua Yang Bekerja Terhadap Perkembangan
Sosial Emosional Anak Usia 4-5 Tahun di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.Tidak diterbitkan.
Hufad, A. (2000). ”Peran Keluarga Inti dalam pendidikan Anak”. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. 1, (1), 61 – 76. Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Ruyadi, Yadi. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal,
Penelitian Terhadap Masyarakat Kampung Adat Benda Kerap Cirebon.
Bandung: File UPI Edu. (diunduh, tgl 20 Maret 2012).
Sugito (2008). Model Pembelajaran Transformatif Bagi Pengembangan Pola Asuh
Orang Tua. Disertasi PLS Pasca Sarjana UPI : Bandung : Tidak diterbitkan.
Sumber Internet
Amru, A. M. (2009). Menegaskan Kembali Kemandirian
Pesantren.[Online].Tersedia: http://www.google.com. [akses: 07 Agustus
2013].